KELOMPOK 1, 2, 7 & 8
REGULER-E 2017
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset Mata Kuliah Pengajaran
Sastra Anak. Penulis berterima kasih kepada. Ibu Trisnawati Hutagalung S.Pd,. M.Pd. Dosen
yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum terbilang dalam kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dimiliki. Oleh karena itu, Penulis juga sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan pada
pembuatan tugas yang selanjutnya, terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan tujuan nasional banyak mengalami kendala, baik dalam tataran
konsep maupun implementasinya. Pada tataran konsep tidak adanya kata sepakat antara
perkataan dan perbuatan di antara para elit politik. Contoh kongkrit konsep ekonomi
liberal, ekonomi kerakyatan dan perwujudan Welfare State (negara kesejahteraan).
Konsep ekonomi liberal mengutamakan kepentingan pasar bebas dan merupakan salah
satu varian dari kapitalisme yang terdiri dari merkantilesme, liberaliseme, dan
keynesianisme dan neoliberalisem yang merupakan upaya untuk mengoreksi kelemahan
dalam liberalisme (Revrisond Baswir, KR, 17 Mei 2009; 1). Dalam paham ekonomi pasar
liberal, diyakini bahwa pasar memiliki kemampuan dapat mengurus sendiri, maka
campur tangan negara dalam mengurus pasar tidak diperlukan sama sekali. Tujuan
konsep ini adalah kebebasan individu untuk bersaing secara sempurna di pasar,
kepemilikan pribadi terhadap faktor prodoksi, pembentukan harga pasar dilakukan oleh
negara melalui undang-undang.
Namun konsep ini tersisih oleh negara kesejahteraan peranan negara dalam ekonomi
tidak dibatasi sebagai pembuat peraturan tetapi diperluas untuk membuat kewenangan
dan melakukanintervensi terhadap viskal maupun moneter. Hal ini dilakukan untuk
menggerakkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja dan menjamin stabilitas moneter.
Terkait dengan penciptaan lapangan kerja, negara kesejahteraan dengan tegas
mengatakan ”selama masih ada pengangguran campur tangan negara dalam
perekonomian dibenarkan”. Paham yang berkembang di Indonesia masih ada ekonomi
kerakyatan yaitu ekonomi yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat (Suharto, KR, 25
Mei 2009; 1). Kepentingan rakyat di antara menghidupkan usaha kecil dan menengah,
melindungi dan menghidupkan pasar tradisional, dan mengusahakan dunia usaha dalam
konteks sektor riil, memberdayakan masyarakat kecil. Kebijakan pemerintah tidak
liberalis-kapitalistik, mengurangi kemiskinan, perlindungan terhadap sumber daya alam.
Sebagai contoh apa yang dilakukan oleh PM Mahatir dari Malaysia, PM Li Kwanyu
dari Singapura, sehingga negara tersebut lebih cepat makumur meninggalkan Indonesia.
Sedang menurt Amin rais dalam orasinya ”Slamatkan Indonesia” untuk
menyejahterakan rakyat perlu penataan negara lebih terencana dan pemimpin-pemimpin
bangsa tidak menjadi kakitangan asing (komprador) untuk menguras kekayaan bangsa
Indonesia (Amin Rais, Juni 2008). Menurut Hussein Alatas dalam The Sociologi of
Coroption (1968) di Indonesia koropsi semakin menggurita yang kalau dibiarkan akan
membunuh negara Indonesia sendiri (Sutjipto Raharjo, Kompas, 18 Mei 2009; 6).
B. Rumusan Masalah
Dalam masalah ini akan di bahas mengenai solusi yang diberikan dalam
permasalahan yang ada di wawasan nusantara ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memcahkan solusi yang ada di dalam
permasalahan wawasan nusantara.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoretis adalah diharapkan mampu memperkaya teori teori berkaitan
solusi pada wawasan nusantara
b. Manfaat Praktis
1. permasalahan di Nusantara, yaitu bisa dijadikan topik untuk diteliti , dan bisa terus
dijadikan solusi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Berdasarkan fakta sejarah dan makna dari wawasan nusantara diatas maka kita
sebagai mahasiswa harus benar benar paham dan mau untuk menjalankan dan
mewujudkan wawasan nusantara sesuai dengan tujuan nasional yang tertera pada
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, karena pada masa kemerdekaan yang sudah
modern ini masih banyak ancaman yang mengancam keutuhan NKRI
Contoh Kasus Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia,
menjadi bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara.
Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin berat, maka
penerapan dan pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak
perlu ditanamkan kembali dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.
Contoh lainnya , kasus penambangan pasir untuk wilayah negara lain yang
mengakibatkan persoalan batas laut antara Indonesia dengan Singapura. Penambahan luas
wilayah darat secara otomatis akan menambah klaim wilayah mereka. Maka wilayah laut
Indonesia secara otomatis akan berkurang. Dengan kata lain negara Singapura melakukan
ekspansi teritorial secara tidak langsung terhadap wilayah laut Indonesia. Aktivitas
penambangan pasir laut memiliki banyak dampak negatif. Kerusakan yang muncul salah
satunya adalah perubahan morfologi dasar laut menjadi tidak beraturan. Perubahan itu
secara langsung mengganggu kehidupan biota laut dan lingkungan di dalamnya, seperti
ekosistem dan abrasi.
Serta seperti pemberontakan atau tindakan berusaha memisahkan diri dari
Indonesia seperti di Maluku dan Papua, dan juga bagaimana beberapa pihak yang
berusaha mengklaim pulau-pulau terluar yang ada di perbatasan dengan Negara lain,
selain itu usaha penjualan pulau-pulau kosong di Indonesia juga merupakan ancaman
bagi keutuhan NKRI. Untuk itu kita sebagai pemuda-pemudi calon penerus bangsa ini
hendaknya mampu menghayati dan mengamalkan dengan sungguh-sungguh wawasan
nusantara ini. Lain halnya pemahaman wawasan nusantara dari segi sains dan teknologi,
wawasan nusantara bisa diartikan bagaimana penerapan atau implementasi sains dan
teknologi terhadap terciptanya persatuan dan kedamaian dalam berwawasan nusantara.
Kemajuan sains dan teknologi khususnya teknologi informasi dalam satu dasa warsa ini
sangatlah pesat hingga dapat menjadi pisau bermata dua bagi kemajuan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara bisa menjadi pendukung keeratan
hubungan persatuan dalam kehidupan kebangsaan. Teknologi saat ini memungkinkan
hubungan antar daerah yang berbeda suku bangsa, bahasa, dan warna kulit tidak lagi
terhalang oleh jarak dan bahkan oleh perbedaan pulau. Hal lain dari perkembangan
teknologi yang mendukung kehidupan berwawasan nusantara adalah perkembangan
social media yang mampu membuat orang saling berhubungan dan mengenal tanpa
melihat asal dan dari suku bangsa mana.
Dibalik keunggulan yang ditawarkan teknologi terhadap kehidupan berwawasan
nusantara ada juga sisi buruk yang dapat menjadi boomerang dalam usaha penciptaan
kehidupan bernegara yang damai sesuai dengan tujuan luhur wawasan nusantara yaitu
memungkinkanya penyebaran isu-isu SARA yang tidak bertanggung jawab. Isu-isu
seperti ini biasanya dapat membuat kecurigaan dalam kehidupan bernegara yang dapat
membuat pecahnya konflik rasial. Selain itu laju informasi yang terlalu bebas juga dapat
menyebarkan informasi mengenai kerusuhan di suatu tempat yang dapat memicu amarah
masyarakat di tempat lain yang menyebabkan meluasnya suatu konflik.
CONTOH
Perang antar suku di papua
Perang antar suku masih berlangsung di bumi papua. Kali ini suku dani dan suku moni
yang terlibat saling serang dan membuat kampong mimika gunung, jayanti, distrik, kuala
kencana, kabupaten mimika mencekam sejak jumat 7 maret 2014 perang dipicu sengketa
lahan pada selasa 4 maret Lalu. Sebanyak 4 orang dari ke dua suku tewas dalam
peperangan ini. Sementara ratusan orang lain menderita luka-luka akibat benda tajam.
"Kamis sore di lokasi kejadian, setelah pembubaran paksa, kedua belah pihak telah
sepakat untuk tidak berperang kembali dan akan menyelesaikan masalah batas lahan,"
kata wakapolda papua brigjen pol Paulus waterpauw di jayapura jumat (7/3/2014).
"Saya harap dengan meninggalnya satu orang lagi, situasi di tempat kejadian tak
kembali perang." Personel kepolisian pun disiagakan demi mengantisipasi terulangnya
kembali serangan susulan. Aparat telah ditempatkan di lokasi tempat tinggal kedua suku.
"Kami terus berupaya agar perang suku tak lagi terjadi. Hingga saat ini sudah ada 9 saksi
yang dimintai keterangan,” ujarnya. Sejak 4 Maret lalu, perang terus terjadi di kampung
yang dihuni sekitar 300-an orang pada masing-masing suku itu. Padahal pada awal
Februari 2014 lalu, kedua suku sepakat untuk mengakhiri perang dengan perdamaian
patah panah. Namun apa daya aksi saling serang kembali terjadi dan menewaskan 4
orang. Keempat korban tewas itu yakni Abeneben Wenda, Lazarus Songgonau, Puniel
Mom, dan Yunus Wandikbo. (Shinta Sinaga)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Solusi
Dari kasus di atas itu adalah salah satu pelanggaran. Menurut UU no.7 2012 yang
berisi “bahwa menyelesaikan konflik berdasarkan asa kekeluargaan, ham, keadilan dll.”
Seharusnya kedua suku diatas itu tidak saling membantai seharusnya kedua suku tersebut
saling mempertahankan ketahanan nasional sebagai konsep dalam pembangunan,
pertahanan keamanan dan kewilayahan,segenap kekuatan Negara seperti yang di utarakan
Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH DKK.
2. Kehidupan Ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan
ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan
ekonomi.Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
3. Kehidupan Sosial
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai
implementasi dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
Solusi :Menurut kelompok kami, masalah ini bisa diselesaikan dengan mengambil keputusan
yang berdampak terhadap masyarakat tentang sebuah kebijakan publik dan kebijakan
yang diambil harus memiliki integritas tinggi agar dapat dipercaya oleh masyarakat.
Pemerintah juga harus dapat memiliki rasa kepercayaan dan optimis dalam mengatasi
guncangan ekonomi global yang tidak menentu.
Solusi : Menurut kelompok kami, masalah ini bisa diselesaikan dengan cara pemerintah harus
meningkatkan kordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan para pelaku usaha. Dan
kordinasi tersebut dapat menjadi kunci yang kuat untuk memberi target kepada jajaran
dalam memperbaiki transaksi ekspor dan investasi didalam Negeri maupun di Luar
Negeri.
3. Konflik Batas Laut Pertaruhan Harga Dirri
Solusi :Menurut kelompok kami, masalah itu bisa diselesaikan dengan melihat hukum sengketa
laut yang berlaku, melalui mediasi, melalui perdamaiajn, melalu arbitasi dan pemerintah
mulai tegas terhadap aturan tentang batas-batas laut yang ada hingga tidak terjadi
kerugian. Pemerintah harus menindak tegas apapun yang melanggar.
Solusi :Menurut kelompok kami, masalah tersebut harus benar-benar di tindak lanjuti dan
dihukum sesuai UU yang berlaku bukan malah menjadikannya sebagai duta Pancasila.
Ini merupakan conmtoh yang tidak baik bagi masyarakat awam, karena yang melakukan
hal tersebut sudah jelas salah.
Dengan persepsi yang sama diharapkan dapat membawa bangsa menuju kesepahaman
dan kesehatian dalam mewujudkan cita-cita nasional. Suatu persepsi atau pandangan yang
berbeda-beda dalam mencapai tujuan bersama akan merugikan kesatuan, kebersamaan dan
keserasian sehingga menimbulkan gejolak sosial yang dapat merugikan bangsa keseluruhan
sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
B. Saran
Dalam usaha mencapai tujuan nasional masih banyak yang mempunyai pandangan
berbeda atau persepsi berbeda. Untuk itu pemerintah Indonesia telah mempunyai rumusan dalam
konsep pandangan nasional yang komprehensif dan integral dalam bentuk wawasan nusantara.
Wawasan ini akan memberikan konsepsi yang sama pada peserta didik tentang visi ke depan
bangsa Indonesia untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, sehingga akan menghasilkan
integrasi nasional
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono. 1994a. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Erlangga Masdiana dkk, Peran Generasi Muda dalam Ketahanan Nasional, Kementerian Negara
Pemuda dan Olahraga, April 2008.
Diskusi Mahasiswa Jawa Tengah, Peranan Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi di Jawa
Tengah, 12 September 2006 di Auditorium Imam Bardjo UNDIP.