DISUSUN OLEH :
NRP: 56203113104
DOSEN PEMBIMBING:
PROGRAM DIPLOMA IV
JAKARTA
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui Oleh:
ii
21KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga laporan Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Perikanan
(PPKMP) ini dapat diselesaikan.
Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Perikanan (PPKMP) merupakan rangkaian
kegiatan akademik pada semester II di Politeknik Ahli Usaha Perikanan. Dalam praktik ini
seorang peserta didik diharapkan mampu mengetahui, memahami serta memiliki kesamaan
cara pandang terhadap kehidupan masyarakat perikanan (seperti : pembudidaya ikan, nelayan,
pengolah ikan, petambak garam, pedagang ikan dan penyuluhan perikanan).
Dalam menyelesaikan laporan Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Perikanan
(PPKMP) ini kami sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Nangcik Usman, S.PI.,MM selaku Kepala UPTD Pelabuhan Pulau Baai
Bengkulu.
2. Bapak Cecep Ahmad Rohimat, S.St.,Pi selaku Operator Speed Bot KP. Dolphin St.BI.01
Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bengkulu.
3. Bapak Fajar Aguntoyo, S.St.,Pi selaku Syahbandar Perikanan di Pelabuhan Pulau Baai
Bengkulu.
4. Bapak Riyanda Sayuza Kasuma, S.St.,Pi selaku Kepala Seksi Operasional Pelabuhan
dan Kesyahbandar Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
5. Bapak Febri Adriansyah, S.St.,Pi selaku Polsus PWP3K Satuan Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan Bengkulu.
6. Bapak Rafith Respati, S.St.,Pi selaku Dosen Pembimbing dalam Pembuatan Laporan
dan Seminar PPKMP.
Dimana mereka lah yang membantu kami dalam melaksanakan kegiatan Praktik
Pengenalan Kehidupan Masyarakat Perikanan (PPKMP) dengan baik dan lancar. Penyusun
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu segala saran dan
kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan sangat diharapkan.
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik..................................................................................................................... 2
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Penangkapan..................................................................................................................... 15
5.2. Pengolahan Hasil Perikanan............................................................................................. 17
5.2.1. Pengolahan Ikan Asin................................................................................................ 17
5.2.2. Pengolahan Rajungan................................................................................................ 19
5.2.3. Pengolahan Ikan Giling.............................................................................................. 21
5.3. Pembudidaya..................................................................................................................... 23
5.3.1. Pembudidaya Ikan Lele.............................................................................................. 23
5.3.2. Pembudidaya Kepiting Bakau.................................................................................... 24
5.4. Konservasi Hutan Mangrove............................................................................................. 25
5.5. Penyuluhan........................................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Kota Bengkulu................................................................................................ 3
Gambar 2. Profil Induk Semang .............................................................................................. 9
Gambar 3. TPI Pulau Baai........................................................................................................ 10
Gambar 4. Ukuran Kapal.......................................................................................................... 11
Gambar 5. Alat Tangkap Jaring................................................................................................ 12
Gambar 6. Alat Tangkap Bagan Apung.................................................................................... 12
Gambar 7. Induk Semang......................................................................................................... 13
Gambar 8. Kapal Bagan........................................................................................................... 15
Gambar 9. Pembongkaran Ikan................................................................................................ 17
Gambar 10. Pengolahan Ikan Asin........................................................................................... 18
Gambar 11. Pengolahan Rajungan.......................................................................................... 21
Gambar 12. Pengolahan Ikan Giling......................................................................................... 22
Gambar 13. Pembenihan Ikan Lele.......................................................................................... 23
Gambar 14. Budidaya Kepiting Kepiting Bakau........................................................................ 24
Gambar 15. Konservasi Hutan Mangrove................................................................................ 25
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kunci pokok pembangunan perikanan nasional adalah sumber daya manusia
sebagai penentu keberhasilan program. Untuk itu perlu adanya upaya untuk mengembangkan
dan meningkatkan sumber daya manusia tersebut agar dunia perikanan di Indonesia bisa maju
dan berkembang.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi professional dalam bidang perikanan, dalam
menyiapkan sumberdaya manusia perikanan selalu berupaya untuk selalu merealisasikan hal
tersebut melalui rancangan pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum dengan komposisi
40% teori dan 60 % praktek.
Salah satu kegiatan praktek tersebut adalah praktek lapangan bagi taruna tingkat
pertama yang dilaksanakan pada awal semester II yang selanjutnya disebut dengan praktek
pengenalan kehidupan masyarakat pesisir (PPKMP). PPKMP dimaksudkan agar para taruna
remaja yang berasal dari latar belakang yang berbeda,baik latar belakang pendidikan(sekolah
menengah umum atau kejuruan), tingkat sosial budaya, asal daerah yang berbeda, dan
sebagainya dapat mengetahui dan mengenal serta memiliki kesamaan cara pandang terhadap
kehidupan masyarakat pesisir ( nelayan, pengolah, dan petani tambak).
Penyelengaraan PPKMP ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada
taruna tentang kehidupan nelayan, desa nelayan, lembaga pedesaan di lingkungan kehidupan
nelayan serta menumbuhkan kesadaran, yang pada giliranya menumbuhkan jiwa dan
semangat pengabdian taruna dalam berperan serta membantu mewujudkan pengembangan
masyarakat nelayan pada umumnya dengan usaha perikanan yang tangguh.
Bengkulu merupakan salah satu provinsi dengan luas pantai wilayah laut 387,6 Km².
Tidak heran apabila masyarakat pesisir Bengkulu cenderung memilih nelayan sebagai mata
pencaharian.9 Kecenderungan ini bahkan meningkat disebabkan harga ikan yang semakin
meningkat pula.10 Nelayan Bengkulu juga bervariasi mulai dari nelayan kecil hingga nelayan
katagori moderen. Menyadari fakta banyak masyarakat Indonesia yang hidup di wilayah pesisir
dan menjadi nelayan, maka untuk mempercepat pertumbuhan kawasar pesisir dan optimalnya
sumber daya pantai, pemerintah meningkatkan fasilitas dan sarana di bidang perikanan dengan
membangun pelabuhan perikanan. Keberadaan pelabuhan perikanan (selanjutnya disingkat
PP) diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan dalam system bisnis perikanan.
vii
1.2 Tujuan Praktik
Tujuan dilaksakannya PPKMP adalah sebagai berikut: Agar taruna dapat mengetahui
dan memahami berbagai aspek kehidupan nelayan, lembaga desa, serta memahami
mekanisme kerja lembaga perekonomian yang terkait dengan sektor perikanan. Agar taruna
memiliki cara pandang yang sama terhadap masyarakat pesisir dengan segala aspek
kehidupannya. Setelah selesai praktek taruna mengetahui dan menghayati secara langsung
kehidupan sehari-hari nelayan, petani ikan, pengelola dan pedagang ikan serta mekanisme
kerja lembaga-lembaga yang terkait dengan aktifitas usaha perikanannya nelayan,
menumbuhkan sengat dan jiwa pengabdian diri terhadap dunia perikanan.
viii
BAB II
PROFIL DESA
Luas wilayah Kecamatan Melayu yaitu 38.38 , dengan batas wilayah sebagai berikut :
ix
Gambar 1. PetaProvinsi Bengkulu
B. Sosial Ekonomi
KEPENDUDUKAN
Data kependudukan diperoleh dari data administrasi Kecamatan Kampung Melayu.
- Jumlah penduduk : 44.338 Jiwa( WNI dan Beragama Islam)
- Laki-laki : 21.426 Orang
- Perempuan : 27.113 Orang
- Kepala Keluarga : 13.108 KK
x
Pemerintahan Kecamatan Kampung Melayu
N Luas
Uraian Nama, Tahun Jlh Pddk (Jiwa)
o (Km2)
1 2 3 4 5
1 Nama Kepala Kecamatan Dra. Rosminiarty
2 Tahun Pelantikan (Menjabat
dari tahun)
3 Nama Ketua RT :
1. Kelurahan Padang Serai: 6,00 Km2 4.482 Jiwa
Ketua RT I Suharto
Ketua RT II Samsuri, S.Sos
Abrianto
Ketua RT III Sugiatno
Ketua RT IV Drs. M Roihan
Siti Yuniana, S.Pd
Ketua RT V M. Sain
Jamrok
Ketua RT VI
Arli
Ketua RT VII Asmar Hadi
Hardi
Ketua RT VIII Haryadi Jatmiko
Kasdi
Ketua RT IX
Sofianto
Ketua RT X Sugianto
Suyanto 20,00 Km2 4.576 Jiwa
Ketua RT XI
Ketua RT XII
Ketua RT XIII
M. Sahril
Ketua RT XIV Sirlani
Anwar Hendri
Ketua RT XV Herlan T
Ketua RT XVI Agus Ibnu Adam
Rezi Mario
2. Kelurahan Teluk Sepang : Dopianto
Widodo
Jumlah Keseluruhan : Redy Sugianto
Ketua RT I Sadikek
0,72 Km2
Ketua RT II IIN Karatisno 2.068 Jiwa
Suwadi
xi
Ketua RT III Siadminto
Sarwedi
Ketua RT IV 3,50 Km2
Ketua RT V
Azadin
Ketua RT VI Jamin Ginting
Bambang Hermanto
Ketua RT VII 11.993 Jiwa
Supriono
Saparudin
Ketua RT VIII
Usman
Ketua RT IX Susdi
Ketua RT X
Ketua RT XI
Maryanto
Ketua RT XII Babul Almi, SH
Syarifudin, SH
Ketua RT XIII Dra Hj Zubaidah
Yusirwan
Ketua RT XIV
Junior Sofran
3. Kelurahan Muara Dua : Hari Pujiono
Sapto, MK
Ketua RT I Maharudin
Ketua RT II Ihsanudin
Yunita
Ketua RT III
Hardi Sutoyo, S.Pdi
Ketua RT IV Zirman
Imam Maksum
Ketua RT V H. Suhim
Paridi 6,00 Km2
Ketua RT VI
M. Yamin
Ketua RT VII Aksan, S.Sos
Susilo Hartono
4. Kelurahan Kandang Mas Hendri Wardianto, S.Pd
: Supartini
Herdiansyah
Ketua RT 1
Drs Indianto
Ketua RT 2
Z Hendra
Ketua RT 3 Sargani Berahi
Thamrin Kaim
Ketua RT 4 Gunawan
xii
Ketua RT 5 Iran Tanoki, S.Pdi
Maryono
Ketua RT 6 Kadri, S.Pd
Ketua RT 7 Ali Sadikin 4.482 Jiwa
Hasan Basri
Ketua RT 8 Hafizan, SH
Burhanudin, ST
Ketua RT 9
Dahrul Efendi, A.Md
Ketua RT 10 Supardi
Sofyan
Ketua RT 11 Paijo
Midi Utomo
Ketua RT 12
Joni Kanidi, S.Pdi
Ketua RT 13 2,16 Km2
Ketua RT 14
Daryono
Ketua RT 15 Mirhandi
Ketua RT 16 Sarmiati
Sri Utama
Ketua RT 17
Usman
Ketua RT 18 Sulami
Mugiono
Ketua RT 19 Oki Mustafa
Ketua RT 20 Mardiana
Guntur
Ketua RT 21 Ahmad Herdi
Rusli Effroni
Ketua RT 22
Samsiawati
Ketua RT 23 Kasiruddin 9.680 Jiwa
Syamsul Bahri
Ketua RT 24 Siti Mujenah
Nasution
Ketua RT 25
Syamsu Alam
Ketua RT 26 Yusep Haryadi
Rudianto
Ketua RT 27 Edi Mis
Syahril
Ketua RT 28
Abdul Wahab
Ketua RT 29 Sumardi
Kustini
xiii
Ketua RT 30 Burhanuddin
Ketua RT 31 M. Alimin, SE
Nukman Hanafi
Ketua RT32
Husni Efendi
Ketua RT 33 Supandiyono, SH
Dedi Asmandi
Ketua RT 34 Much Arifin
Ketua RT 35 Buyung Saidi
Bayumi Effendi
Ketua RT36 Khairullah
Jon Efwan
Ketua RT 37
Yahya Bahar
Ketua RT 38 Nanang Suryana
Idham Khalid
Ketua RT 39 Herson
Sophian Sori
Ketua RT 40
Lukman
Mustari
5. Kelurahan Sumber Jaya
Damiri
Ketua RT 1 Naryo
Ketua RT 2 Sahlan
Muktar Zaimi
Ketua RT 3 Muswardi
Ketua RT 4 Saipul Chan
Nurman
Ketua RT 5 Rudi, H
Ujang Suhardi
Ketua RT 6
Edi Purnawan
Ketua RT 7 Ansori
Ketua RT 8
Ketua RT 9
Ketua RT 10
Ketua RT 11
Ketua RT 12
Ketua RT 13
xiv
Ketua RT 14
Ketua RT 15
Ketua RT 16
Ketua RT 17
Ketua RT 18
Ketua RT 19
Ketua RT 20
Ketua RT 21
Ketua RT 22
Ketua RT 23
Ketua RT 24
Ketua RT 25
Ketua RT 26
6. Kelurahan Kandang
Ketua RT 1
Ketua RT 2
Ketua RT 3
Ketua RT 4
Ketua RT 5
Ketua RT 6
Ketua RT 7
Ketua RT 8
Ketua RT 9
Ketua RT 10
Ketua RT 11
Ketua RT 12
xv
Ketua RT 13
Ketua RT 14
Ketua RT 15
Ketua RT 16
Ketua RT 17
Ketua RT 18
Ketua RT 19
Ketua RT 20
Ketua RT 21
Ketua RT 22
Ketua RT 23
Ketua RT 24
Ketua RT 25
Ketua RT 26
Ketua RT 27
Ketua RT 28
Struktur Organisasi Desa
4 38,38 Km2 44.338 Jiwa
(Terlampir)
PIMPINAN
PIMPINAN BPP
BPP PROVINSI
PROVINSI BENGKULU
BENGKULU DARI
DARI WAKTU
WAKTU KE
KE WAKTU
WAKTU
xvi
Ir. HERMAN ARIAWAN, S.Pi Ir. SRI HARTATI,MMA
EFFENDI
(2009 - 2011) (2011 - 2013)
(2005 - 2009)
Kepala
Kepala UPTD
UPTD
Kelompok
Kelompok jabatan
jabatan Fungsional
Fungsional Sub
Sub Bagian
Bagian Tata
Tata Usaha
Usaha
Seksi
Seksi Sarana
Sarana dan
dan Jasa
Jasa Seksi
Seksi Pengendalian
Pengendalian Sumberdaya
Sumberdaya
Kelautan
Kelautan
xvii
2 Dermaga Balai Pelabuhan 236 m Baik
Perikanan
8 Gudang Es 42 M Baik
xviii
25 Mushola 1 Unit Baik
xix
BAB III
PROFIL INDUK SEMANG
xx
Status Perkawinan : Menikah
Anak : 2 orang
Alamat : Jl. Pasundan RT. 04/01 Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung
Melayu, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu
Data Pendidikan :
1990-1996 : SDN Sindangsuka 3 Garut
1996-1999: SMPN 1 Cibatu-Garut
1999-2002 : SMAN 1 Cibatu-Gatut
2002-2006 : Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta
Pekerjaan : Bekerja di satuan pengawasan sumber daya kelutan dan perikanan Bengkulu
sebagai Operator Speed Bot KP.Dolphin St.BI.01.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK
4.1 pelaksanaan
Berikut adalah pelaksanaan kegiataan praktek pengenalan kehidupan masyarakat
perikanan adalah sebagai berikut:
1. Pengarahan pada taruna untuk melaksanakan kegiatan praktek pengenalan kehidupan
masyarakat perikanan yang meliputi persiapan lokasi daerah masing-masing taruna
yang memiliki potensi perikanan sehingga tetap mengikuti protokol kesehatan
2. Pengambilan data dalam kegiatan ini taruna wajib melaksanakan proses pengambilan
data dan mengadakan wawancara di setiap usaha perikanan.
4.2 waktu dan tempat pelaksanaan
xxi
Pelaksanaan praktek pengenalan kehidupan masyarakat perikanan (PPKMP) tahun
2021 yang dilakukan taruna angkatan LVI dilaksanakan selama 15 hari dari tanggal 1 maret
sampai 15 maret 2021.Bertempatan di kecamatan kampung melayu, kota bengkulu, provinsi
bengkulu.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pengolahan
xxii
pada produk olahan tersebut ikan Bledang dan Ikan Kase. Teknik olahan tersebut ialah
dengan cara;
Pendinginan di bak
Penggaraman Pencucian 2
penampungan (Ikan
tawar)
Penjemuran Pengemasan
Ikan dibersihkan dan disiangkan terlebih dahulu, Setelah itu ikan di es kan atau dilakukan
pendinginan terlebih dahulu didalam bak penampungan sebelum dilakukan Penjemur atau
dilakukan pengeringan pada produk olahan ikan asin dan ikan tawar. Sebelumnya ikan yang
diproduksi pada produk olahan ikan tersebut memproduksi 2 olahan yaitu, ikan asin dan ikan
tawar. Untuk produk ini diolah secara sekaligus dalam sekali ngolah yaitu menggunakan system
First in first out, sehingga bahan baku yang diterima langsung diolah tanpa penundaan Dan
produk akhir dikemas menggunakan karung dan dipasarkan oleh suplayer (PembeliTetap).
Penerimaan Penimbangan
xxiii Tahap
Bahan Baku Penyortiran
Tahap Tahap
Tahap
Pengkukusan Pencucian
Pendingnan
Tahap Tahap
Pengemasan Pengiriman
- Tahap Pencucian
Kemudian, Rajungan dicuci hingga bersih supaya kotoran yang ada pada rajungan
terhindar dan rajungan tetap higienis. Air untuk mencuci pun harus menggunakan air
mengalir, setelah itu rajungan dimasukkan kedalam keranjang suapaya air bekas cucian
keluar melalui celah-celah keranjang.
- Tahap Pengukusan
Tahap selanjutnya, rajungan dikukus didalam dandang berukuran besar selama 25-30
menit dengan api yang besar.
- Tahap Pendinginan
Setelah dikukus, Rajungan kemudian di keluarkan dari dandang dan langsung
diletakkan diatas meja yang benbahan alumunium, ditebarkan dan didinginkan
menggunakan kipas angin yang besar.
- Pengemasan
xxiv
Rajungan yang sudah dingin kemudian dikemas didalam kantong plastik berukuran
sedang. Kantong pelastik diisi dengan rajungan yang sudah dingin dengan berat sekitar
2-2,5 kg.
- Penyimpanan
Setelah dikemas, rajungan disempan didalam cool box berukuran besar. Rajungan
disusun dengan 3 tingkatan. Pada dasar cool box diberikan taburan es terlebih dahulu
kemudian susun rajungan dan kembali masukkan es sampai menjadi 3 tingkat dan
paling atas cool box diberikan es lagi kemudian ditutup.
- Pengiriman
Tahap terakhir, Rajungan yang sudah dikemas siap dikirim ke luar daerah bengkulu
yaitu kedaerah jakarta, lampung dan sebagainya dengan menggunakan transportasi
mobil bus.
xxv
Tahap selanjutnya adalah pembersihan organ dalam ikan, dengan cara membelah
perut ikan, kemudian isi perutnya dikeluarkan, kepala ikan dipotong, kulitnya pisahkan dari
dagingnya dan daging ikan di fillet. Selajutnya, Daging ikan yang telah difillet dan dikerok
dagingnya dipisahkan antara kulit dan daging ikan menggunakan sendok besi, proses ini harus
dilakukan dengan teliti untuk memisahkan daging dengan tulang pada tubuh ikan. Setelah
daging ikan dikerok, daging ikan tersebut dikemas dengan menggunakan kemasan plastik dan
sebagian daging ikan langsung diolah menjadi olahan makanan frozen food. Daging ikan giling
dan makanan frozen food dikemas dalam kemasan plastik, untuk makanan seperti pempek
sudah disediakan cuko pempek nya secara langsung. Ikan giling dan olahan makanan frozen
food dipasrkan keluar daerah bengkulu dengan cara memasarkan via online dan untuk orang
yang tinggal di provinsi bengkulu atau disekitar pelabuhan pulau baai bisa langsung mengujungi
tempat usaha penggilingan daging ibu Evi yang terletak di Pelabuhan Pulau Baai.
5.2 Pembudidaya
xxvi
terpal, jumlah wadah budidaya 20 wadah. Dengan tinggi pematang 50cm dan tinggi air 20-40
cm. Bentuk Bentuk wadah yang di gunakan oleh budidaya ini ialah persegi panjang dengan
jenis wadah budidaya ini semen dan terpal, jumlah wadah budidaya 20 wadah. Dengan tinggi
pematang 50cm dan tinggi air 20-40 cm. Pak Nursodin menggunakan pintu air yang berbentuk
paralon atau bulat yang berjumlah 20 pintu air. Arus yang beliau gunakan adalah arus tenang
dan sumber air beliau dapatkan dari air sumur dengan pH media budidaya 7.
5.2.2 Pembudidaya Kepiting Bakau (Scylla spp) dan Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Pada tanggal 09 Maret 2021 Bapak Ahmad Samsul selaku pemilik tambak kepiting bakau dan
ikan bandeng, berusia 49 tahun. Beliau telah menekuni pekerjaan ini selama 4 tahun. Dari
pekerjaan ini, bapak Ahmad berpendapatan rata-rata Rp.15.000.000,00-
Rp.20.000.000,00/bulan. Pembudidaya kepiting bakau dan ikan bandeng ini berlokasi di Jl.
Sukamaju, Padang serai, Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Dimana usaha ini milik sendiri yang
luasnya 1m². Pakan yang digunakan dalam pembudidaya kepiting bakau dan bandeng adalah
ikan rucah yaitu ikan sisah dari penyiangan dan pemfilletan. Cara memberi pakan di tebar guna
supaya pakan tersebar merata. Masa panen pada pembudidaya ini dilakukan 1 kali dalam 3
bulan dan 8 bulan sekali pada ikan bandeng, kelangsungan hidup pada kepiting bakau yang
kebiasaan hidupnya didasar tanah atau ke dalam tanah. Pemanenan kepiting bakau dilakukan
dengan menggunakan alat bubu, teknik pemanenan dengan alat bubu yaitu membiarkan bubu
dipinggir kolam yang diberi rucah sebagai pancing kepiting bakau. Benih yang didapatkan dari
pembudidaya ini yaitu berasal dari alam yang dikembangkan dikolam tanah. Air yang digunakan
pada budidaya ini air laut.
xxvii
5.3 Perairan Hutan Mangrove
` Provinsi Bengkulu memiliki hutan mangrove yang memiliki sumber daya perikanan yang
melimpa sehingga memerlukan pengolahan yang baik dan benar. Kegiatan observasi kehutan
Mangrove yang bernarasumber oleh Ibu Hotmian Sinaga. mengenai ekowisata mereka
mempunyai pemahaman konsep dan rencana pengembangan wisata pesisir yang merupakan
salah satu kegiatan parawisata sebagai aspek pembelajaran serta pendidikan.
5.4 Penangkapan 12
Kapal Bagan FAJAR 460 K merupakan Bagan yang menggunakan alat tangkap (Liftnet)
yang hasil utama nya berupa ikan tongkol. Bahan bagan konstruksi kayu ini dibuat di kota
Padang, pada tahun 2019. Alat bantu penangkapan ikan ini yaitu lampu, dari cahaya lampu ini
dapat berfungsi untuk menarik ikan supaya ikan-ikan tersebut berkumpul disekitar kapal hal ini
karena cahaya lampu dapat menarik perhatian ikan sehingga ikan akan mudah ditangkap. Ikan
ikan yang bersifat fototaksis ini merupakan ikan yang mengutamakan organ penglihatan dalam
mencari makan dan memiliki adaptasi terhadap gelap, sehingga akan cepat memperoleh
cahaya.
xxviii
Nama Kapal : Fajar 460 K
Gross Tonage : 20 GT
Bagian Alat tangkap( Liftnet) yaitu diantaranya berupa, Waring, bingkai waring,dan tali .
Sebelum melakukan pemasangan alat tangkap perlu dilakukan pengoprasian alat tangkap
bagan dengan melakukan proses setting,perendeman atau drifting, dan hauling.
xxix
Dalam pelayaran yang dilakukan, kapal bagan bisa mencapai tangkapan hingga 3 ton/7
hari. Ikan hasil tangkapan yang didapat langsung diserahkan kepada toke ikan yang selanjutnya
dilakukan pernyortiran untuk memisahkan kualitas mutu ikan yang baik dan tidak layak untuk
dijual ke konsumen lalu dilakukan pelelangan di TPI/ tengkulak. Untuk menuju fishingground
kapal menempuh jarak sekitar 60-120mil dan membutuhkan bahan bakar sekitar 1000 liter
solar. Konflik permasalahan yang dialami oleh nelayan yaitu banyak nya oknum yang tidak
bertanggung jawab menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan karena pukat harimau
dari telur, anak hingga induknya ikut tertanggap sehingga membuat perkembangbiakan ikan
menurun dan menghancurkan terumbu karang. Kapal-kapal bagan di PPI Pulau Baai bengkulu
telah memiliki izin dari Dinas perikanan provinsi Bengkulu. Nelayan sangat membutuhkan
wareng lebih banyak untuk menangkap ikan, ini perlu diperhatikan karena banyak sekali alat
dan sarana yang kurang dan nelayan di PPI Pelabuhan Pulau Baai sangat membutuhkannya.
5.5 Penyuluhan
Pada tanggal 07 Maret 2021, mewawancarai Bapak Hendri. Pak Hendri berusia 46 tahun
mempunyai pekerjaan sebagai Nelayan. Pak Hendri menekuni pekerjaan sebagai Nelayan
selama 30 tahun. Anggota keluarga Pak Hendri berjumlah 6 orang, anaknya berjumlah 4 orang.
Penghasilan pak hendri per hari sebesar Rp. 100.000 dan per bulan berjumlah Rp. 3.000.000.
Penguluaran sandang yang dikeluarkan oleh pak hendri berjumlah Rp 350.000, pangan
berjumlah Rp 1.500.000, pendidikan bejumlah Rp 1.200.000 dan kesehatan berjumlah Rp
500.000. Bapak Hendri tidak menjadi anggota KUD atau koperasi karena nelayan tidak
membutuhkan koperasi, lain halnya dengan pengolah yang membutuhkan modal dan bapak
hendri seorang nelayan.
xxx
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Ppkmp dimaksudkan agar para taruna remaja yang berasal dari latar belakang pendidikan
sekolah menengah umum atau kejuruan tingkat sosial budaya ,asal daerah yang berbedah ,dan
sebagainya dapat mengetaui dan mengenal serta memiliki kesamaan cara pandang terhadap
kehidupan masyarakat pesisir.
Tahap pendinginan setelah di kukus ,rajungan kemudian di keluarkan dari dandang dan
langsung diletakan diatas meja yang berbahan alumunium ,di tebarkan dan di dinginkan
menggunakan kipas angin yang besar
Tahap proses pertama yaitu pembelian ikan di nelayan tpi,ikan yang di beli harus ikan
segar dan mempunyai mutu yang sangat baik.
Ikan yang suda di beli kemudian dimasukan ke dalam keranjang dan dilakukan peroses
pencucian dengan cara memindahkan ikan kedalam baskom berukuran besar lalu di cuci
dengan air mengalir sampai bersih supaya kotoran yang menempel pada tubuh ikan
hilang,setelah tercuci bersih ikan di pindahkan kedalam keranjang.
Ikan giling dan olahan makanan frozen food dipasarkan keluar daerah Bengkulu dengan
cara memasarkan via online dan untuk orang yang tinggal di provinsi Bengkulu atau di sekitar
pelabuhan pulau baii bisa langsung mengunjungi langsung tempat usaha penggilingan daging
ibu evi yang terletak di pelabuhan pulau baii.
Dimana usaha ini milik sendiri yang luasnya 1m. pakan yang di gunakan dalam
pembudidaya kepiting bakau dan bandeng adalah ikan rucah yaitu ikan sisah dari penyiangan
dan pemfiletan.
6.2 Saran
Saran yang dapat di peroleh dari kegiatan praktek pengenalan kehidupan masyarakat
perikan adalah sebagai berikut :
1. Taruna/I dapat memahami seluruh kegiatan yang di lakukan yang memiliki potensi perikanan
2. Taruna/I dapat mempelajari tentang usaha perikanan yang ada di setiap wilayah masing –
masing
3. Adapun saran selama melaksanaka kegiatan praktek pengenalan kehidupan masyarakat
perikan masih melakukan usaha dengan alat yang tradisional
xxxi
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/39942/3/BAB%20I.pdf
xxxii
LAMPIRAN
xxxiii
xxxiv