PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas mata kuliah
hidrologi dan hidrolika ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
berterima kasih pada Bapak Drs. Syamsir, M.Si., Ph.D yang telah memberikan tugas, ilmu dan
membimbing kami dalam mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai WAWASAN NUSANTARA dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Penulis menyadari sepenuhnya dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapa saja yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah penulis susun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang lain yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata yang kurang berkenan. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.
penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................2
Daftar isi......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 5
Kesimpulan................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan
telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki
nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia karena telah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara
dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah
lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah
wadah, isi dan tata laku.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan
nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.
Menurut Prof. Dr. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999, wawasan nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan
Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional”.
Suatu bangsa meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak
adalah kebenaran yang datang dari Tuhan. Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi
berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya.
Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari wawas (bahasa Jawa) yang artinya melihat atau
memandang. Dengan penambahan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti cara penglihatan
atau cara tinjau atau cara pandang.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga
faktor utama:
3. Lingkungan sekitarnya.
5
Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung dan dalam
pembangunannya di lingkungan nasional, regional, serta global.
1. Wadah (Contour)
2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yang
esensial,yaitu :
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri :
a. Tata laku batiniah, mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.
b. Tata laku lahiriah, tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
6
Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa
Indonesia adalah menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain. Tujuan yang sama
adalah tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. Keadilan.
Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha dan kegiatan
baik orang perorangan,golongan, kelompok maupun daerah.
3. Kejujuran.
Yang berarti keberanian berpikir, berkata dan bertindak sesuai realita serta ketentuan
yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya.
4. Solidaritas.
Yang berarti diperlukannya rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban bagi orang
lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja sama.
Berarti adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga
kerja kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar dapat tercapai
demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
Wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, bertindak
dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai permasalahan menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
7
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
c. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan
bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau
kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya
adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya
bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan
dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
8
2) Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal ini di
mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua
strata dan bidang profesi, penataran atau kursus-kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan
non formal dapat dilaksanakan di lingkungan rumah/keluarga, di lingkungan pemukiman,
pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan.
3) Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu
menciptakan iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga
tercipta kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.
4) Integrasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
integrasi adalah terjalinnya persatuan dan kesatuan. Pengertian serta pemahaman tentang
wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada
saat ini maupun di masa yang akan datang dan akan memantapkan kesadaran untuk
mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita serta tujuan nasional.
1. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peran dalam bentuk aktivitas dan
partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-
negara yang sudah maju yang menjalankan Buttom Up Planning. Sedangkan negara-negara
berkembang masih melaksanakan Top Down Planning. Kondisi nasional (Pembangunan) yang
tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.
Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.
Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan
global.
a. Sloan dan Zureker menyebutkan bahwa kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi
berdasarkan hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk
mengadakan perjanjian dengan pihak lain.
9
b. Lester Thurow menegaskan antara lain bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru
kapitalisme, kita harus membuat strategi baru, yaitu keseimbangan antara paham individualis
dan paham sosialis.
a. Pandangan Bangsa Indonesia tentang Hak dan Kewajiban. Bangsa Indonesia melihat
hak tidak terlepas dari kewajiban. Manusia Indonesia, baik sebagai warga negara maupun
sebagai warga masyarakat, mempunyai kedudukam, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi
relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut.
Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.
4. Building Win Win World (Henderson) menyatakan perlu ada perubahan nuansa
perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan
teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.
5. The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan
yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar
terwujudnya masyarakat baru.
a. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan
warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
b. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam
menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar
10
sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar kedua hal tersebut dapat terwujud,
diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah.
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di
bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga
terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut
bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam
yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama
negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan
wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk
dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang
persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu
bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan
itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru
kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang tinggi
disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal
dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
12
DAFTAR PUSTAKA
- https://zafiqhizaf.wordpress.com/2013/06/03/implementasi-wawasan-nusantara-
dalam-kehidupan-nasional/
- http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/implementasi-wawasan-nusantara-
dalam.html
- http://ayyuniwijayanti.blogspot.com/2014/04/makalah-pkn-wawasan-nusantara.html
13