Anda di halaman 1dari 2

MUSEUM DAN KEISTIMEWAAN YOGYAKARTA

Oleh : Jefri Eko Cahyono

Indonesia merupakan sebuah negara yang penuh dengan keberagaman kearifan


budaya, suku, etnis, bahasa serta sejarah yang tersimpannya. Keberagaman ini memberikan
nuansa istimewa bagi Indonesia di mata dunia. Unesco sebagai lembaga yang memiliki
perhatian dalam kebudayaan dunia telah mengakui pesona warisan budaya Indonesia.
Mengutip dari laman lembagabudaya.trisakti.ac.id, mengatakan bahwa seni dan budaya
Indonesia yang telah berhasil menarik perhatian banyak pasang mata di dunia diantaranya,
Batik, Wayang, Angklung, Keris, Candi, dan tari-tarian asli Indonesia. Hal ini memberikan
bukti nyata bahwa keberagaman budaya Indonesia perlu untuk terus di lestarikan.
Melihat pentingya pelestarian budaya Indonesia, pada tahun 1948 Pemerintah
Republik Indonesia mendirikan sebuah Jawatan khusus Kebudayaan di Yogyakarta.
Pendirian Jawatan ini, memiliki peran dalam menggali, membina, dan mengembangkan
kebudyaan bangsa. Dalam menjalankan visi dan misi organisasinya, Jawatan Kebudayaan RI
ini memiliki unit kerja yang diberi nama Urusan Museum. Berdasarkan hal itu, cikal bakal
lahirnya lembaga pemerhati museum di Indonesia mulai dikembangkan. Menurut
International Council of Museums, museum merupakan sebuah institusi permanen dalam
melayani masyarakat publik secara terbuka dengan cara melakukan usaha pengkoleksian,
konservasi, riset, komunikasi, dan memamerkan benda nyata maupun tidak nyata kepada
masyarakat sebagai sebuah kebutuhan studi, rekreasi, dan pelestarian aset berharga.
Berdasarkan hal diatas, dapat di ketahui bahwa museum merupakan tempat
penyimpanan bukti dan saksi bisu sejarah peradaban masa lalu. Di Daerah Istimewa
Yogyakarta, banyak terdapat berbagai museum yang menyimpan sejarah, budaya, tradisi
yang terjadi pada masa peradaban dahulu. Jika dilihat dari pengklasifikasian museum,
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki museum yang lengkap sesuai klasifikasi. Sebagai
sebuah contoh, Daerah Istimewa memiliki Art Museum yaitu Museum Affandi; Archeologi
and History Museum yaitu Museum Sonobudoyo, Museum Sejarah dan Purbakala Pleret,
Museum Candi Prambanan, Museum Keraton, Museum Dewantara Kirti Griya, dan
sebagainya; Ethnographical Museum yaitu Museum Benten Vredeburg; Natural History
Museum yaitu Museum Biologi; dan Natural and Thecnology yaitu Museum Sandi.
Sebagai sebuah museum yang menyimpan aset berharga, museum juga memiliki
peran dan fungsi yang besar di masyarakat. Dalam hal ini museum ditugaskan untuk
memvisualisasikan, mendokumentasikan, dan melestarikan serta yang terpenting adalah
merawat keaslian koleksi. Selain itu, museum juga memiliki fungsi kuraterial, pameran serta
pendidikan. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, museum-museum di tuntut untuk
mampu menciptakan hal-hal baru yang sejalan dengan situasi yang terus berkembang.
Sebagai salah satu contoh, hampir seluruh museum-museum di Daerah Istimewa Yogyakarta
telah bertranformasi dalam dunia baru sesuai dengan perkembangan situasi. Hal ini
membuktikan, bahwa museum telah siap menyongsong perubahan dunia yang sangat
cepat.
Sebagai salah satu generasi muda yang memiliki kecintaan dalam melestarikan aset
berharga bangsa, mari cintai dan terus promosikan kearifan bangsa Indonesia bersama
museum-museum di Indonesia. Sehingga museum dapat menjadi rujukan pertama bagi
setiap insan untuk menelusuri jejak sejarah dan tempat untuk melesatarikan budaya asli
Indonesia. Salam Sahabat Museum, Museum Dihatiku !

Sumber Referensi:
[1] Asmara, Dedi. 2019. Peran Museum Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan
Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Volume. 2, Nomor 1.
https://doi.org/10.31539/kaganga.vi.707.
[2] http://lembagabudaya.trisakti.ac.id

Anda mungkin juga menyukai