Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

Mata kuliah: Kepemimpinan


Nama dosen: Payerli Pasaribu M.Si/ Daniel H.P Simanjuntak
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama:- Kristin Monica Damanik
-Lifia kristanty tambunan
-Maya prastika siahaan
Kelas : A-Reguler
Pendidikan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
2016

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas critical book mengenai Pemimpin dan
Kpemimpinan ini. Saya juga berterima kasih kepada Ibu Dosen yang bersangkutan yang
telah memberikan bimbingan nya dalam penyelesaian tugas critical book ini.
Dalam tugas critical book ini penulis akan memaparkan tentang pengertian
kepemimpinan,

fungsi-fungsi,

tugas-tugas

kepemimpinan,

dan

teori-teori

tentang

kepemimpinan, dan yang berhubungan tentang kepemimpinan serta kelemahan buku dan
kelebihan buku ini.
Saya menyadari bahwa buku ini masih ada kekurangan nya oleh sebab itu saya minta
maaf dan harap memaklumi apabila terdapat penjelasan dan dan hal-hal yang masih belum
sempurna.Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca nya.

Medan, Oktober 2016


Penulis
i

Daftar Isi
Kata pengantar.........................................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
a. Informasi Bibliografi............................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN SECARA UMUM........................................................................2
BAB III. ANALISIS CRITICAL BOOK REPORT.............................................................5
a. Latar belakang.......................................................................................................................5
b. Permasalahn yang dikaji.......................................................................................................6
c. Kajian teori............................................................................................................................6
d. Analisis critical book report..................................................................................................7
BAB IV. PENUTUP.................................................................................................................9
a. Kesimpulan.............................................................................................................................9
b. Saran.......................................................................................................................................9

ii

BAB I
PENDAHULUAN
a. Informasi Bibliografi
Judul
Pemimpin dan Kepemimpinan
Penulis
Dr.Kartini Kartono
Penerbit
Rajawali Pers
ISBN
979-421-053-2
Tebal buku
xx, 362 halaman
Tahun terbit
2016
Dimensi buku
21 x 13 cm

BAB II
PEMBAHASAN SECARA UMUM
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya ilmu
administrasi negara. Kpemimpinan sebagai cabang ilmu bertujuan untuk memberikan

pengertian mengenai kepemimpinan secara luas, menafsirkan dari tingkah laku pemimpin,
dan pendekatan terhadap permasalahan sosial yang dikaitkan dengan fungsi pemimpin.
Kepemimpinan ini berfungsi atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak, mempengaruhi
dan menggerakkan orang-orang lain guna melakukan sesuatu, demi pencapaian satu tujuan
tertentu. Dalam kehidupan nyata, kita mengenal aneka macam jenis kepemimpinan, yaitu
kepemimpinan formal dan informal, kepemimpinan di bidang keagamaan, pendidikan,
politik, ketentaraan, bisnis, teknik, pemerintah, dan kepemimpinan di bidang swasta.
Pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan
dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk
mencapai sasaran organisasi. Sedangkan pemimpinan informal adalah orang yang tidak
mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah
kualitas unggul.Organisasi adalah sistem kegiatan terkoordinasi dari kelompok orang yang
bekerjasama mengarah pada tujuan bersama di bawah kewenangan dan kepemimpinan.
Manajemen adalah inti dari administrasi sedang kepemimpinan merupakan inti dari
organisasi dan dari manajemen.
Bekerja itu merupakan aktivitas sosial yang memberikan isi dan makna pada manusia.
Kerja juga merupakan aktivitas dasar yang paling penting bagi individu, karena memberikan
kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan khususnya bagi orang-orang yang sehat
jasmani-rohaninya. Kerja juga bisa memberikan status sosial kepada seseorang, sekaligus
mengingtkan dirinya dengan pribadi lain, karena setiap individu harus bekerjasama dengan
orang lain. Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang sangat kompleks di masa sekarang
senantiasa membutuhkan kerja sama dan kerja kooperatif untuk membangun karya-karya
besar.

2
Masyarakat manusia itu dinamis sifatnya dan selalu mengalami perubahan sepanjang masa.
Hal ini disebabkan oleh karena setiap harinya orangitu aktif melakukan macam-macam
usaha untuk mempertahankan keberadaanya secara individual dan adanya kelompok-

kelompok manusia yang secara bersama-sama membangun lingkungan hidupnya dalam gerak
membudaya.
Maka aktivitas kolektif untuk membangun dunia manusia itu selalu membutuhkan pemimpin
dan kepemimpinan, demi efisiensi kerja dan keberhasilnya. Pemimpin adalah pribadi yang
memiliki keterampilan teknis, khususnya dalam satu bidang, hingga ia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas, demi pencapaian satu
atau beberapa tujuan organisasi. kepemimpinannya pada umumnya distimulir oleh dorongandorongan kuat dari dalam diri sendiri untuk memimpin.
Manusia modern sekarang ini sangat berkepentingan dengan kepemimpinan yang
baik, yang memiliki keterampilan teknis tinggi dan sifat-sifat kepribadian yang unggul, dan
jelas dapat dibedakan dari sifat-sifat yang buruk. Oleh karena itu, keberhasilan pemimpin
juga harus diukur dari apakah kepemimpinannya memberikan dampak kesejahteraan jasmanirohani pula kepada anak buahnya, di samping semua prestasi yang telah dicapainya. Asasasas kepemimpinan yang baik itu seharusnya melandaskan kemanusiaan, efisiensi teknis, dan
kesejahteraan serta kebahagiaan insani yang lebih merata. Unsur esensil dalam kelompok
adalah kesalingtergantungan satu anggota dengan anggota lainnya dan proses saling
mempengaruhi, sehingga terjadi dinamika kelompok. Maka longgar atau kompaknya
ketergantungan antar anggota tadi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu, jumlah anggota,
tujuan yang ingin dicapai, susunan organisasi yang sudah dibentuk dan intimitas komunikasi
di antara para anggota. Komunikasi adalah perhubungan atau persambungan. Bisa juga
diartikan sebagai arus informasi yang ada di tengah-tengah masyarakat. Maka sebagai
makluk sosial yang harus mempertahankan hidupnya, manusia harus selalu menjalin
komunikasi dengan manusia lain. Sebab suksesnya pelaksannan tugas-tugas kepemimpinan
itu sebagian besar ditentukan sekali oleh ketermpilannya menjalin komunikasi dengan semua
pihak yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi.

3
Manajemen dengan bermacam-macam fungsinya itu jelas erat berkaitan dengan
kepemimpinan dan pribadi pemimpin. Dengan kata lain, setiap fungsi manajemen

memerlukan pemimpin dan kepemimpinan. Tanpa ini organisasi akan kacau dan terhambathambat.
Dalam pelaksanaan managing, seorang manajer juga merupakan seorang pemimpin
yang memancarkan kepemimpinannya, sesuai dengan asas-asas kepemimpinan yang baik.
Sebab, seorang manajer yang bukan pemimpin, pasti tidak akan memiliki keterampilan
memimpin untuk melaksanakan tugas-tugas managing yang baik. Sifat-sifat pemimpin harus
cocok sesuai dengan kebutuhan kelompok tertentu, dan sesuai pas dengan kondisi situasi dan
zamannya. Di masa sekarang ini, untuk keperluan pembangunan di segala sektor kehidupan,
diperlukan adanya manajemen pembangunan masyarakat indonesia. Pemimpin yag
demokratis itu adalah pemimpin yang baik, juga penuntu yang efisien bagi kelompoknya.
Maka organisasi atau lembaga itu bukanlah masalah pribadi pemimpin, tetapi kekuatan
organisasi tersebut justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap anggotanya. Maka tugas
pemimpin demokratis yang poko ialah, mendinamisasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan
bawahannya. Kualifikasi calon pemimpin antar lain adalah berani memikul tanggung jawb,
perspektif atau peka, kreatif dan inovatif, komunikatif dan bersikap ambeg paramarta.
Keberhasilan manajemen konflik adalah inti dari manajemen yang sukses. Khususnya
pemimpin berkepentingan sekali dengan kelangsungan hidup organisasi atau lembaga yang
dipimpinnya yaitu bertahan hidup dan bisa timbul dari gejolak perubahan-perubahan yang
serba cepat dan tidak dan tidak terduga di zaman modern sekarang. Oleh karena itu
memahami dan mengelola konflik adalah tugas penting dan paling sulit bagi pemimpin utuk
mencapai suksesnya lembaga. Namun manjemen konflik itu tidak mudah dilaksanakan.
Pemimpin dan kepemimpinan mahasiswa memainkan peranan penting dalam gerakan
pembaruan negara, di tengah gerakan pembangunan, bahkan juga pada masa-masa
pemberontakan dan revolusi. Dalam upaya menuntun para mahasiswa, peranan dosen dan
guru besar cukup penting, bergantung pada kualitas pribadinya, kewibawaan ilmiahnya,
konsistensi pada pendirian dan ideologinya, serta falsafah hidupnya, juga perilaku
keteladanan yang diberikan kepada para mahasiswa. Di samping itu, lingkungan universitas
diperlukan manajemen yang bersih dan kuat, serta manajer yang arif bijaksana dan didukung
oleh staf yang kompak.
4
Para mahasiswa dengan bantuan organisasi dan para pemimpinny, tampaknya harus ikut
beremansipasi

untuk

mempertahankan

eksistensinya,

yaitu

secara

kontinu

harus

memperjuangkan status kedudukannya, tanggung jawab sosial, dan partisipasi politiknya di


tengah masyarakat. Yang membedakan kepemimpinan militer dari kepemimpinan lain ialah
sifatnya yang otoriter, mengikuti jalur komando, memiliki disiplin yang ketat. Kepemimpinan
Indonesia perlu mencerminkan pula kepemimpinan pancasila, sesuai dengan filsafat bangsa
dan filsafat negara. Maka di tingkat, jenjang serta bidang apapun juga, nilai-nilai moral
kepemimpinan seperti yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa indonesia itu diharapkan
menjadi landasan dasar bagi way of life bangsa Indonesia. Selanjutnya agar kepemimpinan
pancasila itu dapat diterapkan secara nyata, perlu adanya pembinaan dalam hal pengetahuan
dan kecerdasan, kemahiran teknis dan keterampilan sosial, lalu pembinaan kebiasaan, watak,
kejiwaan, dan kepribadian. Pembinaan generasi muda itu berarti mempersiapkan orang-orang
muda untuk menjadi tenaga-tenaga kepemimpinan dan calon-calon pemimpin yang tangguh
juga berepribadian pancasila dan berdisiplin nasional. Khususnya keterampilan, untuk
berkarya dalam era pembangunan bangsa dan negara sangat diutamakan. Dengan demikian
dapat diharapkan adanya peningkatan peranan generasi muda di tengah dinamika perjuangan
mengisi kemerdekaan.

BAB III
ANALISIS CRITICAL BOOK REPORT

A. Latar Belakang Masalah


Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman
nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama
untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam di
sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerja sama antarmanusia dan ada unsur kepemimpinan. Pada
saat itu pribadi yang ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat, paling
cerdas dan paling berani. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh
bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan
dibentuk tidak terlahirkan begitu saja.
5
Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta
didorong oleh kemauan sendiri. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan

dan kelebihan-khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang-sehingga dia mampu


mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan.aktivitas-aktivitas tertentu,
demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin itu harus memiliki kemampuan
mengadakan koordinasi, kemampuan mengkonsepsikan sekaligus menjabarkan tujuan-tujuan
umum yang jelas, bersikap adil dan tidak berat sebelah, sanggup membawa kelompok kepada
tujuan yang pasti dan menguntungkan, membawa pengikutnya kepada kesejahteraan.
B. Permasalahan yang Dikaji
Pembinaan generasi muda bertujuan mempersiapkan mereka menjadi calon-calon
pemimpin yang tangguh, berkepribadian pancasila, berdisiplin nasional, memiliki rasa harga
diri dan martabat yang tinggi, serta kokoh jiwa kesatuan nasionalnya. Disamping itu perlu
juga dipupuk sikap mental timbang rasa, hemat, sederhana, sanggup bekerja keras, tekun
belajar, cermat, tertib, penuh rasa pengabdian, jujur dan memiliki kewiraan yang tinggi.
Tetapi tantangan zaman yang dihadapi sekarang adalah wujud kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi urbanisasi dan industrialisasi memberikan pengaruh terhadap tata
kehidupan negara Indonesia dan masyarakatnya. Selain itu, permasalahan lain yang akan
dikaji adalah, tata tertib dan keteraturan pemimpin formal dan informal, konsep dan teori
mengenai pemimpin dan kepemimpinan, tipe kepemimpinan, asas dan fungsi kepemimpinan
dan pemimpin dan kepemimpinan Indonesia karakteristik kepemimpinan.
C. Kajian Teori
Teori-teori yang terdapat dalam buku ini adalah teori tentang kepemimpinan. Yaitu

1. Teori Otokratis dan pemimpin otokratis menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah,
paksaan, dan tindakan-tindakan yang arbitrer.
2. Teori Sosiologis: kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan antarrelasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris
antara para pengikutnya, agar tercapai kerjasama yang baik.
6

3. Teori Psikologis, teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah
memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik, untuk merangsang kesediaan
bekerja dari para pengikut.
4 Teori Suportif, menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin, dan bekerja
dengan penuh gairah, sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya
melalui policy tertentu.
5. Teori Laissez Faire, kepemimpinan ini ditampilkan oleh seorang tokoh ketua dewan yang
sebenarnya tidak becus mengurus dan dia menyerahkan semua tanggug jawab serta pekerjaan
kepada bawahan atau kepada semua anggotanya.
6. Teori Kelakuan Pribadi, kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas-kualitas
pribadi atau pola-pola kelakuan para pemimpinnya.
7. Teori sifat orang-orang besar, sudah banyak usaha dilakukan orang untuk
mengidentifikasikan sifat-sifat unggul dan kualitas superior serta unik, yang diharapkan ada
pada seorang pemimpin.
8. Teori Situasi , teori ini menjelaskan bahwa harus terdapat daya lenting yang tinggi/luwes
pada pemimpin untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan situasi, lingkungan
sekitar dan zamannya.
9. Teori Humanistik fungsi kepemimpinan menurut teori ini ialah merealisir kebebasan
manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insani, yang dicapai melalui interaksi pemimpin
dengan rakyat.
D. Analisis Critical Book Report

Dalam buku ini terdapat kelemahan dan kelebihannya. Yaitu adalah sebagai berikut:
KELEBIHAN
1. Pembahasan yang ada dalam buku sudah dibahas secara meluas. Dimana buku ini
membahas tentang tata tertib dan keteraturan pemimpin formal dan informal, arti kerja bagi
manusia dan kaitannya dengan kepemimpinan, konsep dan teori mengenai pemimpin dan
7

kepemimpinan, kepemimpinan metode dan tipe kepemimpinan, asas dan fungsi


kepemimpinan tugas-tugas kepemimpinan, dinamika kelompok organisasi formal dan
informal, pemimpin dan komunikasi, rekapitulasi tugas-tugas pemimpin, manajemen dan
kepemimpinan determinan dan kekuatan yang berhubungan dengan kepemimpinan,
kepemimpinan demokrasi dan kepemimpinan abnormal, melatih pemimpin pembinaan
kepemimpinan pemuda, kepemimpinan dan masalah konflik, kepemimpinan militer dan
kepemimpinan indonesia karakteristik kepemimpinan.
2. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah untuk dimengerti, karena dalam buku ini
tidak terlalu banyak terdapat kata-kata yang sulit untuk dipahami dan tidak banyak terdapat
pengulangan kata.
3.Buku ini sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia, karena di dalam buku ini terdapat cara
memilih dan melatih pemimpin pembinaan kepemimpinan pemuda. Salah satunya adalah
memiliki kemauan menjadi seorang pemimpin.
4. Penggunaan tanda baca dalam buku ini sudah tepat dan sudah sesuai dengan yang
sebenarnya.
5. Dalam buku ini terdapat kesimpulan pada setiap babnya. Sehingga orang yang membaca
buku ini mudah untuk menyimpulkannya.
KELEMAHAN
1. Dalam buku ini tidak terdapat glosarium. Glosarium adalah tempat pengertian kata-kata
yang penting dalam buku. Karena jika glosarium tersebut tidak ada pembaca menjadi sulit
untuk mengartikannya.
2. Dalam buku ini tidak terdapat gambar-gambar pendukung yang berhubungan dengan
kepemimpinan. Sehingga jika tidak ada gambar-gambar tersebut, pembaca menjadi muah
bosan untuk membaca buku ini.
3. Cover buku atau sampul buku kurang menarik untuk dilihat. Seharusnya dibuat lebih
semenarik mungkin.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan itu merupakan fungsi kolektif. Fungsi kolektif dalam hal ini berarti
penampilan yang integratif daru upaya-upaya kelompok itu akan selalau dikaitkan dengan
masalah kelompok dan tujuan kelompok. Maka inti hakiki dari otoritas kepemimpinan
dengan kekuasaan dan kewibawaannya itu bukan terletak pada kemampuan individual
pemimpin tadi, akan tetapi terutama terletak pada situasi totalnya. Pendekatan pemimpin
modern atau interaksionalis ialah dengan jalan mengembangkan konflik. Dan mengakui
adanya relasi diantara konflik yang kontruktif dengan suksesnya organisasi. lagi pula, konflik
dalam batas-batas wajar mencerminkan adanya demokrasi, kebinekaan, perbedaan,
keragaman, dinamis, perkembangan, pertumbuhan, aktualisasi diri dan transendensi diri.
Kepemimpinan dalam era pembangunan nasional sekarang harus bersumber pada falsafah
negara, yaitu pancasila. Maka diharapkan, agar kepemimpinan pncasila itu mampu menggali
intisari dari nilai-nilai tradisi kuno yang luhur untuk dipadukan dengan nilai-nilai positif dari
modernisme. Dengan demikian kita tidak akan kehilangan identitas sendiri sebagai suatu
bangsa yang besar, sekaligus bisa ikut dalam derap kemajuan dari modernitas di zaman
modern sekarang.
B. Saran
Saran saya terhadap buku ini adalah buku ini seharusnya memberikan arti-arti kata
yang sulit sehingga pembaca tidak bingung dalam mengartika kat tersebut. Selain itu,
seharusnya penulis buku ini memaparkan gambar-gambar yang berhubungan dengan
kepemimpinan. Sehingga pembaca tidak mudah bosan dalam membaca buku ini. Kemudian
sampul buku ini kurang menarik, seharusnya penulis buku ini memberikan cover atau sampul
buku yang menarik supaya ketika orang melihat buku ini, orang tersebut langsung tertarik
untuk membaca nya.

Anda mungkin juga menyukai