Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PPM/ KKN

PENDAMPINGAN PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA MASYARAKAT


DESA BEDINGIN PONOROGO

OLEH :
NAMA : JEFRI EKO CAHYONO
NIM : 18419141018

UNIT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA, PRAKTIK KEPENDIDIKAN DAN


MAGANG
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan judul :

PENDAMPINGAN PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA MASYARAKAT


DESA BEDINGIN PONOROGO

Telah dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2021 s.d 03 Oktober 2021 di Desa Bedingin,
Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo dengan sumber dana dari Universitas Negeri
Yogyakarta, Sponsor, Swadaya Masyarakat dan Mahasiswa sebesar Rp. 6.179.000,-

Mengetahui :

Kepala Desa Bedingin Dosen Pengabdi

Dr. Ahmad Nasrulloh, S.Or., M.Or


NIP. 198306262008121002

Kepala UL KKN-PK

Drs. Ngatman, M.Pd.


NIP. 196706051994031001

ii
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA MASYARAKAT
DESA BEDINGIN PONOROGO

ABSTRAK
Tradisi dan budaya merupakan asset bangsa yang sangat berharga. Tantangan
masyarakat di era modern menjadi acaman terakikisnya warisan leluhur. Dalam
menanggulangi hal tersebut, perlu adanya upaya penangangan khusus terhadap pelaku
warisan budaya terlebih di masyarakat. Dalam hal ini pendampingan pengelolaan warisan
budaya menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga kelestariannya. Disisi
lain, upaya pelestarian terhadap warisan budaya juga harus ditindaklajuti secara serius
dengan perencanaan program yang tepat.
Metode pendampingan pengelolaan warisan budaya di masyarakat Desa Bedingin,
Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo menggunakan metode pemberdayaan. Metode
pemberdayaan masyarakat ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a) teknik
observasi, b) perencanaan, c) pelaksanaan, dan, e) evaluasi. Pelaksanaan program
pemberdayaan ini menjadi langkah efektif yang diambil dalam memecahkan
permasalahan di masyarakat.
Pelaksanaan program pendampingan pengelolaan warisan budaya masyarakat di
Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo mendapatkan hasil yaitu,
terjadinya perubahan sikap dan meningkatnya kemampuan pemerintah Desa Bedingin dan
masyarakat dalam mengelola, mengembangkan dan memberdayakan potensi warisan
budaya masyarakat. Selain itu, mitra kegiatan program juga telah dapat membentuk tim
pengelola Museum Desa yang terdiri dari unsur masyarakat dan lembaga kebudayaan di
Ponorogo.
Kata Kunci : Warisan Budaya, Pengelolaan, Museum Desa

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan izin Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Individu semester Khusus Tahun Akademik
2021/2022 di Desa Bedingin, Kec. Sambit, Kab. Ponorogo. Laporan KKN ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Akhir KKN yang
termasuk dalam serangkaian pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
menunjang keberhasilan program kerja yang dilaksanakan dan yang memberi
dukungan, semangat dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO, selaku rektor Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah mengarahkan seluruh mahasiswa untuk dapat
berpatisipasi dengan baik di masyarakat;
2. Bapak Prof Dr. Margana, M.Hum., M.A selaku Wakil Rektor Bidang
Akademik Universitas Negeri Yogyakarta;
3. Bapak Drs. Eko Widodo, M.Pd selaku ketua pelaksana KKN Universitas
Negeri Yogyakarta;
4. Bapak Dr. Ahmad Nasrulloh, S.Or., M.Or. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atas bimbingan, arahan, dan
nasehatnya sebelum, selama, hingga selesainya Kuliah Kerja Nyata
(KKN);
5. Bapak Marjuki selaku Kepala Desa Bedingin beserta perangkat Desa
Bedingin yang selalu membimbing, mengarahkan dan memberikan bantuan
selama Kuliah Kerja Nyata (KKN);
6. Ibu Lilik Lestari selaku ketua PKK Desa Bedingin beserta kader yang telah
berpartisipasi aktif dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN);
7. Karang Taruna Manunggal Kapti yang selalu siap bersinergi dalam upaya
meningkatkan pemberdayaan masyarakat;
8. Bapak Eko selaku tokoh masyarakat yang selalu mengarahkan semua
program Kerja Kuliah Nyata (KKN).
Besar harapan laporan ini menjadi sebuah benda yang bisa dimanfaatkan ke
depan terutama dalam upaya pelestarian kebudayaan dan warisan masyarakat
masa lampau. Tentunya dalam penulisan laporan masih terdapat banyak
kesalahan, untuk itu penulis menerima kritik dan masukan guna memperbaiki
laporan ini. Atas perhatiannya, terima kasih

Yogyakarta, 17 Oktober 2021

Pengabdi

iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR/FOTO ............................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Analisis Situasi .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ................................ 2
C. Tujuan Kegiatan ........................................................................... 2
D. Manfaat Kegiatan ......................................................................... 3
BAB II. METODE KEGIATAN .................................................................... 4
A. Kerangka Pemecahan Masalah..................................................... 4
B. Kelompok Sasaran........................................................................ 4
C. Metoda Kegiatan ........................................................................... 5
D. Rancangan Evaluasi ..................................................................... 5
BAB III.PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................ 6
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 6
B. Pembahasan ................................................................................... 10
C. Evaluasi Kegiatan ......................................................................... 11
D. Faktor Pendukung Kegiatan ......................................................... 11
E. Faktor Penghambat Kegiatan ........................................................ 11
BAB IV. PENUTUP ........................................................................................ 12
A. Simpulan ....................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kerangka Pemecahan Masalah .............................................................. 6


Tabel 2 Metode Pelaksanaan .............................................................................. 8
Tabel 3 Rancangan Evaluasi Program ............................................................... 9

vi
DAFTAR GAMBAR/ FOTO

Gambar 1 Kegiatan Tradisi Ngitung Batih ......................................................... 12


Gambar 2 Kegiatan Simaan Kitab Ambiya ......................................................... 12
Gambar 3 Kegiatan Pendigitalisasian Manuskrip Serat Sujinah......................... 12
Gambar 4 Kegiatan Pengenalan Kesenian Tradisional ....................................... 12
Gambar 5 Kegiatan Tradisi Malam 1 Suro ......................................................... 12
Gambar 6 Kegiatan Pengenalan Kesenian Daerah Kepada Generasi Muda ....... 12
Gambar 7 Kegiatan Pentas Kesenian Daerah ..................................................... 12
Gambar 8 Kegiatan Tradisi Mbubak .................................................................. 12
Gambar 9 Kegiatan Tradisi Pembuatan Kembar Mayang ................................. 12
Gambar 10 Kegiatan Penelusuran Jejak Sejarah ................................................ 12
Gambar 11 Kegiatan Tradisi Temu Manten ....................................................... 12
Gambar 12 Kegiatan Pembentukan Pengelola Museum Desa ........................... 12

vii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Secara geografis, Desa Bedingin terletak di Kecamatan Sambit,
Kabupaten Ponorogo dengan ketinggian 128 meter sampai dengan 879
meter dipermukaan laut dengan luas wilayah 59.83 km² yang secara
administratif terbagi dalam 2 dukuh yaitu, Krajan dan Kambangrejo.
Berdasarkan hasil registrasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Ponorogo, jumlah penduduk di Desa Bedingin sampai
dengan akhir tahun 2020 adalah sejumlah 2.102 jiwa yang terdiri dari
penduduk laki - laki sejumlah 1.054 jiwa dan penduduk perempuan
sejumlah 1.048 Jiwa.
Desa Bedingin memiliki luas wilayah 200,092 Ha, dengan akses
tempuh menuju ibu kota kabupaten berjarak 17 Km. Pusat
Pemerintahan Desa terletak di Jl Ahmad Yani, Bedingin, Sambit,
Ponorogo. Adapun untuk batas-batas wilayah adalah sebagai berikut :
a. Disebelah utara berbatasan dengan Desa Bancangan.
b. Disebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wringinanom.
c. Disebelah Barat berbatasan dengan Bngsalan dan Kwajon, Bungkal
d. Disebelah Timur berbatasan dengan Desa Nglewan

DiTinjau dari karakteristik masyarakatnya, Desa Bedingin merupakan


daerah pedesaan dengan mayoritas penghasilan masyarakat bersumber
dari pertanian sebesar 62,40%. Selain dari sektor pertanian, sumber
penghasilan masyarakat di Desa Bedingin bersumber dari Pelayanan Jasa
(12,64%), Industri Rumah Tangga (2,70%), Perdagangan (1,19%),
Peternakan (0,24%) dan lainnya (20,83%). Berdasarkan data pengamatan
Desa Bedingin memiliki keberagaman budaya tradisional dan modern.
Interaksi antar masyarakat pada Desa Bedingin juga masih terjalin
dengan baik, salah satu faktornya adalah jarak rumah antar warga sangat
berdekatan sehingga interaksi terjalin dengan intens.
Pemerintah Desa Bedingin memiliki beragai lembaga desa yang
memiliki peran dalam pemberdayaan masyarakat diantaranya kelompok
PKK, LPMD, BPD, BUMDES, Karang Taruna, Posbindu, RT/RW, dan
Pokdarwis. Dengan adanya KKN/PPM di tengah pandemi, kegiatan yang
dilakukan oleh penulis harus efisien dan efektif. Selain itu, penulis juga
perlu beradaptasi dengan cepat terhadap cara berkomunikasi masyarakat
Desa Bedingin. Terlebih masih banyak anggapan bahwa mahasiswa
KKN/PPM identik dengan mahasiswa yang hanya melakukan kegiatan
yang sama setiap tahunnya dan kurang adanya inovasi program
KKN/PPM. Oleh karena itu, program program yang disusun harus sesuai
dengan latar belakang dan kebutuhan masyarakat Desa Bedingin.

1
Memperhatikan potensi Desa Bedingin yang kompleks, membuat
penulis menarik kesimpulan untuk melaksanakan program pemberdayaan
dan pengelolaan warisan budaya masyarakat pada masa lalu. Hal ini
menjadi penting untuk dilakukan, mengingat adanya perkembangan
jaman yang semakin mengikis budaya dan tradisi lokal masyarakat
pedesaan. Untuk itu, program unggulan yang dilaksanakan penulisa
adalah pendampingan pengelolaan warisan budaya masyarakat di Desa
Bedingin.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah


1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan tokoh-
tokoh yang bersangkutan, dapat diidentifikasi permasalahan yang
kemudian dianalisis dan diseleksi menurut skala prioritas
dan kemampuan mahasiswa serta kepentingan dan kebutuhan
masyarakat. Permasalahan yang terjadi yakni kurangnya
pengelolaan dan pemberdayaan potensi wisata budaya di Desa
Bedingin, Kec. Sambit, Kab. Ponorogo.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka dirumuskan
pertanyaan yang menjadi rumusan masalah yaitu “Bagaimana
Manajemen Pengelolaan dan Pemberdayaan Warisan Budaya di
Desa Bedingin ?

C. Tujuan Kegiatan
1. Bagi Penulis
a) Tempat penerapan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu.
b) Mengaplikasikan kemampuan yang telah dipelajari dalam
bangku perkuliahan untuk kebermanfaatan masyarakat.
c) Melatih kepekaan sosial.
d) Berbaur dan mengenal masyarakat secara langsung.
e) Belajar untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerjasama
dengan masyarakat sekitar.
2. Bagi Masyarakat
a) Memberikan pemahaman masyarakat Desa Bedingin tentang
pentingnya penjagaan dan perawatan warisan budaya.
b) Membantu meningkatkan rasa kepedulian kebudayaan
masyarakat.
c) Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
budaya masa lalu.

2
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Penulis
a) Menerapakan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu.
b) Mengaplikasikan kemampuan yang telah dipelajari dalam
bangku perkuliahan untuk kebermanfaatan masyarakat.
c) Sosial dan Bermasyarakat.
d) Penulis memiliki kemampuan baru dalam berkomunikasi,
berinteraksi, dan bekerjasama dengan masyarakat sekitar.
2. Bagi Masyarakat
a) Masyarakat Desa Bedingin dapat lebih giat dalam melestarikan
kebudayaan.
b) Memberikan wawasan baru tentang pengelolaan kebudayaan.
c) Menjadi bahan pertimbangan penerapan pariwisata berbasis
kebudayaan lokal.

3
BAB II
METODE KEGIATAN

A. Kerangka Peemecahan Masalah


Kerangka pemecahan masalah merupakan serangkaian prosedur dan
langkah-langkah dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
tahapan yang terstruktur secara sistematis, sehingga penelitian dapat
dilakukan dengan efektif dan efisien. Adapun kerangka
pemecahan masalah secara sederhana selama pelaksanaan KKN-Individu
Tahun 2021 sebagai berikut:

Tabel 1. Kerangka Pemecahan Masalah


B. Kelompok Sasaran
Pendampingan pengelolaan warisan budaya merupakan sebuah
usaha penyelamatan dan pelestarian aset berharga suatu daerah. Dalam
pelaksanaan program pendampingan pengelolaan warisan budaya
masyarakat di Desa Bedingin, Kec. Sambit, Kab. Ponorogo mensasar
berbagai elemen masyarakat. pelaksanaan program ini dilakukan dengan
menyasar tokoh adat, tokoh masyarakat, masyarakat umum, serta
beberapa ahli. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pengembangan
budaya yang linier dengan budaya dan adat setempat.

4
C. Metode Kegiatan
Dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa
Bedingin, Kec. Sambit, Kab. Ponorogo, penulis menggunakan metode
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
1. Observasi
Pada tahap pertama adalah proses observasi. Dalam pelaksanaan
obssrvasi, penulis mengumpulkan data berupa dokumentasi, lisan,
dan tertulis dari pemerintah Desa Bedingin dan masyarakat. Pada
tahap observasi, penulis melalukan wawancara terbatas kepada
narasumber yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan identifikasi masalah dan sebagai bahan penyusunan
perencanaan program.
2. Perencanaan
Tahap kedua dalam pelaksanaan program pendampingan
pengelolaan warisan budaya masyarakat di lokasi Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yaitu perencanaan. Tahap perencanaan dilakukan
sebagai strategi awal menentukan sub program yang terstuktur dan
terperinci.
3. Pelaksanaan
Pada tahap ketiga pelaksanaan program pendampingan pengelolaan
warisan budaya masyarakat yaitu, pelaksanaan. Tahap ini sebagai
hasil tindak lanjut dari tahap observasi dan tahap perencanaan.
4. Evaluasi
Tahap terakhir yang dilakukan yaitu evaluasi. Pelaksanaan tahapan
terakhir ini sebagai pertimbangan atau acuan dan tolak ukur dalam
melaksanakan program kegiatan selanjutnya.

Tabel 2. Metode Pelaksanaan


D. Rancangan Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap sebuah data yang
dikumpulkan melalui asesmen. Data yang dikumpulkan tersebut dapat
digunakan untuk proses pengambilan keputusan dengan data yang telah

5
diperoleh melalui pengukuran baik menggunakan instrumen tes maupun
non tes. Secara harfiah evaluasi berasal dari kata evaluation dalam bahasa
inggris. Kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan Istilah bahasa
Indonesia “evaluasi”. Arikunto mendefinisikan bahwa, Evaluasi adalah
kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari
sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam
menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta
alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah di
tentukan. Definisi lain dari Suchman, memandang evaluasi sebagai
sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan
yang direncanakan untuk mendukungnya tercapainya tujuan. Dari
beberapa penjelasan mengenai definisi evaluasi di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan untuk
mengumpulkan informasi. Sehingga informasi tersebut dapat bermanfaat
untuk menilai dan membandingkan ketercapaian dan kesesuaian kerja
sesuatu yang dimana hasil dari menilai dan membandingkan tersebut
dapat dijadikan alternatif dalam pengambilan keputusan kebijakan. Dalam
pelaksanaan KKN Individu tahun 2021, mahasiswa turut diminta
untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam setiap program yang
dilaksanakannya.
Monitoring dan evaluasi akan berjalan optimal dengan syarat sesuai
atas rancangan evaluasi yang telah dibuat sebelum program berlangsung.
Dalam pelaksanaannya, penulis membuat rancangan sederhana yakni
dalam setiap program akan diiikuti dengan monitoring dan evaluasi.
Pelaksanaan, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara berkala ini
bertujuan untuk meminimalisir program yang akan dilaksanakan ke
depannya tidak mengalami kendala atau permasalahannya yang sama.
Adapun kerangka rancangan evaluasi secara sederhana dalam program
KKN Individu Tahun 2021, sebagai berikut:

6
Tabel 3. Rancangan Evaluasi Program

7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Program Pendampingan Pengelolaan Warisan Budaya Masyarakat
dilaksanakan setiap akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu. Program ini
terus dijalankan oleh masyarakat dan beberapa lembaga yang ada di Desa
Bedingin sebagai wujud melindungi dan melestarikan kebudayaan
masyarakat.

Gambar 1. Kegiatan Tradisi Ngitung


Batih
Gambar 2. Kegiatan Simaan
Kitab Ambiya

Gambar 3. Kegiatan Pendigitalisasian


Manuskrip Serat Sujinah

Gambar 4. Kegiatan Pengenalan


Kesenian Tradisional

8
Gambar 6. Kegiatan Pengenalan
Kesenian Daerah Kepada
Gambar 5. Kegiatan Tradisi Malam Generasi Muda
1 Suro

Gambar 7. Kegiatan Pentas Kesenian Gambar 8. Kegiatan Tradisi


Daerah Mbubak

9
Gambar 10. Kegiatan Penelusuran
Gambar 9. Kegiatan Tradisi
Jejak Sejarah
Pembuatan Kembar Mayang

Gambar 12. Kegiatan


Gambar 11. Kegiatan Tradisi Temu Pembentukan Pengelola Museum
Manten Desa

B. Pembahasan
1. Hasil Ketercapaian Kegiatan
a) Meningkatnya kemampuan pengelolaan warisan budaya
Hasil ketercapaian program ini ditunjukan dengan
meningkatnya kemampuan pemerintah Desa Bedingin dan
masyarakat dalam mengelola, mengembangkan dan
memberdayakan potensi warisan budaya masyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan awalnya masyarakat kurang sadar akan
pentingnya aset budaya yang dimilikinya kini menjadi paham dan
mampu mengelola dan merintis kembali pendirian Museum Desa.
b) Meningkatnya upaya pelestarian warisan budaya
Mitra kegiatan pendampingan pengeloaan warisan budaya
masyarakat juga sudah dapat dalam membentuk tim pengelola
Museum Desa yang terdiri dari unsur masyarakat dan lembaga
kebudayaan di Ponorogo. Keterampilan membentuk tim pengelola
Museum Desa ini memberikan hasil sebuah kepekaan budaya di
lingkungan masyarakat.

10
2. Keberlanjutan Kegiatan
Potensi keberlanjutan atas terselenggaranya program ini
diantaranya sebagai berikut:
a) Mengoptimalkan fungsi pengelola Museum Desa sebagai pioner
pelestari kebudayaan di Desa Bedingin.
b) Pembentukan kader pelestari kebudayaan pada tingkatan usia
dasar.
c) Pendampingan Pengeloaan Warisan Budaya disambut dengan
baik oleh pihak Pemerintah Desa Bedingin.
d) Desiminasi kegiatan ke berbagai wilayah lain di Ponorogo,
sehingga mampu menginspirasi dan menjadi rujukan pelestari
kebudayaan di Ponorogo.
e) Museum Desa berpeluang sangat besar untuk menjadi lokasi
wisata edukasi berbasis budaya dan sejarah.

C. Evaluasi Kegiatan
Selama berjalannya kegiatan KKN, program kerja yang berjalan
sudah sangat baik. Kerjasama antar elemen masyarakat di Desa Bedingin
berjalan sangat lancar dan semua bersinergi satu dengan lainnya. Akan
tetapi, dalam pengerjaan beberapa program kerja terkadang tidak tepat
waktu dikarenakan memang biasanya para tokoh masyarakat ada
kesibukan lain sehingga membutuhkan waktu di hari esok untuk bisa
terlaksana.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Dalam pelaksaan KKN di Desa Bedingin faktor yang mendukung
terlaksananya kegiatan merupakan Pemerintah Desa Bedigin, para tokoh
dan seluruh masyarakat di Desa Bedingin, Karang Taruna Manunggal
Kapti Bedingin, Kumpulan Pemuda-pemudi se- Desa Bedingin, serta
lembaga desa lainnya. Adapun dari pihak kampus, DPL membantu
kegiatan yang dilaksanakan dengan memberikan saran di awal kegiatan
berlangsung.

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Penghambat dalam kegiatan yang berjalan adalah tingkat kesadaran
masyarakat terhadap upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Selain itu, faktor penghmbat yang lain adalah tingkat kemajemukan
masyarakat Desa Bedingin yang menyebabkan terjadinya pro dan kontra
kepemahaman. Sehingga beberapa program pendampingan pengelolaan
kebudayaan tidak terlaksana dengan efektif.

11
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
KKN atau Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk pengabdian
dari mahasiswa untuk masyarakat. KKN Universitas Negeri Yogyakarta
Periode II 2021 tersebar atau terbagi dalam beberapa wilayah yang telah
disiapkan oleh LPPMP. Khususnya, pelaksanaan KKN mandiri di Desa
Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur selama 2
bulan dimulai 01 Agustus s.d 03 Oktober 2021.
Pendampingan dan Pengelolaan Kebudayaan sebagai salah satu
program unggulan dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh
masyarakat luas. Kerjasama dan kekompakan sangat didapatkan di
dalam elemen masyarakat. Faktor ramahnya masyarakat Desa Bedingin
mulai dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat, pemuda-pemudi, dan
berbagai unsur lainnya menjadikan suasana pengabdian menjadi berkesan
dan sangat bermasyarakat. Terutama Pemerintah Desa, PKK dan Karang
Taruna yang selalu ikut berpartisipasi dan mendukung penuh berbagai
kegiatan yang dilaksanakan dalam KKN. Oleh karena itu, berdasarkan
keselurahan data menunjukkan KKN yang berlangsung selama 2 bulan di
Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
dapat dinyatakan berhasil.

B. Saran
1. Saran Bagi Masyarakat
a) Lebih sering mengadakan musyawarh dalam mengembangkan
pelestraian kebudayaan.
2. Saran Bagi Pemerintah
a) Memberikan fasilitas penunjang kreatifitas dalam upaya
meningkatkan kemampuan generasi muda dalam
mengembangkan bakat terutama dalam pelestarian kebudayaan.
3. Saran Bagi Perguruan Tinggi
a) Harus lebih siap dalam melaksanakan KKN dengan
memberikan berbagai informasi kepada mahasiswa tidak hanya
sekali.

12
DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Erikson. 2018. Dampak Seminar dan Workshop Accurate Terhadap Minat
Belajar Software Akuntansi. Jurnal Tekinkom Politeknik Bisnis Indonesia.
Volume 01. Nomor 01 dan Halaman 41-46.

Hudayana, dkk. 2019. Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk Pengembangan


Desa Wisata di Pedukuhan Pucung, Desa Wukirsari, Bantul. Jurnal Bakti
Budaya. Volume 02. Nomor 2 dan Halaman 99-112.

13

Anda mungkin juga menyukai