Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MK. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

PRODI S1 PGSD-FIP

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GOEPOLITIK BANGSA


INDONESIA

NAMA MAHASISWA :

1. Dewi Puspita Rianti (1193311002)

2. Mutiara Sani Tarigan (1193311023)

3. Romi Fitriyani (1195011002)

4. Sufitriyati (1195011001)

5. Yoseva Ir (1195011004)

KELAS: PGSD EKSTENSI G 2019

KELOMPOK: 8

DOSEN PENGAMPU: Marlan, S.Pd., M.Pd.

MATA KULIAH: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul (WAWASAN NUSANTARA
SEBAGAI GOEPOLITIK BANGSA INDONESIA) makalah diajukan kepada siswa agar
dapat lebih berfikir kritis dalam menyampaikan idenya .

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang membimbing kami hingga
dapat menyelesaikan tugas makalah kami, sehingga makalah kami dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai buku sehingga dapat memperlancarkan pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua
itu , kami masih menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata pembahasannya.Oleh karena itu kami menerima segala saran dan krik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata berharap semoga makalah (WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI


GOEPOLITIK BANGSA INDONESIA) ini dapat bermanfaat untuk pendidikan dan dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan , November 2020

Penulis

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................................ 3

BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................... 4

A. Geopolitik dan Wawasan Nusantara ........................................................................... 4

1. Pengertian Geopolitik Indonesia.............................................................................. 4

2. Permasalahan Geopolitik Indonesia ......................................................................... 5

3. Pengertian Wawasan Nusantara .............................................................................. 7

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara ........................................ 9

B. Geopolitik Bangsa Indonesia .................................................................................... 10

1. Pandangan Geopolitik Indonesia ........................................................................... 10

2. Deklarasi Juanda ................................................................................................... 11

3. Zona Ekonomi Eksklusif ....................................................................................... 12

4. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara Dan Geopolitik Indonesia ....................... 13

5. Implementasi Wawasan Nusantara ........................................................................ 15

6. Tujuan dan Manfaat Wawasan Nusantara .............................................................. 16

7. Hubungan Wawasan Nusantara Dengan Geopolitik Indonesia............................... 17

8. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara ....................................................... 18

ii
BAB III. PENUTUP ........................................................................................................... 20

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 20

B. Saran ........................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan nasional
bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjutnya
disebut Wawasan Nusantara, yang merupakan salah satu konsepsi politik dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional,
dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan
pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan
Nusantara. Menurut penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Wawasan Nusantara
merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia. Untuk mengetahui lebih
lanjut, penyusun membahasnya dengan sebuah makalah yang berjudul “ Wawasan
Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia”
Dalam mewujudkan tujuan nasional banyak mengalami kendala, baik dalam tataran
konsep maupun implementasinya. Pada tataran konsep tidak adanya kata sepakat antara
perkataan dan perbuatan di antara para elit politik. Contoh kongkrit konsep ekonomi
liberal, ekonomi kerakyatan dan perwujudan Welfare State (negara kesejahteraan).
Konsep ekonomi liberal mengutamakan kepentingan pasar bebas dan merupakan salah
satu varian dari kapitalisme yang terdiri dari merkantilesme, liberaliseme, dan
keynesianisme dan neoliberalisem yang merupakan upaya untuk mengoreksi kelemahan
dalam liberalisme (Revrisond Baswir, KR, 17 Mei 2009; 1).
Dalam paham ekonomi pasar liberal, diyakini bahwa pasar memiliki kemampuan dapat
mengurus sendiri, maka campur tangan negara dalam mengurus pasar tidak diperlukan
sama sekali. Tujuan konsep ini adalah kebebasan individu untuk bersaing secara
sempurna di pasar, kepemilikan pribadi terhadap faktor prodoksi, pembentukan harga
pasar dilakukan oleh negara melalui undang-undang. Namun konsep ini tersisih oleh
negara kesejahteraan peranan negara dalam ekonomi tidak dibatasi sebagai pembuat
peraturan tetapi diperluas untuk membuat kewenangan dan melakukan intervensi
terhadap viskal maupun moneter. Hal ini dilakukan untuk menggerakkan sektor riil,
menciptakan lapangan kerja dan menjamin stabilitas moneter. Terkait dengan penciptaan
lapangan kerja, negara kesejahteraan dengan tegas mengatakan ”selama masih ada
pengangguran campur tangan negara dalam perekonomian dibenarkan”.
Paham yang berkembang di Indonesia masih ada ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi
yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat (Suharto, KR, 25 Mei 2009; 1).
Kepentingan rakyat di antara menghidupkan usaha kecil dan menengah, melindungi dan
menghidupkan pasar tradisional, dan mengusahakan dunia usaha dalam konteks sektor
riil, memberdayakan masyarakat kecil. Kebijakan pemerintah tidak liberalis-kapitalistik,
mengurangi kemiskinan, perlindungan terhadap sumber daya alam. Pembuatan undang-

1
undang Penanaman Modal, UU Badan Hukum Pendidikan (BHP), Badan Layanan
Umum (BLU) yang perpihak untuk kepentingan rakyat. Kebijakan pemerintah pusat dan
daerah dalam penananman modal asing harus berpihak untuk kepentingan rakyat kecil.
Ketiga konsep tersebut di atas mewarnai kebijakan pemerintah sekarang, Wawasan
nusantara diharapkan mampu menyatukan pandangan-pandangan yang berbeda dalam
masyarakat dan memberikan solusi untuk mendasari Ketahanan Nasional suatu bangsa,
sehingga tujuan nasional dapat terialisir.
Dalam Wawasan Nusantara dan Ketahanan nasional sebagai konsep pemikiran bersifat
inklusif menerima pembaharuan masukan untuk kepentingan kemajuan bagsa. Menurut
pemikiran Rizal Ramli bangsa ini akan cepat makmur jika pemimpin-pemimpin kita
melakukan transformasi seluruh hidupnya untuk kepentingan rakyat; baik pemikirannya,
seluruh hartanya, Waktu dan tenaganya, segalanya untuk kepentingan rakyat dan
bersedia tampil all aut untuk kepentingan rakyat (Metro TV Mei 2009). Sebagai contoh
apa yang dilakukan oleh PM Mahatir dari Malaysia, PM Li Kwanyu dari Singapura,
sehingga negara tersebut lebih cepat makumur meninggalkan Indonesia. Sedang menurt
Amin rais dalam orasinya ”Slamatkan Indonesia” untuk menyejahterakan rakyat perlu
penataan negara lebih terencana dan pemimpin-pemimpin bangsa tidak menjadi
kakitangan asing (komprador) untuk menguras kekayaan bangsa Indonesia (Amin Rais,
Juni 2008). Menurut Hussein Alatas dalam The Sociologi of Coroption (1968) di
Indonesia koropsi semakin menggurita yang kalau dibiarkan akan membunuh negara
Indonesia sendiri (Sutjipto Raharjo, Kompas, 18 Mei 2009; 6). Prabowo juga
mengatakan perlu menihilkan pengangguran dan kemiskinan untuk menyejehterakan
rakyat (Metro TV 20 Mei 2009).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan
masalahnya antara lain:
1. Apa pengertian wawasan nusantara?
2. Bagaimanakah kedudukan wawasan nusantara?
3. Apa yang menjadi latar belakang konsepsi wawasan nusantara?
4. Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia?
5. Bagaimana perwujudan wawasan nusantara?
6. Bagaimana wawasan nusantara dan otonomi daerah di Indonesia?

2
C. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendiddikan
kewarganegaraan serta bertujuan untuk:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara

2. Mengetahui kedudukan wawasan nusantara

3. Mengetahui dan memahami wawasan nusantara sebagai geopolitik di Indonesia

4. Menambah wawasan pembaca mengenai perwujudan wawasan nusantara dan otonomi


daerah di Indonesia.

5. Memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah kewarganegaraan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Geopolitik dan Wawasan Nusantara

1. Pengertian Geopolitik Indonesia

Geopolitik, dari bahasa Yunani Geo (bumi) dan Politik (politik), secara luas
merujuk pada hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau
internasional. Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan
pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik
merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami,
menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel
geografi ( dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik ). Geopolitik dan geostrategi
merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini.
Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan
Negara. Dalam perkembangannya pengertian Negara tidak saja di arikan sebagai
wilayah, tetapi di artikan lebih luas, yaitu sebagai intitusi. Prasarat Negara sebagai
initusi menurut Prof. DR. Sri Soemantri (Dikti, 2001 : 36) dalam
https://diahjiewha.blogspot.com/2014/03/geopolitik-indonesia.html )
Sedangkan menurut para ahli, Geopolitik adalah :
1) Menurut Rudolf Kjellén, seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-
20 Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik atas
suatu wilayah tertentu.Secara tradisional, istilah ini diterapkan terutama
terhadap dampak geografi pada politik, tetapi penggunaannya telah
berkembang selama abad ke abad yang mencakup konotasi yang lebih luas.
2) Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang
bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang
meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan
dipermukaan bumi. Dalam geografi politik,lingkungan geografi dijadikan
sebagain dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian

4
geografi politik relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek
hubungan regional, dan internasional.
Ada dua pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik yang keduan
(dalam Sulisworo, 2012)
1) geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisi kita
sebagai suatu bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan
negara lain dalam pergaulan dunia.
2) Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu
negara): hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif
untuk melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat
kebangsaan.

2. Permasalahan Geopolitik Indonesia

Geopolitik Indonesia ialah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi,


sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional.
Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang
mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut.
Contoh Permasalahan geopolitik Indonesia :
 Perairan Ambalat di Laut Sulawesi
Masalah antara Indonesia dan Malaysia seputar blok Ambalat mengemuka
ketika terbetik kabar bahwa pemerintah Malaysia melalui perusahaan minyak
nasionalnya, Petronas, memberikan konsesi minyak (production sharing contract)
kepada perusahaan minyak Shell, atas cadangan minyak yang terletak di Laut
Sulawesi (perairan sebelah timur Kalimantan). Pemerintah Indonesia mengajukan
protes atas hal ini karena merasa bahwa wilayah itu berada dalam kedaulatan
negara Indonesia.

 Sengketa Indonesia-Filipina mengenai Pulau Miangas


Sengketa perebutan Pulau Miangas antara Indonesia dengan Filipina telah ada
pada tahun 1979. Akan tetapi sesungguhnya, perebutan wilayah Pulau Miangas

5
sudah ada sejak sebelum adanya Indonesia dengan Filipina. Sengketa Indonesia
dengan Filipina adalah perairan laut antara Pulau Miangas (Indonesia) dengan
pantai Mindanao (Filipina).

 Masalah Perbatasan Indonesia – Timor Timur


Klaim wilayah indonesia, ternyata bukan hanya dilakukan oleh malaysia,
tetapi juga oleh timor leste, negara yang baru berdiri sejak lepas dari negara
kesatuan republik indonesia pada tahun 1999. Klaim wilayah indonesia ini
dilakukan oleh sebagian warga timor leste tepatnya di perbatasan wilayah timor
leste dengan wilayah indonesia, yaitu perbatasan antara kabupaten timor tengah
utara (ri) dengan timor leste. Permasalahan perbatasan antara ri dan timor leste itu
kini sedang dalam rencana untuk dikoordinasikan antara pemerintah ri dengan
pemerintah timor leste dan kemungkinan akan dibawa ke perserikatan bangsa-
bangsa (pbb) untuk mendapatkan penyelesaian.

 Batas Perairan Indonesia-Malaysia di Selat Malaka


Pada tahun 1969 Malaysia mengumumkan bahwa lebar wilayah perairannya
menjadi 12 mil laut diukur dari garis dasar seseuai ketetapan dalam Konvensi
Jenewa 1958. Namun sebelumnya Indonesia telah lebih dulu menetapkan batas-
batas wilayahnya sejauh 12 mil laut dari garis dasar termasuk Selat Malaka. Hal
ini menyebabkan perseteruan antara dua negara mengenai batas laut wilayah
mereka di Selat Malaka yang kurang dari 24 mil laut.

 Batas Perairan Indonesia-Singapura di Pulau Karimun Besar dan Pulau Bintan


Di sebelah utara Pulau Karimun Besar dan Pulau Bintan merupakan wilayah
perbatasan tiga negara, yakni Indonesia, Singapura dan Malaysia. Kedua wilayah
ini belum mempunyai perjanjian batas laut. Permasalahan muncul setelah
Singapura dengan gencar melakukan reklamasi pantai di wilayahnya. Sehingga
terjadi perubahan garis pantai ke arah laut (ke arah perairan Indonesia) yang
cukup besar. Bahkan dengan reklamasi, Singapura telah menggabungkan beberapa
pulaunya menjadi daratan yang luas.

6
 Batas Daratan Indonesia-Singapura mengenai Penambangan Pasir Pulau Nipa
Sengketa mengenai penambangan pasir laut di perairan sekitar Kepulaun Riau
yang dilakukan oleh Singapura harus ditangani serius oleh pemerintah Indonesia.
Penambangan pasir tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada ekosistem
pesisir pantai sehingga banyak para nelayan kita yang kehilangan mata
pencaharian. Lebih parahnya penambangan pasir laut yang dilakukan itu
mengancam keberadaan sejumlah pulau kecil di Indonesia karena telah ada kasus
tenggelamnya pulau Nipah. Jika hal ini dibiarkan saja maka diatakutkan terjadi
perubahan batas laut dengan Singapura karena perubahan geografis di Indonesia.

Geopolitik juga berkaitan dengan konflikrasial dalam suatu kota, bahkan halangan
bagi perempuan untuk berpergian secara bebas atas dasar hukum tertentu. Geopolitik
juga berkaitan dengan orang-orang yang turun ke jalan untuk protes, kegiatan
lembaga swadaya masyarakat, bahkan aktivitas perusahaan privat sekalipun, maka itu
geopolitik adalah tindakan beragam dan perwakilan beragam dari berbagai macam
wilayah. Mari kita ambil contoh hukum pidana Indonesia yang mengenal teritorial
Indonesia maka saat ada ketentuan internasional yang mengatur tentang tindak pidana
di luar aturan hukum pidana Indonesia yang berlaku dan kemudian pemerintah
Indonesia meratifikasi peraturan tersebut maka ketentuan tersebut menjadi berlaku di
Indonesia. Adapun hal kritis yang perlu kita pahami adalah apakah peraturan baru
tersebut secara geopolitik memang pada hakikatnya berhubungan dengan kepentingan
nasional atau merupakan kemenangan kepentingan di luar bangsa Indonesia dalam
melakukan kontrol teritorial melalui perangkat hukum (Dalam Soepandji, 2019 : 45).

3. Pengertian Wawasan Nusantara

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan
dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan,
tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara

7
artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu benua Asia dan Australia, dan dua
samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata
“nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia. Sedangkan terminologis,
Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap.
MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara
berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
(dalam Sutarwati, 2013 : 53).
Wawasan Nusantara telah ditetapkan sebagai geopolitik Indonesia dengan cirinya
yang khas sebagai archipelago state. (Lemhanas, 1994 (dalam Setiawan, 2017 : 27)),
mengartikan Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasaran ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang

8
merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

1) Faktor Wilayah (Geografi)


Wawasan Nusantara dipengaruhi oleh faktor wilayah yaitu asas kepulauan
(Archipelogic principle) yang berasal dari bahasa Italia “Archipelagos” yang
berarti lautan terpenting.Istilah Archipelago berarti wilayah lautan dengan pulau-
pulau didalamnya.lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa
pulau-pulau tersebut selalu dalam satu kesatuan yang utuh ,sementara unsur lautan
antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung,bukan sebagai unsur
pemisah. Asas dan wawasan kepulauan tersebut ditemukan ditemukan dalam
pengertian The Indian Archipelago.kata tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa
Belanda Indische Archipel. Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai
Belanda dinamakan Nederlandsch Oost Indische Archipelago.itulah wilayah
jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia.

2) Faktor Geopolitik dan Geostrategi


Pandangan Geopolitik bangsa Indonesia didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan
kemanusiaan yang luhur dan dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan
Undang-undang dasar 1945,Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menolak segala
bentuk penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme karena semua manusia
mempunyai ,martabat yang sama dan memiliki hak dan kewajiban yang sama
berdasarkan nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang Universal. Dalam hubungan
Internasional bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan dan selalu
terbuka untuk ,menjalin kerjasama antar bangsa untuk saling menolong dan saling
menguntungkan dalam rangka mewujudkan perdamaian abadi dan ketertiban
dunia.

9
3) Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
Perkembangan wilayah Indonesia sejak 17 Agustus 1945 sampai 13 Desember
1957,wilayah Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda
berdasarkan ketentuan dalam “Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie”
tahun 1939 tentang batas wilayah laut teritorial Indonesia.Ordonansi tersebut
menetapkan batas wilayah laut teritorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika
surut,dengan asas pulau demi pulau secara terpisah-pisah.sebagian besar wilayah
perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan bebas.hal tersebut tidak sesuai
dengan kepentingan keselamatan dan keamanan negara Indonesia.

B. Geopolitik Bangsa Indonesia

1. Pandangan Geopolitik Indonesia

1) Pandangan atau Ajaran Frederich Ratzel Pada abad ke -19, frederich ratzel
merumuskan untuk pertama kalinya ilmu bumi politik sebagai hasil
penelitiaannya yang ilmiah dan universal. Pokok – pokok ajaran frederich
sebagai berikut. - Dalam hal – hal tertentu pertumbuhan Negara dapat
dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang
lingkup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup,
menyusut dan mati. - Negara identik dengan suatu ruang yang di tempati oleh
kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi tersebut, makin
besar kemun gkinan kelompok politik itu tumbuh. - Suatu bangsa dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak lepas dari hokum alam.
2) Pandangan atau Ajaran Rudolf kjellen Kjellen melanjutkan ajaran rathel
tentang teori organism. - Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme
hidup, yang memiliki intelektual. Negara dimingkinkan untuk memperoleh
ruang yang cukup luasagar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat
berkembang secara bebas. 31 - Negara merupakan suatu system politik/
pemerintahan yang meliputi bidang – bidang: geopolitik, ekonomi politik,
demo politik, social politik, dan krato politik. - Negara tidak harus bergantung
pada sumber pembekalan luar.

10
3) Pandangan ajaran Karl Haushofer Pandangan karl Haushofer berkembang di
jerman ketika Negara ini berada dibawah kekuasaan adolft hilter. Haushofer
menganut teori/ pandangan klellen yaitu: - Kehausan imperium daratan yang
kompak akan dapat mengejar kekuasaan imperium maritime untuk menguasai
penguasaan laut. - Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan
menguasai eropa, afrika, asia barat, serta jepang di asia timur.

2. Deklarasi Juanda

Asaz Nusantara yang lahir dari adanya kebutuhan rasa aman dan keamanan
bangsa dan negara, dinyatakan sebagai pengganti ordonansi tahun 1939. Pernyataan
ini merupakan satu bentuk perjuangan dengan tujuan sebagai berikut (dalam Payerli,
2016 : 137) :

1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan
bulat.

2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia di sesuaikan dengan asas


kepulauan (Archipelago State Principle).

3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan
keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(Kaelan dan Zubaidi,2007 : 133 (dalam Payerli, 2016 : 137)).

Asaz kepulauan yang dideklarasi Djuanda 1957 bukanlah tanpa dasar. Azas ini
secara yuridis, sesuai dengan ketentuan yurispruderasi mahkamah Internasional pada
tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara Inggris dan Norwegia.
Penetapan asas kepulauan menjadi point penting bagi kesatuan wilayah Indonesia,
sebab dengan asas ini satu kepulauan menjadi point penting bagi kesatuan wilayah
Indonesia, sebab dengan asas ini satu kepulaian nusantara termasuk perairannya
menjadi utuh dan bulat. Di tambah lagi dengan berlakunya ketentuan “point to point
theory” untuk menetapkan garis dasar wilayah antara titik - titik terluar dari pulau –
pulau terluar, Indonesia mewujudkan nyata menjadi satu kesatuan dalam semua aspek
secara menyeluruh.

Deklarasi Juanda yang kemudian dikukuhkan dengan Undangan-undang No.


4/Prp/1960 tanggal 18 februari 1960 membawa keuntungan yang cukup mendasar
bagi Indonesia yaitu:

11
 Terjadinya perubahan bentuk bentuk wilayah nasional, dari pulau-pulau yang
terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.

 Pengukuran Laut teritorial dari 3 mil yang diukur dari setiap pantai saat surut
menjadi 12 mil dari titik – titik pulau terluar yang saling dihubungkan.

 Laus wilayah teritorial Indonesia bertambah dari ± 2 juta km2 menjadi ± 5 juta
km2, dengan perhitungan : daratan 2.027.087 km2 + perairan 3.166.163 km2 =
5.193.250 km2.

Menurut Kaelan dan Zubaidi,(2007 : 135 (dalam Payerli, 2016 : 139)) terdapat
beberapa azas - azas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landasan
kontinen, antara lain:

a) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen Indonesia
adalah milik eksklusif negara RI.

b) Pemerintah Indonesia Indonesia bersedia bersedia menyelesaikan soal garis batas


landas kontinen dengan negara-negara tetangga melalui perundingan.

c) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang ditarik di
tengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar negara
tetangga.

d) Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan di atas landas
kontinen Indonesia maupun udara di atasnya.

3. Zona Ekonomi Eksklusif

Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak yang memadai. Terkait dengan


pembangunan nasional sumber daya ekonomii merupakan hal tidak bisa
dikesampingkan. Demikian dengan bangsa dan negara Republik Indonesia,
memerlukan ruang yang cukup untuk memperoleh kebutuhan ekonomi., Agar
kegiatan ekonomi dapat terlaksana dengan aman, tentunya ruang yang menjadi tempat
berlangsungnya kegiatan tersebut, haruslah mendapat pengakuan tentang ruang
tempat berlangsungnya kegiatan perekonomiannya.

Wujud perjuangan bangsa Indonesia tentang ruang yang, menjadi sumber


perekonomian negara adalah pengumuman pemerintah Negara Republik Indonesia
tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah
selebar 200 mil yang terhitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan –
alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah:

12
1) Persediaan Ikan yang semakin terbatas.

2) Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.

3) ZEE mempunyai kekuatan hukum Internasional

(Kaelan dan Zubaidi,2007 : 135 (dalam Payerli, 2016 : 139)).

Pengumuman pemerintah tentang Zona Ekonomi Eksklusif diperjuangkan di


forum internasional. Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil pada tahun 1982,
pada saat konferensi PBB menerima “ The United Nasions on the Law of the Sea”
(UNCLOS). Konvensi tentang hukum laut ini, ditandatangani oleh 117 negara
(didalamnya termasuk Indonesia) pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica.
Pengakuan tentang asas Negara Kepulauan (Archipelagic State Principle) serta
penetapan asas – asas pengukuran ZEE adalah dua hal yang amat penting sesuai
konsep Wawasan Nusantara. Pentingnya pengakuab azas kepulauan dan penetapan
ZEE bagi Negara RI, tampak dari ditetapkannya UU No.5/1983 tentang ZEE oleh
Pemerintah dan DPR RI dan UU No. 17 tahun 1985 tentang ratifikasi UNCLOS.
Merujuk (Kaelan dan Zubaidi,2007 : 135 (dalam Payerli, 2016 : 139)) sejak 3
Februari 1986 Indonesia telah tercatat sebagai salah satu dari 25 negara yang telah
meratifikasinya.

4. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara Dan Geopolitik Indonesia

Terdapat Tiga Unsur Dasar yaitu : Wadah(Contour), isi ( Content), dan tata laku
(Conduct) ( dalam Astawa, 2017)
1) Wadah
Pengetahuan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen ialah:
 Bentuk wilayah
Batasan ruang lingkup daerah nusantara didetetapkan oleh lautan yang
didalamnya ada gugusan ribuan pulau yang silih dihubungkan oleh dalamnya
perairan. Baik laut ataupun selat dan di atasnya ialah satu kesatuan ruang
daerah. Oleh sebab itu nusantara dibatasi oleh lautan serta daratan dan
dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sebaliknya secara vertikal dia adalah
suatu wujud kerucut terbuka ke atas dengan titik puncak kerucut dipusat bumi.
 Tata Inti Organisasi
Untuk Indonesia, tata inti organiasi negeri didasarkan pada UUD 1945
yang menyangkut wujud serta kedaulatan negera, kekuasaan pemerintahan,

13
sistem pemerintahan serta sistem perwakilan. Negera Indonesia merupakan
negera kesatuan yang berupa Republik. Kedaulatan terletak di tangan rakyat
yang dilaksanakan menurut Undang – Undang. Sistem pemerintahannya
menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan
bersumber pada UUD 1945.
 Tata Kelengkapan Organisasi
Tata kelengkapan organisai merupakan pemahaman politik serta
pemahaman bernegara yang wajib dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup
partai politik, kalangan serta organnisasi warga, golongan pers dan segala
paratur negeri. Seluruh lapisan masyarakat itu diharapkan bisa mewujudkan
demokrasi yang secara konstitusional bersumber pada UUD 1945 serta secara
ideal bersumber pada dasar falsafah Pancasila, dalam bermacam aktivitas
bermasyarakat, berbangsa serta bernegara.

2) Isi
Isi Pengetahuan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan rakyat
Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita – cita bangsa serta asas
manunggal yang terpadu. Cita- cita bangsa Indonesia tertuang di dalam
pembukaan UUD 1945 yang meliputi:
 Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
 Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
 Pemerintaahan Negera Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia
serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

3) Tata Laku
Tata laku Pengetahuan Nusantara mencakup 2 segi, batinniah serta lahiriah
 Tata laku batiniah berdasarkan pada falsafah bangsa yang membentuk
sikap mental bangsa yang memilki kekuatan batin.

14
 Tata laku lahiriah ialah kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan
kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengadilan.

5. Implementasi Wawasan Nusantara

Kita sudah banyak membahas mengenai wawasan nusantara, sekarang, saatnya


kita coba untuk membahas implementasi dari wawasan nusantara ini dalam kehidupan
sehari-hai. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus menjadi pertimbangan
kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari :
 Kehidupan Politik
Dari segi politik, terdapat beberapa poin penting yang harus kita sadari untuk
mewujudkan peran kita yang optimal dalam kancah perpolitikan dalam negri dan
geopolitik regional.
 Perekonomian Nasional
Dalam mengembangkan perekonomian nasional, ada beberapa poin penting
yang harus disadari oleh masyarakat Indonesia
 Kehidupan Bersosial dan Berbudaya
Dalam menjalankan kehidupan sosial dan budaya sehari-hari masyarakat
Indonesia, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat
Indonesia. Hal ini juga pada dasarnya akan menjadi pedoman bagi pemerintah
untuk menjalankan dan mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Pertahanan dan Keamanan Negara
Dalam mewujudkan pertahanan dan keamanan negara yang baik, tentu saja
harus memperhatikan aspek wawasan nusantara yang berhubungan. Berikut ini
adalah poin-poin penting wawasan nusantara yang harus disadari dalam
pengembangan kebijakan pertahanan dan keamanan.

15
6. Tujuan dan Manfaat Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman,


dan keamanan bagi seluruh bangsa serta turut mewujudkan kebahagiaan dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia. Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan
kesatuan di dalam semua aspek kehidupan nasional, baik yang alamiah maupun sosial
( Mursito, Amirul Hadi, 1992 (dalam Sutarwati, 2013 : 53)).
Terbentuknya konsep Wawasan Nusantara tentunya memiliki tujuan dan manfaat.
Hal ini akan menjadi motivator serta koridor keberlanjutan perkembangan wujud
Wawasan Nusantara ke arah yang dicita-citakan.
Tujuan Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut:
1) Tujuan ke dalam, yaitu menjamin perwujudan persatuan dan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional, yaitu politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
2) Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerjasama dan
saling menghormati.
Adapun manfaat yang kita dapatkan dari konsepsi Wawasan Nusantara adalah
sebagai berikut:
1) Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional. Hal ini
dibuktikan dengan penerimaan asas negara kepulauan berdasarkan Konvensi
Hukum Laut 1982. Indonesia sebagai negara kepulauan diakui oleh dunia
internasional.
2) Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia. Berdasarkan Ordonansi 1939,
wilayah teritorial Indonesia hanya seluas 2 juta km2. Dengan adanya konsepsi
Wawasan Nusantara maka luas wilayah Indonesia menjadi 5 juta km2 sebagai
satu kesatuan wilayah.
3) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya
yang besar bagi peningkatan kesejahteraan. Sumber daya tersebut terutama
sumber minyak yang ditemukan di wilayah teritorial dan landas kontinen
Indonesia.

16
4) Penerapan Wawasan Nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan
wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.
5) Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional. Misalnya
tercermin dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

7. Hubungan Wawasan Nusantara Dengan Geopolitik Indonesia

Hubungan geopolitik dengan wawasan nusantara adalah geopolitik merupakan


salah satu faktor yang mempengaruhi cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
terhadap keseluruhan bangsa Indonesia yang majemuk sebagai satu kesatuan dari
aspek geografinya / kewilayahan (dimana letak geografis Indonesia sangat strategis
karena merupakan negara kepulauan dengan salah satu pantai terpanjang dan terluas
di dunia ditambah lagi dengan posisinya yang terletak di antara dua samudera dan dua
benua) yang berdasarkan Undang – Undang Dasar 1945 dan Pancasila yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada sistem ketatanegaraan Indonesia untuk menghadapi
dunia internasioal.
Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang hubungan antara hubungan
geopolitik dengan wawasan nusantara, berikut di bawah ini pembahasan sekilas
tentang geopolitik dan nusantara. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian
geopolitik adalah ilmu tentang pengaruh faktor geografi terhadap ketatanegaraan dan
juga kebijaksanaan negara atau bangsa sesuai dengan posisi geografisnya. Secara
spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya
memahami, menjelaskan, dan memperkirakan arah politik internasional berdasarkan
faktor geografi.
Wawasan Nusantara adalah sikap dan cara pandang bangsa Indonesia untuk
melihat dan menilai tentang diri dalam arti wilayahnya sebagai bangsa dan negara dan
lingkungannya berdasarkan ideologi nasionalnya yang dilandasi oleh Pancasila dan
UUD 1945 untuk mencapai tujuan dan atau cita – cita nasional. Dalam
pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah
secara nasional dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional

17
berdasarkan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang – Undang
Dasar 1945.

8. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

1) Pemberdayaan Masyarakat
a. Negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada
rakyatnya.
b. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk
aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya
dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning,
sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena
adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan
landasan operasional berupa GBHN
c. Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.
Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah
tertinggal.

2) Dunia Tanpa Batas


a. Perkembangan IPTEK mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak
masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia
merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global.
b. Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara,
mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat
Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

18
3) Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban
dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
b. Kesadaran bela negara dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang
dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan,
kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek,
meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan. Dalam
perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang
tajam dibandingkan pada perjuangan fisik.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep-konsep geopolitik, negara dan bangsa yang saat ini berkembang memang
banyak berasal dari tradisi pemikiran barat baik yang berasal dari Eropa maupun Amerika
Serikat, namun demikian setiap perkembangan konsep tidak bisa dilepaskan dari sudut
pandang kepentingan apa konsep tersebut berasal. Oleh sebab itu dalam tulisan ini
dijelaskan mengenai perbedaan mendasar suatu proses pembentukan bangsa yang terjadi
di bekas negara-negara jajahan sebagaimana dijelaskan oleh Nehru dan Bung Karno,
dibandingkan dengan negara-negara penjajah. Karena apabila kita tidak menyadari hal ini
kita akan terus terjebak dengan mentalitas dengan sudut pandang yang tidak tepat
terhadap kepentingan nasional.

B. Saran
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan
diperlukan tindakan yang tegas jika terjadi suatu ancaman daerah, misal dari yang
terkecil, yaitu mengadakan penjagaan desa secara bergilir, melakukan kerjasama antar
negara dengan cara latihan gabungan. Sehingga akan terciptanya suatu wilayah satu
kesatuan Indonesia yang utuh

20
DAFTAR PUSTAKA

Astawa,Putu Ari. 2017. Materi Kuliah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai


Geopolitik Di Indonesia.Universitas Udaya : Bali.

Geopolitik https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik ,diakses 7 Januari 2020, pukul 02.27.

Geopolitik Indonesia, https://diahjiewha.blogspot.com/2014/03/geopolitik-indonesia.html,


diakses 1 March 2014.

Pasaribu, Payer. 2016.Pendidikan Kewaarganegaraan. Unimed Press: Medan.

Setiawan, Deny. 2017. Kontribusi Tingkat Pemahaman Konsepsi Wawasan Nusantara

terhadap Sikap Nasionalisme dan Karakter Kebangsaan. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu


Sosial. Vol 9 (hlm 24-33).

Soepandji, Kris Wijoyo. 2017. Geopolitik, Negara, dan Bangsa Masa Kini. Jurnal Kajian
Lemhannas RI. Vol - (hlm 41 - 58).

Sutarwati, 2013. Peranan Pengangkutan Udaradi Indonesia Dalam Menunjang


Pengimplementasian Wawasan Nusantara. Jurnal Manajemen Dirgantara. Vol 6 (hlm 51-58).

21

Anda mungkin juga menyukai