Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERAN DAN FUNGSI MASJID UNTUK KESEJAHTERAAN UMAT

Dosen Pengampu : M.Syukur,M.Pd.I

Di Susun Oleh :

1.

2.

3.

UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah
dan inayah-nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Peran Dan Fungsi Masjid Untuk Kesejahteraan Umat.
Adapun makalah tentang Peran Dan Fungsi Masjid Untuk Kesejahteraan Umat telah
kami usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini Akhirnya. penyusun mengharapkan semoga
dari makalah tentang Bagaimana Manusia Itu Bertuhan ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masjid adalah salah satu lambang Islam. Islam adalah barometer atau ukuran dari suasana
dan keadaan masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Maka pembangunan masjid
bermakna pembangunan Islam dalam suatu masyarakat. Keruntuhan masjid bermakna
keruntuhan Islam dalam masyarakat.

Memahami masjid secara universal berarti juga memahaminya sebagai sebuah instrumen
sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri.
Keberadaan masjid pada umumnya merupakan salah satu perwujudan aspirasi umat Islam
sebagai tempat ibadah yang menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya yang strategis,
maka perlu dibina sebaikbaiknya, baik segi fisik bangunan maupun segi kegiatan
pemakmurannya.

Pada masa Nabi saw. ataupun di masa sesudahnya, masjid menjadi pusat atau sentral
kegiatan kaum muslimin. Kegiatan di bidang pemerintahan pun mencakup, ideologi, politik,
ekonomi, sosial, peradilan dan kemiliteran dibahas dan dipecahkan di lembaga masjid.
Masjid berfungsi pula sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam, terutama saat gedung-
gedung khusus untuk itu belum didirikan. Masjid juga merupakan ajang halaqah atau
diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan agama ataupun umum.

Masjid di samping sebagai tempat ibadah umat Islam dalam arti khusus (mahdhah) juga
merupakan tempat beribadah secara luas, selama dilakukan dalam batas-batas syari‟ah.
Masjid yang besar, indah dan bersih adalah dambaan umat Islam, namun itu semua belum
cukup apabila tidak diisi dengan kegiatan-kegiatan memakmurkan masjid yang semarak.
Adalah shalat berjamaah yang merupakan parameter adanya kemakmuran masjid dan juga
merupakan indikator kereligiusan umat Islam di sekitarnya. Selain itu kegiatan-kegiatan
sosial, dakwah, pendidikan dan lain sebagainya juga akan menambah kesemarakan dalam
memakmurkan masjid.
Pada dasarnya di dalam Alquran terdapat banyak ayat yang membahas tentang masjid,
seperti dalam ayat berikut:

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman


kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak
takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Bila dilihat dengan seksama, ayat tersebut memberi penekanan bahwa pembangunan
masjid merupakan manifestasi keimanan dan hanya orang yang berimanlah yang sanggup
memakmurkan masjid. Jadi, masjid yang tidak makmur dan sepi merefleksikan keimanan
umat di lingkungannya. masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah dan ritual keagamaan saja,
tetapi juga dalam pembinaan keagamaan dan pemberdayaan umat.

Masjid pada zaman Rasulullah sangat sederhana, tetapi dengan kesederhanaannya itu,
masjid memiliki banyak fungsi dan peran yang dapat dimainkan. Sebagian besar kehidupan
Rasulullah berada dalam lingkungan masjid, disamping bertempat tinggal di dalam
lingkungan masjid, beliau juga sering berada di dalam ruangan masjid jika tidak ada kegiatan
penting yang membuatnya keluar, dan menjadikan masjid sebagai pusat dakwah, pusat
ibadah (mahdhah maupun ghairu mahdhah), pusat kegiatan umat, pusat pendidikan dan
pembinaan umat, pusat pemerintahan, pusat komando militer, pusat informasi, pusat
konsultasi, pusat rehabilitasi mental, pusat zikir, dan masih banyak lagi yang lain Di masjid
yang sederhana ini Rasulullah mulai menggalang kekuatan. Mengkonsolidasi umat Islam
dengan gerakan Muakhat (pemersatu, muhajirin dan anshar). Bermodalkan bangunan masjid
kecil inilah, Rasulullah mulai membangun dunia, sehingga kota kecil yang menjadi tempat
beliau membangun dunia benar-benar menjadi Madinah, yang arti harfiyahnya adalah “pusat
peradaban”, atau paling tidak, dari tempat tersebut lahirlah benih peradaban baru umat
manusia.

Pada masa sahabat, fungsi dan peran masjid yang dijalankan oleh nabi Muhammad SAW
masih dijalankan oleh para sahabat namun, ada sedikit perubahan yang terjadi pada fisik
masjid, dikarenakan bertambah banyaknya umat Islam pada masa itu. Pada masa Umar bin
Khatab terjadi pemisahan antara pendidikan dengan keagamaan, pada masa Umar,
pendidikan telah disediakan ruangan khusus. Selebihnya, fungsi dan peran masjid relatif tidak
mengalami perubahan dan pergeseran, masih berjalan sama seperti masjid di zaman
Rasulullah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Masjid Untuk Kesejahteraan Umat


Peran Masjid Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Peran adalah tindakan
yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa.
Poerwadarmita mendefinisikan peran yaitu suatu yang menjadi bagian atau pegangan
pimpinan yang terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa. Dengan kata lain
sesuatu yang merupakan hak dari seorang pimpinan dalam sebuah organisasi
masyarakat dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di daerah kekuasaanya.
Peran pada dasarnya adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. cara operasional yang
dimaksudkan dengan peran dalam penelitian ini adalah peran yang dilakukan Masjid
Al-Huda Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Jamaah di Desa Gumiwang Kecamatan
Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. Secara bahasa, masjid berarti tempat sujud
(Cyril Glasse). Kata sujud, menurut Quraish Shihab, mengandung beberapa
pengertian, misalnya pertama, pengakuan dan penghormatan kepada pihak lain
(seperti sujudnya Malaikat kepada Adam seperti disebutkan dalam surat Al-Baqarah
ayat 30) kedua, kesadaran terhadap kekhalifahan serta pengakuan atas kebenaran
pihak lain (misalnya sujudnya [ara ahli sihir raja fir’aun setelah Musa menunjukan
mukjizat dan mengalahkan sihir mereka lihat QS Thaha 20 ayat 20). Ketiga, sujud
berarti mengikuti dan menyesuaikan diri dengan ketetapan Alloh/sunatullah (misalnya
sujudnya bintang-bintang, tetumbuhan dan sebagainya. (QS Ar-Rahman 55 ayat 6).
Dari beberapa arti tersebut bila dikaitkan dengan arti masjid yaitu tempat sujud, maka
bisa difahami bahwa maksud dari kata sujud adalah dalam arti.
Masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam juga dapat berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi umat dengan melaksanakan
seluruh fungsi-fungsinya secara optimal dalam berdakwah.
1. Dakwah Lisan (Bil Lisan)
Dakwah ini dilaksanakan melalui khutbah, pengajian, dan sebagainya. Metode ini
dilakukan pada awal tahap kebudayaan, ketika umat masih banyak yang belum
memiliki kitab.
2. Dakwah Kalam
Adapun dakwah kalam (Bil Kalam) adalah dakwah menggunakan media,
seperti kitab, buku, dll. Metode dakwah yang satu ini juga dijalankan Rasulullah,
misalnya ketika ayat turun maka beliau akan meminta sahabat yang bisa menulis
agar mencatat wahyu yang ia terima.
3. Dakwah Bilhal (Bil Al-hal)
Dakwah ini dimaksudkan agar umat dapat melakukan perbuatan seperti yang
diperlihatkan kepadanya. Misalnya berupa pendidikan dan pelatihan da'i, guru
mengaji, dll.

Terkait upaya mewujudkan kesejahteraan umat, Prof Totok Agung Ketua


Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Masjid Agung Baitussalam Purwokerto
Jawa Tengah mengatakan bahwa pengurus masjid hendaknya lebih banyak
berperan serta dalam upaya pemerintah membangun ketahanan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan umat. Hal itu dapat ditempuh melalui upaya
pemberdayaan ekonomi dan itu dapat dilakukan dengan melaksanakan dakwah
bilhal.

B. Fungsi Mesjid Untuk Kesejahteraan Umat


1. Sebagai Tempat Ibadah
Fungsi masjid yang paling utama ialah sebagai tempat ibadah, khususnya shalat.
Masjid difungsikan sebagai sarana bagi umat muslim untuk melaksanakan shalat, baik
shalat fardhu maupun shalat sunnah. Hal ini sebagaimana yang tertuang di dalam
salah satu surah Alquran, Allah berfirman yang artinya:
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah
kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (QS
Al-Jin: 72)

2. Sebagai Pusat Pendidikan


Selain sebagai tempat untuk shalat, masjid juga berfungsi sebagai tempat kegiatan
proses belajar mengajar dalam memperdalam ilmu agama Islam. Di mana setiap
muslim berhak untuk memberikan atau mendapatkan ilmu melalui kajian-kajian
agama yang diadakan di masjid.
Sebagai masyarakat majemuk, sudah seharusnya masjid juga senantiasa digunakan
untuk menyebarkan dakwah yang menyejukkan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

3. Tempat Musyawarah
Fungsi masjid berikutnya yang tidak kalah penting ialah sebagai tempat
musyawarah. Dalam perkembangan umat muslim saat ini, kita tahu banyak masjid
yang telah digunakan umat muslim untuk membahas berbagai persoalan ke-umat-an.
Misalnya di Palestina, di mana masjid berfungsi sebagai tempat perjuangan
pembebasan dan tempat merumuskan gerakan.
Di Indonesia sendiri, beberapa masjid juga telah difungsikan sebagai ruang terbuka
untuk membahas persoalan kehidupan sehari-hari. Masjid hadir sebagai jembatan
yang menghubungkan antara umat manusia dengan Allah dan manusia dengan
manusia.
4. Tempat Akad Nikah
Selain sebagai pusat musyawarah, fungsi masjid yang kerap digunakan oleh umat
muslim berikutnya ialah sebagai tempat nikah.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, banyak masjid yang dipilih oleh pasangan
untuk melaksanakan akad nikah. Tentunya hal ini karena masjid merupakan salah satu
tempat yang dijaga kesuciannya.

5. Tempat Perlidungan
Fungsi masjid lainnya yaitu sebagai tempat berlindung. Ketika terjadi bencana atau
musibah, masjid menjadi salah satu tempat yang paling banyak digunakan sebagai
tempat perlindungan. Pasalnya, setiap muslim akan merasa aman dan tentram ketika
berada di dalam masjid.
Di samping itu, Allah SWT juga akan memberikan petunjuk bagi setiap muslim
yang mau memakmurkan masjid. Sebagaimana dalam salah satu surah Alquran
berikut ini, Allah berfirman yang artinya:
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang
yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS Al-
Taubah: 18).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai