Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

SOLUSI DALAM PERMASALAHAN WAWASAN NUSANTARA


OLEH :

KELOMPOK 1, 2, 7 & 8

REGULER-E 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset Mata Kuliah Pengajaran
Sastra Anak. Penulis berterima kasih kepada. Ibu Trisnawati Hutagalung S.Pd,. M.Pd. Dosen
yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum terbilang dalam kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dimiliki. Oleh karena itu, Penulis juga sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan pada
pembuatan tugas yang selanjutnya, terima kasih.

Medan, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
I Latar Belakang..................................................................................... 1
II Tujuan .................................................................................................. 1
III. Manfaat ................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 2
I. Pengertian Wawasan Nusantara ........................................................... 2
II. Permasalahan Wawasan Nusantara ...................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 6
I. Solusi Secara Umum ............................................................................ 5
II. Solusi dari Kelompok........................................................................... 6
III. Tindakan ............................................................................................... 6
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 13
I. Kesimpulan .......................................................................................... 13
II. Saran .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mewujudkan tujuan nasional banyak mengalami kendala, baik dalam tataran
konsep maupun implementasinya. Pada tataran konsep tidak adanya kata sepakat antara
perkataan dan perbuatan di antara para elit politik. Contoh kongkrit konsep ekonomi
liberal, ekonomi kerakyatan dan perwujudan Welfare State (negara kesejahteraan).
Konsep ekonomi liberal mengutamakan kepentingan pasar bebas dan merupakan salah
satu varian dari kapitalisme yang terdiri dari merkantilesme, liberaliseme, dan
keynesianisme dan neoliberalisem yang merupakan upaya untuk mengoreksi kelemahan
dalam liberalisme (Revrisond Baswir, KR, 17 Mei 2009; 1). Dalam paham ekonomi pasar
liberal, diyakini bahwa pasar memiliki kemampuan dapat mengurus sendiri, maka
campur tangan negara dalam mengurus pasar tidak diperlukan sama sekali. Tujuan
konsep ini adalah kebebasan individu untuk bersaing secara sempurna di pasar,
kepemilikan pribadi terhadap faktor prodoksi, pembentukan harga pasar dilakukan oleh
negara melalui undang-undang.

Namun konsep ini tersisih oleh negara kesejahteraan peranan negara dalam ekonomi
tidak dibatasi sebagai pembuat peraturan tetapi diperluas untuk membuat kewenangan
dan melakukanintervensi terhadap viskal maupun moneter. Hal ini dilakukan untuk
menggerakkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja dan menjamin stabilitas moneter.
Terkait dengan penciptaan lapangan kerja, negara kesejahteraan dengan tegas
mengatakan ”selama masih ada pengangguran campur tangan negara dalam
perekonomian dibenarkan”. Paham yang berkembang di Indonesia masih ada ekonomi
kerakyatan yaitu ekonomi yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat (Suharto, KR, 25
Mei 2009; 1). Kepentingan rakyat di antara menghidupkan usaha kecil dan menengah,
melindungi dan menghidupkan pasar tradisional, dan mengusahakan dunia usaha dalam
konteks sektor riil, memberdayakan masyarakat kecil. Kebijakan pemerintah tidak
liberalis-kapitalistik, mengurangi kemiskinan, perlindungan terhadap sumber daya alam.

Pembuatan undangundang Penanaman Modal, UU Badan Hukum Pendidikan


(BHP), Badan Layanan Umum (BLU) yang perpihak untuk kepentingan rakyat.
Kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam penananman modal asing harus berpihak
untuk kepentingan rakyat kecil. Ketiga konsep tersebut di atas mewarnai kebijakan
pemerintah sekarang, Wawasan nusantara diharapkan mampu menyatukan pandangan-
pandangan yang berbeda dalam masyarakat dan memberikan solusi untuk mendasari
Ketahanan Nasional suatu bangsa, sehingga tujuan nasional dapat terialisir. Dalam
Wawasan Nusantara dan Ketahanan nasional sebagai konsep pemikiran bersifat inklusif
menerima pembaharuan masukan untuk kepentingan kemajuan bagsa. Menurut
pemikiran Rizal Ramli bangsa ini akan cepat makmur jika pemimpinpemimpin kita
melakukan transformasi seluruh hidupnya untuk kepentingan rakyat; baik pemikirannya,
seluruh hartanya, Waktu dan tenaganya, segalanya untuk kepentingan rakyat dan
bersedia tampil all aut untuk kepentingan rakyat (Metro TV Mei 2009).

Sebagai contoh apa yang dilakukan oleh PM Mahatir dari Malaysia, PM Li Kwanyu
dari Singapura, sehingga negara tersebut lebih cepat makumur meninggalkan Indonesia.
Sedang menurt Amin rais dalam orasinya ”Slamatkan Indonesia” untuk
menyejahterakan rakyat perlu penataan negara lebih terencana dan pemimpin-pemimpin
bangsa tidak menjadi kakitangan asing (komprador) untuk menguras kekayaan bangsa
Indonesia (Amin Rais, Juni 2008). Menurut Hussein Alatas dalam The Sociologi of
Coroption (1968) di Indonesia koropsi semakin menggurita yang kalau dibiarkan akan
membunuh negara Indonesia sendiri (Sutjipto Raharjo, Kompas, 18 Mei 2009; 6).

B. Rumusan Masalah
Dalam masalah ini akan di bahas mengenai solusi yang diberikan dalam
permasalahan yang ada di wawasan nusantara ?
C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memcahkan solusi yang ada di dalam
permasalahan wawasan nusantara.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoretis adalah diharapkan mampu memperkaya teori teori berkaitan
solusi pada wawasan nusantara

b. Manfaat Praktis

1. permasalahan di Nusantara, yaitu bisa dijadikan topik untuk diteliti , dan bisa terus
dijadikan solusi.

2. Universitas Negeri Medan, yaitu memperkaya hasil-hasil penelitian berkaitan dengan


pemecah dari permasalahan yang ada di nusantara.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA


1. Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.
Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahi serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. penglihatan atau tanggap indrawi, Wawasan juga
mempunyai pengertian menggabarkan cara pandang, cara tinjau, cara melihat atau
cara tanggap incrawi.
2. Nasional menunjukkan kata sifat, ruang lingkup, bentuk kata yasng berasal dari
istilah nation berarti bangsa yang telah mengidentiikasikan diri ke dalam kehidupan
bernegara atau secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah menegara.
3. Nusantara, istilah ini dipergunakan untuk menggambarkann kesatuan wilayah
perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak di atara Samodra Pasifik dan
Samodra Indonesia, serta di antara Benua Asia Benua Australia.
4. Wawasan Nasional merupakan “cara pandang” suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya . Wawasan merupakan penjabaran dari falsafat bangsa Indonesia
sesaui dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah dialaminya.
Esensinya; bagaimana bangsa itu memanfaatkan kondisi geografis, sejarahnya, serta
kondisi sosial budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Bagaimana bangsa tersebut memandang diri dan lingkungannya. `
5. Dengan demikian Waasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya
yangdilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa merdeka,
berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam
mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara adalah cara pandang, cara memahami,
cara menghayati, cara bersikap, cara berfikir, cara bertindak, cara bertingkah laku,
bangsa Indonesia sebagai interaksi prosees psikologis, sosiokultural, dengan aspek
ASTAGATRA (Kondisi geografis, kekayaan alam dan kemampuan penduduk serta
IPOLEKSOSBUD Hankam).

B. PERMASALAHAN SOLUSIPADA WAWASAN NUSANTARA

Berdasarkan fakta sejarah dan makna dari wawasan nusantara diatas maka kita
sebagai mahasiswa harus benar benar paham dan mau untuk menjalankan dan
mewujudkan wawasan nusantara sesuai dengan tujuan nasional yang tertera pada
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, karena pada masa kemerdekaan yang sudah
modern ini masih banyak ancaman yang mengancam keutuhan NKRI
Contoh Kasus Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia,
menjadi bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara.
Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin berat, maka
penerapan dan pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak
perlu ditanamkan kembali dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.
Contoh lainnya , kasus penambangan pasir untuk wilayah negara lain yang
mengakibatkan persoalan batas laut antara Indonesia dengan Singapura. Penambahan luas
wilayah darat secara otomatis akan menambah klaim wilayah mereka. Maka wilayah laut
Indonesia secara otomatis akan berkurang. Dengan kata lain negara Singapura melakukan
ekspansi teritorial secara tidak langsung terhadap wilayah laut Indonesia. Aktivitas
penambangan pasir laut memiliki banyak dampak negatif. Kerusakan yang muncul salah
satunya adalah perubahan morfologi dasar laut menjadi tidak beraturan. Perubahan itu
secara langsung mengganggu kehidupan biota laut dan lingkungan di dalamnya, seperti
ekosistem dan abrasi.
Serta seperti pemberontakan atau tindakan berusaha memisahkan diri dari
Indonesia seperti di Maluku dan Papua, dan juga bagaimana beberapa pihak yang
berusaha mengklaim pulau-pulau terluar yang ada di perbatasan dengan Negara lain,
selain itu usaha penjualan pulau-pulau kosong di Indonesia juga merupakan ancaman
bagi keutuhan NKRI. Untuk itu kita sebagai pemuda-pemudi calon penerus bangsa ini
hendaknya mampu menghayati dan mengamalkan dengan sungguh-sungguh wawasan
nusantara ini. Lain halnya pemahaman wawasan nusantara dari segi sains dan teknologi,
wawasan nusantara bisa diartikan bagaimana penerapan atau implementasi sains dan
teknologi terhadap terciptanya persatuan dan kedamaian dalam berwawasan nusantara.
Kemajuan sains dan teknologi khususnya teknologi informasi dalam satu dasa warsa ini
sangatlah pesat hingga dapat menjadi pisau bermata dua bagi kemajuan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara bisa menjadi pendukung keeratan
hubungan persatuan dalam kehidupan kebangsaan. Teknologi saat ini memungkinkan
hubungan antar daerah yang berbeda suku bangsa, bahasa, dan warna kulit tidak lagi
terhalang oleh jarak dan bahkan oleh perbedaan pulau. Hal lain dari perkembangan
teknologi yang mendukung kehidupan berwawasan nusantara adalah perkembangan
social media yang mampu membuat orang saling berhubungan dan mengenal tanpa
melihat asal dan dari suku bangsa mana.
Dibalik keunggulan yang ditawarkan teknologi terhadap kehidupan berwawasan
nusantara ada juga sisi buruk yang dapat menjadi boomerang dalam usaha penciptaan
kehidupan bernegara yang damai sesuai dengan tujuan luhur wawasan nusantara yaitu
memungkinkanya penyebaran isu-isu SARA yang tidak bertanggung jawab. Isu-isu
seperti ini biasanya dapat membuat kecurigaan dalam kehidupan bernegara yang dapat
membuat pecahnya konflik rasial. Selain itu laju informasi yang terlalu bebas juga dapat
menyebarkan informasi mengenai kerusuhan di suatu tempat yang dapat memicu amarah
masyarakat di tempat lain yang menyebabkan meluasnya suatu konflik.
CONTOH
Perang antar suku di papua
Perang antar suku masih berlangsung di bumi papua. Kali ini suku dani dan suku moni
yang terlibat saling serang dan membuat kampong mimika gunung, jayanti, distrik, kuala
kencana, kabupaten mimika mencekam sejak jumat 7 maret 2014 perang dipicu sengketa
lahan pada selasa 4 maret Lalu. Sebanyak 4 orang dari ke dua suku tewas dalam
peperangan ini. Sementara ratusan orang lain menderita luka-luka akibat benda tajam.
"Kamis sore di lokasi kejadian, setelah pembubaran paksa, kedua belah pihak telah
sepakat untuk tidak berperang kembali dan akan menyelesaikan masalah batas lahan,"
kata wakapolda papua brigjen pol Paulus waterpauw di jayapura jumat (7/3/2014).
"Saya harap dengan meninggalnya satu orang lagi, situasi di tempat kejadian tak
kembali perang." Personel kepolisian pun disiagakan demi mengantisipasi terulangnya
kembali serangan susulan. Aparat telah ditempatkan di lokasi tempat tinggal kedua suku.
"Kami terus berupaya agar perang suku tak lagi terjadi. Hingga saat ini sudah ada 9 saksi
yang dimintai keterangan,” ujarnya. Sejak 4 Maret lalu, perang terus terjadi di kampung
yang dihuni sekitar 300-an orang pada masing-masing suku itu. Padahal pada awal
Februari 2014 lalu, kedua suku sepakat untuk mengakhiri perang dengan perdamaian
patah panah. Namun apa daya aksi saling serang kembali terjadi dan menewaskan 4
orang. Keempat korban tewas itu yakni Abeneben Wenda, Lazarus Songgonau, Puniel
Mom, dan Yunus Wandikbo. (Shinta Sinaga)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Solusi
Dari kasus di atas itu adalah salah satu pelanggaran. Menurut UU no.7 2012 yang
berisi “bahwa menyelesaikan konflik berdasarkan asa kekeluargaan, ham, keadilan dll.”
Seharusnya kedua suku diatas itu tidak saling membantai seharusnya kedua suku tersebut
saling mempertahankan ketahanan nasional sebagai konsep dalam pembangunan,
pertahanan keamanan dan kewilayahan,segenap kekuatan Negara seperti yang di utarakan
Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH DKK.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional


Kehidupan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-
undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya
seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan
prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum
yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.Meningkatkan peran
Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik sebagai upaya
penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

2. Kehidupan Ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan
ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan
ekonomi.Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

3. Kehidupan Sosial
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai
implementasi dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

4. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan


Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan
keamanan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
yaitu:
 Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada
setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
 Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.
 Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

B. Solusi dari permasalahan Wawasan Nusantara dari kelompok

1. Ekonomi Indonesia Bagai Kapal Mengarungi Gelombang Besar

Solusi :Menurut kelompok kami, masalah ini bisa diselesaikan dengan mengambil keputusan
yang berdampak terhadap masyarakat tentang sebuah kebijakan publik dan kebijakan
yang diambil harus memiliki integritas tinggi agar dapat dipercaya oleh masyarakat.
Pemerintah juga harus dapat memiliki rasa kepercayaan dan optimis dalam mengatasi
guncangan ekonomi global yang tidak menentu.

2. Dolar AS Menguat di Tengah Berkurangnya Ketegangan Geopolitik

Solusi : Menurut kelompok kami, masalah ini bisa diselesaikan dengan cara pemerintah harus
meningkatkan kordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan para pelaku usaha. Dan
kordinasi tersebut dapat menjadi kunci yang kuat untuk memberi target kepada jajaran
dalam memperbaiki transaksi ekspor dan investasi didalam Negeri maupun di Luar
Negeri.
3. Konflik Batas Laut Pertaruhan Harga Dirri

Solusi :Menurut kelompok kami, masalah itu bisa diselesaikan dengan melihat hukum sengketa
laut yang berlaku, melalui mediasi, melalui perdamaiajn, melalu arbitasi dan pemerintah
mulai tegas terhadap aturan tentang batas-batas laut yang ada hingga tidak terjadi
kerugian. Pemerintah harus menindak tegas apapun yang melanggar.

4. Pelecehan Lambang Pancasila

Solusi :Menurut kelompok kami, masalah tersebut harus benar-benar di tindak lanjuti dan
dihukum sesuai UU yang berlaku bukan malah menjadikannya sebagai duta Pancasila.
Ini merupakan conmtoh yang tidak baik bagi masyarakat awam, karena yang melakukan
hal tersebut sudah jelas salah.

C. Tindakan yang dapat kelompok lakukan


1. Menggunakan produk dalam negeri;
2. Menciptakan lapangan pekerjaan, salah satunya dengan berwirausaha;
3. Mempersiapkan diri untuk mengambil peluang menempati posisi penting di perusahaan-
perusahaan besar;
4. Membentuk forum atau gerakan-gerakan yang bertujuan untuk menjaga Pancasila
sebagai ideologi negera, salah satunya mencegah masuknya paham-paham yang
bertentangan dengan Pancasila, baik di kalangan mahasiswa maupun di lingkungan
masyarakat;
5. Mengikuti UKM atau perkumpulan yang berkaitan dengan kebudayaan;
6. Mempublikasikan atau mempromosikan potensi negara agar para penanam modal tidak
ragu menanamkan modal di Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan

WawasanNusantara memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi yang sama


bagi seluruh warga negara Indonesia. Perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, dan freksi-freksi
antar kelompok dalam konteks sosologis, politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan
sah-sah saja. Hal di atas justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis dan
kreatif, sinergis, untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang harus
dihindari adalah perbuatan, tindakan yang melanggar norma-norma etika, moral, nilai agama
atau tindakan anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa. Namun demikian wawasan normatif,
wawasan yang disepakati bersama perlu dimengerti, dipahami di sosialisasikan bahwa Nusantara
sebagai kesatuan kewilayahan, kesatuan IPOLEKSOSBUD-HANKAM tidak dapat ditawar lagi,
tidak dapat diganggu gugat sebagai harga mati yang normatif.

Dengan persepsi yang sama diharapkan dapat membawa bangsa menuju kesepahaman
dan kesehatian dalam mewujudkan cita-cita nasional. Suatu persepsi atau pandangan yang
berbeda-beda dalam mencapai tujuan bersama akan merugikan kesatuan, kebersamaan dan
keserasian sehingga menimbulkan gejolak sosial yang dapat merugikan bangsa keseluruhan
sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
B. Saran
Dalam usaha mencapai tujuan nasional masih banyak yang mempunyai pandangan
berbeda atau persepsi berbeda. Untuk itu pemerintah Indonesia telah mempunyai rumusan dalam
konsep pandangan nasional yang komprehensif dan integral dalam bentuk wawasan nusantara.
Wawasan ini akan memberikan konsepsi yang sama pada peserta didik tentang visi ke depan
bangsa Indonesia untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, sehingga akan menghasilkan
integrasi nasional

DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono. 1994a. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Kartodirdjo, Sartono. 1994b. Pembangunan Bangsa tentang Nasionalisme, Kesadaran dan


Kebudayaan Nasional. Yogyakarta: Aditya Media.

Erlangga Masdiana dkk, Peran Generasi Muda dalam Ketahanan Nasional, Kementerian Negara
Pemuda dan Olahraga, April 2008.

Diskusi Mahasiswa Jawa Tengah, Peranan Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi di Jawa
Tengah, 12 September 2006 di Auditorium Imam Bardjo UNDIP.

Anda mungkin juga menyukai