PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Fisiologi Hewan Air mengenai system pernafasan, system peredaran
darah, system pencernaan, system saraf, system endokrin, system reproduksi, dan
system osmoregulasi yang berhubungan dengan kepiting.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi dan morfologi mengenai kepiting?
2. Dimana habitat dan penyebaran kepiting?
3. Bagaimana system pernafasan pada kepiting?
4. Bagaimana system peredaran darah pada kepiting?
5. Bagaimana system pencernaan pada kepiting?
6. Bagaimana system saraf pada kepiting?
7. Bagaimana system endokrin pada kepiting?
8. Bagaimana system reproduksi pada kepiting?
9. Bagaimana system osmoregulasi pada kepiting?
1.4 Manfaat
1. Mengetahui klasifikasi dan morfologi dari hewan avertebrata yaitu Kepiting
2. Mengetahui habitat dan penyebaran dari kepiting
3. Mengetahui system pernafasan pada kepiting
4. Mengetahui system peredaran darah pada kepiting
5. Mengetahui system pencernaan pada kepiting
6. Mengetahui system saraf pada kepiting
7. Mengetahui system endokrin pada kepiting
8. Mengetahui system reproduksi pada kepiting
9. Mengetahui system osmoregulasi pada kepiting
BAB II
ISI
Jantan Betina
3.1 Kesimpulan
Di Indonesia dikenal ada 2 macam kepiting sebagai komoditi perikanan
yang diperdagangkan/komersial ialah kepiting bakau atau kepiting lumpur; dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai Mud Crab dan bahasa Latinnya
Scylaserrata dan ada juga kepiting laut atau rajungan yang nama internasionalnya
Swimming Crab dengan nama Latin: Portunus pelagicus.
Kepiting Bakau terdapat di wilayah perairan pantai estuaria dengan kadar
garam 0 sampai 35 ppt. Menyukai perairan yang berdasar lumpur dan lapisan air
yang tidak terlalu dalam sekitar 10- 80 cm dan terlindung,seperti di wilayah hutan
bakau. Pada sistem pernafasan kepiting, insang-insang dihubungkan dengan
pangkal embelan-embelan di dada. Ada tiga macam kedudukan bermula
munculnya insang sehingga insang-insang tersebut mempunyai nama-nama yang
berbeda, yaitu Podobrankial muncul dari epipod; Artrobrankial dari hubungan
embelan tubuh dan tubuh; dan Pleurobrankial dari dinding tubuh.
Dalam tiap sumbu insang terdapat saluran darah masuk dan saluran darah
keluar. Darah dari saluran darah masuk mengalir ketiap filamen atau lamella
insang, dan kembali ke saluran darah keluar. Pada jenis kepiting, darah dalam
lamela mengalir melalui sinus darah yang lembut. Alat pencernaan pada kepiting
terbagi menjadi tiga; tembolok, lambung otot, lambung kelenjar. Urutan
pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus dan anus di bagian ventral telson. Hati (hepar) terletak di dekat
lambung. Sisa-sisa metabolisme tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.
Untuk sistem syaraf pada kepiting, sistem saraf ganglianya terdiri atas
supraesofagus (otak) di kepala yang berhubungan dengan saraf ke mata, antena
dan sepasang saraf mengelilingi esofagus, dan selanjutnya berhubungan dengan
benang saraf ventral. Indera pada decapoda lebih sempurna dari pada crustacea
lainnya, sehingga memungkinkan decapoda untuk menjajaki keadaan
lingkungannya secara berkesinambungan, misalnya untuk menentukan tempat
berlindung, mencari makan atau pasangan, menghindar dari predator atau
lingkungan yang tidak nyaman.
Dalam pembenihan secara umum, petani biasanya menggunakan teknologi
ekstrak kelenjar hypopisa untuk mempercepat kematangan gonat induk-induk
yang akan dipijahkan. Reproduksi kepiting terjadi di luar tubuh, hanya saja
sebagian kepiting meletakkan telur-telurnya pada tubuh sang betina. Kepiting
betina biasanya segera melepaskan telur sesaat setelah kawin, tetapi sang betina
memiliki kemampuan untuk menyimpan sperma sang jantan hingga beberapa
bulan lamanya.
Kepiting juga merupakan hewan osmoregulator, yaitu hewan yang
mempunyai mekanisme faali untuk menjaga kestrabilan lingkungan internalnya,
dengan cara mengatur osmoralitas (kandungan garam dalam air) pada cairan
internalnya. Insang pada kepitinglah yang berperan sebagai organ utama dalam
pengaturan ion untuk proses osmoregulasi