Anda di halaman 1dari 7

FUNGSI MANAJEMEN IDARAH DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS

MASYARAKAT
(Studi Terhadap Masjid An Ni`mah Labuhan Dalam)

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mendapatkan gelar
sarjana S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Oleh :
RIYO SETIAWAN
1841030169

Pembimbing I : Badaruddin, M.Ag

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1443H/2022M
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : FUNGSI MANAJEMEN IDARAH DALAM MENINGKATKAN
SOLIDARITAS MASYARAKAT (Studi Terhadap Masjid An Ni`mah
Labuhan Dalam)
Nama Mahasiswa : Riyo Setiawan
NPM : 1841030169
Prodi : Manajemen Dakwah
Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk disidangkan dan dipertahankan dalam Sidang Judul Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Pembimbing I, Pemohon,

Badaruddin, M.Ag Riyo Setiawan


NIP.197508132000031001 NPM. 1841030169

Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah

Dr. Hj. Suslina Sanjaya, S.Ag, M.Ag


NIP.197206161997032002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami judul yang telahh diajukan,
terutama dalam penyajian karya ilmiah khsusnya pelaporan hasil penelitian melalui
penulisan skripsi, oleh karenanya istilah yang diajukan sebagai judul skripsi akan
dikemukakan terlebih dahulu penegasan judul.
Adapun pengertian yang akan ditegaskan dalam judul skripsi ini adalah : “
FUNGSI MANAJEMEN IDARAH DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS
MASYARAKAT (Studi Terhadap Masjid An Ni`mah Labuhan Dalam) penjelasanya
adalah sebagai berikut :
Manajemen, berasal dari bahasa inggris “management”, yang memiliki arti
pengelolaan, merencanakan, mengatur, pemimpin, dan mengatur. Dengan kata lain
pengertian manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterpkan oleh individu atau
kelompok dalam upaya mengatur atau mengelola organisasi atau perusahaan guna
mencapai tujuan yang diharapkan.1
Kemudian yang dimaksud manajemen dalam judul ini adalah membahas
mengenai permasalahan di bidang idarahnya. Idarah adalah manajemen secara fisik yang
meliputi kepengurusan masjid, pengaturan pembangunan fisik masjid, penjagaan
kehormatan masjid, kebersihan, ketertiban dan keindahan masjid, administrasi masjid.2
Masjid, adalah berasal dari kata bahasa Arab, “sajada” yang berarti sujud atau
menundukkan kepala hingga dahi menyentuh tanah. Kata masjid merupakan kata jadian
dari akar kata aslinya yang berupa kata benda “sajdan”. Kata jadi ini merupakan “isim
makan” yakni kata benda yang menunjukkan tempat.3
Dari pengertian masjid diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa bangunan yang
disusun secara baik dan khsus tersebut difungsikan dalam melakukan ibadah kepada
Allah SWT.
Masjid Al-Muhajirin, adalah tempat ibadah kaum muslim yang berada di
kelurahan Ngambur, Kecamatan Krui, Lampung Barat. Masjid ini telah dibangun sejak
tahun 1996, dimana dulu masjid ini dibangun menggunakan kayu/papan, dan semakin
berkembangnya zaman masjid ini di renivasi pada tahun 2000, dengan bantuan modal
dari masyarakat sekitar dan pihak-pihak lainya masjid Al-Muhajirin sekarang menjadi
salah satu masjid yang berkembang di Kecamatan Ngambur.
Manajemen masjid pada skripsi ini meninjau pada proses pengelolaan yang mana
pengelolaan sebagai usaha untuk mengatur dan memanajhemen guna mencapai suatu
tujuan tertentu dalam proses memakmurkan masjid di masjid Al-Muhajirin Ngambur
Lampung Barat.

1
M. Munir, Manajemen Dakwah (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2009), hlm. 9.
2
Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 33.
3
Surudin, “Peningkatan Manajemen Pemberdayaan Masjid, dalam wordpress.com, peningkatan manajemen
pemberdayaan masjid,” 16 Februari 2022.
Mengingat eksistensi atau keberadaan masjid adalah untuk ibadah sekaligus
menuntut ilmu, maka perlu adanya manajemen atau pengelolaan yang baik dan efisien
yaitu dengan menerapkan ilmu manajemen. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk
mencari tau mengenai Fungsi manajemen dalam pengelolaan bidang idarah Masjid Al-
Muhajirin Kelurahan Ngambur, Kecamatan Krui, Lampung Barat.
B. Alasan Memilih Judul
Peneliti memilij judul ini dikarenakan beberapa, yaitu sebagai berikut :
1. Peneliti mengambil objek penelitian di masjid Al-Muhajirin karena potensi masjid
ini sebenarnya sangat besar, akan tetapi dalam banyak hal seperti RISMA, dan
pengajian rutin belm ada. Disitulah penulis tertarik meneliti atau mecari dimana
akar permasalahan tersebut.
2. Lokasi objek penelitian terjangkau dan mudah mendapatkan data dilapangan.
3. Tersedia literatur yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini.
C. Latar Belakang
Islam adalah salah satu agama yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, dengan
agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya, Allah akan meridhoi hanya salah
sat agama yakni agama Islam, karena agama Islam lah yang paling sempurna dari agama-
agama yang lain. Hal ini siperkuat dengan adanya ayat yang menjelaskan bahwa hanya
satu agama yang paling sempurna disisi Allah yaitu agama Islam.

Artinya : “Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali
Imran ayat 19).4
Agama Islam adalah agama yang benar, sebuah agama yang telah mendapatkan
jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT bagi siapa saja yang berpegang
teguh dengannya dengan sebenar-benarnya. Allah SWT berfirman, agama Islam adalah
ajaran yang mencangkup akidah/keyakinan dan syariat/hulum.islam adalah ajaran yang
sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkanya.
Masjid adalah tempat untuk beribadah orang-orang muslim, diartikan sebagai
tempat ibadah umat Islam khususnya dalam menagakkan shalat. Masjid sering disebut
sebagai Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi
kepada Allah. Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah ditemani sahabat beliau, Abu
Bakar, Rasulullah SAW melewati daerah Quba disana beliau mendirikan masjid untuk
pertamakalinya dimasa kenabiannya, yaitu masjid Quba.
Dalam QS. At-Taubah ayat 108, Allah berfirman : “Dan janganlah kamu
bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya, masjid yang didirikan
atas dasar tqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat
didalamnya. Didalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri, dan
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”.
Berbagai problematika, baik menyangkut masalah kepengurusan, kegiatan,
maupun berkenaan dengan jam’ah. Jika saja problematika masjid ini dibiarkan begitu
saja, maka hal inilah yang akan menjadikan tantangan bagi masjid. Manajemen masjid
berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan masjid. Dimana masjid berasal dari kata
4
Departemen Agama RI, Al-Qr’an dan terjemahan (Surakarta: ziyadbooks, 2009), hlm. 51.
sajada yang memiliki arti sujud/shalat. Masjid bukan milik pribadi, tapi milik bersama
yang harus di urus secara bersama-sama dengan kerjasama yang baik.
Sedangkan yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses mengatur,
merencanakan, mengendalikan sumber daya yang dimiliki Organisasi atau perusahaan
melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.5
Dalam mengembang fungsi masjid, perlu adanya manajemen yang baik. Hal ini
bertujuan agar suatu kegaiatan atau suatu proses yang akan dilaksanakan dapat di atur
dengan baik. Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat shalat,
dan tempat beribadah kepada-Nya. Selain itu, ada beberapa fungsi masjid yang perlu
diketahui yaitu sebagai berikut :
1. Masjid merupakan tempat kaum msulimin beribadah dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
2. Masjid adalah tempat kaum muslimin beritikaf, membersihkan diri,
menggembleng batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan pengalaman
batin/keagamaan sehingga selalu tepelihara keseimbangan jiwa dan raga serta
keutuhan kepribadian.
3. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslim guna memecahkan
persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.
4. Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengaukan kesulitan,
meminta bantuan dan pertolongan.
5. Masjid adalah tempat membina kutuhan ikatan jama’ah dan gotong royong
didalam mewujudkan kesejahteraan bersama.6
Idarah adalah “Administrasi”, hal-hal yang berkaitan dengan adminsitrasi pada
kegiatan masjid adalah penetapan, maksud dan tujuan, pengurus dan usaha, serta kegiatan
organisasi termasuk soal keuangan, keanggotaan dan lain-lain.7
Manajemen masjid merupakan proses/usaha mencapai kemakmuran masjid yang
ideal yang dilakukan olejh pimpinan pengurus masjid bersama staff dan jama’ahnya
melalui berbagai aktivitas yang positif. Secara umum manajemen mencangkup kegiatan
untuk mencapai tujuan. Dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upaya
terbaik melalui tindakan-tindakan yang lebih menetapkan sebelumnya.8
Pengurus atau pengelola merupakan elemen penting di dalam manajemen masjid
karena orang-orang yang mendapat amanat dari jama’ah maupun yayasan yang
mendirikan tempat ibadah. Selain bertugas memakmurkan masjid dengan berbagai
kegiatan dan tanggung jawab terhadap pemeliharaanya.
Idarah masid juga manajemen masjid, pada garis besarnya dibagi menjadi 2
bidang yaitu idarah binail maddiy (manajemen masjid secara fisik) yang meliputi
kepengurusan masjid, pengaturan pembangunan fisik masjid, penjagaan kehormatan,
kebersihan, ketertiban dan keindahan masjid.9 Dan idarah binail ruhiyyi ( manajemen
pelaksanaan masjid) yaitu fungsi masjid sebagai wadah pembinaan umat, sebagai pusat
pembangunan umat lewat pendidikan, pengajaran (majelis taklim) dan kebudayaan Islam
5
Budi W M. Anang Firmansah, Pengantar Manajemen (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2018), hlm. 4.
6
Moh, E. Ayub, Manajemen Masjid (Jakarta: Gema Insani, 1996), hlm. 6-7.
7
Sidi Gazalba, Mesjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Pustaka Antara, 1983), hlm. 354.
8
Zasri M. Ali, Dasar-Dasar Manajemen (Riau: Suska Pres, t.t.), hlm. 1.
9
dkk Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid : Petunjuk Praktis Bagi Para Pengurus, Cet. 1 (Jakarta: Gema Insani Press,
t.t.), hlm. 33.
seperti dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang meliputi pengentasan bid’ah dan
pendidikan aqidah Islamiyah, pembinaan akhlakul karimah, penerangan ajaran Islam
secara teratur menyangkut pembinaan ukhuwah Islamiyah dan persatuan umat,
melahirkan fikrul Islamiyah dan kebudayaan Islam, serta mempertinggi mutu
keIslamaman dalam riri pribadi masyarakat.10
Di Kecamatan Ngambur Kabupaten Lampung Barat terdapat masjid dengan
fasilitas yang memadai dan masih membutuhkan program-program untuk mendukung
guna meningkatkan keramaian dan keantusiasan warga terhadap fungsi masjid tersebut,
yaitu masjid Al-Muhajirin. Tempatnya sangat strategis di tengah-tengah masyarakat.
Mereka penuh dengan kesetiakawanan bekerja sama. Tetapi perlu adanya fungsi idarah
agar program kegiatan di masjid Al-Muhajirin tersusun secara efisien. Peneliti melihat
masjid Al-Muhajirin memiliki potensi untuk menjadi solusi yang pada hakekatnya dapat
diarahkan untuk membangun solidaritas masyarakat. Soslusi atau hal-hal yang bersifat
menyelesaikan sesuatu akan lebih terarah manakala dikelola dengan tepat. Hal yang tepat
untuk mengelola solusi yang berasal dari masjid yaitu manajemen masjid. Sebab
sebagaimana telah ditemukanm bahwa :
1. Masjid merupakan majelis yang mulia dan memiliki keistimewaan.
2. Dengan adanya manajemen masjid tentunya akan tersusun perencanaan yang
baik, pelaksanaan kegiatan yang tepat, evaluasi yang benar, organisasi yang rapi,
administrasi yang betul serta mekanisme kerja yang efektif dan efisien.
3. Melalui manajemen masjid akan membentuk pengurus yang profesional serta
mampu memilih berbagai prioritas kebutuhan, sehingga dapat menciptakan
optimalisasi kegiatan jama’ah berbasis pendidikan berkualitas unggul yang akan
berimbas terhadap hal-hal yang dapat meningkatkan solidaritas masyrakat.11
Dari penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Fungsi Manajemen
dalam pengelolaan bidang idarah masjid Al-Muhajirin Kecamatan Ngambur Pesisir
Barat.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah yaitu
bagaimana fungsi manajemen dalam pengelolaan bidang idarah masjdi Al-Muhajirin
Kecamatan Ngambur Pesisir Barat agar dapat memper erat dan mempersatukan
solidaritas masyarakat.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tentang fungsi manajemen dalam
pengelolaan bidang idarah masjid agar dapat meningkatkan solidaritas masayrakat di
masjid AL-Muhajirin Kecamatan Ngambur Pesisir Barat.

10
Yusuf Al-Qardhawi, Tuntunan Membangun Masjid, Cet. I (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), hlm. 42.
11
Eman SUherman, Manajemen Masjid : Kiat Sukses Meningkatkan Kualitas SDM melalui Optimalisasi Kegiatan
Umat Berbasis Pendidikan Berkualitas Unggul (Bandung: Alfabeta, t.t.), hlm. 5.

Anda mungkin juga menyukai