Anda di halaman 1dari 3

Anggie Melania Safitri

Kecamatan Pasar Rebo – Jakarta Timur

Resume Webinar Pelatihan Kepemimpinan Kader Umat Program Masa Depan Jakarta
BAZNAS (BAZIS) DKI JAKARTA Chapter 3

Acara Webinar Pelatihan Kepemimpinan Kader Umat Program Masa Depan Jakarta
BAZNAS (BAZIS) DKI JAKARTA Chapter 3 yang dilaksanakan via zoom meeting dan live
youtube ini bertemakan “Masjid Sebagai Pusat Pemberdayaan Umat” dengan narasumber
yaitu Dr. KH. Shobahussurur, M.A. Beliau merupakan Ketua Takmir Masjid Agung Al
Azhar. Serta didampingi moderator yaitu Ibadurrahman Nur Wahid.
Webinar ini dibuka oleh MC yaitu Shada. Urutan Acara di mulai dari pembukaan,
pembacaan ayat suci Al-Quran, sambutan, lalu materi, sesi tanya jawab dan penutup.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh saudara Farhan.
Selanjutnya sambutan di awali oleh Bapak Dekan Fakultas Hukum Al-Azhar Indonesia
Bapak Yusuf Hidayat M.H lalu sambutan dari pihak koordinator penyelenggaraan Bapak
Akhmad Safik.
Masuk ke inti acara yaitu pemaparan materi Masjid Sebagai Pusat Pemberdayaan
Umat yang akan dipandu oleh moderator yaitu Ibadurrahman Nur Wahid. Sebagai pembuka,
Masjid adalah tempat untuk melakukan ibadah shalat, berzikir ibadah lain namun ternyata
Masjid juga memiliki peran penting yakni diantaranya menjadi fondasi dan pusat peradaban
umat muslim di sekitar lingkungannya. Salah satu Masjid Quba pondasi awal di Madinah
disebut kan punya keutamaan sendiri, Masjid Al-Azhar yang ada di Kairo menjadi kiblat dari
pengajaran dan penyebaran pendidikan Islam, atau Masjid Agung Demak yang menjadi
penghasil dari cendekiawan-cendekiawan di Tanah Jawa pada masanya, masih banyak lagi.
Juga membahas peran masjid dalam merevitalisasi dan peran kita sebagai umat muslim untuk
berkontribusi.
Pada sesi ini akan di sampaikan oleh Bapak Dr. KH. Shobahussurur, M.A. Beliau
adalah ketua Takmir Masjid Agung Al Azhar dan ketua YPI Al-Azhar yang membidangi
dakwah sosial. Pembahasan di mulai menggunakan power point yang menjelaskan perihal
masjid merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan makan di simbolkan dengan orang
muslim bila di masjid berada di lantai langsung bersentuh dengan bumi kemudian
menyambung dengan Masjid-Masjid seluruh dunia, maka ada hadis bahwa setiap tanah di
mana pun berada adalah masjid. Berlanjut pembahasan bahwa agama dan ilmu pengetahuan
itu sering sekali di pertentangkan, padahal hal tersebut seharusnya menjadi hal yang
berkesinambungan.
Pada awal pembangunan Masjidil Harom hanya berupa kubus tapi dengan sekarang
perkembangan Zaman menjadi masjid termegah di dunia. Di lanjutkan oleh Masjid Quba,
masjid pertama kali di bangun ketika sampai Madinah. Kenapa masjid menjadi dasar bagi
pengembangan masyarakat? Ketika Rasulullah datang ke Madinah para Madinah ingin rumah
mereka di tempati, para Madinah adalah orang baik, tetapi Rasulullah tidak bermalam di satu
rumah mana pun entah di rumah kaya atau rumah miskin, beliau malah berhenti di tanah
lapang dan di tanah lapang itulah beliau membangun masjid Quba. Apa hikmahnya? Masjid
ini menjadi posko umat islam, tidak kenal di kaya atau miskin karena Masjid adalah wilayah
netral. Dan oleh karena masjid tidak boleh di khususkan oleh orang-orang tertentu. Hal ini
merupakan bentuk-bentuk awal dari pemberdayaan masjid pertemuan antar golongan secara
netral, pertemuan antara ulama dan pembelajar yang merupakan pemberdayaan dari sisi
intelektual maupun spiritual. Berikut merupakan prinsip dasar dari masjid. Secara umum
sejarah perkembangan masjid adalah bahwa antara masjid-masjid itu saling berhubungan.
Berlanjut masjid Nabawi sebagai pusat peradaban islam dan banyak hal yang penting untuk
membentuk peradaban. Masjid itu juga punya fungsi sebagai pengaturan zakat pemberdayaan
umat dari sisi sosial yaitu berbagi dalam bukan hanya dalam bentuk materi maupun ilmu
tetapi juga secara intelektual. Masjid sebagai pengingat utama bahwa kita seharusnya takut
pada Allah dan hanya Allah bukan hal lain. Selanjutnya Masjid dan tantangannya pada masa
globalisasi, dan tantangan tersebut adalah jika kedepannya nanti masjid di tutup karena di
anggap sebagai radikalisme. Dan jangan sampai hal tersebut terjadi di Masjid-Masjid
Indonesia, maka sebagai penerus umat muslim harus menjaga masjid tetap berjalan sesuai
aturan Allah. Berbicara tentang fungsi masjid lainnya yaitu pemberi cahaya bagi kehidupan
manusia, fungsi utama sebagai tempat ibadah spiritual, fungsi pendukung sarana silaturahmi
dan pemberdayaan umat dan masyarakat Masjid harus memiliki tokoh atau organisasi untuk
merawat masjid seperti masjid Agung Al-Azhar oleh Buya Hamka. Maka apa fungsinya
tokoh atau organisasi tersebut? Mereka ada untuk menjaga masjid berjalan sesuai fungsinya.
Lalu pembahasan dalam memakmurkan masjid, ada tiga hal penting yaitu Imarah, Idarah,
Ri’ayah. Tanpa tiga hal tersebut masjid itu menjadi tidak berjalan. Lalu apa itu Imarah?
Imarah berarti memakmurkan, meramaikan masjid. Idarah yang menyangkut pada
perencanaan Masjid dan Ri’ayah sebagai pemelihara masjid. Materi selanjutnya pada
manusia pilihan, orang-orang terpilih Allah untuk berjuang di jalan Allah, yaitu orang
memiliki ilmu, memiliki kemampuan, memiliki kemauan untuk berjuang. Pemberdayaan
umat melalui ilmu jika tidak bisa maka dengan tubuhnya jika tidak bisa maka dengan hatinya,
jika tidak mungkin makan dengan apapun yang di miliki. Penutup materi para kader di
harapkan untuk menjadi Amil bahagia, dengan cara mencintai Al-Qur’an dan As-sunah,
mencintai ilmu, mencintai pekerjaan, khusyuk dalam salat, membiasakan berjamaah dalam
salat, membiasakan diri dalam berpuasa, siap memimpin dan di pimpin, memberikan usaha
terbaik dalam pelayanan masyarakat, dan kerja tim. Materi di tutup dengan ayat Al-Qur’an
At-Taubah/9:105.
Sesi tanya-jawab, salah satu pertanyaan tersebut adalah, pertanyaan pertama dari
Nabil “Bagaimana strategi yang tepat untuk memakmurkan masjid yang hanya di anggap
sebagai tempat transit?’ Kemudian dijawab oleh narasumber Bapak Dr. KH. Shobahussurur,
M.A., “Dengan membentuk dan membuat program, karena dengan banyaknya program yang
ada akan banyak orang-orang yang datang.” Terakhir penutupan acara oleh moderator
saudara Ibadurrahman Nur Wahid. Moderator menyimpulkan bahwa dalam bagaimana cara
kita memakmurkan masjid untuk kedepannya, dan kita sebagai pemuda di harapkan untuk
lebih kontribusi untuk kedepannya.

Lampiran screenshoot hadir dalam acara tersebut :

Anda mungkin juga menyukai