Anda di halaman 1dari 7

JENIS-JENIS IKAN KONSUMSI

Budidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk mendapatkan ikan siap konsumsi atau
ukuran yang diinginkan konsumen. Budidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk
memenuhi permintaan konsumsi ikan yang semakin meningkat. Kebutuhan ikan untuk
konsumsi berasal dari ikan air tawar, payau dan laut. Sebelum melakukan kegiatan budidaya
ikan konsumsi dilakukan perlu terlebih dahulu mengetahui karakteristik ikan yang akan
dibudidayakan. Dengan mengetahui karakteristik ikan yang akan kita budidayakan kita akan
dapat memilih jenis ikan dan wadah yang tepat sehingga budidaya yang kita lakukan dapat
berhasil.
Jenis-jenis ikan konsumsi dibedakan menjadi ikan air tawar, ikan air payau, dan ikan air laut.
Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi sebagai pangan oleh manusia.
Ikan konsumsi juga dapat dikelompokkan berdasarkan upaya memperoleh ikan tersebut
seperti penangkapan langsung dari alam dan hasil pembudidayaan. Beberapa jenis ikan
konsumsi antara lain sebagai berikut.

A. Ikan air tawar


1. Lele

Lele mempunyai bentuk yang memanjang berkulit licin dengan kepala pipih, dengan empat
pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar. Lele dapat hidup di semua perairan air
tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan
kecil. Lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian
depan rongga insang yang memungkinkan mengambil oksigen langsung dari udara. Sehingga
tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen.
Pakan ikan lele berupa pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-
kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora (pemakan
daging), pakan tambahan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani.Ikan
lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi.
Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen
pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ekor.
2. Patin

Patin termasuk kelompok ikan catfish yang dapat hidup di perairan dengan kandungan
oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki
pertumbuhan yang cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar.
Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabuabuan atau kebiru-biruan dan bagian perut
putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke
bawah (gambar 3.14). Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut (kumis) pendek yang
berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah
menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga
berubah menjadi patil.
Patin adalah ikan omnivor (pemakan segala) dan cenderung menjadi karnivor (pemakan
daging). Di alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-
tumbuhan, rumput-rumputan dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan
buatan berupa pelet.

3. Gurami.

Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi dan pipih ke samping dengan panjang maksimum
65 cm. Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan
gurami beragam di setiap daerah yakni gurami atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi
(Sumatra), dan kala atau kalui (Kalimantan).
Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk
budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0C. Ikan gurami peka terhadap suhu rendah,
sehingga tidak produktif di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas
telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari.
Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur.
Gurami termasuk hewan omnivora pemakan tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa
dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet.
Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan
benih dengan berat minimum 100 gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan
gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan
untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan
berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.

B. Ikan air payau


Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Air payau ditemukan di
daerah-daerah muara dan memiliki keanekaragaman hayati tersendiri Jenis ikan air payau
yang biasa dikembangkan dengan deskripsi karakteristik adalah sebagai berikut.

1. Bandeng

Bandeng merupakan ikan air payau yang cukup terkenal dan mudah didapatkan.Dagingnya
putih, seratnya halus, dan rasanya gurih. bandeng memiliki badan memanjang seperti torpedo
dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda tergolong ikan perenang cepat. Warna badannya
putih keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman.
Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan tumbuh-tumbuhan yang berupa
plankton. Pada budidaya bandeng konsumsi bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi.
Benih ukuran berat rata-rata 50g/ekor atau panjang 7-10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3.
Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan.

2. Udang Windu
Udang windu memiliki badan beruas berjumlah 13 dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka
luar yang disebut eksoskeleton. Udang windu juga mempunyai sifat kanibal, yaitu memangsa
sesama jenis yang lemah kondisinya. Udang berganti kulit secara periodik, udang muda lebih
sering ganti kulit dibandingkan udang dewasa. Proses ini memberikan kesempatan kepada
udang untuk tumbuh besar lebih besar.
Udang windu sangat menyukai kumpulan berbagai jenis ganggang dan binatang renik di
dasar tambak sebagai makanannya, seperti cacing kecil, larva serangga, larva kerang dan
ganggang. Pakan buatan atau pelet sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet yang
tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena cara makan udang yang tergolong lambat.

3. Ikan Bawal

Pada dasarnya ikan bawal merupaka jenis ikan air tawar, akan tetapi tidak jarang ikan bawal
dibudidayakan di air payau. Selain lebih cepat besar dari segi pertumbuhan, bawal yang
dibudidayakan di air payau memiliki rasa yang lebih gurih jika dibandingkan dengan bawal
yang terdapat di air tawar.
Ikan bawal adalah ikan yang memiliki rasa gurih dan enak, ikan ini masuk ke dalam kelas di
atas rata-rata. Jenis ikan yang masih satu keluarga dengan ikan piranha di mazon ini
merupakan carnivora. Seringkali memangsa ikan-ikan lain yang lebih kecil disekitarnya.
C. Ikan air laut

1. Ikan Tuna

Ikan tuna merupakan ikan laut yang sering ditemukan di Indonesia.


Ikan ini memiliki daging berwarna merah muda dan beratnya bisa mencapai 350 kilogram.
Banyak menu makanan yang menggunakan ikan tuna sebagai bahan dasarnya. Mulai dari
bakso, sup, sushi, sampai abon.

2. Ikan Cakalang

Ikan cakalang adalah salah satu ikan yang sangat baik untuk kesehatan kita karena kaya akan
protein.
Ikan cakalang bisa memiliki panjang sampai satu meter dengan berat 18 kilogram.
Biasanya, ikan cakalang dimasak dengan cara diasap, ditumis, diberi bumbu balado, dibuat
menjadi abon, dan lain-lain.
3. Ikan Tenggiri

Ikan tenggiri biasanya berukuran satu sampai dua meter dan banyak ditemukan di pesisir
pantai.
Ikan ini masih satu keluarga dengan ikan tuna, ikan tongkol, ikan kembung, dan ikan
makarel.
Ikan tenggiri ini biasanya dimasak dengan cara digoreng. Namun, ikan ini juga bisa diolah
menjadi siomay dan kerupuk.
TUGAS PRAKARYA
JENIS-JENIS IKAN KOSUMSI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

LOUIS EDWARD EFRAIN


DOFA
M. GIBRANS

KELAS IX1

SMP NEGERI 1 RAMBAH


2019

Anda mungkin juga menyukai