Disusun oleh :
Kelompok 8 / Perikanan A
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih
pada Ikan Lele (Clarias sp.).
Kelas Perikanan – A
Asisten Laboratorium
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan
karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan laporan akhir praktikum pertama
mata kuliah Fisiologi Hewan Air yang berjudul “Perhitungan Sel Darah Merah
dan Sel Darah Putih pada Ikan Lele (Clarias sp.)”.
Penyusunan laporan praktikum ini bertujuan untuk menganalisa dan
mengetahui penghitungan hasil praktikum tentang hematokrit pada ikan mas.
Penyusun tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Fisiologi Hewan dan juga kepada asisten laboratorium Fisiologi Hewan Air yang
setia membimbing dan membantu dalam melakukan praktikum hingga
penyusunan laporan akhir praktikum. Penyusun berharap laporan akhir ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................................. 1
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18
LAMPIRAN ................................................................................................ 20
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk menghitung jumlah sel darah merah pada ikan lele
2. Untuk menghitung sel darah putih ikan lele.
1
2
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
jumlah sel darah merah dan sel daerah putih ikan lele dan cara menghitungnya
juga secara tidak langasung mengetahui kondisi ikan lele tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
5
organ-organnya adalah jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik
(vena),dan kapiler –kapiler darah. Fungsi dari baian organ tersebut adalah untuk
memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung
hewan adalah alat pacu jantung yang memungkinkan jantung terus berdenyut
walaupun otak sudah rusak (Bond 1979).
Bagian –bagian dari jangtung adalah atrium (berdinding tipis), ventrikal
(berdinding tebal), sebagai pemompa darah, bulbus asteriosus sebelum atrium,
terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi,
berasal dari organ–organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui
katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventrikel darah di tekan
dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang.
Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan
seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke
bagian dorsal, ke ventrikel, dan ekor kembali jantung (Soewolo 2005).
membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran
darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan
endothelium dan sub endothelium (Wedemeyer et al. 1990).
Vena adalah darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur
vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan
rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian
dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan
jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umunya berkontraksi secara aktif,
tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk
memompa darah dari dinding ke jantung (Lagler et al. 1977).
Kapiler adalah percabangan saluran darah yang merupakan tempat
terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga
macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori, dan kapiler
diskontinyu (sinusoid) (Lagler et al. 1977).
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Alat Praktikum
No. Nama Alat Fungsi
1. Haemacytometer Sebagai alat untuk menghitung sel darah
2. Mikroskop Sebagai alat untuk mengamati sel darah
Hand counter Sebagai alat untuk memudahkan perhitungan sel
3.
darah
4. Talenan Sebagai alas untuk memotong bagian ikan uji
5. Pisau Sebagai alat untuk memotong ikan uji
6. Pipet Thomma Sebagai alat untuk mengambil darah ikan uji
Timbangan Sebagai alat untuk menimbang bobot tubuh ikan
7.
uji
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu sebagai berikut :
Tabel 2. Bahan Praktikum
No. Nama Bahan Fungsi
1. Ikan lele Sebagai bahan percobaan atau yang di uji.
2. Larutam Hayem Sebagai perusak sel darah putih
3. Larutas Turk’s Sebagai perusak sel darah merah
10
11
2. Ikan uji ditempatkan pada wadah lalu lukai bagian pangkal ekornya
dengan pisau bedah.
3. Darah yang keluar dihisap dengan pipet Thomma sebatas skala 0,5 dan
dihentikan penghisapan dengan menekan ujung lidah ke ujung karet
penghisap, kemudian ditambah larutan Turk sampai skala 101.
4. Karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan
dengan ibu jari dan telunjuk agar cairan tidak keluar, selanjutnya
digerakkan dengan arah memutar selama 3 menit agar merata.
5. Kamar hitung ditetesi dengan cairan darah tadi melalui parit
haemacytometer, biarkan beberapa saat, kemudian dilakukan
penghitungan dengan menggunakan dengan menggunakan hand counter.
6. Sel darah putih dihitung ke lima kotak di bagian sudut dan dihitung persel
kotak kemudian dijumlah dan dibagi lma untuk rata-ratanya. Faktor
pengali 20 x 16 x 10 = 3200 yang harus dikalikan dengan jumlah rata-rata
sel darah putih tersebut yang merupakan jumlah SDM per ml darah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bobot ikan lele yang diuji seberat 96.40 gram. Memiliki jumlah sel darah
merah sebanyak 4.740.000 sel/mm3 dan memiliki jumlah sel darah putih sebanyak
801.600 sel/mm3.
Eritrosit berwarna kekuningan, berbentuk lonjong, kecil, dengan ukuran
berkisar antara 7-36 μm (Lagler et al. 1977). Jumlah eritrosit pada ikan
teleostei berkisar antara (1,05 - 3,0) x 106 sel/mm3 (Irianto 2005). Jumlah eritrosit
ikan lele (Clarias sp) adalah 3,18x106 sel/ml (Angka et al. 1985). Rendahnya
eritrosit merupakan indikator terjadinya anemia, sedangkan tingginya jumlah
eritrosit menandakan ikan dalam keadaan stres (Wedemeyer dan Yasutake 1977).
Leukosit tidak berwarna dan jumlah leukosit total ikan teleostei berkisar antara
20.000-150.000 butir tiap mm3 (Dopongtonung 2008).
Ikan lele yang memiliki berat 96,40 gram Memiliki jumlah sel darah
merah sebanyak 4.740.000 sel/mm3 dan memiliki jumlah sel darah putih sebanyak
801.600 sel/mm3. Ikan lele ini memiliki jumlah eritrosit tinggi menandakan bahwa
ikan lele ini jantan, berumur muda, aktivitas harian aktif (Sutrisno 1987). Ikan lele
ini memiliki jumlah eritrosit tinggi menandakan ikan dalam keadaan stress
(Wedemeyer dan Yasutake 1977), ikan mengalami stress karena sebelum
perlakuan ikan lele di foto oleh praktikan yang jumlahnya banyak sehingga ikan
lele berada di darat cukup lama, maka jumlah eritrosit meningkat dan mengalami
stress. Jumlah leukosit ikan lele jumlahnya tinggi. Meningkatnya produksi jumlah
sel darah putih ikan lele menunjukkan adanya respon perlawanan tubuh terhadap
13
zat asing penyebab penyakit. Hal ini menandakan bahwa ikan lele ini terkena
penyakit.
8000000
Jumlah Sel Darah sel/mm3
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
96.39 85.8 95.67 89.7 90.3 86.79
Bobot ikan (gram)
SDM SDP
Gambar 3. Grafik Sel Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih
14
sebanyak 542.622 sel/mm3. Ikan lele yang memiliki berat 95,67 gram memiliki
rata-rata jumlah sel darah merah sebanyak 1.204.000 sel/mm3 dan memiliki sel
darah putih sebanyak 117.760 sel/mm3. Ikan lele yang memiliki berat 89,7 gram
memiliki rata-rata jumlah sel darah merah sebanyak 1.895.555 sel/mm3 dan
memiliki sel darah putih sebanyak 71.111 sel/mm3. Ikan lele yang memiliki berat
90,3 gram memiliki rata-rata jumlah sel darah merah sebanyak 827.777 sel/mm3
dan memiliki sel darah putih sebanyak 115.644 sel/mm3. Ikan lele yang memiliki
berat 86,79 gram memiliki rata-rata jumlah sel darah merah sebanyak 2.526.250
sel/mm3 dan memiliki sel darah putih sebanyak 89.492 sel/mm3.
Hasil pengamatan membuktikan bahwa nilai eutrosit (sel darah merah)
paling tinggi terdapat pada rata rata ikan lele yang berbobot 96,39 gram yaitu
sebanyak 7.104.777 sel/mm3 sedangkan pada ikan lele dengan bobot 85,8 – 86,79
gram cenderung normal antara jumlah sel darah merah dengan sel darah putih.
Ikan lele yang berbobot 95,67 gram, 89,7 gram, 90,3 gram, dan 86,79 gram berada
dalam kondisi yang sehat. Ikan lele yang berbobot 96,4 gram dan 85,8 gram
kondisi sakit karena nilai leukositnya tinggi.
Ikan lele memiliki jumlah eritrosit tinggi menandakan bahwa ikan lele
jantan, berumur muda, aktifitas harian aktif. Jumlah eritrosit ikan lele ini melebihi
batas normal, hal ini menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress, ikan
mengalami stress karena sebelum perlakuan ikan lele di foto oleh praktikan yang
jumlahnya banyak sehingga ikan lele berada di darat cukup lama, lalu ada sayatan
pada ekor lele, hal tersebut menyebabkan jumlah eritrosit meningkat dan
mengalami stress. Leukosit ikan lele jumlahnya tinggi, Meningkatnya produksi
jumlah sel darah putih ikan lele menunjukkan adanya respon perlawanan tubuh
terhadap zat asing penyebab penyakit. Hal ini menandakan bahwa ikan lele ini
terkena penyakit.
15
Berikut merupakan grafik hubungan antara jumlah sel darah dan bobot
ikan lele angkatan
12000000
Jumlah Sel Darah sel/mm3
10000000
8000000
SDM
6000000
SDP
4000000 y = 197164x - 2E+07 Linear (SDM )
R² = 0.11
2000000 Linear (SDP)
y = 11144x - 744219
R² = 0.0185
0
85 90 95 100
Bobot ikan (g)
Gambar 4. Grafik Hubungan Bobot dengan Jumlah Sel Darah Merah dan Putih
Grafik data angkatan hubungan antara bobot ikan dengan jumlah sel darah
menunjukkan bahwa sel darah merah memiliki R2 = 0.11 sehingga 11% bobot
mempengaruhi jumlah sel darah merah. Sedang nilai regresi R2=0,0185 pada sel
darah putih menunjukan bahwa 1,85% bobot dapat mempengaruhi jumlah sel
darah putih. Hal ini menandakan bahwa bobot ikan memiliki pengaruh yang
sangat kecil terhadap jumlah sel darah merah dan sel darah putih pada ikan. Sel
darah merah pada ikan dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, kondisi badan,
aktivitas harian (Sutrisno 1987).
Sel darah putih memiliki R2 = 0.0185. hal ini menandakan bahwa bobot
ikan tidak berpengaruh terhadap jumlah sel darah putih pada ikan. Sel darah putih
pada ikan dipengaruhi oleh kondisi ikan. Jumlah leukosit akan meningkat ketika
ikan terkena infeksi penyakit (Yanto 2015).
16
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Jumlah rata-rata sel darah merah ikan lele dengan bobot 96,39 gram
mempunyai 6.920.000 sel/mm3
2. Jumlah rata-rata sel darah putih ikan lele dengan bobot 96,39 gram
mempunyai 560.800 sel/mm3
5.2 Saran
Praktikum akan berjalan dengan baik serta menghasilkan data yang akurat
jika percobaan dilakukan berkali-kali. Praktikan seharusnya menjaga kondisi saat
praktikum sehingga tidak menimbulkan kekeliruan yang menyebabkan kesalahan
dalam praktikum dan hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Angka, S.L, G.T. Wongker, Karwani. 1985. Blood Picture and Bacteria Isolated
From Ulcered and Croocked Back. Clarias Batrachus. Bogor: Biotrop
Special Publishing.
Chinabut, S., C. Limsuwan, dan P. Katsuwan. 1991. Histology of yhe Walking Catfish,
Clarias batracus. IDRC. Canada. 96 pp.
Dopongtonung, Asriyani. 2008. Gambaran Darah Ikan Lele (Clarias spp) yang
Berasal dari Daerah Laladon-Bogor. Skripsi. Program Studi Kedokteran
Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.Lagler, K.
F., J. E. Bardach., R. R. Miller., D. R. M. Passino. 1977. Ichtiology. John
Wiley & Sons, Inc. United State of America.
Kandir. 2009. Fenomena Pergerakan Sel Darah Merah Manusia di Dalam Sistem
Elektrodielektrik. Semarang : Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang.
Wedemeyer, G.A and Yasutke. 1977. Clinical Methods for The Assessment on
The Effect of Enviromental Stress on Fish Health. Technical Paper of The
US Departement of The Interior Fish and the Wildlife Service, 89 : 1-17.
18
Yanto, S. 2015. Pembuatan dan Peningkatan Kualitas Zat Warna Merah Alami
yang Dihasilkan Oleh Monascus purpureus. Dalam: Fardiaz S, Dewanti
RD, Budijanto S (eds). Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB.
19
LAMPIRAN
14
1. Talenan 2. Pisau
3. Larutan Hayem
16
= 250,5 × 3200
= 801,600 sel/mm3
20
Tabel hasil pengamatan sel darah merah dan sel darah putih ikan lele kelas B
Bobot SDM SDP
Kelompok (gr) (sel/mm3) (sel/mm3)
1 95.67 1530000 149600
2 95.67 1270000 177600
3 95.67 1250000 108000
4 95.67 1170000 114400
5 95.67 1110000 140800
6 95.67 1040000 63200
7 95.67 1010000 104000
8 95.67 1330000 147200
9 95.67 1180000 36000
10 95.67 1150000 136800
11 89.7 1570000 80800
12 89.7 1590000 80000
13 89.7 1820000 74400
14 89.7 1730000 63200
15 89.7 1840000 68800
21
Tabel hasil pengamatan sel darah merah dan sel darah putih ikan lele kelas C
Bobot SDM SDP
Kelompok (gr) (sel/mm3) (sel/mm3)
1 90.3 1850000 117600
2 90.3 1570000 107200
3 90.3 1810000 124000
4 90.3 2100000 120800
5 90.3 1990000 130400
6 90.3 1700000 115200
7 90.3 1750000 119200
8 90.3 1890000 89600
9 90.3 1790000 116800
10 86.79 1000000 34400
11 86.79 1210000 64800
12 86.79 1550000 47200
13 86.79 1690000 125600
14 86.79 1070000 233600
15 86.79 2700000 36000
16 86.79 9700000 46400
17 86.79 1290000 58000