Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

FILSAFAT PENDIDIKAN
(Yusnadi, ddk)

Skor Nilai:

Nama Mahasiswa : Muhammad Arif Zulmi

NIM : 1201111043

Jurusan : Pendidikan Pra dan Sekolah Dasar

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kelas : B Reguler 2020

Dosen Pengampu : Mahfuzi Irwan, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya  sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan critical book review ini dengan judul “Filsafat Pendidikan”. Critical book
review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran, semoga critical book review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca.

Dalam penulisan critical book review ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada:
1.      Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan
2.      Kepada Bapak dosen pengampu, Mahfuzi Irwan, S.Pd., M.Pd

Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical book review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.
Medan,  10 September 2020

Muhammad Arif Zulmi


1201111043

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
Latar Belakang.....................................................................................................................
Tujuan Penulisan CBR........................................................................................................
Manfaat CBR.......................................................................................................................
Identitas Buku......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
Kelebihan dan Kekurangan Buku........................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................


Kesimpulan..........................................................................................................................

Saran....................................................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan CBR


 Mengulas isi sebuah buku.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
 Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku.

C. Manfaat
 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
 Untuk menambah pengetahuan para pembaca
 Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
 Menambah wawasan penulis
 Melatih penulis berpikir kritis

D. Identitas buku:
1. Judul Buku : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Yusnadi, dkk.
3. Penerbit : Halamanmoeka
4. Tahun Terbit : 2019
5. Kota Terbit : Medan
6. Tebal Buku : 145 halaman
7. ISBN : 978-602-269-343-7

1
Buku Pembanding 1
1. Judul Buku : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Drs. Uyoh Sadulloh, M.Pd.
3. Penerbit : Alfabeta Bandung
4. Tahun Terbit : 2017
5. Kota Terbit : Bandung
6. Tebal Buku : 183 halaman
7. ISBN : 979-8433-71-5

1. Judul Buku : Filsafat Pendidikan


2. Pengarang : Muhammad Anwar
3. Penerbit : KENCANA
4. Tahun Terbit : 2017
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tebal Buku : 175 halaman
7. ISBN : 978-602-1186-52-7

2
BAB II Pembahasan Isi Buku

A. Pembahasan Bab I Mengenai Hakikat Manusia Dalam Kajian


Filsafat
a) Manusia sebagai makhluk individu
Menurut Buku Pembanding I tidak ada menjelaskan materi haikiat manusia sebagai
makluk individu begitu pula dengan Buku Pembanding II. Jadi hanya Buku Utama yang
membahas hakikat manusia sebagai makhluk individu yakni perpaduan antara faktor
genotip dan fenotip, faktor genotip merupakan faktor yang dibawa individu sejak lahir
sedangkan faktor fenotif merupakan hasil interaksi genotip dengan lingkungan.

Berdasarkan materi di atas bahwa manusia sebagai makhluk individu adalah manusia
itu tidak bisa hidup sendiri. Manusia perlu yang namanya interaksi antar yang lain.
Karena manusia sejak lahir sudah yang namanya bergantungan pada orang sekitar untuk
bertahan hidup.

b) Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Berbudaya


Menurut Buku Pembanding I tidak ada dijelaskan mengenai materi ini begitu pula
dengan Buku Pembanding II. Untuk lebih jelasnya terdapat pada Buku Utama yakni
manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya karena manusia tunduk serta patuh pada
aturan norma yang berlaku dengan melaksanakan kebaikan, kebenaran dan keadilan
dalam sistem kemasyarakatan.

Berdasarkan materi di atas maka dapat disimpulkan bahwa bagian dari kehidupan
kita sebagai anggota masyarakat, Sebagai makhluk sosial maka kita menjadi bagian
dalam sebuah sistem kemasyarakatan yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan, serta hukum.

3
B. Pembahasan Bab II mengenai Hakikat Filsafat Pendidikan

1. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan


Filsafat menurut Buku Pembanding I, Harold Titus(1959) mengemukakan bahwa
filsafat adalah sautu metode berpikir reflektif, dan penelitian penalaran dari suatu
masalah-masalah. Sedangkan Buku Pembanding II ,dijelaskan bahwa filsafat memiliki
2 arti yakni arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Arti
kedua adalah kesimpulan yang peroleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah..
Lebih tepatnya di sampaikan pada Buku Utama, Plato (surajiwo, 2008:3-4) filsafat
adalah suatu ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang
sebenarnya.
Berdasarkan ketiga pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah
proses pemikiran yang sebenar-benarnya dengan sadar untuk memperoleh hasil yang
telah ditetapkan untuk memecahan suatu masalah sampai ke akar-akarnya.

Filsafat pendidikan menurut Buku Pembanding I, Al-Syaibany (1979) berpandangan


bahwa filsafat pendidikan, seperti halnya filsafat umum berusaha mencari yang jal dan
hakikat serta masalah yang berkaitan dengan proses pendidikan. Kemudian lanjut pada
Buku Pembanding II, menurut filsafat pendidikan bermakna sebagai filsafat
tradisional. Filsafat pendidikan dalam arti ini dan dalam bentuknya yang murni, telah
berkembang dan menghasilkan berbagai alternatif jawaban terhadap berbagai
pertanyaan filosofis. lebih tepatnya dijelaskan dari di Buku Utama, Mudyahardjo
(2004) adalah pengetahuan yang menyelidiki substansi pelaksanaan pendidikan yang
berkaitan denagn tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat ilmu pendidikan yang
berhubungan dengan analisis kristis terhadap struktur dan kegunaannya.

Berdasarkan ketiga pendapat buku di atas maka dapat disimpulkan bahwa filsafat
pendidikan yakni filsafat yang mengkaji tentang sistem pendidikan sampai ke akar-akar
permasalahannya untuk menciptakan suatu pendidikan yang bermutu dan berkualitas
bagi negara tersebut.

4
C. Pembahasan Bab III mengenai Filsafat Ontologi, Epistemologi,
dan Aksiologi

1. Pengertian Ontologi
Menurut Buku Pembanding I, Ontologi merupakan mempersoalkan tentang esensi
dari yang ada, hakikat dati segala wujud yang ada (runes, 1963 :219). Sedangkan dalam
Buku Bembanding II, tidak ada membahas tenang filsafat Ontologi. Kemudian untuk
Buku Utama, Ontologi dijelaskan lebih detail yakni secara umum ontologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) dengan
berdasarkan pada logika semata. Kemudian dijelaskan lagi pada aliran tentang ontologi
yang terbagi atas 5 yakni (a) monisme aliran yang menyakini bahwa hakikat dari segala
sesuatu yang ada adala satu saja dan bukan dua. (b) dualisme menyatakan bahwa ada 2
substansi yang keduanya berdiri sendiri. (c) materiaslisme aliran melampaui orang yang
berpaham naturalis yang dasar ajarannya bertumpu pada konsep alam. (d) idealisme
merupakan lawan dari materialisme yang juga dinamakan spritualisme. (e) agnostisisme
seseorang yang tidak menegetahui hakikat benda, baik hakikat materi maupun hakikat
rohani.

Berdasarkan isi dari buku di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa ontologi
filsafat membicarakan hakikat filsafat, yaitu apa pengetahuan filsafat itu sebenarnya.
Struktur filsafat dibahas juga disini. Yang dimaksud struktur filsafat disini ialah cabang-
cabang filsafat serta isi teori dalam setiap cabang itu.

2. Pengertian Epistemologi

Menurut Buku Pembanding I, Epistemologi merupakan cabang filsafat yang


membahas atau mengkaji tentang asal, sktruktur, metode, serta keabsahan pengetahuan.
Kemudian di tegaskan lagi dibuku ini menurut Langeveld (1961) bahwa hakikat
pengetahuan, unsur-unsur dan susunan berbagai jenis pengetahuan, pangkal
tumpuannya yang fundamental, metode-metode dan batasan-batasannya. Sedangkan di
dalam Buku Pembanding II, tidak di temukan materi Epistemologi. Kemudian

5
dijelaskan lebih lengkap pada Buku Utama, mengenai epistemologi secara umum yakni
teori pengetahuan atau kajian tentang pembuktian kebenaran dari sebuah pengetahuan
atau kepercayaan. Kemudian dijelaskan lagi menurut suriasumantri ( 1995: 33)
bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang beruapa ilmu?
Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan
pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu? Apakah kriterianya?
Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan ilmu?
Oleh karena epistemologi ini bertugas untuk menemukan kebenaran ilmu maka dalam
tingakt operansionalnya disebut metode ilmiah. Metode ilmu itu sendiri menurut senn
(dalam suriasumantri, 1995: 119) merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui
sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis.

Berdasarkan isi materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Episteemologi


merupakan salah satu cabang filsafat yang mengkaji secara mendalan dan radikal
tentang pembuktian kebenaran dari suatu pengetahuan, structure, metode, validitas
pengetahuan serta langkah-langkah sistematisnya.

3. Pengertian Aksiologi

Menurut Buku Utama, aksiologi berarti pengetahuan, teori yang mempelajari


tentang nilai dari segala sesuatu yang ada (realitas). Sedangkan untuk Buku
Pembanding II, tidak ada materi mengenai filsafat Aksiologi. Kemudian akan lebih di
perjelas pada Buku Pembanding I, askiologi merupakan cabang filsafat yang
mempelajari teori nilai kemudian di kemukakan oleh Dagobert Runes (1963 : 32)
mengemukakan beberapa persoalan yang berkaitan dengan nilai yang mencakup a)
haikiat nilai, b) tipe nilai, c) kriteria nilai, dan d) metafisika nilai. Menurut objektivisme,
nilai itu berdiri sendiri, namun bergantungan dan berhubungan dengan pengalaman
manusia.

Berdasarkan isi materi di atas maka dapat di simpulkan bahwa Aksiologi merupakan
bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimanamanusia

6
menggunakan ilmunya. Aksiologi: nilai kegunaan ilmu, penyelidikan tentangprinsip-
prinsip nilai

D. Pembahasan Bab IV mengenai Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan

1. Aliran filsafat Idealisme

Menurut Buku Pembanding I, idealisme merupakan proses abadi dari proses


penyesuaian dan perkembangan mental maupun fisik bebas, dan sadar terhdapa tuhan,
dimanifastasikan dlaam lingkungan intelektual, emosional, dan berkemauan. Sedangkan
menurut Buku Pembanding II, tidak dijelaskan mengenai aliran ini. untuk detailnya
berada di Buku Utama, menurut purba dan yusnadi (2016) menejlaskan idealisme
berpandangan sebuah kenyataan tersusun atas gagasn-gagasan (ide-ide) atau spirit.

Berdasarkan isi materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa filsafat idealisme
merupakan kenyataannya tidak terpisahkan dengan alam dan lengkungan sehingga
melahirkan dua macam realita yang merupakan sifat yang kekal dan sempurna (idea)

1. Aliran filsafat perenialisme

Menurut Buku Pembanding I, Mohammad Noor Syam (1984) mengemukakan


pandangan perenialisme, bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat
perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh. Menurut Buku
Pembanding II, Diartikan sebagai abadi atau kekal dan dapat berarti pula tiada akhir.
Dengan demikian esensi kepercayaan filsafat perenial adalah berpegang pada nilai-nilai
atau norma-norma yang bersifat abadi. Untuk lebih detailnya menurut Buku Utama,
perenialisme mempunyai empat prinsip dalam pembelajara. Pertama, kebenaran bersifat
universal dan tidak tergantung pada tempat, waktu, dan orang.

Berdasarkan isi materi di atas maka dapat disimpulkan bahwa filsafat perenialisme
merupakan aliran yang menentang pandangan progresivisme yang menekankan

7
perubahan dan sesuatu yang baru dikarenakan para perenialis menggap bahwa dunia ini
semakin krisis dalam berbgai bidang.

2. Aliran filsafat essensialisme

Menurut Buku Pembanding I, esensialisme menekankan pada apa yang harus


diketahui oleh para anggota masyarakat yang produktif sedangkan menurut Buku
Pembanding II, Dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan agar manusia
kembali kepada kebudayaan yang lama telah banyak melakukan kebaikan untuk
manusia. Kebudayaan lama telah ada sejak peradaban umat manusia dahulu, terutama
sejak zaman Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan megahnya.
Esensialisme merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme.
Aliran tersebut akan tampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide, jika hanya
mengambil salah satu aliran atau posisi sepihak. Lebih tepatnya dijelaskan di Buku
Utama, Esesnsialisme adalah suau pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai
kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia, yang muncul pada
zaman renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan Progresifisme.

Berdasarkan isi materi diatas dapat disimpulkan bahwa aliran essensialisme sudah
ada sejak zaman perdaban manusia dahuli yang didasarkan atas nilai nilai kebudayaan.
Kemudian untuk menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui suatu inti
pengetahuan yang telah terhimpun bertahan sepanjang waktu untuk diketahui oleh
semua orang.

3. Aliran Filsafat Eksistensialisme

Menurut Buku Pembanding I, Menurut Parkay (1998) terdapat dua aliran pemikiran
eksistensialisme, yang satu bersifat theistik (bertuhan), yang lainnya atheistik.
Sedangkan dalam Buku Pembanding II, tidak dijelaskan mengenai aliran tersebut.
lebih tepatnya Buku Utama, sikun Pribadi. 1971 (Sadulloh. 2003) mengemukakan
eksistensialisme dengan pendidikan sangat berhubungan erat, karena kedua-duanya

8
sama-sama membahas masalah yang sama yakni manusia, hubungan antar manusia,
hidup, hakikat kepribadian, dan kebebasan.

Berdasarkan materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa aliran ini lebih
memfokuskan pada pengalaman-pengalaman manusia dengan mengatakan bahwa yang
nyata adalah yang dialaminya buka di luar kita. Tujuan pendidikan memberikan
pengalaman yang luas dan kebebasan namun memiliki aturan-aturan.

4. Aliran Filsafat Pragmatisme

Menurut Buku Pembanding I, John dewey (1964 : 56) menurut pragmatisme,


pendidikan bukan merupakan suatu proses pembentukan dari luar dan juga bukan
merupakan suatu pemerkahan kekuatan-kekuatan laten dengan sendirinya. Pendidikan
menurut pragmatisme merupakan suatu proses reorganisasi dan rekonstruksi dari
pengalaman-pengalaman individu. Menurut Buku Pembanding II, tidak dijelaskan
mengenai aliran tersebut. lebih jelasnya terdapat pada Buku Utama, pragmatisme
merupakan segala sesuatu tergantung dari hubungannya dengan apa yang dapat
dilakukan. Manusia dan lingkungan berdampingan, dan mempunyai tanggung jawab
yang sama terhadap realitas.

Berdasarkan materi diatas maka disimpulkan siswa merupakan organisme rumit yang
mempunyai kemampuan luar biasa untuk tumbuh, sedangkan guru berperan untuk
memimpin dan membimbing pengalam belajar tanpa ikut camputer terlalu jauh atas
minat dan kebutuhan siswa.

5. Aliran Filsafat progresivisme

Menurut Buku Pembanding I, Progresivisme bukan merupakan suatu bangunan


filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan
perkumpulan progresif sedangkna menurut Buku Pembanding II, Merupakan salah
satu aliran filsafat pendidikan yang berkembang pesat pada permulan abad ke XX dan
sangat berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan. Progresivisme disebut sebagai
naturalisme, yang mempunyai pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah

9
alam semesta ini. Untuk lebih tepatnya dijelaskan pada Buku Utama, Progresivisme
merupakan kemampuan intelegensi manusia sebgai alat untuk hidup, kesejahteraan,
mengembangkan kepribadian manusia.

Berdasarkan materi di atas dapat disimpulkan aliran ini menganggap bahwa


lingkungan hidup ini mempengaruhi pembinaan kpribadian.dan menekankan pada
pentingnya melayani perbedaan individual.

6. Aliran Filsafat Rekonstruksionisme

Menurut Buku Pembanding I, Caroline Pratt (1948) berpandangan nilai terbesar


suatu sekolah harus menghasilakn manusia-manusia yang dapat berpikir secara efektif
dan bekerja secara konstruktif, yang saat bersamaan dapat membuat suatu dunia yang
lebih baik dibandingkan dengan sekarang ini untuk hidup di dalamnya. Sedangkan
menurut Buku Pembanding II, Sebenarnya aliran ini sepaham dengan aliran
perennialisme dalam mengahadapi krisis keebudaayaan modern. Bedanya cara yang
dipakai berbeda dengan yang ditempuh oleh perennialisme. Namun, sesuai istilah yang
dikandungnya, yakni berusaha membina suatu konsesus yang paling luas dan paling
mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia. Untuk lebih
jelasnya menurut Buku Utama, suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan
lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.

Berdasarkan materi di atas maka dapat disimpulkan menekankan pada kebutuhan


untuk perubahan yaitu perubahan sosial dan tidakan sosial.

10
1. Bab V membahas tentang Filsafat Pancasila

1. Pengertian filsafat pancasila

Menurut Buku Pembanding I tidak ada materi tentang filsafat pancasila. Kemudian
untuk Buku Pembanding II, filsafat pancasila adalah hasil pemikiran yang paling
mendalam dan dianggap telah dipercaya serta diyakini sebagai suatu kesatuan dari
norma dan nilai yang paling benar dan adil. lebih dijelaskan lagi di Buku Utama,
Filsafat Pancasila adalah sebagai guide( pedoman) dalam membentuk pemerintahan
yang baru dalam rangka mewujudkan kesejahteraan, melindungi segenap bangsa,
melaksnakan ketertiban dunia, perdamian abadi dan kecerdasan bangsa.

Berdasarkan isi materi diatas dapat disimpulkan bahwa filsfat pancasila memegang
teguh nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam UU 45 untuk sebagia pedoman dalam
membentuk suatu organisasi atau pemerintahan yang efesien

2. Hubungan pancasila dengan teori dan filsafat pendidikan

Menurut Buku Pembanding I, tidak ada materi yang menjelasakan hubungan


pancasila dengan teori dan filsafat pendidikan. Kemudian di Buku Pembanding II,
tidak ada materi yang menjelasakan hubungan pancasila dengan teori dan filsafat
pendidikan . untuk lebih jelasnya akan diberikan pada Buku Utama, Pancasila sebagai
falsafah bangsa dan filsafat pendidikan sebagai alat dalam memikirkan pendidikan
secara filosofis, maka boleh dikatakan pancasila adalah filsafat pendidikan nasional.

11
Berdasarkan isi materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa melalui fasafah
pancasila kita dapat dituntun bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan agar dapat
berjalan secara efektif, efesien dan terarah.

Bab IV Mengenai Permasalahan Pendidikan dari Perspektif Filsafat


Pendidikan

1. Masalah impelentasi serta masalah manajemen pendidikan


Menurut Buku Pembanding I tidak ada materi yang menyangkut tentang manajemen
pendidikan begitu pula dengan Buku Pembanding II. Jadi Buku Utama membahas
manajemen pendidikan yakni sistem pengelolaan pendidikan yang dianut dan
dilaksanakan berdasarkan paham yang diyakini dapat mewujudkan tujuan pendidikan
secara efektif dan efesien.

Berdasarkan materi di atas bahwa Permasalahan Manajemen Pendidikan itu muncul


dari SDM yang tidak memumpuni atau dari seorang pemimpin yang melanggar
peraturan dalam mengolah pengrekrutan SDM tersebut yang akibatnya timbullah
permasalahan pendidikan yang cukup besar. Ini perlu di perhatikan kembali lagi bagi
seorang pemimpin khususnya setiap kepala sekolah, sedangkan implementasinya
muncul karenanya mahalnya uang sekolah bagi yang swasta, rendahnya kesejahteraan
guru-guru sekolah dasar khususnya TK dan masih banyak lagi.

12
Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Buku Utama dari segi cover lumayan menarik kemudian Buku pembanding I
juga covernya menarik dan Buku Pembanding II covernya sedikit menarik
2. Buku Utama dari segi font sudah pas namun dari segi tata tulisan ada yang salah,
dan dari cetakan ada yang berbayang membuat mata sakit ketika di lihat. Kemudian
untuk Pembanding I segi font terbilang normal kemudian kertas percetakan yang
dipakai tidak bagus sehingga menhasilkan print out yang jelek dan mudah hilang
tulisannya dan ada yang ketebalan tulisannya itu membuat sulit dibaca. Untuk dari segi
penulisan sudah baik. Kemudian Buku Pembanding II dari segi font juga sudah pas
apalagi dalam bentuk ebook jadi tidak bisa di kritik lebih dalam.
3. Buku Utama isi bukunya lengkap menarik dan saling berkesinambungan antar
bab kemudian untuk Buku Pembanding I buku ini juga sudah pas isi perbabnya juga
berkesinambungan kemudian Buku Pembanding II isi babnya terlalu sedikit materi
tidak lengkap kemudian ada beberapa bab yang pengulangan judul
4. Buku Utama tata bahasa yang di gunakan mudah dimengerti serta diberikan
kesimpulan setiap akhir penjelasan kemudian dari Buku Pembanding I bahasa yang
digunakan ada yang terlalu tinggi sehingga sulit dipahami tapi selebihnya bagus
kemudian dari Buku Pembanding II bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan tidak
bertele-tele.

13
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses
kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua
proses itu pada hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat
suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai
peranan penting dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah
dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan , menaingkatkan kemajuan dan
landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

SARAN

Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review , priview menyarankan
agar filsafat pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru,
orangtua, maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalaam berbagai
hal kehidupan .Menyadari bahwa penulis harus menjelaskan Critical Book Review
dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Dan agar dalam pengetikan tidak terdapat
huruf yang salah. Penulis juga jangan membuat kata-kata atau kalimat yang bertele-tele
karena akan membuat pembaca merasa bosan.

14
Daftar Pustaka
Yusnadi,ddk. 2019. Filsafat Pendidikan. Medan: halamanmoeka
Anwar,Muhammad. 2017. Filsafat Pendidikan. Depok: Kencana
Sadullah, Uyoh. 2017. Filsafat Pendidikan. Bandung: ALFABETA

15

Anda mungkin juga menyukai