Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

MORTALITAS dan PENDUGAAN POPULASI IKAN LELE


LOKAL (Clarias batrachus)

OLEH :
CHARLIE CHRISMAN ZEGA
2204113443
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
RABU/ SESI 3/ 15.00 - 17.00 WIB
KELOMPOK 5
ARYANTI WULANDARI

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum
ini dengan tepat waktu, yang Berjudul “Mortalitas dan Pendugaan Populasi Ikan
Lele Lokal (Clarias batrachus)”.
Laporan ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan
asisten laboratorium Aryanti Wulandari dan asisten laboratorium lainnya yang
sudah membantu saya dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan ini
bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum Biologi Perikanan sebagai syarat
untuk melakukan ujian akhir praktikum.
Saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan saya dalam penulisan
laporan praktikum ini, baik dari segi tata bahasa, penulisan kata, maupun dari segi
isinya. Maka dari itu, besar harapan saya agar para pembaca memberikan kritik
dan saran. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Pekanbaru,24 Oktober 2023

CHARLIE CHRISMAN ZEGA


DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum........................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Mortalitas ikan................................................................................ 3
2.2 Pendugaan Populasi........................................................................ 3
2.3 Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus).............................................. 4

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat........................................................................ 5
3.2 Bahan dan Alat.............................................................................. 5
3.3 Metode Praktikum........................................................................ 6
3.4 Prosedur Praktikum...................................................................... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ............................................................................................. 7
4.1.1 Identifikasi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)............... 7
4.1.2 Mortalitas Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus).................. 8
4.1.3 Pendugaan Populasi Pada Ikan Lele (Clarias batrachus)..... 8
4.2 Pembahasan.................................................................................. 9
4.2.1 Mortalitas Ikan.................................................................... 9
4.2.2 Pendugaan Populasi Ikan.................................................... 10

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan................................................................................... 11
4.2 Saran............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat Praktikum....................................................................................... 5
2. Bahan Praktikum................................................................................... 6
3. Mortalitas Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus).................................... 8
4. Pendugaan Populasi Pada Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)........... 8
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)..................................................... 7


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Bahan Praktikum................................................................................... 14
2. Alat Praktikum....................................................................................... 15
3. Perhitungan Paraktikum......................................................................... 16
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan praktikum merupakan salah satu proses dalam pembelajaran
yang menjadi ciri khas sains. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena selain sebagai
penunjang teori kelas, kegiatan praktikum ini juga sebagai tolak ukur bagi
mahasiswa dalam memahami serta pembuktian konsep teori yang telah dipelajari.
Biologi Perikanan Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari keadaan ikan yaitu sejak individu ikan tersebut menetas kemudian
makan,tumbuh,bermain, bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara
alami atau oleh karena factor lain. Aspek biologi perikanan dan organisme air
lainnya di Indonesia saat ini sudah banyak dilakukan terutama pada jenis ikan
yang memiliki nilai ekonomi dan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia
serta pengembangan usaha perikanan (Putra et al., 2023).
Ikan adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) yang bernafas dengan
insang, bergerak dengan sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan hidup di
air baik di air tawar maupun di air laut (Putra et.al., 2022). Sebanyak 15% dari
jumlah jenis ikan di dunia terdapat di Indonesia yang dikelompokkan 84 famili
dan 630 spesies endemik (Hubert et.al., dalam Irmawati, 2022). Menurut Andi
Baharuddin, (2015) ikan adalah hewan yang hidup pada semua tipe perairan dari
gunung sampai pada kedalaman ribuan kilometer dibawah laut. Variasi habitat
ikan yang luas menjadi factor untuk ikan beradaptasi dengan kondisi lingkungan
perairan sehingga ikan memiliki ragam bentuk tubuh,seta perilaku biologis dan
fisiologisnya.
Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) adalah salah satu jenis ikan air tawar
yang dibudidayakan dan menjadi bahan pangan masyarakat Indonesia. Konsumsi
ikan lele pada beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Ikan lele lokal
(Clarias Batrachus) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang penyebarannya
meluas hamper diseluruh pelosok tanah air, tidak seperti lele dumbo rasa daging
lele lokal lebih enak dan gurih. Kandungan proteinnya pun cukup tinggi, tubuhnya
relatif kecil dibandingkan dengan ikan lele dumbo membuat lele lokal lebih cepat
matang jika dimasak.
Menurut Khairuman, (2002) rasa daging ikan lele lokal lebih enak dan
gurih, tubuh atau badannya relatif kecil dibandingkan dengan ikan lele dumbo,
membuat ikan lele lokal cepat matang jika dimasak misalnya jika digoreng daging
ikan lele lokal lebih cepat masak dan kering serta tidak banyak mengandung
lemak.
Mortalitas ikan adalah jumlah kematian ikan di suatu perairan umum.
Selain kematian secara alami individu ikan Sebagian besar disebabkan oleh
adanya penangkapan terutama pada spesies ikan yang bernilai ekonomis tinggi,
pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri, pemangsa dan predator
lainnya,serangan hama dan pengaruh gejala alam seperti elnino dan gelombang
tsunami.
Metode pendugaan populasi ikan dapat dibedakan menjadi dua bagian
yaitu: secara langsung dan secara tidak langsung. Pendugaan populasi sangat
penting artinya dalam upaya mengelola sumber-sumber hasil perikanan di masa
yang akan datang. Pendugaan populasi dalam suatu perairan memungkinkan kita
untuk mengetahui berapa banyak jumlah ikandan jumlah spesies dalam suatu
perairan. Dengan demikian kita dapat mengetahui berapa besar penangkapan yang
memungkinkan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum


Praktikum ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam mengetahui bagaimana tingkah laku ikan saat akan mengalami mortalitas,
factor yang mempengaruhi mortalitas dan bagaimana cara pendugaan populasi
pada Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus). Manfaat dari praktikum ini mahasiswa
dapat mengatahui factor penyebab kematian pada ikan, mengetahui ciri-ciri yang
di tunjukkan pada ikan menjelang kematiannya dengan memperhatikan gerakkan
sirip, bukaan mulut, permukaan tubuh,denyut jantung, warna insang, dan jantung,
dan alat yang digunakan untuk proses pendugaan populasi pada Ikan Lele Lokal
(Clarias batrachus).
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mortalitas Ikan


Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah limbah rumah
tangga yaitu berupa sisa deterjen. Pada limbah tersebut mengandung bahan kimia
yang lebih tahan dan tidak berubah dalam berbagai media (Matoa, 2008).
Detergen merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan
minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara
lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air. Pada umumnya, detergen mengandung surfaktan, builder, filler dan additives
(Efendi, 2003).
Detergen menimbulkan dampak yang berbahaya bagi manusia. Selain
berbahaya bagi kulit manusia, air bekas cucian yang dibuang ke sungai dapat
mengancam lingkungan. Zat yang ada di dalam detergen memacu pertumbuhan
enceng gondok dan gulma air. Ledakan jumlah tanaman penggangu ini akan
menghambat aliran sungai dan menimbulkan pendangkalan. Penyebab kematian
individu secara masal disuatu perairan dapat terjadi karena kematian predasi,
penyakit dan parasit, pencemaran lingkungan, perusakan secara fisik oleh manusia
dan mesin, kematian masal karena gejala alam,dan kepunahan populasi pada ikan
(Putra et.al., 2022).
Angka tertinggi mortalitas pada individu ikan di suatu perairan
dipengaruhi oleh factor penangkapan, terutama pada spesies ikan yang bernilai
ekonomis tinggi. Angka mortalitas pada setiap tahunnya akan selalu meningkat
dan lalma kelamaan ikan tersebut punah pada suatu populasi ikan yang menghuni
habitat tertentu. Spesies yang bersifat selalu hidup di lapisan permukaan air lebih
mudah mengalami kematian diabanding ikan yang hidup di dasar perairan (Emilia
et al.,2020).
2.2 Pendugaan Populasi
Pengetahuan tentang populasi ikan merupakan dasar dalam analisis stok
ikan. Informasi tersebut menjadi penting karena dapat digunakan sebagai
alternatif masukan dalam pengambilan keputusan terkait perencanaan pengelolaan
sumberdaya perikanan (Welcomme, 2001).
Pendugaan populasi pada ikan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Pendugaan secara langsung dapat dilakukan pada
suatu kolam yang luasnya terbatas sebab kolam tersebut dapat dikeringkan dan
ikannya dapat ditangkap dan dihitung satu persatu. Pendugaan secara tidak
langsung dilakukan dengan memperhatikan pada pengurangan “catch per unit
effort”. Dalam perhitungan sering menggunakan metode regresi dari De Lury juga
Laslie dan Davis. Dapat juga menggunakan metode penandaan (Pulungan et al,
2006).
Penentuan umur ikan dapat dilakukan dengan pemberian tanda pada
bagian tubuh ikan. Metode penandaan terbagi 2 yaitu marking dan tangging.
Marking adalah pemberian tanda oada tubuh ikan tanpa menggunakan benda -
benda asing, tanda yang diberikan berupa pemotongan sirip ikan dan pemberian
tato pada bagian yang keras yaotu operculum dan tengkorak kepala ikan.
Tangging adalah pemberian tanda pada tubuh ikan dengan memberikan benda
asing berupa benda yang tidak mudah berkarat seperti perak, aluminium, plastic,
nikel, ebonit, dan seluloid yang dapat ditempelkan pada bagian kepala rahang
bawah dan tutup insang, bagian tubuh depan yaitu sirip punggung,bagian
belakang sirip punggung, sirup lemak, dan batang ekor (Putra et al., 2022).

2.3 Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)


Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan dan
menjadi bahan pangan masyarakat Indonesia. Secara morfologi ikan lele (Clarias
batrachus) berbentuk memanjang, berlendir, dan tidak bersisik, agak membulat
dibagian tengah dan pipih dibagian belakang. Disekitar mulut terdapat 4 antena
yang berfungsi sebagai alat indra saat mencari makan, membantu lele untuk
mencium dan melihat yang tidak berfungsi dengan baik. Pola tipe tubuh lele yaitu
berbentuk aguiliform (Ciptanto, 2010). Ikan lele umumnya memiliki warna
kehitaman atau ke abuan dengan bentuk tubuh yang panjang dan pipih ke bawah.
Memiliki kepala yang pipih dan tidak memiliki sisik dan terdapat alat pernapasan
bantuan. Insang pada ikan lele berukuran kecil dan terletak dibagian belakang
kepala (Suyanto dalam Pratiwi, 2014).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Praktikum Biologi Perikanan berjudul “Mortalitas dan
Pendugaan Populasi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)” yang telah dilakukan
pada Senin, 16 Oktober 2023 pukul 15.00-17.00 WIB di Laboratorium Biologi
Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
Pada Praktikum Biologi Perikanan “Mortalitas dan Pendugaan Populasi
Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)” bahan dan alat yang digunakan yaitu;
Tabel 1. Alat Praktikum
No. Alat Kegunaan
1. Pensil Untuk menggambar ikan
2. Pulpen Untuk menulis hasil pengamatan
3. Penghapus Untuk menghapus goresan
4. Serbet Untuk membersihkan alat praktikum
5. Buku Penuntun Sebagai acuan materi praktikum
6. Buku gambar Untuk menggambar ikan hasil dari
praktikum
7. Gawai Untuk dokumentasi
8. Tangguk kecil Untuk menangkap ikan pada toples
9. Nampan Untuk meletakkan ikan yang sudah mati
10 Stopwacth Menghitung waktu saat kematian ikan
11. Gunting Bedah Untuk memotong sirip ekor ikan
12. Toples Wadah pengambilan ikan
13. Timbangan Untuk menimbang detergen

Tabel 2. Bahan Praktikum


NO Bahan Kegunaan
.
1. Ikan Lele Lokal (Clarias Sebagai objek yang akan di identifikasi
batrachus)
2. Detergen Untuk memetikan ikan
3.3 Metode Praktikum
Metode praktikum yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengamatan langsung yang telah dilakukan di Laboratorium Biologi Perairan
terhadap objek yang diamati dengan berpedoman pada buku penuntun praktikum
dan buku Saanin.

3.4 Prosedur Praktikum


Adapun prosedur praktikum untuk pendugaan populasi pada Ikan Lele
Lokal (Clarias batrachus) Sebelumnya siapkan bahan dan alat yang digunakan
dalam proses praktikum. Ambil 10 ekor ikan lele yang ada di dalam akuarium
dengan menggunakan tangguk kecil, setelah itu masukkan ikan tersebut ke dalam
toples yang sudah di isi air setinggi 10 cm. Selanjutnya ambil ikan lele yang ada
di dalam toples dengan tangguk kecil tanpa melihat sebanyak 10 kali. Setiap
pengambilan ikan datanya dicatat dan lakukan pemberian tanda dengan memotong
bagian sirip ekor ikan tersebut dengan gunting, lakukan hal yang sama hingga 10
kali.
Prosedur praktikum mortalitas yaitu siapkam 3 toples. Untuk bagian
kontrol terdapat 4 ikan dan toples A dan B yang berisi masing- masing 3 ikan.
Lalu timbang detergen pada penimbangan pertama 5gr dan penimbangan ke dua
10 gr detergen. Siapkan stopwatch masukkan 5gr detergen pada toples A dan 10 gr
detergen pada toples B masukkan detergen secara bersamaan dan langsung
hidupkan stopwatch. Setelah detergen dimasukkan amati ikan dalam 3 tahap yaitu
5 menit pertama, kedua, dan ketiga. Lakukan pembedahan pada setiap ikan di
toples tersebut untuk mengamati warna jantung, denyut jantung, warna insang,
warna tubuh, banyaknya lendir, dan tingkah laku ikan. Selanjutnya catat hasil
pengamatan kedalam tabel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pelaksanaan Praktikum Biologi Perikanan “Mortalitas dan Pendugaan
Populasi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)” yang telah dilakukan pada Senin,
16 Oktober 2023 pukul 15.00-17.00 WIB di Laboratorium Biologi Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau didapatkan hasil yaitu:
4.1.1 Identifikasi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)

Gambar 1. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus))

Menurut Saanin, (1984) Klasifikasi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostarophysi
Sub Ordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batrachus
Habitat : Air Tawar
4.1.2 Mortalitas Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)
Tabel 3. Mortalitas Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)
Jantung Insang Tubuh
Menit Gram
Warna Denyut Warna Warna Lendir
Merah Berdenyut Merah Abu-Abu Sedikit
5
segar 70/menit Segar Pekat Berlendir
5 Merah Tidak Merah Abu-abu
10 Banyak
pucat berdenyut pucat pucat
Merah Berdenyut Merah Abu-abu
5 Tidak ada
segar 40/menit pucat pucat
10 Merah Berdenyut Merah Abu-abu
10 Sedikit
pucat 70/menit pucat pucat
Merah Tidak Merah Abu-abu
5 Banyak
15 pucat berdenyut pucat pucat
Merah Tidak Merah Abu-abu
10 Banyak
pucat berdenyut pucat pucat

4.1.3 Pendugaan Populasi Pada Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)


Tabel 4. Pendugaan Populasi Pada Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)
p=
m 2
m(u+r )
Penangkapan u+r u r m m (u+r) m.r
(u+r)
r
1. 12 6 6 0 0 0 0 0
2. 2 2 0 2 4 8 0 0,6
3. 3 2 1 1 2 3 1 0,5
4. 3 3 0 3 9 27 0 1,5
5. 4 4 0 4 16 64 0 2,6
6. 3 3 0 3 9 27 0 1,5
7. 5 4 1 3 15 36 3 2
8. 3 3 0 3 9 27 0 1,5
9. 0 0 0 0 0 0 0 0
10. 3 3 0 3 9 27 0 1,5
Jumlah 38 30 8 22 73 192 4 11,7
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mortalitas Ikan
Mortalitas adalah angka kematian dari suatu populasi suatu ikan. Kematian
ikan di perairan umum selain mengalami kematian secara alami kini kematian
individu ikan sebagian besar disebabkan oleh adanya penangkapan terutama padas
pesies ikan yang bernilai ekonomis tinggi, pencemaran yang di akibatkan oleha
danya limbah industry, pertambangan, pertanian, pemangsaan oleh predator dari
hewan-hewan avertebrata, serangan hama dan penyakit serta pengaruh gejala alam
seperti elnino dan gelombang tsunami.
Pada tabel mortalitas ikan, pada menit ke 5 dan 5gr deterjen yang
dimasukkan belum ada terjadi tanda-tanda perubahan pada tubuh ikan ataupun
ikan tersebut mati, detak jantungnya masih berdenyut dan berwarna merah saat di
bedah, tubuh ikan dan insang masih sama warnanya sebelum dimasukkan deterjen
dan sedikit berlendir. Pada 10gr dalam 5 menit jantung ikan sudah tidak
berdenyut, warna jantung sedikit pucat, warna tubuh abu-abu mulai pucat dan
sangat banyak lendir. Pada menit ke 10 dan 15, ikan sudah mati dan mengalami
banyak perubahan dari tubuhnya seperti warna insang, jantung, tubuh, dan
banyaknya lendir pada ikan yang diamati.
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah limbah rumah
tangga yaitu berupa sisa deterjen. Pada limbah tersebut mengandung bahan kimia
surfaktan yang lebih tahan dan tidak berubah dalam berbagai media. Bahan
antiseptik dalam sabun atau detergen dapat mengganggu kehidupan
mikroorganisme, yang ada di air bahkan dapat mematikan.
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (detergen) yang
berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada
permukaan air. Bahan antiseptik dalam sabun atau detergen mengganggu
kehidupan mikroorganisme, yang ada di dalam air bahkan dapat mematikan. Salah
sssatu organisme air yang akan terganggu diantaranya adalah ikan. Dari uraian di
atas berdasarkan sifat tosik dari detergen, peneliti ingin meneliti pengaruh kadar
detergen terhadap mortalitas ikan Lele Lokal (Clarias batrachus).

4.2.2 Pendugaan Populasi


Berdasarkan pengamatan pada saat praktikum, terdapat 10 ikan didalam
satu toples, dilakukan penangkapan ikan yang berada didalam toples
menggunakan tangguk kecil sebanyak 10 kali. Dimana setiap ikan yang ditangkap
diberi tanda berupa dipotong sungut, sirip ataupun ekornya. Berdasarkan tabel
bahwasanya didapat data yaitu jumlah ikan yang tertangkap sebanyak 10
penangkapan (u+r) yaitu 38 ekor, yang dimana, ikan yang belum ada tanda yang
tertangkap (u) sebanyak 30 ekor, dan ikan yang sudah tertangkap dan diberi tanda,
lalu tertangkap lagi di penangkapan selanjutnya (r) yaitu 8 ekor. Ikan yang belum
tertangkap yaitu sebanyak 2 ekor yang selamat dari penangkapan sebanyak 10
kali.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Disimpulkan bahwa, mortalitas ikan terjadi akibat faktor kematian secara


alami juga disebabkan oleh faktor-faktor yang lain seperti kematian individu ikan
sebagian besar disebabkan oleh adanya penangkapan terutama padas pesies ikan
yang bernilai ekonomis tinggi, pencemaran yang di akibatkan oleha danya limbah
industry, pertambangan, pertanian, pemangsaan oleh predator dari hewan-hewan
avertebrata, serangan hama dan penyakit serta pengaruh gejala alam seperti elnino
dan gelombang tsunami. Ikan lele yang diamati cepat mengalami kematian akibar
pencemaran deterjen ke toples yang berisi ikan lele tersebut.
Pendugaan populasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Metode yang digunakan yaitu memberi marking atau tangging pada
ikan tertangkap pada saat penangkapan. Penangkapan dilakukan sebanyak 10 kali
dan hanya 2 dari 10 ikan yang berada didalam toples yang selamat atau tidak
tertangkap. Dalam perhitungan, digunakan metode petersen, schumecher dan
Eschmeyer.

5.2 Saran
Untuk praktikan yang melakukan praktikum sebaiknya membaca materi
pada buku penuntun yang akan dipraktekkan agar tidak terjadi kekeliruan dalam
proses pengamatan. Selanjutnya selalu patuhi aturan yang ada selama berada di
dalam laboratorium. Setelah melakukan pengamatan kemas barang dan bersihkan
laboratorium yang telah dipakai.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, A. I. 2015. Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya.


Deepublish. Yogyakarta.

Ciptanto, S. (2010). Top 10 Ikan Air TawarPanduan Lengkap Pembesaran Secara


Organik di Kolam Air, Kolam Terpal, Karamba, dan Jala Apung.
Yogyakarta: Lily Publisher. ISBN-978-979-29-1577-8.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Jakarta: Kansius.

Emilia, I., Setiawan, A. A., & Mutiara, M. D. (2020). Uji Toksisitas Akut
Herbisida Sintetik Ipa Glifosat Terhadap Mortalitas Benih Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias gariepinus). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, 17(2), 104-111.

Irmawati. 2022. Reproduksi dan Pertumbuhan Ikan Bertulang Belakang. Buku.


Makassar: Nas Media Pustaka.

Khairuman dan Amri. 2003. Budidaya Lele Dumbo secara Intensif, 113.
Agromedia Pustaka, Jakarta.

Matoa. 2008. Cermati Sabun dan Detergen yang Anda Gunakan. Diakses melalui
http://matoa.org / 2008 / 11 / cermati-sabun-dan-detergen-yang-anda-
gunakan/. Pada tanggal 28 September 2011.

Pulungan, et.al. 2006. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Pekanbaru: Pusat


Universitas Riau

Putra, R.M, Windarti, Efawani. 2022. Penuntun Praktikum Biologi Perairan.


Buku. Pekanbaru: Universitas Riau.

Welcomme, R. L. 2001. Inland Fisheries: Ecology and Management. London


Fishing News Book.A Division of Blackwell Science: 358p
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bahan Praktikum

Bibit Ikan Lele (Clarias batrachus) Detergen


sss

Lampiran 2. Alat Praktikum

Peraut, penghapus, dan pensil Nampan

Timbangan
Serbet

Gawai Toples

Gunting bedah Tangguk kecil

Anda mungkin juga menyukai