Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENENTUAN UMUR IKAN TAMBAKAN(H.temminckii)

OLEH :
SRI DEVIANA SINAGA
2204113336
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
SELASA /III / 15.00 -17.00
KELOMPOK V
ANISSA FATIMAH AZZAHRA

LABOLATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala berkat dan rahmat
dan karunia-Nya,sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum Biologi
Perikanan yang membahas tentang ”Penentuan umur ikan tambakan
(H.temminckii)”
Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil pengamatan pada
praktikum yang dilakukan pada hari Selasa 10 Oktober 2023 di laboratorium
biologi perairan, laporan ini dibuat untuk melengkapi rangkaian pelaksanaan
praktikum biologi perikanan yang telah dilaksanakan dan juga sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.
Saya menyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing dan para
asisten dosen mata kuliah Biologi Perikanan yang telah membantu menyiapkan
dan memberikan masukan tentang pelaksanaan praktikum Dengan segala
keterbatasan pengetahuan saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan, saya saran dan komentar yang dapat dijadikan
masukan dalam penyempurnaan kekurangan kami di praktikum yang akan datang.

Pekanbaru 14, Oktober 2023

Sri Deviana Sinaga


DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... v
I. PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang .............................................................................. 1


1.2.Tujuan .......................................................................................... 2
1.3 Manfaat ........................................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Penentuan umur ikan ................................................................ 3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1.Waktu dan tempat .................................................................... 5
3.2.Bahan dan alat .......................................................................... 5
3.3.Metode praktikum .................................................................... 6
3.4.Proseder praktikum .................................................................. 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.Hasil .......................................................................................... 7
4.1.1.Klasifikasi ikan tambakan ................................................ 7
4.1.2 Otolit ikan ........................................................................ 7
4.2 Pembahasan .............................................................................. 8

V.KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.Kesimpulan ................................................................................ 9
5.2.Saran .......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.Alat Saat Praktikim .............................................................................. 5
2.Bahan Praktikum .................................................................................. 5
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.Ikan Tambakan .................................................................................... 7
2.Otolit Ikan ............................................................................................ 7
3. Otolit yang sudah diasah ..................................................................... 8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Bahan praktikum ................................................................................. 12
2.Alat praktikum ..................................................................................... 13
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
keadaan ikan yaitu sejak individu ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian
makan, tumbuh, bermain, bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara
alami atau oleh karena faktor lain. Ikan merupakan organisme tingkat tinggi yang
memiliki nilai ekonomis dan ekologi penting. Mengingat pentingnya keberadaan
ikan dalam suatu ekosistem, maka diperlukan pengetahuan tentang beberapa
aspek biologi salah satu diantara adalah penentuan umur ikan.
Individu ikan ada yang berumur panjang dan ada yang berumur pendek.
Ikan-ikan yang memiliki umur panjang cendrung sebagai ikan yang primitif,
pergerakan lambat, sebagai penghuni dasar suatu perairan dan memiliki alat
pernafasan tambahan dan tahan terhadap pertumbuhan ekstrim dari oksigen
terlarut, suhu dan salinitas.
Umur ikan adalah lama hidup suatu ikan mulai dari menetasnya telur
hingga dia dewasa.Untuk memudahkan pengertian selanjutrnya,maka dipakai
sebagai komunitas atau multiple spesies .Satu populas yang berhasil mengadakan
pemijahan menghasilkan sejumlah besar anak-anak ikan yang bergantung pada
fekunditas ,keberhasilan pemijahan dan mortalis dari anak-anak tersebut.Sisa
anak-anak yang tumbuh dan berhasil hidup dapat dieksploitasi dinamakan
rekrutmen.(Ali Sanjaya ,2015)
Metode penentuan umur dengan memperhatikan tanda-tanda tahunan
(Annulus) atau harian (Sikulus) pada bagian tubuh yang keras ini selalu dilakukan
pada daerah subtropics (4 musim). Karena ikan-ikan yang hidup didaerah
subteropis sangat terpengaruh oleh suhu lingkungannya, dimana pada musim
dingin pertumbuhan ikan hampir terhenti ataupun lambat sana sekali. Sehingga
sangat mempengaruhi pertumbuhan pada sisik, Vertebrae, tulang overculum, duri
sirip dan tulang otolith yang menyebabkan terbentuk susunan sirkulasi yang
sangat rapat dan akhirnya membentuk Annulus. Dengan mengetahui umur ikan
dan komposisi jumlahnya yang ada atau berhasil hidup dapat diketahui
keberhasilan atau kegagalan reproduksi, dan bila umur ikan diketahui
dengan tepat maka analisa pertumbuhan ikan dapat dilakukan dengan baik
(Effendie dalam Pulungan, 2006).
Penentuan umur ikan merupakan sesuatu yang sangat penting terutama
untuk menunjang keperluan penelitian di bidang Biologi perikanan. Data umur
yang dihubungkan dengan panjang dan berat ikan dapat memberikan informasi
mengenai komposisi populasi, umur ikan pada saat gonadnya masak pertama kali,
lama hidup mortalitas, pertumbuhan dan reproduksi

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan umur suatu
spesies ikan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu jenis ikan
melalui tulang otolith .penentuan umur ikan dengan cara tidak langsung dilakukan
pada ikan yang hidup di perairan alami,sedangkan untuk penentuan ikan dengan
cara langsung yaitu dilakukan pada ikan yang dibudidayakan.

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui umur ikan berdasarkan
pengamatan tulang otolith dan untuk mengenal lebih jauh tentang bagaimana
menentukan umur suatu ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Manda et al (2014), penentuan umur secara tidak langsung dapat


dilakukan melalui 2 cara yaitu dengan mempelajari tanda-tanda tahunan
(Annulus) dan harian (Sirculus) pada bagian-bagian tubuh yang keras, dengan
metoda frekuensi panjang (Metoda petersen) yaitu melalui pengukuran panjang
tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-individu spesies ikan
yang hidup didaerah tropis. Penentuan umur ikan yang mungkin untuk
dipraktekkan saat ini adalah dengan menggunakan metode frekuensi panjang
(metode petersen) yang tergantung pada sifat reproduksi dan pertumbuhan
ikan.Umur merupakan salah satu penduga terbaik dalam menentukan tingkat
pertumbuhan relatif pada ikan, walaupun pertumbuhan sebenarnya sangat
dipengruhi oleh faktor-faktor lingkungan (Sumantadinata, K. 1985).
Bagian-bagian tubuh yang keras untuk dapat dipedomani dalam
pembacaan umur individu ikan menurut Lagler (1970) dan Ricker (1971) adalah:
sisik kunci, tulang vertebrae, tulang operculum, pangkal duri sirip dada, dan
tulang otolith. Sisik kunci pada ikan bersisik cycloid terletak di atas garis linea
lateralis 3 baris sisik di depan pangkal dasar sirip punggung bagian depan dan
pada ikan bersisik etenoid terletak di bawah garis linea lateralis dibelakang ujung
dasar sirip dada, arah ke posterior tubuh. Pembacaan umur harian melalui tulang
otolith pada larva atau anak-anak ikan untuk daerah tropis mulai berkembang
dilakukan pada tahun 1980 an(Kilawati ,2017)
Pembacaan umur adalah suatu pengetahuan yang cukup menarik dalam
bidang perikanan terutama pembacaan umur pada spesies-spesies ikan yang hidup
secara pasti kapan suatu individu ikan itu menetas dari telur, yang dapat kita
ketahui adalah berapa panjang tubuh individu ikan itu ketika tertangkap oleh
nelayan. Lain halnya dengan spesies ikan yang dibudidayakan kita dapat
mengetahui kapan individu ikan itu menetas dari telurnya. (Kurniawan f, 2016)
Menurut Ricker (2), penelitian tentang umur dari suatu individu ikan yang
berasal dari perairan sudah dilakukan sekitar 100 tahun yang lalu. Penentuan umur
suatu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu secara langsung, cara ini hanya
dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya. Secara tidak langsung yaitu
pada individu spesies ikan yang hidup di perairan alami.
Dengan menentukan kerapatan letak endapan tadi yang terlihat berbeda
akan dapat diketahui umur ikan tadi. Proses dan keadaan yang sama terjadi pula
pada jari-jari sirip, pembacaan umur dengan menggunakan batu telinga atau jari-
jari sirip keras tidak dapat secara langsung seperti tulang operculum atau tulang
punggung, tetapi harus menggunakan alat tambahan yaitu kaca pembesar (Harjan
,2018).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum penentuan umur ikan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober
2023. Pukul 15.00 – 17.00. Bertempat di Laboratorium Biologi Perairan,Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.
3.2 Bahan dan Alat
Tabel 1. Bahan
No Bahan
1 Saluran pencernaan Ikan
Tambakan (Helostoma
temminkii)
2 Otolith Ikan Tambakan
3 Crystal bond
4 Aquades

Tabel 2.Alat
No Alat
1 Nampan
2 Batu Asahan
3 Pinset
4 Objek glass
5 Alat Tulis
6 Hot plat(setrika)
7 Buku Penuntun
8 Hp
9 Tissu
10 Mikroskop
6

3.3. Metode Praktikum


Praktikum tentang penentuan umur ikan ini menggunakan metode secara
langsung dengan cara mengamati otolith pada mikroskop monokuler dengan cara
mengasah dan meratakann bagian otolith dengan batu asahan.

3.4. Prosedur Praktikum


Siapakan otolith yang sudah diambil pada praktikum sebelumnya. Kemudian
ambil sepotong crystl bond dan diletakan pada bagian ujung objek glass lalu
dipanaskan pada hotplate sampai meleleh.Otolith diletakan diujung objek glass
yang sudah meleleh tersebut dengan posisi inti otolith tepat pada garis tepi objek
glass.Kemudian objek glass diambil dari hotplate dengan hati-hati lalu cristal
bond dibiarkan sampai mengeras sehingga otolith melekat kuat.sesudah itu bagian
otolith yang tidak menempel pada objek glass diasah dengan menggunakan batu
asahan kasar.setelah setengah dari ototlith terasah ,pinggiran otolith diasah lagi
dengan menggunakan pengasah halus sampai pinggiran otolith rata dengan
pinggiran objek glass. Otolith yang masih melekat pada objek glass dipanaskan
lagi sampai crystal bond meleleh.Otolith diasah lagi sampai didapatkan potongan
melintang ,otolith yang tipis dan lingkaran pertumbuhan dapat dilihat dengan jelas
saat diamati pada mikroskop.Pada proses pengasahan, batu asahan harus diletakan
dalam nampan plastik yang diisi air sampai batu asahan terendam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Ikan Tambakan

Gambar 1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Ikan tambakan (Helostoma temminckii) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang
berasal dari wilayah tropis, akuratnya Asia Tenggara. Ikan ini pada awal mulanya
berasal dari Thailand sampai Indonesia sebelum akhir-akhirnya diintroduksi ke
seluruh lingkungan kehidupan

4.1.2 Otolit Ikan

Gambar 2. Otlith ikan sebelum diasah


Gambar 3. Otolith ikan sesudah diasah

4.2 Pembahasan
Untuk menentukan umur secara mendetail digunakan metode yaitu yang
dikenal dengan metode otholit, karena metode ini dapat mengetahui umur harian
ikan sample. Otolith ialah tulang telinga yang terdapat pada sacculus di daerah
kapala dipakai untuk kesetimbangan dan penentuan umur ikan. Otholith ini juga
dapat digunakan sebagai tanda tahunan pada ikan.
Pada ikan di daerah tropis walaupun mengalami hidup di dua musim yaitu
musim kemarau dan musim hujan, kenyataannya suhu lingkungan sekitar tidak
bigitu mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. Jadi
tanda tahunan dari hasil susunan sirkulasi yang rapat tidak bigitu nyata bentuknya.
(Ezenwa dan Ikismiju, 1981).
Pengamatan ini dilakukan dengan memperhatikan posisi garis terang dan
garis gelap pada Otolith ikan. Jika garis terang tampak didepan garis gelap, maka
pada masa kecil ikan tersebut hidup dilingkungan yang terjaga dan besar hidup
dilingkungan yang tercemar. Jika garis gelap tampak didepan garis terang, maka
pada masa kecil ikan tersebut hidup dilingkungan tercemar dan pada saat besar
hidup dilingkungan jernih. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa ikan Tambakan yang kami perhatikan ini pada masa kecilnya
hidup dilingkungan yang terjaga dan besar hidup dilingkungan tercemar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Otolith ialah tulang telinga yang terdapat pada sacculus di daerah kapala
dipakai untuk kesetimbangan dan penentuan umur ikan. Otolith terbentuk dari
kalsium karbonat yang mengeras di dalam saluran kanal dari sirkulasi pada tulang
ikan yang menonjol. Penentuan umur ikan dengan otolith dilakukan dengan
memperhatikan posisi garis terang dan garis gelap yang terdapat pada otolith. .
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa ikan
Tambakan yang kami perhatikan ini pada masa kecilnya hidup dilingkungan yang
terjaga dan besar hidup dilingkungan tercemar.

5.2 Saran
Alat praktikum yang disediakan laboratorium sebaiknya ditambah
untuk mempersingkat waktu dan mahasiswa tidak kejar-kejaran dengan waktu.
Saat melakukan janganlah ceroboh, lakukan hati-hati agar peralatan yang
digunakan tidak pecah. Penggunaan mikroskop lebih teliti lagi agar tidak terjadi
kesalahan dalam perhitungan
DAFTAR PUSTAKA

Darmanto, H. (2019). Pengenalan spesies ikan berdasarkan kontur otolith


menggunakan convolutional neural network. Joined Journal (Journal of
Informatics Education), 2(1), 41-59.
Harjan, I. (2018). penentuan umur simpan ikan roa asap (ikan julung-julung
asap)(Hemirhampus sp) menggunakan metode ASLT (Accelerated Shelf
Life Testing) dengan pendekatan Arrhenius. Techno: Jurnal Penelitian,
7(01), 105-115.
Kilawati, Y., & Arfianti, D. (2017). Iktiologi Modern. Universitas Brawijaya
Press.
KURNIAWAN, F. (2016). PENGGUNAAN OTOLITH UNTUK PENENTUAN
UMUR, MUSIM PEMIJAHAN, DAN LAJU PERTUMBUHAN
BELANAK (Chelon subviridis) DI ESTUARI OPAK KABUPATEN
BANTUL (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Manda et al. (2014). Penggunaan Otolith untuk Penentuan Umur dan Laju
Pertumbuhan Yuwana Ikan Red Devil (Amphilophus labiatus) di Waduk
Sermo (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Ricker. (2018). Studi morfometrik dan penentuan umur ikan lencam (Lethrinus
lentjan) di tempat pelelangan ikan (TPI) Ketapang Kota Pangkalpinang.
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(1), 61-64.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bahan Praktikum

Crystal bond
Otolit Sebelum diasah

Otolit setelah diasah


Lampiran 2. Alat Praktikum

Batu Asahan
Objek glass

Pinset
Hot plate(setrika)

Kertas amplas asah Mikroskop

Anda mungkin juga menyukai