Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DINAMIKA HISTORIS DAN URGENSI WAWASAN NUSANTARA


SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF KEBANGSAAN
INDONESIA DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA
Disusun untuk memenuhi UTS Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Dr. Sama’i M.Kes.

Oleh :
1. TARIZA NUR FADILAH (202410101067)
2. NAADYATUSHOFIA (202410101100)
3. VARREL DWITANTIO P. (202410101081)
4. MOH. JULEO RAHARDIAN ANUGRAH (202410102049)
5. MARIZKA MAULIDINA (202410103009)

Pendidikan Kewarganegaraan kelas 39

UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Dinamika Historis dan Urgensi Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan
Kolektif Kebangsaan Indonesia dalam Konteks Pergaulan Dunia” dengan tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Tengah
Semester (UTS) pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan menambah wawasan tentang wawasan nusantara bagi para pembaca maupun penulis.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sama’i M.Kes., selaku dosen
Pendidikan Kewarganegaraan kelas 14 yang telah memberikan tugas ini. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membagi pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf dan mengharap kritik serta saran yang
membangun agar bisa menjadi lebih baik di masa mendatang.

Jember, 12 April 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3


A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 4
C. TUJUAN ............................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5


A. Pengertian, Konsep dan Tujuan Wawasan Nusantara .......................................... 5
B. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Wawasan Nusantara ................ 6
C. Implementasi Wawasan Nusantara ....................................................................... 7
1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan ................................ 7
2. Implementasi di Bidang Politik ................................................................ 8
3. Implementasi di Bidang Ekonomi ............................................................ 8
4. Implementasi di Bidang Sosial ................................................................. 8
D. Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara .................................................... 9
E. Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara .............................................................. 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 11


A. KESIMPULAN ................................................................................................... 11
B. SARAN ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

2
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional (national outlook) bangsa
Indonesia yang selanjutnya dapat disingkat Wasantara. Wawasan nasional merupakan
cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan tempat hidup bangsa yang
bersangkutan. Cara bangsa memandang diri dan lingkungannya tersebut sangat
mempengaruhi keberlangsungan dan keberhasilan bangsa itu menuju tujuannya. Bagi
bangsa Indonesia, Wawasan Nusantara telah menjadi cara pandang sekaligus konsepsi
berbangsa dan bernegara. Ia menjadi landasan visional Bangsa Indonesia. Konsepsi
Wawasan Nusantara, sejak dicetuskan melalui Deklarasi Djuanda tahun 1957 sampai
sekarang mengalami dinamika yang terus tumbuh dalam praktek kehidupan bernegara.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia
(SDM). Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa,satu negara dan satu tanah
air.Dalam kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau internasional). Salah satu pedoman
bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara
disebut wawasan nusantara. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara
Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang
adil,makmur dan sentosa.
Di dalam implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin
pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,
wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk
menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup aspek
politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional

3
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang disusun, sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengertian, Konsep dan Tujuan dari Wawasan Nusantara?
2. Bagaimana Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Wawasan
Nusantara?
3. Apa saja Implementasi Wawasan Nusantara?
4. Bagaimana Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara?
5. Bagaimana Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara?

C. TUJUAN
Adapun beberapa tujuan yang disusun, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian, Konsep dan Tujuan dari Wawasan Nusantara.
2. Untuk mengetahui Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Wawasan
Nusantara.
3. Untuk memahami Implementasi Wawasan Nusantara.
4. Untuk mengetahui Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara.
5. Untuk mengetahui Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian, Konsep dan Tujuan Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa
dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang meliputi darat, laut dan
udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan. Wawasan nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan
indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Kata nusantara merupakan gabungan
dari kata nusa yang berate pulau dan antara. Kata nusantara sendiri secara historis bermula
dari sumpah pemuda dari Patih Gajah Mada.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan
menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan
nasional dibanding kepentingan pribadi, kelompok atau golongan tertentu. Wawasan
Nusantara sendiri digunakan sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu
dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dalam penyelenggaraan negara di
tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional (national outlook) bangsa
Indonesia. Wawasan nasional merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan
lingkungan tempat hidup yang bersangkutan. Bagi bangsa Indonesia, Wawasan Nusantara
telah menjadi cara pandang sekaligus konsepsi berbangsa dan bernegara. Ia menjadi
landasan visional Bangsa Indonesia. Konsepsi Wawasan Nusantara, sejak dicetuskan
melalui Deklarasi Djuanda tahun 1957 sampai sekarang mengalami dinamika yang terus
tumbuh dalam praktek kehidupan bernegara.
Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang jati diri dan lingkungan yang
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya
tujuan nasional. Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan
MPR tahun 1999 menyatakan: “Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan

5
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan
nasional.” Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, diantaranya:
1. Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional dalam
era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Kemudian
turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati.
2. Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan kesatuan di
segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

B. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Wawasan Nusantara


Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri Ir. H.
Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi
yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda. Isi pokok deklarasi tersebut
adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang dihitung dari garis yang
menghubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis teritorial yang baru ini wilayah
Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah. Laut di antara pulau bukan lagi sebagai
pemisah, karena tidak lagi laut bebas, tetapi sebagai penghubung pulau.
Sebelum keluarnya Deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia didasarkan pada
Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie 1939 (TZMKO 1939) atau dikenal
dengan nama Ordonansi 1939, sebuah peraturan buatan pemerintah Hindia Belanda. Isi
Ordonansi tersebut pada intinya adalah penentuan lebar laut lebar 3 mil laut dengan
cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour
pulau/darat. Dengan peraturan zaman Hindia Belanda tersebut, pulau-pulau di wilayah
Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut
di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Laut setelah garis 3 mil merupakan lautan
bebas yang berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan
pulau-pulau tersebut. Laut dengan demikian menjadi pemisah pulau-pulau di Indonesia.
Seiring tuntutan dan perkembangan, konsepsi wawasan nusantara mencakup
pandangan akan kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan,
termasuk persatuan sebagai satu bangsa. Sebagaimana dalam rumusan GBHN 1998
dikatakan Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,

6
berbangsa, dan bernegara.Ini berarti lahirnya konsep wawasan nusantara juga
dilatarbelakangi oleh kondisi sosiologis masyarakat Indonesia.
Selanjutnya secara politis, ada kepentingan nasional bagaimana agar wilayah
yang utuh dan bangsa yang bersatu ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan
dipertahankan secara terus menerus.Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut
dari cita-cita nasional, tujuan nasional, maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa
Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea II adalah untuk
mewujudkan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
sedangkan tujuan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD
1945 alinea IV salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia. Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR No
VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan adalah terwujudnya masyarakat
Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri,
serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.Wawasan nusantara yang bermula
dari Deklarasi Djuanda 1957 selanjutnya dijadikan konsepsi politik kenegaraan.

C. Implementasi Wawasan Nusantara


Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir,
bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai dari
menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat. Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari
yang mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai
dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap yang
lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan
pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan
nyata serta prestasi.

1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan
membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta
melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang,
meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu daerah yang sama
atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta prasarana bagi
kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.

7
2. Implementasi di Bidang Politik
Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik
Indonesia. Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan
UU Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan
untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh
masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yakni:
Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai politik
dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps
diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi keadilan.
Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan keberagaman
di Indonesia

3. Implementasi di Bidang Ekonomi


Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat
pada pemanfaatan kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian
lingkungan hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat
dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara. Orientasi bidang
ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian. Pembangunan ekonomi
yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia sehingga tidak terjadi
kemiskinan di daerah tertentu.
Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa
menciptakan segala macam upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh
masyarakat Indonesia dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian
akan didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan
usaha kecil.

4. Implementasi di Bidang Sosial


Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling
menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di Tanah
Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya. Upaya lainnya juga
ada pada pelestarian serta pengembangan budaya Indonesia dan menjadikan
budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau
nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi budaya, bahasa, serta

8
status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam kehidupan
bermasyarakat.

D. Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara


Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara wilayah Indonesia menjadi
sangat luas dengan beragam isi flora, fauna, serta penduduk yang mendiami wilayah
itu. Namun demikian, konsepsi wawasan nusantara juga mengajak seluruh warga
negara untuk memandang keluasan wilayah dan keragaman yang ada di dalamnya
sebagai satu kesatuan.
Kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dalam
kehidupan bernegara merupakan satu kesatuan.Luas wilayah Indonesia tentu
memberikan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini dikarenakan
luas wilayah memunculkan potensi ancaman dan sebaliknya memiliki potensi
keunggulan dan kemanfaatan.
Wawasan nusantara telah menjadi landasan visional bagi bangsa Indonesia guna
memperkokoh kesatuan wilayah dan persatuan bangsa. Upaya memperkokoh kesatuan
wilayah dan persatuan bangsa akan terus menerus dilakukan. Hal ini dikarenakan visi
tersebut dihadapkan pada dinamika kehidupan yang selalu berkembang dan tantangan
yang berbeda sesuai dengan perubahan zaman.Dinamika yang berkembang itu
misalnya, jika pada masa lalu penguasaan wilayah dilakukan dengan pendudukan
militer maka sekarang ini lebih ditekankan pada upaya perlindungan dan pelestarian
alam di wilayah tersebut. Tantangan yang berubah, misalnya adanya perubahan dari
kejahatan konvensional menjadi kejahatan di dunia maya.

E. Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara


Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan
persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan
perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Wawasan nusantara sangat penting,berfungsi sebagai panduan dan pedoman
dasar bagi penyelenggaraan bagi kehidupan yang memberikan motivasi dorongan
untuk mencapai tujuan, juga melandasi perjuangan bangsa indonesia untuk bersatu
dalam mencapai tujuan nasional secara utuh, menyeluruh dan terpadu. Maka untuk

9
menjamin agar kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia melahirkan
Wawasan Nusantara. Pandangan itu adalah satu konsepsi geopolitik dan geostrategi
yang menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara yang meliputi seluruh wilayah daratan,
lautan dan ruang angkasa di atasnya beserta seluruh penduduknya adalah satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan-keamanan.

10
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Wawasan Nusantara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan harus tercermin dalam pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi.
Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasionalisme
yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku
bangsa atau daerah (kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau
daerah tetap dihargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau
kepentingan masyarakat banyak.
Dengan demikian, wawasan nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap dan strata di seluruh
wilayah Negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta
semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan jati diri
bangsa Indonesia.
B. SARAN
Kita sebagai warga negara indonesia harus menjadikan Wawasan Nusantara
berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Memiliki
tujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Hal tersebut bukan berarti
menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa, atau
daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi,
selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. “Wawasan Nusantara: Pengertian, Asas, Tujuan, Fungsi dan Implementasi”.


https://www.gramedia.com/literasi/wawasan-nusantara/ diakses 12 April 2021 pukul 11:15.

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan


Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2016. “Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
Pendidikan Kewarganegaraan”. https://edukasi.pajak.go.id/images/perguruan_tinggi/PKN.pdf
diakses 12 April 2021 pukul 10:29.

Pasha, Afifah Cinthia. 2019. “Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia,
Fungsi dan Dasar Pemikirannya”. https://www.liputan6.com/news/read/3872870/tujuan-
wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-indonesia-fungsi-dan-dasar-
pemikirannya?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=htt
ps%3A%2F%2Fwww.google.com%2F diakses 12 April 11:42.

Wijayanti, Riska. 2020. “Wawasan Nusantara: Konsep, Urgensi, Dinamika, Tantangan dan
Esensi”.https://www.kompasiana.com/riskawijayanti/5e89487ad541df43a158c252/wawasan-
nusantara-konsep-urgensi-dinamika-tantangan-dan-esensi?page=2 diakses 14 April 2021
pukul 20:07.

12

Anda mungkin juga menyukai