Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok Hari : Selasa

MK. PAGT Tanggal : 3 Agustus 2019

PENGKAJIAN ASUHAN GIZI

Disusun oleh:
Kelompok 2A ( Tingkat 2A)
Chindy Silvia P031813411016
Fatni Delfi P031813411012
Fitra Ayu Lestari P031813411013
Larasati Iman Syalsabillah P031813411016
Melinda Rahmasari Fidaus P031813411017
Putri Sriwangi Hasibuan P031813411027
Shella Putri Narisnanda P031813411031
Sintia Rahma Dani P031813411032

Dosen Pengampu :
Roziana, SST, M.Gizi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN RIAU
JURUSAN GIZI
2019
ALAT BANTU UNTUK ASUHAN GIZI

Kasus :

• Tn B usia 50 tahun, suku Palembang, agama Islam, pendidikan SMA, tampak lemah,
pasien berobat jalan di rumah sakit. Pasien seorang pedagang yg cukup sukses,
mempunyai seorang istri dan seorang anak yang belum berumah tangga dan tinggal
serumah dengan orang tuanya. Tapi semenjak sakit, pasien tidak dapat bekerja lagi,
sehingga usahanya diteruskan oleh anaknya. Saat ini pasien lebih banyak tinggal di
tempat tidur atau duduk diatas kursi rodanya karena kedua tungkainya lemah.

• Sejak 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh ketika makan memerlukan waktu yang
lebih lama dari biasanya, kadang – kadang melepeh makanannya. Dua bulan yang lalu
pasien mengeluh sulit menelan dan merasa makanannya tersumbat dikerongkongan.
Kemudian pasien berobat ke Rumah Sakit, dokter mendiagnosa pasien menderita
Disfagia neurogenik , Paraparese ec suspect Myelitis. Dokter menganjurkan untuk
makan melalui pipa NGT, yang disediakan oleh istrinya. 2 minggu yg lalu NGT
dilepas, pasien mencoba makan makanan melalui mulut berupa bubur sumsum, bubur
saring, havermut , susu dan teh manis. Saat pasien kembali kontrol ke rumah sakit,
dilakukan pemeriksaan FEES/THT (te menelan), hasilnya diketahui : bubur sumsum
(ada residu), bubur nasi (ada residu), havermut (tdk ada residu), susu (ada aspirasi),
air the manis (ada aspirasi). Dokter menganjurkan untuk pasang NGT kembali, dan
dirujuk ke dietesien untuk tatalaksana gizi. Selanjutnya pasien mendapat terapi gizi
dari dietesien.

• Data – data pasien sebagai berikut : TB = 145,5 cm, BB = 42 kg, BB 3 bulan lalu 45
kg. Hasil lab : Hb = 12 mg/dl, Albumin = 3 g/dl (N 3,4-4,8 g/dl), Kolesterol HDL =
30 mg/dl, kolesterol LDL = 50 mg/dl, Na darah = 133 mEq/L, K = 5 mEq/L. Pola
makan pasien selama memakai NGT (sebelum lepas) Istrinya sudah berusaha
membuatkan makan blenderized yg terdiri dari nasi tim 1 ½ p, tim ikan kakap /tuna 2
p, wortel/brokoli rebus 2 p, tanpa minyak dan garam, dengan pemberian 3 x 350
cc/hari, ditambah susu 250 cc (2x seminggu) yg terdiri dari : susu full cream 3 sdm,
bubur kacang hijau ½ gelas, dan telur 2 butir. Hasil anamnesa gizi (recall 24 jam) : E
= 800 kkal, P=51 g, L= 27 g, KH = 85 g. Isteri pasien belum mengetahui variasi
bahan makanan lain yg dapat digunakan untuk makanan blenderized, variasi makanan
cair selain blenderized dan komposisi zat gizi yg memenuhi kebutuhan gizi pasien
ASSESMEN GIZI

STANDAR PEMBANDING
DATA TERKAIT GIZI MASALAH/GAP
/NILAI NORMAL
Antropometri:
AD.1.1.1 Tinggi badan : 145,5
cm

AD.1.1.2 Berat badan : 42 kg CS.5.1.2. Ideal rekomendasi Berat badan tidak sesuai
40,95 dengan BBI

AD.1.1.4 Perubahan berat badan: Terjadinya penurunan


3 kg (turun 3 kg dalam 3 bulan) berat badan (Berat badan
turun 3 kg dalam 3 bulan)

AD.1.1.5 IMT: (BB/TB²) = 19,83 CS.5.1.1. BMI Normal :18,5-


kg/m². 22,5 kg/ m²

Biokimia:
BD.1.10.1. Kadar Hemoglobin 12 Hemoglobin normal : 13-14 Kadar Hb dibawah normal
mg/dl g/dl
Kadar Albumin dibawah
BD.1.11.1. Kadar Albumin 3 g/dl Albumin normal : 3,5-4,5 g/dl normal
(N 3,4-4,8 g/dl)
Kadar Kolestrol HDL
BD.1.7.2. Kadar korestrol HDL Kadar Kolestrol HDL normal dibawah normal
30 mg/dl : > 60 mg/dl
Kadar Kolestrol LDL
BD.1.7.3. Kadar korestrol LDL Kadar korestrol LDL normal : dibawah normal
50 mg/dl < 100 mg/dl
Mengalami hiponatremia
BD.1.2.5. Natrium darah 133 Natrium darah normal = 135-
mEq/L. 145 mEq/L

BD.1.2.7. Kalium 5 mEq/L. Kalium normal =3,5-5 mEq/L

Klinis/Fisik :
Fisik :PD.1.1.1. Penampilan
keseluruhan tubuh :
(kedua tungkai lemah)

Klinis :
PD.1.1.4. Extremities, otot dan
tulang : Paraparese ec suspect
Myelitis

PD.1.1.5. Sistem Pencernaan


(Esofagus) :
Disfagia

Dietary / Riwayat Gizi:


FH.1.1.1.1. Asupan energy total CS.1.1.1. Estimasi kebutuhan Berdasarkan hasil analisa
800 kkal energy total : 1358,55 kkal kuantitatif di peroleh hasil
Energi = 800 kkal / 1358,55 asupan energy 55,88 % (
kkal x 100% = 58,88 % tidak adekuat )

FH.1.2.2.5. Variasi makanan Asupan makan tidak


belum memenuhi kebutuhan gizi adekuat disebabkan
pasien makanan kurang bervariasi
ditandai dengan istrinya
belum mengetahui variasi
bahan makanan lain yg
dapat digunakan untuk
makanan blenderized,
variasi makanan cair selain
blenderized dan komposisi
zat gizi yg memenuhi
kebutuhan gizi
FH.1.5.1.1. Lemak total : 27 gr CS.2.1.1. Estimasi kebutuhan
lemak total : 37,73 gr Asupan makan tidak
Lemak = 27 gr / 37,73 gr x adekuat di tandai dengan
100% = 71,56 % kurangnya dari estimasi
kebutuhan.

FH.1.5.2.1. Protein total : 51 gr CS.2.2.1. Estimasi kebutuhan Berdasarkan hasil analisa


protein total : 50,94 gr kuantitatif di peroleh hasil
Protein = 51 gr / 50,94 gr x asupan protein 100,11% (
100% = 100,11 % berlebih )

FH.1.5.3.1. Karbohidrat total : 85 CS.2.3.1. Estimasi kebutuhan Berdasarkan hasil analisa


gr karbohidrat total : 203, 78 gr kuantitatif di peroleh hasil
Karbohidrat = 85 gr / 203,78 asupan protein 41,71% (
gr x 100% = 41,71 % tidak adekuat)

Riwayat individu:
CH.1.1.1. Umur 50 tahun

CH.1.1.3. Suku suku Palembang

CH.2.1.1. Keluhan Pasien


memerlukan waktu yang lebih
lama dari biasanya ketika makan,
mengeluh sulit menelan dan
merasa makanannya tersumbat
dikerongkongan

CH.3.1.6. Pekerjaan Pedagang

CH.3.1.7. Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai