KONSUMSI
b. Ikan Nila
Ikan nila (Oreochromis nilotica) merupakan salah satu
jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan
di Indonesia. Ikan ini memiliki berbagai keunggulan,
dengan varietas unggul yang dihasilkan antara lain, nila merah, nila
gift, nila gesitt, nila nirwana.
Adapun karakateristik ikan Nila ini diantaranya :
1) Bentuk badan ikan nila pipih ke samping
memanjang, warna tubuh umumnya putih
kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai
nila hitam dan nila merah.
2) dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai
pada ketinggian 1.000 meter dpl.
3) Makanan nila berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti
hydrilla, dan ganggang sutera.
4) pemeliharaan, nilai dapat diberi makanan tambahan berupa pellet
sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari.
5) Benih nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang
telah mencapai ukuran 8 -12 cm.
6) Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80 – 100 cm.
7) Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai ukuran
konsumsi 400-600 gram/ekor.
c. Ikan Lele
Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan
Clarias.
dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak
bersisik dan di kenal jenis ikan yang unik.
Secara ilmiah terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula
apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain:
ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo), ikan seungko (Aceh), ikan
sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar),
ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan
keli (Malaysia), ikan 'keli' untuk lele yang tidak berpatil sedangkan disebut
'penang' untuk yang memiliki patil (Kalimantan Timur).
Adapun karakateristik ikan mas ini diantaranya :
1) Lele mempunyai bentuk yang memanjang berkulit licin dengan kepala
pipih, mulutnya berada di ujung/ terminal
dengan empat pasang sungut, sirip ekor
dan perut membundar.
2) mempunyai senjata yang sangat ampuh
dan berbisa berupa sepasang patil yang
berada di sebelah depan sirip dada.
3) dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak
terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil
4) mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di
bagian depan rongga insang yang memungkinkan mengambil oksigen
langsung dari udara
5) Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan
siput kecil.
6) Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu
dingin.
7) Lele dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200
gram/ekor.
d. Ikan Patin
Patin (Pangasius. sp) termasuk kelompok
ikan catfish yang dapat hidup di perairan
dengan kandungan oksigen relatif rendah.
Patin sangat responsif terhadap pakan
buatan serta memiliki pertumbuhan yang
cepat sehingga termasuk ikan yang
berukuran besar.
e. Ikan Gurame
Gurame (Osphyrenemus gouramy) dikalangan
pecinta menu masakan dikenal sebagai „ikan mewah‟
dengan harga jual tinggi dan citarasanya yang tinggi.
Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa,
Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap
daerah yakni gurami atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi (Sumatra),
dan kala atau kalui (Kalimantan).
Adapun karakteristik dari ikan Gurame adalah :
1) Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi dan pipih ke samping
dengan panjang maksimum 65 cm.
2) mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi
yang cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0C.
3) peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah.
4) memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas
telur meningkat di musim kemarau.
5) menyukai perairan yang jernih, tenang, dan
tidak banyak mengandung lumpur.
6) Makanan yang diperlukan gurami adalah
tumbuhan azolla, kangkung, dan daun talas
dengan pakan tambahan berupa pellet.
7) Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat
minimum 100 – 500 gram per ekor
8) Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500
g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kg/ekor
membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.
3
panjang 7-10 cm dapat ditebar 500 ekor/m .
5) Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah
dipelihara selama 4 bulan.
b. Udang Windu
Udang windu merupakan jenis udang konsumsi air
payau, badan beruas berjumlah 13 dan seluruh
tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut
eksoskeleton.
Adapun karakteristik dari udang windu adalah :
1) Udang windu aktif bergerak dan mencari makan pada suasana
yang gelap atau redup.
2) mempunyai sifat kanibal, yaitu memangsa sesama jenis yang lemah
kondisinya.
3) berganti kulit secara periodik, udang muda lebih sering ganti kulit
dibandingkan udang dewasa.
4) menyukai kumpulan berbagai jenis ganggang dan binatang renik di
dasar tambak sebagai makanannya, seperti cacing kecil, larva
serangga, larva kerang dan ganggang.
5) cara makan udang yang tergolong lambat.
b. Ikan Kerapu
Ikan Kerapu (Epinephelus sp) umumnya
dikenal dengan istilah “groupers” dan
merupakan salah satu komoditas
perikanan dengan peluang di pasar
domestik maupun internasional dan
memiliki nilai jual sangat tinggi.