Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DINAMIKA DAN TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA


Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Yang Di Ampun Oleh
Pak Miftakhuddin,M.pd

KODE MATAKULIAH : UNO3110

Disusun Oleh

Kelompok 3

Muhammad Heru Adriansyah (2210310009)


Sanda Amelia Teksa (2210310014)
Firda Pebriyanti (2210310007)

UNIVERSITAS TANGGERANG RAYA


JURUSAN SASTRA INDONESIA
KOTA TANGERANG
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dinamika Dan Tantangan Wawasan
Nusantara ”

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “pendidikan kewarganegraa”


selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang historis tantangan
nusantara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak miftakhuddin M,pd. selaku mata
Kuliah pendidikan kewaganegaraan . Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 2 juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul.................................................................................................. i
Kata pengantar.................................................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Maksud Dan Tujuan................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Dan Wawasan Nusantara......................................................... 3
2.2. Unsur - Unsur Dasar Wawasan Nusantara................................................ 4
2.3 Kedudukan, Fungsi Dan Tujuan Wawasan Nusantara............................... 5
2.4. Wawasan nasional Indonesia............................................................ 7
2.5. Hubungan Wawasan Nusantara
Sebagai Wawasan Nasional Indonesia............................................................. 12
2.6. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara.............................................. 13

2.7. Sosialisasi Wawasan Nusantara................................................................ 13


2.8. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara.......................................... 14
BAB III
PENUTUP........................................................................................................ 16
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 16
3.2. Saran.......................................................................................................... 17

Daftar Pustaka.................................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintah yang di akui. Konsep dasar wilayah
kepulauan telah di letakan melalui deklarasi djuanda 13 desember 1957. deklarasi
tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa indonesia karena telah
melahirkan konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah indonesia.

Wawasan ialah cara pendangan bangsa indonesia berdasarkan pencasila dan


undang - undang dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dan eksitensinya
yang sarwa nusantara dan penekananya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa
indonesia di tengah tengah lingkunganya yang sarwa nusantara itu. Unsur unsur
dasar wawasan nusantara itu adalah : wadah, isi dan tata laku.

Sebagai negara kepulauan dengan masayarakatnya yang berbhineka, negara


indonesia memilki unsur unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatanya
terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis da kaya akan sumber
daya manusia (SDM). kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanegaraman masyarakat yang harus di satukan dalam satu bangsa , satu negara
dan satu tanah air. Dalam kehidupannya bangsa indonesia tidak terlepas dari
pengaruh integrasi dan iterelasi dengan lingkungan sekitar ( regional atau
internasional). salah satu pedoman bangsa indonesiawawasan nasional yang
berpihak pada wujud wilayah nusantara disebut wawasan nusantara. Karema
hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara indonesia tetap eksis dan dapat
melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sentosa.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian Dan Wawasan Nusantara
1.2.2 Unsur Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1.2.3 Kedudukan, Fungsi Dan Tujuan Wawasan Nusantara
1.2.4 Wawasan Nasional Indonesia
1.2.5 Hubungan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Nasional Indonesia
1.2.6 Sasaran Impmentasi Wawasan Nusantara
1.2.7 Sosialisasi Wawasan Nusantara
1.2.8 Tantangan Impementasi Wawasan Nusantara.

1.3 Maksud Dan Tujuan


1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian Dan Wawasan Nusantara
1.3.2 Untuk Mengetahui Unsur Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1.3.3 Untuk Mengetahui Kedudukan, Fungsi Dan Tujuan Wawasan Nusantara
1.3.4 Untuk Mengetahui Wawasan Nasional Indonesia
1.3.5 Untuk Mengetahui Hubungan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan
Nasional Indonesia
1.3.6 Untuk Mengetahui Sasaran Impmentasi Wawasan Nusantara
1.3.7 Untuk Mengetahui Sosialisasi Wawasan Nusantara
1.3.8 Untuk Mengetahui Tantangan Impementasi Wawasan Nusantara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Wawasan Nusantara


1. Menurut Wan Usman
Wawasan nusantara adalah cara pandangan bangsa indonesia mengenai diri dan
tanah air nya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.
2. Menurut Lembaga Ketahanan Nasional 1999
Wawasan nusantara adalah cara pandangan dan sikap bangsa indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelengarakan
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
3. Menurut Majelis Permusayawaratan Rakyat 1998
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai
diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional
4. Menurut Hasan Habib
Kebulatan wilayah nasional, termasuk satu kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad
perjuangan dan satu kesatuan hukum, satu kesatuan sosial budaya, satu kesatuan
ekonomi dan satu kesatuan hankam.

3
2.2. Unsur - Unsur Dasar Wawasan Nusantara

 Wadah
wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara melupitu seluruh
wilayah indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya.

 Isi
Merupakan apsirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita - cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.

Isi menyangkut dua hal yaitu

1) Realisasi aprirasi bangsa sebagai kesepalatan bersama dan perwujudannya,


pencapaian cita - citadan tujuan nasional persatuan.
2) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi yang meliputi
semua aspek kehidupan nasional

 Tata laku
Hasil interasi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari :

1) Tata laku batiniah yaitu mencerminan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa indonesia
2) Tata laku lahiriah yaitu tercemin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari
bangsa indonesia

4
2.3 Kedudukan, Fungsi Dan Tujuan Wawasan Nusantara

Kedudukan Wawasan Nusantara :


1. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa indonesia merupakan
ajaran yang di yakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penysatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita -
cita dan tujuan nasional.
2. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional secara struktural dan
fungsional mewujudkan keterkaitan hierarkis piramida dan secara insumental
mendasari kehidupan nasional yang berdimensi kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3. Fungsi wawasan nusantara Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman,
motivasi, dorongan serta rambu - rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelengara negara
di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut cristine S.T kansil, S.H., Mh dkk dalam bukunya pendidikan


kewarganegaraan di perguruan tinggi menjelaskan fungsi wawasan nusantara :
1) Membentuk dan membina kesatuan dan persatuan bangsa dan negara
indonesia.
2) Merupkan ajaran dasar nasional yag melandasi kebijakan dan strategi
pembangunan nasional.

5
3) Tujuan wawasan nusantara Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan
nesionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat indonesia yang
lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetep di hargai selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat.

Menurut cristin S.T. kansil,S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan


kewarganegaraan di perguruan tinggi menjelaskan bahwa tujuan wawasan
nusantara adalah :

1. Tujuan ke dalam mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan


nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial.
2. Tujuan keluar pada lingkungan bangsa dan negara yang mengelilingi
indonesia ialah ikut serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia
berdasarkan kemerdekaan keadilan sosial dan perdamaian abadi.

6
2.4. Wawasan nasional Indonesia

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara


universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan, geopolitik dan
dasar pemikiran wawasan nasional yang dipakai Negara Indonesia.

1) Paham Kekuasaan Indonesia


Dalam google www.wilayahperbatasan.com bangsa Indonesia yang berfalsafah
dan berideologi pancasila menganut paham tentang perang dan damai berdasarkan
' 'bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan". Maka
wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan
adu kekuatan.

2) Geopolitik Indonesia
Indonesia menganut paham Negara kepulauan berdasarkan Archipelago concept
yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah Negara menjadi satu
kesatuan yang utuh sebaga Negara kepulauan.

3. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia


Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dalam
kondisi nyata. Indonesia dibentuk oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa
Indonesia yang terdiri dari latar belakang dan kesejarahan Indonesia.

7
Untuk Penjelasan Latar Belakang Filosofi Sebagai Dasar Pemikiran Dan
Pembinaan Nasional Indonesia Ditinjau Dari :

 Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila


Wawasan nasional merupakan pancaran dari pancasila oleh kerena itu
menghendaki terciptanya kesatuan dan persatuan dengan tidak menghilangkan
Ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku
bangsa, etnis dan golongan).

 Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan


Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang
wilayah teritorial yang dibuat oleh belanda yaitu "teritorial Zee en Maritime
Kringen Ordonantie 1939" (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah iteritorial
Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau
Indonesia.

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara


satu pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada 13
Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :
"Segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau
bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan
tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada
wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan
bagian daripada perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak
daripada Negara Republik Indonesia. Lalu-lintas yang damai diperairan
pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekedar tidak
bertentangan dengan atau mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara
Indonesia".

8
Dalam peraturan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan Deklarasi Djuanda,
disebutkan juga bahwa batas laut teritorial Indonesia yang sebelumnya 3 mil
diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung
terluar pada pulau-pulau dari wilayah Negara Indonesia pada saat air laut surut.
Dengan keluarnya pengumuman tersebut, secara otomatis

Ordonantie 1939 tidak berlaku Iagi dan wilayah Indonesia menjadi suatu
kesatuan antara pulau-pulau serta laut yang menghubungkan antara pulau-pulau
tersebut.

Tujuan deklarasi juanda sebagai berikut:

1) Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan republik Indonesia yang bulat dan
utuh.
2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas
Negara kepulauan.
3) Peraturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan
keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sesuai dengan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun
1982 wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1. Zona laut teritorial


Batas laut teritorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis dasar
kearah laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungakan titik-
titik dari ujung-ujung pulau terluar.

9
2. Zona landas kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologis
merupakan lanjutan dari sebuah benua, kedalaman lautnya kurang dari 150 m.
Adapun batas landasan kontinen tersebut diukur dari garis dasar yaitu paling jauh
200 mil laut.

3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Zona ekonomi eksklusifadalah jalur laut selebar 200 mil kearah laut terbuka
diukur dari garis dasar. Pengumuman tentang ZEE dikeluarkan oleh pemerintah
Indonesia pada tanggal 21 maret 1980.

Melalui konferensi PBB tentang hukum laut Indonesia ke-3 tahun 1982,
pokok-pokok Negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept Negara
Indonesia diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 1982. Berlakunya UNCLOS
1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan kesejahteraan
seperti bertambah luas ZEE dan landas kotinen Indonesia. Perjuangan tentang
kewilayahan dilanjutkan dengan menegakkan kedaulatan dirgantara yaitu wilayah
Indonesia secara vertical terutama dalam memanfaatkan wilayah Geo Stationery
orbit (GSO).

10
Ruang udara adalah ruang yang terletak di atas ruang daratan atau ruang lautan
sekitar wilayah Negara dan melekat pada bumi dimana suatu Negara mempunyai
hak yurisdiksi. Ruang udara, ruang daratan dan ruang lautan merupakan satu
kesatuan ruang yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

• Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya


Budaya atau kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan
oleh kekuatan budi manusia. Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat
yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah Iaku Iahir batin yang
memungkinkan hubungan sosial antara anggota — anggotanya.

Berdasarkan ciri dan sifat kebudayaan masyarakat Indonesia sangat


hiterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar,
terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif rendah sejalan dengan
terbatasnya masyarakat terdidik.

Proses sosial dalam menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan


kesamaan persepsi / kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang
eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk
membina kehidupan bersama secara harmonis.

• Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan


Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita — cita pada umumnya tumbuh dan
berkembang akibat latar belakang sejarah. Penjajahan disamping
menimbulkan penderitaan dan juga menumbuhkan semangat untuk merdeka
yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo
(1908) dan sumpah pemuda (1928).

11
Wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang
menginginkan tidak terulangnya Iagi perpecahan dalam lingkungan bangsa
yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk
mewujudkan cita — cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan
bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.

2.5. Hubungan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Nasional Indonesia

Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina
dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, maupun hankamnya, selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia merupakan cara


pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek
kehidupan nasinal untuk mencapai tujuan nasional.

12
2.6. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercemin pada pola pikir, pola sikap dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara.

a) Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim


menyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan
yang kuat, aspiratif, dipercaya.
b) Implementasi dalam kehidupan Ekonomi adalah menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
c) Implementasi dalam kehidupan sosial budaya adalah menciptakan sikap
batiniah dan lahirniah yang mengakuai, menerima dan menghormati segala bentuk
perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia
sang pencipta.
d) Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan adalah menumpuhkan
kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI.

2.7. Sosialisasi Wawasan Nusantara

Sosialisasi Wawasan Nusantara :

 Menurut sifat / cara penyampaian

Langsung = > ceramah, diskusi, tatap muka

2. Tidak langsung => media massa


 Menurut metode penyampaian
a) Ketauladanan
b) Edukasi
c) Komunikasi
d) Integrasi

13
Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta
lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.

2.8. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara


l) Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas
dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat
dilaksanakan oleh Negara-negara maju dengan Buttom Up Planning,sedang untuk
Negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan
kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasinal berupa
GBHN. Kondisi Nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.

2) Dunia Tanpa Batas


a) Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek
kehidupan.
b) Kenichi Omahe dalam buku Borderless Word dan The End ofNation State
menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah
Negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap Perkembangan Iptek dan
perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat
merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tersebut
akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan
pola tindak didalam bermasyarakat, berbangasa dan bernegara.

14
3) Era Baru Kapitalisme

Sloan dan Zureker

Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu


sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang
dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan
untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri
berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.

Lester Thurow

Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan


dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan
(balance) antara paham individu dan paham sosialis.

4) Kesadaran Warga Negara

1. Pandangan Indonesia Tentang Hak dan Kewajiban


Manusia Indonesia mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama. Hak
dan Kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

2. Kesadaran Bela Negara


Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non
fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan
dan memelihara persatuan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Wawasan nusantara bermula dari wawasan kewilayahan dengan


dicetuskannya Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957. Inti dari
deklarasi itu adalah segala perairan di sekitar, di antara dan yang
menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara Indonesia dengan tidak
memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada
wilayah daratan Negara Indonesia. Dengan demikian, bagian dari perairan
pedalaman atau nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak milik
Negara Indonesia.

 Keluarnya Deklarasi Djuanda 1957 membuat wilayah Indonesia sebagai satu


kesatuan wilayah. Laut bukan Iagi pemisah pulau, tetapi laut sebagai
penghubung pulau-pulau Indonesia. Melalui perjuangan di forum
internasional, Indonesia akhirnya diterima sebagai negara kepulauan
(Archipelago state) berdasarkan hasil keputusan Konvensi Perserikatan
Bangsa - Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982.

 Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan


potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan. Namun demikian juga mengundang potensi negatifyang bisa
mengancam keutuhan bangsa dan wilayah.

16
 Wawasan nusantara sebagai konsepsi kewilayahan selanjutnya dikembangkan
sebagai konsepsi politik kenegaraan sebagai cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungan tempat tinggalnya sebagai satu kesatuan wilayah
dan persatuan bangsa.

 Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan
persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan
nusantara merupakan perwujudan dari sila ke tiga Pancasila yakni Persatuan
Indonesia.

 Rumusan wawasan nusantara termuat pada naskah GBHN 1973 sampai 1998
dan dalam Pasal 25 A UUD NRI 1945. Menurut pasal 25 A UUD NRI 1945,
Indonesia dijelaskan dari apek kewilayahannya, merupakan sebuah negara
kepulauan (Archipelago State) yang berciri nusantara.

3.2. Saran

Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih


kepada semua pihak yang ikut andil dalam penulisan makalah ini. Tak lupa kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun selalu kami tunggu dan kami
perhatikan untuk perbaikan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hakim, dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia.


Malang: Madani Darmadi, H. 2016.

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Pontianak: Alfabeta Senio, Rianar. 2020.


“ Dinamika Historis, dan Urgensi Wawasan Nusantara Sebagai Konsepsi dan
Pandangan Kolektif Kebangsaan Indonesia”

Senio, Rianar. 2020. “ Dinamika Historis, dan Urgensi Wawasan Nusantara


Sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan Indonesia” DINAMIKA
HISTORIS, DAN URGENSI WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI
KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF KEBANGSAAN INDONESIA
DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA – rianarsenio (wordpress.com).
Diakses pada 1 Februari 2022 Jam 16.37.

Ahadinata, Novan. 2018. “Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan


Kolektif Kebangsaan Indonesia dalam Konteks Pergaulan Dunia”.
https://www.academia.edu/38005122/WAWASAN_NUSANTARA_SEBAGAI_
KONSEPSI_DAN_PANDANGAN_KOLEKTIF_KEBANGSAAN_INDONESI
A_DALAM_KONTEKS_PERGAULAN_DUNIA_Disusun_oleh. diakses pada 1
Februari 2022 Jam 16.49.

18

Anda mungkin juga menyukai