Anda di halaman 1dari 6

DESKRIPSI IKAN / HASIL PERAIRAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Ilmu Pangan

Dosen Pengampu:
Wiwik Wijaningsih STP, MSi

Oleh:

Idah Fitria NPM. P1337431222027

KELAS REGULER
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
IKAN LELE

1. Pengertian
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidea
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Ikan lele merupakan ikan air tawar dengan nama latin Clarias, hewan ini memiliki tubuh
yang memanjang, licin, lincah dan memiliki 4 pasang antena atau kumis di ujung mulutnya.
Carias sendiri berasal dari kata Yunani “chlaros” yang berarti gesit dan kuat.
Lele adalah ikan dengan tubuh yang panjang dan pipih, tanpa sisik. Ada 5 jenis sirip pada
tubuh: sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Pada sirip dada
terdapat jenis tulang belakang atau keras, tulang runcing yang disebut tulang belakang. Patil
berfungsi sebagai sarana untuk melindungi ikan lele dari musuhnya. Ikan lele tersusun dari
tulang yang keras di bagian atas, dengan mata yang kecil dan kurang fungsional. Jadi ikan
lele mengandalkan kumisnya untuk mendukung indera.
Ikan lele merupakan pemakan hewan dan pemakan bangkai (carnivorous scavengers).
Makanannya terdiri dari hewan mikroskopis seperti kutu air (daphnia, cladocera, copepoda),
cacing, larva (jentik serangga) dan siput kecil. Ikan ini biasanya mencari makan di bagian
dasar, namun jika ada makanan yang terapung maka lele akan cepat memakannya. Ikan lele
memiliki indera yang sangat peka terhadap keberadaan makanan baik di air tanah, sedang
maupun permukaan, sehingga tidak kesulitan mencari makanan.
2. Jenis-jenis Ikan Lele
a. Ikan Lele Jawa (Clarias batrachus)
Lele jawa atau masyarakat menyebutnya lele local merupakan ikan asli perairan
Indonesia. Lele jawa populer di kalangan pembudidaya lele sebelum lele jumbo
muncul. Lele jawa terbagi menjadi 3 jenis yaitu lele jawa hitam sebagai lele
konsumsi, lele merah jawa dan lele belang hitam putih yang biasa dijadikan ikan hias.
Lele jawa memiliki tubuh yang kecil, pipih, memanjang dengan kulit berwarna hitam.
Pada siripnya terdapat patil yang cukup tajam dan beracun. Laju pertumbuhan lele
jawa relatif lambat.
b. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Lele dumbo datang ke Indonesia pada tahun 1985. Lele dumbo adalah persilangan
antara jantan Afrika dan betina Taiwan. Lele dumbo tumbuh jauh lebih cepat daripada
lele jawa dan Anda bisa memanen lele dumbo dalam waktu 3 bulan. Warna lele ini
kemerahan atau ungu dengan perut putih. Saat stres, lele ini berubah warna menjadi
cerah dan timbul bintik-bintik di kulitnya.
c. Ikan Lele Sangkuriang
Dinamakan Sangkuriang karena asal usul ikan ini mirip dengan legenda
Sangkuriang Jawa Barat, di mana seorang anak menikahi ibunya. Ikan sangkuriang
berasal dari persilangan balik atau black cross. Ikan ini merupakan persilangan antara
ikan lele F2 betina dari Afrika.

3. Tempat Hidup
Habitat atau lingkungan ikan lele berada di air tawar, dataran rendah hingga air agak
payau. Di alam bebas, lele hidup di sungai, kolam, danau, waduk, rawa, dan air tawar
lainnya. Ikan ini lebih menyukai air yang tenang, tepian yang dangkal dan terlindung, ikan
lele memiliki kebiasaan membuat atau menempati lubang di tepi sungai dan kolam.
Ikan lele bersifat nokturnal, artinya mereka aktif mencari makan di malam hari. Pada
siang hari, mereka biasanya diam dan bersembunyi di tempat gelap. Ikan lele juga dilengkapi
dengan sistem pernapasan berupa lengkung insang yang dimodifikasi dan bernapas melalui
labirin mirip spons di bawah tubuhnya, yang berfungsi untuk menyerap oksigen dari udara di
sekitarnya. Oleh karena itu, dalam keadaan tertentu, lele dapat bertahan di permukaan tanah
yang lembab dan rendah oksigen selama beberapa jam.
Karena itulah lele mampu hidup di perairan yang beroksigen rendah. Lele tidak cocok
dengan daerah tinggi (700 mdpl) dan tumbuh lambat pada suhu dibawah 200C. Ikan lele bisa
hidup di dataran rendah maupun di daerah yang tingginya maksimal 700 mdpl. Elevasi tanah
dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%. Tanah yang cocok untuk kolam
pemeliharaan yaitu jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, dan subur.
4. Komposisi Kimia Ikan Lele
Komposisi Kimia Nilai Gizi
Air 76,0 g
Pretein 17,0 g
Lemak 4,5 g
Karbohidrat 0g
Kalsium 20 mg
Fosfor 200 mg
Besi 1,0 mg
Vitamin A 150mg
Vitamin B1 0,05 mg
Sumber : Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan Puslitbang Depkes RI, 1991

Keunggulan ikan lele dibandingkan produk hewan lainnya adalah kandungan leusin dan
lisinnya yang lebih tinggi. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan pada anak dan menjaga keseimbangan nitrogen.
Leusin juga berguna untuk merombak dan membangun protein otot. Sedangkan lisin
merupakan salah satu dari 9 (sembilan) asam amino esensial yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Lisin merupakan asam amino yang sangat penting yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak (Zaki, 2009).
Olahan ikan lele memiliki rasa yang enak dan kandungan gizi yang tinggi yang
dibutuhkan tubuh manusia seperti energi, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi dan
thiamin. Kegunaan Ikan Lele Selain dimanfaatkan sebag (Maryati, 2017) (Rusherlistyani,
2017)ai produk olahan segar seperti ikan lele goreng dan bakar, ikan lele juga dapat
dimanfaatkan sebagai produk olahan seperti digoreng, dicincang dan nugget (Azhar, 2006).
5. Perubahan Pasca Penangkapan
• Jenis dan ukuran ikan
Menurut Murniyati dan Sunarman (2000), kecepatan pembusukan pada setiap spesies
berbeda karena perbedaan komposisi kimia. Ikan kecil terurai lebih cepat daripada
ikan besar.
• Suhu ikan
Menurut Ilyas (1983), saat penangkapan ikan terutama di air panas, suhu air dapat
mempengaruhi degradasi ikan, meningkatkan waktu yang dibutuhkan ikan untuk
diangkat dan mempercepat proses degradasi ikan. Suhu ikan merupakan faktor yang
paling berperan dalam menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan ikan untuk
masuk, memulai, dan melewati pengerasan.
• Cara kematian dan penangkapan
Menurut Moelyanto (1992), ikan tidak banyak memberontak saat ditangkap atau
sebelum mati, kesegarannya akan lebih lama daripada ikan pemberontak dalam
jangka panjang. Ikan yang ditangkap dengan paying, trawl, pancing, dll. akan berada
dalam kondisi yang lebih baik daripada yang ditangkap dengan jaring insang, urat
naga, dll. Ikan mati dan ikan hasil tangkapan sudah beberapa lama terendam air,
sehingga kondisinya kurang baik saat dibawa kembali ke atas dek.
• Kondisi biologis ikan
Pada ikan yang sangat bergizi (disebut disebut “feedy fish”), perut dan dinding perut
segera diurai oleh enzim perut, sehingga terjadi perubahan warna, dan perut yang
menghalangi perasaan (torn bellies atau belly burst). Ikan, sarden, dan makarel penuh
dengan perut, dan mungkin mengalami pembusaan perut jauh sebelum tanda-tanda
kerusakan muncul.

• Cara penanganan dan penyimpanan


Menurut Adawyah (2007), jika ikan dalam kondisi yang keras mengalami perlakuan
kasar, misalnya ditumpuk terlalu berlebihan, dilempar, terkena benturan, terinjak,
terlipat, dibengkokkan atau pelurusan dll, maka pembusukan akan berlangsung lebih
cepat. Pembusukan dapat diperlambat jika ikan disiangi dan disimpan pada suhu
rendah.
REFERENSI
Aidah, S. N. (2020). Budidaya Ikan Lele. In S. N. Aidah, Mengenal Lebih Dalam Budidaya Ikan Lele (pp.
1-8). Bojonegoro, Jawa Timur: KBM Indonesia.

Maryati, S. (2017, 12 15). Menguak Kandungan dan Manfaat Ikan Lele Bagi Kesehatan. Retrieved
from https://aryanto.id/artikel/id/2262/kandungan-dan-manfaat-ikan-lele-bagi-kesehatan
Rusherlistyani, D. S. (2017). BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM KOLAM BIOFLOK. Yogyakarta: LPPM
UPN VY. Retrieved from
http://eprints.upnyk.ac.id/15416/1/BUDIDAYA%20LELE%20DENGAN%20SISTEM%20KOLAM
%20%20BIOFLOK.pdf

Sehat, R. D. (2019, 01 23). Kandungan Gizi Ikan Lele Dumbo, Lele Segar, dan Lele Goreng. Retrieved
from https://doktersehat.com/gaya-hidup/gizi-dan-nutrisi/kandungan-gizi-ikan-lele/

https://elsafarm.com/blog/penanganan-pasca-panen-ikan-lele

Anda mungkin juga menyukai