Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

BAHASA INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh
Trisnawati Hutagalung,S.Pd.,M.Pd.

OLEH :

NAMA MAHASISWA : SYAFIRA FATIHAH RIZQI


NIM : 4192111002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA BILINGUAL


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas critical book report untuk mata
kuliah Bahasa Indonesia ini dengan tepat waktu dan terima kasih juga penulis ucapkan
kepada Ibu Trisnawati Hutagalung,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini beserta arahan dan bimbingannya kepada penulis.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan,
oleh karena itu penulis memohon maaf dan menerima segala saran dan kritikan yang
membangun dari pembaca.

Medan, Maret 2021

Syafira Fatihah Rizqi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I IDENTITAS BUKU
1.1 Identitas Buku Utama...................................................................................4
1.2 Identitas Buku Pembanding.........................................................................4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.1 Buku Utama.................................................................................................5
2.2 Buku Pembanding......................................................................................11
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Buku Utama dari Buku Pembanding.....................................19
3.2 Kekurangan Buku Utama dari Buku Pembanding.....................................19
BAB IV PENUTUP..............................................................................................21

iii
BAB I
IDENTITAS BUKU

1.1 Identitas Buku Utama


 Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
 Penulis : Fitriani Lubis,S.Pd.,M.Pd.,dkk.
 Penerbit : Unimed Press
 Tahun terbit : 2021
 Kota terbit : Medan
 ISBN :-
1.2 Identitas Buku Pendamping
 Judul buku : Trigonometri
 Penulis : Tim dosen
 Penerbit : Unimed Press
 Tahun terbit : 2020
 Kota terbit : Medan
 ISBN : -

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Buku Utama


A. BAB I PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang didasari dari bahasa Melayu Riau.
Bahasa melayu mulai menyebar ke pelosok Indonesia bersamaan dengan penyebaran agama
Islam di Indonesia. Saat itu, bahasa Melayu sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai
bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga
hampir di seluruh Asia Tenggara.. Bahasa melayu juga menjadi bahasa yang digunakan saat
transaksi perdagangan oleh berbagai suku di Indonesia dengan para pedagang asing.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar, Ikrar para pemuda
ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda”
merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa
indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa
nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18
Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa
Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36). 
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa
resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa resmi untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan
pemerintah, alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa daerah adalah bahasa bahasa suku bangsa di Indonesia. Dalam kedudukannya
sebagai Bahasa Daerah sendiri, maka Bahasa Daerah sendiri berfungsi sebagai lambang
kebanggan daerah, lambang identitas daerah dan alat penghubung di dalam keluarga dan
masyarakat daerah.
Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga berfungsi sebagai sarana
untuk memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya, sebagai alat penghubung antar
bangsa, alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan alat
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan
kaidah-kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku,

5
dan kamus umum. Sebaliknya, bahasa tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan
atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah sandar tersebut. Secara umum, fungsi
bahasa baku adalah 1. Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok
orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa. 2. Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa
baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya. 3. Pembawa
kewibawaan, pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya. 4.
Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau sekelompok orang. Ciri-ciri bahasa baku :
1. Memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan
2. Kemantapan dinamis
3. Cendekia

B. BAB II PENULISAN TEKS AKADEMIK


Teks akademik atau yang sering disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh
dari pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu dan dapat dipertanggung
jawabkan. Teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk
memahamkan isinya kepada target pembaca. Teks akademik biasanya ditulis secara
sederhana, objektif, lugas, dan sistematis. Teks akademik atau teks ilmiah dapat
berwujud dalam berbagai jenis misalnya buku ulasan buku, proposal penelitian,
laporan penelitian,laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Sedangkan teks non akademik
ialah teks yang penulisannya tidak didukung oleh fakta umum yang biasanya hanya
berdasarkan fakta pribadi dan menggunakan bahasa formal yang popular. Teks non
akademik tidak memuat hipotesis dan penyajiannya memuat sejarah.
Teks akademik memiliki beberapa ciri-ciri yaitu sederhana struktur kalimatnya, padat
informasi dan kata-kata leksikal, banyak memanfaatkan nominalisasi, metafora
gramatika, istilah teknis, dan bersifat taksonomik juga abstrak.

BAB III PENULISAN TEKS ULASAN BUKU


Teks ulasan adalah sautu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain. Tujuan pembuatan ulasan adalah :
1. Menyajikan informasi komprehensif tentang sebuah karya
2. Memegaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan
lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya.

6
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati
atau tidak.
Teks ulasan buku adalah salah satu teks akademik yang berisi pertimbangan secara objektif
terhadap kualitas sebuah buku yang dihasilkan oleh orang lain. Struktur teks ulasan buku
yaitu identitas (opsional), orientasi, tafsiran isi, evaluasi, rangkuman.
Cara merekonstruksi teks ulasan buku :
1. Membaca teks ulasan
2. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, pengulas dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut
3. Melihat struktur teks ulasan
4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan
Langkah langkah operasional penulisan teks ulasan buku :
1. Memilih buku yang diulas
2. Membaca kritis
3. Membuat ringkasan
4. Menentukan kriteria penilaian
5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan

BAB IV PENULISAN TEKS PROPOSAL


Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan
standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk
mendapatkan pertimbangan – persetujuan. Jenis jenis proposal :
1. Proposal kegiatan
Merupakan proposal untuk mengajukan suatu rencana kegiatan. Struktur proposal kegiatan
adalah :
 Nama kegiatan
 Pendahuluan
 Tujuan
 Sasaran
 Jadwal
 Susunan acara
 Kepanitiaan
 Anggaran

7
 Penutup
2. Proposal usaha atau bisnis
Proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah
pemodalan usaha atau mengajukan kredit, merger ataupun kerjasama dalam rangka
mengembangkan bisnis. Struktur proposal usaha atau bisnis adalah :
 Pendahuluan
 Profil usaha / bisnis
 Produk usaha / bisnis
 Laporan keuangan
 Penutup proposal usaha / bisnis
3. Proposal penelitian
Proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian untuk tugas akhir,
tesis dan lain-lain. Struktur proposal penelitian adalah:
 Nama atau judul proposal
 Pendahuluan
 Tujuan
 Bentuk dan jenis penelitian
 Jadwal pelaksanaan
 Orang yang terlibat dalam proposal
 Rincian anggaran dana

BAB V PENULISAN TEKS LAPORAN


Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai semua objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu dan bersifat umum atau universal.
a. Teks laporan penelitian
Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian. Berikut ini merupakan contoh sistematika penulisan atau format laporan
penelitian secara umum.
JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN

8
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Review Literatur
2. Teori
3. Kerangka Pemikiran
4. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
1. Deskripsi Hasil Penelitian
2. Analisis Data
3. Diskusi
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
3. Rekomendasi
REFERENSI
LAMPIRAN
b. Teks laporan kegiatan
Teks yang disususn setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Berikut ini merupakan contoh
sistematika penulisan atau format laporan kegiatan secara umum.
JUDUL
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang kegiatan
2. Objek kegiatan dan strategi pelaksanaannya
3. Tujuan kegiatan
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
1. Nama kegiatan

9
2. Lokasi
3. Waktu
4. Pelaksana
BAB III PELAKASANAAN KEGIATAN
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
LAMPIRAN

BAB VI PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH


Teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang pembicaraannya bersifat objektif,
berdasarkan data dan penyimpulan penemuan didalamnya berpola induktif dan deduktif serta
pembahasan datanya berdasarkan rasio. Struktur teks artikel ilmiah adalah
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Tinjauan pustaka
5. Metode
6. Hasil
7. Pembahasan
8. Kesimpulan dan saran
9. Daftar pustaka
Penulisan kutipan
Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam artikel ilmiah.
Semua kutipan yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah, diberi tanda dengan nama
akhir pengarang, tahun terbit sumber kutipan, dan nomor urut halaman sumber kutipan itu
(ada juga penulis artikel yang tidak memberi tanda ini). kutipan memiliki tujuan sebagai:
1. Landasan teori
2. Penguat pendapat penulis
3. Penjelasan suatu uraian
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Penulisan daftar rujukan

10
Daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan
sebuah karya tulis. Dalam penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan
yang menjadi sumber kutipan. Berikut ini adalah pedoman penulisan daftar rujukan.
1. Nama penulis ditulis tanpa gelar
2. Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk identitas
buku berikutnya.
3. Buku buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut
4. Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
5. Nama penulis (tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan :
nama penerbit. Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau dicetak dengan
huruf miring
6. Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama depan penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma.
7. Bila buku ditulis oleh dua orang penulis. Disisipkan kata dan di antara kedua nama
penulis.
8. Bila buku ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama
dengan menambahkan singkatan dkk, dibelakangnya.
2.2 Buku Pendamping
A. BAB I SISTEM KOORDINAT
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik
pada bidang (R2) atau ruang (R3). Beberapa macam sistem koordinat yang kita kenal, antara
lain sistem koordinat kartesius, sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan sistem
koordinat bola. Pada bidang (R2), letak titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat
kartesius dan koordinat kutub. Sedangkan pada ruang (R3) letak suatu titik pada umumnya
dinyatakan dalam koordinat kartesius, koordinat tabung dan koordinat bola.
Sistem Koordinat kartesius adalah sistem untuk menandai letak suatu objek dalam bidang
dengan bantuan dua garis saling tegak lurus dan keduanya terletak pada satu bidang (bidang
xy). Garis tersebut bisa dinamakan koordinat sumbu-x (absis) dan koordinat sumbu-y
(ordinat) dan setiap objek ditandai dengan titik. terletak pada satu bidang (bidang xy).

11
Selain pada bidang terdapat juga sisitem koordinat kartesius dalam ruang yang fungsinya
hampir sama dengan bidang. Tapi pada ruang terdapat tambahan garis yakni koordinat
sumbu-z seperti gambar berikut

Sistem koordinat kutub dalam suatu bidang terdiri dari satu titik tetap O yang disebut titik
asal atau titik kutub dan sebuah garis berarah yang bermula dari titik asal tersebut, yang
disebut dengan sumbu kutub. Dalam koordinat kutub, setiap titik P dinyatakan dalam
pasangan (r, θ), di mana r adalah jarak titik P ke titik asal, dan θ adalah sudut dari sumbu
kutub ke garis OP. Bilangan r disebut koordinat radial dan q disebut koordinat angular atau
sudut kutub dari P. Sudut dinyatakan dalam angka positif jika diukur berlawanan jarum jam
dan dinyatakan dengan angka negatif jika diukur searah jarum jam.

Untuk menyatakan koordinat Cartesius dalam koordinat kutub dapat digunakan rumus
berikut:

12
Sedangkan untuk menyatakan koordinat kutub dalam koordinat Cartesius dapat digunakan
rumus berikut:

Beberapa sisten koordinat lain yang sering digunakan dalam ilmu hisab adalah :
 Koordinat ekliptika heliosentrik
 Koordinat ekliptika geosentrik
 Koordinat ekuator geosentrik
 Koordinat horison
B. BAB II PERBANDINGAN GONIOMETRI SUDUT LANCIP

Sudut α adalah suatu sudut lancip dengan titik sudut O, sedang titik A adalah salah satu
titik pada kaki sudut tersebut. Jika OA diproyeksikan pada kaki yang lain, maka OA 1 adalah
proyeksi OA pada garis L dan AA1 adlah garis yang memproyeksi. Tiga garis pada gambar
diatas (OA, OA1 dan AA1) dinamakan garis goniometri sudut α dimana :
 OA adalah garis yang diproyeksi (Proyektum)
 OA1 adalah garis proyeksi (Proyeksi)
 AA1 adalah garis yang memproyeksi (Proyektor)

Definisi :
1. Yang dimaksud Sinus (Sin) suatu sudut yaitu perbandingan antara garis yang
memproyeksi terhadap garis yang diproyeksi. 
2. Yang dimaksud Cosinus (Cos) suatu sudut yaitu perbandingan antara garis proyeksi
terhadap garis yang diproyeksi.
3. Yang dimaksud Tangen (Tg) suatu sudut yaitu perbandingan antara garis yang
memproyeksi terhadap garis proyeksi. 
4. Yang dimaksud Cotangen (Ctg) adalah kebalikan dari Tangen sudut itu.
5. Yang dimaksud Secan (Sec) adalah kebalikan dari Cosinus sudut itu.
6. Yang dimaksud Cosecan (Cosec) adalah kebalikan dari Sinus sudut itu.

13
Pada gambar terlihat :
∆ABb adalah segitiga siku-siku pada titik b.       
Ab = x
Bb = y
AB = r, maka :
y
 Sinus α (Sin α) = 
r
x
 Cosinus α (Cos α)  = 
r
y
 Tangens α (tg α)   = 
x
BAB III DALIL DALIL DALAM SEGITIGA

 Dalil Sinus:

 Dalil Cosinus:

D. BAB IV JUMLAH DAN SELISIH DUA SUDUT


 sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β
 sin (α - β) = sin α cos β - cos α sin β
 cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β 
 cos (α - β) = cos α cos β + sin α sin β

14
tanα+ tanβ
 tan (α + β) =
1−tanα tanβ
tanα−tanβ
 tan (α – β) =
1+ tanα tanβ
Rumus sudut kembar

 ( nα2 ) cos( nα2 )


sin nα =

nα nα
cos nα=2 cos ( ) −1 atau cos nα=1−2sin ( )
2 2

2 2
 cos 2 α =cos 2 α −sin 2 α

 tan n α=
( nα2 )+ tan ( nα2 )
tan


1−tan ( )2
2
E. BAB V GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI
1. Grafik fungsi y = f(x) = sin x

2. Grafik fungsi y = f(x) =  cos x

15
3. Grafik fungsi y = f(x) =  tan x

4. Grafik fungsi y = f(x) =  cotan x

16
5. Grafik fungsi y = f(x) =  sec x

6. Grafik fungsi y = f(x) = cosec x

17
F.BAB VI PERSAMAAN TRIGONOMETRI
Persamaan trigonometri di bedakan menjadi dua jenis, yaitu persamaan trigonometri yang
berhubungan dengan identitas dan persamaan bersyarat. Persamaan trigonometri yang yang
berhubungan dengan identitas adalah persamaan yang memenuhi suatu nilai yang belum
diketahui, sedangkan persamaan bersyarat adalah persamaan yang variabelnya dibatasi.
Persamaan trigonometri memuat suatu variabel yang belum diketahui, dan variabel
tersebut merupakan besaran suatu sudut yang satuannya dapat dinyatakan dalam bentuk
derajat atau radian. Variabel variabel yang dapat ditentukan nilainya tersebut akan merupakan
suatu selesaian jika disubstitusikan ke dalam persamaan maka variabel tersebut memenuhi
nilai persamaan.
1. Persamaan sinus
Jika dipunyai persamaan sin x = sin a, maka penyelesaiannya adalah:
(i)    x = a + k.360o 
(ii)   x = (180o – a) + k.360o
dengan k bilangan bulat
2. Persamaan cosinus
Jika dipunyai persamaan cos x = cos a, maka penyelesaiannya adalah:
(i)    x = a + k.360o 
(ii)   x = –a + k.360o
dengan k bilangan bulat
3. Persamaan tangen
Jika dipunyai persamaan tan x = tan a, maka penyelesaiannya adalah:

18
(i)    x = a + k.180o 
dengan k bilangan bulat

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan Buku Utama dari Buku Pembanding


Secara keseluruhan sebenarnya kedua buku yakni buku utama dan buku pembanding sama
sama disajikan dengan menggunakan bahasa yang baku dan kalimat yang efektif. Selain itu,
penggunaan kata depan dalam kedua buku juga sudah tepat, khususnya penggunaan kata
depan “di” yang umumnya sering terjadi kesalahan antara digabung atau dipisah, akan tetapi
dalam kedua buku sudah tepat semua penggunaan kata depan “di” yang digabung atau
dipisah. Kemudian untuk penulisan sitasi dan daftar pustaka dalam kedua buku juga tepat dan
sesuai aturan.
Untuk penggunaan tanda baca dalam buku utama sedikit lebih unggul dari pada
penggunaan tanda baca dalam buku pembanding, Keunggulan tersebut ditinjau dari kalimat
kalimat soal atau pertanyaan yang di dalam buku utama selalu di akhiri dengan tanda baca “!

19
Atau “?’ sedangkan dalam buku pembanding, kalimat soal atau pertanyaannya hanya diakhiri
dengan tanda baca titik. Selain itu, ada beberapa kalimat dalam buku pembanding yang
sebaiknya diberi tanda baca titik dua (:) tetapi tidak dibuat demikian, seperti pada kalimat
“maka dengan aturan diatas diperoleh” (yang kalimat selanjutnya berupa sebuah rumus
matematika), kemudian setelah kata “yaitu”, “sebagai berikut” dan “maka berlaku” yang
diikuti rumus matematika juga.
Keunggulan berikutnya dari buku utama adalah bahwa saya tidak menemukan kesalahan
pengetikan atau typo, sedangkan dalam buku pembanding saya menemukan beberapa
diantaranya yaitu kata “bedakan” yang seharusnya “dibedakan”, kata “dan” yang seharusnya
“dari”, dan kata “unsure-unsur” yang seharusnya “unsur-unsur”.
Kemudian ada sedikit keunggulan juga pada daftar isi dalam buku utama dibanding dengan
daftar isi dalam buku pembanding, keunggulan tersebut ialah dalam buku utama penulisan
“BAB I, BAB II, dst” menggunakan huruf kapital dan memang seperti itu sebaiknya
penulisan judul bab, sedangkan dalam buku pembanding tidak menggunakan huruf kapital.
3.2 Kekurangan Buku Utama dari Buku Pembanding
Kekurangan pertama dari buku utama dibandingkan dengan buku pembanding adalah pada
penomoran subbab subbabnya, sebaiknya subbab dinomori seperti dalam buku pembanding
yaitu sesuai dengan penurunan dari babnya, contoh untuk bab I, maka nomor subbab adalah
1.1, 1.2, 1.3, dst., begitu juga untuk bab bab selanjutnya.
Pada buku pembanding di setiap awal babnya terdapat deskripsi singkat mengenai apa
yang dibahas dalam bab itu, kemudian terdapat juga standar kompetensi dan kompetensi
dasar, yang mana hal tersebut memberi pembaca informasi dan gambaran mengenai apa yang
akan didapatkannya dalam bab tersebut sebelum ia membaca materi pokok dalam bab
tersebut, sedangkan dalam buku utama tidak terdapat deskripsi singkat, standar kompetensi
dan kompetensi dasar sebagai pengantar di setiap awal babnya, sehingga hal ini juga menjadi
kekurangan bagi buku utama.
Kemudian dalam buku utama, terdapat perbedaan jarak spasi antar baris anatar teks di
dalam tabel (spasi 1,0) dan teks di luar tabel (spasi 1,5), saya merasa hal itu mengurangi
kerapian buku karena terlihat tidak seragam, dan menurut saya lebih nyaman membaca teks
dengan spasi 1,5 karena spasi 1,0 terlalu rapat.
Selanjutnya, pada buku utama terdapat beberapa penulisan rincian yang seperti ini
“struktur teks eksposisi adalah pernyataan tesis ^ argumentasi ^ reiterasi”. Saya tidak tahu
mengapa digunakan simbol “^” sebagai tanda pemisahnya, mengapa tidak digunakan tanda

20
koma saja dan saya saya lebih baik jika digunakan penomoran saja seperti “1,2,3..” atau
a,b,c..” dan lainnya.

BAB IV
PENUTUP

Buku utama dan buku pembanding yang digunakan dalam critical book report dan
termasuk dalam jenis teks akademik ini mempunyai keunggulan dan kekurangannya masing
masing meskipun sebenarnya secara umum kedua buku bagus dari segi struktur kebahasaan
dan penulisannya yang meliputi penggunaan bahasa yang baku dan kalimat yang efektif,
penggunaan kata depan yang tepat, penulisan sitasi dan daftar pustaka yang sesuai,dan
penggunaan tanda baca yang benar. Hanya saja pada buku utama terdapat beberapa
kekurangan seperti penomoran subbabnya yang tidak mengikuti bab utamanya, spasi yang
tidak seragam, membuat rincian dengan format yang kurang baik dan tidak dilengkapi
dengan pengantar awal bab seperti deskripsi singkat, standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Begitu pula dengan buku pembanding yang juga mempunyai kekurangan diantaranya
penggunaan tanda baca yang tidak sesuai pada kalimat soal atau pertanyaan, ada beberapa

21
kesalahan pengetikan atau typo dan penulisan kata “bab” yang tidak menggunakan huruf
kapital pada daftar isinya. Karena kedua buku yang digunakan dalam cbr ini memiliki isi
yang berbeda tema pembalajarannya, maka hanya segi struktur kebahasaan dan penulisannya
saja yang dapat diulas, dan menurut saya kedua buku sama sama bagus dan mudah dipahami
untuk dibaca.

22

Anda mungkin juga menyukai