Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI

PENGAMATAN SIFAT/CIRI MORFOLOGI MERISTIK DAN


MORFOMETRIK TUBUH IKAN, IDENTIFIKASI/DETERMINASI,
KLASIFIKASI DAN PENYEBUTAN NAMA IKAN LELE LIMBAT
(Clarias nieuwhofi)

OLEH :
NAMA : Elsya Melinda Septiani
NIM : 1910715120006
KELOMPOK : 16 (Enam Belas)
ASISTEN : Reza Agustian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat dan karunia yang diberikan sehingga praktikan dapat
menyelesaikan laporan iktiologi Pengamatan sifat/ciri morfologi Meistik Dan
Morfometrik Tubuh Ikan, Identifikasi/Determinasi, Klasifikasi Dan Penyebutan
Nama Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Praktikan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, terutama kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Iktiologi dan asisten praktikum yang telah memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan praktikum, serta teman-teman yang telah bekerjasama dalam
melaksanakan praktikum ini.
Praktikan menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, praktikan menerima dengan terbuka jika ada kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini bisa lebih baik lagi. Demikian yang dapat
praktikan sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terimakasih.

Banjarbaru, Maret 2020

Praktikan

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM ......................................................... 6
3.1. Waktu dan Tempat .................................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan ......................................................................... 6
3.3. Prosedur Praktikum .................................................................. 6
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 9
4.1. Hasil .......................................................................................... 9
4.1.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Lele
Limbat (Clarias nieuwhofi) .......................................... 9
4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Tubuh Ikan
Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) .................................. 13
4.1.3. Identifikasi atau Determinasi Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ....................................................... 16
4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ....................................................... 17
4.2. Pembahasan ............................................................................... 17
4.2.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Lele
Limbat (Clarias nieuwhofi) .......................................... 17
4.2.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Tubuh Ikan
Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) .................................. 18
4.2.3. Identifikasi atau Determinas Ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi) ..................................................................... 19
4.2.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ....................................................... 19

ii
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 21
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 21
5.2. Saran ......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

3.1. Alat-alat yang Digunakan ........................................................... 6


3.2. Bahan-bahan yang Digunakan .................................................... 6
4.1. Ciri Morfologi Meristik Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ....................................................................... 9
4.2. Ciri Morfologi Morfometrik Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ....................................................................... 14
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

4.1.Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh ..................... 10


4.2. Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ............................ 11
4.3. Sirip Punggung Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) .............. 11
4.4.Sirip Dada Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ....................... 11
4.5.Sirip Perut Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ....................... 12
4.6. Sirip Dubur Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ................... 12
4.7. Sirip Ekor Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ....................... 12
4.8. Insang Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ............................. 13
4.9.Gigi Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ................................. 13
4.10.Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Beserta Ukuranya .......... 15
4.11.Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
Beserta Ukurannya ...................................................................... 15

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman

1. Dokumentasi Praktikum................................................................. 23
2. Lembar Laporan Sementara ........................................................... 25

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ichthyologi berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu “Ichthyes” yang
artinya ikan dan “Logos” artinya ilmu. Ichtyologi adalah suatu ilmu yang khusus
mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi
taksonomi, biologi (morfologi, anatomi, fisiologi, genetika, reproduksi, dll) dan
ekologi (struktur komunitas, populasi, habitat, predator, dan persaingan serta
penyakitnya). Ichthyologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari ikan
dengan segala aspek kehidupannya. Ikan didefinisikan sebagai binatang vertebrata
yang berdarah dingin (polikiloterm), hidup dalam lingkungan air, pergerakan dan
kesetimbangan badannya terutama menggunakan sirip dan pada umumnya
bernafas dengan insang.
MenurutLagler et. al. (1977), sejak abad 18 Ichtyologi telah berkembang
meliputi beberapa cabang ilmu, Antara lain :
1. Klasifikasi, yaitu melanjutkan mencatat semua jenis ikan yang masih ada
maupun yang sudah berupa fosil dan memasukkannya kedalam taksaserta
member nama ilmiahnya.
2. Anatomi, yaitu mempelajari tentang struktur ikan secara makroskopik,
embriologik, Serta perbandingan jenis ikan yang satu dengan ikan yang lain,
termasukfosil yang masih ada.
3. Evolusi dan genetik, yaitu mempelajari asal mula ikan, perkembangan ikan
modern dan ikan sebelumnya serta mekanisme ciri-ciri mereka.
4. Natural history dan ekologi, yaitu mempelajari cara hidup dan habitat serta
interaksi antara ikan yang satu dengan ikan yang lain dan dengan
lingkungannya.
5. Fisiologi dan biokimia, yaitu mempelajari fungsi dan sistem organ,
metabolisme, dan integrasi system pada tubuh.

1
2

Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk
luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat
ikan tersebut di perairan. Sebelum kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang
biasa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada baiknya kita mengenal
bagian-bagian tubuh ikan secara keseluruhan beserta ukuran-ukuran yang
digunakan dalam identifikasi.
Di dalam morfologi ikan bertujuan untuk mengenal bentuk dari luar ikan
termasuk bagian-bagiannya seperti bentuk pada tubuh posisi mulut, posisi sirip
perut terhadap sirip dada. Bentuk sirip ekor, dan bentuk-bentuk linea lateralis serta
ciri-ciri khusus seperti finlet, skut, kill dan adipose fin. Mengenal morfologi
dalam tubuh ikan seperti otak, insang, limpa, hati dan sebagainya. Berdasarkan
uraian latar belakang diatas laporan ini akan membahas tentang sifat/ciri
morfologi meristik dan morfometrik tubuhn ikan, identifikasi/determinasi,
klasifikasi dan penyebutan nama ikan lele limbat (Clarias nieuwhofi).

1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kali ini sebagai berikut:

1. Mengamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh ikan yang
selanjutnya akan digunakan untuk mencandera, mendiangnosa atau
mendeskripsikan ciri morfologi dari ikan bersangkutan secara meristik.
2. Mengamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh ikan yang
selanjutnya digunakan untuk mencandera, mendiangnosa atau mendeskrips
ciri morfologi dari ikan bersangkutan, yang khususnya langsung ditampilkan
dalam bentuk kuantitatif (angka) secara morfometrik.
3. Melakukan identifikasikan menggunakan buku petunjuk identifikasi ikan
dengan hasil akhir berupa penyebutan nama ikan (nama ilmiah, nama local,
nama internasional).
4. Melakukan pengklasifikasian dan menyebutkan nama ikan sesuai identifikasi
yang telah dilakukan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia sebagai negara megabiodiversity berdasarkan keanekaragaman


jenis menempati urutan papan atas, yakni : Urutan kedua setelah Brasil untuk
keanekaragaman mamalia, dengan 515 jenis yang 99% diantaranya merupakan
endemik. Urutan keempat untuk keanekaragaman reptil (511 jenis, 150 endemik) -
Urutan kelima untuk keanekaragaman burung (1531 jenis, 397 endemik) bahkan
khusus untuk keanekaragaman burung pruh bengkok, Indonesia menempati urutan
pertama 75 jenis 38 endemik). Urutan keenam untuk keanekaragaman amfibi(270
jenis, 100 endemik). Urutan keempat dunia untuk keanekaragaman duna
tumbuhan (38000 jenis). Urutan pertama untuk tumbuhan palmae(477 jenis, 225
endemik). Urutan ketiga utuk keanekaragaman ikan tawar (1400 jenis) setelah
Brazil dan Columbia (Triyono, 2013).
Ikan merupakan hewan vertebrata akuatis yang bernafas menggunakan
insang. Oleh karena itu perubahan pada ekosistemnya akan mempengaruhi
keberadaannya. Perubahan tersebut dapat disebabkan kerusakan lingkungan oleh
manusia sehingga ikan banyak digunakan sebagai indikator pencemaran
(Primawati dkk, 2016).
Ikan Hidup di air tawar dan air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun,
kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang
bertulang rawan (Chondrichetyes). Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang
dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hampir
diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin (Rizkiya,
2016).
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme.
Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan
diingat dalam mempelajari organisme. Bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis
hewan air lainnya mulai dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah,
terutama pada ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorphosis
danmengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian
pada sebagian besar ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi
3
4

perubahan-perubahan bentuk tubuh nya relative sangat sedikit


(Almunawwarah, 2016).
Sebelum melakukan praktikum mengenai Identifikasi Pisces: Kelas
Chondrichthyes dan Osteichthyes, Anda perlu terlebih dahulu mengenal istilah
Pisces atau fishes. Kedua kata tersebut, merujuk pada hewan-hewan vertebrata
yang hidup di air dan memiliki sirip sebagai organ pergerakan utama. Di samping
itu juga merujuk pada hewan dengan keberadaan insang sebagai alat pernapasan
utama sepanjang hidupnya di dalam air. Pisces dalam istilah bahasa Indonesia
dikenal sebagai “ikan” yang meliputi semua jenis ikan, baik yang tidak
mempunyai rahang (termasuk ke dalam superkelas: Agnatha) maupun ikan yang
mempunyai rahang (termasuk ke dalam superkelas: Gnathostomata) yang terdiri
dari ikan bertulang rawan (kelas chondrichthyes) dan ikan bertulang sejati (kelas
osteichthyes) (Drs. Hurip Pratomo, M.Si. Bayu Rosadi, S.Pt., M.Si. 2010).
Kajian morfometrik ikan penting dilakukan dalam kaitan mempelajari
kekerabatan dan variasi morfologis satu spesies ikan dengan spesies yang lain,
karena ikan yang memiliki kemiripan atau kekerabatan yang dekat akan memiliki
sifat-sifat yang mirip dan sebaliknya ikan-ikan yang memiliki kekerabatan dan
kemiripan yang jauh memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga memerlukan
kebijkan pengelolaan yang berbeda pula.Oleh karean itu informasi ini penting
diketahui dalam rangka penyusunan rencana pengelolaan sumberdaya ikan dimasa
mendatang (Khayra dkk, 2016).
Penganalisis data yang didapatkan dari pengukuran morfometrik dan
penghitungan meristik pada ikan tambakan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik. Dalam perhitungan pola pertumbuhan, panjang baku dijadikan sebagai
pembanding karena panjang baku yang paling mempengaruhi bobot (berat)
(Widiyanto, 2008).
Meristik merupakan ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu
dari tubuh ikan yang dapat digunakan untuk menggambarkan keterangan-
keterangan spesies ikan, atau digunakan untuk identifikasi spesies yang belum
diketahui. Ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari tubuh ikan
meliputi jumlah sirip, perumusaan jari-jari sirip, sisik, dan insang (Arifin dkk.
2017).
5

Ikan lele (Clarias sp) merupakan salah satu jenis ikan konsumsi air tawar.
Ikan lele termasuk ikan jenis catfish atau kata lain ikan yang memiliki kumis. Ciri
dari ikan lele yaitu bentuk tubuh memanjang dan agak bulat, pada sirip dada
terdapat duri yang keras dan runcing/tajam (patil), warna tubuh belang dengan
kepala pipih dan terdapat kumis serta licin karena tidak memiliki sisik. Kemudin
ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan berupa dari modifikasi dari busur
insangnya yaitu arborescent. Habitat ikan lele adalah sungai dengan arus air yang
tenang seperti danau, rawa, telaga dan waduk. Ikan lele memiliki sifat nocturnal,
yaitu aktif dan bergerak mencari makanan pada malam hari sedangkan pada siang
hari hanya berdiam diri dan berlindung di tempat gelap (Salim, 2017).
Ikan lele merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di
Indonesia, kandungan gizi yang cukup tinggi dan relatif murahnya harga ikan lele
adalah beberapa alasan mengapa ikan lele menjadi pilihan masyarakat, sehingga
kebutuhan akan ikan lele terus bertambah disetiap daerah (Muttaqin dan
Murwono, 2012).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum iktiologi tentang “Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Meristik


dan Morfometik Tubuh Ikan, Identifikasi/Determinasi, Klarifikasi, dan
Penyebutan Nama Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) dilaksanakan pada Sabtu,
28 Maret 2020, pukul 09.00-12.00 WITA. Bertempat di Desa Kaong Kecamatan
Upau Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum iktiologi ini sebagai
berikut:
Tabel 3.1. Alat-alat yang digunakan
No. Nama alat Keterangan
1. Alat tulis Mencatat hasil identifikasi
2. Benang Untuk mengukur linea literalis
3. Buku penuntun praktikum iktiologi Buku petunjuk praktikum
4. Buku Taksonomi dan Kunci Pancuan mengindetifikasi
Identifikasi Ikan Hassanunddin Saanin morfologi ikan
5. Jarum pentul Penopang ikan
6. Lembar laporan sementara Mencatat hasil
7. Penggaris Mengukur bagian tubuh ikan
8. Stryofoam Menaruh ikan
9. Tisu Pembersih alat dan bahan

Tabel 3.2. Bahan-bahan yang digunakan


No. Bahan Keterangan
1. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Objek pengamatan
3 gram

6
7

3.3. Prosedur Praktikum

Prosedur praktikum iktiologi kali ini sebagai berikut :


a. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Meristik Tubuh Ikan
- Menyiapkan buku penuntun, buku Taksonomi dan Kunci Identifikasikan
Karya Hasanuddin Saanin, styrofoam, jarum pentul, penggaris dan alat
tulis.
- Meletakkan ikan diatas styrofoam dengan posisi kepala ikan menghadap
ke kiri dan perut ikan menghadap ke bawah
- Membentangkan semua sirip ikan menggunakan jarum pentul
- Menggambarkan ikan
- Mengamati tubuh ikan secara meristik
- Mencatat hasil pengamatan di lembar laporan sementara
b. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Morfometrik Tubuh Ikan
- Menyiapkan buku penuntun, buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan
Karya Hasanuddin Saanin, styrofoam, jarum pentul, penggaris dan alat
tulis.
- Meletakan ikan diatas styrofoam dengan posisi kepala ikan menghadap ke
kiri dan perut menghadap ke bawah
- Membentangkan semua sirip ikan menggunakan jarum pentul
- Mengamati tubuh ikan secara morfometrik
- Mencatat hasil pengamatan di lembar laporan sementara
c. Identifikasi / Determinasi Ikan dan Penggunaan Kunci Identifikasi Ikan
- Menyiapkan buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Karya Hasanuddin
Saanin
- Membuat deskripsi ikan yang bersangkutan dengan mengikuti arahan
praktikum
- Membaca informasi dari buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Karya
Hasanuddin Saanin
- Membaca dan mengamati data sifat/ciri morfologi morfometrik dan
meristik
- Memilih dan menetapkan nomor pilihan sesuai hasil pengamatan
8

- Menetapkan nama ikan yang bersangkutan


d. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan
- Menyiapkan buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Karya Hasanuddin
Saanin
- Membaca informasi dari buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Karya
Hasanuddin Saanin.
- Menetapkan nomor pilihan disertai pencatatan nama-nama sesuai dengan
tingkat klasifikasi ikan
- Menetapkan pilihan nama-nama sesuai dengan urutan klasifikasi ikan
bersangkutan yang dimulai dari kingdom hingga spesies
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1.Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Lele Limbat


(Clarias nieuwhofi)
Meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh dari ikan,
misalnya jumlah sisik pada garis rusuk serta jumlah jarijari keras dan lemah pada
sirip punggung, data yang dihasilkan dari ciri meristik bersifat data diskrit.

Tabel 4.1. Ciri Morfologi Meristik Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi).
No. BagianTubuh Keterangan
1. Bentuk tubuh Fusiform
2. Warna ikan Belakang coklat perut kuning
3. Bentuk tubuh Simetris bilateral
4. Penutup kulit tubuh Tidak bersisik (licin)
5. Jenis sisik Plakoid
6. Posisi mulut Tidak bisa disembulkan
7. Bentuk dan posisi mulut Terminal
8. Bentuk perubahan fungsi posisi mulut Tidak ada
9. Letak mata Pada kiri-kanan kepala
10. Lubang hidung 2 buah
11. Jumlah lembar insang 4 buah
12. Alat pernafasan tambahan Arborescent
13. Jenis gigi Villiform
14. Sungut Sungut panjang dan sungut
pendek
15. Jumlah sungut Panjang sepasang dan pendek
sepasang
16. Sirip punggung (dorsal) Ada
17. Jumlah sirip punggung 1 buah
18. Sirip punggung (dorsal) Semua berjari lemah
19. Sirip ekor (coudal) Ada
20. Jari-jari sirip ekor Jari-jari lemah
21. Bentuk sirip ekor Heterocercal
22. Sirip dubur (anal) Ada
23. Sirip dubur (anal) Jari-jari lemah
24. Sirip perut (ventral/pelvic fin) Ada
25. Sirip perut (ventral/pelvic fin) Jari-jari lemah
9
10

26. Sirip dada (pectoral pin) Ada


27. Sirip dada (pectoral pin) Jari-jari lemah
28. Perubahan fungsi sirip dada/sirip perut Patil
29. Posisi sirip dada terhadap sirip perut Abdominal
30. Sirip tambahan (ciri-ciri khusus) -
31. Linea lateralis (garis rusuk) Ada
32. Jumlah linea lateralis 1
33. Letak linea lateralis Di atas sirip dada
34. Bentuk linea lateralis Garis lurus

Hasil yang di dapat dari praktikum morfologi meristik sebagai berikut :

Gambar 4.1. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) secara utuh..


Keterangan :
1. Mulut 6. Sirip dubur (anal)
2. Hidung 7. Sirip perut (ventral)
3. Mata 8. Linea lateralis
4. Sirip dada (pectoral) 9. Sirip ekor (caudal)
5. Sirip punggung (dorsal) 10. Sungut
11

Gambar 4.2. Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) .


Keterangan :
1. Mata 3. Hidung 5. Mulut
2. Tutup insang 4. Sungut

Gambar 4.3. Sirip Punggung (dorsal) Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
Keterangan :
1. Jari-jari lemah

Gambar 4.4. Sirip Dada (pectoral) Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
Keterangan :
1. Jari-jari lemah
12

Gambar 4.5. Sirip Perut(ventral) Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)


Keterangan :
1. Jari-jari lemah

Gambar 4.6. Sirip Dubur (anal) Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
Keterangan :
1. Jari-jari lemah

Gambar 4.7. Sirip Ekor (Caudal) Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
Keterangan :
1. Jari-jari lemah
13

Gambar 4.8. Insang Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi).


Keterangan :
1. Filamen insang
2. Lengkung insang
3. Tapis insang
4. Arborescent Organ

Gambar 4.9. Gigi Villiform Ikan Lele Limbat (Clarias nieuhofii).


Keterangan :
1.Gigi atas
2. Gigi bawah

4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Ikan Lele Limbat (Clarias


nieuwhofi).
Morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian
tubuh ikan, misalnya panjang total dan panjang baku. Ukuran ini merupakan salah
satu hal yang dapat digunakan sebagai ciri taksonomik saat mengidentifikasi ikan.
14

Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan milimeter atau centimeter dan ukuran
yang dihasilkan disebut ukuran mutlak.
Hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Ciri Morfologi Morfometrik Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi).
No. Bagian tubuh Keterangan
1. Panjang total 29,5 cm
2. Tinggi badan 4,7 cm
3. Panjang kepala 9,5 cm
4. Tinggi kepala 1,5 cm
5. Panjang ekor 3 cm
6. Jarak antara kepala dengan sirip punggung
2 cm
(dorsal)
7. Jarak antara sirip punggung (dorsal) dengan
1 cm
sirip ekor (caundal)
8. Jarak antara sirip dada/depan (ventral) dengan
4 cm
sirip dubur/belakang (anal)
9. Jarak sirip dubur/belakang (anal) dengan sirip
ekor (caundal) 17 cm
10. Panjang linealiteralis 21, 5 cm
15

Gambar 4.10. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) secara utuh beserta
ukurannya
Keterangan :
1. Panjang total : 29 cm
2. Tinggi badan : 4,7 cm
3. Lebar badan : 3 cm
4. Panjang kepala : 9,5 cm
5. Panjang ekor : 3cm
6. Panjang linea lateralis : 21, 5 cm
7. Panjang baku : 0,2 cm

Gambar 4.11. Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) beserta ukurannya.
Keterangan :
1. Panjang kepala : 9,5 cm
2. Jumlah mata : 2 buah
16

4.1.3.Identifikasi/Determinasi Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)


Identifikasi Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) menurut Hassanudin
Saanin (1968) sebagai berikut:
1. Rangka terdiri dari tulang benar, terutup insang
Subclassis TELEOSTEI 3
3. Kepala simetris 4
4. Badan tidak seperti ular 6
6. Badan tidak bersisik, atau badan berduri-duri, mulut kecil, sirip kecil, sirip
perut, jika ada, juguler (terletak di bagian leher), sirip punggung satu dan
terdiri dari bagian yang berjari-jari keras dan bagian yang berjari-jari lemah
Ordo OSTARIOPHYSI 66
66. Tidak bersisik atau berpelat tulang, mulut tidak dapat disembulkan, biasanya
tulang rahang atas antara bergigi, 1-4 pasang sungut, biasanya bersirip
tambahan yang berupa kulit
Sub ordo SILUROIDAE 69
69. Sirip punggung tidak berjari-jari keras: sirip dubur sangat panjang 70
70. Sirip punggung berjari-jari banyak: sungut 4 pasang
Familia CLARIIDAE 888
888. Tidak bersirip lemak (selaput sembulan kulitseperti sirip di belakang,
Sirip punggung): sirip punggung hamper mencapai atau bersambung
dangan sirip ekor
GENUS CLARIAS 889
889. Patil sirip dada licin, kasar atau sedikit bergigi yang tidak panjang 890
890. Sirip punggung dan sirip dubur bersatu dengan sirip
ekor, sekurang-kurangnya dasarnya bersatu.
Clarias nieuwhofi C.V
Nama Indonesia: Lindi, Lembat, Keli. 891
17

4.1.4. Klasifikasi Ikan Lele Limbat dan Penamaan Ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi).
Klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan atau penggolongan atau
pemberian nama makhluk hidup berdasarkan persamaan dan pemberian ciri-
cirinya.
Hasil dari klasifikasi dan penamaan Ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi)
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias nieuwhofi C.V
Menurut buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi karya Hasanuddin
Saanin jilid 1 dan 2 (1968) di dapatkan hasil sebagai berikut, dimulai dari
penomoran 1 (subclassis TELEOSTEI) → 3 → 4 → 6 → 66 (ordo
OSTARIOHYSI) → 69 (subordo SILUROIDAE) → 70 → 888 (famila
CLARIIDAE) → 889 (GENUS CLARIAS) → 891 Spesies Clarias nieuwhofii
C.V.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Meristik Ikan Lele Limbat (Clarias


nieuwhofi)
Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki bentuk tubuh (depressed).
memiliki bangun kepala yang simetris, letak mata pada pada kanan kiri kepala,
bernafas dengan insang. Ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan yaitu
arborescent. Mulut ikan ini dilengkapi gigi atas dan gigi bawah atau hanya berupa
permukaan yang kasar dimulut bagian depan jenis giginya villiform. Penutup kulit
tubuh tidak bersisik (licin), terdapat garis linea lateralis yang lurus diatas sirip
dada. Sirip dada berjari_jari keras dan lemah, bentuk sirip ekor heterocercal,
18

memiliki sepasang sungut panjang dan sepasang sungut pendek. Bentuk


mulut terminal. Ikan ini berwarna coklat agak kekuningan.
Perubahan fungsi sirip dada/sirip perut ikan lele limbat (Clarias nieuwhofi)
yaitu sebagai patil berupa sepasang duri tajam yang berada dibagian sirip dada.
Selain berfungsi sebagai senjata, patil ikan lele limbat (Clarias nieuwhofi)
digunakan oleh ikan ini untuk berjalan didarat dalam jarak tempuh yang jauh dan
waktu lama. Hal ini menjadi keunikan dari ikan berkumis ini karena dapat
berjalan didarat terutama jenis ikan lele Walking catfish. Patil ikan lele
mengandung racun yang berbahaya bagi manusia, terutama patil pada ikan lele
remaja dan pada ikan lele yang sudah tua.

4.2.2. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Morfometrik Ikan Lele Limbat


(Clarias nieuwhofi)
Selain secara meristik, sifat atau ciri morfologi tubuh ikan dapat pula
ditampilkan secara morfometrik yang selanjutnya dapat disebut sebagai studi
morfometrika ikan. Komponen yang diamati kurang lebih sama dengan morfologi
meristik, karena pada studi meristik terdahulu yang hasil akhirnya juga dapat
ditampilkan dengan angka, maka ke dua sifat atau ciri tersebut dapat disatukan
dalam morfometrika ini. Praktikum kali ini akan diamati ciri-ciri atau sifat-sifat
bagian luar tubuh ikan yang secara langsung ditampilkan dalam bentuk angka
dengan mengikuti arahan khusus.
Ciri meristik pada ikan adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh,
misalnya panjang total, panjang baku, panjang kepala dan sebagiannya. Semua
ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ketitik
lain tanpa melalui lengkungan badan. Tujuan pengukuran yaitu untuk mengetahui
morfometik ikan.
Pengamatan morfologi Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) secara meristik
dapat diketahui panjang total 29,5 cm, panjang baku 2 cm, tinggi badan 4,7 cm,
lebar badan 3 cm, panjang kepala 9,5 cm, panjang ekor 3 cm, jarak antara kepala
dengan sirip punggung (dorsal) 2 cm, jarak antara sirip punggung (dorsal) sirip
dubur (anal) 4 cm, jarak antara sirip dubur (anal) dengan sirip ekor (caundal) 17
cm, panjang linea lateralis 21,5 cm, jumlah sirip punggung (dorsal) 1 helai semua
19

berjari lemah, jumlah sirip perut (ventral) 1 helai, jumlah sirip perut
(ventral)1, jumlah sirip dubur/belakang (anal) lemah 1 helai, jumlah sirip
dubur/belakang (anal) lemah 1 helai, jumlah sirip ekor (caundal) 1 helai, gigi atas
dan gigi bawah.

4.2.3.Identifikasi/Determinasi Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)


Identifikasi ikan dapat dilakukan dengan mengetahui sifat ikan dan tanda
morfologi ikan yang hendak di identifikasi dari nomor yang tercantum dan
pekerjaan dilakukan pada nomor yang sama dengan zig-zag antara kanan dan kiri,
disesuaikan sifat atau tanda-tanda ikan. Selanjutnya dengan jalan ini akan
ditemukan berturut-turut subclassis, ordo, subordo, divisi, familia, genus dan yang
terakhir ada spesies.
Tujuan dari penggunaan Kunci Identifikasi Ikan adalah untuk menentukan
identitas (nama) ikan beserta klasifikasinya dengan menggunakan informasi
mengenai sifat-sifat atau ciri-ciri ikan yang dicocokkan dengan petunjuk yang
tercantum pada Kunci Identifikasi Ikan. Kunci tersebut dapat berupa buku,
lembaran, atau foto-foto ikan. Salah satu buku tersebut adalah Taksonomi dan
Kunci Identifikasi Ikan karya Hasanuddin saanin (saanin, 1968). Hal yang
terpenting bagian ikan untuk di identifikasi adalah bentuk badan ikan, bentuk
kepala, warna ikan, bentuk mulut ikan, bentuk gigi ikan, bentuk sirip ikan (baik
sirip dada, punggung, ekor, perut dan sirip dubur), bentuk tulang ikan, bentuk
sisik ikan, ukuran kepala ikan, letak sisik ikan, sungut ikan panjang/pendek,
bentuk mata ikan dan warnanya, bentuk tutup insang, bentuk insang, cara
bernafasnya, mempunyai labirin/tidak, kebiasaan ikan dan gerak ikan.

4.2.4.Klasifikasi dan Penamaan Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)


Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan-
persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran, morfologi, anatomi,
dan ciri biokimia. Menurut KBBI, klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam
kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Secara
harfiah bias pula dikatakan bahwa klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut
20

kelas-kelas. Menurut Ilmu Pengetahuan, Klasifikasi adalah proses


pengelompokan benda berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan.
Spesies adalah kategori taksonomi yang paling penting yaitu kelompok dari
populasi alamiah yang secara aktual atau potensial melakukan perbaikan antar
populasi dan secara reproduktif terisolasi dari kelompok lain. Genus adalah suatu
kesatuan kolektif taksonomi yang terdiri dari beberapa spesies yang bersamaan
atau berhubungan dekat. Famili adalah suatu kategori sistematis yang meliputi
suatu genus atau sekelompok genera yang mempunyai asal phylogenetis yang
sama dan yang terpisah dari familia lain oleh suatu peluang yang ditentukan.
Nomor identifikasi yang di dapatkan adalah dimulai dari nomor 1 sebelah
kiri yaitu rangka terdiri dari tulang benar, tertutup insang, subclassis TELEOSTEI,
dengan nomor 3 sebelah kanan. Kepala simetris nomor 3 disebelah kiri, nomor 4
disebelah kiri badan tidak seperti ular, nomor 6 disebelah kanan. Nomor 6 Badan
tidak bersisik, atau badan berduri-duri, mulut kecil, sirip kecil, sirip perut, jika
ada, juguler (terletak di bagian leher), sirip punggung satu dan terdiri dari bagian
yang berjari-jari keras dan bagian yang berjari-jari lemah, Ordo OSTARIOPHYSI
dengan nomor 66 disebelah kanan. Tidak bersisik atau berpelat tulang, mulut tidak
dapat disembulkan, biasanya tulang rahang atas antara bergigi, 1-4 pasang sungut,
biasanya bersirip tambahan yang berupa kulit, Sub ordo SILUROIDAE, dengan
nomor 69 disebelah kanan. Nomor 69 disebelah kiri Sirip punggung tidak berjari-
jari keras, sirip dubur sangat panjang, nomor 70 disebelah kanan. Nomor 70
disebelah kanan Sirip punggung berjari-jari banyak: sungut 4 pasang, Familia
CLARIIDAE, dengan nomor 888 disebelah kanan. Tidak bersirip lemak (selaput
sembulan kulitseperti sirip di belakang, Sirip punggung): sirip punggung hamper
mencapai atau bersambun dengan sirip ekor, GENUS CLARIAS, dengan nomor
889 disebelah kanan. Patil sirip dada licin, kasaratau sedikit bergigi yang tidak
panjang, Sirip punggung dan sirip dubur bersatu dengan sirip ekor, sekurang-
kurangnya dasarnya bersatu dengan nomor 890 disebelah kiri. Spesies Clarias
nieuwhofi C.V, nomor 891. Nama Indonesia Lindi, Lembat, Keli.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum kali ini sebagai berikut :
1. Secara meristik Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki bentuk tubuh
(depressed). memiliki bangun kepala yang simetris, letak mata pada pada kanan
kiri kepala, bernafas dengan insang. Ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan
yaitu arborescent. Mulut ikan ini dilengkapi gigi atas dan gigi bawah atau hanya
berupa permukaan yang kasar dimulut bagian depan jenis giginya villiform.
Penutup kulit tubuh tidak bersisik (licin), terdapat garis linea lateralis yang lurus
diatas sirip dada. Sirip dada berjari_jari keras dan lemah, bentuk sirip ekor
heterocercal, memiliki sepasang sungut panjang dan sepasang sungut pendek.
Bentuk mulut terminal. Ikan ini berwarna coklat agak kekuningan.
2. Sifat atau ciri morfologi morfometrik Ikan Clarias nieuwhofi dengan mengukur
dan menghitung masing-masing bagian tubuh ikan dan hasilnya dinyatakan
dengan angka maka diperoleh panjang total 29,5 cm, tinggi badan 4,7 cm, lebar
badan 3 cm, panjang kepala 9,5 cm, panjang ekor 3 cm, jarak antara kepala dengan
sirip punggung 2 cm, jarak antara sirip punggung dengan sirip ekor 1 cm, jarak
antara sirip depan dengan sirip dubur 4 cm, panjang linea lateralis 21,5 cm,
jumlah sirip punggung 1 helai, dan memiliki gigi atas dan gigi bawah. Jenis gigi
villiform.
3. Identifikasi Ikan Clarias nieuwhofi menurut buku Taksonomi dan Kunci
Identifikasi karya Hasanuddin Saanin jilid 1 dan 2 (1968) di dapatkan hasil sebagai
berikut, dimulai dari penomoran 1 (subclassis TELEOSTEI) → 3 → 4 → 6 → 66
(ordo OSTARIOHYSI) → 69 (Sub ordo SILUROIDAE) → 70 → 888 (famila
CLARIIDAE) → 889 (GENUS CLARIAS) → 890 → 891 Spesies Clarias
nieuwhofii C.V.
4. Klasifikasi dan penamaan ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Menurut buku
Taksonomi dan Kunci Identifikasi karya Hasanuddin jilid 1 dan 2 (1968) di
dapatkan hasil sebagai berikut:
21
22

Hasil dari klasifikasi dan penamaan Ikan Clarias nieuwhofi sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias nieuwhofi C.V

5.2. Saran
Saran yang dapat praktikan berikan pada praktikum kali ini adalah sebaiknya
praktikan mencari dan mengetahui tentang ikan yang hendak diteliti agar
mempermudah dalam pengisian hasil dari ciri meristikdan ciri morfometrik.
DAFTAR PUSTAKA

Triyono, K. 2013. Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Ketahanan Pangan..


Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 11, No. 1
Primawati, S, P, Ismail E, Marnita. 2016. Identifikasi Jenis Ikan Hasil Tangkapan
Nelayan Di Pantai Jeranjang. Jurnal Pendidikan Mandala
Rizkiya, I, Alma L, Nova K, Salfi, A, P, Setyawan, H, T. 2016. Pengamatan Hewan :
Organ Dan Sistem Organ Ikan.. Laporan Praktikum Biologi Dasar
.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Almunawwarah , Ibrahim , Anita, N. 2016. Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Yang
Terdapat Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Di Gampong Lampulo Kecematan
Kuta Alam Banda Aceh.. Serambi Saintia, Vol. IV, No. 1, April 2016 ISSN :
2337 - 9952 44
Drs. Hurip Pratomo, M.Si. Bayu Rosadi, S.Pt., M.Si. 2010. Identifikasi Pisces.
Praktikum Taksonomi Vertebrata
Khayra, A, Zainal A. Muchlisin, Muhammad A, Sarong. 2016. Morfometrik Lima
Species Ikan Yang Dominan Tertangkap Di Danau Aneuk Laot, Kota Sabang .
Depik, 5(2): 57-66
Widiyanto, I, N. 2008. Kajian Pola Pertumbuhan Dan Ciri Morfometrik-Meristik
Beberapa Spesies Ikan Layur (Superfamili Trichiuroidea) Di Perairan
Pelabuhan, Suka Bumi, Jawa Barat. Skripsi
Arifin, Z, O, Imron, Nandang, M, Ade, H, Aseppendi, Akhmad, Y. 2017.
Karakteristik Fenotipe Dan Genotipe Ikan Gurami (Osphronemus goramy)
Strain Galunggung Hitam, Galunggung Putih, Dan Hibridanya. Jurnal Riset
Akuakultur, 12 (2), 2017, 99-110
Salim, K, N. 2017. Pengaruh Konsentrasi Pemanis Buatan Dan Konsetrasi
Karagenan Terhadap Karakteristik Minuman Jeli Ikan Lele (Clarias sp).
Universitas Pasudan Bandung.
Muttaqin, R, I, Djoko, M. 2012. Pakan Apung Artifasial Untuk Budidaya Ikan Lele
Pengaruh Pengampungan Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dengan
Metode Pengukuran FCR (Feed Conversion Ratio). Jurnal Teknologi Kimia
dan Industri. Vol. 1, No. 1.
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Praktikum

Gambar Utuh Ikan Lele Limbat Mengukur Panjang Total Ikan


(Clarias nieuwhofi) Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Mengukur P. Kepala Ikan Mengukur L. Kepala Ikan


Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

23
24

Mengukur S. Ekor Ikan Mengukur S. Punggung Ikan


Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Mengukur S. Dada Ikan Mengukur S. Perut Ikan


Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Mengukur S. Dubur Ikan Mengukur P. Sungut Ikan


Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
2. Laporan Sementara

25
LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI
PENGAMATAN OTOT DAGING DAN SUSUNAN RANGKA TUBUH IKAN
LELE LIMBAT (Clarias nieuwhofi)

OLEH :
NAMA : ELSYA MELINDA SEPTIANI
NIM : 1910715120006
KELOMPOK : 16 (Enam Belas)
ASISTEN : Reza Agustian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat dan karunia yang diberikan sehingga praktikan dapat
menyelesaikan laporan iktiologi Pengamatan Otot Daging Dan Susunan Rangka
Tubuh Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Praktikan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, terutama kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Iktiologi dan asisten praktikum yang telah memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan praktikum, serta teman-teman yang telah bekerjasama dalam
melaksanakan praktikum ini.
Praktikan menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, praktikan menerima dengan terbuka jika ada kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini bisa lebih baik lagi. Demikian yang dapat
praktikan sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terimakasih.

Banjarbaru, Maret 2020

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ....................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM ........................................................... 6
3.1. Waktu dan Tempat ..................................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan ........................................................................... 6
3.3. Prosedur Praktikum .................................................................... 6
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 8
4.1. Hasil ........................................................................................... 8
4.1.2. Pengamatan Susunan Rangka Tubuh Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) .........................................................
4.2. Pembahasan ................................................................................ 12
4.2.1. Pengamatan Otot Daging Ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi)......................................................................... 12
4.2.2. Pengamatan Susunan Rangka Tubuh Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) .......................................................... 13
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 15
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 15
5.2. Saran ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

3.1. Alat-alat yang Digunakan ........................................................... 6


3.2. Bahan-bahan yang Digunakan .................................................... 6

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

4.1.Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh ..................... 8


4.2.Otot Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh ............. 9
4.3.Otot Badan Bagian Melintang Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ...................................................................... 10
4.4.Ikan Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh ...............
4.5.Rangka Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh........ 11

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman

1. Dokumentasi Praktikum................................................................. 15
2. Lembar Laporan Sementara ........................................................... 15

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan merupakan organisme vertebrata yang hidup didalam air, berdarah


dingin, bernapas dengan insang serta pergerakan utamanya menggunakan sirip.
Dalam melakukan aktifitasnya, baik untuk mencari makan, menghindari dari
musuh, migrasi dan lain-lain menggunakan sirip.
Daging ialah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat
pada tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari
jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang
rawan. Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerekkan tulang. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung..
Urat daging atau sistem otot pada ikan berdasarkan pergerakannya, otot dapat
dibedakan menjadi dua tipe yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak
dibawah rangsangan otak. Sistem otot atau urat daging berfungsi untuk mengatur
pergerakan pada ikan dibantu oleh sistem rangka. Fungsi lain disamping mengatur
gerak, otot juga berperan memberikan bentuk tubuh pada ikan. Secara umum urat
daging berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tertentu dari tubuh ikan
hingga ikan mampu berenang. Ikan bisa berenang karena otot-otot yang
berkontraksi dari sisi ke sisi, depan belakang. Tubuh ikan akan menekan tekanan
air dan bergerak kedepan. Sistem otot ikan terbagi tiga macam yaitu: otot halus
(smooth muscle), otot bergaris (striated musle), otot jantung (cardial muscle).
Tubuh ikan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala, tubuh, dan ekor. Ikan
bertulang sejati memiliki operkulum sebagai pintu untuk keluar-masuknya air
menuju insang, sedangkan pada ikan bertulang rawan hanya memiliki celah
insang sebagai tempat lewatnya air. Ikan seperti Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
memiliki organ pernapasan tambahan berupa arborescent yang berfungsi untuk
menyimpan udara pernapasan. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki
organ khusus seperti kumis/sungut di sekitar mulutnya yang disebut barbell.

1
2

Sistem rangka ikan adalah bagian penyusun tubuh ikan yang terdiri dari
tulang sejati dan rawan yang menempel pada tedon dan ligamen. Fungsi sistem
rangka ikan yaitu : menegakan tubuh, menunjang organ organ tubuh, melindungi
organ organ tubuh, tempat menempelnya urat daging, tempat pembentukan darah
merah dan gambaran umum kerangka ikan.
Berdasarkan uraian diatas maka laporan ini akan membahas tentang otot
daging dan susunan rangka ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) dengan kita
mempelajari otot dan rangka ikan kita dapat mengetahui jenis dan apa saja fungsi
dari otot dan rangka itu.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


1. Mengamati susunan otot daging ikan, baik pada permukaan tubuh dibawah
kulit maupun pada potongan melintang tubuh ikan.
2. Mengamati dan memahami susunan rangka ikan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan merupakan binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikiloterm),


hidup di dalam lingkungan air, pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama
menggunakan sirip dan umumnya bernafas dengan insang.Setiap jenis ikan
memiliki ciri-ciri taksonomi biologis dan ekologis yang spesifik meskipun ada
beberapa kemiripan pada ikan.Alam mempelajarinya diperlukan pendekatan baik
secara kasat mata (ekternal anatomi), bagian dalam tubuh (internal anatomi) dan
organ tambahan yang dimiliki oleh beberapa jenis ikan. Struktur internal dan
eksternal ikan memberi gambaran bentuk tubuh dan bagian tubuh ikan yang akan
menunjukkan pola makan, membedakan jenis kelamin, dan diagnosis penyakit
(Hasanah, 2019).
Badan lele berbentuk memanjang dengan kepala pipih dibawah
(depressed). Mulut berada diujung atau terminal dengan empat pasang sungut.
Sirip ekor membundar, tidak bergabung dengan sirip anal sirip perut juga
membundar jika mengembang. Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan
berbisa berupa sepasang patil berada disebelah depan sirip dada. Selain sebagai
senjata, patil ini juga bisa dipergunakan ikan lele untuk melombat dari kolam atau
berjalan diatas tanah. Oleh karena itu ikan lele mendapat predikat tambahan
sebagai walking catfish (Dra. Ny. S. Rachmatun Suyanto, 2004).
Otot ikan seperti pada vertebrata tersusun atas bagian-bagian kecil yang
disebut dengan serabut otot. Secara morfologi dan fungsi otot dibagi menjadi dua
yaitu otot halus dan otot lurik. Otot lurik dibagi lagi menjadi otot tulang dan oto
jantung. Otot tulang berkerjasama dengan tulang dalam sistem musculoskeletal
dan menyusun bentuk tubuh ikan (Susanto, 2008).
Otot merupakan jaringan peka yang dapat dirangsang untuk menimbulkan
suatu potensial aksi. Otot rangka melekat pada tulang dan berperan sebagai sistem
perototan yang menggerakan tubuh. Aktivitas otot diatur oleh susunan saraf
melalui persarafan motoric (Madri, 2017).
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
jantung dan otot rangka. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai
3
4

bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak
sesuai kehendak) / involuntary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel.
Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus.
Otot Lurik (otot rangka). Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada
seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang
dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel.
(Ashary dkk, 2016).
Otot lurik berhubungan erat dengan sistem rangka. Bentuk komposisi
tergantung pada tulang yang terkait. Otot lateral adalah adalah contoh yang khas
dari otot rangka ikan teleostei. Muskulatur ini terdiri atas S-Shaped myomere
diatur berdampingan sepanjang kedua sisi badan itu. Myomere terpisah dari satu
sama lain oleh kalagen miosepta. Di dalam potongan melintang hewan vertebrata
dapat dilihat beberapa kelompok otot. Sebagai tambahan terhadap muskulatural
lateral, otot lurik juga meliputi otot yang dihubungkan dengan pergerakan dari
sirip (flexor otot dari caudal dan sirip pectoral, serta otot levator dari dorsal dan
sirip anal) seperti halnya dengan membuka dan menutup gerakan mulut (Anggie,
2008).
Tulang rangka (skeleton) pada ikan terdiri dari skeleton axial terbagi atas
tulang tengkorak (ossa cranium), tulang belakang (ossa vertebrae), tulang rusuk
(ossa costae) dan sirip medial (pinna medial). Skeleton appendicularis terdiri dari
sirip dada (pinna pectoralis), sirip perut (pinna pelvic) dan jari-jari sirip (pinnae)
(Akmal dkk, 2018).
Rangka aksial adalah tulang-tulang yang berada pada bagian tengah
sumbu tubuh yang terdiri dari beberapa bagian seperti ruas tulang belakang
(Columna Vertebrata), tulang tengkorak, tulang dada dan tulang iga atau rusuk
(Musthofa dkk, 2019).
Tulang tengkorak terbagi atas beberapa bagian yaitu bagian neurocranium
yang terdiri atas tulang- tulang ethmoid, orbital, occipital, bagian rahang yang
terdiri atas tulang-tuang rahang atas dan bawah, bagian suspensorium bagian
operkular, bagian branchial dan bagian arcus hyoid (Akmal dkk, 2018).
Tulang rawan elastis tersusun dari kondroblas dan kondrosit. Tulang rawan
elastis mengandung serat elastin sehingga tulang menjadi fleksibel. Tulang rawan
5

ditandai dengan suatu matriks ekstrasel yang banyak mengandung


glikosaminoglikan dan proteoglikan, yaitu makromolekul yang berinteraksi
dengan serat kolagen dan elastin, fungsi dari tulang rawan ialah menyangga
jaringan lunak. Karena permukaannya yang licin dan lentur, tulang rawan
merupakan peredam benturan dan daerah pergeseran bagi sendi serta
memudahkan pergerakan tulang (Pertiwi, 2017).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1.Waktu dan Tempat

Praktikum Iktiologi tentang Pengamatan Otot Daging Ikan Lele Limbat


(Clarias nieuwhofi) dan Susunan Rangka Tubuh Ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi) dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 09.00-12.00
WITA. Bertempat di Desa Kaong Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong Provinsi
Kalimantan Selatan.
3.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut :
Tabel 3.1. Alat-alat yang digunakan
No. Alat Kegunaan
1. Alat tulis Mencatat hasil
Buku taksonomi dan
2. Panduan identifikasi
kunci identifikasi
3. Jarum pentul Sebagai penyangga ikan
4. Panci Merebus ikan
5. Penuntun praktikum Sebagi penuntun praktikum
6. Pisau Membelah dan mengupas ikan
7. Styrofoam Menaruh ikan
Kompor minyak tanah / Memanaskan air didalam panci
8.
kompor Gas

Tabel 3.2. Bahan yang digunakan


No. Bahan Kegunaan
1. Ikan Lele Limbat Objek pengamatan otot daging dan rangka ikan
(Clarias nieuwhofi) 3
gram

6
3.3. Prosedur Kerja

1. Mengamati Otot Daging Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Menyalakan kompor dan memanaskan air di dalam panci

6
7

3. Menggambar ikan yang telah dibagikan oleh asisten, secara utuh di lembar
laporan sementara
4. Setelah air mendidih, matikan kompor
5. Celupkan ikan ke dalam air yang telah dipanaskan hingga kulit ikan mudah
terlepas dari tubuh ikan dan otot daging ikan dapat terlihat
6. Mengamati dan menggambar otot daging ikan yang telah terlihat
7. Memotong tubuh ikan menjadi 2 bagian (secara melintang)
8. Mengamati dan menggambar otot daging ikan yang telah dipotong

2. Menngamati Susunan Rangka Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Menyalakan kompor dan memanaskan air di dalam panci
3. Menggambar ikan yang telah dibagikan oleh asisten, secara utuh di lembar
laporan sementara
4. Setelah air mendidih, matikan kompor
5. Rendam ikan ke dalam air yang telah dipanaskan hingga daging ikan mudah
terlepas dari rangka ikan
6. Menggamati dan menggambar rangka ikan yang telah dipisahkan dari daging
ikan
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Mengamati Otot Daging Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Hasil yang diperoleh dari praktikum Mengamati Otot Daging Ikan Lele
Limbat (Clarias nieuwhofi) kali ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh.


Keterangan :
6. Mulut
7. Hidung
8. Mata
9. Sirip dada (pectoral)
10. Sirip punggung (dorsal)
6. Sirip dubur (anal)
7. Sirip perut (ventral)
8. Linea lateralis
9. Sirip ekor (caudal)
10. Sungut

8
9

Gambar 4.2. Otot Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi Secara Utuh.

Keterangan :

1. Otot Daging Sirip Punggung (Otot Lurik)


2. Otot Daging Punggung (Otot Lurik)
3. Otot Daging Ekor (Otot Lurik)
4. Otot Daging Sirip Dubur (Otot Lurik)
5. Otot Daging Sirip Perut (Otot Lurik)
6. Otot Daging Perut (Otot Lurik)
7. Otot Daging Sirip Dada (Otot Lurik)
8. Otot Daging Bagian Kepala Ikan (Otot Lurik)
10

Gambar 4.3. Otot Badan Bagian Melintang Ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi)

Keterangan :

1. Epacial
2. Hypaxial
3. Otot Daging Merah
4. Myotome
5. Myoseptum
6. Rongga Badan
7. Supracarinalis
8. Infracarinalis
9. Tulang Belakang (Vertebrata)
11

4.1.2. Pengamatan Susunan Rangka Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Hasil yang diperoleh dari praktikum Mengamati Susunan Rangka Ikan Lele
Limbat (Clarias nieuwhofi) ini sebagai berikut :

Gambar 4.4.. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh


Keterangan :
1. Mulut
2. Hidung
3. Mata
4. Sirip dada (pectoral)
5. Sirip punggung (dorsal)
6. Sirip dubur (anal)
7. Sirip perut (ventral)
8. Linea lateralis
9. Sirip ekor (caudal)
10. Sungut
12

Gambar 4.5. Rangka Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh
Keterangan :
1. Ruas Tulang Punggung Bagian Ekor
2. Ruas Tulang Punggung Bagian Badan
3. Tulang-Tulang Tutup Insang
4. Tulang Rahang Atas Depan
5. Tulang Rahang Atas
6. Tulang Rahang Bawah
7. Tulang-Tulang Tambahan Tutup Insang
8. Tulang Sirip Ekor
9. Lengkung Sirip Dada
10. Tulang Iga
11. Tulang Pangkal Sirip Ekor

4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengamatan Otot Daging Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Sistem otot atau urat daging adalah sekumpulan blok daging yang
mendapatkan energi melalui pembuluh darah dan berfungsi untuk mengatur
pergerakan pada ikan dibantu oleh system rangka. Fungsi lain disamping
mengatur gerak, otot juga berperan dalam memberikan bentuk tubuh ikan.
Otot daging atau urat daging yang terdapat pada ikan lele limbat (Clarias
nieuwhofi) otot daging sirip punggung, otot daging punggung, otot daging ekor,
otot daging sirip dubur, otot daging sirip perut, otot daging perut, otot daging sirip
dada, dan otot daging bagian kepala ikan, semua otot ini termasuk jenis otot lurik.
13

Pada otot badan bagian melintang Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) terdapat
otot epaxial terletak daerah punggung/dorsal, otot axial pada daerah septum
lateralis / corpus vertebralis, otot hypaxial terletak pada daerah perut / ventral)
Myotome adalah sekelompok otot yang dipersarafi oleh saraf tulang bekkang.
Jaringan otot ikan yang berdaging merah memiliki banyak pembuluh kapiler dan
kaya akan protein tersebut. Warna merahnya sendiri dipengaruhi oleh banyaknya
mioglobin dan hemoglobin di otot, upracarinalis yang terdapat pada tubuh ikan
bagian atas (punggung).
Sistem otot pada ikan secara fungsional dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu dibawah rangsangan otak dan tidak dibawah rangsangan otak. Otot lurik
bekerja karena adanya rangsangan atau bekerja dengan kendali sistem saraf pusat.
Otot polos menyusun seluruh organ internal tubuh ikan seperti kelenjar
pencernaan, saluran pencernaan, saluran peredaran darah, bola mata, kantung urin
dan organ lainnya yang bekerja diluar kehendak ikan.

4.2.2. Menngamati Susunan Rangka Tubuh Ikan Lele Limbat (Clarias


nieuwhofi)
Rangka ikan adalah struktur yang menyongkong tegaknya tubuh dan
penyusun tubuh ikan yang terdiri dari tulang sejati dan tulang rawan yang
menempel pada tedon dan ligament berfungsi untuk menegakkan tubuh, tempat
menempelnya urat daging,. kombinasi antara sistem rangka dan sistem urat daging
memberikan bentuk pada tubuh. .
Ikan lele limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki rangka ruas tulang
punggung bagian ekor, ruas tulang punggung bagian badan, tulang-tulang tutup
insang, tulang rahang atas depan, tulang rahang atas, tulang rahang bawah, tulang-
tulang tambahan tutup insang, tulang sirip ekor, lengkung sirip dada, tulang iga,
tulang pangkal sirip ekor. Fungsi tulang belakang yaitu sebagai enompang dan
membentuk tubuh pada ikan. Tulang-tulang penutup insang, operculum, sub
operculum bagian bawah, pre operculum bagian depan.dan interculum diantara
(tengah).
Ikan lele limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki tulang belakang
(vertebrae) berupa tulang sejati yang tidak besar, memanjang mulai dari belakang
14

kepala hingga pangkal ekor. Di sekitar rongga perutnya terdapat duri-duri yang
tidak banyak. Rangka itu berfungsi memberi bentuk tubuh, melindungi organ-
organ vital, dan tempat meletakan otot.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1.Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki tiga jaringan otot, yaitu otot
jantung, otot bergaris dan otot polos. Otot polos menyusun seluruh organ
internal tubuh ikan seperti kelenjar pencernaan, saluran pencernaan, saluran
peredaran darah, bola mata, kantung urin dan organ lainnya yang bekerja diluar
kehendak ikan. Ketika ikan lele bergerak, mengkap makanan, bersembunyi,
menghindari pemangsa, atau berkelahi, maka otot yang bekerja adalah otot
bergaris dan otot lurik seperti otot daging sirip, otot unggung, otot daging
punggung, otot daging ekor, otot daging sirip dubur, otot daging sirip perut, otot
daging perut, otot daging sirip dada, dan otot daging bagian kepala.
2.Rangka terdiri dari tulang sejati dan tulang rawan, tulang sejati terdapat pada
jenis Osteichtyes sedangkan jenis Elasmobranchi berupa tulang rawan. Ikan lele
limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki tulang belakang (vertebrae) berupa tulang
sejati yang tidak besar, memanjang mulai dari belakang kepala hingga pangkal
ekor. Di sekitar rongga perutnya terdapat duri-duri yang tidak banyak. Rangka
itu berfungsi memberi bentuk tubuh, melindungi organ-organ vital, dan tempat
meletakan otot.

5.2.Saran

Praktikan harus fokus dan lebih berhati-hati dalam praktikum ini karena

di praktikum kali ini menggunakan kompor, air panas, dan juga benda tajam yaitu

pisau, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Y, Ilham , Z, Fatmawati S. 2018. Karakteristik Morfometrik Dan Skeleton


Ikan Keureling (Tor tambroides Bleeker 1854). Jurnal Ilmiah Samudra
Akuatika . Vol 2(1), 35-44.
Akmal, Y, Ilham , Z, Fatmawati S. 2018. Karakteristik Morfometrik Dan Studi
Osteologi Ikan Keureling. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2018 ISBN:
978-602-60401-9-0 579.
Anggie, R,S. 2008. Studi Histopatologi Insang, Usus Dan Otot Ikan Gurami
(Osphronemus gourami) Akibat Infestasi Parasit Protozoa Di Desa
Carangpulang Dramaga Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian Bogor.
Ashary, W, A, Yohana, R, S, Anike, S, Elisabeth, S, Elviani. 2016. Sistem Otot.
Biologi Dik C 2014.
Dra. Ny. S. Rachmatun Suyanto, 2004. Budidaya Ikan Lele (ed. Revisis). Penebar
Swadaya.
Hasanah. F. 2019. Pengaruh Perbandingan Daging Ikan Patin Dengan Tepung
Tapioka Dan Penambahan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
Terhadap Karakteristik Sosis Ikan Patin. Universitas Pasundan.
Madri. M, Drs, M.Kes. 2017. Kontraksi Otot Skelet. Jurnal Menssana Vol. 2, No.
2.
Musthofa, dkk. 2019. Analisis Penerapan Pemodelan Gerakan Karakter Manusia
pada Animasi 3D dengan Menggunakan Metode Forward Kinematis.
Jurnal Teknologi Informasi. Yogyakarta: Universitas AMIKOM
Yogyakarta.
Pertiwi, S, L, Zainuddin, Erdiansyah R. 2017. Gambaran Histologi Sistem
Respirasi Ikan Gabus (Channa striata). JIMVET. 01(3): 291-298 (2017)
ISSN : 2540-9492 291.
Susanto, Dwi. 2008. Gambaran Histopatologi Organ Insang, Otot dan Usus Ikan
Mas (Cyprinus carpio) Di Desa Cibanteng. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Praktikum

Gambar utuh Ikan Lele Limbat


(Clarias nieuwhofi)

Otot Badan Ikan Lele Limbat


(Clarias nieuwhofi)

Gambar Kerangka Ikan Lele Limbat


(Clarias nieuwhofi)

16
17

2. Laporan Sementara
LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI
PENGAMATAN ORGAN DALAM BADAN DAN ORGAN DALAM
KEPALA
IKAN LELE LIMBAT (Clarias nieuwhofi)

OLEH :
NAMA : ELSYA MELINDA SEPTIANI
NIM : 1910715120006
KELOMPOK : 16 (Enam Belas)
ASISTEN : Reza Agustian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia yang diberikan sehingga praktikan dapat menyelesaikan
laporan iktiologi Pengamatan Organ Dalam Dan Organ Dalam Kepala Ikan Lele
Limbat (Clarias nieuwhofi) ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Praktikan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, terutama kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Iktiologi dan asisten praktikum yang telah memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan praktikum, serta teman-teman yang telah bekerjasama dalam
melaksanakan praktikum ini.
Praktikan menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, praktikan menerima dengan terbuka jika ada kritik dan saran yang
membangun agar laporan ini bisa lebih baik lagi. Demikian yang dapat praktikan
sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

Banjarbaru, April 2020

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2.Tujuan Praktikum......................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM ......................................................... 6
3.1.Waktu dan Tempat.. ..................................................................... 6
3.2.Alat dan Bahan ............................................................................. 6
3.3.Prosedur Praktikum ...................................................................... 6
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 8
4.1. Hasil ............................................................................................ 8
4.1.1. Pengamatan Organ Dalam Tubuh Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ....................................................... 8
4.1.2. Pengamatan Organ Dalam Kepala Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ........................................................ 10
4.2. Pembahasan ................................................................................. 10
4.2.1. Pengamatan Organ Dalam Tubuh Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ....................................................... 10
4.2.2. Pengamatan Organ Dalam Kepala Ikan Lele Limbat
(Clarias nieuwhofi) ........................................................ 12
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 14
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 14
5.2. Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
3.1. Alat-alat yang Digunakan ............................................................ 6
3.2. Bahan-bahan yang Digunakan ..................................................... 6

DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
4.1. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh ..................... 8
4.2. Organ Dalam Badan Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ....... 9
4.3. Organ Dalam Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) ...... 10

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman

1. Dokumentasi Praktikum................................................................. 15
2. Lembar Laporan Sementara .......................................................... 17

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan merupakan hewan yang biasanya hidup di dalam air, ikan bernapas
dengan insang. Ikan bernapas dengan cara membuka dan menutup insang. Air yang
masuk melalui mulut akan dikeluarkan ikan melalui insang. Terjadi pertukaran gas
saat air melalui lembaran insang. Air dengan banyak kandungan oksigen masuk ke
dalam tubuh melewati insang. Pada saat bersamaan, karbondioksida keluar dari tubuh
melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh darah pun akan mengikat
oksigen yang berasal dari air.
Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Pada umumya, saluran pencernaan ikan berturut-turut dimulai dari
segmen mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, dan anus.
Sedangkan sel atau kelenjar pencernaan terdapat pada lambung, hati, dan pankeas.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan
pada ikan.
Alat pernapasan utama ikan berupa insang (brankia). Insang terdiri atas
lengkung insang (arkusbrankialis) dan lembaran insang (hemibrankia) yang
mengandung banyak kapiler darah. Lembaran insang yang melekat pada lengkung
insang disebut holobrankia
Kepala ikan adalah bagian tubuh terdepan. Pada bagian kepala terletak
beberapa organ penting seperti otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi, lidah), alat
pernafasan (insang, labirin) beserta salurannya, mata dan kelenjar hipofisa. Apabila
rahang atas di buka sampai daerah celah hidung, maka tampak alat-alat dalam
tengkorak, yang paling atas adalah tengkorak. Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang
berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler
kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang 54amella54 dan tiap
54amella54 mengandung banyak lapisan tipis (54amella).

1
2

Organ yang terdapat pada bagian kepala yaitu otak, rahang atas, rahang
bawah, mulut, gigi, lidah, pada organ bagian dalam tubuh terdapat hati, lambung,
usus besar, usus kecil, gelombang renang, ginjal, limpa, empedu,gonad, danpada
organ bagian ekor terdapat anus .
Berdasarkan ulasan di atas praktikum kali ini akan membahas tentang organ
dalam badan dan organ dalam kepala ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi). Dengan
melalukan praktikum ini kita akan mengetahui dan melihat bagaimana organ dalam
badan dan kepala ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) dan apa saja fungsi dari organ
tersebut.

1.2.Tujuan Praktikum

Tujuan Praktikum ini sebagai berikut :

1. Mengamati dan memahami susunan organ-organ dalam badan ikan.


2. Mengamati dan memahami susunan organ-organ di dalam kepala ikan
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Ikan bernapas dengan Insang (branchia) yang terdapat di sisi kanan dan kiri
kepala. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu
lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam
berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan Oksigen berdifusi masuk dan Karbondioksida berdifusi keluar (Putra,
2014).
Aborescent organ terletak di bagian kepala di dalam rongga yang dibentuk oleh
dua pelat tulang kepala. Alat pernapasan ini berwarna kemerahan dan berbentuk
seperti tajuk pohon rimbun yang penuh kapiler darah (Billah, 2020).
Kebiasaaan makanan ikan dapat juga diprediksi dari perbandingan panjang
saluran pencernaannya dengan panjang total tubuhnya, ikan herbivora saluran
pencernaannya beberapa kali panjang tubuhnya dapat mencapai lima kali panjang
tubuhnya, sedangkan panjang usus ikan karnivora lebih pendek dari panjang total
badannya dan panjang usus ikan omnivora hanya sedikit lebih panjang dari total
badannya (Zuliani, 2016).
Alat pencernaan merupakan salah satu organ tubuh yang penting untuk
berlangsungnya proses kehidupan hewan. Alat pencernaan berfungsi menampung,
mencerna dan menyerap makanan dan struktur alat pencernaan ini berkaitan dengan
perilaku makan dan jenis pakan yang biasa dimakannya. Ikan memiliki variasi
morfologi alat percernaan yang berbeda-beda. Perbedaan variasi disebabkan karena
ikan memiliki perilaku makan, jenis pakan dan habitat yang berbeda-beda pula
(Haraningtias dkk, 2018).
Saluran pencernaan ikan lele terdiri dari cavum oris, esofagus, lambung, usus,
dan anus. Ciri khas dari ikan lele yaitu ikan omnivora tetapi cenderung karnivora.
Usus pada ikan lele lebih pendek dari panjang badannya. Usus pada ikan lele juga
dapat berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Salah satu organ yang berfungsi dalam
3
4

proses pencernaan dan penyerapan zat-zat nutrisi adalah usus, proses penyerapan
nutrisi yang paling bagus terdapat pada usus proksimal, yang memiliki tinggi vili,
lebar vili dan jumlah vili yang banyak, dapat diasosiasikan dengan peningkatan
penyerapan nutrisi masuk ke dalam aliran darah (Erian, 2018).
Semua ikan mensekresi empedu dan empedu membuat alkalis ini lambung yang
bersifat asam. Karena tugasnya adalah membuat emulasi lemak, maka penting sekali
untuk percernaan lemak dan absorbs secara normal. Reabsorbsi garam-garam empedu
membantu dalam mempertahankanpencernaan dan kesehatan ikan. Makanan yang
dicerna diabsorbsi ikan dalam 3 cara, yakni diabsorbsi secara diffuse, pengakutan
aktif, dan beberapa partikel diabsorbsi secara phagositosis (Murtidjo, 2001).
Empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan
salurannya bermuara pada lambung.Fungsi empedu adalah tempat menyimpan cairan
empedu dan mengalirkannya ke usus apabila diperlukan, jika kekurangan cairan
empedu dapat menurunkan kecernaan lemak dan kekurangan vitamin-vitamin yang
hanya larut dalam lemak (Morina dan Dian, 2017).
Organ-organ internal ikan adalah jantung, alat-alat pencerna, gonad, kandung
kemih, dan ginjal. Alat pencernanya terdiri atas aesopaghus, perut besar, usus halus,
pankreas, dan hati. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh jaringan pengikat
yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum merupakan selaput
(membran) yang tipis berwarna hitam yang biasanya dibuang jika ikan sedang
disiangi (M, Rifa, 2018).
Hati merupakan kelenjar pencernaan yang paling besar dan tersusun dari sel
parenkhim (hepatosit) dan jalinan serabut.Pembuluh darah arteri hati dan vena
bermuara kedalam hati, sedangkan saluran empedu meninggalkan hati menuju usus.
Ginjal merupakan organ ekskresi pada semua hewan vertebrata.Ginjal mengesekresi
produk metabolisme seperti ammonia dan mempunyai fungsi penting dalam
memelihara homeostatis. Unit ginjal yang digunakan sebagai organ ekskresi adalah
nephron (Safratilofa, 2017).
Ginjal ikan merupakan organ yang terdiri dari cmpuran hemapoetik,
retikuloendotelial, endokrin dan bagian ekskretoris. Ginjal pada ikan terletak di luar
5

ruang peritorium, menempel di bawah tulang punggung, memenajang dari dekat


anus kea rah depan hingga ujung rongga perut. Warna ginjal dalam keadaan normal
umumnya merah kehitaman. Secara umum, struktur histologi ginjal terdiri dari unsur
utama yaitu glomerulus, tubulus dan pembuluh darah (Layli dkk, 2018).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.2. Waktu dan Tempat

Praktikum Iktiologi tentang Pengamatan Organ Dalam Tubuh Ikan dan Organ
Dalam Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) dilaksanakan pada Sabtu, 28
Maret 2020, pukul 09.00-12.00 WITA. Bertempat di Desa Kaong Kecamatan Upau
Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut :
Tabel 3.1. Alat-alat yang digunakan
No. Alat Kegunaan
1. Alat tulis Mencatat hasil identifikasi
2. Jarum pentul Sebagai penyangga ikan
3. Penuntun praktikum Sebagi penuntun praktikum
4. Pisau Membelah dan mengupas ikan

5. Styrofoam Menaruh ikan

6. Tisu Pembersih alat dan bahan

Tabel 3.2. Bahan yang digunakan


No. Bahan Kegunaan
1. Ikan Lele Limbat Objek pengamatan organ dalam badan dan
(Clarias nieuwhofi) 3 gram organ kepala ikan

2. Air Membersihkan darah ikan

3.3. Prosedur Praktikum

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum adalah sebagai berikut :

a. Membuka daging ikan yang masih utuh sehingga terlihat organ-organ dalam
tubuhnya.
6
7

b. Mengiris setengah daging ikan dekat pangkal ekor dan mengarahkan gunting
bedah kearah bagian kepala melalui punggung.
c. Mengiris dilakukan sempurna atau menyisakan bagian perut sehingga dalam
badan ikan dapat nampak terbuka.
d. Menggambar organ-organ dalam tubuh ikan yang suah terlihat.
e. Memotong kepala ikan untuk mengetahui organ dalam kepala ikan,
memotong kepala ikan terlebih dahulu (dipisahkan dari bagian tubuh)
kemudian membelah bagian kepala ikan menjadi 2 bagian secara membujur,
sehingga organ-organ dalam kepala ikan akan terlihat jelas.
f. Menggambar organ-organ dalam kepala ikan.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Pengamatan Organ Dalam Tubuh Ikan dan Organ Dalam Kepala Ikan
Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Hasil yang dari praktikum Pengamatan Organ Dalam Tubuh Ikan dan Organ
Dalam Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) sebagai berikut :

Gambar 4.1. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Secara Utuh.


Keterangan :
11. Mulut
12. Hidung
13. Mata
14. Sirip dada (pectoral)
15. Sirip punggung (dorsal)
6. Sirip dubur (anal)
7. Sirip perut (ventral)
8. Linea lateralis
9. Sirip ekor (caudal)
10. Sungut

8
9

Gambar 4.2. Organ Dalam Badan Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
Keterangan :
1. Jantung
2. Hati
3. Empedu (Pankreas)
4. Lambung
5. Usus halus
6. Lubang urin
7. Gelombang renang
8. Ginjal
9. Limpa
10. Telur (ovarium)
11. Anus
10

4.1.2. Pengamatan Susunan Rangka Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Gambar 4.3. Organ Dalam Kepala Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
Keterangan :
1. Bibir atas dan bawah
2. Gigi
3. Lidah
4. Mata
5. Arborescent
6. Lembar insang
7. Otak

4.2. Pembahasan
4.2.1.Pengamatan Organ Dalam Badan Ikan
Organ adalah kelompok jaringan yang melakukan beberpa fungsi Organ yang
terdapat pada hewan mencakup jantung, paru-paru, otak, ,mata, lambung, limpa,
ginjal, pankreas, hati, usus, kulit, uterus, saluran urin, dan tulang.
Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses
pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna
merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang
11

jantung dan disekitar usus depan. Jantung berfungsi dalam pemompa dan
penyalur oksigen keseluruh bagian tubuh ikan. Hati berfungsi sebagai tempat
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan
salurannya bermuara pada lambung. Fungsi kantung empedu adalah sebagai kantung
untuk menyimpan cairan empedu Cairan empedu ini dihasilkan di hati, maka dari itu,
kantung empedu ini juga terletak menempel pada hati.
Pankreas sebagai kelenjar pencernaan pada ikan lele lokal berfungsi
menghasilkan enzim pencernaan yang membantu dalam proses pencernaan. Pankreas
memiliki dua tipe sel yaitu sel eksokrin (menghasilkan enzim pencernaan: protease,
amilase dan lipase) dan sel endokrin (menghasilkan hormon yang berhubungan
dengan kapiler darah).
Usus merupakan bagian terpanjang dalam sistem pencernaan ikan. Usus
berfungsi untuk menyerap zat-zat makanan yang telah dimakan. Lambung berfungsi
sebagai penampung makanan. Usus, berbentuk seperti pipa panjang yang berkelok-
kelok dan sama besarnya, berakhir dan bermuara keluar pada lubang anus., usus
berfungsi sebagai penyerapan sari makanan .
Limpa merupakan organ pertahanan tubuh yang berfungsi mengakumulasi limfosit
dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ
pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah, Sehingga organ
limpa sangat penting dalam sistem pertahanan tubuh ikan.
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang
Fungsi ginjal yaitu untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dan mengedarkan
kembali zat-zat yang masih berguna ke seluruh tubuh
Gelembung renang berfungsi untuk mengatur tubuh ikan saat mengapung di
dalam. Organ reproduksi ikan betina disebut ovarium, berfungsi untuk mengeluarkan
sel ovum sedangkan pada organ reproduksi kan jantan bernama gomad, dan berfungsi
mengeluarkan sperma. Anus berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan.
12

Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) termasuk kedalam golongan omnivora


atau ikan pemakan tumbuhan dan daging, di alam ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi) ini menyantap cacing, kutu, larva serangga dan siput air. Pada keadaan
tertentu ia bisa memangsa sesamanya atau yang dikenal dengan sebutan kaniball
karena tidak ada makanan lain dan faktor perbedaan ukuran yang lebih besar akan
memangsa yang ukurannya lebih kecil, ditambah dengan hasil pengamatan yang telah
dilakukan bahwa sistem pencerrnaan usus Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
berbentuk halus berbelit-belit dan memiliki panjang 26 cm.

4.2.2. Pengamatan Organ Dalam Kepala Ikan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Ikan Lele Limbat (Clarias


nieuwhofi), dapat terlihat organ-organ dalam . Organ-organ pada bagian kepala Ikan
Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut
terdepan hingga hingga ujung operculum (tutup insang) paling belakang. Adapun
organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah bibir atas, bibir bawah,
gigi, gigi langit mulut (vonner), lidah, mata, organ tambahan, lembar insang, dan
otak.
Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) memiliki gigi yang villiform, gigi
tersebut melekat di rahangnya. Gigi tersebut mampu untuk mencabik-cabik
mangsanya ataupun makanannya. Lidah ikan banyak menghasilkan lender, tetapi
tidak menghasilkan ludah (enzime). Fungsi mata ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi) tidaklah begitu baik, namun lele mempunyai dua buah alat olfaktori yang
letaknya berdekatan dengan sungut hidung. Fungsi dari alat ini adalah untuk
mengenali mangsanya melalui perabaan dan penciuman.
Otak merupakan bagian terpenting pada kepala ikan Lele Limbat (Clarias
nieuwhofi). Otak berfungsi sebagai pusat pengaturan susunan saraf. Insang
merupakan organ respirasi yang utama dan vital pada ikan. Jantung yang berfungsi
13

sebagai alat pemompa oksigen. Tapis insang atau saringan insang berfungsi untuk
menapis bahan makanan yang terbawa bersama air.
Arborescent Organ ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan
pada kondisi yang kekurangan O2. Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan
menggunakan Arborescent Organ, ikan memiliki gelembung renang yang terletak di
dekat punggung.
BAB 5. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini sebagai berikut:
1. Ikan mempunyai organ-organ dalam. Organ-organ dalam tersebut adalah jantung,
hati, empedu (pancreas), lambung, usus halus, lubang urin, gelombang renang,
ginjal, limpa, telur (ovarium) dan anus. Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)
termasuk kedalam golongan omnivora atau ikan pemakan tumbuhan dan daging
karena Ikan Lele Limbat memiliki gigi seri yang tajam, mempunyai sistem
percernaan yang lebih rumit, berdasarkan pengamatan yang dilakukan terlihat
bahwa usus Ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) berbentuk halus berbelit-belit
dan memiliki panjang 26 cm.
2. Organ dalam yang terdapat pada kepala ikan Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) bibir
atas, bibir bawah, gigi, gigi langit mulut (vonner), lidah, mata, labirin, lembar
insang, dan otak. Organ-organ tadi memiliki fungsi sebagai alat pencernaan, alat
pernafasan dan alat penglihatan. Otak merupakan bagian terpenting otak
berfungsi sebagai pusat pengaturan susunan saraf. Insang merupakan organ
respirasi yang utama dan vital pada ikan. Jantung yang berfungsi sebagai alat
pemompa oksigen. Tapis insang atau saringan insang berfungsi untuk menapis
bahan makanan yang terbawa bersama air.

5.2. Saran
Praktikan harus fokus dan berhati-hati dalam melakukan praktikum ini karena
praktikum kali ini menggunakan alat yang cukup berbahaya seperti jarum pentul dan
pisau.

14
DAFTAR PUSTAKA

Billah, Arifi, R. 2020. Pengaruh Buah Majapahit (Crescentia Cujete)Terhadap


Mortalitas Dan Diferensial Leukosit Ikan Lele (Clarias Batrachus) Pasca Uji
Tantang Dengan Bakteri Aeromonas Hydrophyla. Undergraduate Thesis,
Universitas Muhammadiyah Gresik.
Erian, V, Zainuddin, Ummu, B. 2018. Gambaran Luas Permukaan Vili Usus Ikan
Lele Lokal (Clarias batrachus) Jantan Dewasa . JIMVET E-ISSN : 2540-
9492.
Haraningtias, Sri U, Cicilia, N, P. 2018. Anatomi Dan Biometri Sistem Pencernaan
Ikan Air Tawar Familia Cypreinidae Di Telaga Ngebel. Prosiding Seminar
Nasional SIMBIOSIS III, Madiun.
Laily, H, Farikhah, Ummul, F .2018. Analisis Histiologi Ginjal,Hati Dan Jatung Ikan
Lele Afrika Clarias gariepinus Yang Mengalami Anomali Pada Sirip
Pekroral. Perikanan Pantura (JPP)Vol 1, No 2.
Morina, G, Zainuddin, Dian M. 2017. Stuktur Histiologi Empedu Dan Pankreas Ikan
Lele Lokal (Claria bathracus). JIMVET E-ISSN : 2540-9492. 2(1):30-34.
M. Rifa’is, S.KH. 2018. Ruptur Lamela, Kongesti dan Hemoragi pada Hepar, Ginjal
dan Otak, Eksudat Serous dan Degenerasi Melemak pada Hepar, Peradangan
dan Nekrosis Liquefaktif pada Testis Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Rotasi Patologi Anatomi Veteriner . Universitas Airlangga.
Murtidjo, B, A. 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Kanisius.
Putra, D, A. 2014. Ram Jet Ventilation, Perubahan Stuktur Morfologi Dan Gambaran
Mikroanatomi Insang Ikan Lele (Clarias batrachus) Insang Ikan Lele Akibat
Paparan Limbah Cair Pewarna Batik. Universitas Negeri Semarang.
Veronica, V, Cut D, I, Erdiansyah, R. 2017. Histiologis Insang Dan Labirin Ikan
Gurami (Osphronemus gouramy Lac.). JIMVET E-ISSN : 2540-9492.
Safratilofa. 2017. Histopatologi Hati Dan Gnjal Ikan Patin (Pangasionodon
hypopthalmus) Yang Diinjeksi Bakteri (Aeromonas hydrophila). Jurnal
Akuakultur Sungai dan Danau Vol. 2 No. 2
Zuliani, Z, Zainal, A, Muchlisin, Nurfadillah. 2016. Kebiasaan Makanan Dan
Hubungan Panjang Berat Ikan Julung-Julung (Dermogenys sp.) Di Sungai
Alur Hitam Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah.
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Praktikum

Gambar Tubuh Ikan Organ-organ dalam tubuh Ikan


Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

Jatung, Usus, dan Empedu Ikan Empedu Ikan


Lele Limbat (Clarias nieuwhofi) Lele Limbat (Clarias nieuwhofi)

15
16

Jantung Ikan Mengukur panjang usus Ikan


Lele Limbat(Clarias nieuwhofi) Lele Limbat(Clarias nieuwhofi)

Kepala Ikan Organ dalam kepala Ikan


Lele Limbat(Clarias nieuwhofi) Lele Limbat(Clarias nieuwhofi)
2. Laporan Sementara

17

Anda mungkin juga menyukai