Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

LARVA IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)) DAN ANALISA ISI


SALURAN PENCERNAAN TELUR IKAN
TAMBAKAN(Helostoma temminckii)

OLEH :
KELOMPOK 6
MIFTA HULJANNAH
2204113949
ILMU KELAUTAN A
Kamis/3/13.00-14.40
ASISTEN: DWIKA HANIFAH PUTRI

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata) dan Analisa Isi Saluran Pencernaan Ikan
Tambakan(Helostoma temminckii)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Biologi Perikanan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang biologi perikanan dikehidupan sehari-hari bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Ridwan Manda Putra,
M.Si Bapak Dr. Ir. H. Deni Efizon S.Pi, M.Si, Ir. Alit Hindriyani,M.Sc, Dr.
Muhammad Fauzi,S.Pi,M.Si, Ibuk Dr. Dra. Windarti, M.Sc, Dr. Dessy Yoswaty,
S.Pi.,M.Sc, Ir. Efawani, M.Si, Isma Mulyani, S.Pi, M.Si, dan Ibuk Neli Safrina,
S.Pi, M.Si selaku dosen Biologi Perikanan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakak asisten dosen dan
teman-teman kelompok saya,terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini. Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Pekanbaru, 30 September 2023

Mifta Huljannah
3

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL...................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. v

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum...................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum.................................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Tambakan(Helostoma temminckii)................... 3
2.2 Saluran Pencernaan Ikan Tambakan(Helostoma temminckii) . . 3
2.3 Larva Ikan.................................................................................. 4
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................... 7
3.2 Bahan dan Alat........................................................................... 7
3.3 Metode....................................................................................... 7
3.4 Prosedur Praktikum.................................................................... 7
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil........................................................................................... 9
4.1.1 Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata)............................ 9
4.1.2 Isi Saluran Pencernaan...................................................... 9
4.1.3 Hasil Data Volumetrik...................................................... 10
4.2 Pembahasan................................................................................ 10
4.2.1 Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata)............................ 10
4.2.2 Saluran Pencernaan........................................................... 11
4.2.2.1 Gyrosigma acuminatum.............................................. 11
4.2.2.2 Anabaena hallensis..................................................... 12
4.2.2.3 Nitzchia closterium..................................................... 13
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................ 15
5.2 Saran........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat dan Kegunaan.................................................................................. 7
2. Bahan dan Kegunaan............................................................................... 10
5

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Larva Ikan ............................................................................................. 9
2. Saluran Pencernaan................................................................................ 9
3. Gyrosigma acuminatum......................................................................... 9
4. Anabaena hallensis................................................................................ 9
5. Nitzschia closterium............................................................................... 9
6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan Selama Praktikum.......................................................... 18
2. Kegiatan Selama Praktikum.................................................................... 19
3. Rumus ..................................................................................................... 20
1

I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu hewan air yang berdarah dingin, mempunyai
tulang belakang, insang, sirip, dan terutama ikan sangat bergantung pada air
sebagai media untuk tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan
bergerak di dalam air dengan menggunakan sirip untuk menjaga
keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air
yang disebabkan oleh arah angin. Ikan merupakan bahan pangan yang
berprotein tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh, karena ikan mengandung
asam amino essensial, asam lemak jenuh, omega 3, dan DHA yang berfungi
sebagai pencegah penyakit jantung aterosklerosis. Salah satu jenis ikan yang
dapat dibudidayakan yaitu jenis ikan air tawar (Anshari, 2019).
Ikan tambakan (Helostoma temminckii)merupakan salah satu ikan air
tawar. Ikan ini dapat hidup dengan baik pada habitat sungai atau danau yang
memiliki vegetasi yang lebat dan arus air yang lambat. Ikan ini memakan
berbagai tanaman air dan hewan kecil, ganggang hijau dan zooplankton.
Bentuk tubuhnya menyerupai ikan gurame, yang membedakannya adalah
mulut pada ikan ini dapat disembulkan.Ikan tambakan termasuk anggota
famili Helostomatidae yang bernilai ekonomis, tetapi belum banyak
dibudidayakan (Setyaningrum, 2020).
Sistem Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara
fisika dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di
dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem
peredaran darah. Sedangkan analisis saluran pencernaan adalah proses
pengamatan saluran sistem pencernaan guna melihat jenis makanan apa saja
yang dikonsumsi ikan. Organ-organ saluran pencernaan terdiri dari (dari arah
depan atau anteriror ke arah belakang atau posterior) berturut-
turut : mulut/rongga mulut, Oesophagus, lambung, usus dan anus. Organ-
organ tambahan: kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas.
Organ-organ pelengkap: sungut, gigi, tapis insang.(Zuly, 2016)
2

Larva adalah anak ikan yang baru menetas dimana tubuhnya belum
sempurna baik organ bagian dalam maupun organ bagian luarnya untuk
menjadi individu ikan yang utuh. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
kehidupan larva misalnya dalam faktor fisika air yang mencantum mengenai
kekeruhan air, arus, begitu juga dengan kimia air misalnya kualitas air dan
begitu juga dengan faktor biologi dan fisiologi ikan itu sendiri, hal ini
biasanya menyangkut dengan populasi dan ekosistem serta habitat ikan dalam
lingkungannya.(Zuly, 2016)

Ikan merupakan salah satu hewan air yang berdarah dingin, mempunyai tulang
belakang, insang, sirip, dan terutama ikan sangat bergantung pada air sebagai media
untuk tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan bergerak di dalam air dengan
menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung
pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Ikan merupakan bahan
pangan yang berprotein tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh, karena ikan mengandung
asam amino essensial, asam lemak jenuh, omega 3, dan DHA yang berfungi sebagai
pencegah penyakit jantung aterosklerosis. Salah satu jenis ikan yang dapat
dibudidayakan yaitu jenis ikan air tawar (Anshari et al., 2013). Ikan tambakan
(Helostoma temminckii)merupakan salah satu ikan air tawar. Ikan ini dapat hidup
dengan baik pada habitat sungai atau danau yang memiliki vegetasi yang lebat dan arus
air yang lambat. Ikan ini memakan berbagai tanaman air dan hewan kecil, ganggang
hijau dan zooplankton. Bentuk tubuhnya menyerupai ikan gurame, yang
membedakannya adalah mulut pada ikan ini dapat disembulkan.Ikan tambakan
termasuk anggota famili Helostomatidae yang bernilai ekonomis, tetapi belum banyak
dibudidayakan (Setyaningrum, 2016). Perbedaan jenis kelamin dari suatu individu ikan
dapat ditentukan dengan memperhatikan karakteristik seksual yang dimilikinya. Testis
dan ovari ataupun spermatozoa dan telur (ovum) adalah karakteristik seksual primer
pada ikan. Dimorfisme seksual dan dikromatisme seksual adalah karakteristik seksual
sekunder ikan. Karakteristik seksual sekunder ini ada yang bersifat permanen adan ada
juga yang bersifat sementara. Karakteristik seksual bersifat sementara hanya muncul
ketika musim ikan mijah, biasanya hanya dapat dijumpai pada ikan jantan saja (Effendie,
2015). Biasanya setiap spesies ikan akan memiliki karakteristik seksual sekunder yang

Ciri meristik adalah


berbeda-beda.

ciri yang berkaitan dengan


jumlah bagian tubuh ikan,
3

misalnya jumlah sisik pada


garis rusuk, jumlah jari-jari
keras dan lemah pada sirip
punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip dubur, dan sirip
ekor, serta jumlah lainnya
Ciri meristik adalah ciri
yang berkaitan dengan
jumlah bagian tubuh ikan,
misalnya jumlah sisik pada
garis rusuk, jumlah jari-jari
keras dan lemah pada sirip
punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip dubur, dan sirip
ekor, serta jumlah lainnya
4

Ciri meristik adalah ciri


yang berkaitan dengan
jumlah bagian tubuh ikan,
misalnya jumlah sisik pada
garis rusuk, jumlah jari-jari
keras dan lemah pada sirip
punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip dubur, dan sirip
ekor, serta jumlah lainnya
Ciri meristik adalah ciri
yang berkaitan dengan
jumlah bagian tubuh ikan,
misalnya jumlah sisik pada
garis rusuk, jumlah jari-jari
keras dan lemah pada sirip
5

punggung, sirip dada, sirip


perut, sirip dubur, dan sirip
ekor, serta jumlah lainnya
1.2.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari melakukan Praktikum Biologi Perikanan ini yaitu
mengetahui atau memperkirakan umur larva dan isi mikroorganisme yang
terdapat dalam saluran pencernaan ikan.

1.3.Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang di dapat dalam melakukan praktikum ini ialah
membuat kita tahu bahwa setiap larva ikan memiliki umur dan fase yang
berbeda dan mikroorganisme yang beragam di dalam saluran pencernaannya
terutama lambung ikan.

II TINJAUAN PUSTAKA
6

2.1.Deskripsi Ikan Tambakan(Helostoma temminckii)


Ikan tambakan sangat potensial untuk dibudidayakan karena mempunyai
beberapa keunggulan, seperti kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
perairan yang kadar oksigen terlarutnya rendah dan tergolong dalam
kelompok ikan yang mempunyai nilai fekunditas tinggi (Augusta, 2021).
Ikan tambakan merupakan ikan yang jarang dibudidayakan, hal ini
disebabkan pembenihan pada ikan tambakan masih banyak memiliki masalah.
Salah satu masalah yang dihadapi pada pembenihan ikan tambakan yaitu
sulitnya mendapatkan induk yang matang gonad, apabila tidak pada musim
pemijahan.(Joko et al.,2019)
Ikan tambakan merupakan komoditas lokal yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi, masyarakat biasa membudidayakannya untuk
dikonsumsi maupun sebagai ikan hias. Pada umumnya ikan ini
dikonsumsi dalam bentuk segar dan produk olahan seperti ikan asin.
(Hasanah,2022)

2.2.Saluran Pencernaan Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


Analisis isi pencernaan ikan merupakan kajian tentang hubungan antara
komposisi pakan alami dalam lambung dan habitatnya, baik yang
bersifat planktonik,bentik maupun nektonik dan lainnya. Kebiasaan makanan
ikan (food habits) dapat digunakan untuk mengetahui hubungan ekologi
dengan organismedi dalam perairan, misalnya pemangsaan, persaingan dan
rantai makanan. Makanan merupakan faktor yang menentukan bagi populasi,
pertumbuhan dan kondisi ikan. Macam makanan satu spesies ikan biasanya
bergantung pada umur,tempat dan waktu (Herdia, T., 2007)
Setiap ikan mempunyai makanan yang berbeda. Jika dilihat dari
jenismakanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu
herbivor,karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikan
dibedakan menjadilima golongan yaitu pemangsa (predator), penggerogot
(grazer), penyaring(strainer), penghisap (sucker) dan parasit (Mudjiman,
2001).
Menurut Effendie, M. I. (2018), Saluran pencernaan ikan Tambakan
berupasegmen-segmen, meliputi: mulut, rongga mulut, faring, esofagus,
7

pilorus, usus, rektum dan anus. Ikan Tambakan dapat memakan


plankton maupun invertebrata kecil. Atas dasar inilah maka dapat dikatakan
bahwa ikan Tambakan merupakan ikan omnivora yang cenderung herbivora.
Keadaan usus yang sangat panjang padaikan herbivora merupakan
kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang tinggi
sehingga memerlukan pencernaan lebih lama.
Saluran pencernaan, bentuk mulut dan gigi, bentuk dan ukuran lambung
serta intestinum yang dimiliki setiap jenis ikan bervariasi, maka
menyebabkan setiap spesies ikan cara mengambil makanannya juga
bervariasi. Sehingga berdasarkan cara mendapatkan makanannya
ikan itu dapat digolongkan menjadi ikan yang bersifat predator, pemikat,
penyumpit, peningguatau pemalas, penyaring makanan (filter feeder), grazer
dan parasit (Manda et al .,2016).
Sistem pencernaan pada tubuh ikan dapat dibedakan menjadi
saluran pencernaan (tructus digesticus) dan kelenjar pencernaan (glandula dig
estoria).Organ-organ yang menyusun saluran pencernaan antara lain, mulut,
pangkaltenggorokan (pharynx), kerongkongan (esophagus), lambung
(ventriculus), usus(intestinum) dan anus (Pulungan et al., 2006)

2.3.Larva Ikan
Larva adalah anak ikan yang baru menetas dimana tubuhnya belum
sempurna baik organ bagian dalam maupun organ bagian luarnya untuk
menjadi individu ikan yang utuh. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
kehidupan larva misalnya dalam faktor fisika air yang mencantum mengenai
kekeruhan air, arus, begitu juga dengan kimia air misalnya kualitas air dan
begitu juga dengan faktor biologi dan fisiologi ikan itu sendiri, hal ini
biasanya menyangkut dengan populasi dan ekosistem serta habitat ikan dalam
lingkungannya.(Zuly, 2016)
Telur-telur ikan yang telah dibuahi maka di dalam telur itu akan
terjadi proses embriologis hingga terbentuknya individu ikan lalu mentas dan
keluar dari cangkang telur. Telur ikan yang baru menetas akan mengeluarkan
anak ikan yang disebut dengan larva (Manda et al., 2016).
8

Pada fase larva pakan yang dikonsumsi oleh larva digunakan untuk proses
morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis. Oleh karena itu pakan
yangdiberikan pada larva harus benar-benar sesuai dengan ukuran bukaan
mulut larva,mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Pada fase larva belum
banyak terjadi pertumbuhan karena seluruh energi yang diperoleh digunakan
untuk ketiga prosestersebut (Lesmana dan Dermawan, 2001).
Mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan
tabunghalus, pada saat tersebut makanan didapatkan dari kuning telur yang
belum habis terserap. Masa ini disebut dengan pro (pre) larva. Biasanya larva
ikan yang baru menetas berada dalam keadaan terbalik karena kuning
telurnya masih mengandung minyak. Gerakan larva hanya terjadi sewaktu-
waktu dengan menggerakan ekornya ke kiri dan ke kanan (Lesmana dan
Dermawan, 2001)
Masa post larva ikan ialah masa dari hilangnya kantung kuning telur
sampaiterbentuk organ-organ baru atau selesainya taraf penyempurnaan
organ-organyang ada. Pada akhir fase tersebut, secara morfologis larva telah
memiliki bentuk tubuh hampir seperti induknya. Pada tahap post larva ini
sirip dorsal (punggung)sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk
sirip ekor dan anak ikan sudah lebih aktif berenang. Kadang-kadang anak ini
bersifat bergerombol walaupun tidak selamanya. Setelah masa pasca larva ini
berakhir,ikan akan memasuki masa juvenile (Pulungan, 2006).
Lama masanya masa pro larva atau sampai habis kuning telur
bervariasiuntuk setiap spesies ikan, biasanya sekitar 3-7 hari. Sesudah habis
cadangan makan berupa kuning telur maka larva akan memasuki periode post
larvadan pada saat ini bukaan mulut sudah terbentuk dan beberapa organ tubu
h mulaiterbentuk sempurna serta mulai difungsikan. Lama periode post larva
ini adalah dari beberapa menit hingga menjelang tahunan (Lagler, K,F.,
1970).
Individu ikan yang masih berada pada fase larva ikan akan mengalami
rona kehidupan yang penuh dengan resiko atau merupakan masa yang paling
kritis dalam kehidupannya. Karena pada masa larva ini individu ikan masih
9

berada padafase peralihan dari bentuk yang primitif menjadi bentuk yang
definitif (Manda et al ., 2016).
10

III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 September 2023
pukul 13:00-14:40 WIB. Adapun pratikum ini dilaksanakan di Laboratorium
Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau,
Kampus Bina Widya KM.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.

3.2.Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat dan Kegunaan
No. Alat Kegunaan
1. Cawan Pettri Tempat meletakan saluran
pencernaan
2. Tissue Mengeringkan ovum
3. Kelas Ukur Menghitung saluran pencernaan per
cm
4. Buku penuntun praktikum Membantu mengidemtifikasi
5. Mikroskop Melihat objek lebih jelas
6. Pipet Tetes Menggambil Sampel
7. Pinset Memisahkan per sampel
8. Cover dan Objek Glass Membantu Analisa Sampel
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No. Bahan Kegunaan
1 Saluran pencernaan Objek
2 Larva Ikan Guppy

3.3.Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini ialah metode ek situ yaitu
metode yang melakukan praktikum bukan di habitat aslinya melainkan di
laboratorium. Dengan bantuan alat-alat yang ada di laboratorium tersebut.

3.4.Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum yang dilakukan praktikan adalah, sebelum
masuk ke laboratorium praktikan terlebih dahulu diperiksa oleh asisten mulai
dari laporan sementara, gunting bedah, serbet, serta alat-alat tulis yang
lengkap. Setelah semuanya lengkap baru praktikan diperbolehkan masuk ke
dalam laboratorium..
11

Setelah itu, praktikan mengambil sampel saluran pencernaan yang diambil


pada praktikum pertama untuk di ambil lambungnya. Pertama, isi gelas ukur
menggunakan aquadest sebanyak 10 ml dan masukkan saluran pencernaan
yang masih utuh dan hitung perubahannya. Kedua, pisahkan lambung dan
usus dan keluarkan isi saluran pencernaan kedalam cawan petri isi lagi gelas
ukur menggunakan air 10 ml dan hitung perubahan yang terjadi. Ketiga,
amati dibawah mikroskop isi saluran pencernaan ikan tadi untuk melihat jenis
plankton yang dimakan ikan dan hitung menggunakan metode volumetrik.
Pada paraktikum larva ikan dilakukan dengan cara ambil larva ikan dan
identifikasi dibawah mikroskop dengan melihat ikan tersebut pada fase
berapa.
12

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil
4.1.1.Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata)

Gambar 1. Larva Ikan


4.1.2.Saluran Pencernaan

Gambar 2. Saluran Pencernaan Gambar 3. Gyrosigma acuminatum


13

Gambar 4. Anabaena hallensis Gambar 5. Nitzschia closterium


4.1.3.Hasil Perhitungan Data
Jenis Fitoplankton Jumlah Spesies Hasil Volumetrik
Gyrosigma acuminatum 3 1,33
Anabaena hallensis 5 2,22
Nitzchia closterium 1 0,44

4.2.Pembahasan
4.2.1.Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata)
Klasifikasi ikan guppy (Poecilia reticulata)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordates
Class : Actinopterygii
Order : Cyprinodontiformes
Family : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Species : Poecilia reticulata
Ikan Guppy (Poecilia reticulata) adalah ikan berukuran kecil yang
memiliki masa kehamilan dalam jangka waktu pendek. Masa kehamilan
ikan ini berkisar antara 21–30 hari (rata-rata 28 hari) bergantung pada suhu
airnya. Suhu air yang paling cocok untuk berbiak adalah sekitar 27 °C (72
°F). Ikan Guppy (Poecilia reticulata) di akuarium dapat mencapai panjang 6
cm, namun di alam kebanyakan hanya tumbuh hingga sekitar 3 cm saja.
Ukuran ini terlalu kecil untuk memangsa jentik-jentik nyamuk. Saat ikan ini
dapat ditemukan ke berbagai tempat di Nusantara, dan mungkin telah
menjadi ikan yang paling melimpah di Jawa dan Bali. Ikan Guppy jantan
lebih disukai dibandingkan ikan Guppy betina karena Guppy jantan
memiliki sirip ekor yang lebar dengan corak warna bervariasi dan memiliki
warna merah yang sangat menonjol dibandingkan dengan ikan Guppy
betina. Ikan Guppy (Poecilia reticulata) jantan memiliki corak warna tubuh
dan sirip yang sangat cemerlang dan memiliki harga yang sangat ekonomis
dibandingkan dengan ikan hias lainnya.
14

Pada saat dilakukannya praktikum fase larva pada ikan tersebut masih di
tingkat pre larva dimana pada fase ini mulut dan rahang belum berkembang
dan ususnya masih merupakan tabunghalus, pada saat tersebut makanan
didapatkan dari kuning telur yang belum habis terserap. Masa ini disebut
dengan pro (pre) larva. Biasanya larva ikan yang baru menetas berada dalam
keadaan terbalik karena kuning telurnya masih mengandung minyak.
Gerakan larva hanya terjadi sewaktu-waktu dengan menggerakan ekornya
ke kiri dan ke kanan.

4.2.2Saluran Pencernaan
Analisis isi pencernaan ikan merupakan kajian tentang hubungan antara
komposisi pakan alami dalam lambung dan habitatnya, baik yang
bersifat planktonik,bentik maupun nektonik dan lainnya. Kebiasaan makan
ikan (food habits) dapat digunakan untuk mengetahui hubungan ekologi
dengan organismedi dalam perairan, misalnya pemangsaan, persaingan dan
rantai makanan. Makanan merupakan faktor yang menentukan bagi
populasi, pertumbuhan dan kondisi ikan. Macam makanan satu spesies ikan
biasanya bergantung pada umur,tempat dan waktu.
Pada umur yang sudah matang atau sudah melewati post larva saluran
pencernaan ikan akan berkembang dan ikan akan mulai mengambil
makanan dari alamnya baik berupa serasah, plankton, dan masih banyak
organisme lainnya. Pada praktikum yang dilakukan terdapat tiga jenis
plankton yang terdapat di dalam saluran pencernaan ikan tambakan yaitu
Gyrosigma acuminatum, Anabaena hallensis, dan Nitzchia closterium.
Untuk menentukan banyaknya populasi plankton di suatu perairan dalam
dilakukan dengan cara mengidentifikasi saluran pencernaan ikan yang hidup
di perairan tersebut.

4.2.2.1.Gyrosigma acuminatum
Klasifikasi Gyrosigma acuminatum yaitu:
Domain : Eukariotik
Phylum : Gyrista
Class : Bacillariophyceae
Order : Naviculales
15

Family : Pleurosigmataceae
Genus : Gyrosigma
Species : Gyrosigma acuminatum
Gyrosigma adalah genus diatom yang termasuk ke dalam famili
pleurosigmataceae dan termasuk bakteri eukariotik Seperti diatom
lainnya. Gyrosigma memiliki dinding sel mengandung silika yang
disebut dengan frustule . Frustule terdiri dari dua bagian yang disebut
katup, dengan satu katup dipasang di dalam katup lainnya mirip
dengan dua bagian cawan Petri . Gyrosigma memiliki katup dengan
celah tengah yang disebut raphe, yang memungkinkan diatom
bergerak. Katup Gyrosigma berbentuk sigmoid, begitu juga dengan
raphe. Ada lurik yang sejajar dengan raphe, serta lurik yang tegak
lurus dengan raphe. Hal ini berbeda dengan genus
serupa Pleurosigma , yang memiliki lurik yang terletak secara
diagonal pada raphe.
Pada praktikum dengan mengambil satu tetes isi saluran
pencernaan dan di identifikasi melalui mikroskop maka diperoleh
jumlah Gyrosigma acuminatum sebanyak tiga ekor dan dimasukan
kedalam rumus metode volumetrik dan di dapatkan hasilnya 1,33 jadi
terdapat 1,33 populasi Gyrosigma acuminatum yang terdapat di dalam
saluran pencernaan ikan tambakan.

4.2.2.2.Anabaena hallensis
Klasifikasi Gyrosigma acuminatum yaitu:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Cyanobacteria
Class : Hormogoneae
Order : Nostocales
Family : Nostocaceae
Genus : Anabaena
Species : Anabaena hallensis
Anabaena adalah genus cyanobacteria berbentuk filamen yang hidup
sebagai plankton. Anabaena dikenal untuk kemampuan memfiksasi
16

nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan


tanaman tertentu, seperti Azolla. Anabaena adalah salah satu dari
empat genera cyanobacteria yang menghasilkan neurotoksin, yang
berbahaya bagi satwa liar setempat, serta hewan ternak dan hewan
peliharaan. Produksi neurotoksin ini diasumsikan sebagai input ke
dalam hubungan simbiosisnya, melindungi tanaman dari tekanan
penggembalaan.
Pada praktikum dengan mengambil satu tetes isi saluran
pencernaan dan di identifikasi melalui mikroskop maka diperoleh
jumlah Anabaena hallensis sebanyak tiga ekor dan dimasukan
kedalam rumus metode volumetrik dan di dapatkan hasilnya 2,22 jadi
terdapat 2,22 populasi Anabaena hallensis yang terdapat di dalam
saluran pencernaan ikan tambakan.

4.2.2.3.Nitzchia closterium
Klasifikasi Gyrosigma acuminatum yaitu:
Domain : Thallophyta
Phylum : Algae
Class : Bacillariophyceae
Order : Pennales
Family : Nitzchiaceae
Genus : Nitzchia
Species : Nitzchia closterium
Nitzschia sp. adalah phytoplankton yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut yaitu merupakan diatom pennales perairan, alga bersel
tunggal, menghasilkan neuro mixim, raphe adalah rongga udara, katup
terdiri dari 2 yaitu hipoteka dan apiteka, berwarna biru kehijauan, sel
sel berbentuk lonjong memanjang, ditengah-tengah panser terdapat
celah yang membujur yang dinamakan rafe hidup sebagai saprofit ,
organisme ini dapat merayap mundur nitzschia sp. hidup sebagai
saprofit dimana habitat hidupnya merupakan bentik di air tawar
maupun air laut. Meskipun dalam proses fotosintesis Nitzschia sp.
memproduksi O2 lebih banyak dari pada yang digunakannya namun
17

Nitzschia sp. juga memerlukan O2 untuk hidup. Dalam genus, spesies


ini memiliki berbagai macam ukuran, dari yang sangat kecil sampai
yang sangat besar. Nitzschia adalah genus yang sangat
umum dengan sejumlah besar spesies yang seringkali sulit untuk di
identifikasi. Beberapa spesies Nitzschia mencapai kelimpahan yang
besar di perairan yang menyebabkan polusi organik yang tinggi.
Pada praktikum dengan mengambil satu tetes isi saluran
pencernaan dan di identifikasi melalui mikroskop maka diperoleh
jumlah Nitzchia closterium sebanyak 1 ekor dan dimasukan kedalam
rumus metode volumetrik dan di dapatkan hasilnya 0,44 jadi terdapat
0,44 populasi Nitzchia closterium yang terdapat di dalam saluran
pencernaan ikan tambakan.
18

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan
Larva pada ikan terbagi dua yaitu pro (pre) larva dan post larva. Pro (pre)
larva adalah larva yang baru keluar dari cangkang telur. Post larva adalah
larva yang telah habis cadangan makanan berupa kuning. Dari hasil
pengamatan ikan yang diamati telah memasuki masa post larva dengan ciri
sudah memiliki bukaan mulut, cadangan makanan berupa kuning telur sudah
habis dan beberapa organ tubuh mulai terbentuk sempurna serta mulai
difungsikan.
Larva pada ikan terbagi dua yaitu pro (pre) larva dan post larva. Pro (pre)
larva adalah larva yang baru keluar dari cangkang telur. Post larva adalah
larva yang telah habis cadangan makanan berupa kuning. Dari hasil
pengamatan ikan yang diamati telah memasuki masa post larva dengan ciri
sudah memiliki bukaan mulut, cadangan makanan berupa kuning telur sudah
habis dan beberapa organ tubuh mulai terbentuk sempurna serta mulai
difungsikan.
Saluran pencernaan yang dimiliki setiap jenis ikan bervariasi, maka
menyebabkan setiap spesies ikan cara mengambil makanannya juga
bervariasi maka makanan yang dimakan oleh spesies ikan juga dapat
bervariasi. Berdasarkan jenis makanan yang dimakannya maka ikan-ikan
yang terdapat di alam dapat digolongkan menjadi ikan karnivora, herbivore
dan omnivora. Dari hasil pengamatan saat pratikum didapatkan bahwa ikan
tambakan tergolong ikan herbivora karena usus atau saluran pencernaan
ukurannya lebih panjang daripada ukuran tubuh ikan tambakan.
5.2.Saran
Adapun saran dari pratikum ini adalah usahakan kondisi usus atau saluran
pencernaan ikan yang jadi objek pratikum tetap segar dan tidak bau agar saat
mengidentifikasi mendapatkan hasil yang baik. Serta diperlukan kehati-hatian
19

dan ketelitian saat menggunakan mikroskop ketika melakukan pengamatan


larva ikan dan sistem saluran pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, H. 2019. Strategi Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Lele CV


Jumbo Bintang Lestari di Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Institut
Pertanian Bogor.
Augusta, T.S., & Evi, S.U. 2021. Analisis Hubungan Kualitas Air Terhadap
Komunitas Zooplankton dan Ikan di Danau Hanjalutung. Jurnal Ilmu
Hewani Tropika. Fakultas Perikanan Universitas Kristen Palangka Raya.
Effendi, H. 2018. Simulasi Penentuan Indeks Pencemaran dan Indeks Kualitas Air
(NSF-WQI). Jakarta: 1-8
Hasanah.2022.Isolasi dan Identifikasi Bakteri Dari Produk Fermentasi Telur Ikan
Tambakan(Helostoma temminckii C.V)
Herdia, T., 2007. Dunia Ikan. Armico. Bandung
Joko, Muslim, Taqwa FH. 2019. Pendederan larva ikan tambakan (Helostoma
temminckii) dengan padat tebar berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan.
18(2) : 59-67.Rahadjo, MF. 2013. Ichtiologi Sebagai Pedoman Kerja
Praktikum IPB, Bogor.
Lesmana dan Dermawan, 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer . Penabar
Swadaya. Jakarta. 160 hal.
Mudjiman, A. 2001. Makanan Ikan. Cetakan ke-15. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
190 hal
Pulungan, C. P. 2006. Fisheries Biology Practical Guide. Riau University,
Pekanbaru,
Ridwan et al.. 2016. Fisheries Biology Practical Guide. Faculty of Fisheries and
Marine Sciences, Riau University. Pekanbaru.
Setyaningrum, N., E.S. Wibowo.2020. Potensi reproduksi ikan air tawar sebagai
baby fish. Jurnal Biosfera. 33(2) : 85-91.
20

Zuly,Maya,Fitri.2016. Larva Ikan dan Analisa Isi Saluran Pencernaan. Universitas


Riau. Pekanbaru

LAMPIRAN
21

Lampiran 1. Alat dan Bahan

Objek dan Cover Glass Cawan Pettri

Mikroskop Timbangan Gonad

Buku penuntun praktikum Tissu


22

Pinset Gelas Ukur

Lampiran 2. Kegiatan Selama Praktikum

Larva Ikan Fitoplankton di Saluran Pencernaan

Identifikasi Saluran Pencernaan Mengeluarkan isi Saluran


Pencernaan
23

Praktikum

Lampiran 3. Rumus
VLB = 12 ml – 10ml ∑n = 9
= 2ml n1 = 3
VLK = 11ml – 10ml n2 = 5
= 1ml n3 = 1
Vm = VLB - VLK V3 = (n/∑n) x Vp
= 2ml – 1 ml = 3/9 x 4
= 1ml = 0,33 x 4
Vp = Vm x (VLB + VLK) = 1,33
= 1ml x 3ml V5 = (n/∑n) x Vp
= 3ml (Pengenceran) = 5/9 x 4
Vp = Vm + (VLB + VLK) = 0,55 x 4
= 1ml + 3ml = 2,22
= 4ml V1 = (n/∑n) x Vp
= 1/9 x 4
= 0,11 x 4
= 0,44
24

Anda mungkin juga menyukai