Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

ASPEK-ASPEK DEMOKRASI PANCASILA

DOSEN PEMBIMBING: M. RUDI SM.MH

NAMA KELOMPOK 2:

1. M IKHSAN ANDIKA
2. RIZKI MAULANA
3. SHERLY PRAMULIA RAHMANI
4. HABIL DWI ILHAM. R
5. SRI AYU FATMAWATI
6. PERO

UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA TAHUN


AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat
penulis selesaikan. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW dan keluarga serta para sahabatnya.

Dengan segala daya dan upaya serta kemampuan penulis, Alhamdulillah


makalah yang bertemakan “Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila” Telah kami
selesaikan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak sebagai bahan pertimbangan kearah
yang lebih baik dalam penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita


semua, serta menjadi setitik sumbangan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan yang luas.

Jambi, 6 Desember 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
BAB II ................................................................................................. 3
A. Makna Demokrasi Demokrasi dan Kondisi Kondisi saat ini .............. 3
B. Pengertian Demokrasi Pancasila ................................................... 8
C. Aspek Demokrasi Pancasila .......................................................... 9
D. Prisip-Prinsip Demokrasi Pancasila ...............................................10
E. Fungsi Demokrasi Pancasila ........................................................11
BAB III ...............................................................................................12
A. Kesimpulan ................................................................................12
B. Saran ........................................................................................12

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
181920

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia bertujuan untuk kepentingan


bangsa dan negera Indonesia, yaitu mewujudkan tujuan nasional.
Pelaksanaan demokrasi juga diarahkan untuk civil society ( masyarakat
madani ), di dalamnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
negara sangatlah besar. Dalam masyarakat madani partisipasi dan
kemandiriaan masyarakat sangat di perlukan untuk menyukseskan tujuan
pembangunan nasional khususnya, dan umumnya tujuan Negara. Menurut
pandangan Welzer masalah civil society yang di Indonesia disebut
“masyarakat madani”, yang kini menjadi pusat perhatian dan perdebatan
akademis di berbagai belahan bumi, merupakan pengulangan kembali
perdebatan “ American Liberalisme/ communitarianism” yang terpusat
pada persoalan the state atau negara di satu pihak, dan civil society di lain
pihak, yang sesungguhnya di antara tersebut satu sama lain saling
berkaitan. Menurut Welzer seorang civil republikan, Jacobin, yang
memihak pada pandangan pentingnya negara, berpendapat bahwa dalam
kehidupan ini hanya ada satu komunitas yang dianggap penting, yakni
“the political community ” atau masyarakat politik yang anggotanya
adalah warga negara yang kesemuanya dilihat sebagai active participant
in democratic decision making atau partisipan yang aktif dalam
pengambilan keputusan yang demokratis.

Di Indonesia, sebagaimana telah dibahas terdahulu, konsep


masyarakat madani ini terhitung masih baru dan masih banyak
diperdebatkan, baik istilah maupun karateristiknya. Misalnya, Culla
memandang istilah masyarakat madani hanyalah salah satu dari berbagai

1
istilah sebagai padanan kata civil society. Selain itu, masih ada beberapa
padanan istilah lainnya, seperti masyarakat warga, masyarakat
kewargaan, masyarakat sipil, masyarakat beradab, masyarakat berbudaya.
Sementara itu, Tim Nasionol Reformasi Menuju Masyarakat Madani
menyarankan untuk menggunakan istilah masyarakat madani sebagai
terjemahan dari civil society. Dalam perjalanan sejarah bangsa, sejak
kemerdekaan hingga sekarang, banyak pengalaman dan pelajaran yang
dapat diambil, terutama pelaksanaan demokrasi di bidang politik. Ada tiga
macam demokrasi yang pernah diterapkan dalam kehidupan
ketatanegaraan indonesia, yaitu demokrasi liberal, demokrasi terpimpin,
dan demokrasi pancasila. Hal inilah yang kemudian menarik untuk
diketahui tentang bagaimana demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu
penulis berusaha untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan
tersebut dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban
dan memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Makna Demokrasi?


2. Apa Yang Dimaksud Dengan Demokrasi Pancasila?
3. Apa Saja Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila?
4. Bagaimana Prinsip Dari Demokrasi Pancasila?
5. Apa Saja Fungsi Dari Demokrasi Pancasila?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Demokrasi Demokrasi dan Kondisi Kondisi saat ini

Demokrasi berasal berasal dari bahasa Yunani artinya rakyat, kratos


berarti pemerintahan.
Demokrasi , artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang
rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan. Di dalam
The Advanced Learner’s Dictionary of Current English dikemukakan bahwa
yang dimaksud dengan Democracy adalah:
“ (1) country with principles of government in which all adult citizens
share through their ellected representatives;
(2) country with governmen which encourages and allows rights of
citizenship such as freedom of speeach, religion, opinion, and associayion,
the assertion of rule of law, majority rule, accompanied by respect for the
rights of minoritiea;
(3) society in which there is treatment of each other by citizans as
equals”. Dari kutipan pengertian tersebut, tampak bahwa kata demokrasi
merujuk pada konsep kehidupan negara atau masyarakat tempat warga
negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya
yang terpilih. Lalu, pemerintahannya mendorong dan menjamin
kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat, menegakkan
rule of law.
Selain itu, adanya pemerintahan mayoritas yang menghormati hak-hak
kelompok minoritas dan mayarakat yang warga negaranya saling memberi
peluang yang sama. Istilah Demokrasi pertama kali dipakai di Yunani
kuno, khususnya di kota Athena, untuk menunjukkan sistem pemerintaha
yang berlaku berlaku di sana. Kota-kota di daerah Yunani pada waktu itu
kecil-kecil. Penduduknya tidak begitu banyak sehingga mudah
dikumpulkan oleh pemerintah dalam suatu rapat untuk bermusyawarah.

3
Dalam rapat tersebut, diambil keputusan bersama mengenai garis-garis
besar kebijaksanaan pemerintah yang akan dilaksanakan dan segala
permasalahan kemayarakatan. Karena rakyat ikut berpartisipasi secara
langsung, pemerintahan itu disebut pemerintahan demokrasi langsung.
Pemerintahan demokrasi langsung di Indonesia dapat dilihat dalam
pemerintahan desa. Kepala desa atau lurah dipilih langsung oleh rakyat
desa itu sendiri. Pemilihan kepala desa itu dilakukan secara sederhana
sekali. Para calon menggunakan tanda gambar hasil pertanian, seperi padi
atau pisang. Rakyat memberi suara pada calon masing-masing yang dipilih
dengan memasukkan lidi kedalam tabung bambu milik calon yang
dipilihnya. Calon yang memiliki lidi terbanyaklah yang terpilih menjadi
kepala desa. Disamping memilih kepala desa, pada hari-hari tertentu
warga desa dikumpulkan oleh kepala desa di balai desa untuk
membicarakan masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Peristiwa
semacam ini dikenal istilah musyawarah desa. Dalam perjalanan sejarah,
kota-kota terus berkembang dan penduduknyapun terus bertambah.
Kemudian demokrasi langsung tidak lagi diterapkan karena:
a. Tempat yang tepat yang dapat menampung seluruh warga kota yang
jumlahnya besar yang tidak mungkin dapat disediakan.
b. Musyawarah yang baik dengan jumlah peserta yang besar tidak
mungkin dilaksanakan.
c. Hasil persetujuan secara bulat atau mufakat tidak mungkin tercapai
karena sulitnya untuk memungut suara dari semua peserta yang
hadir Bagi negara-negara besar yang penduduknya berjuta-juta, yang
tempat tinggalnya bertebaran di beberapa daerah atau kepulauan,
penerapan demokrasi langsung juga mengalami kesukaran. Untuk
memudahkan pelaksanaannya, setiap penduduk dalam jumlah tertentu
memilih wakilnya untuk duduk dalam suatu badan perwakilan. Wakil -
wakil rakyat yang duduk dalam badan perwakilan inilah yang

4
menjalankan demokrasi. Rakyat tetap merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi. Hal ini disebut demokrasi tidak langsung atau
demokrasi perwakilan. Bagi negara-negara modern, demokrasi tidak
langsung dilaksanakan karena hal - hal berikut:
a) Penduduk yang selalu bertambah sehingga suatu
musyawarah pada suatu tempat tidak mungkin dilakukan.
b) Masalah yang dihadapi oleh suatu pemerintah makin rumit
dan tidak sederhana lagi, berbeda dengan masalah yang
dihadapi desa yang tradisional.
c) Setiap warga negara memiliki kesibukan sendiri-sendiri di
dalam aktivitas kehidupannya sehingga masalah perintahan
cukup diserahkan kepada orang yang berminat dan
mempunyai keahlian di bidang pemerintahan negara.
Istilah demokrasi yang berarti pemerintah rakyat itu sesudah zaman
Yunani kuno tidak disebut lagi. Baru setelah meletusnya Revolusi Amerika
dan Revolusi Prancis, muncul kembali sebagai lawan sistem pemerintahan
yang absolut (monarki mutlak), yang menguasai pemerintahan di dalam
kenyataannya, demokrasi dalam arti sistem pemerintahan yang baru ini
mempunyai arti yang luas mempunyai arti yang luas sebagai berikut.
a. Mula-mula demokrasi berarti politk yang mencakup pengertian
tentang pengakuan hak-hak asasi manusia, seperti hak kemerdekaan
pers, hak berapat, serta hak memilih dan dipilih untuk badan-badan
pewakilan.
b. Kemudian, digunakan istilah demokrasi dalam arti luas, selain meliputi
sistem politik, juga mencakup sistem ekonomi, dan sistem sosial.
Dengan demikian, demokrasi dalam arti luas, selain mencakup pengertian
demokrasi pemerintahan, juga meliputi demokrasi ekonomi dan politik.
Namun, pengertian demokrasi yang paling banyak dibahas dari dahulu
sampai sekarang ialah demokrasi pemerintahan. Landasan pokok atau

5
hakekat manusia, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu mempunyai
kemanpuan yang sama dalam hubungan yang satu dengan yang lain.
Berdasarkan gagasan dasar itu, dapat ditarik dua buah asas pokok
sebagai berikut.
a. Pengakuan partisipasi didalam pemerintah. misalnya, pemilihan wakil-
wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara bebas dan
rahasia
b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia. Misalnya, martabat
manusia. tindakan pemerintah melindungi hak-hak asasi manusia
demi kepentingan bersama. Sebagai suatu sistem sosial kenegaraan,
USIS mengintisarikan demokrasi sebagai sistem yang memiliki 11
(sebelas) pilar atau soko guru, yakni “ kedaulatan rakyat, pemerintah
berdasarkan pesetujuan dari yang diperintah, kekuasaan mayoritas,
hak-hak minoritas, jaminan hak asasi manusia, pemilihan yang bebas
dan jujur, persamaan didepan hukum, proses hukum yang wajar,
pembatasan pemerintah secara kostitusional, pluralisme sosial,
ekonomi dan politik, nilai-nilai toleransi, pragmatisme, serta kerja
sama, dan mufakat”. Pelaksanaan demokrasi pancasila pada Orde
Reformasi tampak lebih marak dibandingkan dengan masa Orde Baru.

Orde Reformasi ini merupakan konsensus untuk mengadakan


demokratisasi dalam segala bidang kehidupan. Diantara bidang kehidupan
yang menjadi sorotan utama untuk direformasi adalah bidang politik,
ekonomi, dan hukum. Reformasi ketiga bidang tersebut harus dilakukan
sekaligus karena reformasi politik yang berhasil mewujudkan
demokratisasi politik, tidak menjadi demokratisasi kolusi. Demikian pula,
tanpa demokratisasi politik, prinsip rule of law sulit diwujudkan.
Sehubungan dengan ini, badan peradilan yang otonom, berwibawa, dan
yang mampu menerapkan prinsip rule of law itu hanya dapat terwujud
apabila ada demokratisasi poltik. Perubahan yang terjadi pada Orde

6
reformasi ini dilakukan secara bertahap karena memang reformasi
berbeda dengan revolusi yang berkonotasi perubahan mendasar pada
semua komponen dalam suatu sistem politik yang cenderung
menggunakan kekerasan. Menurut Hutington (Chaedar, 1998),

reformasi mengandung arti : “ perubahan-perubahan yang mengarah


pada persamaan politik, sosial, dan ekonomi yang lebih merata
termasuk perluasan basis partisipasi politik rakyat” pada reformasi di
Indonesia sekarang ini, upaya meningkatkan partisipasi politik rakyat
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara merupakan
salah satu sasaran agenda reformasi. Demokrasi yang dijalankan pada
masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila. Perbedaanya terletak
pada aturan pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan. Untuk
mewujudkan praktik demokrasi yang sesuai dengan tuntunan reformasi,
harus dimulai dari pembentukan peraturan yang mendorong terjadinya
demokratisasi dalam bidang kehidupan. Untuk itu, pada 10 sampai dengan
13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa dan berhasil
mengubah, menambah, serta mencabut ketetapan MPR sebelumnya yang
dianggap tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Selain itu, ditetapkan pula
beberapa ketetapan MPR yang mengatur materi baru. Lahirnya ketetapan
MPR diikuti oleh ditetapkannya undang-undang organic berkaitan dengan
kehidupan demokratis. Misalnya, undang-undang bidang politik, undang -
undang tentang otonomi daerah, dan undang-undang tentang
kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Oleh karena itu,
untuk memahami demokrasi pada Orde Reformasi ini, pertama harus
mengkaji keterangan ketetapan MPR hasil sidang istimewa MPR 1998
beserta ini, peraturan perundang lainnya; kemudian melihat praktik
pelaksanaan peraturan tersebut. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi tersebut, terdapat beberapa

7
perubahan pelaksanaan demokrasi pada Orde Reformasi sekarang ini
yaitu:

1. Pemilihan Umum Lebih Demokratis


2. Partai Politik Lebih Mandiri
3. Pengaturan-pengaturan Ham; Serta
4. Lembaga Demokrasi Lebih Berfungsi.

Secara khusus, perkembangan demokrasi dalam negara-kebangsaan


Indonesia dapat dikembalikan pada dinamika kehidupan bernegara
indonesia sejak proklamasi kemerdekaan sampai saat ini.
Hal tersebut dapat diketahui dengan mengacu kepada konstitusi yang
pernah dan sedang berlaku, yakni UUD 1945, Konstitusi RIS, UUDS 1950,
serta praksis kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang menjadi
dampak langsung, dampak pengiring dari berlakunya setiap konstitusi,
serta dampak perkembangan internasional pada setiap zamannya.

B. Pengertian Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber


pada 1 Kepribadian dan falsasfah hidup bangsa Indonesia yang digali dari
kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri yaitu Pancasila. Mengenai
rumusan singkat demokrasi pancasila, tercantum dalam sila keempat
Pancasila. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian yang
bulat dan utuh antara sila satu dengan yang lainnya.
Terdapat beberapa Pendapat Mengenai Pengertian demokrasi
pancasila. Beberapa pengertian tersebut yaitu:

8
a. Menurut Ensiklopedia Indonesia
Demokrasi Indonesia Berdasarkan Pancasila yang meliputi
Bidang-bidang Politik, Sosial Dan Ekonomi, Serta yang dalam
penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin
menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
b. Menurut Prof. Dardji Darmadiharja, S.H.
Demokrasi Pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber
pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang
Perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD
1945.
c. Menurut Prof. Dr. Drs. Notonegoro, S.H.
Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan
beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari beberapa Pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pada


hakikatnya Demokrasi Pancasila Merupaan Sarana atau alat bagi bangsa
Indonesia mencapai tujuan Negara. Tujuan Negara tersebut sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUd 945 alinea IV. Inti dari demokrasi
pancasila adalah paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan yang dijiwai dan diintegrasikan
dengan sila-sila lainnya.

C. Aspek Demokrasi Pancasila

Berdasarkan pengertian dan Pendapat tentang demokrasi Pancasila


dapat dikemukakan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya

a. Aspek Material
(Segi Isi/Substansi), Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan
diintegrasikan oleh sila-sila lainnya. Karena itulah, pengertian demokrasi

9
pancasila tidak hanya merupakan demokrasi politik tetapi juga demokrasi
ekonomi dan sosial (Lihat amandemen UUD 1945 dan penyelesaiannya
dalam pasal 27,28,29,30,31, 32, 33, dan 34).
b. Aspek Formal
Mempersoalkan proses dan cara rakyat menunjuk wakil-wakilnya
dalam badan-badan perwakilan rakyat dan pemerintahan serta bagaimana
mengatur permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka dan
jujur untuk mencapai kesepakatan bersama.
c. Aspek Normatif
Mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing
dan menjadi kriteria pencapaian tujuan.
d. Aspek Optatif
Mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai.
e. Aspek Organisasi
Mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanan demokrasi
pancasila di mana wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang
hendak dicapai.
f. Aspek Kejiwaan
Menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangat para
pemimpin pemerintah.

D. Prisip-Prinsip Demokrasi Pancasila

Adapun Prinsip-prinsip Adapun Prinsip-prinsip Pancasila: Pancasila:

a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia


b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

10
E. Fungsi Demokrasi Pancasila

Adapun Fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut;

1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara


Contohnya;
a. Ikut Menyukseskan Pemilu.
b. Ikut Menyukseskan Pembangunan.
c. Ikut Duduk dalam badan perwakilan/Permusyawaratan.
2. Menjamin tetap tegaknya Negara RI
3. Menjamin Tetap Tegaknya Negara kesatuan RI yang mempergunakan
sistem Konstitusional
4. Menjamin Tetap Tegaknya Hukum yang bersumber pada Pancasila
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, Serasi dan seimbang antara
Lembaga Negara.
6. Menjamin adanya pemerintahan yang Bertanggungjawab, Contohnya;
a. Presiden adalah Mandataris MPR.
b. Presiden Bertanggungjawab kepada MPR.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang
bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri yaitu Pancasila.

Demokrasi Pancasila memiliki ciri-ciri:

1. Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi.


2. Adanya pemilu secara berkesinambungan.
3. Adanya Peran-peran Kelompok kepentingan.
4. Adanya penghargaan atas HAM serta perliindungan hak Minoritas.
5. Demokrasi Pancasla merupakan kompetisi berbagai ide dan cara
untuk menyelesaikan masalah.
6. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara
terbanyak.
7. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan
mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan Negara dan
Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu
undang-undang Dasar 1945 Sebagai demokrasi Pancasila terikat
dengan UUD 1945 dan Pelaksanaanya harus sesuai dengan UUD
1945.

Mengenai rumusan singkat demokrasi Pancasila, tercantum dalam


sila Keempat Pancasila. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan
rangkaian yang bulat dan utuh antara sila satu dengan yang lainnya.

B. Saran
Melihat yang terjadi saat ini akan penerapan mengenai demograsi
pancasila diseluruh benak masyarakat sepertinya masih kurang kuat.hal ini
dapat dirasakan dalam hal kinerja pada lembaga atau dalam memutuskan
suatu perkara.jadi sebaiknya,proses penanaman pengetahuan sejak dini
tentang hakekat demograsi pancasila sangatlah perlu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Wati, L. (2014). DEMOKRASI PANCASILA. (S. Pentury, Ed.) Filsafat dan


Aspek Demokrasi Pancasila, VIII(8), 16. Retrieved December 5,
2021

13

Anda mungkin juga menyukai