MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 AKT - FE
Skor Nilai:
CRITICAL BOOK REVIEW
KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
Miftah Thoha 2015
Puji dan Rasa syukur saya ucapkan kepada Tuhan karena atas berkat dan rejeki yang Dia
berikan kepada saya sehingga saya dapat menyiapkan tugas "CRITICAL BOOK REPORT'
pada mata kuliah Kepemimpinan. Dan saya ucapkan terima kasih atas bimbingan bapak
Drs. SURBAKTI KARO-KARO, Msi, Ak. Dan semoga hasil CBR bias ini bermanfaat bagi
pembaca. Tak lupa saya mengucapkan maaf karena masih banyak kesalahan dalam penulisan
yang saya buat.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. RASIONAL PENTINGNYA CBR
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT PENULISAN
D. IDENTITAS BUKU YANG DIREVIEW
E. COVER BUKU
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU
A. BAB I
B. BAB II
C. BAB III
D. Dst
BAB III. PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN BAB I TENTANG
a. PEMBAHASAN BAB I TENTANG
b. PEMBAHASAN BAB II TENTANG
c. Dst
B. KELEBIHAN & KEKURANGAN BUKU
1. DILIHAT DARI ASPEK TAMPILAN BUKU
2. DILIHAT DARI ASPEK LAYOUT & TATA LETAK
3. DILIHAT DARI ASPEK ISI BUKU
4. DILIHAT DARI ASPEK TATA BAHASA
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
Alasan dibuatnya Critical Book Review yaitu untuk
Penyelesaian tugas: Critical Book Review yang membandingkan beberapa buku yang akan
kita baca
Menarnbah: Pengetahuan dan wawasan mengenai buku yang dikritik
Meningkatkan: Ketelitian dan pemahaman dari buku yang kita kritik dengan cara meneliti isi
buku lalu meringkas pembahasan buku tersebut.
Menguatkan: Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi buku yang kita baca dan
melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya.
C. Manfaat CBR
Manfaat sangat banyak terutama bagi mahasiswa , karena CBR tidak sembarangan
diciptakan. Semuanya pasti mempunyai arti tersendirl , seperti CBR ini. Manfaatnya tidak
bisa kita sebutkan satu persatu , kita hanya akan membahas yang penting saja yaitu untuk
memahami dan mengerti isi buku.
E. Cover Buku
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU
BAB 1
Pada bab ini menjelaskan tentang Apakkah Kepemimpinan Itu. Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli,
pengrajin, atau praktisi. (Wikipedia).
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai
sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan,
daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang
heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan
sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan
telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Tiap oraganisasi yang memerlukan kerjasama antar manusia dan menyadari bahwa masalah
manusia yang utama adalah masalah kepemimpinan. Kita melihat perkembangan dari
kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang ilmiah. Dalam tingkatan ilmiah
kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman intuisi, dan kecakapan praktis.
Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai anugerah Tuhan.
Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa yang dipandang sebagai
syarat suksesnya seoran gpemimpin. Dalam tingkatan ilmiyah kepemimpinan dipandang
sebagai suatu fungsi, bukan sebagai kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang. Maka
diadakanlah suatu analisa tentan gunsur-unsur dan fungsi yang dapat menjelaskan kepada
kita, syarat-syarat apa yang diperlukan agar pemimpin dapat bekerja secara efektif dalam
situasi yang berbeda-beda. Pandangan baru ini membawa pembahasan besar. Cara bekerja
dan sikap seorang pemimpin yang dipelajari. Konsepsi baru tentang kepemimpinan
melahirkan peranan baru yang harus dimainkan oleh seorang pemimpin. Titik berat
beralihkan dari pemimpin sebagai orang yang membuat rencana, berfikir dan mengambil
tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arah kepada orang-orang lain. Kepada
anggapan, bahwa pemimpin itu pada tingkatan pertama adalah pelatih dan koordinator bagi
kelompoknya. Fungsi yang utama adalah membantu kelompok untuk belajar memutuskan
dan bekerja secara lebih efisien dalam peranannya sebagai pelatih seorang pemimpin dapat
memberikan bantuan-bantuan yang khas. Yaitu :
Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik.
Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja.
Pemimpim membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sama dengan
kelompok.
Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.
BAB 2
Pada bab ini menjelaskan tentang Leadership dan management. Manajemen adalah suatu
proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Dengan demikian,
manajer ialah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
organisasi .kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan dan mempengaruhi orang lain
/kelompok untuk mencapai sasaran /tujuan yang telah ditentukan.(Gr.Terry and Stoner).
Perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen adalaha pada hakikatnya kepemimpinan
mempunyai pengertian agak luas dibandingkan dengan manajemen. Manajemen merupakan
jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan didalam usahanya mencapai tujuan
organisasi.kunci perbedaan diantara kedua konsep pemikiran ini terjadi setiap saat dan
dimanapun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain
atau kelompok ,tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian ,kepemimpinan
bisa saja karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau kelompok dan bisa saja sama atau
tidak selaras dengan tujuan organisasi.jadi seorang mananajer berperilaku sebagai seorang
pemimpin asalkan dia mampu memengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer
untuk memengaruhi perilaku orang lain.dengan kata lain ,seorang leader atau pemimpin
belum tentu seorang manajer ,tetapi seorang manajer bisa berprilaku sebagai seorang leader
atau pemimpin
Peranan manajer ialah peranan yang dikemukakan oleh Henry Mintzberg. Menurut
Mintzberg ada 3 peranan utama yang dimainkan oleh setiap manajer dimana pun letak
hierarkinya. Peranannya yaitu;
1) .Peranan Hubungan Antarpribadi(Interpersonal Role),
peranannya yaitu peranan sebagai Figurehead,peranan sebagai pemimpin(leader), peranan
sebagai pejabat perantara (liaison manager).
2) Peranan yang berhubungan dengan informasi (Informational Role),
peranannya yaitu sebagai monitor,sebagai disseminator , sebagai juru bicara (spokesman)
3) Peranan pembuat keputusan (Decisional Role)
Perananya yaitu peranan sebagai entrepreneur,sebagai penghalau gangguan (disturbance
handler),sebagai pembagi sumber(resource allocator),sebagai negosiator
BAB 3
Pada Bab ini menjelaskan tentang Penemuan-Penemuan Klasik Tentang
Kepemimpinan.
Studi Iowa , pada mulanya dilakukan pada tahun 1930 oleh Ronald Lippitt dan Ralph
K.White di bawah pengarahan Kurt Lewin di Universitas Iowa,dalam penelitian ini klub
hobi anak anak yang berumur 10 tahun dibentuk. Setiap klub diminta memainkan 3 style
kepemimpinan ,yakni otokratis, demokratis, dan semaunya sendiri(Laissez faire).dengan
melakukan eksperimen atau menciptakan suatu kondisi eksperimen 3 gaya kepemimpinan
tsb dimanipulasi sedemikian rupa, sehingga mampu menunjukkan pengarahannya terhadap
variabel-variabel seperti kepuasan dan prestasi-agresi. Pengendalian dalam eksperimen ini
meliputi;sifat-sifat anak laki-laki tersebut, tipe-tipe aktivitas yang dilakukan, Perangkat fisik
dan perlengkapannya, karakteristik fisik dan kepribadian pemimpin.
Penemuan Ohio, pada tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari Universitas Negeri Ohio
melakukan serangkaian penemuan dalam bidang kepemimpinan studio Ohio memulai
dengan premis bahwa tidak ada kepuasan atas rumusan/ definisi kepemimpinan yang ada.
Tim peneliti Ohio telah mempelajari kepemimpinan dengan tidak memedulikan rumusan-
rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau tidak efektif .dalam langkah awal ,
LBDQ(suatu instumen yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana seorang pemimpin
menjalankan aktivitas-aktivitasnya). Staf peneliti dari Ohio ini merumuskan kepemimpinan
sebagai suatu perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu grup
kearah pencapaian tujuan tertentu.Dalam hal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku
atas 2 dimensi , yaitu struktur pembuatan inisiatif (initiating structure)dan perhatian
(consideration).di dalam menelaah perilaku pemimpin, tim dari universitas Ohio ini
menemukan bahwa ke-2 perilaku struktur inisiatif dan perhatian tsb sangat berbeda dan
terpisah satu sama lain..nilai yang tinggi pada satu dimensi tidaklah mesti diikuti rendahnya
nilai dari dimensi yang lain.
Studi Kepemimpinan Michigan
Studi ini hampir bersamaan dengan Universitas Ohio ,kantor riset dari angkatan laut
mengadakan kontrak kerjasama dengan pusat riset survei Universitas Michigan untuk
melakukan suatu penelitian , tujuannya yaitu untuk menentukan prinsip-prinsip produktivitas
kelompok ,dan kepuasan anggota kelompok yang diperoleh dari partisipasi mereka.untuk
mencapai tujuan ini maka pada tahun 1947, dilakukan penelitian di Newark,New jersey,
pada perusahaan asuransi Prudential.
BAB 4
Pada bab ini membahas tentang Teori-Teori Kepemimpinan ,yaitu Teori Sifat ,
Teori Kelompok,Teori Situasional dan Model Kontijensi , Model Kepemimpinan Kontijensi
dari Fiedler, Teori Jalan Kecil Tujuan .
Teori Sifat (TRAIT THEORY) , teori awal tentang sifat ini dapat ditelusuri kembali
pada zaman yunani Kuno dan zaman Roma pada waktu itu orang percaya bahwa pemimpin
itu dilahirkan,bukannya dibuat . theory the great man menyatakan bahwa seseorang yang
dilahirkan sebagai pemimpin akan menjadi pemimpin tanpa memperhatikan apakah ia
mempunyai sifat atau tidak mempunyai sifat sebagai pemimpin. Contohnya dalam sejarah
Napoleon. Keith Davis merumuskan 4 sifat umum yang tampaknya mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu : kecerdasan,kedewasaan dan
keluasan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan berprestasi, sikap-sikap hubungan
kemanusiaan.
Teori Kelompok
Dasar dari teori ini adalah perkembangan yang berakal pada psikologi sosial . teori
kelompok ini beranggapan bahwa supaya kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, harus
terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikut-pengikutnya.
Teori Situasional dan Model Kontijensi
Dimulai pada sekitar tahun 1940 an ahli psikologi sosial memulai meneliti beberapa
variabel-Vaariabel situasional yang mempunyai pengaruh terhadap peranan
kepemimpinan,kecakapan,dan perilakunya. Berbagai variabel situasional di identifikasikan ,
tetapi tidak semua ditarik oleh tori situasional ini. Pada sekitar tahun 1967,Fred Fiedler
mengusulkan suatu model berdasarkan sittuasi untuk efektivitas kepemimpinan .konsep ini
dituangkan dalam bukunya yang berjudul A Theory of Leadership Effectiveness.fielder
mengembangkan suatu teknik yang unik untuk mengukur gaya kepemimpinan. Fieldelr
menyimpulkan bahwa harus diberikan perhatian yang besar terhadap variabel situsional
.maka sadarlah bahwa gaya kepemimpinan yang dikombinasikan dengan situasi akan
mampu menentukan keberhasilan pelaksanaan kerja.
Model Kepemimpinan Kontijensi Dari Fiedler
Fielder mengembangkan suatu model yang dinamakan Model Kontijensi Kepemimpinan
yang efektif. Model ini berisi tentang hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi
yang menyenangkan .adapun situasi itu diterangkan dalam hubungan dimensi-dimensi
empiris,yaitu: Hubungan pemimpin dengan anggota , derajat dari struktur tugas, posisi
kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otoritas formal.
Teori Jalan Kecil-Tujuan (Path-Goal Theory)
Usaha pengembangan teori path-goal ini dimulai oleh Georgepoulos dan kawan-kawannya
di Institut Penelitian Sosial Universitas Michigan .dalam pengembangannya yang modern,
martin evans dan Robert House, teori ini berussaha untuk menjelaskan pengaruh perilaku
pemimpin terhadap motivasi,kepuasan,dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya.ada 4 tipe
teory path-goal versi house,yaitu kepemimpinan detektif,kepemimpinan yang
mendukung,kepemimpinan partisipatif,kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi.
Pendekatan Social Learning dalam Kepemimpinan
Melalui pendekatan social learning ini, antara pemimpin dan bawahan mempunyai
kesempatan untuk bisa memusyawarakan semua perkara yang timbul . keduanya pemimpin
dan bawahan, mempunyai hubungan interaksi yang hidup, dan mempunyai kesaadaran untuk
menemukan bagaimana cara menyempurnakan perilaku masing-masing dengan memberikan
penghargaan-penghargaanyang diinginkan.
BAB 5
Pada bab ini membahas tentang Gaya Kepemimpinan, yang menjelaskan tentang
gaya kepemimpinan kontinum, gaya managerial grid, tiga dimensi dari reddin, 4 sistem
Manajemen dari Likert.
Gaya Kepemimpinan kontinum ini termasuk klasik. Orang yang pertama kali
mengenalkan adalah Robert Tannenbaidum dan Warren Schmidt. Ada 2 bidang pengaruh
yang ekstrim , pertama,bidang pengaruh pimpinandan kedua, bidang pengaruh kebebasan
bawahan.
Gaya Managerial Grid , usaha ini dilakukan oleh Robbert R.Blake dan Jane S.
Mouton. Dalam pendekatan ini manajer berhubungan dengan 2 hal,yakni produksi di satu
pihak dan orang-orang dipihak lain.menurut Blake dan Mouton,ada 4 gaya kepemimpinan
yang dikelompokkan sebagai gaya yang ekstrem, gaya kepemimpinan dalam managerial
grid itu antara lain yaitu: pada Grid 1.1 , manajer sedikit sekali usahanya untuk memikirkan
orang-orangg yang bekerja dengannya , pada Grid 9.9 , manajer mempunyai rasa tanggung
jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksi maupun orang-orang yang bekerja
dengannya , pada Grid 1.9 , gaya kepemimpinann dari manajer ini ialah mempunyai rasa
tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan orang orang yang bekerja dalam
organisasinya , pada Grid 9.1 , kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang
menjalankan tugas secara otokratis (autocratic task managers).
Tiga Dimensi Dari Reddin, didalam managerial grid, Blake dan Mouton berhasil
mengidentifikasikan gaya-gaya kepemimpinan yang tidak secara langsung berhubungan
dengan efektivitas,maka William J.Reddin seorang profesor dan konsultan dari Kanada
menambahkan 3 dimensi tsb dengan efektivitas dalam modelnya..ada 4 gaya dalam kotak
yang efektif ini : Eksekutif, Pencinta pengembangan (developer), Otokratis yang baik
(Benevolent autocrat), Birokrat. Ada 4 gaya yg tidak efektif,yaitu : Pencinta
Kompromi(Compromiser), Missionari, Otokrat,Lari dari tugas (Deseter).
Empat Sistem Manajemen Dari Likert,
Sistem 1, dalam sistem ini pemimpin bergaya sebagai exploitive-authoritative.
Sistem 2, dalam sistem ini pemimpin dinamakan otokratis yang baik hati (benevolent
authoritative).
Sistem 3, dalam sistem ini gaya kepemimpinan lebih dikenal dengan sebutan manajer
konsultatif.
Sistem 4, oleh Likert sistem ini dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok
berpartisipatif(partisipative group).
BAB 6
Pada bab ini membahas tentang kepemimpinan Situasional, yang menjelaskan
tentang gaya dasar kepemimpinan, perilaku gaya dasar kepemimpinan dalam mengambil
keputusan, kematangan para pengikut, bagaimana mengetahui gaya kepemimpinan kita ,
beberapa pedoman, menentukan gaya kepemimpinan , gaya kepemimpinan dan penyesuaian
gaya.
Ada 4 gaya dasar kepemimpinan,yaitu :
Seorang pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak memberikan pengarahan
namun sedikit dukungan.
Pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak mengarahkan dan banyak memberikan
dukungan.
Perilaku pemimpin menekankan pada banyak memberikan dukungan namun sedikit
dalam pengarahan.
Pemimpin memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan
BAB 8
Pada BAB ini membahas tentang Konflik dan Kepemimpinan, yang menjelaskan
tentang konflik antarpribadi,strategi pemecahan konflik antarpribadi, konflik
organisasi,strategi pemecahan konflik dalam organisasi.
Konflik antarpribadi merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku
organisasi, karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa
anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan memengaruhi proses pencapaian tujuan
organisasi tersebut.
Strategi memecahkan konflik antarpribadi yaitu membuka diri , menerima umpan
balik,menaruh percaya pada orang lain atau tidak menutup diri mengenai informasi dirinya.
Ada juga strategi dasarrnyaya tetapi menurut hasilnya yaitu sama-sama rugi,kalah
menang,dan sama-sama beruntung.
Konflik organisasi adalah konflik antarpribadi dan konflik dalam pribadi yang
mengambil tempat dalam suatu organisasi tertentu.ada 4 struktur tempat terjadinya konflik
yaitu: konflik Hierarki, konflik Fungsional, konflikbLini-Staf dan konflik Formal-Informal.
Strategi pemecahan konflik dalam organisasi yang secara tradisional yaitu konflik
pasti dapat dihindari, konflik timbul karena adanya pemain yang menyebabkan terjadinya
konflik tersebut,bentuk otoritas yanglegalistik sepertipenyelesaian lewat saluran formal
sangat ditekankan dan kambing hitam diterima sebagai suatu yang tidak bisa dihindari. Ada
juga pendekatan yang disarankan oleh louis pondy yaitu pendekatan tawar-menawar,
pendekatan Birokratis,pendekatan system.
BAB III. PEMBAHASAN
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
TABLE OF CONTENTS:
Chapter I. Organizational Behavior Does It?
Chapter II. The Foundations Of Individual Behavior
Chapter III. Employee attitudes and job satisfaction
Chapter IV. Personality and values
Chapter v. Individual perception and decision making
Chapter VI. Motivational concepts
Chapter VII. Motivation: From Concept Toward Applications
Chapter VIII. Emotions and moods
Chapter IX. The Basics Of Group Behavior
Chapter X. Understand Teamwork
Conclusion:
Organizational behaviour (PO) is a topic that lately it warms back up. Because the incidence of
awareness that the relationship of the individual and the work will be greatly affect organizational
performance or even cause conflict detrimental to the entire organization. With the increasingly
global scope of operations of the Organization, a complete understanding of the top organizational
behavior is one of the main key success, profit-oriented organizations or non-profit organizations.
The Organization as a social Union, that is composed of a person or group of people who interact
with each other. Any organization being sued are always sensitive to the aspirations, desires,
demands and needs of the various groups with whom the Organization interact.
Leadership is something that is mandatory in life in order to be a regular life and justice can be
upheld, so as not to apply the law of the jungle. Leadership can also be said to be important in a
harness and manage the potential of each Member with the right of way. Thus a leader in controlling
its leadership should encourage positive behavior and minimize all negative ones, looking for
problem solving, studying changes in the surroundings, as well as declaring the right strategies to
achieve goals.
Leadership as a process of directing and influencing the activity related to the duties of the members
of the group are also a means of achievement of goals. The leader in organizational life has a
strategic position and is a social symptom that always needed in the life of the group.
1.2. SUGGESTIONS
If only Indonesia has a very tough leader will certainly be unusual. Because of the fall in wake of us
depends on the leaders. A leader leads, the followers follow. If the leader is not able to lead well, its
followers will not follow. Therefore our quality depending on the quality of our leaders. The more
powerful that led the then burgeoning also led.
PERILAKU ORGANISASI
DAFTAR ISI :
Bab I. Apakah Perilaku Organisasi Itu?
Bab II. Dasar-Dasar Perilaku Individu
Bab III. Sikap dan Kepuasan Kerja Karyawan
Bab IV. Kepribadian dan Nilai
Bab V. Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individual
Bab VI. Konsep-konsep Motivasi
Bab VII. Motivasi : Dari Konsep Menuju Aplikasi
Bab VIII. Emosi Dan suasana Hati
Bab IX. Dasar-Dasar Perilaku Kelompok
Bab X. Memahami Kerja Sama Tim
KESIMPULAN :
Perilaku Organisasi (PO) merupakan topik yang akhir-akhir ini menghangat kembali. Karna
timbulnya kesadaran bahwa hubungan individu dan tempat kerja akan sangat memengaruhi kinerja
organisasi atau bahkan menimbulkan konflik merugikan keseluruhan organisasi. Dengan semakin
globalnya lingkup operasi organisasi, pemahaman yang lengkap atas perilaku organisasi merupakan
salah satu kunci utama mencapai kesuksesan, bagi organisasi berorientasi laba maupun organisasi
nirlaba.
Organisasi sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi
satu sama lain. Setiap organisasi dituntut selalu peka terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan
kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa organisasi berinteraksi.
Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar kehidupan menjadi
teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga
dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara
yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus
mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah,
mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai
tujuan.
Kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
tugas dari para anggota kelompok juga merupakan sarana pencapaian tujuan. Pemimpin dalam
kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yang selalu
diperlukan dalam kehidupan kelompok.
2) SARAN :
Harapan saya kepada buku ini semoga kedepannya menjadi buku yang bahasa dan kata-katanya lebih
kritis dan lugas lagi dalam memyampaikan pelajaran-pelajaranyang menyangkut tentang
perkembangan peserta didik ini.
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
PERBANDINGAN ANTARA KETIGA BUKU INI
Didalam perbandingan buku ini, ini hanyalah pendapat /argumen saya tentang perbedaan buku-
buku terebut. mungkin pada saat mengkritik buku tersebut sudut pandang saya mungkin berbeda
dengan teman saya . saya berharap , bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.SI, Ak bisa dapat
menerima argumen saya tersebut.
1) DARI SEGI BAHASA
Penulisan atau tutur bahasa dari buku kepemimpinan dalam manajemen miftah thoha
sangatlah susah untuk dimengerti dan berbelit-belit kata-katanya, tidak to the point , menurut
saya buku ini ,sangat kurang cocok untuk dibaca oleh orang yang lemah dalam menganalisa
buku seperti buku tersebut . sedangkan buku organizational behavior karena buku ini pertamanya
adalah bahasa,inggris tapi sudah diterjemahkan , maka lebih gampang menganalisa buku tersebut
walaupun buku tersebut lebih tebal dibandingkan buku kepemimpinan dalam manajemen oleh
miftah thoha dan buku teori dan praktek kepemimpinan oleh sondang p siagian . sementara buku
teori dan praktek kepemimpinan sama dengan buku organizational behavior sama-sama mudah
dianalisa dan dimengerti ,yang membedakannya hanya pada BAB dalam buku tersebut karena
buku organizational behavior lumayan tebal dan sangat berbeda dengan buku teori dan praktek
kepemimpinan yang begitu tipis ,sama dengan buku kepemimpinan manajemen.
A. KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan
untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga merupakan hal yang
perlu untuk mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa
memimpin dari lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di
linkungan yang besar yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat
membandingkan antara dua buku tentang kepemimpinan dengan penulis yang berbeda guna
untuk menambah wawasan serta pengalaman dalam sikap berkepemimpinan.
B. REKOMENDASI
Dalam penulisan sebaiknya kata-katanya diketik dalam Bahasa yang mudah dan langsung
dipahami oleh pembaca. Dan tidak terlalu berlebihan dalam melakukan pemilihan kata
dalam suatu materi.
DAFTAR PUSTAKA