Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPEMIMPINAN

Tentang
KONSEP PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO
KEPEMIMPINAN ORGANISASI
Dosen Pengampu : Dr.H.Arwansyah,M.Si

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 4
SAIDIN NAFRI 7193341041
NURBARIYA PANE 7192441004
IKHWANI UNSA 7192141002
NYIMAS SUZY ZULKARNAIN 7191141018
DINAH HULWAH 7191141020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik mungkin.
Disini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak
Dr.H.Arwansyah,M.Si selaku dosen mata kuliah ini, yang telah memberikan tugas
kepada kami guna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
Makalah yang kami susun ini berjudul “Konsep Penyusunan dan
Simulasi Skenario Kepemimpinan Orgaisasi”. Kami menyusun makalah ini
berdasarkan sumber-sumber tertulis yang kami kutip dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kami
sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, guna menambah
wawasan serta meningkatkan cara penulisan untuk kami dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama
kelompok kami yang telah bekerja sama untuk menyusun makalah “” dari awal
sampai akhir, yang tersusun dengan lancar. Dan kami ucapkan terima kasih
kepada berbagai media yang telah menyediakan informasinya sebagai sumber
dalam pembuatan makalah ini.

Medan, 3 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1 Pengertian Simulasi Kepemimpinan......................................................3
2.2 Pengertian Skenario Kepemimpinan......................................................3
2.3 Kepemimpinan Organisasi.....................................................................3
2.4 Simulasi Skenario Kepemimpinan Organisasi.......................................4
2.5 Konsep Penyusunan, Simulasi Skenario Kepemimpinan Organusasi....4
2.5.1 Sebagai Pencipta Visi..........................................................................6
2.5.2 Pemimpin Sebagai Pembangun Tim....................................................8
2.5.3 Pemimpin Sebagai Pencetus Motivasi................................................9
2.5.4 Pemimpin Sebagai Pemberi Tugas......................................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................15

3.1 Kesimpulan...........................................................................................15

3.2 Saran.....................................................................................................15

Daftar Pustaka............................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan


mereka yang mereka miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadialasan
mereka untuk membentuk suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul
dalam satu wadah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka
tetapkan.

Dalam setiap organisasi harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan


baik. Tanpa adanya pemimpin tentu saja sangat sulit dan tidak mudah dalam
menjalankan semua elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut.
Seorang pemimpin tidak begitu saja dipilih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria
tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan
berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen diperhatikan.

Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin didunia ini


cara dan pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari
kepemimpinan seseorang. Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau seorang pemimpin
memiliki tanggung jawab dan peran yang berat.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang
penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :

1. Apa yang di maksud dengan simulasi kepemimpinan?


2. Apa yang di maksud dengan skenario kepemimpinan ?
3. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan organisasi?
4. Apa yang di maksud dengan simulasi skenario kepemimpinan organisasi?
5. Bagaimana konsep penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan
organisasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

· Untuk memberikan penjelasan tentangkonsep dan skenario kepemimpinan pada


suatu organisasi

· Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya


tentang kepemimpinan organisasi

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SIMULASI KEPEMIMPINAN

Simulasi adalah penyederhanaan dari kehidupan nyata. Situasi kehidupan


nyata yang sangat dinamis, penuh persaingan dan tantangan digambarkan melalui
sebuah pertempuran. Siapa yang lebih siap, lebih cepat dan lebih hebat dia akan
menang, persis seperti didunia nyata. Model simulasi ini terbukti lebih efektif
untuk melatih karyawan atau mahasiswa dalam memahami konsep manajemen
organisasi dan strategi, karena mereka bisa menerapkan konsep dan mengamati
hasilnya secara langsung.

2.2 PENGERTIAN SKENARIO KEPEMIMPINAN

Skenario kepemimpinan adalah suatu perencanaan matang yang telah di


siapkan oleh seorang pemimpin yang mendasari dan menjadi landasan untuk
menggerakkan bawahannya dalam sebuah organisasi dimana skenario
kepemimpinan dapat berupa batasan batasan yang menjaga agar pemimpin,
bawahan maupun organisasinya tetap berada pada jalur rencana yang telah di
sepakati.

2.3 KEPEMIMPINAN ORGANISASI

Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk


bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan yang


diselenggarakan dalam kelompok dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan

Kepemimpinan organisasi merupakan sebuah kegiatan dimana seorang


pemimpin mempengaruhi dan memberikan contoh kepada anggotanya dalam
upaya mencapai tujuan tertentu.Pemimpin yang baik bukan dilihat dari seberapa
lama ia memimpin tetapi seberapa banyak ia mampu menciptakan sosok
pemimpin yang baru.

3
Pandangan yang dikemukakan oleh Weber, bahwa suatu organisasi atau
kelompok kerjasama mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

 Organisasi merupakan tata hubungan sosial. Dalam hal ini seorang


individu melakukan proses interaksi dengan sesamanya di dalam
organisasi, baik antara pimpinan dan anggota maupun antar anggota
sendiri.
 Organisasi mempunyai pembatasan-pembatasan tertentu. Setiap anggota
organisasi yang melakukan hubungan interaksi dengan yang lainnya
tidaklah didasarkan atas kemauan sendiri, akan tetapi mereka dibatasi oleh
peraturan tertentu.
 Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur, yang di
dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu.

2.4 SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN ORGANISASI

Simulasi skenario kepemimpinan organisasi adalah pengujian kematangan


suatu wadah yang dihadapkan langsung dengan situasi yang nyata dengan tujuan
semua komponen organisasi bisa menerapkan konsep dan mengamati hasilnya
secara langsung.kegiatan ini perlu untuk melatih setiap anggota bekerjasama
dalam sebuah team, menyelesaikan tantangan bersama, merumuskan strategi dan
mengeksekusi strategi.

2.5 KONSEP PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO


KEPEMIMPINAN ORGANISASI

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya


seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Di antara
berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin, paling tidak, ada tiga di antaranya
yang menonjol yaitu sebagai berikut:

1. Teori Genetic. Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are
born and not made“. bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang
pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam
keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan

4
menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah
menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial. Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not
made”, make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
“Leaders are made and not born“. Penganut-penganut teori ini berpendapat
bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan
dan kesempatan. 3. Teori Ekologis. Teori ini merupakan penyempurnaan dari
kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat
bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada
waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana
kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-
pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut
bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan
segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan
teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian
penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat
mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
timbul sebagai pemimpin yang baik.

3. Teori Ekologis. Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis
dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang
hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan
melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang
memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang
memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari
kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik
dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang
lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa
faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang
baik.

5
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

ü Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi


di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan
berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki
tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

ü Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal


maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang
matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah
dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

ü Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi
serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuatini kemudian tercermin
pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

ü Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para


pengikutnya mampu berpihak kepadanya sebagai seorang pemimpin yang baik,
maka harus dapat memberikan contoh, efek, dan pengaruh yang baik bagi
lingkungan sekitarnya. Berikut ini adalah beberapa materi kepemimpinan yang
dapat diberikan pada para pemimpin pada penyusunan skenario kepemimpinan
organisasi.

Beberapa materi kepemimpinan yang dapat diberikan pada para pemimpin pada
penyusunan skenario kepemimpinan organisasi.

2.5.1 SEBAGAI PENCIPTA VISI

Dalam menyusun kepemimpinan, agar dapat memjadi seorang pemimpin


yang baik. Seorang pemimpin harus dapat :

6
a. Menyatakan visi yang jelas dan menarik

Para pemimpin transformasional harus memperkuat visi yang ada atau


membangun komitmen terhadap sebuah visi baru. Karena visi yang jelas
mengenai apa yang dapat dicapai oleh organisasi atau akan jadi apakah organisasi
itu, akan membantu seseorang untuk memahami tujuan, sasaran, dan prioritas dari
sebuah organisasi.

b. Menjelaskan bagaimana visi tersebut dapat dicapai

Para pemimpin transformasional tidak cukup hanya menyampaikan


sebuah visi yang menarik, akan tetapi harus mampu meyakinkan kepada
bawahannya bahwa visi itu memungkinkan dan membuat hubungan yang jelas
dengan strategi yang dapat dipercaya untuk mencapainya.

c. Bertindak secara rahasia dan optimistis

Para bawahan akan meyakini sebuah visi apabila pemimpinnya


memperlihatkan keyakinan diri dan pendirian serta optimis bahwa kelompok itu
akan berhasil dalam mencapai visinya

d. Memperlihatkan keyakinan terhadap pengikut

Pemimpin harus memberikan motivasi dan keyakinan kepada bawahan


bahwa mereka dapat mencapai visi yang telah ditetapkan, sehingga bawahan sadar
dan yakin bahwa mereka dapat memperoleh keberhasilan untuk melakukan
sesuatu yang sama sebagaimana dilakukan oleh para pendahulu mereka, bahkan
bisa lebih baik

e. Menggunakan tindakan dramatis dan simbolis untuk menekankan nilai nilai


penting

Tindakan dramatis dan simbolis terkadang sangat diperlukan untuk


menekankan nilai-nilai penting kepada bawahan, sehingga bawahan mempunyai
kesan yang mendalam terhadap tindakan tersebut, yang pada akhirnya mereka
akan memahami, mengikuti, dan mengerjakan apa yang menjadi konsep dan
idealisme pemimpin.

7
f. Memimpin dengan memberikan contoh

Begitu pentingnya seorang pemimpin menjadi model/contoh bagi


bawahannya manakala pemimpin tersebut mengharapkan agar bawahannya
melakukan apa yang menjadi konsep dan harapannya. Sebuah peribahasa
mengatakan bahwa “tindakan berbicara lebih keras daripada perkataan“. Perilaku
sehari-hari seorang pemimpin selalu disorot oleh bawahannya dan cenderung
untuk ditiru atau dijadikan barometer. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif
bagi bawahan agar segera dapat mencontoh dan melakukan visi dan misi
pimpinan adalah dengan melihat dan mencontoh perilaku sehari-hari
pemimpinnya.

g. Memberikan kewenangan kepada orang-orang untuk mencapai visi itu.

Memberikan kewenangan berarti mendelegasikan kewenangan dan


memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk melakukan suatu tindakan dalam
rangka mencapai visi organisasi, mulai dari tahap perencanaan sampai
pengambilan keputusan dan solusi terhadap suatu permasalahan. Dengan
demikian, seorang bawahan akan mampu mengembangkan dirinya dan
menentukan strategi-strategi tertentu untuk mencapai visi yang telah ditetapkan,
meskipun strategi tersebut tidak harus sama dengan strategi yang mungkin
diterapkan oleh seorang pimpinan. Yang penting, bahwa apa yang dilakukan oleh
bawahan tersebut semuanya masih dibawah koridor untuk kepentingan organisasi
atau lembaga yang dipimpinnya, bukan untuk kepentingan pribadi bawahan
tersebut.

2.5.2 PEMIMPIN SEBAGAI PEMBANGUN TIM


Dalam materi pelatihan kepemimpinan ini para calon pemimpin sebagai orang
yang dapat membangun tim, tentunya dia harus dapat menjaga 2 hal, yaitu :

1. Tugas
Seorang pemimpin yang baik, harus mengerti dengan baik ;
• Sasaran yang harus dituju harus jelas
• Alat ukur indikator kinerja setiap orang harus jelas
• Aturan kerja yang ada harus jelas

8
2.Orang

Sebagai seorang pemimpin yang baik harus dapat menjaga ;


• Identias dan juga semangat tim work
• Dapat menjaga kerjasama yang baik dan juga dapat membuat nyaman orang-
orang yang dipimpinnya.
• Seorang pemimpin harus dapat berbicara degan baik, jujur dan terbuka.

2.5.3 PEMIMPIN SEBAGAI PENCETUS MOTIVASI

Pemimpin sebagai pembangun karakteri seorang pemimpin yang baik,


harus mengerti benar, karakter setiap orang yang dipimpinya. Pada dasasrnya
setiap orang yang dipimpinnya tentunya mempunyai karakter dan juga
keahliannya masing-masing. Karakter dan keahlian seperti ini yang harus
diketahui oleh setiap pemimpin. Keahlian tersebut tentunya diperlukan untuk
dapat mengembangkan keahlian orang tersebut dan juga dapat mengembangkan
organisasi atau lembaga tersebut. Tentunya seorang pemimpin yang baik, tentunya
harus dapat membuat nyaman orang-orang yang dipimpinnya. Ketika seseorang
merasa nyaman, maka kinerja seseorang tersebut juga akan mengalami perbaikan.
Jika seorang pemimpin salah dalam menilai keahlian seseorang atau salah dalam
mendelegasikan tugas, tentunya hasil yang diharapkan tidak akan sesuai dengan
target awal.

2.5.4. PEMIMPIN SEBAGAI PEMBERI TUGAS

Seorang pemimpin yang baik harus mengerti benar karakter setiap bawah-
an atau orang-orang yang dipimpinnya. Maka dari itu seorang pemimpin harus :
• Dapat memperjelas tugas setiap orang
• Dapat menentukan tugas setiap bawahan atau orang yang dipimpinnya dengan
baik
• Dapat membolehkan karyawannya untuk berpartisipasi dalam membuat sasaran
• Dapat memberi pengertian yang jelas mengenai tugas atau delegasi tugas dengan
baik.
• Selalu memonotor dan dapat memonotor hasilnya dengan baik.

9
Konsep penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi juga
dapat di kokohkan dengan menggunakan Lima Praktik Kepemimpinan Teladan
sebagai berikut:

 Mencontohkan Caranya
 Menginspirasi Visi Bersama
 Menantang Proses
 Memungkinkan Orang Lain Bertindak
 Menyemangati Jiwa

Kelima praktik ada untuk siapa saja,di setiap organisasi atau situasi apapun,yang
berani menerima tantangan kepemimpinan.

1. MENCONTOHKAN CARANYA

Pemimpin teladan tahu bahwa jika mereka tetap memegang teguh


komitmen standar tertinggi, mereka harus menjadi perilaku yang mereka harapkan
dari orang lain. Agar dapat mencohtohkan perilaku yang mereka harapkan dari
orang lain secara efektif, pertama-tama mereka harus mengerti dengan jelas
mengenai prinsip-prinsip yang memandu mereka. Para pemimpin harus
menemukan jati diri mereka sendiri. Para pemimpin seharusnya memegang teguh
kepercayan mereka, karenanya mereka harus memiliki keyakinan yang dapat
diperjuangkan.

Namun demikian, pidato-pidato mengesankan tentang nilai-nilai umum


tidaklah cukup. Perbuatan para pemimpin jauh lebih penting daripada kata-kata
mereka untuk menentukan seberapa seriusnya mereka tentang apa yang mereka
katakan. Kata-kata dan perbuatan harus konsisten, pemimpin teladan selalu
berjalan di muka. Mereka berjalan terlebih dulu dan memberikan contoh. Melalui
tindakan sehari-hari yang menunjukkan besarnya komitmen mereka trerhadap apa
yang mereka yakini.

Pemimpin mempunyai rencana organisasi dan strategik. Namun contoh-


contoh yang mereka berikan bukanlah mengenai desain yang sangat rumit.
Melainkan mengenai pentingnya mencurahkan waktu dengan seseorang, bekerja
bahu membahu dengan para kolega, menceritakan kisah yang dapat melihat nilai-
nilai yang terlihat nyata, menjadi amat yakin selama masa ketidakpastian dan

10
memberikan pertanyaan yang membuat orang berpikir tentang nilai-nilai dan
prioritas. Mencontohkan caranya pada dasarnya berbicara tentang mendapatkan
hak dan penghargaan untuk memimpin melalui keterlibatan pribadi dan tindakan
secara langsung. Orang terklebih dulu akan mengikuti perilaku seseorang , baru
kemudian rencananya.

2. MENGINSPIRASI VISI BERSAMA

Setiap organisasi, setiap gerakan sosial, dimualai dari sebuah mimpi.


Mimpi atau visi adalah kekuatan yang dapat menciptakan masa depan. Para
pemimpin menginspirasi visi bersama. Mereka dapat melihat melampaui batasan
waktu, membayangkan peluang menarik yang masih tersimpan ketika mereka dan
para pengikutnya berada dalam jarak yang jauh di belakang. Pemimpin memiliki
keinginan untuk membuat membuat sesuatu terjadi, untuk mengubah cara-cara
lama, untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah diciptakan oleh seorang pun.
Dengan kata lain pemimpin menjalani kehidupan mereka secara mundur. Mereka
melihat gambaran dalam benak mereka mengenai hasil-hasil yang akan terwujud,
bahkan sebelum mereka memulai proyek mereka, seperti seseorang arsitek
menggambar cetak biru atau seorang insinyur membangun sebuah model contoh.
Imajinasi mereka yang jelas tentang masa depan mendorong mereka maju. Namun
visi yang hanya dilihat oleh pemimpin tidak cukup untuk menciptakan gerakan
terorisme atau perubahan signifikan dalam perusahaan. Seseorang tanpa pengikut
bukanlah seorang pemimpin, dan orang tidak akan mengikutinya sebelum mereka
menerima baik sebuah visi layaknya visi mereka sendiri. Pemimin tidak dapat
memerintahkan komitmen, meeka hanya dapat menginspirasikannya.

Untuk membuat seseorang menerima sebuah visi, pemimpin harus


mengenali para pengikutnya dan berbicara dalam bahasa mereka. Orang harus
percaya bahwa pemimpin mengerti kebutuhan mereka dan memperhatikan
keinginan mereka. Kepemimpinan merupakan dialog., bukan monolog. Untuk
mengumpulkan dukungan, para pemimpin harus memiliki pengetahuan yang
lengkap mengenai mimpi., harapan, aspirasi, visi, dan nilai orang-orang.

Pemimpin meniupkan harapan ke dalam harapan dan mimpi orang dan


memungkinkan mereka untuk melihat kemungkinan menggairahkan yang ada di

11
masa depan. Pemimpin membentuk kesatuan tujuan dan menunjukkan pada
pengikutnya betapa mimpi adalah untuk kebaikan bersama. Para pemimpin
menyalakan api semangat daklam diri orang dengan mengekpresikan antusiasme
pada visi kelompok yang menakjubkan. Pemimpin mengkomunikasikan
kegairahan mereka melalui bahasa yang jelas dan gaya yang ekspresif.

3. MENANTANG PROSES

Setiap kasus kepemimpinan pribadi terbaik melibatkan tantangan.


Tantangannya dapat berupa produk baru yang inovatif, pelayanan yang sama
sekali baru, peraturan yang baru., kampanye yang segar untuk membuat para
remaja mau berpartisipasi dalam program lingkungan., perubahan revolusioner
dalam program militer birokratis , maupun membangun pabrik atau bisnis baru.
Adapun tantangannya, semua kasus melibatkan perubahan dari status quo. Tidak
seorang pun yang mengklaim setelah mencapai hasil terbaik dengan membiarkan
keadaan tetap sama seperti adanya. Semua pemimpin menantang setiap proses.

Pemimpin adalah pionir – orang yang bersedia melangkah ke dalam


situasiyabng tidak diketahui. Mereka melakukan peluang untuk melakukan
inovasi, tumbuh, dan melakukan perbaikan. Namun pemimpin bukan lah satu-
satunya pencipta atau penyusun produk, layanan, atau proses baru. Bahkan pada
kenyataannnya, mereka bukanlah orang semacam itu: inovasi datang lebih banyak
dari kemauan untuk mendengar bukannya berbicara, inovasi produk dan jasa
cenderung datang dari pelanggan, klien, pemasok, orang laboratorium, orang di
garda depan perusahaan: sedangkan proses inovasi, berasal dari orang-orang yang
melakukan pekerjaan. Kadang kala kejadian eksternal yang dramatis mengubah
organisasi ke dalam kondisi baru yang radikal.

Kontribusi utama pemimpin adalah dalam mengenali ide-ide bagus,


mendukung ide tersebut, dan kesediannya untuk menantang sistem kerja yang ada
dalam merealisasikan produk baru, proses baru, jasa baru, dan penggunaan bahwa
para pemimpin adalah seorang realisator inovasi.

4. MEMUNGKINKAN ORANG LAIN BERTINDAK

12
Mimpi-mimpi indah tidak akan pernah menjadi realita yang signifikan bila
hanya melalui tindakan satu orang saja. Kepemimpinan adalah usaha yang
dilakukan secara bersama-sama dalam tim.Pemimpin teladan memungkinkan
orang lain untuk bertindak. Mereka memupuk kolaborasi dan membangun
kepercayaan.

Pemimpin memungkinkan orang lain untuk mengerjakan pekerjaan


dengan baik. Mereka menyadari bahwa siapapun yang diharapkan untuk dapat
memproduksi hasil yang baik harus memiliki rasa kepemilikan dan kekuatan
dalam hatinya. Pemimpin memahami bahwa teknik main perintah dan
pengendalian pada masa revolusi Industri tidak dpat lagi diterapkan, sebaliknya,
pemimipin harus bekerja untuk membuat orang merasa kuat, mampu, dan
memiliki komitmen. Pemimpin memunginkan orang lain untuk bertindak, tidak
dengan mendelegasikannya, pemimpin teladan memperkuat kapasitas setiap orang
untuk menepati janji yang mereka buat.

Kemampuan seorang pemimpin untuk memungkinkan orang lain


melakukan tindakan sangatlah penting. Para pengikut tidak akan memberikan
kinerja terbaik mereka ataupun tetap setia dalam jangka waktu yang lama jika
pemimpin mereka membuat mereka merasa lemah, memiliki ketergantungan, atau
terasingkan. Namun ketika seorang pemimpin membuat orang merasa kuat dan
mampu – dimana mereka dapat berbuat lebih dari apa yang selama ini mereka
pikirkan – mereka akan memberikan yang terbaik bahkan melebihi ekspektasi
mereka sendiri. Ketika kepemimpinan menjadi sebuah hubungan yang dibangun
berlandaskan rasa saling percaya serta kepercayaan diri, orang akan berani
mengambil risiko, membuat perubahan, terus menjaga organisasi dan
pergerakannya tetap hidup. Melalui hubungan tersebut, para pemimpin mengubah
para pengikut mereka menjadi pemimpin pula.

5. MENYEMANGATI JIWA

Pemimpin menyemangati jiwa para pengikutnya untuk terus melangkah.


Tindakan tulus dalam usaha untuk memperdulikan mereka dapat mengangkat
semangat dan membuat orang terus maju. Pemberian semangat dapat ditujukan
dengan sikap yang dramatis atau tindakan yang sederhana.

13
BAB III

14
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menentukan konsep dasar penyusunan dan simulasi skenario


kepemimpinan adalah hal yang sangat berpengaruh dalam kepemimpinan sebuah
organisasi. Dimana keberhasilan suatu instansi berawal dari konsep dan skenario
yang tertata rapi sehingga setiap anggota mengerti dan paham dengan apa yang
sedang dan akan mereka lakukan kedepannya .

Begitu penting dan strategisnya keberadaan pemimpin dan kepemimpinan


dalam sebuah organisasi, oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin yang
handal dalam mnerapkan gaya dan strategi kepemimpinannya agar visi dan misi
organisasi tersebut dapat tercapai.Pada dasarnya tidak ada satupun gaya
kepemimpinan yang paling cocok diterapkan dalam semua situasi dan kondisi
organisasi, termasuk dalam satuan pendidikan. Kepemimpinan transformasional
pendidikan dengan kelebihan yang ditawarkan merupakan salah satu alternative
gaya kepemimpinan yang dirasa efektif untuk diterapkan dalam mengelola
lembaga kediklatan.Model kepemimpinan transformasional dari Bass yang dikutip
Yuliani, dan pedoman untuk kepemimpinan transformasional dari Yukl, sekiranya
dikembangkan dan diimplementasikan dalam pengelolaan lembaga kediklatan
oleh kepala balai diklat, diharapkan dapat memacu peningkatan produktivitas dan
efektifitas balai diklat.

3.2 saran

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.


Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak
untuk memimpin diri sendiri.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan
menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa
memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh

15
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang
memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

DAFTAR PUSTAKA

16
Abdulsyani.1987.Manajemen Organisasi.Jakarta:PT.Bina Aksara.

Maslow, A. 1994. Motivasi dan Kepribadian, Terjemahan. Pustaka Binaman

Pressindo.

Siagian,Sonsang P. 1994.Teori dan Praktek Kepemimpinan. PT Rineka Cipta.

Thoha, Miftah. 1996. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta.
http://bdksemarang.kemenag.go.id/implementasi-kepemimpinan-
transformasional-sebagai-upaya-meningkatkan-efektivitas-pendidikan-dan-
pelatihan/

17

Anda mungkin juga menyukai