pada umumnya setiap ada perayaan pembukaan acara resmi maupun non resmi
selalu di adakan acara potong tumpeng,pada suatu ketika ada seseorang yang
menjelaskan bahwa tumpeng itu seharus nya pada pucuk tumpeng tidak di potong
melainkan harus di campur dengan lauk pauk yang berada di bawah tumpeng di
karenakan filosofi pada pucuk tumpeng itu sendiri yang artinya menuju Tuhan Yang
Maha Esa namun kebanyakan saat peresmian suatu acara kebanyakan di potong
pada ujung nya, jadi pertanyaan saya apakah seharusnya memang di potong atau di
campurkan ? Terimakasih
Bagaimana kita menjaga dan meneruskan kuliner tradisional yang hampir punah?
karena masih sedikitnya jejak penulisan resep dari nenek moyang dan semakin
langkanya bahan baku dalam pembuatan makanan tradisional
Apa yang mendasari bapa Fadly Rahman menggeleti sejarah dibidang makanan, dan
seberapa berkembang nya sejarah makanan di Indonesia?
Bagaimana cara yang inovatif dan kreatif untuk terus mengembangkan dan menjaga
eksistensi dari makanan tradisional?
Apakah dalam sejarahnya, makanan yang disajikan memiliki makna tersendiri dalam
merepresentasikan status sosial (kuasa)?
Sejauhmana sajian Kuliner Nusantara hadir dalam Meja Makan Restoran di Hotel-
Hotel Eropa masa Kolonial? Bagaimana tanggapan konsumen Eropa terhadap sajian
Kuliner Nusantara yang mereka santap di Restoran Hotel masa Kolonial?
Bagaimana cara kita sebagai seorang insan yang belum paripurna ini, bisa mengambil
pelajaran dari setiap makanan yang kita makan?
Apakah makanan makanan tradisonal bangsa Indonesia pada masa dahulu memiliki
nilai sosial sebagai pembeda status sosial masyarakat?
kenapa orang Jawa Tengah dan DIY lebih menyukai manis daripada daerah lain?
Mengapa P. Jawa bagian tengah identik dengan rasa manis, sedangkan bagian barat
serta timur dengan rasa pedas dan asin?
Faktor-faktor apa yang menyebabkan makanan bisa menjadi relasi kuasa dan bahkan
menjadi pembeda bagi orang memakannya? Apakah konsep mimikri makanan juga
bisa berlaku dalam konteks ini?
Bagaimana cara kita berkreasi dengan resep tradisional dan sederhana tetapi dapat
disukai oleh seluruh masyarakat di indonesia..? Di tengah Ramainya Trend jajanan /
makanan kekinian yang lebih mudah dibuat oleh masyarakat..apakah kita bisa
membuat hidangan tradisional seperti makanan modern kekinian saat ini..? Sumber
informasi Resep seluruh Nusantara mulai dari yang aseli sampai dengan yang
dikemas dengan modern selain buku dari mana..?
Bagaimana cara agar makanan lokal yang ada di Indonesia dapat dikelola dengan
baik dan benar serta dapat bersaing dengan makanan dari negara luar (KFC, Shusi,
Ramen dll) yang sedang ramai digemari sekarang ini?
apa penyebab dari adanya menu makanan yang biasanya disajikan kepada para
bangsawan menjadi menu yang disajikan kepada seluruh rakyat atau kini dapat
dimakan setiap warga.
Kita seringkali dicekoki narasi soal mana makanan yang baik dan buruk untuk kita,
mana yang liar dan yang bukan. Di negara yang bisa dibilang mega-biodiversity ini,
bagaimana kita mengcounter narasi-narasi tersebut?
Seberapa pentingkah makanan dalam merepresentasikan kekuasaan para penguasa
pada masa lampau?
Mengenai relasi antara ornamen saton yang berada di saka guru beberapa
bangsal/bangunan tertutup keraton dengan dengan kue saton yang diduga menjadi
inspirasi pembuatan ornamen ragan hias tersebut. Apakah terdapat relasi baik secara
historis atau makna?
Apakah relasi kuasa ini isu yang muncul pasca industri makanan atau sudah ada jauh
lebih lama dan mungkin menjadi kebudayaan ?
Apakah benar asumsi bahwa jika tradisi kuliner Rakyat yang diadopsi Istana itu
dinamakan akuisisi? Sedangkan jika tradisi Kuliner Istana yang diadopsi oleh Rakyat
dinamakan apropriasi atau plagiasi? Bagaimana hubungan kedua tradisi kuliner
tersebut dalam sejarah Kuliner di Indonesia?
Mungkin mengenai, adakah makanan tradisional yang telah punah atau di lupakan
oleh orang-orang saat ini? Yang hanya dapat kita ketahui dalam cerita orang tua dulu?
Apakah nantinya ada program lanjutan dari webinar kali ini untuk terus mendukung
perkembangan produk dengan berbasis kearifan lokal ?
Mengapa di Indonesia dunia kuliner masih dianggap bidang yg "ringan" atau sekedar
"fun" saja, tanpa diseriusi aspek yg mengikutinya secara mendalam, seperti budaya
misal?
Bagaimana bisa sebuah bahan pangan dapat 'menciptakan' sebuah kepercayaan
bahwa ada hal di luar nalar manusia yang bertugas mengatur bahan pangan?
Bagaimana atau adakah hubungan keterkaitan antara jalur rempah pada masa
lampau dengan sajian makanan di era Kasultanan? 2. Jenis-jenis sajian makanan apa
saja yang memiliki nilai historis ataupun yang memiliki nilai filosofis di lingkup
Kasultanan? Adakah pergeseran nilai pada sajian tersebut? Jika ada pergeseran
dalam hal tatanan nilai filosofisnya, langkah apa saja yang perlu dicapai untuk
mempertahankan nilai filosofisnya?
Apa korelasi makanan apem dengan kehidupan budaya masyarakat Jawa? Mengapa
apem hampir selalu ada pada setiap perayaan di kehidupan masyarakat Jawa?
Contoh dari relasi kuasa dalam kuliner seperti apa dan dampaknya bagaimana?
Mengapa politik makanan sering berkaitan erat dengan upaya penguasaan dan
hegemoni?
Kenapa manusia tidak bisa nemenuhi kebutuhan pangannya sendiri kalau pangan
termasuk kebutuhan primer?
Persoalan ketimpangan relasi kuasa selalu bisa dilihat pada bahan pangan yang ada
di dapur, atau makanan yang tersaji di meja, akan tetapi, apakah makanan juga bisa
menjadi pemersatu pihak-pihak yang memiliki gap kuasa yang ada ? Lalu bagaimana
makanan dapat mempersempit gap diantaranya?
Tentang kaitan makanan dengan Budaya dan hubungan di relasi antar budaya
Pengemasan kuliner tradisional seperti apa yang dapat menarik minat generasi saat
ini sehingga bisa bertahan ditengah tengah gempuran kuliner modern?