Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa Islam klasik, masjid tidak hanya mempunyai fungsi homogen saja.
Masjid saat itu memiliki peranan yang jauh lebih luas dan heterogen dalam
pengembangan Islam. Rosululloh SAW memberi teladan untuk menjadikan masjid
sebagai pusat kegiatan sosial dan politik umat Islam. Begitu juga dengan pengembangan
pendidikan bagi umat Islam. Praktik Rosululloh SAW tersebut menjadi teladan bagi
khalifah dan ulama untuk membangun masjid serta mengembangkan peran masjid
sebagai pusat kegiatan bagi umat Islam pada masa itu. Hingga saat ini sudah banyak
masjid di berbagai negara yang mempunyai peran aktif dalam pengembangan aspek
sosial maupun pendidikan bagi umat Islam untuk mengembangkan budaya Islam.
Masjid merupakan tempat beribadah agama Islam. Masjid juga adalah salah satu
lambang Islam. Ia adalah barometer atau ukuran dari suasana dan keadaan masyarakat
muslim yang ada di sekitarnya. Maka pembangunan masjid bermakna pembangunan
Islam dalam suatu masyarakat. Keruntuhan masjid bermakna keruntuhan Islam dalam
masyarakat.
Memahami masjid secara universal berarti juga memahaminya sebagai sebuah
instrumen sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu
sendiri. Keberadaan mesjid pada umumnya merupakan salah satu perwujudan aspirasi
umat Islam sebagai tempat ibadah yang menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya
yang strategis, maka perlu dibina sebaik-baiknya, baik segi fisik bangunan maupun segi
kegiatan pemakmurannya.
Masjid merupakan salah satutempat dalam pengembangan budaya Islam. Masjid
tidak hanya didirikan di dalam suatu masyarakat, tetapi masjid juga didirikan di dalam
lembaga pendidikan yaitu kampus. Masjid kampus berfungsi sebagai tempat peribadatan
umat Islam, juga memiliki banyak peran bagi warga kampus, khususnya para mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dan fungsi masjid dalam membangun budaya Islam?

1
2. Apa peranan dan fungsi masjid Kampus dalam syiar membumikan Islam?
3. Apa sumber historis, sosiologis, dan teologis tentang konsep dan fungsi masjid
Kampus dalam membangun budaya Islam?

C. Tujuan

1. Mengetahui konsep dan fungsi masjid dalam membangun budaya Islam.


2. Mengetahui peranan dan fungsi masjid Kampus dalam syiar membumikan Islam.
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, dan teologis tentang konsep dan fungsi
masjid Kampus dalam membangun budaya Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI MASJID


Dari segi harfiah Masjid adalah tempat sembahyang. Perkataan masjid berasal
dari bahasa Arab Masjid berasal dari kata sajada yang berarti tempat sujud. Masjid dari
ejaan aslinya adalah Masjid menggunakan a, pengambilan alih kata masjid oleh bahasa
Indonesia umumnya membawa proses perubahan bunyi a menjadi e sehingga terjadilah
sebutan Mesjid.
Sedangkan secara umum Masjid adalah tempat umat Islam yang berfungsi sebagai
tempat ibadah, pusat kegiatan dan lain-lain. Singkatnya Masjid adalah tempat di mana
diajarkan, dibentuk, ditumbuhkan dan dikembangkan pikiran dan rohaninya.
Masjid berarti tempat untuk bersujud. Masjid sering disebut dengan Baitullah atau
rumah Allah swt. Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah ditemani sahabat beliau Abu
Bakar, Rasulullah Saw. melewati daerah Quba di sana beliau mendirikan Masjid pertama
sejak kenabiannya, yaitu Masjid Quba (Q.S 9:108, At-Taubah). Setelah di Madinah
Rasulullah juga mendirikan masjid, tempat utama umat Islam melaksanakan salat
berjamaah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Pada perkembangannya disebut Masjid
Nabawi.
Pada zaman Rasulullah Saw, masjid dijadikan pusat kegiatan umal, masjid tidak
hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai tempat kegiatan pemerintahan yang
mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan, dan kemiliteran dibahas dan
dipecahkan sampai tuntas di masjid. Ketika itu masjid berfungsi sebagai pusat
pengembangan kebudayaan Islam, terutama saat gedung-gedung khusus untuk itu belum
didirikan. Masjid juga difungsikan sebagai pusat edukasi dalam artian masjid dijadikan
tempat diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan agama
ataupun ilmu-ilmu umum. Mengembangkan fungsi masjid sebagai pusat edukasi, dimulai
dari pemahaman tentang konsep pendidikan Islam secara luas dan benar, serta tidak
dimaknai secara sempit. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang secara
komprehensif integratif mengembangkan potensi manusia baik fisik-material, emosi, dan
juga spiritualnya. Sebagai upaya untuk menciptakan manusia paripurna (insan kami).

3
B. PERANAN DAN FUNGSI MASJID KAMPUS DALAM SYIAR
MEMBUMIKAN ISLAM
Peranan masjid sebagai salah satu fasilitas yang dimiliki sebuah perguruan tinggi
harus mampu memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar, yang tidak hanya
sebagai pusat kegiatan ibadah semata, namun juga lebih dimaksimalkan perannya sebagai
pusat syiar Islam, seperti:
1. Pendidikan karakter berbasis kegiatan kemahasiswaan
2. Kegiatan sarana pembelajaran dalam bertoleransi
Sedangkan fungsi masjid adalah :
1. Pembinaan shalat lima waktu
2. Pembinaan shalat Jumat
3. Pembinaan kegiatan bulan Ramadhan
4. Program tutorial atau mentoring keislaman
5. Unit dakwah mahasiswa dan kebudayaan Islam
6. Kegiatan di hari besar Islam
7. Kegiatan lainya

4
C. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN TEOLOGIS TENTANG
KONSEP DAN FUNGSI MASJID KAMPUS
1. Menggali Sumber Historis dan Sosiologis
a. Masjid pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa Nabi Muhammad (pada
era Madinah), ada tiga tipe masjid yang perlu dijadikan bahan pembelajaran,
yakni:
1) Masjid yang pertama kali dibangun, dikenal dengan masjid Quba, yaitu
masjid yang didirikan atas dasar takwa
2) Masjid yang didirikan oleh orang-orang munafik dengan tujuan merusak
keimanan dan menghancurkan kaum muslimin. Lebih dikenal dengan
masjid dhirar,
3) Musholla pertama yaitu tempat yang dipergunakan untuk shalat Hari Raya
(Idulfitri dan Idul Adha), shalat Istiqa (shalat meminta hujan), dan tempat
menyembelih hewan kurban.
b. Masjid sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat Muslim Implikasinya, sesuai dengan
perkembangan masyarakat, maka berkembang pula fungsi dan peran masjid.
Kegiatan masjid pun semakin luas, mencakup aspek peribadatan dan budaya
c. Fungsi dan Peran Masjid Kampus
1) Masjid Kampus dan Suasana Religius
2) Pembinaan Shalat Wajib Lima Waktu
3) Pembinaan Shalat Jumat
4) Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (UKDM)
5) Sub Unit Pengkajian Islam
6) Lembaga Pengkajian Ibadah Wanita Islam (LPIWI) 7)
7) Kegiatan Hari Raya Islam
8) Program Studi Agama dan Bahasa arab
2. Menggali Sumber Teologis
Sumber teologis utama masjid adalah QS At Taubah 9: 107-108, Berdasarkan
surah di atas ada dua tipe masjid:
a. Tipe masjid Quba, yakni masjid yang didirikan oleh Rasulullah dengan tujuan
untuk meningkatkan ketaqwaan. Masjid ini didirikan dalam perjalanan hijrah dari

5
Mekah ke Medinah. Sebelum sampai di Medinah, tepatnya di Desa Quba`, Nabi
Muhammad dan kaum Muhajirin beristirahat selama empat hari (Senin sampai
dengan Kamis). Selama beliau tinggal di sana beliau mengajarkan Islam dan
membangun sebuah masjid, yang dikenal dengan Masjid Quba. Sekarang masjid
Quba` menjadi salah satu tempat ziarah para jamaah haji dari berbagai negara,
baik sebelum maupun sesudah ziarah ke kota Medinah.
b. Masjid dhirar, yakni masjid yang didirikan oleh orang-orang munafik dengan
tujuan untuk menimbulkan kemudharatan bagi orang-orang mukmin. Dan (di
antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan untuk
(membelokkan keimanan ke arah) kekafiran, dan untuk memecah belah di antara
orang-orang mukmin, serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah
memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah
"Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa
sesungguhnya mereka itu adalah pendusta. (QS. At-Taubat/9: 107). Salat di
masjid dhirār dilarang, sebagaimana difirmankan Allah dalam QS At-Taubat/9:
108 di atas. Pada zaman sekarang kita sama sekali tidak bisa, dan tidak mungkin,
serta tidak boleh memberikan label terhadap suatu masjid sebagai masjid dhirār,

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masjid berarti tempat untuk bersujud. Masjid sering disebut dengan Baitullah atau
rumah Allah swt. Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah ditemani sahabat beliau Abu
Bakar, Rasulullah Saw. melewati daerah Quba di sana beliau mendirikan Masjid pertama
sejak kenabiannya, yaitu Masjid Quba (Q.S 9:108, At-Taubah). Setelah di Madinah
Rasulullah juga mendirikan masjid, tempat utama umat Islam melaksanakan salat
berjamaah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Pada perkembangannya disebut Masjid
Nabawi.
Pada zaman Rasulullah Saw, masjid dijadikan pusat kegiatan umal, masjid tidak
hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai tempat kegiatan pemerintahan yang
mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan, dan kemiliteran dibahas dan
dipecahkan sampai tuntas di masjid. Ketika itu masjid berfungsi sebagai pusat
pengembangan kebudayaan Islam, terutama saat gedung-gedung khusus untuk itu belum
didirikan. Masjid juga difungsikan sebagai pusat edukasi dalam artian masjid dijadikan
tempat diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan agama
ataupun ilmu-ilmu umum. Mengembangkan fungsi masjid sebagai pusat edukasi, dimulai
dari pemahaman tentang konsep pendidikan Islam secara luas dan benar, serta tidak
dimaknai secara sempit.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya maupun pembahasannya. Oleh karena
itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan dari makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-palangka-raya/pendidikan-tinggi/bab-ii-
peran-dan-fungsi-masjid-kampus-dalam-pengembangan-budaya-sebagai-proses-
membumikan-islam-di-indonesia/47330036

https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-dan-sains-nahdlatul-
ulama/indonesia/peran-dan-fungsi-masjid-kampus-dalam-pengembangan-budaya-
islam/40325159

https://id.scribd.com/document/415086561/Bagaimana-Peran-Dan-Fungsi-Masjid-
Kampus-Dalam-Pengembangan-Budaya-Islam

Anda mungkin juga menyukai