Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

TEKNIK PEMELIHARAAN CALON INDUK IKAN LELE


SANGKURIANG (Clarias sp) DI BALAI BENIH IKAN (BBI)
SEPPONG DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN POLEWALI MANDAR

DARWAN

DARWAN
G017345

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2020
ii

HALAMAN PENGESAHAN
Judul PKL : Teknik Pemeliharaan Calon Induk Ikan Lele Sangkuriang (Clarias
gariepinus) Di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong”
Nama : Darwan
Nim : G0217345
Program Studi : Akakultur

Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL)


Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :
Pembibing Utama Pembimbing Lapangan

Reski Fitriah, S.Pi, M.Si Andi Riqiq Ridwan S, S.Pi


NIDN : 001649101

Mengetahui:
Dekan Fakultas Peternakan dan Kepala UPTD Balai Benih Ikan
Perikanan (BBI) Seppong

Dr. Ir. Salmin, MP Imran, S.Sos


NIP : 1967031319940310001 NIP : 196712312000051005

KATA PENGANTAR
iii

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan arahmat taufiq dan hidayahNya sehingga penulis dapat meyelesaikan

penulisan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) tentang Teknik Pemeliharaan Calon

Induk Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) Di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong.

laporan PKL ini disusun sebagai persyaratan dan rangkain akhir dari

kegiatan PKL dan sekaligus sebagai pertanggung jawaban dan sebagai indikator

dalam mengetahui sejauh mana program kegiatan mahasiswa dalam melakukan PKL

dapat teralisasi dengan baik

Dalam penulisan laporan ini kami banyak mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu kami selama PKL maupun dalam

penyusunan laporan ini terutama kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta serta saudara dan teman- teman tercinta atas segala

dukungan dan do’a sehingga PKL dan penyusunan laporan ini dapat

terselesaikan.

2. Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar.

3. Drs. Ir. Salmin, MP Selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Perikanan.

4. Dr. Inda Sari Arbit, S.Pi.,M.Si Ketua Prodi Akuakultur.

5. Ibu Resky Fitriah, S.Pi,M.Si selaku dosen pembimbing utama.

6. Bapak Bmabang Triono, S.IP, sebagai pembibing lapangan

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuakultur

8. Segalah pihak yang telah terlibat dalam penyusunan laporan ini dan tidak

sempat penulis sebutkan satu persatu, di ucapakan pula banyak terima kasih.
iv

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan PKL ini masi belum

sempurna dan masi banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan sarang yang

sifatnya membangun sangat di harapkan demi perbaikan laporan ini. Semoga

laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan informasi bagi semua pihak,

khususnya bagi mahasiswa perikanan program studi Akuakultur guna kemajuan

serta perkembangan ilmu dan tehknologi dalam bidang perikanan.

Majene, 22 November 2020

DARWAN
v

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2 Tujuan................................................................................................... 2

1.3 Manfaat................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang........................................................ 4

2.2 Morfologi Ikan Lele Sangkuriang......................................................... 4

2.3 Habitat dan Kebiasaan Hidup............................................................... 5

2.4 Pakan dan Kebiasaan Makan................................................................ 6

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat................................................................................ 8

3.2 Metode Praktek ................................................................................... 8

3.3 Alat dan Bahan...................................................................................... 9


vi

3.4 Gambaran Umum Lokasi...................................................................... 10

BAB IV Hasil dan Pebahasan

4.1 Persiapan Kola Pemeliharaan............................................................... 13

4.2 Pengelolaan Kualitas Air...................................................................... 13

4.3 Pemeliharaan Calon Induk.................................................................... 15

4.4 Seleki Calon Induk................................................................................ 16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan............................................................................................. 18

5.2 Saran ..................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 19

LAMPIRAN......................................................................................................... 20
vii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1 Alat Yang Digunakan Pada Tehnik Pemeliharaan Calon Induk

Ikan Lele Sangkuriang................................................................................ 9

2 Bahan Yang Digunakan Pada Tehnik Pemeliharaan Calon Induk

Ikan Lele Sangkuriang.......................................................................... .... 9


viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp)...................................... .......... ..... 4

2. Lokasi UPTD BBI Seppong.................................................................. 11

3. Struktur Organisasi BBI Seppong......................................................... 12

4. Persiapan Wadah Pemeliharaan.............................................................10

5. Pengelolaan Kualitas Air.............................................. .........................14

6. Kolam Pemeliharaan................................................ .............................15

7. Calon Induk Ikan lele Sangkuriang (Clari gariepinus)...................... ...17


ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Jadwal Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Kerja Lapang (PKL)..........21


2. Dokumentasi Kegiatan Praktek Kerja lapang (PKL)...............................33
3. Daftar Penilaian Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL).....................37
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan Lele Sangkuriang mempunyai prospek sangat baik dan berkembang

sangat pesat, dikarenakan lele dapat dibudidayakan pada lahan dan sumber air

terbatas dengan padat tebar yang tinggi dan teknologi budidaya yang relatif mudah

dikuasai oleh masyarakat. Tingkat keberhasilan dalam membuddidaya ikan ditinjau

dari beberapa faktor diantaranya adalah faktor ketersediaan benih, baik itu dari segi

kualitas maupun kuantitasnya. Untuk saat ini telah di dapatkan jenis benih lele yang

memiliki keunggulan dibandingkan lele Dumbo yaitu lele Sangkuriang (Pinem,

2011).

Lele Sangkuriang (Clarias sp ) merupakan jenis lele hasil perbaikan genetik

dari lele dumbo (Clarias sp) melalui cara silang balik (backcross) anatara induk

betina lele dumbo dengan generasi kedua (F2) dengan induk jantan lele dumbo

generasi keenam (F6). Induk betina (F2) merupakan koleksi yang ada di Balai Besar

Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang berasal dari

sketurunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1985

(Sunarma,2004), sedangkan induk jantan merupakan sediaan induk yang ada di

BBPBAT Sukabumi.
2

Keunggulan dari lele sangkuriang antara lain pertumbuhan lele sangkuriang

dibandingkan lele dumbo biasa. Pada tahap pendederan I, pertumbuhan lele

sangkuriang mencapai 29,26 %, sementara lele dumbo biasa hanya 20,38 %. Dengan

pertumbuhan lebih cepat, lele sangkuriang dapat lebih cepat di panen dibanding lele

dumbo. Selain itu, daya tetas telur lele sangkuriang lebih tinggi dibandingkan lele

dumbo. Tingkat fekunditasnya dua kali lebih tinggi. Fekunditas dari lele sangkuriang

mencapai 40.000-60.000 butir/kg induk, sedangakan lele dumbo biasa hanya 20.000-

30.000 butir/kg bobot induk (Sunarma, 2004).

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan Praktek Kerja Lapang untuk

mengetahui dan memahami tekhnik pembenihaan lele sangkuriang (Clarias sp.) di

Balai Benih Ikan (BBI) Seppong.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelakasanaa Praktek Kerja Lapang di Balai Benih Ikan (BBI)

Seppong, Polewali Mandar adalah:

1. Mengetahui, mempelajari dan melakasanakan secara langsung teknik

pemeliharaan induk ikan lele Sangkuriang (Clarias sp.) di Balai Benih Ikan

(BBI) Seppong, Polewali Mandar.

2. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pembenihan ikan lele

sangkuriang (Clarias sp.) di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong, Polewali

Mandar.

1.3

1.4
3

1.5 Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di lapangan mengenai teknik pembenihan

ikan lele sangkuriang. Selain itu mahasiswa dapat menerapkan ilmu tentanag teknik

pembenihan ikan lele sangkuriang di lokasi PKL, serta dapat memadukan teori yang

diterima saat perkuliahan dan kenyataan yang ada dilapangan, sehingga diharapkan

mahasiswa dapat memecahkan berbagai permasalahan yang ada dilapangan.


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang

Klasifikasi ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) menurut Kordi, (2010) adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Teleostei
Subordo : Siluroidae
Family : Claridae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp
Lele sangkuriang (Clarias sp) adalah ikan yang hidup di air tawar yang

bersifat nocturnal artinya ia aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang

gelap. Pada siang hari Lele sangkuriang lebih memilih berdiam dilubang-lubang atau

tempat-tempat yang tenang (Suyanto,2007 dan wibowo 2011.)

2.2 Morfologi Ikan Lele Sangkuriang

Gambar 1. Ikan Lele Sangkuriang


5

Secara umum, ikan Lele Sangkuriang dikenal sebagai ikan berkumis (catfish).

Tubuh ikan Lele Sangkuriang ini berlendir dan tidak bersisik serta memiliki mulut

yang relatif lebar yakni ¼ dari panjang total tubuhnya. Ciri khas dari Lele

Sangkuriang adalah adanya empat pasang sungut yang terletak disekitar mulutnya.

Keempat pasang sungut tersebut terdiri dari dua pasang sungut pada maxiral (rahang)

atas dan dua pasang sungut pada mandibula atau rahang bawah (Lukito, 2002).

Fungsi sungut bawah adalah sebagai alat peraba ketika berenang dan sebagai

sensor ketika mencari makan. Sirip Lele Sangkuriang terdiri atas lima bagian yaitu

sirip dada, sirip perut, sirip dubur, sirip ekor, dan sirip punggung. Sirip dada Lele

Sangkuriang dilengkapi dengan patil (sirip yang keras) yang berfungsi untuk alat

pertahanan diri (Lukito, 2002).

Ikan Lele Sangkuriang mempunyai bentuk morfologi yang berbeda dengan

jenis ikan lainya. Seperti ikan Mas, Gurami dan Tawes. Alat pernafasan Lele

Sangkuriang berupa insang yang berukuran kecil sehingga Ikan Lele Sangkuriang

mengalami kesulitan dan memenuhi kebutuhan oksigen, akibatnya Lele Sangkuriang

sering mengambil oksigen dengan muncul kepermukaan. Alat pernafasan tambahan

terletak dirongga insang bagian atas, alat berwarna kemerahan penuh kapiler darah

dan mempunyai tujuk pohon rimbun yang biasa disebut arborescent organ.

2.3 Habitat dan Kebiasaan Hidup

Habitat ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) adalah semua perairan air tawar

(Suyanto, 2007). Lele Sangkuriang (Clarias sp) dapat hidup dilingkungan yang

kualitas airnya sangat jelek. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yaitu terdapat
6

kandungan O2 sekitar 6 ppm, CO2 kurang dari 12 ppm, suhu antara 24-26 0C, pH

berkisar 6-7, NH3 kurang dari 1 ppm dan daya tembus matahari kedalam air

maksimum 30 cm. Ikan lele dikenal aktif pada malam hari (nocturnal). Pada siang

hari, ikan Lele lebih suka berdiam didalam lubang atau tempat yang tenang dan aliran

air tidak terlalu deras. Ikan Lele mempunyai kebiasaan mengaduk lumpur dasar untuk

mencari binatang-binatang kecil (bentos) sebagai makanan yang terletak didasar

perairan (Yustikasari, 2004). Pada siang hari biasanya Lele bersembunyi dalam

lubang-lubang persembunyian, seperti di bawah pematang sawah, pinggiran sungai,

akar pohon, di dalam lubang kayu, atau bambu yang tenggelam.

Ikan Lele dapat bertahan hidup didalam air kotor, air berlumpur, parit bahkan

dapat hidup diluar air hingga 6-8 jam. Hal ini disebabkan karena adanya arborescent

organ (Mudjiman, 1990). Lele juga relatif tahan terhadap pencemaran bahan-bahan

organik. Organisme ini dapat hidup baik pada dataran rendah sampai pada ketinggian

600 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan suhu antara 25-30°C. Pada ketinggian

di atas 700 meter dpl, pertumbuhan ikan Lele akan kurang baik (Kordi, 2010).

Dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu perairan,

budidaya masih tetap bisa dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas 800

meter diatas permukaan laut (Sunarma, 2004). Sampai saat ini ikan Lele sebagian

besar dibudidayakan pada kolam tanah (Amisah et al, 2009).

2.4 Pakan dan Kebiasaan Makan

Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) termasuk ikan pemakan segala bahan

makanan (omnivor), baik bahan hewani maupun nabati (Kordi 2010). Pakan alami
7

Lele Sangkuriang (Clarias sp) adalah binatang-binatang renik, seperti kutu air dari

kelompok Daphnia, Cladocera, atau Copepoda. Sementara itu, Lele Sangkuriang

(Clarias sp) juga memakan Larva jentik nyamuk, serangga atau siput-siput kecil.

Meskipun demikian, jika telah dibudidayakan misalnya dipelihara dikolam Lele dapat

memakan pakan buatan seperti pellet, limbah peternakan ayam, dan limbah-limbah

peternakan lainnya.

Pakan buatan pabrik dalam bentuk pellet sangat digemari induk Lele, tetapi

harga pellet relatif mahal sehingga penggunaannya harus diperhitungkan agar tidak

rugi (Lukito 2002). Lele Sangkuriang (Clarias sp) dapat memakan segala macam

makanan, tetapi pada dasarnya bersifat Karnivora (pemakan daging), maka

pertumbuhannya akan lebih pesat bila diberi pakan yang mengandung protein hewani

dari pada diberi pakan dari bahan nabati.


8

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober

sampai dengan 22 November 2020, di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong, Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar, Dusun Seppong, Desa Seppong

Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.

3.2 Metode Praktek

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan dengan metode pengambilan

data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer yakni dengan mengikuti

seluruh kegiatan pembenihan Lele Sangkuriang di BBI Seppong, melakukan

wawancara serta asistensi dengan pembimbing lapangan dan teknisi lapangan. Data

sekunder diperoleh dari lokasi praktek dengan menggunakan pendekatan literatur.

Kegiatan yang dilakukan dalam teknik pemeliharaan calon induk ikan Lele

Sangkuriang (Clarias sp) yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan wadah pemeliharaan.

2. Pengelolaan kualitas air.

3. Pemeliharaan calon induk ikan Lele sangkuriang.

4. Seleksi calon induk.


9

3.3 Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang digunakan pada pemeliharaan calon induk ikan Lele

Sangkuriang

No Alat Kegunaan

1 Wadah pemeliharaan Pemeliharaan calon induk ikan Lele

600x200x50cm Sangkuriang

2 Baskom/ember Wadah pakan

3 Seser Penangkapan ikan

4 Waring Penyaring kotoran air

5 Sapu lidi Pembersih kolam pemeliharaan

Tabel 2. Bahan yang digunakan pada pemeliharaan calon induk ikan

Lele Sangkuriang

No Bahan Kegunaan

1 Calon induk ikan Lele Dibudidayakan

Sangkuriang

2 Pellet Pakan ikan

3 Air tawar Media hidup ikan Lele Sangkuriang


10

3.4 Gambaran umum lokasi

3.4.1 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten

Polewali Mandar

VISI :

“Terciptanya usaha kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan sumber

daya secara efesien serta berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

mandiri dan berdaya saing”

MISI :

1. Pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan.

2. Pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan/pembudidaya

ikan.

3. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku ekonomi dalam

pengembangan perikanan.

4. Penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang produktif.

5. Meningkatkan kualitas sumber daya perikanan.

6. Memulihkan potensi sumber sumber daya iklim dan lingkungan.

3.4.2 Lokasi di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong

Untuk memenuhi kebutuhan bibit atau benih ikan air tawar yang berkualitas

terjamin bagi petani, maka Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam hal ini

Dinas Perikanan Kelautan dan Perikanan telah membangun Balai Benih Ikan (BBI)

Seppong yang akan membantu penyediaan bibit/benih ikan yang dibutuhkan

masyarakat. Adapun komoditi yang ada di BBI Seppong antara lain ikan Mas, ikan
11

Nila, ikan Lele, ikan Patin dan Gurame. BBI Seppong terletak sekitar 10 km dari

Kota Polewali Mandar dan dapat di tempuh dengan kendaraan bermotor/mobil sekitar

30 menit, BBI Seppong mulai beroperasi sejak tahun 2006.

Gambar 2. Lokasi UPTD BBI Seppong

3.4.3 Struktur Organisasi Balai Benih Ikan (BBI ) Seppong

Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan diatur

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar No. 41 Tahun 2009

tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Polewali Mandar.

Adapun susunan sub-sub organisasi (seksi) dilingkungan BBI Seppong secara

garis besar dapat dilihat pada gambar 3.


12

3.4.4 Struktur organisasi di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong

Gambar 3. Struktur organisasi BBI Seppong

Adapun nama-nama penanggung jawab setiap seksi-seksi sebagai berikut :

a). Kepala Dinas (H. Ahmad Saifuddin, SH. MM)

b). Kepala UPTD (Imran, S. Sos)

c). Kepala Tata Usaha (Mulyanti, SP)

d). Perekayasa (Bambang Triono)

e). Perkolaman (Mustang)

f). Pakan (Muslimin dan Nurdin)

g). Larva (Wahyu Ilham dan Arman Junaedi)

h). Pemijahan (Andi Riqiq Ridwan Saleh)


13

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Wadah Pemeliharaan

Kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja

dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya

dan target produksinya. Untuk persiapan kolam yang digunakan untuk pemeliharaan

calon induk ikan Lele Sangkuriang sebelum digunakan dikuras dan dibersihkan

terlebih dahulu untuk menghilangkan wadahteri dan parasit yang dapat penyebab

penyakit pada ikan Lele kemudian dilakukan proses pengeringan kolam/wadah beton

agar wadahteri dan parasit mati.

Gam
bar . Persiapan Wadah Pemeliharaan (Darwan, 2020)
4.2 Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air memegang peranan penting terutama dalam kegiatan budidaya.

Penurunan mutu air dapat mengakibatkan kematian, pertumbuhan terhambat


14

timbulnya hama penyakit, dan pengurangan rasio konversi pakan. Air yang terbaik

bagi perkembangan ikan Lele berasal dari sumur pompa, sungai, atau irigasi yang

tidak tercemari zat-zat kimia.Sebaiknya hindari penggunaan PAM (perusahaan air

minum) karena mengandung kaporit.

Faktor yang berhubungan dengan air perlu diperhatikan antara lain oksigen terlarut,

suhu, pH, dan amoniak. Kekurangan oksigen akan tampak jelas pada ikan saat pagi

hari karena sejumlah ikan akan berada di atas permukaan untuk menghirup oksigen

langsung dari udara. pH di kolam pembesaran dapat diukur dengan menggunakan

kertas lakmus dan pH meter. Sementara itu, suhu air dapat diukur dengan

menggunakan termometer. Kandungan amoniak dalam air yang baik tidak lebih dari

0,1 ppm. Air yang mengandung amoniak tinggi bersifat toksik karena akan

menghambat Ekskresi pada ikan (Chen dan Kau, 1993).

Gambar 5. Pengelolaan Kualitas Air (Darwan, 2020)


15

4.3 Pemeliharaan Calon Induk

Kegiatan pemeliharaan induk dilakukan pada wadah pemeliharaan induk yang

telah disiapkan sebelumnya.Kegiatan pemeliharaan induk bertujuan untuk

menghasilkan induk Lele Sangkuriang yang mempunyai produktivitas dan kualitas

tinggi sehingga benih yang dihasilkan merupakan benih berkualitas.Kegiatan

pemeliharaan induk yang dilakukan pada lokasi praktek yaitu dilakukan secara

terpisah antara induk jantan dan induk betina yang dimaksudkan untuk mencegah

terjadinya pemijahan liar dan lebih memudahkan pada saat seleksi induk matang

gonad. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan (Nurhidayat et al 2004), bahwa induk

ikan Lele dipelihara dalam kolam terpisah (jantan dan betina).

Gambar 6. Kolam Pemeliharaan

Pemeliharaan induk dilakukan pada wadah beton berbentuk persegi panjang

berukuran (6 x 2 x 1,5) m dan ketinggian air 1 m (Gambar 2) dengan kepadatan induk

3 ekor/m2 atau dengan kata lain kepadatan induk per kolam adalah 36 ekor.
16

Sedangkan untuk sistem pengairan pada pengelolaan induk dilokasi praktik dilakukan

dengan cara mengalirkan air secara kontinyu pada masing-masing wadah melalui

pipa air pemasukan yang berdiameter 3 inch. Pada setiap wadah pemeliharaan juga

dilengkapi dengan saluran pembuangan sehingga bila air melebihi ketinggian pipa

pembuangan maka secara otomatis air akan terbuang keluar. Selama pemeliharaan

induk ikan Lele Sangkuriang diberi pakan pelet komersil dengan kandungan protein

31-33%. Frekuensi pemberian pakan dua kali sehari pada pukul 08.00 wita pagi dan

pada pukul 03.00 sore hari dengan dosis pemberian pakan sebanyak 3% dari

biomassa dalam rentang waktu tertentu.

4.4 Seleksi Calon Induk

Dalam pemilihan induk Lele harus diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas telur yang akan dihasilkan dalam pemijahan yang akan

dilakukan. Kriteria induk jantan dan betina yang berada pada masa produktif (siap

untuk dipijahkan) antara lain :

1. Induk berusia ± 8 s/d 30 bulan.

2. Berat induk berkisar antara 1,2 s/d 4 kg.

3. Bentuk tubuh normal, tidak ada kelainan dan dalam kondisi sehat.
17

Gambar 7. Calon Induk Ikan Lele

Ciri-ciri kelamin ikan Lele Sangkuriang induk betina, alat kelamin terlihat

agak cerah dan berwarna merah tua atau abu-abu. Terkadang terlihat titik telur

berwarna hijau muda dalam alat kelamin bagian atas pada ikan lele yang tidak

dipijahkan secara rutin dan Perut buncit. Sedangkan kelamin ikan Lele Sangkuriang

jantan, alat kelamin agak menonjol berwana merah tua atau abu-abu, jika perut diurut

akan mengeluarkan cairan putih atau sperma dan dalam kesehariannya, jika sudah

matang gonad maka pergerakan ikan jantan terlihat lebih agresif.


18

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan praktek kerja lapang teknik

pemeliharaan calon induk ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong

adalah sebagai berikut :

1. Persiapan kolam sebelum digunakan, harus dikuras dan dibersihkan agar

wadahteri dan penyakit tidak berkembang.

2. Pengelolaan kualitas air sangat memegang peranan penting terutama dalam

kegiatan budidaya.

3. Pemelharaan calon induk dilakukan secara terpisah antara indukan jantan dan

betina agar tidak terjadi pemijahan liar dan lebih memudahkan seleksi induk

yang matang gonad.

4. Dalam tahapan eleksi calon induk perlu diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi produktifias telur yang akan dihasilkan oleh karen itu harus

memperhatikan usia, bobot tubuh, dan morfologi yang normal.

5.2 Saran

Saran yang dari kegiatan praktek kerja lapang teknik pemeliharaan calon

induk ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong adalah sebagai

berikut :

1. Saran utuk Balai Benih Ikan (BBI) Seppong agar pemeliharaan calon induk

dengan memperhatikan ketersediaan pakan dan menjaga kualitas pakan.


19

2. Saran untuk yang akan PKL di Balai Benih Ikan (BBI) Seppong agar

mempelajari ikan lele sebelum melaksanakan PKL minimal pengetahuan

umum tentang orgnisme yang dipelajari.


20

DAFTAR PUSTAKA

Amisah, S., M. A. Oteng and J. K. Ofori. 2009. Growth Performance of the African
Catfish, Clarias sp, Fed Varying Inclusion Levels of Leucaena leucephala
Leaf Meal. JASEM ISSN 1119-8362 J. Appl. Sci. Environ. Manage, Vol 13
(1) 21-26.
Chen J C dan Y Z Kou. 1993. Accumulation of ammonia in the haemolymph of
Panaeus monodon exposed to ambient ammonia. Aquaculture.
Indah, M.S. 2007. Stuktur Protein. Fakultar Kedokteran, Univesitas Sumatra Utara,
Medan. 89 hlm.
Kordi, K. M. G. H. 2010. Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal.Andi.Yogyakarta.hal.
1-22.
Lukito, AM. 2002. Lele Ikan Berkumis Paling Populer.Agromedia. Jakarta
Mudjiman, A. 1990. Budidaya Ikan Lele. CV Yasaguna. Yogyakarta.hal 6-13
Muktiani.2011. Budidaya Lele Sangkuriang dengan Kolam
Terpal.Yogyakarta.Pustaka Baru Press.48 hlm.
Nurhidayat, M. A., A. Sunarma, dan J. Trenggana. 2004. Rekayasa Uji Keturunan
(Progeny Test) Lele Dumbo Hasil Silang Balik (Backcross) dalam Jurnal
Budidaya Air Tawar.Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi.Vol. 1 No.1
Sukabumi. Hal 18-22.
Sunarma, A. 2004. Peningkatan Produktivitas Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.).
Makalah Temu Unit Pelaksanan Teknis (UPT) dan Temu Usaha Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan, 4-7
Oktober 2004. Bandung. 14 hal.
Suyanto, R. 2007. Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Swadaya. 93 hal.
Wibowo, J. 2011. Analisis Usaha Dan Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis
Pembenihan Ikan Lele Dumbo Di Kecamatan Ceper Kabupaten
Klaten.Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Yustikasari, Y. 2004. Pengaruh Penyuntikan Ekstrak Jahe Terhadap Perkembangan
Diameter dan Posisi Inti Sel Telur Ikan Lele Sangkuriang (Clarias
sp.).Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.Institut Pertanian Bogor.33 hal.
21

LAMPIRAN 1
JADWAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
TEKNIK PEMELIHARAAN CALON INDUK IKAN LELE
SANGKURIANG (Clarias sp)

DI BALAI BENIH IKAN SEPPONG (BBI SEPPONG)

Hari /Tgl/Bulan/Tahun Waktu Kegiatan Yang Dilakukan


NO
1 Rabu, 14 Oktober 2020 15.00  Tiba di lokasi
 Pemberian arahan dari
admistrasi kantor
 Pembersihan asrama
2 Kamis, 15 Oktober 2020 08.00  Pengenalan lokasi secara
keseluruhan
 Pengenalan masing masing
devisi
 Pengamatan dan penyesuaian
lingkungan PKL
3 Jumat, 16 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan lele sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
4 Sabtu , 17 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
22

ikan Lele Sangkuriang


5 Minggu, 18 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
6 Senin, 19 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
13.00  Pemanenan benih ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Nila
7 Selasa, 20 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00  Pemanenan benih ikan Nila
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
8 Rabu, 21 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
09.30  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
23

9 Kamis, 22 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada


ikan Lele Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
17.00  Penangkapan benih ikan Nila
10 Jumat, 23 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pengecekan pada ikan Lele
Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
16.30
 Pemanenan benih ikan Nila
11 Sabtu, 24 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.30  Penangkapan induk ikan Mas
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
12 Minggu, 25 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
24

13 Senin, 26 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada


ikan Lele Sangkuriang
08.30  Penangkapan benih ikan Nila
09.30  Pemasukan air di wadah benih
ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00  Penangkapan ikan Mas
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
14 Selasa, 27 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pengecekan saluran air
09.30  Pencucian wadah
11.30  Istirahat
14.00
 Penangkapan benih ikan Nila
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15 Rabu, 28 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pengisihan air ke wadah
09.30  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
16 Kamis, 29 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pembersihan wadah
10.00  Pengisihan air ke wadah
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
25

ikan Lele Sangkuriang


15.30  Penangkapan benih ikan Nila
17 Jumat, 30 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pembersihan di lokasi BBI
Seppong
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Penangkapan induk ikan Mas
18 Sabtu, 31 Oktober 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pembersihan wadah
11.30  Istirahat
14.00  Pemanenan benih ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
16.30
 Pengangkatan kakaban
19 Minggu, 1 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Pemasangan hapa
20 Senin, 2 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Pengecekan pada ikan Lele
Sangkuriang
11.30  Istirahat
26

14.00  Pengecekan pada ikan Lele


Sangkuriang
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
17.00  Pemjahan ikan Mas
21 Selasa, 3 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Pengangkatan induk ikan Mas
ke wadah karantina
11.30  Istirahat
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Penangkapan benih ikan Nila
22 Rabu, 4 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pembersihan saluran kolam
10.00  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00
 Penangkapan benih ikan Nila
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30
 Penangkapan benih ikan Nila
23 Kamis, 5 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemanenan benih ikan Nila
10.00  Pencucian wadah
11.30  Istirahat
14.00
 Penangkapan benih ikan Nila
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
27

15.30  Penangkapan benih ikan Nila


17.00  Pemanenan benih ikan Nila
24 Jumat, 6 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00  Penangkapan benih ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan lele Sangkuriang
25 Sabtu, 7 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
26 Minggu, 8 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
11.30  Istirahat
14.30  Pengeringan seser
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30
 Penangkapan benih ikan Nila
27 Senin, 9 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pengumpulan seser yang telah
dijemur
28

09.00  Pemanenan benih ikan Nila


11.30  Istirahat
14.30  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Pemasukan air ke wadah
benih ikan Nila
28 Selasa, 10 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemasangan hapa
09.30  Pemasangan kakaban
11.30  Istirahat
14.30  Penangkapan benih ikan Nila
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
17.30
 Pemijah ikan Mas
29 Rabu, 11 November 2020 08.00  Pemberiaan pakan buatan
pada ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pengangkatan induk ikan Mas
ke wadah karantina
10.00  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.30  Penangkapan benih ikan Nila
15.00
 Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30
 Penangkapan benih ikan Nila
16.00
 Pemanenan benih ikan Nila
30 Kamis, 12 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
29

09.00  Pengecekan pada ikan Lele


Sangkuriang
11.30  Istirahat
14.00  Pengecekan pada ikan Lele
Sangkuriang
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Penangkapan benih ikan Nila
31 Jumat, 13 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.30  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30
 Pengambilan ikan Mas di
daerah Labasang
32 Sabtu, 14 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.30  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30
 Penangkapan benih ikan Nila
33 Minggu, 15 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pembersihan wadah benih
30

ikan Nila
11.30  Isirahat
14.30  Pemasukan air ke wadah
benih ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Pemasukan air ke wadah
benih ikan Nila
16.00  Penangkapan benih ikan Nila
34 Senin, 16 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Penangkapan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00  Penangkapan benih ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan lele sangkuriang
15.30
 Penangkapan benih ikan Nila
35 Selasa, 17 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30
 Pembersihan wadah benih
ikan Nila
36 Rabu, 18 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemasukan air ke wadah
31

benih ikan Nila


11.30  Istirahat
14.00  Pemasukan air ke wadah
benih ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Penangkapan benih ikan Nila
37 Kamis,19 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemanenan benih ikan Nila
11.30  Istirahat
14.00  Pembersihan wadah benih
ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30
 Pembersihan wadah benih
ikan Nila
38 Rabu, 20 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Pemasukan air ke wadah
benih Nila
11.30  Istirahat
14.00  Pemasukan air ke wadah
benih Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Penangkapan benih ikan Nila
39 Kamis, 21 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
08.30  Penangkapan benih ikan Nila
32

11.30  Istirahat
14.00  Penangkapan benih ikan Nila
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
15.30  Penangkapan benih ikan Nila
40 Jumat, 22 November 2020 08.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
09.00  Pengecekan pada ikan Lele
Sangkuriang
11.30  Istirahat
14.00  Pengecekan pada ikan Lele
Sangkuriang
15.00  Pemberian pakan buatan pada
ikan Lele Sangkuriang
16.00  Penangkapan benih ikan Nila

Pembimbing Lapangan

Andi Riqiq Ridwan S, S.Pi


33

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG

Foto 1 : Jaring dan Seser

Foto 2 : Baskom dan Ember


34

Foto 4 : Ikan Lele Sangkuriang dan Membedakan Jantan dan Betina

Foto 5 : Mesin Blower dan Alat Pembersih

Foto 6 : Pakan dan Pemberian Pakan Pada Ikan Lele Sangkuriang

Foto 7 : Penangkapan Ikan Lele Sangkuriang


35

Foto 8 : Wadah Pemeliharaan dan Wadah Filter

Foto 9 : Pembersihan Wadah dan Pemasukan Air

Foto 10 : Pemberian Pakan Pada Ikan Nila dan Pelepasan Ikan Lele Ke Wadah
Pemeliharaan
36

Foto 11 : Pengecekan kualitas air dan Pembersihan Saluran Air

Foto 12 : Pemanenan Benih Ikan Nila dan Pengangkatan Kakaban


37

Anda mungkin juga menyukai