Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK PEMELIHARAAN IKAN NILA SULTANA

(Oreochromis niloticus) DI BALAI BENIH IKAN


PENGEMBANGAN BUDIDAYA (BBIPB) AMALI BONE
SULAWESI SELATAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) I


PROGRAM STUDI TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN

Oleh :
PUTRIAWANSYAH
21.3.05.178

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENYULUH DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE
2023
TEKNIK PEMELIHARAAN IKAN NILA SULATANA
(Oreochromis niloticus) DI BALAI BENIH IKAN
PENGEMBANGAN BUDIDAYA (BBIPB) TARETTA AMALI
BONE SULAWESI SELATAN

Oleh :

PUTRIAWANSYAH
NIT 21.305.178

Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL 1)


Ini disusun sebagai salah satu syarat akademik pada Program Studi
Teknik Budidaya Perikanan

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENYULUH DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE

2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Balai


Benih Ikan Pengembangan Budidaya (BBIPB) Amali Bone
Nama : Putriawansyah
NIT : 21.3.05.178
Prodi : Teknik Budidaya Perikanan (B)

Laporan ini sebagai salah satu persyaratan akademik


Pada Program Studi Budidaya Perikanan
Tahun Akademik 2022/2023

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Yip Regan, MP Muhammad Rasnijal, S.St.Pi,M.Tr.R


NIP. 19620130 198903 1 003 NIP. 19750912 200312 1 010

Diketahui oleh :
Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Dra. Ani Leilani, M.Si


NIP. 19641217 199003 2 003

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi limpahan
nikmat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun
laporan Praktik Kerja Lapang (PKL 1) yang berjudul “Teknik Pemeliharaan Ikan
Nila (Oreochromis niloticus)”. Di Balai Benih Ikan Pengembangan Budidaya
(BBIPB) Taretta Amali Bone, Sulawesi Selatan. Laporan PKL 1 ini disusun
berdasarkan hasil praktik yang penulis laksanakan kurang lebih sekitar 23 hari,
pada tanggal 8 Mei sampai dengan 31 Mei 2022. Selama pelaksanaan praktik
dan penyusun laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada yang terhormat:

1. Ibu Dra. Ani Leilani, M.Si selaku Direktur Politeknik Kelautan dan
Perikanan Bone
2. Bapak Yip Regan, MP selaku Pembimbing I atas kesediaan waktunya
memberikan telah mendalam, koreksi, dan revisi terhadap sejumlah data
dan informasi
3. Bapak Muhammad Rasnijal, S.St.Pi.M.Tr.R selaku Pembimbing II atas
kesediaan waktunya yang telah memberikan arahan dan kritikan yang
membangun dalam pembuatan laporan ini.
4. Bapak Surahman. Sp selaku Kelapa UPT Balai Benih Ikan Taretta Amali,
Kabupaten Bone dan kepada para teknisi yang telah memberikan ilmu
kepada kami selama waktu praktek.

Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis


dan bagi para pembaca pada umumnya serta memberi dorongan semangat
proses belajar mengajar.

Bone, Mei 2022

ii
Putriawansyah

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................... 1
1.3 Manfaat....................................................................................... 1
II. METODE PRAKTIK............................................................................. 2
2.1 Waktu dan Tempat....................................................................... 2
2.2 Prosedur Kerja............................................................................ 2
2.2.1 Alat dan Bahan...................................................................... 2
2.2.2 Langkah Kerja....................................................................... 2
III. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 3
3.1 Keadaan Umum Lokasi............................................................... 3
3.3.1 Letak Geografis..................................................................... 3
3.3.2 Struktur Organisasi................................................................ 3
3.2 Morfologi dan Klasifikasi Ikan Nila............................................... 4
3.3 Kegiatan Teknis........................................................................... 6
IV. SIMPULAN.......................................................................................... 11
4.1 Simpulan..................................................................................... 11
4.2 Saran........................................................................................... 11
V. DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12
LAMPIRAN...................................................................................................... 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat yang digunakan selama PKL....................................................... 2
2. Bahan yang digunakan selama PKL................................................... 2
3. Perbedaan ikan nila jantan dan betina................................................ 9
4. Ciri induk ikan nila yang matang gonad.............................................. 11
5. Tingkat kematangan gonad (TKG)...................................................... 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Alur proses pemeliharaan induk ikan nila............................................ 2
2. Lokasi Balai Benih Ikan (BBI) Amali.................................................... 3
3. Struktur Lokasi BBIPB Amali............................................................... 4
4. Morfologi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)........................................ 5
5. Proses pembersihan dan pembuatan parit......................................... 6
6. Proses pengeringan............................................................................ 6
7. Penebaran Bentan.............................................................................. 7
8. Pemasukan air.................................................................................... 7
9. Induk ikan nila jantan dan betina......................................................... 8
10. Penebaran induk ikan nila................................................................... 9
11. Pemberian Pakan................................................................................ 10
12. Pengukuran kualitas air....................................................................... 10

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat dan bahan..........................................................................................14


2. Jurnal kegiatan.........................................................................................15

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies budidaya air tawar
yang dikenal luas oleh masyarakat dan telah menjadi andalan komoditas
perikanan untuk pendukung ketahanan pangan nasional dan peningkatan ekspor
perikanan. Ikan nila merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang
memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah
perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usah peningkatan gizi masyarakat
di Negara-negara yang sedang berkembang.(Amri, Khairul, Ir,M.Si,2003)

Dengan demikian, image ikan nila sebagai ikan yang memiliki laju
pertumbuhan cepat akhirnya tertanam cukup dalam di dalam dunia perikanan.
Dalam perkembangannya, para peneliti ternyata tidak puas dengan hanya
menebar ikan nila biasa atau local yang sudah terbukti memiliki laju pertumbuhan
jauh lebih cepat di bandingkan ikan mujair. (Khairuman dan Khairul, 2003). Maka
dari itu penulis tertarik mengambil judul Teknik Pemeliharaan Induk Ikan Nila
(Oreochromis niloticus).

Produksi ikan nila dunia terus meningkat selama hampir satu


decade ini. Produksi ikan nila (Oreocrhromis niloticus) pada tahun
2001mencapai 1 juta ton dan meningkat menjadi 2,5 kali lipat pada tahun
2010 (2,5 juta ton) (FAO,2011). Sedangkan produksi ikan nila nasional
meningkat jauh lebih tajam, mencapai lebih dari 6 kali lipat. Tahun 2001
produksi ikan nila hanya 34 ribu ton sedangkan pada akhir tahun 2010
produksinya menjadi 214 ribu ton (Directorate General of Aquaculture,
2011)

1.2 Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapang I ini yaitu :
1. Mampu mengidentifikasi tahapan teknik pemeliharaan induk ikan nila
yang baik dan benar secara langsung di lapangan
2. Mampu mengidentifikasi perbedaan ikan nila jantan dan betina

1
II. METODE PRAKTIK

II.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL I) berlangsung
selama 23 hari, yaitu pada tanggal 8 Mei sampai 31 Mei 2022, di Balai
Benih Ikan Pengembangan Budidaya (BBIPB) Amali, Kabupaten Bone.

II.2 Prosedur Kerja


II.2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam Teknik Pemeliharaan Induk
Ikan Nila selama praktik disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut :
Tabel 1. Alat yang digunakan selama PKL 1
No Alat Kegunaan
1 Kolam Sebagai wadah pemeliharaan induk ikan
nila
2 Seser Alat untuk menangkap ikan
3 Saringan Untuk mencegah benih ikan nila keluar
dari kolam pemijahan
4 Timbangan Untuk menimbang induk ikan nila
5 Ember Untuk menampung dan mengangkut
induk ikan nila

Tabel 2. Bahan yang digunakan selama PKL 1


No Bahan Kegunaan
1 Pakan Untuk menghasilkan energi yang
digunakan untuk menopang
pertumbuhan dan perkembangan ikan
2 Pestisida Untuk membasmi organisme pada kolam
3 Pupuk Dapat meningkatkan kesuburan tanah

II.2.2 Langkah Kerja


Langkah kerja yang dilakukan dalam Pemeliharaan Induk Ikan
Nila (Oreochromis niloticus) adalah sebagai berikut :

Pengeringan
Pemberian
pestisida Penebaran Pemberian pakan
Persiapan Perawatan
Pemasangan Induk Ikan Pengukuran
wadah Induk
sekat dan Nila Kualitas air
saringan
Pemasukan air

2
Gambar 1. Alur proses pemeliharaan induk ikan nila
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Keadaan Umum Lokasi PKL


3.1.1 Letak Geografis
Balai Benih Ikan Pengembangan Budidaya (BBIPB) Taretta Amali
sebagai tempat perkembangan budidaya perikanan di bagian timur Indonesia di
kecamatan taretta amali, Sulawesi selatan.

Gambar 2. Lokasi Balai Benih Ikan Pengembangan Budidaya (BBIPB) Amali

Balai Benih Ikan Pengembangan Budidaya (BBIPB) Taretta Amali ini


merupakan salah satu tempat pembenihan ikan air tawar, khususnya
pembenihan ikan mas yang pengelolahanya masih dibawah Dinas Perikanan
Kabupaten Bone. Di sebelah barat BBIPB terdapat pemukiman dan sawah,
selatannya terdapat sungai dan sawah, bagian timur terdapat pemukiman
penduduk, sebelah utara ada sawah masyarakat yang luas. Dan jarak antara
kota Bone ke BBIPB Amali sekitar 50 km, memiliki bak pilter yang berfungsi untuk
mengalirkan air ke kolam dan bangsal pada saat musim kemarau.
Lokasi Balai Benih Ikan Pengembangan Budidaya Amali memiliki luas 1,8
ha 1,10 are kolam dan 40 are untuk bangunan mess, gudang, kantor, bangsal.
Balai Benih Ikan Pengembangan Budidaya ini memiliki suhu air 23-24° dan ph 7-
8 dengan curah hujan sedang. Adapun jenis ikan yang di budidayakan yaitu jenis
ikan mas majalaya, selain itu memilki ikan lainnya seperti lele, nila dan bawal tapi
hanya ikan mas dan nila yang memproduksi dengan system pembenihan semi
intensif.

3
3.1.2 Struktur organisasi
Dalam Instansi struktur organisasi sangat diperlukan, untuk mengetahui
tugas dan memperjelas fungsi dan hubungan antara bagian sehingga terlihat
siapa yang bertanggung jawab atas sebuah pekerjaan baik antara pegawai
kepemimpinan dan sebaliknya. Adapun struktur organisasi Balai Benih Ikan
Pengembangan Budidaya (BBIPB) Taretta Amali dapat dilihat (gambar 2)
sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI
UNIT PENGEMBANGAN TEKNIS (UPT)
BBIPB TARETTA AMALI

KEPALA UPT

SURAHMAN.SP
NIP. 19710101 199403 1 020

KA. SUBAG TU

A.MASJUNI,S.Pi
NIP. 19660801 1998031 1 010

STAFF TEKNISI

INDUK LARVA/BENIH PEMASARAN


ZULKARNAIN SURGAWI SUPARDI

Gambar 3. Struktur Organisasi Balai Benih Ikan Pengemabangn Budidaya


(BBIPB)

4
3.2. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan Nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi
cukup tinggi. Ikan Nila berasal dari sungai Nila dan danau-danau sekitarnya, dan
saat ini tersebar di lima benua yang beriklim tropis maupun subtopis. Di wilayah
beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup dengan baik.
Menurut Saanin, 1984 ikan nila ini dapat diklasifikasikan berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Osteichyes
Sub Kelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Sub Ordo : Percoidae
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis Nilaticus

Gambar 4. Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1984),


mempunyai bentuk tubuh bulat pipih, pada badan dan sirip ekor ikan ditemukan
garis lurus. Pada sirip punggung ikan nila ditemukan garis lurus memanjang. Ikan
Nila dapat hidup diperairan tawar dengan menggunakan ekor untuk bergerak.
Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, airip anus,
dan sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran
kecil serta sirip anus berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip
ekornya hanya satu dengan satu bulat.

3.3. Kegiatan Teknis

5
3.3.1 Persiapan Lahan
a. Pembersihan Kolam
Tahap awal yang dilakukan adalah pembersihan kolam, pemeliharaan
induk ikan nila di BBIPB Amali dilakukan di kolam tanah berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 22m x 10m sebagai kolam pemeliharaan indukan
dan benih.

Gambar 5. Proses pembersihan dan pembuatan parit

Kegiatan yang dilakukan pada gambar di atas yakni pembersihan dan


pembuatan parit agar memudahkan keluarnya air pada kolam, tujuannya
untuk menghilangkan hama dan faktor yang dapat menganggu proses
pemeliharaan induk Ikan nila. Sesuai pendapat (Ghufron Kordi, 2010) yang
menyatakan pembersihan kolam untuk membersihkan organisme parasite,
virus, jamur, bakteri serta hama yang terdapat didalamnya.
b. Pengeringan
Tahap pengeringan dilakukan dengan mengeluarkan seluruh air dari
dalam kolam. Pengeringan kolam berlangsung selama 3-5 hari sesuai
dengan kondisi cuaca. Kolam yang mencapai kering ditandai tanah menjadi

retak.
Gambar 6. Proses pengeringan

6
Pengeringan kolam berfungsi untuk menguapkan gas-gas beracun yang
berada dalam tanah sehingga tidak menjadi cemaran dalam kegiatan
selanjutnya. Selain itu pengeringan juga berfungsi untuk mematikan hama
penyakit yang mungkin hidup didasar kolam.
d. Penebaran Bentan
Penebaran bentan berupa pestisida sebanyak 10L dengan menebar pada
bagian sudut kolam dan genangan air yang masih tertinggal.

Gambar 7. Penebaran Bentan


Penebaran bentan berupa pestida hal ini dilakukan untuk
memberantas hama hasil sisa panen. Setelah pestisida ditebar di diamkan
selama 1 hari agar hama ang ada pada kolam mati atau tidak ada lagi,
kemudian setelah itu air di keluarkan lagi
f. Pemasukan air
Dalam kegiatan pemasukan air terlebih dahulu menutup saluran
pengeluaran air agar air tidak keluar. Setelah itu, pada saluran pemasukan
diberikan sekat pada pipa pemasukan agar hama yang ada pada sumber air
tidak masuk pada kolam.

7
Gambar 8. Pemasukan Air

Pemasukan air dilakukan secara bertahap hingga air mencapai ketinggian


60-70 cm yang bersumber dari mata air. Setelah air dimasukkan didiamkan
selama 3-5 untuk menumbuhkan fitoplankton pada kolam.

3.3.2 Pemilihan calon induk


a. Seleksi induk Nila jantan dan betina
Setelah persiapan kolam telah selesai maka selanjutnya melakukan
penangkapan induk yang sebelumnya melakukan pengurasan air agar
memudahkan melakukan penangkapan pada induk jantan dan induk betina.
Apabila induk tersebut sudah dipanen semua, dilakukan pemilihan induk yang
akan dipijahkan dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 3 dengan berat induk
400gr mampu menghasilkan telur sebanyak 200-3000 butir telur.

Gambar 9. Induk ikan nila jantan dan ikan nila betina

Seleksi induk ikan nila dilakukan dengan pengamatan dengan memperhatikan


ciri-ciri induk berkualitas sebagai berikut :
1) Kondisi sehat
2) Bebas dari hama dan penakit
3) Bentuk badan normal
4) Sisik besar dan tersusun rapi
5) Kepala relative kecil dibandingkan dengan badan
6) Badan tebal dan berwarna mengkilap (tidak kusam)
7) Gerakan lincah

8
Tabel 3. Perbedaan Ikan Nila Jantan dan Betina
No Jantan Betina
1 Bagian alat kelamin menonjol Bagian alat kelamin berbentuk oval
dan meruncing
2 Bentuk badan pipih dari Bentuk badan bulat pipih dan
samping memanjang
3 Bagian perut berwarna Memiliki gerakan cenderung lambat
kehitaman hingga kemerahan
4 Bersifat agresif Bagian perut berwarna putih dan dagu
berwarna putih
5 Bagian dagu berwarna
kehitaman hingga kemerahan

3.3.3 Penebaran Induk Ikan Nila


Penangkapan induk jantan dan betina yang berjumlah 90 ekor siap
tebar,induk jantan sebanyak 30 dan betina sebanyak 60, sebelum penebaran
dilakukan seleksi induk yang sesuai dengan tingkat matang gonad pada induk
ikan nila. Padat tebar pada induk ikan nila yang ukuran kolamnya 220 m2 dengan
induk

Gambar 10. Penebaran Induk Ikan Nila

ikan nila betina berjumlah 60 maka 220 m2 : 60 = 3,7 ekor/m2. Dengan perkiraan
jumlah telur yang dihasilkan 18.000 dengan betina 60 ekor. Setiap induk
menghasilkan 300 butir telur dengan berat ikan 400 gr.

3.3.4 Perawatan Induk


Induk ikan Nila yang ingin dipijahkan dipelihara dulu secara khusus di
dalam kolam pemijahan selama 30-45 hari.
a. Pemberian Pakan

9
Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ikan nila
adalah pakan harus sesuai dengan bukaan mulutnya dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jenis pakan yang diberikan aitu pakan pellet
dengan kandungan protein 30-35%

Gambar 11. Pemberian Pakan

Pakan di berikan dengan frekuensi 2 kali sehari pagi pukul 07.00 dan
sore 16.00 WIB. Jumlah pakan yang diberikan per hari sebanyak 3% dari
jumlah berat total ikan pemeliharaan. Langkah ini dilakukan untuk
mempercepat kematangan gonad dan mendapat kualitas telur yang baik.
Pakan yang diberikan pada induk ikan Nila berkisaran 540 gram pakan setiap
harinya dengan pemberian pakan 2 kali sehari.
b. Pengontrolan Kualitas Air
Pada masa pemeliharaan dan perawatan induk ikan nila membutuhkan
suhu yang berkisaran 20-30oc. Keadaan pH air antara 6-8, Ph optimal untuk
perkembangbiakan dan pertumbuhan ikan berkisaran 7-8%(SNI-2009).
Menurut Sucipto, dkk (2007).

Gambar 12. Pengukuran Kualitas air


secara umum ikan nila dapat hidup dalam air dengan kandungan oksigen
0,3-0,5 mg/liter. Namun demikian, untuk meningkatkan produktifitas ikan,
kandungan oksigen terlarut dalam air sebaiknya dijaga pada level di atas 5

10
mg/liter. Pada level dibawah 1 mg/liter dapat menyebabkan penurunan laju
pertumbuhan ikan, pengukuran oksigen terlarut dilakukan 1 kali dalam
seminggu. Pengukuran dilakukan 2 kali sehari yaitu, pagi dan sore.

3.3.5 Pemasukan Induk Jantan yang siap memijah


Setelah ditebar induk-induk ikan Nila tidak langsung memijah
secara alami Ikan Nila punya waktu tersendiri untuk memijah. Bila telah
mendapatkan pasangan, ikan jantan membuat cekungan didasar kolam
sebagai tempat pemijahan.
Padat tebar induk ikan nila yang telah di tebar pada satu kolam jantan
dan betina pada kolam yang berukuran 220m2 dengan jumlah induk ikan nila 90
ekor pada satu kolam. Maka 220 : 90 = 2,44 ekor/m2.

Tabel 4. Ciri induk ikan nila yang telah matang gonad


No Jantan Betina
1 Bila strepping mengeluarkan Genital pavila betina yang matang
sperma berwarna putih gonad berwarna merah, posisinya
tegak terhadap bagian vetral
2 Mempunyai warna badan yang Alat kelamin membulat dan berwarna
hitam atau merah tua kemerahan
3 Pada bagian dagu putih Pada bagian dagu berwarna agak putih
4 Alat kelamin meruncing dan Alat kelamin membulat dan berwarna
berwarna putih bersih kemerahan
5 Pada ujung sirip ekor dan sirip Bila stripping mengeluarkan telur
punggung berwarna merah berwarna kuning tua
cerah
6 Warna badan hitam atau merah tua,
perut membuncit atau agak melebar

Tabel 5. Tingkat Kematangan Gonad (TKG)


Tingka Keadaan ovarium Deskripsi
t
1 Tidak masak Individu masih belum berhasrat mengadakan
reproduksi. Ukuran ovarium kecil
2 Masa istirahat Produk seksual belum berkembang,ovarium
berukuran kecil, telur tidak dapar dibedakan
oleh mata.
3 Hampir masak dapat dibedakan oleh mata
4 Telur masak Telur masak mencapai berat maksimum,
tetapi telur tersebut belum keluar bila telur
beri sedikit tekanan.
5 Reproduksi Bila telur diberi tekanan, telur akan mudah
keluar dari lubang pelepasan berat ovarium
cepat menurun sejak permulaan berpijah
sampai pemijahan selesai.

11
IV. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapang (PKL) I di Balai Benih Ikan
Pengembangan Budidaya Amali, Kabupaten Bone, dapat disimpulkan bahwa
Teknik Pemeliharaan Induk Ikan Nila dilakukan dari awal persiapan lahan yang
terdiri dari pengeringan dan pembasmi hama, dan pemasukan air, kemudian
dilanjutkan dengan pemanenan induk dan seleksi induk hingga dilakukan
perawatan dengan pemberian pakan.

4.2 Saran
1. Dalam pemeliharaan Induk harus diperhatikan waktu pemeliharaan.
2. Pemberian pakan harus diperhatikan supaya pertumbuhannya sesuai
dengan keinginan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amri, K dan Khairul 2008 Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia
Pustaka Jakarta
Standar Nasional Indonesia 01-6141-9999, 2005. Benih ikan nila Hitam
(Orechromis Niloticus) Kelas Benih Sebar. Direktur
Pembenihan,Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Sucipto, A. dan Prihartono, E. 2007.Pembesaran Nila Merah Bangkok. Penebar
Swadaya, Jakarta
Directorate General of Aquaculture, 2011. Indonesia aquaculture statistics 2010
(Annual Report Statistics No. 12). Jakarta, Indonesia; Ministry of Fisheries
and Marine Affairs, Indonesia.
FAO. 2011. Fishery and Aquaculture statistics: aquaculture production 2009 (FAO
yearbook). Rome: Food and Agriculture Organization
Arie, U. 2002. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Gift. Penebar Swadaya,
Jakarta.

13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan

sekat Sarung tangan

Timbangan Plastik

Ember Bentan/Pestisida

14
Perbedaan ikan jantan dan betina Pakan

LAMPIRAN 2. JURNAL KEGIATAN

JURNAL HARIAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) 1


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE
DI BALAI BENIH IKAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA (BBIPB) AMALI

Nama : Putriawansyah
Prog. Studi : Teknik Budidaya Perikanan (B)
Lokasi PKL : BBIPB Amali

Paraf
No Hari/Tanggal Waktu Uraian Kegiatan Pemb.
Ektern
1 Senin, 8 Mei 10:45 Berangkat ke BBIPB Amali
2023
12:45 Tiba di BBIPB Amali

13:00 Sharing

2 Selasa, 9 Mei 08:00 Pengenalan kolam


2023
16:00 Pembersihan sekitar halam
depan BBIPB

Evaluasi
20:00

3 Rabu, 10 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
09:45 Panen indukan jantan dan

15
betina ikan nila

16:00 Pemberian pakan

20:00 Evaluasi

4 Kamis, 11 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
16:00 Pemberian pakan

20:00 Evaluasi

5 Jum’at, 12 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
09:00 Pembersihan kolam

16:00 Pemberian pakan

20:00 Evaluasi

6 Sabtu, 13 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Pengapuran dan pemupukan
kolam

Seleksi indukan jantan dan


09:10
betina dan pemindahan ke
kolam pemijahan

Pemberian pakan

16:00

7 Minggu,14 Mei 05:00 Pengecekan telur ikan mas


2023 setelah pemijahan

Pemberian pakan
07:00
Pemberian pakan
16:00
Evaluasi dan pembagian judul
20:00
laporan

8 Senin, 15 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Panen total ikan nila

16
16:00 Pemberian pakan

9 Selasa, 16, Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Pemberian materi tentang judul
laporan

Pecking benih
15:30
Pemberian pakan
16:00

10 Rabu, 17 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
16:00 Pemberian pakan

11 Kamis, 18 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Persiapan kolam ikan mas

16:00 Pemberian pakan

12 Jum’at, 19 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Panen total

14:40 Packing benih ikan nila

16:00 Pemberian pakan

13 Sabtu, 20 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Kerja bakti

16:00 Pemberian pakan

20:00 Evaluasi

14 Minggu, 21 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Pemindahan indukan

16:00 Pemberian pakan

20:00 Evaluasi

15 Senin, 22 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023

17
08:00 Apel pagi

16:00 Pemberian pakan

20:00 Evaluasi

16 Selasa, 23 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
16:00 Pemberian pakan

20:00 Evaluasi

17 Rabu, 24 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Pembersihan area kolam dan
persiapan panen

Belajar packing
10:00
Pemberian pakan
16:00
Panen total
16:20
Evaluasi
20:30

18 Kamis, 25 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Panen total ikan nila

16:00 Pemberian pakan

17:30 Pemindahan indukan ikan nila

20:00 evaluasi

19 Jum’at, 26 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Seleksi dan pemindahan benih
ikan nila ke kolam pendederan

Pemberian pakan
16:00
Evaluasi
20:00

20 Sabtu, 27 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023

18
08:00 Panen total ikan nila

16:00 Pemberian pakan

21 Minggu, 28 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
16:00 Pemberian paka

22 Senin, 29 Mei 07:00 Pemberian paka


2023
08:00 Panen total ikan indukan ikan
mas
16:00
Pemberian pakan
20:00
Evaluasi

23 Selasa, 30 Mei 07:00 Pemberian pakan


2023
08:00 Panen total ikan nila

16:00 Pemberian pakan

24 Rabu, 31 Mei 08:00 Penarikan taruna/I


2023

19

Anda mungkin juga menyukai