Anda di halaman 1dari 14

SOSIOLOGI ANTROPOLOGI GIZI

LATAR BELAKANG

Masih banyaknya masyarakat di Indonesia kualitas gizinya


sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnya nilai gizi masyarakat, gizi buruk, busung
lapar di daerah-daerah karena tingginya tingkat
kemiskinan. Kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti faktor ekonomi, sosial budaya,
kebiasaan dan kesukaan. Kondisi kesehatan termasuk
juga pendidikan atau pengetahuan. Selain tingkat
pengetahuan dan tingkat pendidikan masyarakat,
banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang,
baik faktor individu, keluarga maupun masyarakat.
Kondisi - kondisi tersebutlah yang harus di pelajari
dengan Antropologi Gizi Masyarakat.
Perbedaan Antropologi dan
Sosiologi
Konsumsi masyarakat dengan melihat
budaya yang terkandung dialamnya

Konsumsi masayrakat yang dipengaruhi


oleh interaksi dan modernisasi
Rumusan Masalah

Kaitan antara antropologi dengan gizi


masyarakat.

Apa-apa saja hal yang mempengaruhi


gizi masyarakat.

Pentingnya Antropologi dalam


mempelajari Gizi Masyarakat.

Kebudayaan konsumsi yang


mempengaruhi gizi masyarakat " Kota
dan Desa ". 
Tokoh Sosiologi dan
Antropologi
sosiologi

August Comte Karl max


Emile Durkheim Max webber
ANTROPOLOGI

Claude levi-strauss

Ralph Linton

Ruth benedict

Koentjaraningrat
Antopologi Gizi Masyarakat :
Sebelum kita mempelajari apa itu Antopologi Gizi Masyarakat, sebaiknya
kita pahami dulu apa pengertian Antroplogi dan pengertian Gizi.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Sedangkan Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan
dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. 
 
Definisi Antropologi Gizi Masyarakat :     
Antropologi Gizi Masyarakat adalah Suatu ilmu yang mempelajari faktor-
faktor Antropologi yang dapat mempengaruhi gizi masyarakat atau
suatu Ilmu yang mempelajari budaya - budaya makan/konsumsi suatu
etnis tertentu dalam memenuhi gizinya.
 Pada abad ke 20 Mc Collum, Charles G King =
melanjutkan penelitian vitamin kemudian terus
berkembang hingga muncul “ SCIENCE of NUTRION.
Adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan kesehatan
(kedokteran) yang berdiri sendiri yaitu Ilmu Gizi adalah
Ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat nutrien
yang terkandung dalam makanan, pengaruh
metaboliknya serta akibat yang timbul  bila
terdapat kekurangan zat gizi, ( Soekirman, 2000)
SECARA KEILMUAN

 Dalam perkembangan selanjutnya permasalahan gizi


mulai bermunculan  secara kompleks yang tidak dapat
ditanggulangi oleh para ahli gizi  dan sarjana gizi saja,
sehingga muncul  Ilmu gizi  yang menurut komite
Thomas dan Earl (1994)  adalah “The NUTRITION
SCIENCES are the most interdisciplinary of all
sciences”. Yang arti bebasnya menyatakan bahwa 
ilmu gizi merupakan  ilmu yang melibatkan  berbagai
disiplin ilmu pengetahuan
Mengapa Pentingnya Antropologi dan sosiologi Gizi ?
Tingginya angka gizi buruk, kelaparan, produksi pangan
lebih sedikit dari jumlah manusia, serta sulitnya
membagi waktu makan pada masyarakat perkotaan dan
tingkat gizi masyarakat pedesaan masih jauh dari
seharusnya. Untuk mengatasi masalah yang terjadi saat
ini di perlukannya suatu Antropolgi Gizi dalam
mempelajari hal-hal yang menjadi penyebab dalam
masalah gizi masyarakat.
Budaya Konsumsi Masyarakat 
Dalam hal budaya konsumsi yang terjadi pada masyarakat pada saat
ini, terdapat beberapa hal menarik yang perlu untuk di cermati.
Contohnya, timbulnya suatu trend dalam masyarakat yang
mengatakan " Kalau tidak makan nasi bukan makan namanya ".
Padahal makanan lainnya seperti singkong, sagu, kacang-kacangan
dan lain-lain, bisa di jadikan sebagai sumber makanan utama
karena mengandung karbohidrat yang sangat baik untuk tubuh .
 
Selain ekonomi, pendidikan menjadi suatu masalah utama dalam
pemenuhan gizi masyarakat. Seperti rendahnya pengetahuan pada
masyarakat desa tentang apa-apa saja makanan yang perlu di
konsumsi dalam pemenuhan gizi mereka. Sehingga prinsip makan "
asal kenyang " tapi tidak memenuhi kebutuhan gizi selalu menjadi
kebiasaan masyarakat di desa. 
Tingkat kesibukan kerja yang begitu padat juga
mempengaruhi kebudayaan makan masyarakat
perkotaan. Dalam hal ini menimbulkan budaya waktu
makan tak menentu dan meningkatnya kebiasaan makan
di pinggir jalan. Padahal belum tentu makanan-
makanan tersebut baik bagi tubuh. Makanan
berpengawet sepertinya sudah menjadi makanan sehari-
hari masyarakat perkotaan saat ini.
Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Status
Gizi Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan 
Sebagaimana dikemukakan oleh seorang ahli
kesehatan masyarakat HL. Blum, yaitu : lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan herediter
(keturunan ). Tiga faktor yang pertama, yaitu
lingkungan yang mempengaruhi pola hidup sehat
bagaimana antara masyarakat kota dan desa bisa
hidup bersih, perilaku menjadi dasar penentu
bagaimana masyarakat bisa terjauh dari penyakit 
agar mampu melakukan hidup sehat dan bersih dan
pelayanan kesehatan adalah yang dominan.yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat yang bisa
memberikan informasi tentang kesehatan.
 KESIMPULAN
Antropologi Gizi Masyarakat merupakan suatu ilmu yang
mengabungkan antara Antropologi dan Gizi. Sehingga
menjadikan ilmu tersebut sebagai sistem yang efektif
dalam menyelesaikan masalah gizi yang terjadi pada
masyarakat saat ini. Karena fungsi Antropologi sendiri
yang meneliti sedalam-sedalamnya kebudayaan, etnik
dan apa-apa saja pengaruhnya, sehingga bila di bawa
kedalam masalah gizi masyarakat sangat luas
pengaruhnya dan kita bisa mengetahui apa pengaruh
dari budaya masyarakat terhadap kesehatan masyarakat
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai