Anda di halaman 1dari 22

RANCANG BANGUN ALAT PENANGKAP IKAN JARING

INSANG (GILL NET)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

MUHAMMAD ALWAN SYAHRONY


L231 15 314

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas kelimpahan rahmat dan
hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapang Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan Jaring Insang sebagai syarat
untuk menyelesaikan PKL di Laboratorium Rancang Bangun Alat Penangkapan
Ikan.
Dan tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Pembimbing Laboratorium Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan dan penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan dan pembuatan laporan ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun tetap di butuhkan dari semua pihak demi kelengkapan
dan kesempurnaan laporan ini.
Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Makassar, Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii


DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................... 2
II. METODE PRAKTIK KERJA LAPANG ............................................. 3
A. Lokasi dan Waktu Praktik ............................................................... 3
B. Alat dan Bahan .............................................................................. 3
C. Metode Pengumpulan Data............................................................ 3
D. Alur Kegiatan Praktik Lapang ......................................................... 3
III. PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................... 5
A. Desain Jaring Ingsang ................................................................... 5
B. Perhitungan.................................................................................... 5
C. Pelaksanaan Konstruksi Jaring Insang............................................. 9
D. Pelaksanaan Konstruksi ................................................................ 11
E. Hasil Pelaksanaan Konstruksi Jaring Insang .................................. 13
IV. RANGKUMAN .................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 15

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Alat dan kegunaan .............................................................................. 3
2. Bahan ................................................................................................. 3

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
1. Alur pikir praktik kerja lapang .............. Error! Bookmark not defined.
2. Desain jaring insang .......................................................................... 5
3. Tali ris atas ........................................................................................ 10
4. Pelampung ........................................................................................ 11
5. Pemberat ........................................................................................... 11
6. Memasukkan tali ris ke mata jaring .................................................... 11
7. Pengikatan pelampung ....................................................................... 12
8. Pengikatan pemberat .......................................................................... 12
9. Hasil konstruksi jaring insang.............................................................. 13

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perancangan (designing) alat penangkap ikan adalah proses mempersiapkan


spesifikasi teknik dan menggambar alat penangkap ikan untuk memuaskan kebutuhan
penanganan alat, teknik, operasi, ekonomi dan social. Penyelesaian masalah yang terlibat
dalam pembuatan alat penangkap ikan untuk memuaskan karakteristik spesifk adalah
sangat kompleks, pertama karena teknologi sangat kompleks dan kedua sebab jumlah
karakteristik konflik harus diselesaikan. Pada prinsipnya, perancang alat penangkap ikan
sudah cukup memiliki pengalaman praktek dan dapat melalukan perhitungan keteknikan.
Dengan pengetahuan ini, rencana dan spesifikasi suatu alat penangkap ikan dapat
dikembangkan dan alat dikontruksi serta diuji di laut. Jika sebuah alat penangkapan ikan
yang baru kurang memuaskan, boleh dimodifikasi atau yang terburuk adalah dibuat
perancangan kembali mulai dari awal dengan memperhatikan kesalahan sebelumnya
(Najamuddin, 2011).
Pada lembaran jaring, bagian atas diletakkan pelampung float dan pada bagian
bawah diletakkan pemberat sinker. Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan
arah, yaitu bouyancy dari float yang bergerak menuju keatas dan sinker ditambah dengan
berat jaring didalam air yang bergerak menuju kebawah maka jaring akan terentang.
Pertimbangan dua gaya inilah yang akan menentukan baik buruknya rentangan vertikal
suatu gill net dalam air, sehubungan pula dengan gaya dari angin, arus, gerak gelombang
dan sebagainya (Sudirman, 2013).
Tertangkapnya ikan-ikan dengan gill net ialah dengan cara ikan-ikan tersebut
terjerat gilled pada mata jaring ataupun terbelit entangled pada tubuh jaring. Pada
umumnya ikan-ikan yang yang menjadi tujuan penangkapan ialah jenis ikan yang
horizontal migration dan vertikal migration-nya tidak seberapa aktif. Dengan perkataan
lain migration dari ikan-ikan tersebut terbatas pada suatu range layer-depth tertentu.
Berdasarkan depth dari swimming layer ini lebar jaring ditentukan.
Adapun alat penangkap ikan yang dirancang yang kemudian dibuat pada praktik
kerja lapang ini adalah gill net yang akan dipasang dipermukaan perairan (surface gill
net). Menurut (Najamuddin, 2011) Definisi jaring insang adalah suatu alat penangkap ikan
berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, tali pelampung, tali
ris atas pada bagian atas jaring, serta pemberat, tali pemberat, tali ris bawah pada bagian
bawah jaring. Kadang-kadang tali ris atas dan tali pelampung hanya satu tali. Demikian
pula halnya pada tali pemberat dan tali ris bawah digabung menjadi satu. Pada beberapa
jenis jaring insang tidak menggunakan tali sama sekali pada bagian bawah jaring.

1
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya praktik kerja lapang Rancang Bangun Alat Penangkapan
Ikan yaitu agar mahasiswa mampu membuat desain dan konstruksi dari suatu alat
tangkap ikan gill net.
Adapun kegunkaan praktik kerja lapang Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan
ini yaitu dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam membuat gill net.

2
II. METODE PRAKTIK KERJA LAPANG

A. Lokasi dan Waktu Praktik


Praktik kerja lapang Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan ini dilaksanakan pada
bulan November 2019 – Januari 2020 di Laboratorium Rancang Bangun Alat
Penangkapan Ikan, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktik kerja lapang, yaitu :
Tabel 1. Alat dan kegunaan
No Alat Kegunaan
1 Roll meter Untuk mengukur panjang setiap bahan
2 Jangka Sorong Untuk mengukur diameter setiap bahan
3 Gelas Ukur Untuk mengukur massa jenis pelampung
4 Jarum Untuk mengikatkan pelampung dan pemberat pada tali
ris
5 Timbangan Untuk mengukur berat setiap bahan yang diperlukan
5 Alat tulis menulis Untuk mencatat semua hasil pengukuran setiap bahan
6 Gunting Untuk memotong tali dan benang
7. Coban Untuk mengikatkan pelampung maupun pemberat
pada tali ris
8. Korek api Untuk merapikan potongan benang

Adapun bahan yang digunakan dalam praktik kerja lapang, yaitu :


Tabel 2. Bahan
No Bahan
1 Jaring monofilament, mesh 2 inci
2 Pelampung karet
3 Pemberat timah
4 Tali No. 4 dan No. 3
5 Benang nilon

C. Metode Pengumpulan Data


1. Pengukuran langsung
Melakukan pengukuran langsung terhadap semua bahan seperti menghitung
jumlah mata jaring, mengukur panjang tali dan panjang jaring menggunakan rol meter,
mengukur dan menghitung diameter pelampung dan pemberat menggunakan gelas ukur,
mengukur berat pemberat dan pelampung menggunakan timbangan digital, dan
mengukur berat jaring dan berat tali menggunakan timbangan gantung.

2. Metode Studi Literatur


Metode ini dilaksanakan dengan mencari literatur dari berbagai media yang
memberi informasi mengenai gill net.

3
D. Alur Kegiatan Praktik Lapang

Pembuatan desain alat

Perhitungan Bahan

Jaring Pelampung (berat Pemberat Tali Temali (berat


(berat) dan volume) (berat) dan panjang)

- Jumlah mata jaring - Panjang tali pemberat


- Panjang jaring - Jumlah Pelampung
- Lebar Jaring - Daya Apung
- Panjang tali ris - Daya Pemberat
- Jumlah pemberat

Persiapan Bahan

Pelaksanaan Konstruksi

 Memasukkan tali ris ke mata jaring


 Pengikatan pelampung
 Memasukkan pemberat ke tali pemberat
 Pengikatan pemberat
 Pengikatan tali ris dan mata jaring

Hasil konstruksi

Gambar 1. Prosedur kerja jaring insang

4
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Desain Jaring Insang


Pada praktik kerja lapang rancang bangun alat penangkapan ikan, pembuatan
desain alat tangkap adalah sesuatu yang wajib dilakukan. Desain rancang bangun alat
penangkapan ikan adalah suatu proses mempersiapkan spesifikasi teknik dan
menggambarkan alat penangkapan ikan untuk memuaskan kebutuhan penanganan alat,
teknik, operasi, ekonomi dan sosial.

Gambar 2.Desain jaring insang

Dalam praktik kerja lapang ini akan dibuat jaring insang permukaan dengan 1919
mata jaring dengan panjang tali ris atas 47,22 m terdapat 90 pelampung yang dipasang
dengan jarak antar mata yaitu 53 cm, 21 dan 22 mata jaring antar pelampung, kemudian
pada tali ris bawah dengan panjang 48,8 m terdapat 66 pemberat yang dipasang dengan
jarak 75 cm, 29 dan 30 mata jaring antar pemberat. Sedangkan untuk kedalaman jaring
yaitu 2,36 m dengan jumlah mata jaring sebanyak 70 mata.

B. Perhitungan
Setelah pengukuran massa dari bahan maka dilanjutkan dengan perhitungan.
Perhitungan yang dimaksud yakni :
1. Bahan Jaring dan Ukurannya
Jumlah mata jaring ke samping : 1919 mata
Jumlah mata jaring ke bawah : 70 mata
Mesh size : 1,5 = 4,1 cm
Berat jaring monofilament : 0.946 kg
Massa jenis jaring monofilament : 1,14 kg/m3
Berat rata-rata pemberat (timah) : 19,64 g

5
Massa jenis pemberat (timah) : 11,4 g/cm3
Berat rata-rata pelampung : 3,16 g
Berat pelampung (bentuk kotak) : 1,67 g
Volume pelampung (bentuk kotak) : 16,34 ml
1,67
Massa jenis pelampung : = 0,10 g/ml
16,34

Berat 1 m tali ris atas (PE biru) : 8,8 g


Berat 1 m tali ris bawah (PE orange) : 3,9 g
Massa jenis tali PE : 0,95 g/cm3

2. Perhitungan Panjang Tali Ris


a. Tali ris atas
Shortening 40%
𝐿𝑜− 𝐿𝑖
S = 𝐿𝑜
× 100%
78,70 − 𝐿𝑖
40% = 78,70
x 100%
78,70 − 𝐿𝑖
0,4 = 78,70

78,70 x 0,4 = 78,70 – 𝐿𝑖


𝐿𝑖 = 78,70 – 31,48
= 47,22 m

b. Tali ris bawah


Shortening 38%
𝐿𝑜− 𝐿𝑖
S = 𝐿𝑜
× 100%
78,70 − 𝐿𝑖
38% = 72,771
x 100%
78,70 − 𝐿𝑖
0,38 = 78,70

78,70 x 0,38 = 78,70 – 𝐿𝑖


𝐿𝑖 = 78,70 – 29,906
= 48,8 m + 2,6
= 51,4 m

3. Perhitungan Daya Apung


a. Daya apung 1 pelampung
1
= W (𝜌 − 1)
1
= 3,16 (0,10 − 1)

= 3,16 (9)

6
= 28,44 x 90 gf
= 2.559,6 gf

b. Daya Apung Tali


 Tali Ris Atas

1
B = W (ρ − 1)
1
= 8,8 (0.95 − 1)

= 8,8 x 0.0526
= 0,46288 x 47,2
= 21,8479 gf

 Tali Ris Bawah


1
B = W (ρ − 1)
1
= 3,9 ( − 1)
0.95

= 3,9 x 0.0526
= 0,20514 x 48,8
= 10,0109 gf

4. Perhitungan Daya Tenggelam


a. Daya tenggelam jaring
1
S = W (1 − 𝜌)
1
= 946 (1 − 1,14
)

= 946 × 0,1229
= 116,263 gf

b. Daya tenggelam tali pemberat


1
S = W (1 − 𝜌)
1
= 1,2 x 48,8 (1 − )
1,14

= 58,56 (0,1229)
= 7,1970 gf

c. Daya tenggelam 1 pemberat


1
S = 19,64 (1 − 11,4
)

= 19,64 × 0,9123
= 17,9175 gf

7
Total Bouyancy (TB)
TB = (daya apung tali ris atas + daya apung tali ris bawah + daya apung
pelampung)
= (21,8479 + 10,0109 + 2.559,6)
= 2,591,4588 gf
𝑇𝐵−𝑇𝑆
EB = 𝑇𝐵
× 100%
2591,4588 − 𝑇𝑆
50% = 2591,4588
× 100%

0,5 × 2,591,4588 = 2,591,4588 – TS


1,295,7294 = 2,591,4588 – TS
TS = 2,591,4588 – 1,295,7294
TS = 1,295,7294
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑟𝑖𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠
 Jumlah pelampung = +1
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔
47,22 𝑚
= 0,53
+1

= 89,094 + 1
= 90 buah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑎−4
 Jumlah mata antar pelampung = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔−1)
1919−4 1915
= =( )
90−1 89

= 21,51→ 21 & 22 mata


Sehingga 21 mata digunakan 43 kali dan 22 mata digunakan 46 kali
𝑇𝑆−𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑙𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔+𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
 Jumlah pemberat = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑙𝑎𝑚 1 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟
1,295,7294 − 116,263 + 7,1970
= 17,9175
1,187.6634
= 17,9175

= 66,23
= 66 buah
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑟𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
Jarak antar pemberat =( 𝛴𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡−1
)
48,8
= (66−1)

= 75
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑎−4
 Jumlah mata antar pemberat =( 𝛴𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡−1
)
29
1919−2 1917 65√1917
= 66−1
= ( 65 ) 1885
32

= 29,49 → 29 & 30 mata kemudian 65-32= 33

8
Sehingga 29 mata digunakan 33 kali dan 30 mata digunakan 32 kali

d. Perhitungan Kedalaman
= n.m√2𝑆 − 𝑆 2
= 72 × 4,1√2(0,4) − 0,42
= 295,2√0,8 − 0,16
= 295,2 √0,64
= 295,2 x 0,8
= 236,16 = 2,36 m

C. Pelaksanaan Konstruksi Jaring Insang


1. Jaring
Jaring gill net merupakan jaring yang berbentuk empat persegi panjang, dalam satu
set jaring gill net mempunyai ukuran mata yang sama. Dalam praktik kerja lapang kali ini
menggunakan jaring dengan ukuran mata 1,5 inci dengan jumlah mata jaring vertikal
sebanyak 70 mata, jumlah mata jaring horizontal sebanyak 1919 mata.
Jaring yang digunakan dalam membuat gill net adalah jaring yang terbuat dari
bahan monofilament dengan berat jaring 0.946 kg, panjang jaring setelah ditata yaitu
78,70 m dengan shortening 40% untuk bagian atas, dan 78,70 m dengan shortening 38%
untuk bagian bawah.
Badan jaring atau jaring utama pada jenis jaring insang satu lembar terdiri dari
hanya satu lembar badan jaring dimana semua ukuran mata jaring mesh size sama.
Ukuran mata jaring dan nomor benang dari badan jaring biasanya
Panjang jaring bagian bawah lebih panjang dibandingkan dengan panjang jaring
bagian atas. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya nilai pengerutan shortening yang
diberikan, nilai pengerutan pada jaring bagian atas dibuat lebih besar dibandingkan pada
bagian bawah sehingga jaring bagian bawah ukurannya lebih panjang dibandingkan
bagian atas dengan tujuan agar posisi jaring sewaktu dioperasikan dapat terentang
dengan baik di dalam perairan. Hal tersebut juga berpengaruh besar terhadap bentangan
jaring bagian bawah pada saat dilakukan penarikan terhadap alat tangkap.

1. Tali temali
Gill net pada umumnya ada beberapa tali yang digunakan dalam proses pembuatan
alat tangkap yaitu tali ris atas, tali pelampung, tali ris bawah, dan tali pemberat. Namun
banyak juga gill net yang hanya menggunakan tali pelampung dan tali pemberat yang
difungsikan sebagai tali ris. Tali ris atas yang digunakan sebagai tempat mengikat
pelampung dan tali ris bawah sebagai tempat untuk pemberat.
Pada praktik kerja lapang ini menggunakan 3 tali yang difungsikan sebagai tali ris

9
atas, tali ris bawah, dan tali pemberat.
a) Tali ris atas

Gambar 3.Tali ris atas

Tali ris atas merupakan pembentuk jaring bagian atas dengan shortening 40%.
Selain itu, tali ris atas juga sekaligus berfungsi sebagai tali pelampung karena merupakan
tali dimana pelampung diikatkan. Nomor tali yang digunakan untuk tali ris atas adalah
nomor 4. Panjang tali ris atas yaitu 47,22 m dengan dilebihkan 2 meter pada masing-
masing ujungnya untuk dipasangkan pelampung tanda.
b) Tali ris bawah
Tali ris bawah berfungsi sebagai pembentuk bagian bawah jaring dengan shortening
38%. Tali ris bawah juga merupakan penghubung antara jaring dengan pemberat karena
merupakan tempat untuk diikatkannya tali pemberat. Panjang tali ris bawah yaitu 48,8 m
dengan dilebihkan 2,36 m pada masing-masing ujungnya yang berfungsi untuk mengikat
sisi vertikal jaring.
c) Tali pemberat
Tali pemberat berfungsi sebagai penghubung antara pemberat dengan tali ris
bawah. Bahan dan ukuran yang digunakan pada tali pemberat sama dengan yang
digunakan pada tali ris bawah. Tali pemberat akan dimasukkan kedalam pemberat dan
diikatkan pada tali ris bawah.

2. Pelampung

10
Gambar 4. Pelampung

Jenis pelampung yang digunakan dari bahan karet sandal. Pelampung karet
diikatkan dengan tali ris atas. Berat pelampung yang digunakan adalah 3,16 g. Jumlah
pelampung yang digunakan dalam pembuatan gill net ini yaitu 90 buah dengan jumlah
mata antar pelampung 21 dan 22 mata sedangkan jarak antar pelampung adalah 53 cm.

3. Pemberat

Gambar 5. Pemberat

Pemberat yang digunakan dalam alat tangkap ini yaitu jenis timah. Pada bagian
tengah pemberat terdapat lubang sebagai tempat dimasukkannya tali yang kemudian
akan diikatkan dengan tali ris bawah, beratnya 19,64 g. Jumlah pemberat yang digunakan
dalam pembuatan gill net ini yaitu 66 buah dengan jumlah mata antar pemberat yaitu
untuk 29 mata dan 30 mata, sedangkan jarak antar pemberat adalah 75 cm.

D. Pelaksanaan Konstruksi
Mengkonstruksi jaring insang dimulai dengan memasukkan tali ris ke mata jaring.
Pertama, tali ris atas dipasang pada jaring bagian atas dengan memasukkan tali ke setiap
mata jaring dari awal hingga akhir mata jaring.

Gambar 6. Memasukkan tali ris kedalam jarring

11
Kemudian pelampung dipasang dengan membuat simpul pangkal sebanyak 3 kali
kemudian membuat 3 buah lubang pada sisi pelampung sebagai tempat untuk
memasukkan tali, selanjutnya pelampung diikatkan dan dilakukan simpul 3 kali ada ujung
bagian dalam dan seterusnya sampai selesai. Selanjutnya, jarak antara pelampung
tersebut diikat sesuai dengan jarak yang sudah diperhitungkan, proses ini dilakukan
sampai selesai.

Gambar 7. Pengikatan pelampung

Setelah proses pemasangan pelampung selesai, dilanjutkan dengan pemasangan


pemberat. Proses ini dimulai dengan memasukkan tali ris bawah kedalam jaring dan pada
tali pemberat dimasukkan pemberat. Pada tali pemberat ini akan diberi tanda untuk jarak
antar pemberat. Selanjutnya, tali dibentangkan secara bersamaan, dilanjutkan dengan
penjahitan pemberat dengan membuat simpul dimasing-masing ujung pemberat.

Gambar 8. Pengikatan pemberat

Selanjutnya mengikat pada bagian pemberat. Langkah selanjutnya yaitu


memasukkan tali ris bawah kedalam mata jaring, selain itu juga memasukkan tali
pemberat pada pemberat timah kemudian memberi tanda pada tali ris bawah jarak antar

12
pemberat. Kemudian bentangkan jaring secara bersamaan. Setelah tali pemberat dan tali
ris dibentangkan langkah selanjutnya yaitu memasang pemberat, karena pemberat timah
sudah dimasukkan kedalam tali pemberat sehingga langsung dibuat simpul pada masing-
masing ujung pemberat, lakukan pada setiap pemberat. Jika semua pemberat selesai
diikat tahap selanjutnya yaitu menjahit jarak antar pemberat seperti yang dilakukan pada
pelampung.
Langkah selanjutnya yaitu mengikat kedua sisi vertikal jaring dengan memasukkan
tali pemberat kedalam mata jaring. Tali pemberat yang sejak awal sudah ditambah
ukurannya berfungsi untuk mengikat sisi vertikal jaring. Sebelum jaring diikat pada tali
perlu dilakukan perhitungan dimana dari hasil perhitungan yang diperoleh digunakan
untuk panduan mengikat sisi vertikal jaring. Bagian dalam jaring atau depth diikat pada tali
ris bawah yang dipasang pada sisi kanan dan kiri jaring bagian depth. Diikat
menggunakan tali nilon dengan bantuan coban.

E. Hasil Pelaksanaan Konstruksi Jaring Insang

Gambar 9. Hasil konstruksi jaring insang

Dalam praktik kerja lapang rancang bangun gill net mengajarkan tentang bagaimna
cara mendesain dan membuat gill net dengan baik dan benar. Dalam praktik ini bahan
yang digunakan yaitu jaring berupa tasi (monofilament) dengan mesh size 1,5 inci.
Adapun jumlah mata jaring secara horizontal sebanyak 1919 mata sedangkan secara
vertikal yaitu 70 mata. Daya apung pelampung adalah 2.559,6 gf, daya tenggelam
pemberat adalah 7,1970 gf dan daya tenggelam jaring adalah 116,263 gf
Panjang tali ris atas (shortening 40%) adalah 47,22 m, panjang tali ris bawah
(shortening 38%) adalah 48,80 m, dengan kedalaman jaring 2,36 m. Kemudian jumlah
pelampung yang digunakan sebanyak 90 buah, dengan jarak antar pelampung 53 cm dan
jumlah mata antar pelampung sebanyak 21 dan 22 mata. Dan jumlah pemberat yang
digunakan sebanyak 66 buah, dengan jarak antar pemberat 75 cm serta jumlah mata
sebanyak 29 dan 30 mata

13
IV. RANGKUMAN

Jaring insang (gill net) merupakan alat penangkap ikan yang mudah didesain
demikian pula dikonstruksi. Desain gill net yang dibuat pada praktik kerja lapang ini
menggunakan bahan jaring berupa tasi (monofilament) dengan mesh size 1,5 inci. Jumlah
mata jaring secara horizontal sebanyak 1919 mata, sedangkan secara vertikal sebanyak
70 mata. Jumlah pelampung yang digunakan adalah 90 buah yang terbuat dari karet
sandal dengan jarak antar pelampung yaitu 53 cm dan jumlah mata antar pelampung
sebanyak 21 dan 22 mata. Jumlah pemberat yang digunakan adalah sebanyak 66 buah
yang berbahan timah dengan jarak antar pemberat yaitu 75 cm dan jumlah mata antar
pemberat sebanyak 29 dan 30 mata. Tujuan perbedaan panjang jaring bagian atas dan
bagian bawah agar posisi jaring saat dioperasikan dapat terbentang dengan baik di dalam
perairan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Najamuddin. 2011. Rancang Bangun Alat Penangkapan Ikan. Arus Timur. Makassar
Sudirman, 2013. Mengenal Alat dan Metode Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta

15
LAMPIRAN

16
Lampiran 1. Kartu Kontrol Praktik Lapang

Waktu (WITA)
NO Hari/tanggal Kegiatan
Mulai Akhir
1 Rabu, 1 09.00 17.00 Menimbang bahan dan menghitung
November mata jaring
2 Kamis, 2 09.30 17.00 Mengukur panjang tali ris atas
November
3 Jumat, 3 08.30 16.00 Menghitung jarak antar pelampung
November dan menghitung panjang tali ris atas
4 Sabtu, 4 09.00 17.00 Memasang pelampung dan Mengikat
November jarak antar pelampung
5 Minggu, 5 09.00 17.00 Memasang pelampung dan Mengikat
November jarak antar pelampung
6 Senin, 6 10.00 16.30 Memasang pelampung dan Mengikat
November jarak antar pelampung
7 Selasa, 20 09.30 17.00 Mengukur tali ris bawah dan tali
Januari pemberat
8 Rabu, 21 09.00 17.00 Memasang pemberat dan Mengikat
Januari jarak antar pemberat
9 Kamis, 22 08.00 15.30 Memasang pemberat dan Mengikat
Januari jarak antar pemberat
10 Jumat, 23 09.00 17.00 Memasang pemberat dan Mengikat
Januari jarak antar pemberat
11 Sabtu, 24 09.30 17.00 Memasang pemberat dan Mengikat
Januari jarak antar pemberat

17

Anda mungkin juga menyukai