H A M K A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGERTIAN PANCASILA
Disusun Oleh
Nama : Muhamad Samsul
Nunu Nugraha
Prida Meilya Sakinah
Ratna Novianti
Riska Meilani
Riwut Ajeng Mrantasi
Mata Kuliah : PPKN
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Matematika
Kelas : I.C
Dosen : Dr. Abd. Rahman Gani, M.Pd
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas yang Diberikan Pada Mata Kuliah PPKN Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Jakarta
2010
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu
Allah curahkan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari
jalan kegelapan menuju jalan yang terang.
Makalah dengan judul “Pengertian Pancasila” ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan
pada mata kuliah PPKN Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan, baik dari segi penyajian materi, tata bahasa maupun aplikasi yang penulis buat.
Untuk itu, adanya kritik dan saran sangatlah penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini.
Banyak pihak telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Abd. Rahman Gani, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama
Akhirnya penulis persembahkan makalah ini dengan harapan dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
LAMPIRAN ........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:
2. Pada hakikatnya, Pancasila mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pandangan hidup dan
sebagai dasar negara oleh sebab itu penulis ingin menjabarkan keduanya.
PEMBAHASAN
Secara etimologis “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (Bahasa Kasta
Brahmana), bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.
“Syila” Vokal i Panjang artinya “Peraturan tingakah laku yang baik, yang penting atu
yang senonoh”.
Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan Budha di India pada kitab
Suci Tri Pitaka yang terdiri dari 3 macam buku besar : Suttha Pitaka, Abhidama Pitaka dan
Vinaya Pitka.
1. Dasasyiila
2. Saptasyiila
3. Pancasyiila
Ajaran Pancasila menurut Budha adalah merupakan 5 aturan (larangan) atau five moral
principtes Pancasila berisi 5 larangan/ pantangan itu menurut isi lengkapnya :
1. Panati pada veramani sikhapadam sama diyani artinya “jangan mencabut nyawa
makhluk hidup atau dilarang membunuh.
5. Sura meraya masjja Pamada Tikana veramani, artinya jangan meminum minuman
yang menghilangkan pikiran, yang maksud dilarang minum –minuman keras (Zainal Abidin,
1958 : 361)
Perkataan Pancasila ditemukan dalam keropak Negara kertagama, yang berupa kakawin
(syair pujian) dalam pujangga Istana bernama Empu Prapanca pada tahun 1365 kita temukan
dalam surga 53 bait ke dua.
Setelah majapahit runtuh dan agama Islam mulai tersebar ke seluruh Indonesia maka sisa-
sisa pengaruh ajaran moral Budha (Pancasila) masih dikenal dalam masyarakat Jawa yang
disebut dengan 5 larangan/Lima pertentangan “moralitas, Yaitu dilarang
Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno memberi nama Pancasila yang artinya 5 dasar pada
pidatonya dan tanggal 17 Agustus 1945 memproklamasikan kemerdekaan, 18 Agustus dimana
termuat isi rumusan 5 prinsip dasar negara yang diberi nama Pancasila, sejak itulah istilah
Pancasila menjadi B. Indonesia dan istilah umum.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
4. Kesejahteraan Sosial
Selanjutnya kalau menyusulkan bahwa 5 sila tersebut dapat diperas menjadi “Tri Sila”
3. Ketuhanan YME
Diperas lagi menjadi “Eka Sila” atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”
Rumusan Pancasila :
3. Persatuan Indonesia
Pada siding PPKI tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara RI
yang dikenal dengan UUD 1945. adapun UUD 1945 terdiri dari 2 bagian yaitu pembukaan UUD
1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal 1 aturan peradilan yang terdiri atas 4 pasal
dan 1 aturan tambahan terdiri atas 2 ayat.
Berlaku tanggal 29 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950, tercantum rumusan Pancasila
sbb.
1. Ketuhanan YME
2. Pri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
Undang-undang Dasar 1950, berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan 5
Juli 1959, rumusan Pancasila yang tercantum dalam konstitusi RIS sbb :
2. Peri kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka
manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus
dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan
falsafah negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan
sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
1. Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994. Tata Negara Sekolah
Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.
2. Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan
Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
5. http//www.google.com