Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK IV

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL”

DOSEN PEMBIMBING

Drs. Syamsir , M.Si., Ph.D.

DISUSUN OLEH

1. ALFITRA FADJRI (19066002)


2. AZMI RAMADHANA (19066005)
3. CITRA ARINDY PUTRI (19066006)
4. PUTRA NANDA (19062044)
5. RAHMADANI ARI SAPUTRA (19062046)
6. WINDY AMELIA PUTRI (19062057)
7. WISANDIVING IBNU MADRIS (19062058)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas mata kuliah
hidrologi dan hidrolika ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
berterima kasih pada Bapak Drs. Syamsir, M.Si., Ph.D yang telah memberikan tugas, ilmu dan
membimbing kami dalam mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai WAWASAN NUSANTARA dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Penulis menyadari sepenuhnya dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapa saja yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah penulis susun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang lain yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata yang kurang berkenan. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Padang, oktober 2019

penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................2

Daftar isi......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 5

2.1 Wawasan Nusantara..................................................................................... 5

2.2 Implementasi Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional............. 7

2.3 Manfaat dari Penerapan Wawasan Nusantara............................................. 11

BAB III PENUTUP............................................................................................... ....12

Kesimpulan................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan
telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki
nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia karena telah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.

Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara
dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah
lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah
wadah, isi dan tata laku.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia


memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia (SDM). Kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa, satu negara dan satu tanah air. Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar (regional atau
internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara disebut wawasan nusantara. Karena hanya dengan upaya inilah
bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat
yang adil, makmur dan sentosa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan tentang wawasan nusantara!

2. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam pembangunan nasional?

3. Jelaskan manfaat dari penerapan wawasan nusantara!

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang wawasan nusantara.

2. Untuk mengetahui implementasi wawasan nusantara dalam pembangunan


nasional.

3. Untuk mengetahui manfaat dari penerapan wawasan nusantara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan
nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.

Menurut Prof. Dr. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.

Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999, wawasan nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.

Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan
Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional”.

1. Wawasan Nasional Suatu Bangsa

Suatu bangsa meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak
adalah kebenaran yang datang dari Tuhan. Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi
berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya.

Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari wawas (bahasa Jawa) yang artinya melihat atau
memandang. Dengan penambahan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti cara penglihatan
atau cara tinjau atau cara pandang.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga
faktor utama:

1. Bumi atau ruang di mana bangsa itu hidup.

2. Jiwa, tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya.

3. Lingkungan sekitarnya.

5
Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung dan dalam
pembangunannya di lingkungan nasional, regional, serta global.

2. Unsur Dasar Konsepsi wawasan Nusantara

Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar ,yaitu :

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh


wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan
keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik.

2. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yang
esensial,yaitu :

a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional.

b. Persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.

3. Tata Laku (Conduct)

Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri :

a. Tata laku batiniah, mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.

b. Tata laku lahiriah, tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.

3. Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar


yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya
komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan
bersama.

Asas wawasan nusantara terdiri dari :

1. Kepentingan yang sama.

6
Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa
Indonesia adalah menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain. Tujuan yang sama
adalah tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.

2. Keadilan.

Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha dan kegiatan
baik orang perorangan,golongan, kelompok maupun daerah.

3. Kejujuran.

Yang berarti keberanian berpikir, berkata dan bertindak sesuai realita serta ketentuan
yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya.

4. Solidaritas.

Yang berarti diperlukannya rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban bagi orang
lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

5. Kerja sama.

Berarti adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga
kerja kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar dapat tercapai
demi terciptanya sinergi yang lebih baik.

2.2 Implementasi Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional.

Wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, bertindak
dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai permasalahan menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

1. Implementasi wawasan nusantara sentiasa berorientasi pada kepentingan

rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :

a. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik, akan menciptakan iklim


penyelenggara negara yang sehat dan dinamis.Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain
ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas
aktif. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang
dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

b. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan


ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan
masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

7
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha


bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.

c. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan
bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau
kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya
adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya
bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan
dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

d. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan


menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap
bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa
serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap warga
negara indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

2. Sosialisasi Wawasan Nusantara

Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan nusantara, di samping implementasi


seperti tersebut diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara
kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sosialisai wawasan nusantara tersebut dapat dilakukan
dengan cara berikut :

a. Menurut sifat / cara penyampaiannya, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1) Langsung, yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka.

2) Tidak Langsung, yang terdiri dari media elektronik, media cetak.

b. Menurut metode penyampaiannya berupa :

1) Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan


sehari-hari kepada lingkungannya, terutama dengan memberikan contoh-contoh berfikir,
bersikap dan bertindak mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan, sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.

8
2) Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal ini di
mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua
strata dan bidang profesi, penataran atau kursus-kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan
non formal dapat dilaksanakan di lingkungan rumah/keluarga, di lingkungan pemukiman,
pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan.

3) Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu
menciptakan iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga
tercipta kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.

4) Integrasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
integrasi adalah terjalinnya persatuan dan kesatuan. Pengertian serta pemahaman tentang
wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada
saat ini maupun di masa yang akan datang dan akan memantapkan kesadaran untuk
mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita serta tujuan nasional.

3. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

1. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peran dalam bentuk aktivitas dan
partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-
negara yang sudah maju yang menjalankan Buttom Up Planning. Sedangkan negara-negara
berkembang masih melaksanakan Top Down Planning. Kondisi nasional (Pembangunan) yang
tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.
Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.

2. Dunia Tanpa Batas

a. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.
Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan
global.

b. Kenichi Omahe mengatakan bahwa dalam perkembangan masyarakat global, batas-


batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan
dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi,
investasi, industri, dan konsumen yang makin individualistis.

3. Era Baru Kapitalisme

a. Sloan dan Zureker menyebutkan bahwa kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi
berdasarkan hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk
mengadakan perjanjian dengan pihak lain.

9
b. Lester Thurow menegaskan antara lain bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru
kapitalisme, kita harus membuat strategi baru, yaitu keseimbangan antara paham individualis
dan paham sosialis.

4. Kesadaran Warga Negara

a. Pandangan Bangsa Indonesia tentang Hak dan Kewajiban. Bangsa Indonesia melihat
hak tidak terlepas dari kewajiban. Manusia Indonesia, baik sebagai warga negara maupun
sebagai warga masyarakat, mempunyai kedudukam, hak, dan kewajiban yang sama.

b. Kesadaran Bela Negara. Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan,


Indonesia menunjukkan kesadaran bela negara yang optimal, di mana seluruh rakyat bersatu
padu berjuang tanpa mengenal perbedaan, pamrih, dan sikap menyerah yang timbul dari jiwa
heroisme dan patriotisme karena perasaan senasib sepenanggungan dan setia kawan dalam
perjuangan fisik mengusir penjajah.

4. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai berikut:

1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar-


besarnya kepada rakyatnya.

2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi
relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut.
Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.

3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah


mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara
negara maju dengan negara berkembang.

4. Building Win Win World (Henderson) menyatakan perlu ada perubahan nuansa
perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan
teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.

5. The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan
yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar
terwujudnya masyarakat baru.

5. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Dalam mewujudkan keberhasilan implementasi dari wawasan nusantara, diperlukan


kesadaran warga negara Indonesia untuk :

a. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan
warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.

b. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam
menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar

10
sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar kedua hal tersebut dapat terwujud,
diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah.

2.3 Manfaat dari Penerapan Wawasan Nusantara

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di
bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga
terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut
bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.

b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam
yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama
negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.

d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak


pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan
transportasi.

e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.

f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada kesiap-


siagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.

Saat ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor
utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru
yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita melihat
sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal
yang wajar, alamiah.

Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan
wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk
dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang
persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu
bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan
itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru
kapitalisme, dan kesadaran warga negara.

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan secara umum wawasan


nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang
secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang tinggi
disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal
dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.

12
DAFTAR PUSTAKA

- S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.2010.

- https://zafiqhizaf.wordpress.com/2013/06/03/implementasi-wawasan-nusantara-
dalam-kehidupan-nasional/

- http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/implementasi-wawasan-nusantara-
dalam.html

- http://ayyuniwijayanti.blogspot.com/2014/04/makalah-pkn-wawasan-nusantara.html

13

Anda mungkin juga menyukai