Disusun Oleh :
Kelompok 3 / Perikanan A
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih
Ikan Lele (Clarias sp)
Kelas Perikanan – A
Kelompok Nama NPM
3 Sartika Yusriyah 230110170016
Ine Triana Nuradha 230110170020
Fikry Ingdrya Ghazaly 230110170026
Asisten Laboratorium
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air dengan tepat
waktu. Tujuan penulisan Laporan praktikum adalah untuk memenuhi salah satu
tugas praktikum Fisiologi Hewan Air. Laporan ini membahas mengenai
Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih pada Ikan Lele (Clarias sp).
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
1. Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air,Drs. H. Walim Lili, M.Si, Dr. Ir.
Kiki Haetami, M.Si., dan Irfan Zidni, S.Pi.,MP. Yang telah menyampaikan
materi dengan baik.
2. Asisten labolatorium Sona Yudha Diliana, S.Pi. yang telah membimbing
penulis selama praktikum.
Semoga laporan praktikum yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi
kelompok dan juga pembaca. Adanya saran yang membangun dari pembaca
untuk perbaikan laporan praktikum selanjutya sangat dihargai, kami ucapkan
terima kasih.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 6
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 7
1.3 Manfaat ............................................................................................................ 7
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 8
2.1 Ikan Lele .......................................................................................................... 8
2.1.1 Klasifikasi Ikan Lele ...................................................................................... 9
2.1.2 Fisiologi Ikan Lele ......................................................................................... 9
2.2 Sistem Peredaran Darah .............................................................................. 10
2.2.1 Komponen Penyusun Darah ....................................................................... 11
2.2.2 Saluran Darah ............................................................................................... 12
2.3 Sel Darah Merah ........................................................................................... 13
2.4 Sel Darah Putih ............................................................................................. 13
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sel Darah Merah ................ 14
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sel Darah Putih .................. 15
2.7 Larutan Hayem ............................................................................................. 15
2.8 Larutan Turk’s .............................................................................................. 15
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................................................... 16
3.1 Tempat dan Waktu ....................................................................................... 16
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 16
3.2.1 Alat .................................................................................................................16
3.2.2 Bahan .............................................................................................................16
3.3 Prosedur Praktikum ...................................................................................... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 18
4.1 Data Kelompok ............................................................................................. 18
4.2 Data Perikanan A.......................................................................................... 19
V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 22
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 22
5.2 Saran............................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 23
LAMPIRAN ............................................................................................................ 25
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
6
BAB I
PENDAHULUAN
6
7
pengujian dapat dilakukan dengan menghitung jumlah sel darah merah dan
sel darah putih dari suatu sampel ikan (Irianto 2005).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Menghitung jumlah sel darah merah pada ikan lele (Clarias sp.)
2. Menghitung jumlah sel darah putih pada ikan lele (Clarias sp.)
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum yang kami lakukan adalah praktikan
dapatmenghitung dan mengetahui jumlah sel darah merah dan sel darah putih
pada ikanlele (Clarias sp). Praktikan juga dapat mengetahui dan menyimpulkan
kondisiikan dari hasil perhitungan jumlah sel darah merahdan sel darah putih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
Ikan lele adalah anggota dari family Ictaluridae yang terdiri dari tujuhmarga
dan paling sedikit 45 spesies. Habitat atau lingkungan hidup ikan lele adalah
semua perairan tawar,meliputi sungai dengan aliran yang tidak terlalu deras atau
perairan yang tenangseperti waduk, danau, telaga, rawa, dan genangan air seperti
kolam. Ikan leletahan hidup di perairan yang mengandung sedikit oksigen dan
relatif tahanterhadap pencemaran bahan-bahan organik. Suyanto (2007),
menyatakan lele dapat hidup normal di lingkungan yangmemiliki kandungan
oksigen (DO) terlarut 4 ppm dan air yang ideal bagi lele mempunyai kadar
karbondioksida kurang dari 2 ppm, namun pertumbuhandan perkembangan ikan
lele akan cepat dan sehat jika dipelihara dari sumber air yang cukup bersih, seperti
air sungai, mata air, saluran irigasi ataupun air sumur.Ikan lele dapat hidup baik di
dataran rendah sampai dengan perbukitan yang tidak terlalu tinggi, contohnya di
daerah pegunungan dengan perbukitan yang tidak terlalu tinggi, misalnya di
daerah pegunungan dengan ketinggian di atas 700 m.
Ikan lele mudah beradaptasi dengan lingkungan yang tergenang air.Apabila
sudah dewasa dapat diadaptasikan di dalam lingkungan perairan yangmengalir
(Puspowardoyo dan Djarijah 2002). Kualitas air merupakan faktor penting dalam
pertumbuhan ikan, karenadiperlukan sebagai media hidup ikan. Beberapa peubah
fisika dan kimia yangdapat mempengaruhi hidup ikan lele adalah suhu, oksigen
terlarut,karbondioksida bebas, pH, dan amonia (Weatherley 1972)
mempunyai peranan fisiologis yang sangat penting. Plasma darah adalah cairan
jernih yang mengandung mineral terlarut, hasil absorbsi dari pencernaan makanan.
Buangan hasil metabolisme serta gas – gas terlarut (Lagler et al. 1977).
Leukosit dikelompokkan ke dalam granulosit dan agranulosit berdasarkan
ada tidaknya butir – butir (granul) di dalam sitoplasma. Termasuk ke dalam
kelompok granulosit yaitu heterofil, eosinofil dan basofil. Jenis leukosit ini
memiliki sifat reaksi terhadap zat tertentu yaitu eosinofil yang bersifat asidofil
(berwarna merah oleh eosin), basofil (berwarnaungu), dan heterofil bersifat tidak
basofil maupun asidofil (Dellman dan Brown 1992). Agranulosit dibagi menjadi
monosit dan limfosit (Lagler et al 1977). Agranulosit tidak memiliki butir
sitoplasmik spesifik dan ditandai dengan inti berbentuk lonjong, bulat dengan
lekuk yang khas (Dellman dan Brown 1992).
Chinabut et al. (1991) menyatakan bahwa trombosit pada ikan berbentuk
bulat memanjang atau lonjong dan berperan dalam proses pembekuan darah
karena ikut serta dalam mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Ciri khusus
trombosit adalah adanya lingkaran sitoplasma tipis di sekeliling inti yang akan
berwarna ungu tua saat diwarnai dengan Giemsa. Ukuran rata – rata trombosit
berkisar antara (4 x 7μm) – (5 x 13μm).
Wedemeyer (1996) melaporkan bahwa pemeriksaan darah penting untuk
membantu peneguhan diagnosa suatu penyakit.Penyimpangan fisiologis ikan akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada gambaran darah, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Darah akan mengalami perubahan yang serius khususnya
apabila terkena penyakit infeksi (Amlacher 1970). Parameter darah yang dapat
memperlihatkan adanya gangguan adalah nilai hematokrit, konsentrasi
hemoglobin, jumlah eritrosit (sel darah merah) dan jumlah leukosit (sel darah
putih) (Lagler et al 1977).
akan menerima darah yang kaya akan oksigen (pada teleostei dan elasmobranchi)
melalui dua kelompok arteri coronary, yaitu :
1. Arteri coronary anterior, arteri ini berasal dari saluran hipobran (cabang
dari arteri branchial aferent) arteri ini mengalirkan darah pada conus arteriosus
dan ventrikel)
2. Arteri coronary posterior, arteri ini berasal dari arteri coracoid atau arteri
subclavin dan masuk ke dalam janntung melalui bagian belakang, fungsinya untuk
mengalirkan darah pada bagian dinding jantung
Leukosit tidak berwarna dan jumlah leukosit total ikan teleostei berkisar
antara 20.000-150.000 butir tiap mm3. Leukosit berbentuk lonjong sampai bulat
(Moyle dan Cech 1988). Pada ikan lele, mas, dan nila, leukosit jenis eosinofil dan
basofil jarang ditemukan, kecuali bila ada reaksi kekebalan dengan perantaraan sel
(Nabib dan Pasaribu 1989).
Limfosit, dengan pewarnaan Giemsa, berbentuk bundar dengan sejumlah
kecil sitoplasma non granula berwarna biru cerah atau ungu pucat (Chinabut et al
1991). Limfosit bersifat aktif dan mempunyai kemampuan berubah bentuk dan
ukuran. Limfosit mampu menerobos jaringan atau organ tubuh yang lunak untuk
pertahanan tubuh (Dellman dan Brown 1992). Ukuran rata – rata limfosit berkisar
antara 4,5 - 12μm (Moyle dan Cech 1992). Persentase normal limfosit pada ikan
teleostei berkisar antara 71,12 – 82,88% (Affandi dan Tang 2002). Jumlah
limfosit di dalam darah ikan lebih banyak dibandingkan dengan limfosit pada
mamalia. Kepadatan limfosit pada ikan sebesar 48 x 10 3 sel/mm3, sedangkan
pada mamalia sekitar 2 x 10 3 sel/mm3.
Monosit berbentuk oval atau bundar, dengan diameter berkisar antara 615
mikron, memiliki inti berbentuk oval. Inti terletak berdekatan dengan tepi sel dan
mengisi sebagian isi sel. Persentase monosit pada ikan teleostei sekitar 0,1% dari
seluruh populasi leukosit yang bersirkulasi. Monosit pada ikan memiliki
morfologi yang hampir sama dengan monosit pada mamalia. Nabib dan Pasaribu
(1989) melaporkan bahwa monosit bersama makrofag akan memfagositosis sisa –
sisa jaringan dan agen penyebab penyakit.Heterofil berbentuk bulat dan berukuran
besar, diameter berkisar antara 9-13μm, memiliki sitoplasma dalam jumlah besar
dan bergranul. Sitoplasma berwarna biru cerah atau ungu pucat, sedangkan inti
berwarna biru gelap (Chinabut et al 1991). Jumlah heterofil di dalam darah akan
meningkat apabila terdapat infeksi
lingkungan dan status nutrisi serta kondisi hipoksia atau kekurangan oksigen
(Salasia et al. 2001)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum fisiologi
hewan air :
Table 2. Bahan Praktikum
16
17
Pada ikan lele yang kami amati, pada bobot ikan lele didapatkan hasil sel
darah merah sebanyak 6.780.000 sel/mm3 dan sel darah putih sebanyak 568.000
sel/mm3. Menurut Bastiawan dkk. (2001) apabila ikan terkena penyakit atau
nafsu makannya menurun, maka nilai hematokrit darahnya menjadi tidak normal,
jika nilai hematokrit rendah maka jumlah eritrositpun rendah. Rata-rata nilai
hematokrit ikan lele dumbo budidaya berkisar antara 19,3% – 23,3 % dan jumlah
eritrosit berkisar antara 1,4 - 2,5 x 106 sel/mm3, sedangkan ikan lele dumbo sehat
mempunyai nilai hematokrit sebesar 30,8% – 45,5 % dan jumlah eritrosit sebesar
3.180.000 sel/𝑚𝑚3 . Banyaknya jumlah eritrosit pada ikan lele yang diamati
diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu suhu, pH dan antikoagulan(Wedemeyer
1980).
Jumlah rata-rata leukosit ikan lele Jumlah sel darah putih tiap mm3 darah
ikan terdapat sekitar 20.000-150.000 sel/𝑚𝑚3 . Bentuk sel darah putih ini lonjong
sampai bulat (Lagler et al. 1977). Pada ikan lele yang kami amati terdapat
568.000 sel/𝑚𝑚3 . Ini menunjukan ikan lele tidak dalam keadaan normal.
Neutrofil berperan dalam respon kekebalan terhadap serangan organisme patogen
dan mempunyai sifat fagositik. Neutrofil dalam darah akan meningkat bila terjadi
infeksi dan berperan sebagai pertahanan pertama dalam tubuh (Dellman dan
Brown, 1989 dalam Bastiawan dkk. 2001).
18
19
Berikut ini hasil pengamatan tentang pengukuran jumlah sel darah merah
dan sel darah putih pada ikan lele angkatan.
4500000 3.962.777
Jumlah Sel Darah sel/mm3
4000000
3500000 3.158.888
3000000
2500000 1.904.444
2000000 1572500 1.747.777
1.240.000
1500000
1000000 561.146 475.191
500000 91.415 76.444 112.533 101.120
0
85.8 86.79 89.7 90.3 95.67 96.39
Bobot ikan (gram)
SDM SDP
Berdasarkan hasil pengamatan angkatan pada bobot 85,8 gram ikan lele
meiliki jumlah sel darah merah sebanyak 3.158.888 sel/mm3 dan sel darah putih
sebanyak 561.146 sel/mm3 , pada bobot ikan 86,79 gram ikan lele meiliki jumlah
sel darah merah sebanyak 1.572.500 sel/mm3 dan sel darah putih sebanyak 91.415
sel/mm3, pada bobot 89,7gram ikan lele meiliki jumlah sel darah merah sebanyak
1.747.777 sel/mm3 dan sel darah putih sebanyak 76.444 sel/mm3 ,pada bobot 90.3
gram ikan lele meiliki jumlah sel darah merah sebanyak 1.004.444 sel/mm3 dan
sel darah putih sebanyak 112.533 sel/mm3, pada bobot 95,67gram ikan lele
meiliki jumlah sel darah merah sebanyak 1.240.000 sel/mm3 dan sel darah putih
sebanyak 101.120 sel/mm3, dan pada bobot 96,39 gram ikan lele meiliki jumlah
sel darah merah sebanyak 3.962.777 sel/mm3 dan sel darah putih sebanyak
475.191 sel/mm3 . Menurut Bastiawan dkk, (2001) apabila ikan terkena penyakit
atau nafsu makannya menurun, maka nilai hematokrit darahnya menjadi tidak
normal, jika nilai hematokrit rendah maka jumlah eritrosit pun rendah. Rata-rata
nilai hematokrit ikan lele dumbo budidaya berkisar antara 19,3% – 23,3% dan
jumlah eritrosit berkisar antara 1,4 - 2,5 x 106 sel/mm3, sedangkan ikan lele
20
dumbo sehat mempunyai nilai hematokrit sebesar 30,8%– 45,5% dan jumlah
eritrosit sebesar 3.180.000 sel/𝑚𝑚3 . Banyaknya jumlah eritrosit pada ikan lele
yang diamati diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu suhu, pH dan lingkungan
(Wedemeyer 1996). Kondisi lingkungan tempat penyimpanan sementara ikan
yang buruk dimana ikan dibiarkan dengan sedikit air menyebabkan ikan stres dan
faktor stress inilah yang menyebabkan tingginya produksi leukosit ada tubuh ikan,
dimana sejalan dengan Arry (2007).
Gambar 4. Grafik regrensi sel darah merah dan sel darah putih
12000000
Jumlah Sel Darah sel/mm3
10000000
8000000
6000000 SDM
SDP
4000000 y = 197164x - 2E+07
R² = 0.11 Linear (SDM )
2000000 Linear (SDP)
y = 11144x - 744219
R² = 0.0185
0
85 90 95 100
Bobot ikan (g)
penyakit. Leukosit ikan lele dumboterdiri dari monosit, limfosit, dan neutrofil.
Menurut Bastiawan dkk. (2001) monosit berfungsi sebagai fagosit terhadap
benda-benda asing dan lingkungan sekitar. Limfosit berfungsi sebagai penghasil
antibodi untuk kekebalan tubuh dari gangguan penyakit. Neutrofil berperan dalam
respon kekebalan terhadap serangan. Organisme patogen dan mempunyai sifat
fagositik. Neutrofil dalam darah akan meningkat bila terjadi infeksi danberperan
sebagai pertahanan pertama dalam tubuh (Dellman dan Brown, 1989 dalam
Bastiawan dkk. 2001).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa dari hasil pengamatan ternyata sel darah merah lebih banyak dibandingkan
sel darah putih. Jumlah hasil perhitungan sel darah merah yang diuji adalah
6.780.000 sel/mm3,sedangkanjumlah sel darah putih yang diuji adalah 568.000
sel/mm3.
5.2 Saran
Saat menghisap darah kedalam pipet thomma, pastikan skalanya sesuai
dengan anjuran, tidak kurang dan tidak lebih. Lalu saat menghitung banyaknya
sel darah merah dan sel darah putih harus hati-hati agar hasil data lebih akurat.
Saat menghitung banyaknya SDM dan SDP pun harus hati-hati karena terdapat
beberapa kesulitan dalam mengamati haemacytometer yaitu untuk menemukan
kotak hitungnya. Astikan juga mikroskop yang digunakan merupakan mikroskop
yang baik agar perhitingan bisa lebih mudah.
22
DAFTAR PUSTAKA
Angka SL, GT Wongkar, Karwani. 1985. Blood Picture and Bacteria Isolated
From Ulcered and Crooked-Black Clarias Batrachus. Symposium On
Pract. Measure for Preventing and Controlling Fish Disease. BIOTROP.
17 P.
Bastiawan, D., Taukhid, M, Alifuddin dan T.S. Dermawati. 1995. Perubahan
Hematologi dan Jaringan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)Yang
Diindeksi CendawanAphariomyces sp. Jurnal Penelitian Indonesia : 106-
115.
ChinabutS,LimsuwanC,andKiswatatP.1991.HistologyofTheWalkingCatfish,Clari
asbathracus.IDRCCanada. hlm 96.
Dellman HD, Brown EM. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner. Edisi 3. Hartono
(Penerjemah). UI Press, Jakarta.
Guyton AC. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Irawati Setiawan
(Penerjemah). Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Jain, N.C., 1969. Schaim’s Veterinary Hematology , 4th. Lea and Febiger (Eds).
Philadelphia.
Kimball, John W., 1988. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 2. Alih Bahasa: Siti Soetarmi
Tjitrosomo dan Nawangsari Sugiri. Erlangga. Jakarta.
LaglerKF,BardachJE,RRMiller,PassinoDRM.1977.Ichthyology.JohnWilleyand
Sons.Inc.newYork-London. Hlm 506.
Lesmana, D.S., 2002. Agar Ikan Hias Cemerlang. Penebar Swadaya. Jakarta
23
24
Moyle PB, Cech Jr JJ. 1988. Fishes An Introduction to Icthyology. Prentice Hall,
Inc. USA. hlm 559.
NabibR,PasaribuFH.1989.PatologiDanPenyakitIkan.DepartemenPendidikandan
Kebudayaan.DirektoratJendralPendidikanTinggi.PusatAntarUniversitasBi
oteknologi.IPB
LAMPIRAN
26
Haemacytometer Timbangan
Pisau
Pipet thomma
27
Cover glass
28
Larutan Turks
29
Haemocytometer ditetesi
dengan cairan darah melalui
pipet thomma.
Untuk sel darah merah menggunakan lima kotak sedangkan sel darah
putih 4 kotak kamar penghitung. Hasil lalu dikali faktor pengali agar
mendapatkan SDM dan SDP per ml darah.
30
Bobot ikan lele ditimbang. Bagian pangkal ekor ikan lele dilukai
dengan menggunakan pisau.
Tabel hasil pengamatan jumlah sel darah merah dan putih padaikan lele kelas
Perikanan B
Tabel hasil pengamatan jumlah sel darah merah dan putih pada ikan lele kelas
Perikanan C