BAHASA INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh
Trisnawati Hutagalung,S.Pd.,M.Pd.
OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas critical book report untuk mata
kuliah Bahasa Indonesia ini dengan tepat waktu dan terima kasih juga penulis ucapkan
kepada Ibu Trisnawati Hutagalung,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini beserta arahan dan bimbingannya kepada penulis.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan,
oleh karena itu penulis memohon maaf dan menerima segala saran dan kritikan yang
membangun dari pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I IDENTITAS BUKU
1.1 Identitas Buku Utama...................................................................................4
1.2 Identitas Buku Pembanding.........................................................................4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.1 Buku Utama.................................................................................................5
2.2 Buku Pembanding......................................................................................11
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Buku Utama dari Buku Pembanding.....................................19
3.2 Kekurangan Buku Utama dari Buku Pembanding.....................................19
BAB IV PENUTUP..............................................................................................21
iii
BAB I
IDENTITAS BUKU
4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
5
dan kamus umum. Sebaliknya, bahasa tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan
atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah sandar tersebut. Secara umum, fungsi
bahasa baku adalah 1. Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok
orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa. 2. Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa
baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya. 3. Pembawa
kewibawaan, pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya. 4.
Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau sekelompok orang. Ciri-ciri bahasa baku :
1. Memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan
2. Kemantapan dinamis
3. Cendekia
6
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati
atau tidak.
Teks ulasan buku adalah salah satu teks akademik yang berisi pertimbangan secara objektif
terhadap kualitas sebuah buku yang dihasilkan oleh orang lain. Struktur teks ulasan buku
yaitu identitas (opsional), orientasi, tafsiran isi, evaluasi, rangkuman.
Cara merekonstruksi teks ulasan buku :
1. Membaca teks ulasan
2. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, pengulas dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut
3. Melihat struktur teks ulasan
4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan
Langkah langkah operasional penulisan teks ulasan buku :
1. Memilih buku yang diulas
2. Membaca kritis
3. Membuat ringkasan
4. Menentukan kriteria penilaian
5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
7
Penutup
2. Proposal usaha atau bisnis
Proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah
pemodalan usaha atau mengajukan kredit, merger ataupun kerjasama dalam rangka
mengembangkan bisnis. Struktur proposal usaha atau bisnis adalah :
Pendahuluan
Profil usaha / bisnis
Produk usaha / bisnis
Laporan keuangan
Penutup proposal usaha / bisnis
3. Proposal penelitian
Proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian untuk tugas akhir,
tesis dan lain-lain. Struktur proposal penelitian adalah:
Nama atau judul proposal
Pendahuluan
Tujuan
Bentuk dan jenis penelitian
Jadwal pelaksanaan
Orang yang terlibat dalam proposal
Rincian anggaran dana
8
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Review Literatur
2. Teori
3. Kerangka Pemikiran
4. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
1. Deskripsi Hasil Penelitian
2. Analisis Data
3. Diskusi
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
3. Rekomendasi
REFERENSI
LAMPIRAN
b. Teks laporan kegiatan
Teks yang disususn setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Berikut ini merupakan contoh
sistematika penulisan atau format laporan kegiatan secara umum.
JUDUL
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang kegiatan
2. Objek kegiatan dan strategi pelaksanaannya
3. Tujuan kegiatan
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
1. Nama kegiatan
9
2. Lokasi
3. Waktu
4. Pelaksana
BAB III PELAKASANAAN KEGIATAN
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
LAMPIRAN
10
Daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan
sebuah karya tulis. Dalam penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan
yang menjadi sumber kutipan. Berikut ini adalah pedoman penulisan daftar rujukan.
1. Nama penulis ditulis tanpa gelar
2. Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk identitas
buku berikutnya.
3. Buku buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut
4. Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
5. Nama penulis (tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan :
nama penerbit. Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau dicetak dengan
huruf miring
6. Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama depan penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma.
7. Bila buku ditulis oleh dua orang penulis. Disisipkan kata dan di antara kedua nama
penulis.
8. Bila buku ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama
dengan menambahkan singkatan dkk, dibelakangnya.
2.2 Buku Pendamping
A. BAB I SISTEM KOORDINAT
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik
pada bidang (R2) atau ruang (R3). Beberapa macam sistem koordinat yang kita kenal, antara
lain sistem koordinat kartesius, sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan sistem
koordinat bola. Pada bidang (R2), letak titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat
kartesius dan koordinat kutub. Sedangkan pada ruang (R3) letak suatu titik pada umumnya
dinyatakan dalam koordinat kartesius, koordinat tabung dan koordinat bola.
Sistem Koordinat kartesius adalah sistem untuk menandai letak suatu objek dalam bidang
dengan bantuan dua garis saling tegak lurus dan keduanya terletak pada satu bidang (bidang
xy). Garis tersebut bisa dinamakan koordinat sumbu-x (absis) dan koordinat sumbu-y
(ordinat) dan setiap objek ditandai dengan titik. terletak pada satu bidang (bidang xy).
11
Selain pada bidang terdapat juga sisitem koordinat kartesius dalam ruang yang fungsinya
hampir sama dengan bidang. Tapi pada ruang terdapat tambahan garis yakni koordinat
sumbu-z seperti gambar berikut
Sistem koordinat kutub dalam suatu bidang terdiri dari satu titik tetap O yang disebut titik
asal atau titik kutub dan sebuah garis berarah yang bermula dari titik asal tersebut, yang
disebut dengan sumbu kutub. Dalam koordinat kutub, setiap titik P dinyatakan dalam
pasangan (r, θ), di mana r adalah jarak titik P ke titik asal, dan θ adalah sudut dari sumbu
kutub ke garis OP. Bilangan r disebut koordinat radial dan q disebut koordinat angular atau
sudut kutub dari P. Sudut dinyatakan dalam angka positif jika diukur berlawanan jarum jam
dan dinyatakan dengan angka negatif jika diukur searah jarum jam.
Untuk menyatakan koordinat Cartesius dalam koordinat kutub dapat digunakan rumus
berikut:
12
Sedangkan untuk menyatakan koordinat kutub dalam koordinat Cartesius dapat digunakan
rumus berikut:
Beberapa sisten koordinat lain yang sering digunakan dalam ilmu hisab adalah :
Koordinat ekliptika heliosentrik
Koordinat ekliptika geosentrik
Koordinat ekuator geosentrik
Koordinat horison
B. BAB II PERBANDINGAN GONIOMETRI SUDUT LANCIP
Sudut α adalah suatu sudut lancip dengan titik sudut O, sedang titik A adalah salah satu
titik pada kaki sudut tersebut. Jika OA diproyeksikan pada kaki yang lain, maka OA 1 adalah
proyeksi OA pada garis L dan AA1 adlah garis yang memproyeksi. Tiga garis pada gambar
diatas (OA, OA1 dan AA1) dinamakan garis goniometri sudut α dimana :
OA adalah garis yang diproyeksi (Proyektum)
OA1 adalah garis proyeksi (Proyeksi)
AA1 adalah garis yang memproyeksi (Proyektor)
Definisi :
1. Yang dimaksud Sinus (Sin) suatu sudut yaitu perbandingan antara garis yang
memproyeksi terhadap garis yang diproyeksi.
2. Yang dimaksud Cosinus (Cos) suatu sudut yaitu perbandingan antara garis proyeksi
terhadap garis yang diproyeksi.
3. Yang dimaksud Tangen (Tg) suatu sudut yaitu perbandingan antara garis yang
memproyeksi terhadap garis proyeksi.
4. Yang dimaksud Cotangen (Ctg) adalah kebalikan dari Tangen sudut itu.
5. Yang dimaksud Secan (Sec) adalah kebalikan dari Cosinus sudut itu.
6. Yang dimaksud Cosecan (Cosec) adalah kebalikan dari Sinus sudut itu.
13
Pada gambar terlihat :
∆ABb adalah segitiga siku-siku pada titik b.
Ab = x
Bb = y
AB = r, maka :
y
Sinus α (Sin α) =
r
x
Cosinus α (Cos α) =
r
y
Tangens α (tg α) =
x
BAB III DALIL DALIL DALAM SEGITIGA
Dalil Sinus:
Dalil Cosinus:
14
tanα+ tanβ
tan (α + β) =
1−tanα tanβ
tanα−tanβ
tan (α – β) =
1+ tanα tanβ
Rumus sudut kembar
nα nα
cos nα=2 cos ( ) −1 atau cos nα=1−2sin ( )
2 2
2 2
cos 2 α =cos 2 α −sin 2 α
tan n α=
( nα2 )+ tan ( nα2 )
tan
nα
1−tan ( )2
2
E. BAB V GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI
1. Grafik fungsi y = f(x) = sin x
15
3. Grafik fungsi y = f(x) = tan x
16
5. Grafik fungsi y = f(x) = sec x
17
F.BAB VI PERSAMAAN TRIGONOMETRI
Persamaan trigonometri di bedakan menjadi dua jenis, yaitu persamaan trigonometri yang
berhubungan dengan identitas dan persamaan bersyarat. Persamaan trigonometri yang yang
berhubungan dengan identitas adalah persamaan yang memenuhi suatu nilai yang belum
diketahui, sedangkan persamaan bersyarat adalah persamaan yang variabelnya dibatasi.
Persamaan trigonometri memuat suatu variabel yang belum diketahui, dan variabel
tersebut merupakan besaran suatu sudut yang satuannya dapat dinyatakan dalam bentuk
derajat atau radian. Variabel variabel yang dapat ditentukan nilainya tersebut akan merupakan
suatu selesaian jika disubstitusikan ke dalam persamaan maka variabel tersebut memenuhi
nilai persamaan.
1. Persamaan sinus
Jika dipunyai persamaan sin x = sin a, maka penyelesaiannya adalah:
(i) x = a + k.360o
(ii) x = (180o – a) + k.360o
dengan k bilangan bulat
2. Persamaan cosinus
Jika dipunyai persamaan cos x = cos a, maka penyelesaiannya adalah:
(i) x = a + k.360o
(ii) x = –a + k.360o
dengan k bilangan bulat
3. Persamaan tangen
Jika dipunyai persamaan tan x = tan a, maka penyelesaiannya adalah:
18
(i) x = a + k.180o
dengan k bilangan bulat
BAB III
PEMBAHASAN
19
Atau “?’ sedangkan dalam buku pembanding, kalimat soal atau pertanyaannya hanya diakhiri
dengan tanda baca titik. Selain itu, ada beberapa kalimat dalam buku pembanding yang
sebaiknya diberi tanda baca titik dua (:) tetapi tidak dibuat demikian, seperti pada kalimat
“maka dengan aturan diatas diperoleh” (yang kalimat selanjutnya berupa sebuah rumus
matematika), kemudian setelah kata “yaitu”, “sebagai berikut” dan “maka berlaku” yang
diikuti rumus matematika juga.
Keunggulan berikutnya dari buku utama adalah bahwa saya tidak menemukan kesalahan
pengetikan atau typo, sedangkan dalam buku pembanding saya menemukan beberapa
diantaranya yaitu kata “bedakan” yang seharusnya “dibedakan”, kata “dan” yang seharusnya
“dari”, dan kata “unsure-unsur” yang seharusnya “unsur-unsur”.
Kemudian ada sedikit keunggulan juga pada daftar isi dalam buku utama dibanding dengan
daftar isi dalam buku pembanding, keunggulan tersebut ialah dalam buku utama penulisan
“BAB I, BAB II, dst” menggunakan huruf kapital dan memang seperti itu sebaiknya
penulisan judul bab, sedangkan dalam buku pembanding tidak menggunakan huruf kapital.
3.2 Kekurangan Buku Utama dari Buku Pembanding
Kekurangan pertama dari buku utama dibandingkan dengan buku pembanding adalah pada
penomoran subbab subbabnya, sebaiknya subbab dinomori seperti dalam buku pembanding
yaitu sesuai dengan penurunan dari babnya, contoh untuk bab I, maka nomor subbab adalah
1.1, 1.2, 1.3, dst., begitu juga untuk bab bab selanjutnya.
Pada buku pembanding di setiap awal babnya terdapat deskripsi singkat mengenai apa
yang dibahas dalam bab itu, kemudian terdapat juga standar kompetensi dan kompetensi
dasar, yang mana hal tersebut memberi pembaca informasi dan gambaran mengenai apa yang
akan didapatkannya dalam bab tersebut sebelum ia membaca materi pokok dalam bab
tersebut, sedangkan dalam buku utama tidak terdapat deskripsi singkat, standar kompetensi
dan kompetensi dasar sebagai pengantar di setiap awal babnya, sehingga hal ini juga menjadi
kekurangan bagi buku utama.
Kemudian dalam buku utama, terdapat perbedaan jarak spasi antar baris anatar teks di
dalam tabel (spasi 1,0) dan teks di luar tabel (spasi 1,5), saya merasa hal itu mengurangi
kerapian buku karena terlihat tidak seragam, dan menurut saya lebih nyaman membaca teks
dengan spasi 1,5 karena spasi 1,0 terlalu rapat.
Selanjutnya, pada buku utama terdapat beberapa penulisan rincian yang seperti ini
“struktur teks eksposisi adalah pernyataan tesis ^ argumentasi ^ reiterasi”. Saya tidak tahu
mengapa digunakan simbol “^” sebagai tanda pemisahnya, mengapa tidak digunakan tanda
20
koma saja dan saya saya lebih baik jika digunakan penomoran saja seperti “1,2,3..” atau
a,b,c..” dan lainnya.
BAB IV
PENUTUP
Buku utama dan buku pembanding yang digunakan dalam critical book report dan
termasuk dalam jenis teks akademik ini mempunyai keunggulan dan kekurangannya masing
masing meskipun sebenarnya secara umum kedua buku bagus dari segi struktur kebahasaan
dan penulisannya yang meliputi penggunaan bahasa yang baku dan kalimat yang efektif,
penggunaan kata depan yang tepat, penulisan sitasi dan daftar pustaka yang sesuai,dan
penggunaan tanda baca yang benar. Hanya saja pada buku utama terdapat beberapa
kekurangan seperti penomoran subbabnya yang tidak mengikuti bab utamanya, spasi yang
tidak seragam, membuat rincian dengan format yang kurang baik dan tidak dilengkapi
dengan pengantar awal bab seperti deskripsi singkat, standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Begitu pula dengan buku pembanding yang juga mempunyai kekurangan diantaranya
penggunaan tanda baca yang tidak sesuai pada kalimat soal atau pertanyaan, ada beberapa
21
kesalahan pengetikan atau typo dan penulisan kata “bab” yang tidak menggunakan huruf
kapital pada daftar isinya. Karena kedua buku yang digunakan dalam cbr ini memiliki isi
yang berbeda tema pembalajarannya, maka hanya segi struktur kebahasaan dan penulisannya
saja yang dapat diulas, dan menurut saya kedua buku sama sama bagus dan mudah dipahami
untuk dibaca.
22