Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK

REPORT
MK. ANATOMI FISIOLOGI
MANUSIA
PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

Skor Nilai:

CRITICAL BOOK RPORT

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

KELOMPOK : 6

NAMA NIM

ANDRI MARUSAHA NAPITUPULU 4193341052

ANGELINA NATASYA PANGGABEAN 4193341053

ANGELINA SIMBOLON 4193341055

DORMAULI SIMAREMARE 4193341050

SONIA MANALU 4193341051

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas
Critical Book Report ini.

Critical Book Report ini kami buat guna untuk memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Perkembangan Hewan, semoga Critical Book Report ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, Kami dengan kerendahan hati meminta maaf dan
mengkarapkan saran serta kririk yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya.

Medan , 16 Maret 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I IDENTITAS BUKU...........................................................................................................4
1.1 BUKU UTAMA...............................................................................................................4
1.2 BUKU PEMBANDING..................................................................................................4
1.3 BUKU PEMBANDING..................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA.....................................................................................5
2.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING 1......................................................................6
2.3 RINGKASAN BUKU PEMBANDING II...................................................................11
BAB III KESIMPULAN DAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN.....................................19
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................19
3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN...........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21

3
BAB I

IDENTITAS BUKU

1.1 Buku Utama


Judul buku : Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat

Penulis : Syarifuddin

Penerbit : Buku Kedokteran EGC

Kota terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1994

1.2 Buku Pembanding


Judul buku : Principles of Anatomi And Physiology

Penulis : G.J Tortora and Anagnostakos

Penerbit : Harper and row

Kota terbit : New York

Tahun Terbit :1984

1.3 Buku Pembanding


Judul buku : Seeley’s Essential of Anatomy and Phsiology

Penulis : L.C. Van Putte., L.J.Regan and Russo F.A

Penerbit : McGraw-Hill

Kota terbit : New York

Tahun Terbit :2016

4
BAB II

2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA

SRUKTUR DAN KERJA OTOT

A. STRUKTUR OTOT
Sistem muskular (otot) terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas
gerakan otot tubuh. otot volunter melekat pada tulang, tulang rawan, ligamen, kulit, atau otot
lain melalui struktur fibrosa yang disebut tendon dan aponeurosis. serabut-serabut otot
volunter, bersama selubung sarkolema, masing-masing tergabung dalam kumparan oleh
endomisium dan dibungkus oleh perimisium. kelompok serabut tersebut (fasikulus)
digabungkan Oleh selubung yang lebih padat yang disebut epimisium dan gabungan fasikulus
ini membentuk otot volunter badan individu. semua Otot memiliki suplai darah yang baik dari
Arteri di dekatnya. Kebanyakan otot mempunyai tendon pada salah satu atau kedua
ujungnya. Tendon terdiri dari jaringan fibrosa dan biasanya berbentuk seperti tali atau (cord),
meskipun pada beberapa otot yang Pipit tali tersebut digantikan oleh suatu lembaran fibrosa
yang kuat disebut aponeurosis. jaringan fibrosa juga membentuk lapisan pelindung atau
selubung otot, yang dikenal sebagai Fasia.
B. KERJA OTOT
Bila suatu otot berkontraksi, salah satu ujungnya biasanya diam sedangkan ujung yang
bergerak ke arah ujung yang diam tersebut. Ujung yang diam disebut origo, sedangkan yang
bergerak disebut insersi. Namun, kadang-kadang otot bisa digerakkan sedemikian rupa
sehingga insersinya diam dan origo bergerak ke arah insersi. Bila insersi bergerak ke origo,
maka paha yang fleksi ekstensi.
Otot Hanya bekerja melalui kegiatan kontraksi dan kegiatan yang menarik. Otot tidak
bisa mendorong meskipun bisa berkontraksi tanpa memendek sehingga mempertahankan
sendi diam pada posisi tertentu. Bila kontraksi otot hilang, otot menjadi lunak, tetapi tidak
memanjang sampai teregang oleh kontraksi otot yang berlawanan (antagonis). Otot tidak
pernah bekerja sendiri. Setiap otot harus berkontraksi dan setiap otot antagonis harus rileks
untuk memungkinkan gerakan yang halus tanpa sentakan. kerja harmonis otot-otot ini disebut
koordinasi otot.
Saraf sensori memberi rasa ‘rasa otot’, meskipun bukan sensasi yang sangat akut, tetapi
cukup untuk menginformasikan adanya kontraksi dan relaksasi pada otot. Kenormalan otot
berada dalam kondisi kontraksi parsial yang dikenal sebagai tonus otot. Serabut otot
melakukan kontraksi dan relaksasi secara bergantian, sehingga setiap otot mempunyai
kesempatan untuk beristerahat dan bekerja. Otot yang mempunyai derajat tonisitas paling
tinggi pada manusia adalah otot leher dan otot punggung.

C. Kontraksi Otot

5
Kontraksi otot terjadi karena akibat impuls saraf. Untuk bisa berkontraksi, serabut otot
memerlukan energi yang didapat dari oksidasi makanan, terutama karbohidrat. Glukosa yang
tidak diperlukan dengan segera oleh tubuh akan dikonversi menjaddi glikogen dan disimpan
dihati dan di otot. Glikogen otot merupakan sumber panas dan energi bagi aktivitas otot.
Selama oksidasi glikogen menjadi karvon dioksida dan air, terbentuk suatu senyawa yang
kaya akan energi. Senyawa ini disebut adenosin trifosfat (ATP). Apabila otot harus
melakukan kontraksi, energi ATP akan dilepas seiring dengan perubahannya menjadi
edenosin difosfat (ADP). Selama oksidasi glikogen, akan terbentuk asam piruvat. Apabila
oksigen tidak mencukupi, asam piruvat diubah menjaddi asam laktat, yang bila menumpuk
akan menyebabkan kelelahan otot.

Otot rangka dikenal juga sebagai otot lurik karena pemampilannya lurik bila dilihat
dengan mikroskop. Apabila otot berkontraksi, gambaran lurik akan menyempit karena
Gerakan relatif satu protein terhadap protein lain.

2.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING 1


Sistem Otot

1.1 Sistem otot dan homeostasis


Sistem otot dan jaringan otot tubuh Anda berkontribusi pada homeostasis dengan
menstabilkan posisi tubuh, menghasilkan gerakan, mengatur volume organ, zat bergerak di
dalam tubuh, dan menghasilkan panas. Bersama-sama, otot tubuh Anda yang dikendalikan secara
sukarela membentuk sistem otot. Hampir semua dari 700 otot individu yang membentuk sistem
otot, seperti bisep brachii otot, termasuk jaringan otot rangka dan jaringan ikat. Fungsi
kebanyakan otot adalah untuk menghasilkan gerakan bagian tubuh. Beberapa otot berfungsi
terutama untuk menstabilkan tulang sehingga tulang lainnya otot rangka dapat melakukan
gerakan dengan lebih efektif. Bab ini menyajikan banyak dari mayor otot rangka dalam tubuh,
yang sebagian besar ditemukan di sisi kanan dan kiri. Kami akan mengidentifikasi situs
perlekatan dan persarafan (saraf atau saraf yang merangsang kontraksi) dari setiap otot yang
dijelaskan. Mengembangkan pengetahuan kerja ini. Aspek kunci dari anatomi otot rangka akan
memungkinkan Anda melakukannya memahami bagaimana gerakan normal terjadi. Pengetahuan
ini sangat penting bagi para profesional, seperti yang ada di sekutu bidang kesehatan dan
rehabilitasi fisik, yang bekerja dengan pasien yang pola gerak dan fisiknya normal mobilitas
telah terganggu oleh trauma fisik, pembedahan, atau kelumpuhan otot.

1.2 Bagaimana Otot Rangka


Menghasilkan Gerakan
Otot rangka yang menghasilkan gerakan melakukannya dengan mengerahkan tenaga

6
kekuatan pada tendon, yang pada gilirannya menarik tulang atau struktur lain (seperti kulit).
Kebanyakan otot menyilang setidaknya satu sendi dan biasanya melekat pada tulang artikulasi
yang membentuk sendi Ketika otot rangka berkontraksi, ia menggerakkan salah satu otot yang
mengartikulasikan. Kedua tulang yang mengartikulasikan biasanya tidak bergerak sama
menanggapi kontraksi. Satu tulang tetap diam atau di dekatnya posisi semula, entah karena otot
lain menstabilkan tulang itu dengan menyempitkan dan menariknya ke arah yang berlawanan
atau karena strukturnya membuatnya kurang bisa digerakkan. Biasanya, keterikatan tendon otot
ke tulang stasioner disebut asal (OR-i-jin); perlekatan tendon otot lainnya ke tulang bergerak
disebut penyisipan (di-SER-shun). Sebuah analogi yang bagus adalah pegas di pintu. Dalam
contoh ini, bagian dari pegas melekat pada bingkai adalah asalnya; bagian yang menempel pada
pintu mewakili penyisipan. Aturan praktis yang berguna adalah asal biasanya proksimal dan
penyisipan distal; penyisipan biasanya ditarik ke arah asal. Bagian otot yang berdaging antara
tendon disebut perut (tubuh), bagian tengah melingkar bagian pegas dalam contoh kita. Tindakan
otot adalah gerakan utama yang terjadi saat otot berkontraksi. Di kami contoh musim semi, ini
akan menjadi penutupan pintu. Tertentu.Otot juga mampu membalikkan aksi otot (RMA). Ini
Berarti bahwa selama gerakan tubuh tertentu tindakannya terbalik; oleh karena itu, posisi asal
dan penyisipan otot tertentu diaktifkan. Otot-otot yang menggerakkan bagian tubuh seringkali
tidak menutupi gerakan tersebut bagian. menunjukkan bahwa, meskipun salah satu fungsi dari
otot bisep brakii adalah untuk menggerakkan lengan bawah, bagian perut otot terletak di atas
humerus, bukan di lengan bawah. Kamu juga akan lihat otot yang melintasi dua sendi, seperti
rektus femoris dan sartorius paha, memiliki tindakan yang lebih kompleks daripada otot itu
hanya menyilangkan satu sendi.

Sistem Tuas dan Leverage


Dalam menghasilkan gerakan, tulang bertindak sebagai pengungkit, dan fungsi sendi
sebagai titik tumpu dari pengungkit tersebut. Tuas adalah struktur kaku yang bisa bergerak di
sekitar titik tetap yang disebut titik tumpu, dilambangkan dengan F. SEBUAH tuas bekerja pada
dua titik yang berbeda oleh dua gaya yang berbeda: usaha (E), yang menyebabkan pergerakan,
dan beban L atau hambatan, yang menentang gerakan. Upaya adalah kekuatan yang diberikan
dengan kontraksi otot; beban biasanya adalah berat bagian tubuh yang digerakkan atau ada
hambatan yang disebabkan oleh tubuh yang bergerak bagian sedang mencoba untuk diatasi
(seperti berat buku yang mungkin Anda dijemput). Gerakan terjadi saat usaha diterapkan ke
tulang di penyisipan melebihi beban. Pertimbangkan pelenturan otot bisep brakii lengan bawah
di siku saat benda diangkat. Saat lengan bawah diangkat, siku adalah titik tumpu. Beratnya dari
lengan bawah ditambah berat benda di tangan adalah bebannya. Kekuatan kontraksi otot bisep
brachii yang menarik lengan bawah up usahanya. Jarak relatif antara titik tumpu dan beban dan
titik di mana upaya diterapkan menentukan apakah diberikan tuas beroperasi pada keuntungan
mekanis atau kerugian mekanis. Misalnya, jika beban lebih dekat ke titik tumpu dan upaya lebih
7
jauh dari titik tumpu, maka hanya upaya yang relatif kecil diperlukan untuk memindahkan beban
besar dengan jarak yang kecil. Ini adalah disebut keuntungan mekanis. Sebaliknya, jika
bebannya lebih jauh dari titik tumpu dan upaya diterapkan lebih dekat ke titik tumpu, maka
diperlukan upaya yang relatif besar untuk memindahkan beban kecil (tetapi dengan kecepatan
lebih tinggi). Ini disebut kerugian mekanis. Bandingkan mengunyah sesuatu yang keras (beban)
dengan gigi depan Anda dan gigi di belakang mulut Anda. Jauh lebih mudah untuk dihancurkan
makanan keras dengan gigi belakang karena lebih dekat titik tumpu (rahang atau sendi
temporomandibular) daripada sendi gigi depan. Berikut satu contoh lagi yang bisa Anda coba.
Luruskan sebuah klip kertas. Sekarang ambil gunting dan coba potong penjepit kertas dengan
ujung gunting (kerugian mekanis) versus dekat titik poros gunting (keuntungan mekanis).
Pengungkit dikategorikan menjadi tiga jenis menurut posisinya tentang titik tumpu, usaha, dan
beban:
1. Titik tumpu adalah antara upaya dan beban di kelas satu Pengungkit. (Pikirkan EFL.)
Gunting dan jungkat-jungkit contoh pengungkit kelas satu. Tuas kelas satu dapat
menghasilkan baik keuntungan mekanis atau kerugian mekanis tergantung pada apakah
usaha atau beban lebih dekat ke titik tumpu. (Pikirkan orang dewasa dan seorang anak di
atas jungkat-jungkit.) Seperti kita telah dilihat pada contoh sebelumnya, jika usaha (anak)
adalah lebih jauh dari titik tumpu daripada beban (dewasa), beban berat bisa dipindahkan,
tetapi tidak terlalu jauh atau cepat. Jika upaya lebih dekat ke titik tumpu dari beban,
hanya beban yang lebih ringan dapat dipindahkan, tetapi itu bergerak jauh dan cepat. Ada
beberapa pengungkit kelas satu di bodi. Salah satu contohnya adalah tuas yang dibentuk
oleh kepala yang bertumpu pada kolom tulang belakang. Saat kepala diangkat, kontraksi
otot leher posterior memberikan tenaga (E), sendi antara atlas dan tulang oksipital
(atlantooccipital joint) membentuk titik tumpu F, dan berat dari bagian anterior tengkorak
adalah beban L.
2. Beban berada di antara titik tumpu dan upaya di kelas dua tuas. (Pikirkan ELF.)
Pengungkit kelas dua beroperasi seperti gerobak dorong. Mereka selalu menghasilkan
keuntungan mekanis karena beban selalu lebih dekat ke titik tumpu daripada upaya.
Pengaturan ini mengorbankan kecepatan dan jangkauan gerak untuk kekuatan; jenis tuas
ini menghasilkan tenaga paling besar. Kelas ini pengungkit jarang terjadi di tubuh
manusia. Contohnya adalah berdiri di atas jari kaki Anda. Titik tumpu F adalah bola kaki.
Itu beban L adalah berat badan. Upaya (E) adalah kontraksi dari otot betis, yang
mengangkat tumit dari tanah.
3. Upaya berada di antara titik tumpu dan beban di kelas tiga pengungkit. (Pikirkan FEL.)
Tuas ini beroperasi seperti sepasang forsep dan merupakan pengungkit paling umum di
tubuh. Pengungkit kelas tiga selalu menghasilkan kerugian mekanis karena usaha selalu
lebih dekat ke titik tumpu dari pada beban. Di dalam tubuh, pengaturan ini mendukung
kecepatan dan jangkauan gerak terlalu memaksa. Sendi siku, otot bisep brakii, dan tulang
8
lengan dan lengan bawah adalah salah satu contoh kelas tiga tuas. Seperti yang telah kita
lihat, dalam meregangkan lengan bawah di siku, sendi siku adalah titik tumpu F, the
kontraksi otot biseps brachii memberikan usaha (E) dan berat tangan dan lengan bawah
adalah beban L.
Pengaruh Pengaturan Fascicle Ingat dari Bab 10 bahwa serat otot rangka (sel) dalam otot
diatur dalam bundel yang dikenal sebagai fasikula (FASi- kuls). Dalam fasikula, semua serat otot
sejajar satu sama lain. Fasikula, bagaimanapun, dapat membentuk salah satu dari lima pola
dengan sehubungan dengan tendon: sejajar, fusiform (berbentuk spindel, sempit ke arah ujung
dan lebar di tengah), melingkar, segitiga, atau pennate (berbentuk seperti bulu) Pengaturan
fasikular memengaruhi kekuatan dan jangkauan otot gerakan. Saat serat otot berkontraksi, itu
memendek menjadi sekitar 70% panjang istirahatnya. Semakin panjang serat dalam otot,
semakin besar rentang gerak yang dapat dihasilkannya. Namun, kekuatan otot tidak tergantung
pada panjang tetapi pada luas penampang totalnya, karena a serat pendek dapat berkontraksi
sekuat serat panjang. Jadi lebih banyak serat per unit luas penampang yang dimiliki otot,
semakin besar kekuatannya itu bisa menghasilkan. Tatanan fasik sering mewakili kompromi
antara kekuatan dan jangkauan gerak. Otot pennate, misalnya, memiliki sejumlah besar fasikula
berserat pendek terdistribusi di atas tendon mereka, memberi mereka kekuatan yang lebih besar
tetapi jangkauan yang lebih kecil gerak. Sebaliknya, otot paralel memiliki jumlah yang relatif
lebih sedikit fascicles, tetapi mereka memiliki serat panjang yang memperpanjang panjang otot,
sehingga mereka memiliki jangkauan gerak yang lebih besar tetapi lebih sedikit kekuatan.

Koordinasi antar Otot


Pergerakan seringkali merupakan hasil dari beberapa otot rangka yang bertindak sebagai
sebuah kelompok. Kebanyakan otot rangka tersusun berlawanan (antagonis) berpasangan pada
persendian — yaitu, fleksor – ekstensor, penculik– adductors, dan sebagainya. Dalam pasangan
yang berlawanan, satu otot, disebut penggerak utama atau agonis (pemimpin), kontrak untuk
menyebabkan suatu tindakan sementara otot lainnya, antagonis (anti-lawan), meregang dan
menghasilkan efek penggerak utama. Dalam proses meregangkan lengan bawah di siku,
misalnya, bisep brachii adalah penggerak utama, dan trisep brakii adalah antagonis (lihat Gambar
Antagonis dan penggerak utama biasanya terletak di seberang sisi tulang atau sendi, seperti
yang terjadi dalam contoh ini. Dengan sepasang otot yang berlawanan, peran penggerak utama
dan antagonis dapat beralih ke gerakan yang berbeda. Sebagai contoh, sambil meregangkan
lengan bawah di siku melawan resistensi (mis., menurunkan beban yang ditunjukkan pada, trisep
brakii menjadi penggerak utama, dan bisep brachii adalah antagonis. Jika penggerak utama dan
antagonisnya berkontraksi pada saat yang sama kekuatan yang sama, tidak akan ada gerakan.
Terkadang penggerak utama melintasi sendi lain sebelum mencapai sendi tempat tindakan
utamanya terjadi. Bisep brachii, untuk

9
Bagaimana Otot Rangka
1. Otot Rangka Utama
otot rangka utama di berbagai bagian tubuh. Otot dalam pameran dibagi menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan bagiannya tubuh tempat mereka bertindak. Saat Anda mempelajari
kelompok otot di pameran,untuk melihat bagaimana setiap kelompok terkait yang lain. Pameran
tersebut berisi elemen-elemen berikut:
 Objektif. Pernyataan ini menjelaskan apa yang harus Anda pelajari pameran.
 Gambaran. Paragraf ini memberikan pengantar umum untuk otot-otot yang sedang
diperhatikan dan menekankan bagaimana otot-otot tersebut diatur dalam berbagai
wilayah. Diskusi juga menyoroti ciri-ciri pembeda otot.
 Nama otot. Akar kata menunjukkan bagaimana otot-otot itu bernama. Seperti
disebutkan sebelumnya, setelah Anda menguasai penamaan otot, Anda dapat lebih
mudah memahami mereka tindakan.
 Asal, sisipan, dan tindakan. Anda juga diberi asal, penyisipan, dan tindakan masing-
masing otot.
 Persarafan. Bagian dari setiap tabel pameran ini mencantumkan keberanian atau saraf
yang menyebabkan kontraksi setiap otot. Secara umum, saraf kranial, yang muncul
dari bagian bawah otak, melayani otot di daerah kepala. Saraf tulang belakang, yang
timbul dari sumsum tulang belakang di dalam kolom vertebralis, innervate otot di
seluruh tubuh. Saraf kranial ditunjuk dengan nama dan angka Romawi: saraf wajah
(VII), sebagai contoh. Saraf tulang belakang diberi nomor dalam kelompok-kelompok
sesuai ke bagian sumsum tulang belakang tempat munculnya: C serviks (daerah
leher), T toraks (daerah dada), L lumbal (punggung bawah wilayah), dan S sacral
(wilayah bokong). Sebuah contoh adalah T1, saraf tulang belakang toraks pertama.
 Mengaitkan otot dengan gerakan. Latihan ini akan membantu Anda mengatur otot-
otot di wilayah tubuh yang sedang dipertimbangkan sesuai dengan tindakan yang
mereka hasilkan.
 Pertanyaan. Pos pemeriksaan pengetahuan ini berhubungan secara khusus dengan
informasi di setiap pameran, dan berupa tinjauan, kritis pemikiran, dan / atau
pertanyaan aplikasi.
 Hubungan Klinis. Pameran yang dipilih termasuk aplikasi klinis, yang
mengeksplorasi klinis, profesional, atau keseharian relevansi otot tertentu atau
fungsinya melalui deskripsi gangguan atau prosedur klinis.
 Angka. Angka-angka dalam pameran mungkin tampil dangkal dan pandangan dalam,
anterior dan posterior, atau medial dan lateral tunjukkan setiap posisi otot sejelas
mungkin. Otot nama dengan huruf kapital secara khusus disebutkan di bagian tabel
dari pameran.

10
Bagaimana Otot Rangka Menghasilkan Gerakan
1. Otot rangka yang menghasilkan gerakan melakukannya dengan menarik tulang.
Keterikatan pada tulang yang lebih stasioner adalah asalnya; keterikatan pada tulang yang
lebih bisa digerakkan penyisipan.
2. Tulang berfungsi sebagai pengungkit, dan sambungan berfungsi sebagai titik tumpu. Dua
gaya berbeda bekerja pada tuas: beban (resistansi) dan usaha.
3. Pengungkit dikategorikan menjadi tiga jenis — kelas satu, kelas dua, dan kelas ketiga
(paling umum) -sesuai dengan posisi titik tumpu, tenaga, dan beban pada tuas.
4. Susunan fasikular meliputi paralel, fusiform, melingkar, segitiga, dan menyirip
Pengaturan fasikular memengaruhi kekuatan dan rentang gerak otot.
5. Penggerak utama menghasilkan tindakan yang diinginkan; antagonis menghasilkan
tindakan yang berlawanan.
6. Sinergis membantu penggerak utama dengan mengurangi gerakan yang tidak perlu.
Fiksator menstabilkan asal penggerak jadi agar dapat bertindak lebih efisien.

Bagaimana Nama Otot Rangka


1. Ciri khas dari otot rangka yang berbeda termasuk arah fasikula otot; ukuran, bentuk,
tindakan, jumlah asal (atau kepala), dan lokasi otot; dan situs asal dan penyisipan otot
Sebagian besar otot rangka diberi nama berdasarkan kombinasi ciri-ciri.

2.3 RINGKASAN BUKU PEMBANDING II


FUNGSI SISTEM OTOT
Seorang pelari melewati tikungan terakhir trek dan berlari ke garis finis. Lengan dan kakinya
memompa saat dia mencoba mencapai kecepatan maksimumnya. Jantungnya berdebar kencang,
dan napasnya cepat, dalam, dan teratur. Darah dikeluarkan dari organ pencernaannya, dan
volume yang lebih besar dikirim ke otot rangka untuk memaksimalkan suplai oksigennya.
Tindakan ini dilakukan oleh jaringan otot, jaringan tubuh yang paling banyak dan salah satu
yang paling mudah beradaptasi. Bahkan saat Anda tidak bergerak secara sadar, otot postur
membuat Anda tetap duduk atau berdiri tegak, otot pernapasan membuat Anda tetap bernapas,
jantung terus menerus memompa darah ke seluruh bagian tubuh Anda, dan pembuluh darah
mengerut atau rileks untuk mengarahkan darah ke organ-organ di mana itu dibutuhkan. ada tiga
jenis jaringan otot: skeletal, 150 jantung, dan halus. Berikut adalah fungsi utama dari sistem
otot: 1. Gerakan tubuh. 2. Pemeliharaan postur tubuh. 3. Respirasi. 4. Produksi panas tubuh. 5.
Komunikasi. 6. Penyempitan organ dan pembuluh darah. 7. Kontraksi jantung.
KARAKTERISTIK OTOT SKELETAL
Otot rangka memiliki empat karakteristik fungsional utama: kontraktilitas, rangsangan,
ekstensibilitas, dan elastisitas. 1. Kontraktilititas adalah kemampuan otot rangka untuk
memendek dengan gaya. Ketika otot rangka berkontraksi, mereka menyebabkan struktur tempat
mereka melekat untuk bergerak. Otot rangka memendek dengan kuat selama kontraksi, tetapi

11
memanjang secara pasif. 2. Kegairahan adalah kapasitas otot rangka untuk merespon suatu
rangsangan. Biasanya, rangsangan berasal dari saraf yang kita kendalikan secara sadar. 3.
Extensibility berarti otot rangka meregang. Setelah kontraksi, otot rangka dapat diregangkan ke
panjang istirahat normalnya dan seterusnya hingga derajat terbatas 4. Elastisitas adalah
kemampuan otot rangka untuk mundur ke panjang istirahat semula setelah diregangkan. Setiap
otot rangka dikelilingi oleh selubung jaringan ikat yang disebut epimysium atau fasia otot. Setiap
otot utuh dibagi lagi oleh jaringan ikat longgar yang disebut perimysium menjadi banyak ikatan
yang terlihat yang disebut fasikuli otot. Setiap fasikula kemudian dibagi lagi oleh jaringan ikat
longgar yang disebut endomisium menjadi sel otot terpisah, yang disebut serat otot. Struktur Se
rat Otot
Serat otot adalah serat silinder tunggal, dengan beberapa naclei terletak di pinggirannya. Serat
otot manusia terbesar memiliki panjang hingga 30 cm dan diameter 0,15 mm. Sel raksasa seperti
itu mungkin mengandung beberapa ribu inti. Membran sel dari serat otot disebut sarcolemma.
Beberapa inti dari serat otot terletak tepat di dalam sarcolemma. Di sepanjang permukaan
sarcolemma terdapat banyak invaginasi mirip tubulus, yang disebut tubulus transversal, atau
tubulus T, yang terjadi secara berkala di sepanjang serat otot dan meluas ke dalam. Itu Tubulus
T berhubungan dengan retikulum endoplasma asap yang sangat terorganisir yang disebut
retikulum sarcoplasmie. Retikulum sarkoplasma memiliki konsentrasi Ca yang relatif tinggi,
yang berperan besar dalam kontraksi otot. Di dalam setiap serat otot terdapat sitoplasma, yang
disebut sarcoplasma. Ini berisi banyak myofibril. Miofibril terdiri dari dua jenis utama serat
protein: aktin miofilamen dan miofilamen miosin. Aktin dan miofilamen miosin disusun
menjadi unit-unit berulang yang sangat teratur yang disebut sarco-mer yang digabungkan ujung-
ke-ujung untuk membentuk miofibril. Aktin dan Miosin Miofilamen atau filamen tipis, terdiri
dari tiga komponen: aktin, troponin, dan tropomiosin. Untaian aktin, yang menyerupai dua helai
kecil peart yang dipilin menjadi satu, memiliki tempat melekat untuk miofilamen miosin
(gambar 7.2e). Molekul troponin (trở po-nin) melekat pada interval tertentu di sepanjang
miofilamen aktin. Molekul-molekul ini memiliki situs pengikatan untuk Ca. Filamen
tropomyosin (tro-po-mi'o-sin) terletak di sepanjang alur antara untaian twisted subunit aktin
myofilament. Filamen tropomiosin memblokir situs myosin myofilament yang mengikat pada
miofilamen aktin dalam otot yang tidak distimulasi. Bagian dari molekul myosin yang
menyerupai kepala tongkat golf disebut sebagai kepala myosin. Kepala miosin memiliki tiga
sifat penting: (1) Kepala dapat mengikat tempat perlekatan pada miofilamen aktin; (2) mereka
bisa menekuk dan meluruskan selama kontraksi; dan (3) mereka dapat memecah ATP,
melepaskan energi. Sarkomer adalah unit struktural dan fungsional dasar dari otot rangka karena
merupakan bagian terkecil dari otot rangka yang mampu berkontraksi. Hubungan erat antara
sarkomer, tubulus T, dan retikulum sarkoplasma yang memungkinkan stimulus saraf untuk
memulai kontraksi serat otot.
Daya Tarik Serat Otot
Serat otot, seperti sel tubuh lainnya, memiliki sifat listrik. Sebagian besar sel dalam tubuh
memiliki perbedaan muatan listrik di seluruh membran selnya. Bagian dalam membran sel
bermuatan negatif sedangkan bagian luar membran sel bermuatan positif. Dengan kata lain,
membran sel dipolarisasi. Perbedaan muatan, disebut potensial membran istirahat, terjadi karena
terdapat distorsi ion yang tidak merata melintasi membran sel. Potensi membran istirahat
berkembang karena tiga alasan: (1) Konsentrasi K di dalam membran sel lebih tinggi daripada di

12
luar membran sel; (2) konsentrasi Na di luar membran sel lebih tinggi daripada konsentrasi di
dalam membran sel; dan (3) membran sel lebih permeabel terhadap K daripada Na. Potensial
membran istirahat adalah kesetimbangan di mana kecenderungan K untuk berdifusi keluar dari
sel ditentang oleh muatan negatif di dalam sel, yang cenderung menarik K yang bermuatan
positif ke dalam sel. Perubahan potensial membran disebut depolarisasi. Menjelang akhir
depolarisasi, saluran Na 'ditutup, dan saluran K tambahan terbuka. Akibatnya, kecenderungan Na
'untuk memasuki sel menurun, dan kecenderungan K meninggalkan sel meningkat. Perubahan
ini menyebabkan bagian dalam membran sel menjadi lebih negatif daripada di luar sekali lagi.
Saluran K tambahan kemudian menutup saat muatan melintasi membran sel kembali ke kondisi
istirahatnya.
Pasokan Saraf dan Serat Otot
Stimulasi Serabut otot rangka tidak berkontraksi kecuali jika dirangsang oleh neuron motorik.
Neuron motorik adalah sel saraf khusus yang merangsang otot untuk berkontraksi. Neuron
motorik menghasilkan potensial aksi yang berjalan ke serat otot rangka. Akson saraf ini
memasuki otot dan mengirimkan cabang ke beberapa serat otot. Setiap cabang membentuk
sambungan dengan serat otot, yang disebut sambungan saraf otot. Istilah yang lebih umum,
sinaps (sin'aps), mengacu pada pertemuan sel-ke-sel antara sel saraf dan sel saraf lain atau sel
efektor, seperti di otot atau kelenjar. Persimpangan neuromuskuler terletak di dekat pusat serat
otot. Oleh karena itu, Sambungan neuromuskuler dibentuk oleh sekelompok terminal akson yang
membesar yang bertumpu pada lekukan membran sel serat otot. Terminal akson yang diperbesar
adalah terminal presinaptik; ruang antara terminal presinaptik dan membran serat otot adalah
celah sinaptik; dan membran serat otot adalah membran postsinaptik. Setiap terminal
presinaptik berisi banyak vesikula kecil, yang disebut vesikula sinaptik. Vesikel ini mengandung
asetilkolin atau ACh, yang berfungsi sebagai neurotransmitter, molekul yang dilepaskan oleh sel
saraf presinaptik yang merangsang atau menghambat sel postsynaptic. Ketika potensial aksi
mencapai terminal presinaptik, itu menyebabkan saluran Ca + terbuka. Ion kalsium memasuki
terminal presinaptik dan menyebabkan beberapa vesikula sinaptik melepaskan asetilkolin ke
celah sinaptik melalui eksositosis. Asetilkolin berdifusi melintasi celah sinaptik dan mengikat ke
situs reseptor asetilkolin di saluran Na di membran sel serat otot. Kombinasi asetilkolin dengan
reseptornya membuka saluran Na dan oleh karena itu membuat membran sel lebih permeabel
terhadap Na ". Pergerakan Na yang dihasilkan ke dalam serat otot akan memulai potensial aksi
setelah ambang tercapai. Potensi aksi bergerak sepanjang serat otot dan menyebabkannya
berkontraksi Asetilkolin dilepaskan ke celah sinaptik antara neuron dan serat otot dengan cepat
dipecah oleh enzim, asetilkolinesterase. Potensi aksi Pengikatan ini menyebabkan molekul
tropomiosin bergerak ke dalam alur di sepanjang molekul aktin, mengekspos situs perlekatan
miosin pada miofilamen aktin. Situs perlekatan yang terbuka pada aktin miofilamen mengikat
kepala miofilamen miosin untuk membentuk jembatan silang antara miofilamen aktin dan
miosin. Energi untuk kontraksi otot disuplai ke otot dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP),
molekul berenergi tinggi yang dihasilkan dari energi yang dilepaskan selama metabolisme
makanan.n Energi dilepaskan saat ATP terurai menjadi adenosin difosfat (ADP) dan fosfat (P).
Saat molekul ATP baru menempel pada kepala molekul miosin, jembatan silang dilepaskan,
ATP terurai menjadi ADP dan P (yang keduanya tetap terikat pada kepala miosin), dan kepala
miosin kembali ke posisi semula, yang dapat dilampirkan ke situs berikutnya. Selama Ca tetap
melekat pada troonin, dan selama ATP tetap tersedia, siklus pembentukan jembatan silang,
pergerakan, dan pelepasan berulang. Sebagian energi dari ATP yang terlibat dalam kontraksi

13
otot diperlukan untuk pembentukan dan pergerakan jembatan penyeberangan, dan sebagian
dilepaskan sebagai panas. Akibatnya, tempat perlekatan pada molekul aktin sekali lagi ditutupi
oleh tropomiosin sehingga jembatan silang tidak dapat terbentuk kembali.
Kebutuhan Energi untuk Kontraksi Otot
Serat otot adalah sel yang sangat membutuhkan energi baik saat istirahat atau selama segala
bentuk latihan. Energi ini berasal dari prodaksi ATP aerob (dengan O,) atau anaerob (tanpa O,)
Umumnya, ATP berasal dari empat proses dalam kerangka kerangka 1. Produksi ATP aerobik
selama sebagian besar latihan dan kondisi normal 2. Produksi anaerobik ATP selama kerja
singkat intensif 3. Konversi molekul yang disebut kreatin (kre'aten) fosfat menjadi ATP 4.
Konversi dua ADP menjadi satu ATP dan satu AMP (adenosin monofosfat) selama latihan berat
Respirasi aerobie, yang terjadi kebanyakan di mitokondria. Secara historis, diperkirakan bahwa
produksi ATP dalam otot rangka secara jelas digambarkan menjadi aktivitas aerobik murni atau
aktivitas anaerobik murni, dan produk respirasi anaerobik pada prinsipnya adalah asam laktat.
Asam laktat dianggap sebagai produk limbah berbahaya yang harus dikeluarkan dari tubuh.
laktat adalah zat antara metabolik kritis yang dibentuk dan digunakan secara terus menerus
bahkan dalam kondisi aerobik penuh. Laktat diproduksi oleh sel-sel otot rangka setiap saat,
tetapi terutama selama latihan, dan memang demikian kemudian dipecah (70-75%) atau
digunakan untuk membuat glukosa baru 30-35%). Dengan demikian, mekanisme akrobik dan
anaerobik produksi ATP dihubungkan melalui laktat. Respirasi aerobik jauh lebih efisien
daripada respirasi anaerob, tetapi membutuhkan waktu beberapa menit. Dengan jalur respirasi
akrobik, pemecahan molekul glukosa tunggal menghasilkan ATP sekitar 18 kali lebih banyak
daripada melalui jalur respirasi anaerobik. Selain itu. respirasi aerobik lebih fleksibel daripada
respirasi anaerobik karena kemampuannya untuk memecah lipid dan asam amino menjadi ATP,
Respirasi anaerobik menghasilkan ATP yang jauh lebih sedikit daripada pembajakan akrobik,
tetapi dapat menghasilkan ATP dalam beberapa detik daripada beberapa menit seperti respirasi
aerobik. Namun, laju produksi ATP oleh respirasi anaerobik terlalu rendah untuk
mempertahankan aktivitas selama lebih dari beberapa menit. Karena sel otot tidak dapat melukai
ATP, Mereka menyimpan molekul energi tinggi yang berbeda yang disebut kreatin fosfat.
Creatine fosfat menyediakan sarana untuk menyimpan energi yang dapat digunakan dengan
cepat untuk membantu mempertahankan ATP yang memadai dalam serat otot yang berkontraksi.
Selama periode istirahat, karena kelebihan ATP diproduksi, kelebihan ATP digunakan untuk
mensintesis kreatin fosfat. Selama latihan, terutama pada awal latihan, cadangan ATP yang kecil
dengan cepat habis. Creatine fosfat kemudian diturunkan untuk langsung mensintesis ATP.
Beberapa ATP ini segera digunakan, dan beberapa digunakan untuk memulihkan cadangan ATP.
Besarnya defisit oksigen tergantung pada intensitas latihan, lamanya waktu itu dipertahankan,
dan kondisi fisik individu. Kapasitas metabolisme individu dalam kondisi fisik yang buruk lebih
rendah mach dibandingkan dengan atlet terlatih. Dengan latihan dan pelatihan, kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas aerobik dan anaerobik ditingkatkan. Kelelahan Kelelahan
adalah keadaan sementara dari kapasitas kerja yang dirayu. Tanpa kelelahan, serat otot akan
bekerja sampai ke titik kerusakan struktural pada mereka dan jaringan pendukungnya. Contoh
kelelahan otot terjadi ketika seorang pelari tumbang di lintasan dan harus ditolong. Otot pelari
tidak dapat lagi berfungsi terlepas dari seberapa besar tekad pelari tersebut. Dalam kondisi
kelelahan otot yang ekstrem, otot mungkin menjadi tidak mampu berkontraksi atau bersantai.
Kondisi ini, yang disebut kontraktur fisiologis, terjadi ketika ATP terlalu sedikit untuk mengikat

14
miofilamen miosin. Karena mengikat ATP ke kepala miosin diperlukan untuk pelepasan
jembatan silang antara aktin dan miosin, jembatan silang antara miofilamen aktin dan miosin
tidak dapat dipatahkan, dan otot tidak dapat rileks.
Pengaruh Jenis Serat pada Tingkat Aktivitas
Myoglohin dapat terus melepaskan oksigen dalam otot bahkan ketika kontraksi yang
berkelanjutan telah mengganggu aliran darah yang terus menerus. Manusia tidak menunjukkan
pemisahan yang jelas dari serat otot berkedut lambat dan otot berkedut cepat pada masing-
masing mask. Kebanyakan otot memiliki jenis serat bodh, meskipun jumlah setiap jenisnya
berbeda-beda di setiap otot. Masker postural besar mengandung lebih banyak serat slo-twich,
sedangkan otot tungkai atas mengandung lebih banyak serat berkedut cepat. Rata-rata, orang
dewasa yang sehat dan aktif memiliki jumlah serat berkedut lambat dan cepat yang kira-kira
sama di otot mereka dan lebih dari tiga kali lebih banyak serat tipe lla daripada serat tipe lb.
Faktanya, atlet yang mampu melakukan berbagai latihan anaerobik dan akrobat cenderung
memiliki ketidakseimbangan yang seimbang antara serat otot fast-twinch dan slow-twitch
Jenis Kontraksi Otot
Kontraksi otot diklasifikasikan sebagai isometrik atau isotonik. Dalam kontraksi isometrik (jarak
okal), panjang otot tidak berubah, tetapi jumlah ketegangan meningkat selama proses kontraksi.
Kontraksi isometrik bertanggung jawab atas panjang konstan otot postur tubuh, seperti otot
punggung. Di sisi lain, dalam kontraksi isotonik (tegangan yang sama), jumlah ketegangan yang
dihasilkan oleh otot konstan selama kontraksi, tetapi panjang otot menurun. Gerakan lengan atau
jari sebagian besar bersifat isotonik kontraksi. Kebanyakan kontraksi otot merupakan kombinasi
dari kontraksi isometrik dan isotonik dimana otot memendek dan derajat ketegangan meningkat.
Kontraksi konsentri (kon-sen'trik) adalah kontraksi isotonik di mana ketegangan otot meningkat
saat otot memendek. Banyak gerakan umum dihasilkan oleh traksi otot konsentris. Kontraksi
eksentrik (ek-sen'trik) adalah kontraksi isotonik di mana ketegangan dipertahankan pada otot,
tetapi resistensi yang berlawanan menyebabkan otot memanjang. Kontraksi eksentrik digunakan
saat seseorang menurunkan beban berat secara perlahan.
OTOT HALUS DAN OTOT KERAS
Cara Membedakan antara otot rangka, polos dan otot jantung Sel otot polos berukuran kecil dan
berbentuk gelendong, biasanya dengan satu inti per sel. Mereka mengandung lebih sedikit aktin
dan miosin daripada sel otot rangka, dan miofilamen tidak diatur menjadi sarkomer. Otot
jantung memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan otot polos dan rangka. Sel otot
jantung panjang, lurik, dan bercabang, dengan biasanya hanya satu inti per sel. Aktin dan
miofilamen miosin disusun menjadi sarkomer, tetapi distribusi miofilamen tidak seragam seperti
pada otot rangka. Akibatnya, sel otot jantung menjadi lurik, tetapi tidak lurik seperti otot rangka.
ANATOMI OTOT SKELETAL
Prinsip Umum Kebanyakan otot memanjang dari satu tulang ke tulang lainnya dan menyilang
setidaknya satu sendi. Di setiap ujungnya, otot dihubungkan ke tulang oleh tendon. Beberapa
tendon beoad, seperti lembaran disebut aponeureses. Retinakulum (gelang) adalah pita jaringan
nektif yang menahan tendon di setiap pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Kontraksi otot
menyebabkan sebagian besar gerakan tubuh dengan menarik satu tulang ke tulang dan tulang

15
lainnya melintasi sendi yang bisa digerakkan. Beberapa otot tidak melekat pada tulang di kedua
ujungnya. Otot yang menyelesaikan gerakan tertentu, seperti fleksi, disebut agonis. Otot yang
bekerja melawan agonis disebut antagonis Misalnya, saat meregangkan siku, bisep brachi adalah
agonis, sedangkan trisep brachi, yang bergerak dan meregang untuk memungkinkan siku
menekuk, adalah antagonis. Saat meregangkan siku, peran otot dibalik; trisep brachi adalah
agonis, dan hiceps brachi adalah antagonis.
Otot juga cenderung berfungsi dalam kelompok untuk mencapai gerakan tertentu. Misalnya,
deltoid, bisep brakii, dan pektoralis mayor semuanya membantu melenturkan bahu. Lebih lanjut,
banyak otot merupakan anggota lebih dari satu kelompok, tergantung pada jenis gerakan yang
dihasilkan. Misalnya, bagian anterior dari otot deltoid berfungsi dengan fleksor bahu, sedangkan
bagian posterior berfungsi dengan ekstensor bahu. Anggota sekelompok otot yang bekerja
bersama untuk menghasilkan suatu gerakan disebut sinergis (sin'er-jistz). Misalnya, biseps
brakii dan brachii bersinergi dalam fleksi siku. Di antara sekelompok sinergis, jika satu otot
memainkan peran utama dalam mencapai gerakan yang diinginkan, itu disebut penggerak utama.
Brachialis adalah penggerak utama dalam melenturkan siku. Fiksator adalah otot yang menahan
satu tulang di tempatnya relatif terhadap tubuh sementara tulang yang biasanya lebih distal
digerakkan. Misalnya, otot skapula bertindak sebagai fiksasi untuk menahan skapula di
tempatnya sementara otot lain berkontraksi untuk menggerakkan humerus. Tata nama Sebagian
besar otot memiliki nama deskriptif
Beberapa otot diberi nama sesuai dengan lokasinya, seperti otot pektoralis (dada). Otot lain
diberi nama sesuai dengan asal dan penyisipannya, seperti otot brachioradialis (brachio, lengan),
yang memanjang dari lengan ke jari-jari. Beberapa otot diberi nama sesuai dengan jumlah
asalnya, seperti otot bisep (bi dua + cep, kepala) brachii, yang memiliki dua asal, dan beberapa
menurut fungsinya, seperti fleksor digitorum, yang melenturkan digit (jari) . Otot lain diberi
nama menurut ukurannya (luas, besar), bentuknya (deltoid, segitiga), atau orientasi fasciculi
(rektus, lurus; tabel 7.3).
Otot Kepala dan Leher
Otot-otot kepala dan leher termasuk yang berperan dalam pembentukan ekspresi wajah,
mengunyah, menggerakkan lidah, menelan, mengeluarkan suara, menggerakkan mata, serta
menggerakkan kepala dan leher. Ekspresi Wajah Beberapa otot bekerja pada kulit di sekitar mata
dan alis dan Oksipitofrontalis mengangkat alis.
Lidah dan Otot Menelan Lidah sangat penting dalam pengunyahan dan ucapan. Ini
memindahkan makanan di sekitar mulut dan, dengan otot buccinator, menahan makanan di
tempatnya sementara gigi menggiling makanan. Lidah mendorong makanan ke langit-langit dan
kembali ke faring untuk mulai menelan. Lidah terdiri dari massa otot intrinsik, yang seluruhnya
terletak di dalam lidah dan mengubah bentuknya. Otot ekstrinsik terletak di luar lidah tetapi
melekat dan menggerakkan lidah Otot leher dalam termasuk fleksor leher, terletak di sepanjang
permukaan anterior badan vertebral, dan ekstensor leher, terletak di posterior. Dasar Panggul
dan Otot Perineum Panggul adalah cincin asah dengan bukaan inferior yang ditutup oleh dasar
otot tempat menembus anus dan bukaan saluran kemih dan saluran reproduksi. Sebagian besar
dasar panggul, juga disebut sebagai diafragma panggul, dibentuk oleh otot levator. Area inferior
dari dasar panggul adalah perineum yang berisi sejumlah otot yang berhubungan dengan struktur

16
reproduksi pria atau wanita. Beberapa otot ini membantu mengatur buang air kecil dan buang air
besar.
Posisi otot tungkai atas, sehingga meningkatkan jangkauan pergerakan tungkai atas. Trapezius
membentuk garis atas dari setiap bahu ke leher. Asal usul serratus anterior dari delapan atau
sembilan tulang rusuk pertama dapat dilihat di sepanjang dada lateral. Otot-otot tungkai atas
termasuk otot yang menempelkan tungkai dan korset dada ke tubuh dan yang ada di lengan,
lengan bawah, dan tangan. Gerakan Skapular Gerakan Lengan Tungkai atas terutama
dihubungkan ke tubuh oleh otot. Otot-otot yang menempelkan skapula ke dada dan
menggerakkan skapula termasuk trapezius (tra-pe'ze-üs), levator scapulae (le-va'ter skap'u-le),
rhomboids (rom'boydz), serratus (ser-a'tüs; bergerigi) anterior, dan pectoralis (pek'to-ra'lis)
minor (gambar 7.22 dan tabel 7.12). Otot-otot ini bertindak sebagai fiksator untuk menahan
skapula dengan kuat pada posisinya saat otot lengan berkontraksi. Otot skapula juga
menggerakkan skapula menjadi berbeda. Lengan dipasang ke dada oleh otot pectoralis mayor
dan latissimus dorsi (lă-tis'i-müs dör'si) (gambar 7.23a dan tabel 7.13; lihat gambar 7.22c).
Pectoralis mayor mengencangkan lengan dan melenturkan bahu. Itu juga bisa memperpanjang
bahu dari posisi tertekuk. Latissimus dorsi secara medial berputar dan mengencangkan lengan
dan dengan kuat menjulurkan bahu. Karena seorang perenang menggunakan tiga gerakan ini
selama gaya merangkak, latissimus dorsi sering disebut otot perenang.
kebanyakan oleh bisep brachii dan brachialis, fleksor primer siku. Brachioradialis yang
sebenarnya merupakan otot lengan bawah posterior, membantu melenturkan siku. Kelompok
empat otot lainnya, yang disebut otot manset rotator, menempelkan humerus ke skapula dan
membentuk manset atau tutup di atas humerus proksimal. Otot-otot ini menstabilkan sendi
dengan menahan kepala humerus di rongga glenoid selama gerakan, terutama penculikan.
Cedera rotator cuff melibatkan kerusakan pada satu atau lebih otot-otot ini atau tendonnya. Otot
deltoid menempelkan humerus ke skapula dan klavikula dan merupakan penculik utama
ekstremitas atas. Deltoid adalah tempat umum untuk memberikan suntikan. Supinasi dan Pronasi
Supinasi lengan bawah, atau memutar lengan bawah yang tertekuk sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, dilakukan dengan supinator dan bisep brakii, yang cenderung supinasi.
lengan bawah sambil meregangkan siku. Pronasi, memutar lengan bawah sehingga telapak
tangan ke bawah, merupakan fungsi dari dua otot pelindung (pelindung). Gerakan Lengan
Bawah Gerakan Pergelangan Tangan dan Jari Lengan dapat dibagi menjadi kompartemen
anterior dan posterior. Trisep brakii, ekstensor primer siku, menempati kompartemen posterior.
Kompartemen anterior ditempati Dua puluh otot lengan bawah juga dapat dibagi menjadi
kelompok anterior dan posterior. Hanya sedikit dari otot-otot ini, yang paling dangkal. Sebagian
besar otot lengan bawah anterior bertanggung jawab atas fleksi pergelangan tangan dan jari,
sedangkan sebagian besar otot lengan bawah posterior menyebabkan ekstensi. Pita jaringan ikat
fibrosa yang kuat, retinakulum menutupi tendon fleksor dan ekstensor dan menahannya di sekitar
pergelangan tangan sehingga tidak "tali busur" selama kontraksi otot.
Pergerakan Paha Beberapa otot pinggul berasal dari coxal hone dan masuk ke femur Otot
anterior, iliopsoas melenturkan pinggul. Otot pinggul posterior dan lateral terdiri dari otot
gluteal dan tensor fasciae latae. Tensor fasciae latae dinamakan demikian karena meregangkan
pita tebal fasia di sisi lateral paha yang disebut saluran iliotibial. Dengan melakukan itu, ini
membantu menstabilkan tulang paha di tibia saat seseorang berdiri. Gluteus maximus, yang
memanjang pinggul dan menculik dan kemudian memutar paha, memberikan kontribusi

17
sebagian besar massa yang dapat dilihat sebagai bokong. Fungsi gluteus maximus secara
optimal untuk memanjangkan pinggul saat paha ditekuk dengan sudut 45 derajat. Gluteus
medius adalah tempat yang umum untuk suntikan di bokong karena saraf skiatika terletak jauh
ke dalam gluteus maximus dan dapat rusak selama penyuntikan.
EFEK PENUAAN PADA OTOT SKELETAL
Tiga belas otot di kaki, dengan tendon yang meluas ke kaki, dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
anterior, posterior, dan lateral. Sedangkan untuk lengan bawah, hanya otot paling dangkal. Otot
anterior adalah otot ekstensor yang terlibat dalam dorsofleksi (ekstensi) kaki dan ekstensi jari
kaki. Otot superfisial kompartemen posterior tungkai gastrocnemius dan soleus membentuk
tonjolan betis. Mereka bergabung untuk membentuk tendon caleaneal umum atau tendon
Achilles. Otot-otot ini adalah fleksor dan terlibat dalam fleksi plantar kaki. Otot-otot dalam
pada kompartemen posterior plantar flexi dan membalikkan Penuaan otot rangka mengalami
beberapa perubahan yang mengurangi massa otot, meningkatkan waktu yang dibutuhkan otot
untuk berkontraksi sebagai respon terhadap rangsangan saraf, menurunkan stamina, dan
meningkatkan waktu pemulihan. Hilangnya serat otot dimulai sejak usia 25 tahun, dan pada usia
80 tahun massa otot telah berkurang sekitar 50%. Latihan angkat beban membantu
memperlambat hilangnya massa otot tetapi tidak mencegah hilangnya serat otot. Selain itu,
serabut otot kedutan cepat berkurang jumlahnya lebih cepat daripada serabut kedutan lambat.
Sebagian besar hilangnya kekuatan dan kecepatan disebabkan oleh hilangnya serat otot, terutama
serat otot yang berkedut cepat. Area permukaan sambungan neuromuskuler menurun, dan
sebagai akibatnya, potensial aksi di neuron merangsang potensial aksi dalam sel otot lebih
lambat: dengan demikian, lebih sedikit potensi aksi yang diproduksi di serabut otot. Jumlah
neuron motorik juga menurun, dan neuron yang tersisa menginervasi kaki dan melenturkan jari-
jari kaki. Otot lateral tungkai, yang disebut otot fibularis, pada dasarnya adalah everters
(memutar sisi lateral kaki ke luar) kaki, tetapi juga membantu fleksi plantar lebih banyak serat
otot. Ini mengurangi jumlah unit motorik otot rangka, dengan jumlah serat otot yang lebih
banyak untuk setiap neuron, yang dapat mengakibatkan kontrol otot yang kurang tepat. Penuaan
juga dikaitkan dengan penurunan kepadatan kapiler pada otot rangka sehingga diperlukan masa
pemulihan yang lebih lama. Banyak perubahan terkait usia pada otot rangka dapat diperlambat
secara dramatis jika orang tetap aktif secara fisik. Seiring bertambahnya usia, mereka sering
melakukan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Studi menunjukkan bahwa lansia yang tidak
banyak bergerak dapat menjadi lebih kuat dan lebih lincah dalam menanggapi olahraga.

18
BAB III

KESIMPULAN DAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

3.1 KESIMPULAN

Jaringan otot atau biasa disebut otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir
setengah dari keseluruhan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Dengan kemampuannya
berkontraksi, otot mengemban 3 fungsi utama. Yaitu melaksanakan gerakan, memelihara postur
tubuh dan memproduksi panas. Umumnya otot merupakan bagun tersendiri yang berjalan
menyebrangi satu atau beberapa sendi, dan bila mengerut menyebabkan gerak pada sendi
tersebut. Serabut otot dikelompokkan atas serabut otot rangka (lurik), jantung, dan polos. Serabut
otot rangka adalah sel-sel panjang dan berinti banyak yang pada mikroskop tampak bergaris-
garis melintang. Sel-sel ini disarafi oleh serabut motorik dari sel saraf di sistem saraf pusat. Otot
jantung juga tersusun dari serabut yang bergaris melintang, tetapi kegiatannya dikendalikan oleh
sistem saraf autonom. Dinding kebanyakan alat dalam dan pembuluh darah mengandung serabut
otot berbentuk kumparan yang tersusun membentuk lembaran, lapisan atau berkas. Sel-sel ini
tidak bergaris melintang dan karenanya disebut serabut otot polos.

3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Kelebihan buku utama :


 Menjelaskan secara detail tentang materi otot
 Penulisan dengan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami
 Menjelaskan secara umum dan mudah dimengerti
Kelebihan Buku pembanding I&II :
 Menggunakan contoh untuk mempermudah pemahaman
 Menjelaskan hal yang tidak dijelaskan di buku utama
Kekurangan buku utama :
 Gambar yang disertakan tidak terlalu jelas
19
 Tidak dijelaskan cara pengujian otot
Kekurangan buku pembanding I&II:
 Pendalaman bahasan materi kurang
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa asing sehingga perlu di terjemahkan terlebih
dahulu

20
DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin. 1994. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.
Tortora, G.J and Anagnostakos. 1984. Principles of Anatomi and Physiology. 3th Ed.
Harper and row.
New York.
Van Putte,L.C.,Regan,L.J and Russo,F.A.2016. Seeley’s Essential of Anatomy and
physiology.9thedition. McGraw-Hill. New York.

21

Anda mungkin juga menyukai