PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
SYAHRUL HIDAYAT
NIM 1655600046
PALEMBANG
1440 H/2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
hijrah ke Maduinah, hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan
para sahabat adalah membangun masjid. Di masjid yang kelak dikenal dengan
“sajada” atau sujudan”, yang artinya tempat sujud dalam arti melakukan
jari-jari kaki dalam rangka beribadah Kepada Allah SWT. Karena isim makan
berarti tempat, maka kata masjid dimaknai sebagai tempat melakukan sujud,
yang di khususkan untuk itu, akan tetapi tempat sujud (masjid) biasanya di
luar itu, seperti di rumah, di lapangan, atau di mana saja asalkan tidak ada
SWT berfirman:
1
Ketika itu Rasulullah SAW membeli tanah seluas 3 x 30 m, milik dua orang anak yatim,
yaitu sahal dan suhail seharga 10 Dinar. Lihat: M. Irawan, Keajaiban Masjid Nabawi:Menguak
Misteri dan Kewajiban Menakjubkan dari Setiap Sisi Masjid Nabawi, (Jakarta: Spasi Media,
2014), h. 99.
2
Aziz Muslim, “Manajemen Pengelolaan Masjid” dalam jurnal aplikasi: Ilmu-ilmu
Agama, Vol. V., No.2, Desember 2004, h. 108.
3
Rasulullah SAW bersabda: “Dijadikan bagiku seluruh bumi sebagai tempat sujud
(masjid) dan tanahnya dapat digunakan untuk bersuci“(HR. Muslim).
2
Artinya:
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya.
Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba),
sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di
dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih (QS. At-Taubah
(9) ayat 108).
Salah satu unsur penting dalam struktur masyarakat Islam adalah masjid.
Mulai dari masa Nabi SAW sampai saat ini, masjid menjadi pusat kegiatan
Selain Ibadah kepada Allah di dalam masjid seseorang dapat menjalin tali
4
Aisyah Nur Hidayant, Masjid Sebagai Pusat Pengembangan Masyarakat, (Malang:
Uin Maliki Press, 2010), h. 51.
5
Mohammad E. Ayub, Manajemen Masjid, (Jakarta: GEMA INSANI PRESS, 1996),
h. 2.
3
Dalam sebuah masjid, tentu saja memerlukan apa yang disebut dengan
kebutuhan ketakmiran. Karena masjid adalah milik umat, maka biarkan umat
yang memilih, siapa yang pantas untuk menjadi pemimpinnya, imamnya atau
jawab atas organisasi itu. Jika ketakmiran dikelola seperti ini, maka jama’ah
akan merasa tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki atas keberadaan
pemilihan, masa bakti dan pertanggung jawaban serta suksesi yang jelas dalam
serta dalam proses untuk meningkatakan kualitas pelayanan, oleh karna itu
system organisasi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik juga.
cenderung itu-itu saja, berkisar antara kematian dan kehidupan duniawi yang
sementara yang tidak ada gunanya. Materi seperti ini bukannya menumbuhkan
kesadaran dalam hati jama’ah untuk berbuat lebih baik, alih-alih justru malah
6
Bachrun Rifa’i dan Moh. Fachrurroji. Manajemen Masjid. (Jakarta : Benang Merah
Press, 1996), h. 14
4
menjadi takut malas untuk melakukan apa pun, padahal mereka harus
menghadapi urusan duniawi yang begitu keras. Bukan berarti tidak boleh, tapi
Karenanya, perlu penataan program yang jelas, agar jama’ah senantiasa merasa
berikutnya. Point penting dalam materi ini adalah bagaimana kita dapat menata
adalah metode manajemen yang baik, yakni yang menekankan pada penerapan
7
Observasi dan Wawancara Pada Pengurus Bagian Takmir, Ust Ansori, Ust Jusni, Ust
Muslimin, Pada tgl 29 November 2019.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka hal mendasar yang menjadi
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Kualitas Pelayanan Masjid Al-Amir Pemkab
Banyuasin.
2. Untuk Mengetahui Manajemen Masjid Al-Amir Pemkab Banyuasin dalam
pelayanan.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
Pelayanan Masjid.
2. Secara Praktis
a) Bagi Peneliti
6
tugas dan menyusun rencana kerja. Persamaan dalam skripsi ini adalah tentang
Pemkab Banyuasin.8
Penelitian lain juga dilakukan oleh Nurul Aini (Insitut Agama Islam Ngeri
8
Ndaru Amirudin Wibisono, “Manajemen Pengelolaan Masjid Agung Magelang Dalam
Pelayanan Ibadah Ummat Islam”. (Universitas Islam Negeri Semarang 2017).
9
Nurul Aini, “Efektivitas Manajemen Masjid Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan
(StudiKasus Pada Masjid Jendral Besar Soedirman Purwokerto)”. Insitut Agama Islam Ngeri
Purwokerto 2018.
8
manajemen terbuka dimana setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak
manajemen masjid di tahun yang akan datang terlebih dahulu dalam rapat
tahunan, dan juga setiap hari dalam kegiatan sudah diatur sebelumnya.
memberikan motivasi kepada para pengurus serta staf staf lainnya agar
dilihat dari idarah dan imarahnya belum terkoordinir dengan baik seperti
banyaknya pengurus yang tidak aktif dan tidak bertangung jawab dengan
yang melakukan ibadah di masjid itu dan banyaknya kegiatan yang tidak
berjalan seperti TPA, RISMA, pengajian bapak-bapak dan ibuk-ibuk dan lain-
Pemkab Banyuasin.12
Penegasan dan perbedaan skripsi tersebut dengan penelitian ini adalah
11
Heru Rispiadi, “Manajemen Masjid” Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
2017.
12
Habibi, “Manajemen Masjid Agung Kebumen Studi Tentang Pengelolaan Anggaran
Keuangan Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan”. Universitas Islam Negeri Sunan Kali
Jaga Yogyakarta 2016.
10
perbedaannya terletak pada teknik analisis data dan variabel independen yaitu
F. Kerangka Teori
1. Manajemen
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.:13
bahwa, manajemen sebagai suatu proses kerja melalui orang lain untuk
13
Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung, Pustaka Setia, 2006), h.
16.
14
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen dakwah, (Jakarta: PRENADA
MEDIA, 2006), h. 11.
11
2. Kualitas Pelayanan
melayani.17 Adapun yang dimaksud mutu pelayanan dalam judul skripsi ini
a. Kepemimpinan
15
I’anatut Thoifah, Manajemen dakwah, (Malang: Madani Press, 2015), h. 20.
16
Tjiptono & Chandra . Service, Quality & Statisfaction (Penerbit Andi 2005) h. 106
17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 646.
12
b. Pendidikan
c. Perencanaa
d. Review
e. Komunikasi
13
G. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan
wawancara.20
18
Ibid, h.106
19
Lexy J. Moleong, Metodelogi Peneletian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosada
Karya, 2014), h. 7.
20
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2017), h. 138.
14
peneletian.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti
Banyuasin: ketua dan bagian takmir dan peneliti juga akan melakukan
21
Rachmat Krisyantono, Teknik Praktisi Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2012), h.
37
22
Ibid, h. 221
15
dilakukan yakni peneliti langsung ikut serta dalam meneliti Masjid Al-
c. Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
berbentuk surat, catatan harian, laporan, dan foto. Sifat utama data ini
tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada
23
Juliansyah Noor, Metode Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), h. 141
24
Ibid., h. 34
16
diteliti. 25
b. Penyajian data
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data. Pada langkah
memahami apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindak
yang digunakan.
H. Sistematika Pembahasan
Untuk mengetahui secara keseluruhan dari isi penelitian ini maka penulis
menyusun suatu sistematika pembahasan yaitu sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan Bab ini membahas tahapan awal isi skripsi,
DAFTAR PUSTAKA
Bachrun Rifa’I dan Moh. Fachrurroji. 1996. Manajemen Masjid. Jakarta : Benang
Merah Press.
Moleong, Lexy, J. 2014. Metodelogi Peneletian Kualitatif, Bandung, PT Remaja
Rosada Karya
Krisyantono, Rachmat, 2012. Teknik Praktisi Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana
Munir, Muhammad dan Ilahi, Wahyu 2006. Manajemen dakwah, Jakarta: Prenada
Media
Muslim, Aziz Desember 2004. “Manajemen pengelolaan masjid” dalam dalam
jurnal aplikasi: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Vol. V., No.2.
Noor, Juliansyah, 2011. Metode Penelitian, Jakarta: Prenadamedia Group
Ruslan, Rosady, 2017. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Terry, G.R. dan Rue, L.W. 1996. Dasar-Dasar Manajemen Jakarta: Bumi Aksara.
Thoifah, I’anatut, 2015. Manajemen dakwah, Malang: Madani Press.
Tjiptono, & Chandra, 2005. Service, Quality & Statisfaction Penerbit Andi.
Hidayanti Nur Aisyah, 2010 Masjid Sebagai Pusat Pengembangan Masyarakat,
Malang: Uin-Maliki Press.
Samsudin Sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Pustaka
Setia.
19