KABUPATEN MESUJI
Abstrak
Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa S1 Universitas Universitas Islam Negri Raden Intan
Lampung yang dikembangkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai segi kehidupan
bermasyarakat. Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuh kembangkan empati dan kepedulian civitas akademika UIN
RIL terhadap : (1) berbagai permasalahan yang riil dihadapi masyarakat dan (2) pembangunan berkelanjutan yang diperlukan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan masyarakat islami
yang sebenar-benarnya.
Abstract
Real Work Lecture is a learning process for undergraduate students at the State Islamic University of Raden Intan Lampung
which is developed through community service in various social lives. The implementation of KKN is aimed at developing
empathy and concern for the UIN RIL academic community towards: (1) various problems faced by the community and (2)
sustainable development needed to educate the nation's life and realize community welfare in accordance with the true
Islamic society.
Masa usia dini merupakan masa ketika anak tutupi sehingga merefleksikan apa yang ada
memiliki berbagi kekhasan dalam bertingkah laku. dalam perasaan dan pikirannya.
Bentuk tubuhnya yang mungil dan tingkah lakunya g. Senang dan kaya dengan fantasi, yaitu anak
yang lucu, membuat orang dewasa merasa senang, senang dengan ceritacerita khayal yang
gemas, dan terkesan. Namun, terkadang juga disampaikan oleh orang lain, tetapi ia sendiri
membuat orang dewasa merasa kesal, jika tingkah juga senang bercerita kepada orang lain.
laku anak berlebihan dan tidak bisa dikendalikan. h. Masih mudah frustasi, yaitu anak masih
4
mudah kecewa bila menghadapi sesuatu yang
Effendi, E. Usman dkk, Diktat Ilmu Jiwa Umum, (Bandung:
IAIN SGD, 1992).hlm. 1
5 6
Hurlock, Elisabeth B. Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Muhammad Fadlillah, Desain Pembelajaran PAUD,
Erlangga, 1993).hlm.140 (Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 57-58
tidak memuaskan. Ia mudah menangis dan Akhlak al-karimah pada anak adalah agar mereka
marah bila keinginannya tidak dipenuhi. memiliki akhlak mulia sesuai akhlak Islam”.
i. Masih kurang pertimbangan dalam Dimaksudkan, tujuan dari pada akhlak Islam adalah
melakukan sesuatu, yaitu anak belum sesuai dengan sifat dari pada ajaran Islam itu sendiri
memilki pertimbangan yang matang, yaitu yang mulia. Tujuan tersebut pada hakikatnya
termasuk berkenaan dengan hal-hal yang adalah upaya mengembangkan aspek fisik, mental
membahayakannya. dan intelektual secara berkesinambungan
berdasarkan Islam, sehingga terbentuk insan purna
Peserta didik anak usia dini ditinjau dari aspek-aspek
yang beriman, berislam dan berihsan yang mampu
perkembangan merupakan rentang manusia secara
menempatkan dirinya pada derajat muttaqin.
keseluruhan. Menurut Mxim dalam Luluk Asmawati
ada beberapa karakteristik perkembangan anak usia Memperhatikan hal tersebut di atas, maka untuk
dini: membentuk insan yang purna, beriman, bertaqwa dan
berakhlak mulia harus dimulai sejak anak usia pra
a. Perkembangan fisik anak, ditandai dengan
sekolah dengan memberikan latihan dan binaan
keaktifan anak untuk melakukan berbagai
dengan cara melakukan perbuatan yang baik. Di
kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk
antara perbuatan yang baik seperti: berdo’a, shalat,
pengembangan otot-otot kecil maupum otot-
membaca ayat-ayat dari kitab suci, ucapan dan
otot besar.
perbuatan yang baik dan sebagainya. Kesemua itu
b. Perkembangan bahasa, ditandai denagan
merupakan cita-cita orang tua dalam mendambakan
kemampuan anak memahami pembicaraan
seorang anak yang shaleh, ta’at, dan berbakti kepada
orang lain dan mampu mengungkapkan
orang tua. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ahmad
pikirannya dalam batas-batas tertentu.
Tafsir yang mengemukakan: “Tujuan memelihara
c. Perkembangan kognitif , dotunjukkan dengan
kelangsungan hidup anak dalam keluarga adalah agar
rasa ingin tahu anak terhadap lingkungan
anak itu menjadi anak yang shaleh, tujuan lain
sekitarnya. Hal ini terlihat dengan seringnya
sebaliknya agar anak itu kelak tidak menjadi musuh
anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat,
orang tuanya, dan yang akan mencelakan orang
didengarnya, dan dirasakannya.
tuanya”.8
d. Bentuk permainan anak masih bersifat
individu. Aktivitas bermain dilkukan anak Faktor pendukung dan penghambat dalam
secara bersama dengan anak-anak lainnya penanaman akhlakul karimah pada anak usia
dini
Tujuan pendidikan akhlak
a. Faktor lingkungan keluarga
Tujuan merupakan sesuatu yang dicanangkan atau
Keluarga merupakan satuan sosial yang
diusahakan oleh pendidik untuk mencapai suatu
paling sederhana dalam kehidupan manusia.
tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan pembentukan
Anggota-anggotanya terdiri atas ayah, ibu,
akhlak al-karimah pada anak usia dini menurut M.
dan anak-anak. Bagi anak-anak keluarga
Rachmat Effendi,7 yaitu: “Tujuan pembentukan
7 8
Effendi, E. Usman dkk, Diktat Ilmu Jiwa Umum, (Bandung: Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam dalam Presfektif Islam,
IAIN SGD, 1992).hlm.3 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992).hlm.163
merupakan lingkungan sosial pertama yang 1) Kurikulum dan anak.
dikenalnya. Dengan demikian kehidupan 2) Hubungan gur dan murid.
keluarga menjadi fase sosialisasi awal bagi 3) Hubungan antar anak.
pembentukan jiwa keagamaan anak Sigmund
Dilihat dari kaitannya dengan perkembangan
Freud dengan konsep Father Image (citra
jiwa keagamaan, tampaknya ketiga kelompok
Kebapakan) menyatakan bahwa
tersebut ikut berpengaruh. Sebab pada
perkembangan jiwa keaganmaan anak-anak di
prinsipnya perkembangan jiwa keagamaan
pengaruhi oleh citra anak terhadap bapaknya.
tak dapat dilepaskan dari upaya untuk
Jika seorang bapak menunjukkan sikap dan
membentuk kepribadian yang luhur. Dalam
tingkah laku yang baik, maka anak akan
ketiga kelompok itu secara umum tersirat
cenderung mengidentifikasikan sikap dan
unsur-unsur yang menopang pembentukan
tingkah laku sang bapak pada dirinya.
seperti ketekunan, disiplin, kejujuran, simpati,
Demikian pula sebaliknya jika bapak
sosiobilitas, toleransi, keteladanan, sabar dan
menampilkan sikap buruk juga akan ikut
keadilan. Perlakuan dan pembiasaaan bagi
berpengaruh terhadap pembentukan
pembentukan sifat-sifat seperti itu umumnya
kepribadian anak.
menjadi bagian dari pendidikan sekolah.
Pengaruh kedua orang tua terhadap
perkembangan jiwa keagamaan anak dalam Sepintas lingkungan masyarakat bukan
pandangan islam sudah lama di sadari. Oleh merupakan lingkungan yang mengandung
karena itu sebagai intervensi terhadap unsur tanggung jawab, melainkan hanya
kedua orang itu di beri beban tanggung norma dan tata nilai yang ada terkadang lebih
yang dianjurkan kepad orang tua, yaitu pengaruhnya lebih besar dalam
mengazankan ke telinga bayi yang baru lahir, perkembangan jiwa keagamaan baik dalam
mengakikah, memberi nama yang baik, bentuk positif maupaun negative. Misalnya
membiasakan shalat serta bimbingan lainnya kragamaan yang kuat akan berpengruh positif
yang sejalan dengan perintah agama. bagi perkembangan anak, sebab kehidupan
Keluarga dinilai sebagai faktor yang sangat keagamanan terkondisi dalam tatanan nilai
dominant dalam meletakkan dasar bagi maupun institusi keagamaan. Keadaan seperti
masih menunjukkan sikap ego yang tinggi dan tidak karimah apada anak usia dini perlu adanya bantuan
memperdulikan teman lain. dan dorongan orang tua dalam memberikan arahan
dan pengertian tentang akhlakul karimah kepada
Perbedaan tersebut terjadi karena kurangnya didikan
anak-anaknya.
atau arahan orang tua kepada anak-anaknya dan
hanya mengandalkan TPQ sebagai wadah untuk DAFTAR PUSTAKA
menuntut ilmu. Padahal didikan orang tua sangat Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam: Arah
penting bagi penanaman akhlakul karimah kepada Baru Perkembangan Ilmu dan Kepribadian
anak-anak nya. di Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja
Hakikatnya anak-anak tumbuh menjadi probadi yang Gunadi, R. Andi Ahmad, (2013).Membentuk
berkarakter apabila mereka berada di lingkungan Karakter Melalui Pendidikan Moral Pada
yang berkarakter pula. Usaha mengembangkan anak- Anak Usia Dini Di Sekolah Raudhatul
anak agar menjadi pribadi-pribadi yang berakhlakul Athfal (R.A) Habibillah, Jurnal Ilmiah
karimah atau berkarakter baik, merupakan tanggung WIDYA, Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus.
jawab keluarga, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran,
seluruh komponen masyarakat. Akhlakul karimah Yogyakarta: Teras, 2012
sangat di butuhkan sebagai dasar dalam pembentukan
M. Nipan Abdul Halim, Menghias Diri dengan
karakter anak. Dengan akhlakul karimah anak
Akhlak Terpuji, Yogyakarta: Mitra Pustaka,
tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kepekaan
2000
sosial, mampu mengendalikan emosi, dan
bertanggung jawab, sehingga terciptanya pribadi Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman
yang positif sebagaimana yang diharapkan oleh Kanak-kanak, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004
keluarga dan masayarakat.
Partini. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini.
Pribadi yang positif menggambarkan keberhasilan Yogyakarta: Grafindo Litera media 2010.
proses pendidikan. Dengan metode pembiasaan,
menanamkan akhlakul karimah dapat lebih melekat
Slamet Suyanto, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Hikayat, 2005
Foto kegiatan