Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air semester ganjil
Disusun oleh :
Kelas :
Perikanan C/Kelompok 20
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Laboratorium
Arief Hidayatullah
NPM. 230110140041
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Praktikum Fisiologi Hewan Air Penghitungan Sel Darah Merah Dan Sel Darah
Putih Pada Ikan Lele. Kelompok kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam
penyusunan laporan akhir praktikum fisiologi hewan air ini. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi selama
penyusunan laporan akhir praktikum fisiologi hewan air ini. Kami berharap semoga
laporan akhir praktikum fisiologi hewan air ini dapat menambah pengetahuan bagi
para pembaca.
Kelompok 20
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vi
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................ 2
1.3 Kegunaan Praktikum........................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.) ................................................... 3
2.2 Morfologi Ikan Lele (Clarias sp.).................................................... 3
2.3 Darah Ikan........................................................................................ 4
2.4 Sel Darah Merah Ikan Lele (Clarias sp.)......................................... 4
2.5 Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah .......................................... 5
2.6 Sel Darah Putih Ikan Lele (Clarias sp.)........................................... 6
2.7 Penghitungan Jumlah Sel Darah Putih ............................................ 6
2.8 Larutan Hayems ............................................................................. 6
2.9 Larutan Turk.................................................................................... 6
2.9 Haemocytometer ............................................................................. 6
iii
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16
LAMPIRAN ............................................................................................. 17
iv
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1. Alat-Alat yang Digunakan dalam Praktikum ................................................. 7
2. Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Praktikum ............................................ 8
3. Data Penghitungan Sel Darah Merah Ikan Lele Kelompok 20 ...................... 10
4. Data Penghitungan Sel Darah Putih Ikan Lele Kelompok 20 ........................ 10
5. Data Penghitungan Sel Darah Merah Ikan Lele Kelas Perikanan C .............. 11
6. Data Penghitungan Sel Darah Putih Ikan Lele Kelas Perikanan C ............... 10
v
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1. Morfologi Tubuh Ikan Lele (Clarias sp.) ...................................................... 4
2. Grafik Data Kelompok Rata-Rata Laju Aliran Darah Ikan Mas ................. 13
3. Grafik Data Kelas Rata-rata Laju Aliran Darah Ikan Mas........................... 14
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum yang kami lakukan adalah praktikan dapat
menghitung dan mengetahui jumlah sel darah merah dan sel darah putih pada ikan
lele (Clarias sp). Praktikan juga dapat mengetahui dan menyimpulkan kondisi ikan
dari hasil perhitungan jumlah sel darah merah dan sel darah putih pada ikan lele
(Clarias sp.) yang dipraktikumkan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kindom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Siluriformes
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp.
4
Darah ikan mengalir dari jantung melalui aorta ventral dan arteri arteri
brankhial menuju ke insang untuk keperluan oksigenasi (Irianto 2005). Darah ikan
tersusun dari sel sel darah yang tersuspensi dalam plasma yang diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh (Moyle dan Cech 1988). Fungsi darah ikan antara lain
mengedarkan sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh (Lagler et al. 1977).
Darah ikan terdiri dari atas komponen cairan (plasma) dan komponen
seluler (sel-sel darah). Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit
(sel darah putih) dan trombosit (keping darah), yang diedarkan ke seluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi tertutup (Wedemeyer et al. 1977). Sel dan plasma darah
mempunyai peranan fisiologis yang sangat penting. Plasma darah adalah suatu
cairan jernih yang mengandung mineral terlarut, hasil absorpsi dari pencernaan
makanan, buangan hasil metabolisme, serta gas terlarut (Lagler et al. 1977).
Eritrosit = A x 1 x Fp
Keterangan: N V
A : sel terhitung
V : Volume kotak Haemocytometer
N : kotak Haemocytometer yang diamati
Fp : Faktor Pengenceran
2.6 Sel Darah Putih Ikan Lele (Clarias sp.)
Sel darah putih atau leukosit merupakan jenis sel yang aktif di dalam sistem
pertahanan tubuh. Setelah dihasilkan di organ timus dan ginjal, leukosit kemudian
diangkut dalam darah menuju ke seluruh tubuh (Irianto 2005). Leukosit akan
ditanspor secara khusus ke daerah yang mengalami peradangan yang serius
(Guyton 1997).
Sel darah putih memiliki dua tipe yaitu granular yang memiliki inti
berkeping banyak dan nogranular yang memiliki inti membulat. Leukosit granular
terdiri atas netrofil merupakan sel yang bersifat menyerang dan menghancurkan
bakteri, eosnofil yang merupakan sel yang mampu meningkatkan ketanggapan
terhadap timbulnya infeksi dan alergi, dan basofil yang menghasilkan antikoagulan
heparin dan substansi histamine. Netrofil merupakan sel darah putih yang relative
6
banyak jumlahnya dibandingkan dengan sel lainnya dan bertambah bila terjadi
infeksi (Winarni 1997).
Leukosit tidak berwarna dan jumlah leukosit total ikan teleostei berkisar
antara 20.000-150.000 butir tiap mm3. Leukosit berbentuk lonjong sampai bulat
(Moyle dan Chech 1988). Pada ikan lele, mas, dan nila, leukosit jenis eosinofil dan
basofil jarang ditemukan, kecuali bila ada reaksi kekebalan dengan perantaraan sel
(Nabib dan pasaribu 1989).
7
2.9 Larutan Turk
Sampel darah diencerkan dengan larutan Turk untuk menghancurkan sel
darah merah agar jumlah sel darah putih dapat dihitung. Komposisi larutan turks
menurut Anonim (2007) terdiri atas Acetil Acid Glacial 2 ml, Gentian Violet 1 ml,
dan akuades 100 ml.
2.10 Haemocytometer
Haemocytometer merupakan alat yang didesain khusus untuk menghitung
sel darah tetapi haemocytometer juga dapat digunakan untuk menghitung sel tipe
lain yang berukuran mikroskopik (Anonim, 2008).
Haemocytometer yang digunakan dalam praktikum ini adalah tipe
Haemocytometer Improved Neubaeur (Counting Chamber) yang berupa lempeng
kokoh yang dirancang untuk mendapatkan suspensi sel dalam lapisan tipis di atas
guratan yang digoreskan pada lempeng. Guratan-guratan terdiri dari segiempat-
segiempat dan bujur sangkar yang besar yang tersusun dalam baris dan kolom. Satu
kelompok yang terdiri dari 25 bujur sangkar di pusatnya dipisahkan lebih jauh
menjadi 16 bujur sangkar kecil. Bagian tengah lempeng lebih rendah daripada
serambi di bagian luar. Jalur yang mirip dengan parit dalam memisahkan bagian
tengah dari bagian luar serambi pada setiap sisi. Lapisan penutupnya tebal sehingga
tahan bengkok. Hal ini memungkinkan adanya lapisan tipis suspensi sel dengan
ketebalan yang diketahui dan seragam, yang terletak di atas segi empat segi empat
dengan luas yang diketahui. Rapatan sel diperkirakan dengan menghitung sel dalam
bujur-sangkar yang khas. Jenis pengaturan dalam guratantidak akan mempengaruhi
penentuan. Yang penting adalah penggunaan yang benar dari lempeng-lempeng
penghitung (Michael 1994).
8
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
9
3.2.2 Bahan yang Digunakan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut.
Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum
Nama Bahan Fungsi
Ikan uji ditempatkan pada wadah lalu bagian pangkal ekornya dilukai dengan
pisau bedah. Darah yang keluar segera dihisap dengan pipet Thomma sebatas
skala 0,5 dan dihentikan penghisapan dengan ujung lidah ke ujung karet
penghiap ditekan, kemudian ditambah larutan Hayems sampai skala 101.
10
Karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan dengan ibu
jari dan telunjuk agar cairan tidak keluar, selanjutnya digerakkan selama 3 menit
agar merata dengan arah diputar.
Kamar hitung ditetesi dengan cairan darah tadi melalui parit haemocytometer,
dibiarkan beberapa saat, kemudian dilakukan penghitungan dengan hand
counter digunakan.
Untuk sel darah merah dilakukan dengan ke lima kotak dihitung di bagian sudut
dan dihitung persel kotak kemudian dijumlah dan dibagi lima untuk rata-
ratanya. Faktor pengali 200 x 10 x25 = 50.000 yang harus dikalikan dengan
jumlah rata-rata sel darah merah tersebut yang merupakan jumlah SDM per ml
darah.
Ikan uji ditempatkan pada wadah lalu bagian pangkal ekornya dilukai dengan
pisau bedah. Darah yang keluar segera dihisap dengan pipet Thomma sebatas
skala 0,5 dan dihentikan penghisapan dengan ujung lidah ke ujung karet
penghiap ditekan, kemudian ditambah larutan Hayems sampai skala 101.
Karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan dengan ibu
jari dan telunjuk agar cairan tidak keluar, selanjutnya digerakkan selama 3 menit
agar merata dengan arah diputar.
11
Kamar hitung ditetesi dengan cairan darah tadi melalui parit haemocytometer,
dibiarkan beberapa saat, kemudian dilakukan penghitungan dengan hand counter
digunakan.
Untuk sel darah putih dilakukan dengan ke empat kotak dihitung di bagian sudut
dan dihitung persel kotak kemudian dijumlah dan dibagi empat untuk rata-
ratanya. Faktor pengali 20 x 16 x 10 = 3.200 yang harus dikalikan dengan
jumlah rata-rata sel darah putih tersebut yang merupakan jumlah SDP per ml
darah.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum Penghitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah
Putih pada Ikan Lele (Clarias sp.) sebagai berikut.
A3
A1
A2
A4
A5
A1 = 64 SDM
A2 = 57 SDM
A3 = 59 SDM
A4 = 48 SDM
A5 = 45
13
Tabel 4. Data Penghitungan Sel Putih Ikan Lele Kelompok 20
Jumlah Sel Darah Jumlah
Luas
Putih Rata- Ketebalan Sel
Pengenceran Kotak
Total Rata Haemocytometer Darah
1 2 3 4 Hitung
Merah
113 126 129 129 504 124,25 20 16 15 397.600
A4
A3
A1
A2
A1 = 113 SDP
A2 = 126 SDP
A3 = 129 SDP
A4 = 129 SDP
14
Jumlah
Penghitungan Sel Darah Merah
Rata- SDM per
Kelompok
Rata ml
SDM1 SDM2 SDM3 SDM4 SDM5 (sel/mm3)
8 19 15 16 19 16 17 850.000
9 12 10 9 7 14 10,4 520.000
10 13 13 8 11 15 12 600.000
11 14 13 7 15 9 11,6 580.000
12 12 15 3 10 8 9,6 480.000
13 14 13 7 10 13 11,4 570.000
14 16 16 16 11 12 14,2 710.000
15 47 53 45 50 55 50 2.500.000
16 48 44 43 52 47 46,8 2.340.000
17 62 64 58 56 45 57 2.850.000
18 37 52 32 45 40 41,2 2.060.000
19 46 44 42 40 42 42,8 2.140.000
20 64 57 59 48 45 54,6 2.730.000
Tabel 6. Data Penghitungan Sel Darah Putih Ikan Lele Kelas Perikanan C
15
Penghitungan Sel Darah Putih Jumlah
Rata- SDP per
Kelompok
Rata ml
SDP1 SDP2 SDP3 SDP4 (sel/mm3)
18 122 118 132 112 121 387.200
19 246 257 266 276 261,25 836.000
20 113 126 129 129 124,25 397.600
4.2 Pembahasan
Pembahasan data hasil pengamatan praktikum Penghitungan Sel Darah
Merah dan Sel Darah Putih pada Ikan Lele (Clarias sp.) sebagai berikut.
4.2.1 Pembahasan Kelompok
16
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan data kelompok hasil perhitungan yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa jumlah sel darah merah 2,730.000 sel/mm3 (2,73x106) dan sel
darah putih sebanyak 397.600 sel/mm3. Jumlah sel darah ikan pada ikan teleostei
berkisar antara 1.05106 sel/mm3 dan 3.0x 106 sel/mm3. Berdasarkan hasil
pengamatan sel darah ikan kami berada dikisaran yang normal, akan tetapi ada 6
kelompok dari kelompok 8 sampai kelompok 14 dimana jumlah sel darah merah
dibawah 1.05106 sel/mm3 dan ikan-ikan kelompok tersebut dapat terkena anemia,
akan tetapi 16 kelompok diantaranya memiliki eritrosit yang normal. Hasil
pengamatan kelompok kami leukosit ikan lele yang diamati berada pada jumlah
tidak normal yaitu lebih dari 150.000 Sel/mm3 sedangkan 2 dari 20 kelompok
memiliki leukosit ya normal yaitu kelompok 2 dan 12 dapat disimpulkan rata-rata
ikan lele yang kelas kami amati mengalami infeksi penyakit yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi organ ginjal dan limpa dalam memproduksi leukosit.
5.2 Saran
Setiap praktikan yang akan melakukan praktikum disarankan agar lebih
teliti lagi dalam menghitung sel darah merah serta sel darah putih dalam ikan lele
(Clarias sp.) dan harus sesuai dengan prosedur kerja yang ada. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir waktu dan pengerjaan yang lebih kondusif. Penghitungan sel
darah merah dan sel darah putih dengan menggunakan hand counter harus
dilakukan dengan teliti dan juga penambahan larutan hayem dan turks yang
secukupnya sesuai prosedur. Selain itu dalam melakukan praktikum ini, praktikan
harus selalu didampingi oleh asistem laboratorium dan praktikan harus menjaga
keutuhan kerjasama anggota kelompok agar hasil yang didapat lebih maksimal dan
tidak menyalahi prosedur kerja.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Perhitungan Sel Darah Merah. http://www.unsjournal.com/.
Diakses tanggal 3 Oktober 2017 Pukul 16.15 WIB.
Anonim. 2008. Haemacytometer. http//id.wikipedia.com/haemacytometer. Diakses
tanggal 3 Oktober 2017 Pukul 16.15WIB.
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bastiawan, D; A. Wahid; M. Alifudin, dan I. Agustiawan. 2001. Gambaran Darah
Lele dumbo (Clarias spp.) yang Diinfeksi Cendawan Aphanomyces sp pada
pH yang Berbeda. Jurnal penelitian Indonesia 7(3): 44-47.
Blaxhall and K. W. Deasley. 1973. Dasley : Routine Haematological Methods for
Use With Fish Blood. Journal of Fish Biology. pp. 577-581.
Chinabut S, Limsuwan C, and Kiswatat P. 1991. Histology of The Walking Catfish,
Clarias bathracus. IDRC Canada. Hlm 96.
Dellman HD, Brown EM. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner. Edisi 3. Hartono
(Penerjemah). UI Press, Jakarta.
Guyton AC. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Irawati Setiawan
(Penerjemah). Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Lagler KF, Bardach JE, RR Miller, Passino DRM. 1977. Ichthyology. John Willey
and Sons. Inc. new York-London. Hlm 506.
Lestari, A.S. 2001. Studi Karakteristik dan Patologi Aeromonas hydrophila pada
Ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus). Makalah Falsafah Sains. Program
Pasca Sarjana. IPB .Bogor.
Michael, P. (1994). Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.
UI Press, Jakarta.
Nabib, R. dan F. H. Pasaribu. 1989. Patologi dan Penyakit Ikan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat
Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. UPT Produksi
Media Informasi LSI-IPB. Bogor.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I. Jakarta: Bina Cipta
Saanin H. 1989. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. Binacipta. Jakarta.
Soewolo. (2005). Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.
Suyanto S Rachmatun. 2007. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya : Jakarta.
18
Wedemeyer GA, Yasutke. 1977. Clinical Methods for The Assessment on The
Effect of Enviromental Stress on Fish Health. Technical Paper of The US
Departement of The Interior Fish ang the Wildlife Service, 89 : 1-17.
Winarni, D. 1997. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-
ITS : Surabaya.
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan Praktikum
20
Alat dan Bahan Praktikum
Timbangan Talenan
Larutan Hayem
Ikan Lele
Larutan Turks
21
Lampiran 2. Kegiatan Praktikum
22
Pengamatan jumlah sel darah merah
Pengambilan larutan turks untuk dan putih pada darah ikan lele
dihomogenkan dengan sampel darah
23
Lampiran 3. Penghitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih Ikan Lele
24