Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

LARVA IKAN DAN ANALISA ISI SALURAN


PENCERNAAN IKAN TAMBAKAN( Helostoma temminckii )

OLEH:

ELISSA FAKHRIYAH
2204111613
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
SELASA/ SESI 3/ 15.00
KELOMPOK 2
HISKIA SINAGA

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas
ridha dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum yang berjudul “ Larva Ikan dan Analisa Isi Saluran Pencernaan
Ikan Tambakan (Helestoma temminckii) ”.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen dan
asisten laboratorium yang telah membimbing dan membantu kami dalam
proses penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada teman- teman yang telah membantu baik secara moral maupun
material sehingga laporan ini dapat terwujud.
Laporan ini akan menjelaskan tentang “Larva Ikan dan Analisa Isi
Saluran Ikan Tambakan (Helestoma temminckii) ” dengan mengingat
bahwa luasnya potensi perikanan yang ada di Indonesia dengan keragaman
sumberdaya perikanan yang marak dijadikan inovasi berbagai produk dan
sarana pendidikan dengan adanya praktikum ini kita dapat lebih
memahami tentang bagaimana fekunditas dan diameter telur yang ada di
ikan tambakan.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan
dalam laporan yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas
kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh
penulis guna meningkatkan kualitas penulisan ke depannya.

Pekanbaru , 03 Oktober 2023

Elissa Fakhriyah
DAFTAR ISI

Isi Ha laman
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... vii
I. PENDAHULUAN………. ……………………………………. 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………….. 1
1.2. Tujuan................................................................................... 2
1.3. Manfaat................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
III. METODE PRAKTIKUM…………………...………………….. 5
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum.............................................. 5
3.2. Alat dan Bahan Praktikum ................................................... 5
3.3. Metode Praktikum.. .............................................................. 5
3.4. Prosedur Praktikum .............................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………....................... 7
4.1. Hasil ..................................................................................... 7
4.1.1. Identifikasi Larva Ikan...................................................... 7
4.1.2. Saluran Pencernaan Ikan Tambakan................................. 8
4.2. Pembahasan.......................................................................... 9
4.2.1. Larva Ikan.......................................................................... 9
4.2.2. Saluran Pencernaan Ikan Tambaka.................................... 10
V. PENUTUP .................................................................................... 11
5.1. Kesimpulan........................................................................... 11
5.2. Saran ..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
LAMPIRAN........................................................................................... 13
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat Praktikum......................................................................................... 5
2. Bahan Praktikum..................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Post Larva................................................................................................ 7
2. Lambung ikan tambakan......................................................................... 8
3. Panderina mosum.................................................................................... 8
4. Polydium lobulatum................................................................................. 8
4. Euglena caudata huba............................................................................. 8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat Praktikum........................................................................................... 15
2. Bahan Praktikum........................................................................................ 16
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Larva adalah ikan muda yang baru mulai berkembang, dan tidak memiliki
organ dalam dan anggota tubuh yang diperlukan untuk berkembang menjadi ikan
dewasa . Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup larva , termasuk faktor
yang berhubungan dengan kualitas udara, arus, dan kimia, serta faktor -faktor
yang berkaitan dengan biologi dan ciri fisik ikan itu sendiri. Faktor-faktor ini
biasanya berhubungan dengan populasi ikan, ekologi, dan habitat di lingkungan
sekitarnya.

Larva ikan yang telah menetas akan menetap disuatu habitat hingga melewati
fase larva pada siklus hidupnya untuk mencapai juvenile. Setelah melewati masa
juvenile ikan akan bermigrasi kembali untuk mendapatkan habitat yang cocok
untuk tinggal hingga mencapai fase dewasa. (Moriniere et al., 2001).

Sistem pencernaan berbagai jenis ikan memiliki perbedaan pada morfologi dan
fungsinya (Raji dan Narouzi,2010). Anatomi dan histologi saluran pencernaan
memiliki hubungan dengan kebiasaan makan dan mekanisme proses pakan
tersebut (Santos, 2015). Secara anatomis, struktur pencernaan ikan dipengaruhi
oleh bentuk tubuh, pakan, kebiasaan makan dan umur (Mokhtar, 2017).

Ikan tambakan (Helestoma temminckii) berhabitat di perairan tawar seperti


rawa dan sungai, juga terdapat di muara – muara sungai yang berlubuk serta
banyak terdapat tumbuhan air. Ikan tambakan tergolong ikan omnivora yang
mampu memakan hampir segala jenis makanan seperti lumut, tanaman air,
zooplankton, dan serangga air. Jika pakan tidak tercukupi akan mempengaruhi
kelulushidupan dan pertumbuhan ikan menjadi lambat, serta dapat menyebabkan
timbulnya penyakit karena kurangnya asupan gizi atau malnutrition (Djajasewaka,
1985).
1.2.Tujuan

Tujuan dari praktikum larva ikan dan analisis saluran pencernaan ikan ini
adalah agar kira dapat mengetahui bagaimana bentuk larva ikan dan isi lambung
atau makanan pada ikan tambakan (Helestoma temminckii).

1.3.Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mngetahui bagaimana
mengidentifikasi bentuk – bentuk dan morfologi larva ikan dan jenis – jenis
makanan pada lambung ikan tambakan, yang mana praktikum ini berhubungan
dengan proses daur hidup setiap spesies ikan. Dengan hal ini bisa diketahui
makanan apa saja yang dimakan oleh ikan tambakan sehingga memudahkan
dalam kegiatan budidaya. Praktikum tentang larva ikan bermanfaat dalam
mengidentifikasi morfologi dan jenis – jenis fase larva ikan yang mana kegiatan
ini juga berhubungan dengan makanan dan pertumbuhan pada ikan sehingga
kegaitan budidaya ikan tersebut dapat berhasil.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu faktor penyebab kelulushidupan larva di pengaruhi oleh faktor


lingkungan seperti salinitas, suhu, dan oksigen terlarut (Dhoe et al., 2001; Taufiq
et al ., 2007). Semakin besar diamter telur maka kandungan kuning telur sebagai
cadangan makanan akan semakin besar sehingga waktu larva untuk beradaptasi
dengan pakan alami yang diberikan akan lebih besar dan larva akan semakin kuat
untuk menghadapi masa kritisnya yaitu masa habisnya kunig telur. Sehingga larva
yang dihasilkan ukurannya akan bervariasi dan tingkat kekuatannya dalam
bertahan hidup akan bervariasi (Yurisman, 2009).

Satyani et al. (2006) dalam Rizki (2009) menyatakan bahwa larva yang baru
menetas belum dapat berenang karena gelembung renang belum terbentuk dengan
sempurna. larva yang sehat akan berenang ke permukaan air mengikuti aliran air
dan belum terarah. Bila gelembung renang sudah terbentuk dan berisi udara, maka
larva dapat berenang seperti ikan dewasa dan mulai terarah.

Pada ikan terdapat dua kelompok cara reproduksi, kelompok pertama


mengeluarkan telur (ovipar) dan kelompok yang kedua menghasilkan anak
(ovovivipar ; Hoar1969).

Fungsi utama sistem pencernaan adalah memecahkan makanan yang dicerna


dan menyerapnya di seluruh epitel usus (Paksuz et al., 2015). Fungsi lambung
sebagai tempat menampung makanan dan terjadinya proses pencernaan kimiawi
enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar lambung. Pada usus ikan terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan. Makanan yang diolah secara mekanik melalui
mulut dan diproses secara kimia dengan bantuan enzim maka sebagian nutrisi dari
makanan yang ikan konsumsi diserap oleh usus dan akan diedarkan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah (Sugianti, 2018).

Menurut Effendie (1979) ikan karnivora mempunyai usus pendek dan panjang
usus tersebut lebih pendek dari pada panjang total tubuh. Kondisi tersebut
dikarenakan makanan ikan karnivora berupa daging, dan dalam proses
pencernaanya tidak memerlukan waktu yang lama seperti pada ikan pemakan
tumbuhan. Keadaan usus yang panjang pada ikan berfungsi sebagai penahan
pakan dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama. Selanjutnya dikatakan
bahwa panjang usus sebagai gambaran dari spesialisasi penyesuaian di dalam
ekologi kebiasaan makanan.

Opuszyushi dan Shireman (1995) menyatakan bahwa adanya perbedaan


perbandingan panjang usus dengan panjang total tubuh pada ikan (herbivora,
karnivora, dan omnivora) mencerminkan penyesuaian dari usus terhadap tingkat
kompleksitas pakan yang dimakan.

Struktur histologi usus dan lambung ikan secara umum tersusun atas empat
lapisan utama yang terdiri dari lapisan muskularis, lapisan serosa, lapisan mukosa
dan lapisan submucosa. Lapisan mukosa terdiri dari lamina epitelia, lamina
propria, dan muskularis mukosa. Lapisan submukosa terdiri dari jaringan ikat
pada tidak teratur, pembukuh darah, limfe dan saraf. Lapisan serosa mempunyai
tiga bagian yang terdiri dari jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan sel adiposa

(Junquira et al., 2007).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Biologi Perikanan dilaksanakan pada hari Selasa, 2 6


September 2023, pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai di
Laboratorium Biologi Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum


antara lain :

Tabel 1. Alat Praktikum


No. Alat Fungsi
1. Cawan Petri wadah untuk ovari & sub
3. Alat Tulis menulis
4. Serbet mengelap noda darah
5. Penggaris 30 cm menggarisi badan ikan
6. Pinset menyentuh bagian tertentu
7. Gunting bedah memotong bagian ikan
8. Mikroskop monokuler melihat isi pencernaan ikan
dan larva
9. object glass wadah bahan untuk diteliti
10. Gelas Ukur menghitung volume lambung
11. Cover Glass Pelapis bahan saat diamati
12. Pipet Tetes mengambil cairan

Tabel 2. Bahan Praktikum


No. Bahan Fungsi
1. Larva Ikan sampel yang akan diteliti
2. Saluran pencernaan sampel yang akan diamati
Ikan tambakan

3.3.Metode Praktikum
Praktikum tentang larva dan analisa isi saluran pencernaan ini
menggunakan metode secara langsung dengan cara mengamati larva pada
mikroskop monokuler. Selanjutnya untuk analisis isi saluran pencernaan
menggunakan metode volumetrik

3.4 Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum
pertama yang dilakukan
mahasiswa adalah masuk
ke
dalam ruangan
Laboratorium Biologi
Perairan menggunakan
pakaian yang sopan
dan rapi memakai jas lab.
Kuis dilakukan pada awal
petemuan dan begitu juga
pengecekan alat-alat
praktikum. Kemudian
asisten labor memberikan
arahan lalu
praktikum dilaksanakan.
3.4 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum
pertama yang dilakukan
mahasiswa adalah masuk
ke
dalam ruangan
Laboratorium Biologi
Perairan menggunakan
pakaian yang sopan
dan rapi memakai jas lab.
Kuis dilakukan pada awal
petemuan dan begitu juga
pengecekan alat-alat
praktikum. Kemudian
asisten labor memberikan
arahan lalu
praktikum dilaksanakan.
3.4 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum
pertama yang dilakukan
mahasiswa adalah masuk
ke
dalam ruangan
Laboratorium Biologi
Perairan menggunakan
pakaian yang sopan
dan rapi memakai jas lab.
Kuis dilakukan pada awal
petemuan dan begitu juga
pengecekan alat-alat
praktikum. Kemudian
asisten labor memberikan
arahan lalu
praktikum dilaksanakan.
3.4. Prosedur Praktikum

Prosedur praktikum pertama yang dilakukan mahasiswa adalah masuk


ke dalam ruangan laboratorium Biologi Perikanan menggunakan pakaian
yang sopan dan rapi memakau jaas lab. Lalu dilakukan pengecekan alat –
alat praktikum. Kemudian asisten labor memberikan arahan lalu praktikum
dilaksanakan.

Saluran pencernaan yang sudah diawetkan selama dua minggu dicuci


bersih lalu diletakkan di cawan petri menggunakan pinset kemudian difoto.
Selanjutnya saluran pencernaan tadi guna memisahkan usus dan lambung
karena yang akan dipakai adalah lambung. Setelah itu isi gelas ukur dengan
air sebanyak 10 ml lalu dimasukkan lambung yang telah dipisah tadi ke
dalam gelas ukur, lihat perubahan volumenya dan dicatat, selanjutnya
lambung dikeluarkan dari dalam gelas ukur, diletakkan lambung ke atas
cawan petri dan airnya dibuang lalu ganti dengan yang baru diisi sampai 10
ml. Lambung yang diatas cawan petri di stripping hingga isinya habis dan
lambung benar benar kosong. Lambung yang kosong tersebut di masukkan
kedalam gelas ukur yang berisi air 10 ml lihat perubahan volumenya lalu
dicatat. Lalu lambung dikeluarkan dari gelas ukur, diletakkan di atas cawan
petri dan air dalam gelas ukur dibuang. Isi lambung yang dikeluarkan tadi
ditetesi dengan 1 ml air menggunakan pipet tetes, lalu dicampur hingga
cairannya berubah mejadi homogen. Cairan yang homogen tadi diambil
menggunakan pipet tetes lalu diteteskan ke atas object glass dan ditutup
dengan cover glass. Kemudian diamati dibawah mikroskop, foto,
diidentifikasi jenis – jenisnya, dan hitung jumlah plankton yang didapat
berdasarkan jenisnya. lakukan hal tersebut sebanyak tiga kali usapan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Identifikasi Larva Ikan

Gambar 1. Post Larva


Larva yang diamati adalah post larva. Post larva memiliki ciri – ciri
adanya bukaan mulut karena larva sudah mulai mencari makanan
disekitarnya. Sehingga yolk yang ada pada larva sudah habis. Lalu mata
pada larva sudah mulai terlihat, bentuk transparannya juga sudah mulai
memudar dan digantikan dengan warna cokelat kehitaman dan adanya garis
atau bintik – bintik pada tubuh ikan. Sirip dada, perut, ekor, dan punggung
sudah mulai terlihat berbentuk tipis. Fase post larva ini disebut bentuk
definitif yang mana pada saat fase ini organ sudah mulai berfungsi.

4.1.2. Saluran Pencernaan Ikan Tambakan (Helestoma temminckii)

Gambar 2. Lambung ikan tambakan


Gambar 3. Panderina mosum Gambar 4. Polydium lobulatum
Divisi : Chlorophyta Phylum : Ochriphyta
Kelas : Chlorophyceae Kelas : Xantophyceae
Ordo : Volvocales Ordo : Xantophyceae
Famili : Volvocaceae Genus : Polyedrium
Genus : Pandorina Spesies : Polyedrium lobulatum
Spesies : Pandorina sp.

Gambar 5. Euglena caudata huba


Domain : Eukaryota
Filum : Euglenozoa
Kelas : Eugelnoidea
Ordo : Euglenales
Famili : Euglenaceae
Genus : Euglena
Spesies : Euglena caudata huba

4.2. Pembahasan
4.2.1. Larva Ikan

Pada masa larva, ikan mengalami dua fase yaitu fase pro larva dan fase
post larva. Pada saat pengamatan praktikum jenis larva yang diamati sudah
memasuki post larva. Post larva memiliki ciri – ciri adanya bukaan mulut
karena larva sudah mulai mencari makanan di sekitarnya. Sehingga yolk
yang ada pada larva sudah habis. Lalu mata pada larva sudah mulai terlihat,
bentuk transparannya juga sudah mulai memudar dan digantikan dengan
warna cokelat kehitaman dan adanya garis atau bitnik- bitnik pada tubuh
ikan. Sirip dada, perut, ekor, dan punggung sudah mulai terlihat berbentuk
tipis. Fase post larva ini disebut bentuk definitif yang mana pada saat fase
ini organ-organ sudah mulai berfungsi.

Sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh Yusuf, Sugiharto, dan


Wijayanti (2014) pada fase post larva ini larva sudah berbentuk menyerupai
induknya. Organorgan yang ada juga sudah mulai berfungsi. Fase post larva
rata-rata terjadi saat usia larva sekitar 2-3 hari.

4.2.2. Saluran Pencernaan Ikan Tambakan (Helestoma temminckii)

Lambung berfungsi sebagai penampung makanan dan mencerna


makanan yang masuk ke dalam lambung. Lambung memiliki lapisan mukus
yang berfungsi sebagai pelindung lambung. Usus merupakan bagian organ
saluran pencernaan yang sering terkontaminasi oleh mikroorganisme dan
termasuk organ penting yang selalu berhubungan dengan penyakit sehingga
usus sangat rentang terhadap sumber penyakit seperti penyakit yang
diakibatkan oleh infeksi serangan parasit.

Dari hasil pengamatan yang menggunakan metode volumetrik, lambung


ikan tambakan yang memiliki volume dengan perhitungan sebagai berikut.
Diketahui : V lambung berisi = 0,5
V lambung kosong = 0,3
Rumus perhitungan yang digunakan adalah
Dimana Vi = Presentase volume satu jenis makanan
n = jumlah satu jenis makanan
∑n = jumlah semua jenis makanan
Vp = volume makanan ikan
1.) Perhitungan Vp = V lambung berisi – V lambung kosong
= 0,5 ml – 0,3 ml = 0,2 ml
Volume makanan akhir = volume makanan + volume aquades
= 0,2 + 0,4 = 0,6
2.) Volume aquades = 2 kali pengeceran + volume makan
= 2 x 0,2 = 0,4 ml
3.) Vi = (n / ∑n) x Vp
= (1/3) x o,6
= 0,33 x 0,6
= 0,198
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Larva yang diamati sudah memasuki fase post larva ditandai dengan
adanya sirip ekor, perut, dada, dan punggung yang tipis. Bukaan mulut
sudah mulai terlihat dan yolknya sudah mulai habis. Mata pada larva sudah
mulai terlihat, bentuk transparan pada tubuhnya sudah mulai memudar. Post
larva disebut dengan bentuk definitive yang mana pada saat fase ini organ-
organ sudah mulai berfungsi.

Plankton yang didapat dalam pencernaan ikan tambakan adalah

5.2. Saran

Saat melakukan janganlah ceroboh, lakukan hati-hati agar peralatan


yang digunakantidak pecah. Penggunaan mikroskop lebih teliti lagi agar
tidak terjadi kesalahandalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA

Djajasewaka, H. Y. 1985. Makanan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Effendi M.I. 1997. Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusantara,


Yogyakarta. 163 halaman.

Hoar, D.J. 1969. Reproduction. In W.S. Hoar & D.J. Randall (edts) Fish
Physiology Vol. III: Reproduction, Growth, Bioluminescence, Pigments and
Poisons. Academic Press. New York. 1- 72.

Mokhtar, D.M. 2017. Fish Histologyfrom Cells to Organs. Apple Academic Press
Inc, United States of America.

Moriniere, E,C., B.J.A. Phollux., l. Nagalkerken. & G.V. Velde.2000. Post


Sttelment Life Cycle Migration Patterns and Habitat Preference of
Coral Reef Fish that Use Seagrass and Mangrove Habitat as Nurseries.
Estuarine Coastal and Shelf Science (2002) 55, 309-321. Netherlans.
Opuszynski, K dan J. V. Shireman. 1995' Herbivorous fihes. Culture and
use for weed management. Departmen of Fisheries and Aquatic
Sciences Institut of Food Agricultural Sciences, University of Florida'
CRC Press' 223 pp.

Paksuz EP and Paksuz S. 2015. The Morphology of the Intentine of the Greater
Mouse-Eared Bat, Myotis myotis (Borkhousen, 1979). Global
Veterinerinaria. 14(5):686-692.

Raji, A.R. and E. Narouzi. 2010. Histological and histochemical study on the
alimentary canalin walking catfish (Clarias batrachus) and piranha
(Serrasalmus nattereri). Iranian Journal of Veterinary Research, Shiraz
University. 11(3):255-261.

Santos, M.L., Arantes, F. P, Pessal, T. C, and J.E. Santos. 2015. Morphological,


histological and histochemical analysis of the digestive tract of
Trachelyopterus striatulus (Siluformes: Auchenipteridae). Zoologia.
32(4):296-305.

Satyani D., H. Mundariyanto, S. Subandiyah, Chumaidi, Sudarto, J. Slembrouck,


M. Legendre, L. Pouyaud, 2006. Teknologi Pembenihan Botia
(Chromobotia macracanthus Bleeker) Skala Laboratorium. Petunjuk Teknis.
Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar, Depok. 21 hal.

Sugianti, Yayuk., Lismining Pujiyani Astuti. 2018. Respon Oksigen Terlarut


Terhadap Pencemaran dan Pengaruhnya Terhadap Keberadaan Sumber
Daya Ikan di Sungai Citarum. Jurnal Teknologi Lingkungan. Volume 19,
No 2. Hal:203-212

______. 2007. Fisiologi Reproduksi Ikan. MM Press C.V. Mina Mandiri.


Pekanbaru. 130 hal.

Yurisman. 2009. The Influence of Injection Ovaprim by Different Dosage to


Ovulation and Hatching of Tambakan (Helostoma temmincki C.V).
berkala perikanan. Trubuk. Vol 37. No 1, hlm 68-85.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat Praktikum

Serbet Pipet tetes


Pinset dan Gunting bedah Gelas Ukur

Mikroskop sekuler
Lampiran 2. Bahan Praktikum

Serbet Pipet tetes

Kepala larva Badan larva

Ekor Larva Isi lambung


fhytoplankton fhytoplankton

Anda mungkin juga menyukai