Oleh:
SHUAIF UMARAH.A
2204112992
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN (B)
Senin/3/15.00-17.00.
KELOMPOK 4
UNENG RHAHMASARI
KATA PENGANTAR
Puji dan Puja syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
nya dan sholawat beriringkan salam kita panjatkan kepada jungjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi
Perairan yang berjudul “Larva ikan dan Analisa Saluran Pencernaan ikan
Tambakan (Helostomata temminckii) “ dengan tepat waktu.
Dengan segala kekurangan yang dimiliki oleh penulis yang tak luput dari
kesalahan dan kehilapan , penulis meminta kepada pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran kepada penulis.
Shuaif Umarah.A
3
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
I.PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum.............................................................................. 2
1.3 Manfaat Praktikum............................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 3
2.1 Larva Ikan ......................................................................................... 3
2.2 Saluran Pencernaan............................................................................ 3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM...................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................. 5
3.3 Metodologi Praktikum ...................................................................... 6
3.4 Prosedur Praktikum........................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 7
4.1 Identifikasi ikan Tambakan .............................................................. 7
4.2 Larva Ikan......................................................................................... 7
4.3 Analisa Saluran Pencernaan ikan Tambakan.................................... 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 11
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 11
5.2 Saran ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 12
LAMPIRAN............................................................................................. 13
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat Praktikum....................................................................................... 4
2. Bahan Pratikum..................................................................................... 4
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat Praktikum................................................................................... 14
2. Bahan Praktikum................................................................................ 16
I. PENDAHULUAN
merupakan faktor penting bagi pertumbuhan ikan terutama pada masa larva.
Selanjutnya bahwa dimakannya suatu jenis fitoplankton dan zooplankton secara
nyata mempengaruhi pertumbuhan ikan yang hidup di perairan tersebut (Eka
Frandy, 2009).
Sistem Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara
fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam
usus,kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran
darah.Sedangkan analisis aaluran pencernaan adalah proses pengamatan saluran
saluran sistem pencernaan guna melihat jenis makanan apa saja yang dikonsumsi
ikan.Organ-organ saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah
belakang/posterior) berturut-turut : mulut/rongga mulut, oesofagus, lambung, usus
dan anus. organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, kelenjar
prangkeas. organ-organ pelengkap : sunggut, gigi, tapis insang. Menurut
Mudjiman (2013) setiap ikan mempunyai makanan yang berbeda.Jika dilihat dari
jenis makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golonganyaitu herbivor,
karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikandibedakan menjadi lima
golongan yaitu pemangsa (predator), penggerogot (grazer), penyaring (strainer),
penghisap (sucker) dan parasit.
Anakan ikan yang baru menetas disebut larva yang mana tubuhnya belum
dalam keadaan sempurna, baik organ dalam maupun organ luarnya. Dalam bidang
budidaya larva yang baru keluar dari telur disebut hatchling (Putra et al., 2022).
Larva biasanya perkembangannya dalam hitungan hari dengan dua pembagian
fase. Mortalitas larva tinggi biasanya terjadi pada fase perkembangan larva. Fase
ini merupakan fase kritis yaitu saat yolk mulai habis juga masa transisi ketika
larva mulai memanfaatkan pakan dari luar. Effendie (dalam Yusuf, Sugiharto, dan
Wijayanti, 2014), menyatakan bahwa tahap larva dibedakan menjadi tahap pro-
larva dan post-larva. Ciri-ciri pro-larva adalah masih adanya yolk, tubuh
transparan dengan beberapa pigmen yang belum diketahui fungsinya, serta adanya
sirip dada dan sirip ekor (caudal fin) walaupun bentuknya belum sempurna. Mulut
dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung halus, pada
saat tersebut pakan didapatkan dari yolk yang belum habis terserap. Masa post-
larva ikan ialah masa dari habisnya yolk sampai terbentuk organ-organ baru atau
penyempurnaan organ-organ yang ada. Pada akhir fase tersebut, secara morfologi
larva telah memiliki bentuk tubuh hampir seperti induknya. Pada tahap ini sirip
punggung (dorsal fin) sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk sirip
ekor (caudal fin) dan larva ikan sudah lebih aktif berenang. Masa post-larva
berakhir, ikan akan memasuki masa juvenil. Pertumbuhan dan perkembangan
larva berlangsung dengan cepat ketika ketersediaan pakan berlimpah
Sistem pencernaan adalah sistem yang terdiri dari pencernaan saluran dan
organ-organ lain yang membantu tubuh memecah dan menyerap makanan. Organ-
organ dalam system pencernaan di luar saluran pencernaan adalah lidah, kelenjar
ludah, hati, pancreas dan kandung empedu. Bagian dari system saraf (yang disebut
system saraf eneterik) dan perdaran darah juga berperan penting dalam system
pencernaan. Proses digesti memerlukan waktu dalam mencerna atau memecah
10
Klasifikasi:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphoidei
Famili : Anabantidei
Genus : Helostoma
Species : Helostoma temminckii
Larva yang diamati adalah Post larva karena adanya ciri ciri seperti mulut
yang sudah terbuka yang memungkinkan untuk mencari makan dikarenakan
kuning telur atau yolk sudah habis, mata ikan yang sudah terlihat terbuka dan
warna pudar sudah menghilang yang digantikan dengan warna coklat kehitaman
serta sirip sirip yang sudah berbentuk tetapi masih tipis. Fase post ini disebut
dengan bentuk Definitif yang mana difase ini organ sudah berfungsi.
Ikan tambakan yang diamati mempunyai usus yang jauh lebih panjang dari
ukuran tubuhnya dikarenakan ikan Tambakan adalah termasuk plankton feeder
yang artinya pemakan plankton ,dari pratikum tersebut kami mendapatkan, 2 jenis
plankton yaitu Tribonema Affine dan Vacuolaria viregcens.
n
Vi= ∑ n xVp
Keterangan:
Vi= Presentase volume satu jenis makanan
∑n=Jumlah satu jenis makanan
En-Jumlah seluruh jenis makanan
Vp Volume makanan ikan
Untuk mendapatkan volume makanan ikan harus melalu cara sebagai berikut:
Vlb = Penambahan volume setelah dimasukkan lambung berisi - Volume
aquades 10 ml
= 12 ml-10 ml
= 2 ml
Vik = Penambahan volume setelah dimasukkan lambung kosong-
Volume squades 10 ml
= 11ml-10 ml
= 1 ml
Vm = Volume lambung berisi - Volume lambung kosong
= 21+ 1ml
= 1 ml
Vp = Volume pengenceran + Vm
2 ml + 1 ml =3 ml
pencernaan (glandula digestovia). Sistem saluran pencernaan pada ikan terdiri dari
beberapa organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola
makanan yang masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari pemprosesan itu
dikeluarkan melalui anus.
Organ-organ penyusun saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk
semua jenis ikan. Hal ini tergantung kepada makanan yang biasa dimakan ikan,
kebiasaan makan. jenis makanan dan cara mendapatkan makanan. Alat-alat
pencernaan makanan pada ikan Tambakan terdiri dari mulut, pharynx. esophagus,
lambung, usus dan anus. Organ-organ pencernaanya ini juga dilengkapi dan
dibantu oleh hati. empedu dan pancreas (Pulungan. 2006). Sedangkan menurut
Nelson, J.S. (2001), saluran pencernaan ikan Tambakan berupa segmen-segmen,
meliputi mulut, rongga mulut, faring, esofagus, pilorus. usus, rektum dan anus.
17
5.1. Simpulan
Larva ikan merupakan fase kedua kehidupan ikan setelah telur. Pada fase ini
ikan masih sangan sensitif dan rapu akan matian. Pada post larva ditandai dengan
ikan yang sudah bisa mencari makan sendiri,sirip yang sudah terbentuk dan warna
transfaran yang menghilang yang digantikan dengan warna gelap yang kecoklatan
serta organ yang sudah berfungsi.
Ikan tambakan merupakan salah satu biota perairan indonesia. Ikan
tanmbakan merupakan ikan yang makanan utmanya adalah plankton.
Dengan diadakannya praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui fase larva
ikan dan sistem saluran pencernaan serta jenis makanan pada objek praktikum.
5.2. Saran
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan di Laboratorium Biologi
Perairan ada beberapa diharapkan agar praktikum selanjutnya berjalan lebih
lancar, semoga kedepannya Laboratorium menyediakan alat dan bahan yang lebih
baik dan menyediakan ikan yang masih segar, jenis dan variasi jumlah ikan juga
perlu di perhatikan agar praktikan mengetahui lebih lagi mengenai ikan jenis lain.
18
Rian. 2010. Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya. Pustaka Utama : Yogyakarta.
Storer. 1968. IKTIOLOGI. Erlangga : Jakarta
Alawi, Hamdan., Netti Ariyani, dan Nur Asiah. (2014). Pemeliharaan Larva Ikan
Katung (Pristolepis Grooti Bleeker) Dengan Pemberian Pakan Awal
Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 2(1). 24-42
Darwisito, S., Zairin, M., Sjafei, D.S., Manalu, W., dan Sudrajat, A.O. (2008).
Pemberian pakan mengandung vitamin E dan minyak ikan pada
induk memperbaiki kualitas telur dan larva ikan nila. Jurnal
akuakultur Indonesia 7(1): 1-10
Dino. 2013. Larva Ikan http://dinofenderley.blogspot.co.id/2012/05/larva
ikan.html (Diakses tanggal 28 September 2023 pukul 20.10)
Rukini, 2011. Komunitas Fitoplankton Di Periran Sungai Kampar Desa Sering
Kecamatan Pelalawan, Riau. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Provinsi Riau. Pekanbaru. (tidak diterbitkan).
19
LAMPIRAN
20
Penghapus Penggaris
Cawan petri
22