Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MAKNA DAN FUNGSI MASJID

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Masjid

Dosen Pengampu : Suharna, S.E., M.M.

Oleh :

Kelompok 1 Manajemen 5B

Permana Roy Ramadhan D1.2104651

Putri Aliza Safitri D1.2104633

Rezky Maolana Yusup D1.2104746

Shadiq Mubarak Gunawan D1.2104777

Tati Nuryati D1.2104620

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Makna dan Fungsi

Masjid” untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Masjid.

Meskipun jauh dari kesempurnaan kami harapkan makalah ini dapat menjadi salah

satu wadah pembelajaran dalam menimbah ilmu utamanya dalam Mata Kuliah Ekonomi

Masjid terkhusus pada Makna dan Fungsi Masjid.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada bapak Suharna, S.E., M.M.

selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Masjid.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang berguna untuk perbaikan dalam

makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sumedang, 22 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Masjid mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun umat dan

masyarakat Islam serta melambangkan bangunan yang diberkahi, dari masjid ini lah kebaikan

muncul dan tersebar. Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, bangunan yang pertama

kali dibangun oleh beliau adalah masjid. Di masjid itulah, beliau mendidik dan, mengajarkan

umat aqidah, ibadah, akhlak dan bermu’amalah yang benar sehingga para sahabat beliau bisa

menjadi umat yang terbaik karena berada langsung dalam bimbingan beliau.

Dalam sejarah perkembangan umat muslim, Masjid dinilai memiliki peranan yang

begitu penting dalam penegakan agama islam yang dimulai sejak zaman Nabi Muhammad

SAW. Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW

di kota Madinah. Ketika perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah pada 8 Rabiul Awwal

atau 23 September 622 Masehi. Kejadian tersebut menjadi pedoman bagi umat muslim di

semua penjuru dunia dalam memakmurkan dan membangun Masjid sebagai tempat

peribadahan.

Dengan adanya Masjid membuat umat muslim bisa berinteraksi dengan sesamanya,

menjaga tali silturahmi, menambah wawasan serta mendapatkan ilmu pengetahuan agama

yang dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Masjid menjadi tempat membangun

kebersamaan antara umat Islam. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas

mengenai “Makna dan Fungsi Masjid”


RUMUSAN MASALAH

1. Apa Makna dari Masjid?

2. Apa saja fungsi dari Masjid?

3. Apa pedoman membangun Masjid

4. Apa dalil perintah memakmurkan masjid?

TUJUAN

1. Mengetahui makna dari Masjid

2. Mengetahui fungsi dari Masjid

3. Mengetahui pedoman membangun Masjid

4. Mengetahui dalil perintah memakmurkan masjid

MANFAAT

1. Manfaat bagi mahasiswa untuk menambah wawasan tentang makna dan fungsi Masjid

2. Manfaat bagi penulis untuk menambah wawasan keilmuan


BAB II

PEMBAHASAN

MAKNA MASJID

Menurut harfiah kata masjid mempunyai pengertian, ialah masjid sebagai tempat

ibadah (shalat) umat muslim. Berdasarkan maknanya asal kata masjid berasal dari bahasa

Arab “sajada, yasjudu, sujûdan”, yang berarti “sujud.”, Fi'il Madinya sajada (dia telah berbuat

sujud), jika Fi'il sajada diberi awalan Ma- maka menjadi Isim Makan (yang menunjukkan

tempat) sehingga dari kata sujudan menjadi Masjidu / Masjid. Secara istilah yang dimaksud

masjid yaitu suatu bangunan yang memiliki batas-batas tertentu yang didirikan untuk tujuan

beribadah kepada Allah seperti shalat, dzikir, membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya.

Makna Masjid dikemukakan oleh Drs. Miftah Faridi, sebagai berikut: (Miftah Faridi,

1984: 1) “Mesjid berasal dari kata sajada, yang berarti tempat sujud atau tempat shalat,

tempat menyembah Allah Swt. Bumi adalah Mesjid bagi kaum Muslimin, setiap Muslim

boleh melakukan shalat dimanapun di bumi ini, kecuali diatas kuburan dan ditempat yang

benajis, atau ditempat lainnya yang menurut ukuran syar'at Islam tidak pantas dijadikan

tempat sholat seorang Muslim, baik karena kondisi tempatnya maupun Ingkungannya”

Masjid merupakan lembaga risalah, lembaga penyusunan jama’ah, mencetak kader

umat yang beriman, beribadah, dan beramal shaleh dalam kehidupan bermasyarakat,

mendidik umat yang berwatak, berahlak mulia, serta teguh dalam pendirian serta sebagai

tersalurkannya keinginan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan keagamaan.


Makna Masjid juga diartikan sebagai tempat seorang hamba untuk melaksanakan atau

mengekpresikan keimanan taqwanya kepada Allah SWT dengan melaksanakan ibadah

kepadanya serta berbuat kebaikan atas namanya.

FUNGSI MASJID

Masjid merupakan lokasi peribadatan umat Islam yang mempunyai banyak fungsi.

Bukan saja semata-mata sebagai tempat ibadah, masjid memiliki beberapa fungsi lain yang

menyebabkan masjid menjadi tempat yang begitu spesial. Berikut adalah beberapa fungsi

masjid dalam Islam:

1. Tempat beribadah
Fungsi masjid yang amat utama adalah sebagai tempat ibadah. Seperti berdzikir,
sholat, membaca al’quran, dan sarana dakwah. Masjid digunakan sebagai sarana
mengumpulkan umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah atau bersama-sama,
yaitu shalat fardhu maupun shalat sunnah secara individu. Hal ini sebagaimana yang
tertuang di dalam Qur’an surat Al-Jin: 72 dan An-Nur: 36 yang artinya:
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.”(QS. Al-Jin: 72).
Maksudnya manusia diperintahkan untuk menyembah (shalat) hanya kepada Allah.
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut
nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (QS. An-Nuur: 36)
Yang dimaksud dalam ayat, masjid diperintahkan untuk:

a. Ditinggikan, yaitu Allah diagungkan di dalamnya dan masjid tersebut dibangun.


b. Disebut nama Allah, yaitu di dalam masjid, Allah itu ditauhidkan, juga dibacakan Al-
Qur’an.
c. Berdzikir kepada Allah pada setiap pagi dan petang, maksudnya dilaksanakan shalat
Shubuh dan Ashar.

2. Tempat pendidikan
Selain dijadikan untuk tempat melaksanakan shalat, masjid pun berguna sebagai
tempat untuk kegiatan belajar dan mengajar ilmu agama Islam. Dimana para jamaah bisa
mendapatkan pengetahuan tentang ajaran Isla. Seperti kegiatan dakwah, pengajian atau
kajian kitab yang diadakan di masjid-masjid untuk bisa menimba ilmu. Dimana setiap
muslim berhak untuk memberikan atau mendapatkan ilmu melalui kajian-kajian agama
yang diadakan di masjid.
Masjid biasanya digunakan untuk menyebarkan dakwah yang berfungsi untuk
memberikan nasihat atau bimbingan kepada masyarakat sesuai dengan ilmu ajaran
Islam serta agar para jamaah bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tempat Muslim berkumpul untuk musyawarah dan mengumumkan hal-hal penting yang
menyangkut hidup masyarakat

Masjid adalah kawasan yang penuh dengan ketenangan dan kesejukan membuat
masjid menjadi tempat yang cocok untuk dijadikan sebagai tempat musyawarah.
Sehingga umat Islam bisa melaksanakan kegiatan musyawarah di dalam masjid mengenai
berbagai masalah dengan lebih tenang
Dalam perkembangan umat muslim, masjid telah digunakan untuk membahas
berbagai persoalan umat muslim maupun kehidupan masyarakat secara umum. Misalnya
saja di Palestina, masjid berfungsi sebagai tempat perjuangan pembebasan dan tempat
merumuskan gerakan.
Di Indonesia sendiri, beberapa masjid juga telah difungsikan sebagai ruang
terbuka untuk membahas persoalan kehidupan sehari-hari. Masjid hadir sebagai jembatan
yang menghubungkan antara umat manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia.
Sehingga masjid bisa dikatakan sebagai pusat kegiatan musyawarah yang sangat
utama bagi masyarakat muslim dan sangat strategis dalam memperluas dan memperkuat
pengaruh agama Islam di tengah-tengah masyarakat.

4. Tempat pengadilan

Masjid adalah tempat yang jauh dari godaan setan, sehingga masjid merupakan tempat
yang cocok untuk pelaksanaan kegiatan pengadilan dalam berbagai permasalahan. Atau
dengan lebih jelasnya di dalam lingkungan masjid, masyarakat bisa mengambil keputusan
dengan lebih tenang.

Malik berkata (Dep. Agama DIY, 2003: 9):

“Pelaksanaan qadha (peradilan) di dalam masjid merupakan kebiasaan yang telah lama
dijalani, dan dalam mengadili apapun.
Halaman masjidnya pun dapat digunakan sebagai tempat duduk agar orang-orang yang
lemah, orang-orang musyrik atau wanita yang sedang haidh bisa hadir dan mengikuti
acara yang digelar di masjid. Adapun pelaksanaan hudud (hukuman) tidak boleh
dilaksanakan di dalam masjid”.

5. Tempat baitul maal, kas negara atau kas masyarakat Muslim untuk membiayai segala
sesuatu yang menyangkut kesejahteraan kesatuan sosial Muslim.
6. Tempat penghulu atau kadi memimpin upacara pernikahan
Selain sebagai tempat ibadah, pendidikan dan musyawarah, fungsi masjid yang
biasanya diterapkan oleh umat muslim selanjutnya adalah sebagai tempat pernikahan.
Sebagaimana diketahui secara umum, masjid banyak yang dipilih oleh pasangan
pernikahan sebagai tempat pelaksanaan akad nikah. Hal tersebut disebabkan karena masjid
adalah salah satu tempat yang dijaga kesuciannya.
Aisyah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Beritakanlah pernikahan ini dan
selenggarakanlah ia di dalam masjid, lalu pukullah rebana-rebana”. (HR. Tirmidzi, Al
Misykah, juz. II, no. 3152)

7. Tempat menyolatkan, dan memberangkatkan jenazah Muslim bertolak ke pemakaman.


Pada umumnya masyarakat menyolatkan jenazah di masjid karena memiliki
tempat strategis yaitu tempat berkumpulnya masyarakat. Serta masjid bisa menampung
banyak orang sehingga tidak dikhawatirkan akan kekurangan tempat. Lalu mengantarkan
jenazah ke pemakaman bersama-sama.
Penjelasan tentang hukum menyalatkan jenazah terdapat dalam hadits berikut ini:

Dari Abu Hurairah ra, “Sesungguhnya Rasulullah SAW memberitahu kepada


manusia atas kematian Najasyi pada hari di mana dia meninggal, kemudian beliau keluar
bersama mereka ke musholla, lalu salat dan bertakbir dengan empat kali takbir.” (HR.
Imam Muslim, Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi dan Imam Malik)

Mengutip buku Fiqih Lengkap Mengurus Jenazah oleh Nashiruddin al-Albani,


disebutkan bahwa sunnah salat jenazah adalah dilakukan di masjid secara berjamaah
dengan tiga saf atau lebih.

8. Tempat sosial, dan semacam tempat tinggal bagi ibnu sabil.


Fungsi masjid selanjutnya yaitu sebagai tempat tinggal atau tempat berlindung.
Karena saat terjadi bencana atau musibah, masjid selalu menjadi salah satu pilihan tempat
yang banyak digunakan sebagai tempat perlindungan, karena seseorang akan merasa
aman serta tentram ketika berada di dalam atau lingkungan masjid.
Dan masjid juga berfungsi untuk tempat kegiatan sosial dan keagamaan
masyarakat, umat muslim dapat bertemu dan berinteraksi satu sama lain sehingga
memperkuat ikatan kebersamaan dalam artian menyambung tali silaturahmi serta sebagai
tempat sarana mengumumkan hal-hal penting yang menyangkut hidup masyarakat.
Dari Utsman bin Yaman, ia berkata, “Ketika para Muhajirin membanjiri kota
Madinah tanpa memiliki rumah dan tempat tinggal, maka Rasulullah SAW menempatkan
mereka di masjid dan beliau menamai mereka dengan Ashabush Shuffah. Beliau juga
duduk bersama mereka dengan sikap yang sangat ramah”. (HR. Baihaqi)

MEMBANGUN MASJID DAN PERINTAH MEMAKMURKANNYA

Strategi Rasulullah SAW dalam mengembangkan addin dan meng-Islamkan umat


setelah kurang lebih 12 tahun menjalankan tugas kerasullannya beliau hijrah ke Madinah.
Disebabkan dari tekanan dari kaum musyrikin Makkah pada saat itu. Tepatnya pada hari
senin, tanggal 12 Rabi ul awal (28 Juli tahun 622 Masehi) Rasulullah meninggalkan Makkah
menuju Quba, sebelah selatan yatsrib (sekarang bernama Madinah). Dengan hijrahnya beliau
maka berlakulah kalender Islam (hijriyah).
Peristiwa-peristiwa ini dimulai dengan dibangunnya Masjid Quba, hingga turunlah
ayat sebagai berikut,
Firman Allah :
‫ا َتُقْم ِفْيِه َاَبًد ۗا َلَم ْس ِج ٌد ُاِّس َس َع َلى الَّتْقٰو ى ِم ْن َاَّو ِل َيْو ٍم َاَح ُّق َاْن َتُقْو َم ِفْيِۗه ِفْيِه ِر َج اٌل ُّيِح ُّبْو َن َاْن َّيَتَطَّهُرْو ۗا َو ُهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم َّطِّهِر ْيَن‬
"Janganlah kamu sholat dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya yang didirikan
atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di
dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
sesungguhnya Allahmenyukai orang-orang yang bersih. (Q.S., At Taubah: 108).
Perintah Allah selanjutnya adalah memakmurkan masjid, Firman Allah:
‫ٰۤل‬
‫ِاَّنَم ا َيْع ُم ُر َم ٰس ِج َد الّٰل ِه َم ْن ٰا َم َن ِبالّٰل ِه َو اْلَيْو ِم اٰاْل ِخ ِر َو َاَقاَم الَّص ٰل وَة َو ٰا َتى الَّز ٰك وَة َو َلْم َيْخ َش ِااَّل الّٰل َهۗ َفَع ٰٓس ى ُاو ِٕىَك َاْن َّيُك ْو ُنْو ا ِم َن اْلُم ْهَتِد ْيَن‬
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S., At-Taubah: 18).

Anda mungkin juga menyukai