Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI

PENGAMATAN SIFAT/CIRI MORFOLOGI MERISTIK DAN


MORFOMETRIK TUBUH IKAN, IDENTIFIKASI/DETERMINASI,
KLASIFIKASI DAN PENYEBUTAN NAMA IKAN NILA
(Oreochromis niloticus)

Oleh :
Nama : Muhammad Raja’Athaufa
NIM : 1910713310002
Kelompok : 11 (Sebelas)
Asisten : Eka Noviani

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya praktikan dapat menyelesaikan penyusunan
laporan yang berjudul “Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Meristik dan
Morfometrik Tubuh Ikan, Identifikasi/Determinasi, Klasifikasi dan Penyebutan
Nama Ikan Nila (Oreochromis niloticus)”.
Praktikan menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada dosen
pengampu, seluruh asisten praktikum, dan segenap pihak yang telah membantu
hingga laporan ini terselesaikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
menjadi bahan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi
praktikan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Dalam penulisan laporan ini, praktikan merasa masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang praktikan miliki. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari
semua
pihak sangat praktikan harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Banjarbaru, Maret 2020

Praktikan

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum .................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 4
BAB 3. METODE PRAKTIKUM........................................................ 7
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................. 7
3.2. Alat dan Bahan........................................................................ 7
3.3. Prosedur Praktikum................................................................. 7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 10
4.1. Hasil........................................................................................ 10
4.1.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan
Nila (Oreochromis niloticus)....................................... 10
4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Tubuh
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)............................... 16
4.1.3. Identifikasi Determinasi Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)....................................................................... 17
4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)................................................ 17
4.2. Pembahasan............................................................................ 19
4.1.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan
Nila (Oreochromis niloticus)....................................... 19
4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Tubuh
Ikan Nila (Oreochromis niloticus).............................. 20
4.1.3. Identifikasi Determinasi Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)....................................................................... 20
4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)................................................ 20
BAB 5. PENUTUP................................................................................. 23

ii
5.1. Kesimpulan............................................................................. 23
5.2. Saran....................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
3.1. Alat-alat yang Digunakan................................................................. 7
3.2. Bahan-bahan yang Digunakan......................................................... 7
4.1. Ciri Morfologi Meristik Ikan Nila (Oreochromis nilaticus)............ 15
4.2. Ciri Morfologi Morfometrik Ikan Nila (Oreochromis nilaticus).... 17

DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
4.1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh............................ 10
4.2. Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus)..................................... 11
4.3. Sirip Punggung Ikan Nila (Oreochromis niloticus)....................... 11
4.4. Sirip Dada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)............................... 12
4.5. Sirip Perut Ikan Nila (Oreochromis niloticus)............................... 12
4.6. Sirip Dubur Ikan Nila (Oreochromis niloticus)............................. 13
4.7. Sirip Ekor Ikan Nila (Oreochromis niloticus)............................... 13
4.8. Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus)..................................... 14
4.9. Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus)........................................ 14
4.10. Gigi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)......................................... 15
4.11. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh Beserta
Ukurannya...................................................................................... 16
4.12. Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Beserta
Ukurannya...................................................................................... 17

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Iktiologi berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu “ichthyes” yang
artinya ikan dan “logos” artinya ilmu. Dengan demikian iktiologi adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya.
Ikan didefinisikan sebagai binatang vertebrata yang berdarah dingin
(polikiloterm), hidup dalam lingkungan air, pergerakan dan keseimbangan
badannya terutama menggunakan sirip dan pada umumnya bernafas dengan
insang.
Morfologi adalah studi tentang bentuk makhluk hidup, atau bagian-
bagiannya. Morfologi merupakan alat fundamental untuk identifikasi dan
klasifikasi spesies. Struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk
luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang dapat dilihat dan diingat dalam
mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat
ikan tersebut di perairan, dalam mempelajari jenis-jenis ikan pada perairan laut,
payau maupun tawar. Morfologi berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan
organ tubuh bagian luar pada suatu organisme.
Morfologi ikan mempunyai ciri meristik dan morfometrik. Adapun
morfologi ikan meliputi organ-organ luar yang mudah terlihat, seperti mulut,
mata, operculum (tutup insang), sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral
fin), sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin), sirip ekor (caudal fin), sisik dan
garis rusuk (linea lateralis).
Morfometrik adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh
ikan (measuring methods). Ukuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain. Karakter morfomentrik yang sering digunakan untuk
diukur antara lain panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar
badan, tinggi dan panjang sirip, dan diameter mata. Satuan ukuran yang
digunakan di dalam morfomentrik sangat bervariasi.
Berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan pada
pengukuran bagian-bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan
penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods). Variabel yang

1
2

termasuk dalam karakter meristik antara lain jumlah jari-jari sirip, jumlah sisik,
jumlah gigi, jumlah tapis insang, jumlah kelenjar buntu (pylori caeca), jumlah
vertebrata, dan jumlah gelembung renang.
Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri
yang beraneka ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-
perbedaan yang mantap sifatnya diantara individu-individu yang nampaknya
sama. Identifikasi ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang
kebanyakan. Saat identifikasi hanya mengandalkan pola warna (colour pattern)
hal ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja
berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut.
Karakter penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine, dan rays
pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk sirip, dan
lain sebagainya.
Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai ciri-ciri bentuk
tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan dan sirip ekor (caundal fin)
ditemukan garis lurus (vertikal). Pada sirip punggung ditemukan garis lurus
memanjang. Ikan Nila (Oreochormis niloticus) dapat hidup diperairan tawar dan
mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan penutup
insang yang keras untuk mendukung badannya. Nila memiliki lima buah Sirip,
yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip perut (ventral fin),
sirip 3 anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang
dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga
sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang
hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya
hanya satu buah dengan bentuk bulat.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


1. Mengamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh ikan yang
selanjutnya digunakan untuk mencandera, mendiagnosa atau mendeskripsikan
ciri morfologi dari ikan bersangkutan secara meristik.
3

2. Mengamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh ikan yang
selanjutnya digunakan untuk mencandera, mendiagnosa atau mendeskripsi ciri
morfologi dari ikan bersangkutan, yang khususnya langsung ditampilkan
dalam bentuk kuantitatif (angka) secara morfometrik.
3. Melakukan identifikasi menggunakan buku petunjuk identifikasi ikan dengan
hasil akhir adalah penyebutan nama ikan (nama ilmiah, nama lokal, nama
internasional)
4. Mengetahui pengklasifikasian dan penyebutan nama ikan sesuai identifikasi
yang telah dilakukan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan merupakan hewan vertebrata aquatik berdarah dingin dan bernafas


menggunakan insang. Ikan didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di air, secara sistematik ditempatkan pada Filum Chordata
dengan karakteristik memiliki insang yang berfungsi untuk mengambil oksigen
terlarut dari air dan sirip digunakan untuk berenang. Ikan dapat ditemukan hampir
di semua tipe perairan dunia dengan bentuk dan karakter yang berbeda-beda
(Adrim, 2010).
Ciri-ciri umum dari golongan ikan adalah mempunyai rangka bertulang
sejati dan bertulang rawan, mempunyai sirip tunggal atau berpasangan dan
mempunyai operculum, tubuh ditutupi oleh sisik dan berlendir serta mempunyai
bagian tubuh yang jelas antara kepala, badan, dan ekor. Ukuran ikan bervariasi
mulai dari yang kecil sampai yang besar. Kebanyakan ikan berbentuk torpedo,
pipih, dan ada yang berbentuk tidak teratur (Siagian, 2009).
Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk
bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan
dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi
memepelajari seluk beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk
kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi sematik. Dalam kajian morfologi
biasanya dibedakan adanya beberapa morfem berdasarkan kriteria tertentu, di
antaranya morfem terikat dan morfem bebas (Meriana dkk, 2017).
Determinasi adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan
identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi bertujuan untuk mencari dan
mengenal ciri-ciri taksonomi yang sangat bervariasi dan memasukkannya ke
dalam takson. Selain itu, untuk mengetahui suatu identitas, nama individu spesies
dengan cara mengamati beberapa karakter atau ciri morfologi spesies tersbut
dengan membandingkan ciri-ciri yang ada sesuai dengan kunci determinasi
(Primawati dkk, 2016).
Klasifikasi (taksonomi) adalah suatu cara pengelompokkan yang
didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli Biologi menggunakan suatu sistem
klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki

4
5

persamaan struktur, kemudian sekelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut


dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan ataupun hewan lainnya yang
memiliki persamaan dalam kategori lain (Kurniawan dkk, 2015)
Morfometrik adalah suatu metode pengukuran bentuk-bentuk luar tubuh
yang dijadikan sebagai dasar membandingkan ukuran ikan, seperti lebar, panjang
standar, tinggi badan dan lain-lain. Pengukuran morfometrik berguna untuk
mengetahui pola pertumbuhan ikan, kebiasaan makan ikan, golongan ikan dan
sebagai dasar dalam melakukan identifikasi ikan (Suryana dkk, 2015).
Meristik merupakan karakter yang berkaitan dengan penghitungan
jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods) serta memiliki variabel yang
meliputi jumlah jari-jari sirip, jumlah sisik, jumlah gigi, jumlah tapis insang,
jumlah kelenjar buntu (pyloric caeca), jumlah vertebra, dan jumlah gelembung
renang. Dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan kondisi ikan, analisa
meristik dimaksudkan untuk mengukur variasi berat harapan untuk panjang
tertentu dari ikan secara individual atau kelompok–kelompok individu sebagai
suatu petunjuk tentang perkembangan ikan tersebut (Muhotimah et at., 2013).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air
tawar yang populer dikalangan masyarakat dan salah satu jenis ikan yang
memiliki laju pertumbuhan cepat, serta dapat mencapai bobot tubuh jauh lebih
besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Faktor lain yang memegang
peranan penting atas prospek ikan nila adalah rasa dagingnya yang khas, warna
dagingnya yang putih bersih dan tidak berduri dengan kandungan gizi yang cukup
tinggi sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah, mudah
didapat, serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat (Aliyas dan
Ya’la, 2016).
Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) yaitu lebar badan ikan
umumnya sepertiga dari panjang badannya. Bentuk tubuhnya memanjang dan
ramping, sisik ikan nila relatif besar, matanya menonjol dan besar dengan tepi
berwarna putih. Ikan nila mempunyai lima buah sirip yang berada di punggung,
dada, perut, anus, dan ekor. Pada sirip dubur (anal fin) memiliki 3 jari-jari keras
dan 9-11 jari-jari sirip lemah. Sirip ekornya (caudal fin) memiliki 2 jari-jari lemah
mengeras dan 16-18 jari-jari sirip lemah. Sirip punggung (dorsal fin) memiliki 17
6

jari-jari sirip keras dan 13 jari-jari sirip lemah. Sementara sirip dadanya (pectoral
fin) memiliki 1 jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah. Sirip perut (ventral
fin) memiliki 1 jari-jari sirip keras dan 5 jai-jari sirip lemah. Ikan nila memiliki
sisik cycloid yang menutupi seluruh tubuhnya (Amri dan Khairuman, 2007).
Klasifikasi ikan nila (Oreochromis niloticus) yaitu termasuk kedalam
Kingdom Animalia, Filum Chordata, Subfilum Vertebrata, Kelas Pisces, Subkelas
Teleostei, Ordo Percomorphi, Subordo Perchoidae, Famili Cichlidae, Genus
Oreochromis, dengan Species Oreochromis sp. (Sucipto dan Hartono, 2007).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Iktiologi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2020


pukul 09.00-12.00 WITA secara daring/online. Bertempat di rumah praktikan
dengan alamat Jalan Mentaos Raya, Komplek Taman Pinus Raya II No. 23/D.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :

Tabel 3.1. Alat-alat yang digunakan


No. Alat Kegunaan
Menahan dan merenggangkan bagian-bagian
1. Jarum Pentul
ikan
Untuk membersihkan tangan dan meja setelah
2. Tissue
selesai
3. Styrofoam Alas ikan saat praktikum
Mencatat dan mempermudah praktikan saat
4. Alat tulis
menulis hasil praktikum yang di dapat
5. Penggaris Alat untuk mengukur ikan
Buku Taksonomi dan
Kunci Identifikasi
6. Panduan klasifikasi ikan
Ikan Karya
Hasanuddin Saanin
Mengukur linea lateralis pada objek yang
7. Benang
diamati.
Menyesuaikan jalannya praktikum dengan
8. Penuntun Praktikum
prosedur yang telah ditentukan.

Tabel 3.2. Bahan yang digunakan


No. Bahan Kegunaan
1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Objek identifikasi

3.3. Prosedur Kerja

7
8

Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


a. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Meristek Tubuh Ikan
- Menyiapkan buku penuntun, buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan
Jilid 1 dan 2, sterefoam, jarum pentul, penggaris dan alat tulis.
- Meletakkan ikan di atas sterofoam dengan posisi kepala ikan menghadap
kekiri dan perut menghadap kebawah.
- Membentangkan semua sirip ikan menggunakan jarum pentul.
- Menggambarkan ikan.
- Mengamati tubuh ikan secara meristik.
- Mencatat hasil pengamatan di lembar laporan sementara.
b. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi morfometrik Tubuh Ikan
- Menyiapkan buku penuntun, buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan
Jilid 1 dan 2, sterefoam, jarum pentul, penggaris dan alat tulis.
- Meletakkan ikan di atas sterofoam dengan posisi kepala ikan menghadap ke
kiri dan perut menghadap ke bawah.
- Membentangkan semua sirip ikan menggunakan jarum pentul.
- Menggambarkan ikan.
- Mengamati tubuh ikan secara morfometrik.
- Mencatat hasil pengamatan di lembar laporan sementara.
c. Identifikasi/Determinasi Ikan dan Penggunaan Kunci Identifikasi Ikan
- Menyiapkan buku Taksonomi dan Kunci Identifikai Ikan Jilid 1 dan 2.
- Membuat deskripsi ikan yang bersangkutan dengan mengikuti arahan asisten
praktikum.
- Membaca informasi dari buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.
- Membaca dan mengamati data sifat/ciri morfologi meristik dan morfometrik.
- Memilih dan menetapkan nomor pilihan sesuai hasil pengamatan.
- Menetapkan nama ikan yang bersangkutan.
d. Klasifikasi Dan Penyebutan Nama Ikan
- Menyiapkan buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid1dan 2.
- Membaca informasi dari buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.
- Menetapkan nomor pilihan disertai pencatatan nama-nama sesuai dengan
tingkat klasifikasi ikan.
9

- Menetapkan pilihan nama-nama sesuai dengan urutan klasifikasi ikan


bersangkutan yang dimulai dari kingdom hingga spesies.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

4.1.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Nila (Oreochromi


niloticus)

Hasil pengamatan sifat morfologi meristik tubuh ikan nila (Oreochromis


niloticus) yang didapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh


Keterangan :
1. Mulut
2. Mata
3. Hidung
4. Tutup insang
5. Sirip punggung (dorsal fin)
6. Sirip dada (pectoral fin)
7. Sirip perut (ventral fin)
8. Sirip dubur (anal fin)
9. Sirip ekor (caudal fin)
10. Linea lateralis

10
11

Gambar 4.2. Kepala Ikan Nila(Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Mata
2. Hidung
3. Tutup insang
4. Mulut

Gambar 4.3. Sirip Punggung Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Jari-jari sirip keras
2. Jari-jari sirip lemah
12

Gambar 4.4. Sirip Dada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Jari-jari sirip keras
2. Jari-jari sirip lemah

Gambar 4.5. Sirip Perut Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Jari-jari sirip keras
2. Jari-jari sirip lemah
13

Gambar 4.6. Sirip Dubur Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Jari-jari sirip keras
2. Jari-jari sirip lemah

Gambar 4.7. Sirip Ekor Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Jari-jari sirip keras
2. Jari-jari sirip lemah
14

Gambar 4.8. Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Tapis insang
2. Filamen insang
3. Lengkung insang

Gambar 4.9. Sisik Ikan Nila(Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Sisik Ikan (Ktenoid)
15

Gambar 4.10. Gigi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Gigi Ikan (viliform)

Tabel 4.1. Ciri Morfologi Meristik Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


No. BagianTubuh Keterangan
1. Bentuk tubuh Compressed
Belakang hitam perut
2. Warna ikan
putih
3. Bentuk tubuh Simetris bilateral
4. Penutup kulit tubuh Bersisik
5. Jenis sisik Ktenoid
6. Posisi mulut Bisa disembulkan
7. Bentuk dan posisi mulut Terminal
8. Bentuk perubahan fungsi mulut Tidak ada
9. Letak mata Pada kiri-kanan kepala
10. Lubang hidung 2 buah
11. Jumlah lebar insang 4 buah
12. Alat pernapasan tambahan Tidak ada
13. Jenis gigi Viliform
14. Sungut Tidak bersungut
15. Jumlah sungut -
16. Sirip pungggung (dorsal) Ada
17. Jumlah sirip punggung 1
Berjari-jari keras dan
18. Sirip punggung (dorsal)
lemah
19. Sirip ekor (caudal) Ada
20. Jari-jari sirip ekor Jari-jari lemah
21. Bentuk sirip ekor Homocercal
22. Sirip dubur (anal) Ada
23. Sirip dubur (anal) Jari-jari keras dan lemah
24. Sirip perut (ventral/pelvic fin) Ada
16

25. Sirip perut (ventral/pelvic fin) Jari-jari keras dan lemah


26. Sirip dada (pectoral fin) Ada
27. Sirip dada (pectoral fin) Jari-jari keras dan lemah
28. Perubahan fungsi sirip dada/sirip perut Penempel
29. Posisi sirip dada terhadap sirip perut Tidak ada
30. Sirip tambahan Tidak ada
31. Linea lateralis Ada
32. Jumlah linea lateralis 2 buah terputus
33. Letak linea lateralis Dibawah sirip punggung
terputus
34. Bentuk linea lateralis Garis lengkung ke atas
(cembung)

4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Ikan Nila (Oreochromis


niloticus)

Hasil yang didapat pada praktikum pengamatan sifat/ciri morfologi


morfometrik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah sebagai berikut :

Gambar 4.11. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh Beserta Ukurannya
Keterangan :
1. Panjang badan total : 23 cm
2. Panjang baku : 17 cm
3. Tinggi badan : 7,5 cm
4. Lebar badan : 3 cm
5. Panjang ekor : 6 cm
17

Gambar 4.12. Kepala Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Beserta Ukurannya


Keterangan :
1. Panjang Kepala : 5,5 cm

Tabel 4.2 Ciri Morfologi Morfometrik Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


No. BagianTubuh Keterangan
1. Panjang (P) total 23 cm
2. P. kepangkal sirip ekor (=P. baku) 17 cm
3. P. kepala 5,5 cm
4. P. badan 12 cm
5. P. ekor 6 cm
6. P. bagian di depan sirip punggung 4,5 cm
7. P. dasar jari-jari keras sirip punggung 7 cm
8. P. dasar jari-jari mengeras sirip punggung 3,5 cm
9. P. dasar jari-jari lemah sirip punggung -
10. P. dasar jari-jari keras sirip dubur 2 cm
11. P. dasar jari-jari mengeras sirip dubur 3 cm
12. P. dasar jari-jari lemah sirip dubur -
13. P. batang ekor 3,2 cm
14. P. dasar jari-jari keras sirip ekor 2,5 cm
15. P. dasar jari-jari mengeras sirip ekor 1,7 cm
16. P. dasar jari-jari lemah sirip ekor -
17. P. jari-jari sirip ekor yang terpanjang 4 cm
18. P. jari-jari keras sirip dada 1,5 cm
19. P. jari-jari mengeras sirip dada 3,5 cm
20. P. jari-jari lemah sirip dada -
18

21. P. jari-jari sirip dada yang terpanjang 0,8 cm


22. P. jar-jari keras sirip perut 1,8 cm
23. P. jari-jari mengeras sirip perut 3 cm
24. P. jari-jari lemah sirip perut -
25. P. jari-jari sirip perut yang terpanjang 1,3 cm
26. P. hidung 1,5 cm
27. P. ruang antar mata 3 cm
28. P. bagian kepala di belakang mata 2,8 cm
29. P. antara mata dengan preoperkulum 3,2 cm
30. P. rahang atas 1,2 cm
31. P. rahang bawa 1,5 cm
32. Tinggi (T) badan 7,5 cm
33. T. batang ekor 3 cm
34. T. kepala 7 cm
T. jari-jari sirip punggung keras yang
35. 3,5 cm
terpanjang
T. jari-jari sirip punggung mengeras yang
36. 3,7 cm
terpanjang
T. jari-jari sirip punggung lemah yang
37. -
terpanjang
38. T. jari-jari sirip dubur keras yang terpanjang 2,7 cm
T. jari-jari sirip dubur mengeras yang
39. 3,2 cm
terpanjang
40. T. jari-jari sirip duburlemah yang terpanjang -
41. T. dibawah mata 3 cm
42. T. pipi 2,7 cm
43. Lebar (L) kepala 3 cm
44. L. badan 3 cm
45. L. mata 1 cm
46. L. bukaan mulut 2,5 cm
47. Panjang linea literalis 13 cm
48. Jumlah linea literalis 2 buah
49. Jumlah sisik pada linea lateralis 32 buah
50. Jumlah tutup insang 2 buah
Jumlah sirip punggung pertama jari-jari
51. 15 buah
keras
Jumlah sirip punggung pertama jari-jari
52. 11 buah
mengeras
Jumlah sirip punggung pertama jari-jari
53. -
lemah
54. Jumlah sirip punggung kedua jari-jari keras -
19

Jumlah sirip punggung kedua jari-jari


55. -
mengeras
56. Jumlah sirip punggung kedua jari-jari lemah -
57. Jumlah sirip dada pada jari-jari keras 9 buah
58. Jumlah sirip dada pada jari-jari mengeras 11 buah
59. Jumlah sirip dada jari-jari lemah -
60. Jumlah sirip perut jari-jari keras 8 buah
61. Jumlah sirip perut jari-jari mengeras 7 buah
62. Jumlah sirip perut jari-jari lemah -
63. Jumlah sirip dubur jari-jari keras 7 buah
64. Jumlah sirip dubur jari-jari mengeras 12 buah
65. Jumlah sirip dubur jari-jari lemah 9 buah
66. Jumlah sirip ekor jari-jari keras -
67. Jumlah sirip ekor jari-jari mengeras 2 buah
68. Jumlah sirip ekor jari-jari lemah 16 buah
69. Jumlah gigi atas 6 buah
70. Jumlah gigi bawah 8 buah

4.1.3. Identifikasi/Determinasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Penamaan dan pengklasifikasian Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


diperoleh dari identifikasi dengan menggunakan petunjuk buku karya Maurice
Kottelat (1993).

4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Klasifikasi ilmiah dari Ikan Nila (Oreochromis niloticus) menggunakan


petunjuk buku karya Maurice Kottelat yang berjudul Freshwater Fishes of
Western Indonesia and Sulawesi meliputi :
Famili :Cichlidae/Cichlids/Nila
Genus :Oreochromis niloticus (Kottelat et al, 1993)
Spesies :Tilapia nilotica
Sarothorodon nilotica
(Trewavas, 1983) p. 140

4.2. Pembahasan

Pembahasan yang didapat pada praktikum ini adalah sebagai berikut.


20

4.2.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Nila (Oreochromis


niloticus)

Bagian tubuh ikan terdiri atas kepala, badan, dan ekor. Bagian-bagian
tersebut ada yang ditutupi oleh sisik ada yang tidak, dan ada juga ikan yang tidak
mempunyai sisik sama sekali. Bagian kepala mulai dari bagian depan ujung mulut
hingga tutup insang. Bagian badan mulai dari ujung tutup insang sampai pangkal
ujung sirip belakang. Bagian ekor dimulai dari pangkal ujung sirip belakang
sampai dengan ujung ekornya. Panjang total mulai dari bagian mulut sampai
ujung ekor, panjang standarmulai dari mulut depan sampai pangkal ujung sirip
belakang. Seluruh badan ikan tertutup oleh kulit, kadang-kadang dilengkapi
dengan sisik.
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi meristik ikan nila
(Oreochromis niloticus), dapat diketahui bahwa ikan yang berbentuk pipih
(compressed) dan memiliki warna belakang hitam perut putih, bentuk tubuh ikan
berupa simetris bilateral, dan memiliki penutup kulit tubuh berupa sisik yang
berjenis ktenoid. Posisi mulut ikan ini dapat disembulkan dengan bentuk mulut
terminal namun tidak ada perubahan bentuk fungsi mulut, mata terletak pada kiri
dan kanan kepala, memiliki 2 buah lubang hidung, jumlah lebar insang 4 buah,
tidak memiliki alat pernapasan tambahan, memiliki jenis gigi vuliform, dan tidak
memiliki sungut.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk dalam ikan yang sempurna
karena memiliki kelima jenis sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada
(pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip belakang atau sirip dubur (anal fin)
dan sirip ekor (caudal fin). Sirip yang terdapat pada ikan nila terdiri atas jari-jari
keras dan lemah serta dilengkapi dengan kelenjar pada duri-duri yang tertanam
dibawah kulit ikan tersebut, sirip ekor memiliki bentuk homocercal. Linea
lateralis pada ikan nila berbentuk garis lengkung ke atas (cembung) dengan
dengan jumlah 2 buah terputus dan terletak di bawah sirip punggung terputus.

4.2.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Tubuh Ikan Nila


(Oreochromis niloticus)

Selain secara meristik, sifat atau ciri morfologi tubuh ikan dapat pula
ditampilkan secara morfometrik, yang selanjutnya dapat disebut sebagai studi
21

morfometrika ikan. Komponen yang diamati kurang lebih sama dengan morfologi
meristik, hanya hasil yang ditunjukkan langsung berupa nilai dalam bentuk angka.
Karena pada studi meristik terdahulu yang hasil akhirnya juga dapat ditampilkan
dengan angka, maka, maka kedua sifat atau ciri tersebut dapat disatukan dalam
morfometrika ini. Pada praktikum ini akan diamati ciri-ciri atau sifat-sifat bagian
luar tubuh ikan yang secara langsung ditampilkan dalam bentuk angka, dengan
mengikuti arahan khusus.
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi ikan nila (Oreochromis
niloticus) secara morfometrik (angka), dapat diketahui bahwa ikan ini memiliki
panjang badan total 23 cm, panjang ke pangkal sirip ekor 17 cm, panjang kepala
5,5 cm, panjang badan 12 cm, panjang bagian di depan sirip punggung 4,5 cm,
panjang dasar jari-jari keras sirip punggung 7 cm, panjang dasar jari-jari mengeras
sirip punggung 3,5 cm, panjang dasar jari-jari keras sirip dubur 2 cm, panjang
dasar jari-jari mengeras sirip dubur 3 cm, panjang batang ekor 3,2 cm, panjang
dasar jari-jari keras sirip ekor 2,5 cm, panjang dasar jari-jari mengeras sirip ekor
1,7 cm, panjang jari-jari ekor terpanjang 4 cm, panjang jari-jari keras sirip dada
1,5 cm, panjang jari-jari mengeras sirip dada 3,5 cm, panjang jari-jari sirip dada
yang terpanjang 0,8 cm, panjang jai-jari keras sirip perut 1,8 cm, panjang jari-jari
mengeras sirip perut 3 cm, panjang jari-jari sirip perut terpanjang 1,3cm, panjang
hidung 1,5 cm, panjang ruang antar mata 3 cm, panjang bagian kepala di
belakang mata 2,8 cm, panjang rahang bawah 1,5 cm, dan panjang rahang atas 1,2
cm.
Tinggi badan pada ikan nila (Oreochromis niloticus) berkisar sekitar 7,5
cm, tinggi batang ekor 3 cm, tinggi kepala 7 cm, tinggi jari-jari sirip punggung
keras yang terpanjang 3,5 cm, tinggi jari-jari sirip punggung mengeras yang
terpanjang 3,7 cm, tinggi jari-jari sirip dubur keras yang terpanjang 2,7 cm, tinggi
jari-jari sirip dubur mengeras yang terpanjang 3,2 cm, tinggi dibawah mata 3 cm,
dan tinggi pipi 2,7 cm.
Lebar kepala ikan nila dengan ukuran 3 cm, lebar badan 3 cm, lebar mata
1 cm, lebar bukaan mulut 2,5 cm, panjang linea lateralis 13 cm, jumlah linea
lateralis 2 buah, jumlah sisik pada linea lateralis 32 buah, jumlah tutup insang 2
buah, jumlah sirip punggung pertama jari-jari keras 15 buah, jumlah sirip
22

punggung pertama jari-jari mengeras 11 buah, jumlah sirip dada pada jari-jari
keras 9 buah, jumlah sirip dada pada jari-jari mengeras 11 buah,jumlah sirip perut
jari-jari keras 8 buah, jumlah sirip perut jari-jari mengeras 7 buah, jumlah sirip
dubur jari-jari keras 7 buah, jumlah sirip dubur jari-jari mengeras 12 buah, jumlah
sirip dubur jari-jari lemah 9 buah, jumlah sirip dubur jari-jari lemah 2 buah,
jumlah sirip ekor jari-jari lemah 16 buah, jumlah gigi atas 6 buah, dan jumlah gigi
bawah 8 buah.

4.2.3. Identifikasi/Determinasi Ikan Nila (Oreochromis nilotcius)

Bagian jenis ikan yang ada, dengan identifikasi dan pengklasifikasian ini
untuk mengetahui dan mengenali jenis-jenis ikan yang belum diketahui jenisnya
maupun nama ikan itu sendiri. Penggunaan kunci identifikasi ikan untuk dapat
menentukan identitas (nama) ikan beserta klasifikasinya. Menentukan nama ikan
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Membandingkan ikan yang di identifikasi dengan contoh atau gambar ikan
yang telah di identifikasi terlebih dahulu.
b. Menggunakan buku petunjuk identifikasi, misalnya menggunakan buku karya
Maurice Kottelat untuk mengidentifikasi ikan.

4.2.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Pengklasifikasian suatu spesies ditulis berdasarkan ciri-ciri atau sifat dan


nomor yang menunjukkan kemiripan dari spesies tersebut, dengan kata lain
pengklasifikasian atau penamaan ikan ditulis berdasarkan panduan di buku Karya
Hasanuddin Saanin. Akan tetapi, ikan nila (Oreochromis niloticus) tidak terdapat
di buku karya Hasanuddin Saanin, maka pengklasifikasian dilakukan mengunakan
buku karya Maurice Kottelat.
Tujuan klasifikasi adalah mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki, mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk
hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain,
mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup, dan memberi nama
makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
23

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies yang berasal dari


kawasan Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya di Afrika, secara morfologi
memiliki bentuk pipih, sisik besar dan kasar. Penyebutan nama ikan nila secara
ilmiah Penyebutan ikan nila secara ilmiah yaitu Oreochromis niloticus dengan
sebutan perdagangan internasional nila tilapia, dan sebutan lokal ikan nila.
BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Secara meristik ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki tubuh yang pipih
(compressed), memiliki warna belakang hitam perut putih, memiliki bentuk
penutup tubuh berupa sisik yang berjenis ktenoid, letak mata berada pada kiri
dan kanan kepala, serta memiliki mulut yang dapat disembulkan.

2. Secara morfometrik ikan (Oreochromis niloticus) memiliki panjang badan


total 23 cm, tinggi badan 7,5 cm, lebar badan 3 cm, panjang kepala 5,5 cm,
panjang ekor 6 cm, dan panjang linea lateralis 13 cm.

3. Penamaan dan pengklasifikasian Ikan Nila (Oreochromis niloticus) diperoleh


dari identifikasi dengan menggunakan petunjuk buku karya Maurice Kottelat
(1993).

4. Klasifikasian ini bertujuan untuk memudahkan memahami ciri-ciri atau sifat


suatu spesies yang diamati dan memudahkan untuk mengetahui urutan
taksonomi dari spesies hingga kingdom. Klasifikasi ikan nila (Oreochromis
niloticus) menurut buku petunjuk karya Maurice Kottelat adalah Cichlidae/
Cichlids/ Nila, Oreochromis niloticus, Tilapia nilotica, Sarothorodon
nilotica. Penyebutan ikan nila secara ilmiah yaitu Oreochromis niloticus
dengan sebutan perdagangan nila tilapia, dan sebutan lokal ikan nila.

5.2. Saran

Sebaiknya praktikan lebih aktif untuk bertanya dan memperhatikan


dengan seksama pada saat asisten melakukan pengarahan secara daring/online
agar tidak terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan jalannya praktikum tidak
sesuai dengan prosedur. Praktikan juga harus tertib dan menjaga kebersihan
setelah melakukan praktikum.

24
DAFTAR PUSTAKA

Adrim, 2010. Identifikasi Jenis Ikan di Perairan Laguna Gampoeng Pulot


Kecamatan Leupung Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan
dan Perikanan Unsyiah. Vol. 1. (1) : 66-81
Alliyas dan Ya’la, 2016. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila
(Oreochrimis niloticus) yang dipelihara pada Media Bersalinitas.
Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako. Vol. 5. (1) : 19-27.
Amri dan Khairuman, 2007. Efektivitas Pemberian Akar Tuba (Derris elliptica)
terhadap Lama Waktu Kematian Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Jurnal Pertanian. Vol. 5. (1) : 22-31.
Meriana R, Farida A, Eka S.A, Iing S, 2017. Interferensi Morfologis pada Gelar
Wicara Mata Najwa Periode Januari 2017 dan Implikasinya. Jurnal
Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) : 1-8.
Muhotimah, Bambang T, Susilo B.P, Toni K, 2013. Analisis Morfometrik dan
Meristik Ikan Nila (Oreochromis sp.) Strain Larasati F5 dan Tetuanya.
Jurnal Perikanan. Vol. 15. (1) : 42-53.
Kurniawan D, Aristoteles, Amirudin A., 2015. Pengembangan Aplikasi Sistem
Pembelajaran Klasifikasi (Taksonomi) dan Nama Ilmiah (Binomial
Nomenklatur) pada Kingdom Plantae (Tumbuhan) Berbasis Android.
Jurnal Ilmu Komputer FMIPA Unila. Vol. 3. (2) : 120-128.
Siagan, 2009. Kajian Pendahuluan Inventarisasi Jenis Ikan di Muara Sungai
Jeneberang Makassar : 607-616.
Sucipto dan Hartono, 2007. Pertumbuhan dan Survival Rate Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Strain Merah dan Strain Hitam yang
dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari. Vol. 16. (1) : 159-166.
Suryana E, Elyra R, dan Yusfiati, 2015. Karakteristik Morfometrik dan Meristik
Ikan Lais (Krytopterus limpok, Bleeker 1852) di Sungai Tapung dan
Sungai Kampar Kiri Provinsi Riau. Jurnal FMIPA. Vol. 2. (1) : 67-77.
Primawati N. S, Effendi I, Marnita, 2016. Identifikasi Jenis Ikan Hasil Tangkapan
Nelayan di Pantai Jeranjang. Jurnal Pendidikan Mandala. Vol. 1 :73-
78.
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Praktikum

Gambar Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh


2. Lembar Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai