Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MINI RISET

ANAFISMAN
JUDUL : PENGARUH NAIK
SEPEDA DALAM MELANCARKAN
SIRKULASI DARAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK : 6


ANDRI MARUSAHA NAPITUPULU (4193341052)
ANGELINA NATASYA PANGGABEAN (4193341053)
ANGELINA SIMBOLON (4193341055)
DORMAULI SIMAREMARE (4193341050)
SONIA MANALU (4193341051)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
BAB III METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Sepeda pertama kali diperkenalkan di Eropa sekitar akhir abad ke 19, setelah itu mulai menyeb
ar hingga ke Amerika Serikat dan kini hampir ke seluruh dunia. Bersepeda ini dikenal sebagai s
alah satu bentuk olahraga yang murah dan bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Saat
ini bersepeda bisa jadi merupakan olahraga yang tengah diminati oleh masyarakat, hampir seti
ap hari bisa melihat orang bersepeda. Selain sebagai alat untuk rekreasi, bersepeda membuat t
ubuh bergerak aktif. Sebagaimana kita tahu, tubuh yang aktif adalah salah satu syarat penting
untuk menjaga kualitas kesehatan kita. Bersepeda sendiri, jika dilakukan minimal 2,5 jam semin
ggu atau 30 menit setiap hari secara rutin memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh.
Bersepeda termasuk olahraga kardio, dikategorikan demikian karena dengan bersepeda, kinerja
jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi darah akan meningkat. Selain itu, bersepeda secara ter
atur juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, menguatkan otot jantung, d
an menurunkan tekanan darah.Menurunnya kadar kolesterol jahat akan mengurangi risiko peny
empitan pembuluh darah. Otot jantung yang biasa terlatih akan lebih efektif sehingga proses
mengantarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh makin optimal.Makin baik kinerja sistem pe
redaran darah atau kardiovaskular Anda, makin rendah risiko Anda terkena stroke, serangan jan
tung, dan tekanan darah tinggi.
Sistem sirkulasi darah merupakan salah satu sistem yang penting sebagai alat
perfusi jaringan. Gangguan sistem sirkulasi cukup banyak terjadi dalam masya
rakat. Salah satunya adalah Peripheral Arterial Disease (PAD) (Husin, Hudaja, &
Kristianto, 2006). PAD merupakan kelainan yang disebabkan oleh gangguan al
iran darah akut atau kronis ke ekstrimitas, biasanya akibat aterosklerosis. Gang
guan pada sistem sirkulasi sebaiknya jangan diabaikan karena keluhan ringan
yang timbul kemungkinan akan mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dap
at menyebabkan kematian.
Optimalnya peredarah darah dalam tubuh, memiliki peran signifikan dalam ha
l kesehatan. Apabila sirkulasi darah tidak optimal, maka kinerja dari organ-org
an lain dalam tubuh akan rusak dan terganggu. Oleh karena itu, sangat dibut
uhkan beragam jenis olahraga yang dapat mengoptimalkan sirkulasi darah tu
buh. Bersepeda juga bisa dilakukan jika ingin sirkulasi darah semakin lancar d
an optimal. Selain itu, bersepeda juga bisa melatih otot daerah paha dan kaki,
yang akan semakin membuat bentuknya indah dan kecang.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian latar bekalang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
• Pengaruh menggunakan sepeda dalam melancarkan sirkulasi darah
• Pentingnya bersepeda, yang dapat meningkatkan kinerja jantung, paru-paru, dan sistem
sirkulasi darah
• Penggunaan sepeda salah satu syarat penting untuk menjaga kualitas kesehatan kita.
• Belum diketahuinya gangguan yang dapat meningkatkan sirkulasi darah dasar.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Dari uraian pada latar belakang, maka ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh system sirkulasi darah saat menaiki atau menggunakan sepeda
terhadap pengoptimalan Sirkulasi Darah tubuh?
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 TUJUAN
• Menganalisa pengaruh sirkulasi darah dalam menaiki dan menggunakan sepeda Keseh
atan serta sirkulasi darah
• Mengidentifikasi pengaruh sikulasi darah dalam menaiki dan menggunakan sepeda unt
uk pengoptimalnya peredarah darah dalam tubuh, memiliki peran signifikan dalam hal
kesehatan. Apabila sirkulasi darah tidak optimal, maka kinerja dari organ-organ lain dal
am tubuh akan rusak dan terganggu

1.5 MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
• Agar dapat dijadikan sebagai bahan informasi serta kajian penelitian selanjutnya
khususnya tentang aktivitas penggunaan sepeda dalan tubuh atau Kesehatan
• Bahan referensi dalam membahas system sirkulasi darah
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN PUSTAKA

Aktivitas fisik ternyata berpengaruh terhadap kesegaran jasmani seseorang dan m


erupakan bagian komplek dari kebiasaan sehari-hari manusia. Aktivitas fisik yang s
angat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang adalah olahraga (Manu
rung, 1994). Olahraga yang benar harus memperhatikan intensitas berupa denyut
jantung yang merupakan cerminan dari beban yang diterima.
Salah satu cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok aerobik adalah berse
peda. Pada atlet sepeda, sistem energi yang terjadi selama latihan adalah sistem e
nergi aerobik yang membutuhkan lebih banyak oksigen. Oleh karena itu, menurut
Giam dan Teh (1988) dalam Ferdiansah (2012), bersepeda sangat bermanfaat untu
k menjaga dan meningkatkan kebugaran jantung, paru-paru, sirkulasi darah, otot,
tulang dan sendi.
Bersepeda direkomen-dasikan untuk orang-orang yang mempunyai lemak be
rlebih atau yang mempunyai masalah medis pada tulang atau sendi anggota
tubuh bagian bawah seperti pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. at (Garett J
r. dan Kirkendall, 2000). Kaitan olahraga dengan jantung dan pembuluh darah
dapat dipahami karena dengan jantung merupakan organ vital yang memaso
k kebutuhan darah di seluruh tubuh. Dengan meningkatnya aktivitas fisik sese
orang maka kebutuhan darah yang mengandung oksigen akan semakin besa
r. Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran dar
ahnya.
Hal ini juga direspon pembuluh darah dengan melebarkan diameter pembulu
h darah (vasodilatasi) sehingga akan berdampak pada tekanan darah. Pada ke
giatan olahraga yang menggunakan banyak otot, faktor kemampuan sistem k
ardiovaskuler dalam memompa darah lebih menghambat latihan daripada ke
mampuan otot dalam menyalurkan oksigen (Reilly et al., 1990). Selain berhub
ungan dengan denyut jantung, latihan akan menyebabkan semakin kuatnya k
ontraksi otot jantung. Hal ini memengaruhi pelebaran dan penyempitan pem
buluh darah yang kemudian berpengaruh pada tekanan darah. Berdasarkan la
tar belakang tersebut, makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nai
k sepeda dalam melancarkan sirkulasi darah.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan merdeka walk Medan yang dilaksana
kan pada hari Minggu 20 Maret 2021 dengan luas keliling lapangan adalah
500 m. Populasi penelitian adalah teman-teman mahasiswa yang sering ber
aktifitas di lapangan Merdeka Walk. Kriteria dari subjek yaitu; pria yang seha
t bugar dengan berat badan normal dan dalam rentang umur 18-25 tahun.
Alat dan bahan yang digunakan adalah lembar HVS, alat tulis menulis, lapto
p, sphygnomanometer, stetoskop, termometer dan stop watch.
Cara kerja dari penelitian ini adalah dengan meminta subjek bersepeda cep
at mengelilingi lapangan merdeka walk sebanyak 2 putaran dalam waktu li
ma menit, dan mencatat hasil pengukuran tekanan darah dan suhu yang ter
jadi sebelum dan setelah subjek bersepeda. Data yang terkumpul kemudian
diolah dan disajikan dalam bentuk tabel.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
SUBJEK WAKTU HASIL
TEKANAN DARAH SUHU

SEBELU SESUDAH SEBELUM SESUDAH


M
Usia 18 -25 tahun 4 menit 123/34 118/65 35%. 34%

Usia 18 -25 tahun 3 menit 125/85 116/65 35%. 33%

Dari pengamatan yang kami lakukan kami memperoleh hasil tekanan darah yang
berbeda sebelum bermain dan sesudah bermain sepeda. Perubahan yang terjadi
tidak semuanya mengalami kenaikan tetapi sebagian dari olahragawan juga meng
alami penurunan tekanan darah setelah berolahraga.Kami memperoleh data tekan
an darah rata-rata dari mahasiswa sebelum bermain sepeda ialah 123/34 dan sesu
dah bermain sepeda adalah 118/65. Jadi mahasiswa yang naik sepeda mempenga
ruhi perubahan tekanan darah baik sistol maupun diastole.
Tekanan arteri diatur oleh beberapa sistem yang saling berhubungan den
gan melakukan fungsi-fungsi khusus, yang kesemuanya merupakan mekan
isme umpan balik saraf yang mulai bereaksi dalam beberapa detik. Semua
mekanisme ini menjadi aktif penuh dalam 30 menit sampai beberapa jam.
Pengaturan tekanan arteri meskipun bekerja sangat cepat dan kuat, umu
mnya kehilangan kemampuan setelah beberapa jam sampai beberapa hari
karena reseptor tekanan saraf tersebut “beradaptasi” atau kehilangan kepe
kaannya (Guyton,1987).
Berdasarkan teori ini, peneliti berpendapat bahwa pada manusia yang tida
k memiliki masalah jantung dan pembuluh darah, tubuh akanberusaha me
mpertahankan tekanan darah saat terjadi perubahan posisi, namun ketika
seseorang mengambil posisi tertentu dalam waktu yang cukup lama maka
kompensasi tubuh untuk mempertahankan tekanan darah pun akan berad
aptasi. Misalnya bila seseorang berdiri dalam waktu yang sangat lama ma
ka tekanan darahnya akan cenderung turun karena pengaruh dari kompen
sasi jantung dan pembuluh darah terhadap gaya gravitasi bumi yang ting
gi, teori ini sesuai dengan hasil penelitian Rati menyatakan bahwa ada per
bedaan hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah berdiri sela
ma empat jam namun bertentangan dengan hasil penelitian ini.
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari Pengaruh naik sepeda dalam melancarkan sirkulasi darah yaitu
Sistem sirkulasi darah merupakan salah satu sistem yang penting sebagai alat perfusi jaringan. Ganggua
n sistem sirkulasi cukup banyak terjadi dalam masyarakat. Salah satunya adalah Peripheral Arterial Disea
se (PAD).
Bersepeda termasuk olahraga kardio, dikategorikan demikian karena dengan bersepeda, kinerja jantung,
paru-paru, dan sistem sirkulasi darah akan meningkat. Selain itu, bersepeda secara teratur juga mampu
menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, menguatkan otot jantung, dan menurunkan tekanan da
rah.Bersepeda sangat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran jantung, paru-paru, sirk
ulasi darah, otot, tulang dan sendi. Bersepeda direkomen-dasikan untuk orang-orang yang mempunyai l
emak berlebih atau yang mempunyai masalah medis pada tulang atau sendi anggota tubuh bagian baw
ah seperti pinggul, lutut, dan pergelangan kaki.
Namun ketika seseorang mengambil posisi tertentu dalam waktu yang cukup lama maka kompensasi tu
buh untuk mempertahankan tekanan darah pun akan beradaptasi. Misalnya bila seseorang berdiri dalam
waktu yang sangat lama maka tekanan darahnya akan cenderung turun karena pengaruh dari kompensa
si jantung dan pembuluh darah terhadap gaya gravitasi bumi yang tinggi, teori ini sesuai dengan hasil p
enelitian Rati menyatakan bahwa ada perbedaan hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah
berdiri selama empat jam namun bertentangan dengan hasil penelitian ini.
BAB 5
PENUTUP
5.2 SARAN

Berdasarkan penelitian yang kami angkat kami tau bahwa masih ban
yak hal yang bisa dikoreksi karena masih banyak kekurangan dari tul
isan kami ini. Karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan sara
n dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Husin, W., O. Hudaja, Y. Kristianto. 2006. Oklusi Arteri Perifer pada Ekst
rimitas Inferior. JKM 6(1):40-53
Junusul Hairy, 1989. Fisiologi Olahraga Jilid 1. Jakarta: Departemen Pen
didikan dan Kebudayaan.
Guyton, A.C. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EG
C

Anda mungkin juga menyukai