Dosen Pengampu:
Nanang Qosim, S.Pd.I.,M.Pd
Oleh:
Kelompok 9
Zalfaanisa Maryani NPM. P1337431222005
Renaldi Zuhat Putra P NPM. P1337431222016
Idah Fitria NPM. P1337431222027
Syafina Aulia K NPM. P1337431222044
KELAS REGULER
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Nanang Qosim,
S.Pd.I.,M.Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional ………………………………………... 6
2.2 Perkembangan Ketahanan Nasional …………..……………………....... 7
2.3 Unsur Ketahanan Nasional……………………………………………… 11
2.4 Bela Negara……………………………………………………………... 12
2.4.1 Definisi Bela Negara………………………………………………... 12
2.4.2 Bentuk Perwujudan Bela Negara…………………………………… 13
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 14
3.2 Saran……………………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari ketahanan nasional?
b. Bagaimana perkembangan yang terjadi terhadap ketahanan nasional?
c. Apa sajakah unsur-unsur terkait ketahanan nasional?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis dari suatu bangsa
yang berisi ketangguhan nasional dan keuletan dalam menghadapi dan juga
mengatasi segala macam tantangan dan juga ancaman, gangguan serta hambatan baik
yang berasal dari luar ataupun dari dalam negeri.
Dimana hal itu terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, pasti akan
membahayakan integritas, kelangsungan hidup suatu bangsa, identitas, dan lain
sebagainya.
6
Keadaan atau kondisi selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh
karena itu ketahanan nasional harus dikembangkan dan dibina agar memandai sesuai
dengan perkembangan jaman. Jika kita mengkaji Ketahanan nsional secara luas kita
akan mendapatkan tiga “wajah” Ketahanan Nasional, walaupun ada persamaan tetapi
ada perbedaan satu sama lain:
7
Sebagai konsepsi yang khas Indonesia, gagasan tentang ketahanan nasional muncul di
awal tahun 1960-an sehubungan dengan adanya ancaman yang dihadapi bangsa
Indonesia, yakni meluasnya pengaruh komunisme dari Uni Sovyet dan Cina.
Pengaruh mereka terus menjalar sampai ke kawasan Indo Cina, sehingga satu persatu
Negara di kawasan Indo Cina, seperti Laos, Vietnam dan Kamboja menjadi Negara
komunis. Tahun 1960-an gerakan komunis semakin masuk ke wilayah Philipina,
Malaysia, Singapura dan Thailand. Di tahun 1965 komunis Indonesia bahkan berhasil
mengadakan pemberontakan (Gerakan 30 September 1965) yang akhirnya dapat
diatasi. Menyadari akan hal tersebut, maka gagasan tentang masalah kekuatan dan
unsur-unsur apa saja yang ada dalam diri bangsa Indonesia serta apa yang seharusnya
dimiliki agar kelangsungan hidup bangsa Indonesia terjamin di masa-masa
mendatang terus menguat.
8
dan gangguan baik yang datang luar maupun dari dalam, yang langsung maupun
tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara, serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional”.
Menurut konsepsi tahun 1968 dan 1969 ketahanan nasional adalah keuletan
dan daya tahan, sedang pada konsepsi 1972 ketahanan nasional merupakan suatu
kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan. Jika pada dua konsepsi
sebelumnya dikenal istilah IPOLEKSOM (Panca Gatra), dalam konsepsi tahun 1972
diperluas dan disempurnakan berdasar asas Asta Gatra. Pada tahun-tahun selanjutnya
konsepsi ketahanan nasional dimasukkan ke dalam Garis Besar Haluan Negara
(GBHN), yakni mulai GBHN 1973 sampai dengan GBHN 1998.
Perubahan yang terjadi dalam restrukturisasi kali ini cukup signifikan, karena
telah dirumuskan visi dan misi baru menuju terbentuknya lembaga yang sekelas
dengan lembaga-lembaga sejenis lainnya di luar negeri. Perubahan juga terjadi dalam
tugas dan fungsi yang bertambah, yaitu fungsi pemantapan nilai-nilai kebangsaan dan
fungsi kerjasama yang diperluas jangkauannya. Dibentuk pula Dewan Pengarah
sebagai “Policy Making Body” untuk membantu Gubernur dalam mengendalikan
kegiatan operasional Lemhannas, sedangkan Gubernur Lemhannas mendapatkan
kedudukan dan perlakuan setingkat menteri berdasarkan Perpres Nomor 67 Tahun
2006.
12
pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, "Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran,
sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan
berdaulat. Pengertian ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis dari suatu
bangsa yang berisi ketangguhan nasional dan keuletan dalam menghadapi dan juga
mengatasi segala macam tantangan dan juga ancaman, gangguan serta hambatan baik
yang berasal dari luar ataupun dari dalam negeri.
Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa disebut sebagai national
resillience. Dalam terminologi Barat, terminologi yang kurang lebih semakna dengan
ketahanan nasional, dikenal dengan istilah national power (kekuatan nasional).
Sebagai konsepsi yang khas Indonesia, gagasan tentang ketahanan nasional muncul di
awal tahun 1960-an sehubungan dengan adanya ancaman yang dihadapi bangsa
Indonesia, yakni meluasnya pengaruh komunisme dari Uni Sovyet dan Cina. Unsur
yang ada pada Ketahanan Nasional adalah Ketahanan Ideologi, Ketahanan Politik,
Ketahanan Ekonomi, Ketahanan Sosial Budaya, dan Ketahanan Pertahanan
Keamanan.
Bela negara merupakan bentuk kesadaran seorang warga negara dalam wujud
baktinya terhadap negara dengan cara melindungi segenap bangsa Indonesia.
Berdasarkan UU bela negara pasal 9 ayat (1), UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, bela negara didefinisikan sebagai sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 45 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara
juga dapat dikatakan sebagai hak serta kewajiban yang dapat dilakukan oleh setiap
warga negara Indonesia.
14
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Masyarakat
a. Sebaiknya masyarakat dapat memahami makna ketahanan nasional
sehingga dapat mengatasi segala macam tantangan dan juga ancaman,
gangguan serta hambatan baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam
negeri.
b. Sebaiknya masyarakat dapat memahami unsur-unsur dalam ketahanan
nasional agar dapat menciptakan negara yang kuat dan satu
c. Sebaiknya masyarakat dapat menerapkan kandungan pada pasal 27 ayat 3
UUD 1945 tentang bela negara dengan cara Menolak untuk terlibat dalam
suatu gerakan radikalisme, menjunjung tinggi harkat dan martabat negara
Indonesia serta saling menghormati hak dan kewajiban sesama
warganegara
3.2.2 Bagi Mahasiswa
a. Sebaiknya mahasiswa sebagai penerus bangsa dapat memahami makna
dari ketahanan nasional, sehingga dapat mengatasi segala macam
tantangan dan juga ancaman, gangguan serta hambatan baik yang berasal
dari luar ataupun dari dalam negeri khususnya di era globalisasi yang
semakin besar.
b. Sebaiknya mahasiswa dapat memahami unsur-unsur dalam ketahanan
nasional dan ikut berperan dalam menciptakan negara yang kuat dan
sejahtera.
c. Sebaiknya mahasiswa dapat menerapkan kandungan pada pasal 27 ayat 3
UUD 1945 tentang bela negara sebagai generasi muda yang cakap dalam
pemahaman pentingnya bela negara dengan cara Menolak untuk terlibat
dalam suatu gerakan radikalisme, menolak dalam pemakaian narkoba, dan
mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16