Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH: PERAN DAN FUNGSI MASJID

DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA DAN PERADABAN ISLAM

Disusun Oleh:
Kelompok 8

Audya Rahmadhani Kurniawan 111231319


Rizky Ramadhan Alamri 161231260
Diva Seila Permadhani 124231053
Naufal Dzaki Mafaza 141231173
Syandhika Firmansyah Putra 171231090
Farrah Devina Damayanti 413231130
Elsa Dewi Cantika 423231039
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga makalah mata kuliah agama islam dengan judul “Peran dan Fungsi
Masjid Dalam Pengembangan Budaya dan Peradaban Islam” dapat kelompok kami
selesaikan dengan baik. Hasil disusun berdasarkan literatur mengenai peran dan fungsi masjid
dalam pengembangan budaya dan peradaban islam.

Pembuatan makalah ini ditujukan agar kita mengetahui peran dan fungsi masjid dalam
pengembangan budaya dan peradaban islam dan kami juga berharap bahwa makalah ini dapat
menambahkan wawasan tentang peran dan fungsi masjid dalam pengembangan budaya dan
peradaban agama islam. Pada akhir kata, semoga informasi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tidak ada yang sempurna di dunia, melainkan Tuhan Yang Maha Esa sempurna, sehingga
kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
kedepannya. Demikian makalah ini kami buat, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan ataupun ketidaksesuaian materi yang kami angkat.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masjid adalah tempat yang tidak bisa dipisahkan dari umat islam. Menurut pakar
kebudayan islam asal Palestina sejak zaman Nabi Muhammad masjid tidak hanya
menjadi tempat ibadah atau ritual keagamaan, akan tetapi masjid juga menjadi pusat
pemerintahan, pusat pendidikan, pusat dakwah dan kebudayaan islam dan masih
banyak lagi.

Hal ini diperjelas dalam QS. At-Taubah ayat 18: yang artinya: “Sesungguhnya yang
memakmuran masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemuadian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut
(kepada apapun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk
orang-orang yang mendapatkan petunjuk.”

Masjid merupakan salah satu tempat dalam pengembangan budaya Islam. Masjid
tidak hanya didirikan di dalam suatu masyarakat, tetapi masjid juga didirikan di dalam
lembaga pendidikan dan pemerintahan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah didirikannya masjid?
2. Bagaimana peran dan fungsi masjid pada awal peradaban islam, pendidikan, dan
pemerintahan?
C. Tujuan
1. Menganalisis sejarah didirikannya masjid.
2. Menganalisis peran dan fungsi masjid pada awal peradaban islam, pendidikan,
dan pemerintahan.
D. Manfaat
1. Mengetauhi sejarah didirikannya masjid.
2. Mengetauhi peran dan fungsi masjid pada awal peradaban islam, pendidikan, dan
pemerintahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Peneliti melakukan telaah terhadap berbagai sumber yang memiliki keterkaitan


dengan topik ini, seperti beberapa penelitian, buku dan karya ilmiah serupa.
Penelitian yang pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Muhib Alwi (2015) yang berjudul "Optimalisasi Fungsi Masjid
dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat." Tujuan utama dari penelitian tersebut adalah
untuk mendeskripsikan serta lebih memahami bahwa fungsi masjid tidak hanya terbatas pada
ibadah ritual, seperti yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW melalui Baitul Mal wa
Tamwil (BMT). Dalam jurnal tersebut, dijelaskan peran dan fungsi masjid saat ini, termasuk
sebagai tempat ibadah kepada Allah, pusat pendidikan keagamaan, pusat dakwah, dan tempat
untuk transformasi pemahaman keagamaan. Masjid juga berperan dalam kegiatan sosial
keagamaan dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan dana melalui usaha-usahanya.
Maka dari itu masuknya ajaran Islam di Indonesia memperkaya khasanah budaya bangsa
Indonesia baik bangunan ritual keagamaan, kesenian tradisional, hingga ragam hias pada
pakaian. Akulturasi budaya tersebut memunculkan keunikan yang sangat beragam. Ada
berbagai cara yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Forum Group Discussion, digunakan sebagai wadah analisis masalah yang ada dan
juga bersama takmir masjid Al-Falah sebagai tempat penelitian ini. Dari hasil FGD
dapat diketahui bahwa, warga bersama dengan takmir masjid Al Falah memiliki minat
yang kuat terhadap pembentukan lembaga pemberdayaan ekonomi masjid.
2. Workshop, digunakan untuk pemberdayaan ekonomi serta kebudayaan masjid yang
diikuti oleh seluruh pengurus takmir, tokoh masyarakat, dan warga/jama’ah yang telah
diundang oleh takmir, Target dari kegiatan ini adalah: Pengurus takmir dan
warga/jama’ah memiliki pengetahuan tentang pengelolaan lembaga ekonomi berbasis
masjid dan kebudayaan yang merupakan bagian dari komunitas.
BAB III
STUDI KASUS

Masjid biasa disebut sebagai “Rumah Allah SWT” dan digunakan untuk salat bagi umat
Islam. Tempat ibadah umat Islam ini juga sering digunakan untuk proses belajar mengajar
Al-Quran dan pendidikan Al-Quran. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, masjid dinilai
mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam. Masjid tidak hanya
digunakan sebagai penyebaran agama Islam, tetapi juga menyebarkan pengetahuan melalui
kajian agama dan menyebarkan budaya dan tatanan sosial. Meski dalam kehidupan
sehari-hari masjid sering diartikan sebagai sebuah bangunan tempat salat untuk kaum
muslim. Namun masjid juga memiliki peranan penting untuk membangun karakter serta
identitas kebudayaan umat muslim. Oleh karena itu, masjid memiliki beragam fungsi untuk
kemaslahatan umat islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Masjid yang pertama kali di bangun di dunia ialah masjid Quba. Saat itu Rasulullah
SAW dalam perjalanan hijrah dari Mekkah menuju Madinah, kemudian Nabi mendirikan
masjid untuk pertama kalinya di perkampungan Quba. Masjid yang dibangun pada 8 Rabiul
Awwal atau 23 September 622 Masehi ini memiliki sejarah penting bagi perkembangan umat
muslim. Masjid Quba dibangun oleh Rasulullah sebagai pusat aktivitas ibadah, penyebaran
agama Islam, pusat pendidikan, politik, sosial masyarakat umat Islam serta budaya. Berawal
dari Masjid Quba, peradaban Islam kemudian dapat berkembang luas di seluruh dunia dengan
ditandai banyaknya dibangun masjid sebagai pusat aktivitas agama Islam. Pada zaman Nabi
Muhammad SAW, Masjid Quba difungsikan tidak hanya sebatas makna formal dan sederhana
yaitu tempat ibadah. Masjid Quba dijadikan sebagai sarana pembinaan kesejahteraan sosial
dalam rangka membangun masyarakat politik-religius sesuai ajaran Islam. Selain itu, Masjid
Quba juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan, pendidikan, perekonomian, dan segala
bentuk tatanan sosial masyarakat pada saat itu.

Peran dan fungsi Masjid Quba sebagai pengembangan budaya Islam tercermin pada
sejarah yang tercipta dari pembangunan masjid. Masjid Quba merupakan masjid pertama di
dunia yang dibangun atas dasar ketaqwaan Rasulullah. Rasulullah juga menyebutkan bahwa
jika umat Islam mendatangi Masjid Quba dan beribadah di dalamnya maka pahala yang
didapat setara dengan pahala umroh sehingga banyak orang berbondong-bondong
mendatangi Masjid Quba untuk beribadah hingga sekarang.
Peran dan fungsi masjid dalam perkembangan budaya dan peradaban Islam sangat
krusial dikarenakan masjid sebagai tempat awal mula peradaban Islam diajarkan dan
disebarkan. Dalam sejarah umat Islam, ekspansi dan dakwah yang dilakukan selalu
menyiapkan lokasi untuk pembangunan masjid, sehingga masjid menjadi pranata penting
yang di dalamnya tidak hanya sebagai tempat ibadah namun juga tempat penyebaran budaya.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Masjid Dalam Periode Awal Islam


Masjid adalah sebagai Baitullah atau rumah Allah yang memiliki fungsi dan peranan
penting bagi umat islam di dunia. Fungsi masjid adalah sebagai tempat bersujud atau
bertakwa kepada Allah. Hal ini sebagaimana dalam salah satu surat Al-Qur’an, Allah swt
berfirman yang artinya :

Mereka yang bertasbih itu adalah orang-orang yang hatinya tidak dilalaikan oleh
perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, betapa pun besar dan penting usaha
mereka; dan tidak pula lalai dari melaksanakan salat dengan baik, benar, serta konsisten,
dan demikian pula menunaikan zakat secara sempurna (Qs. An-nur 36-37).

Pada masa Rasulullah Saw masjid tidak hanya sebatas tempat ibadah saja, atau tempat
berkumpulnya kelompok masyarakat (kabilah) tertentu, melainkan masjid menjadi sentra
utama seluruh aktivitas keumatan, yaitu sentra pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan
budaya. Suyadi (2005: 225-226) menjelaskan bahwa fungsi masjid pada Rasulullah Saw
adalah sebagai tempat berkumpulnya umat Islam, yang tidak terbatas pada waktu shalat
(jamaah) saja, melainkan juga digunakan untuk menunggu informasi turunya wahyu. Di
samping itu, masjid juga berfungsi sebagai tempat musyawarah untuk menyelsaikan masalah
sosial.

B. Masjid dan Pendidikan


Masjid ini berkembang menjadi pusat pendidikan umum umat Islam dan studi teologi
pada masa pemerintahan Nabi Muhammad. Masjid adalah tempat umum bagi umat Islam
untuk berbicara tentang agama dan pengetahuan umum mereka. Rasulullah Saw benar-benar
memaksimalkan pemanfaatan masjid sebagai ruang belajar. Para sahabat duduk mengelilingi
Nabi saat beliau berdakwah dan mengajar di masjid pada saat halaqah, menanyakan
pertanyaan-pertanyaan tentang agama dan kehidupan sehari-hari (Muhammad al Sadiq
Argun, tth: 33). Sistem pendidikan yang ada mengikuti teladan Nabi SAW dan berbentuk
halaqah-halaqah.
Pada masa Rasulullah Saw, masjid menjadi tempat mengeluarkan fatwa pada kaum
muslimin, utamanya untuk memecahkan problematika keumatan saat itu. Problematika yang
dimaksud, tidak hanya menyangkut persoalan agama tapi persoalan keduniawian.
C. Masjid dan Pemerintahan
Pada masa perkembangan Islam di Madinah, aktivitas umat Islam terfokus
pada masjid. Dijelaskan, masjid merupakan tempat berdiskusi, bertukar pikiran, dan
mengkaji aqidah. Selain itu, seluruh kegiatan pemerintahan Islam juga berlangsung di
masjid. Rasulullah SAW menyulap masjid tersebut menjadi lokasi gedung majelis
nasional, tempat segala urusan pemerintahan ditangani. Para sahabat dari berbagai
suku berkumpul di Majlis Masjid Nabawi untuk berdiskusi, bertukar pikiran atau
sekadar berkumpul kembali dengan Nabi. Namun fungsi masjid sebagai pusat
peradaban pada masa Nabi berangsur-angsur berubah dengan ditetapkannya istana
sebagai pusat pemerintahan. Semua urusan keduniawian berangsur-angsur bergeser ke
istana. Pada saat itu, peran masjid hanya untuk ibadah semata. Hal yang sama juga
terjadi di Indonesia, khususnya pada era kerajaan Islam Jawa. Lokasi masjid sebagai
tempat ibadah terpisah dari istana. Istana dilambangkan sebagai pusat peradaban
manusia dijadikan sebagai pusat pemerintahan . Sedangkan masjid, adalah bagian dari
unsur ketuhanan yang hanya digunakan untuk kegiatan ibadah mahdhoh seperti shalat
dan dzikir saja.

D. Masjid dan Pembangunan Ekonomi


Masjid adalah sentral bagi kegiatan umat muslim yang akan selalu memiliki
keterkaitan dengan kegiatan ekonomi. Suatu peradaban akan dikatakan berhasil
apabila menghasilkan stabilitas ekonomi pada masyarakatnya. Oleh karena itu,
pengelolaan masjid pada saat ini harus mampu mengembalikan peranan masjid dalam
mengatasi keterbelakangan umat, khususnya menganggulangi kemiskinan serta
kebodohan. Seperti contohnya lembaga Baitul Mal pada zaman Rasulullah yang
difungsikan untuk mengatur perputaran dari zakat, indaq, serta penyaluran kepada
faqir miskin.

Masjid dapat berperan dalam pengumpulan, penatausahaan, dan pendistribusian zakat.


Tidak hanya zakat fitrah yang harus dikelola oleh masjid, tetapi juga zakat
pendapatan, pertanian, perdagangan, dan bisnis. Di sisi lain, perlu adanya edukasi
kepada masyarakat bahwa membayar zakat bisa dilakukan kapan saja, tidak harus saat
Ramadhan. Zakat yang berkaitan dengan Ramadhan hanyalah zakat fitrah. Edukasi
yang berkaitan dengan zakat dapat dijelaskan melalui takmir masjid pada saat salat
jumat atau bisa dilakukan juga saat ada pengajian rutin. Masjid dapat memanfaatkan
media dan teknologi informasi sebagai sarana penyampaian informasi kepada
masyarakat, yang terpenting masjid harus mampu mengelola dan
mempertanggungjawabkan dana zakat. Upaya penyaluran zakat harus dilakukan
dengan cara yang tidak konsumtif dan hanya berhenti sampai di situ saja. Oleh karena
itu, perlu dilakukan upaya pemberian dana zakat dalam bentuk pelayanan kesehatan,
program pendidikan bahkan layanan jenazah gratis kepada masyarakat miskin.
BAB V
PENUTUP

Makalah ini telah menguraikan peran dan fungsi masjid dalam pengembangan budaya dan
peradaban Islam. Dalam pembahasan ini, kami dapat menyimpulkan beberapa poin penting:
1. Peran Masjid Sejarah: Sejak awal tradisi Islam, masjid telah mempertahankan peran
penting. Masjid Quba, masjid pertama di dunia, merupakan contoh nyata bagaimana
masjid berfungsi sebagai pusat pendidikan, politik, ekonomi, kehidupan sosial, dan
kemajuan masyarakat dalam rangka penyebaran Islam.
2. Peran Masjid dalam Pendidikan: Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi
juga merupakan pusat pendidikan Islam di mana orang-orang dari segala usia dapat
belajar tentang iman, etika, dan nilai-nilai universal. Hal ini dibahas dalam Al-Qur'an
ketika Rasulullah SAW mengajar di masjid dan memberikan pengajaran keagamaan
bagi para pengikutnya. Masjid berfungsi sebagai tempat diskusi dan layanan doa yang
mendukung ketaatan Islam dan pertumbuhan budaya.
3. Peran Masjid dalam Pemerintahan: Pada masa awal Islam, masjid juga berfungsi
sebagai pusat pemerintahan di mana isu-isu sosial dan politik dibahas. Majelis Masjid
Nabawi merupakan contoh nyata bagaimana masjid digunakan sebagai tempat
berdiskusi dan mengartikulasikan kebijakan resmi dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Namun, situasinya menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu dan
pemerintah melakukan perpindahan ke Istanbul.
4. Peran Masjid dalam Pembangunan Ekonomi: Masjid juga memiliki potensi untuk
berperan dalam pengumpulan, penatausahaan, pendistribusian zakat, serta mengelola
dana sosial dan ekonomi untuk membantu masyarakat miskin dan mengatasi
kemiskinan. Masjid dapat menjaga peran yang lebih aktif dalam pengembangan
ekonomi Islam dengan mengalokasikan sumbangan zakat secara tepat.
Secara umum peran dan fungsi masjid dalam pengembangan kebudayaan dan peradaban
Islam sangatlah penting. Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat kegiatan
yang menunjang perkembangan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan
pemahaman ini, kita dapat lebih mengapresiasi pentingnya masjid dalam membangun dan
melestarikan budaya dan peradaban Islam.

Anda mungkin juga menyukai