Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“FUNGSI DAN PERAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN ISLAM”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama

Oleh Dosen Pengampuh : Dr. Nurhayati Tine, S.pdI.,M.HI

DISUSUN OLEH :

ADELYA HARVIANY AZIS (151422006) (5)

AMELIA BURHAN (151422010) (9)

AMELIA ISHAK (151422020) (17)

CINDY DESIANI M. PATUE (151422008) (7)

SITI NURDIAH DERBANG (151422002) (1)

YULYANTI MALAPO (151422005) (4)

SARAH BUKAR ALI (151422181) (26)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini berjudul “Fungsi dan Peran Masjid
Dalam Pengembangan Islam”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah manajemen kelas yang diampuh oleh Dr. Nurhayati Tine, S.PdI.,M.HI

Kami juga berterimakasih kepada pihak yang telah bersedia membantu kami
untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih
kepada referensi-referensi yang telah membantu kami, begitu juga dengan rekan-
rekan atas kerjasamanya dalam penyelesaian makalah ini, sehingga dikumpul tepat
pada waktu yang telah ditentukan.

Kami sebagai penyusun makalah berharap isi makalah dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami harap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran, karena
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan kata lain kritik tersebut
adalah kritik yang membangun sehingga penulisan makalah ini kedepannya dapat
lebih baik lagi. Kami ucapkan terimakasih.

Gorontalo, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Masjid........................................................................................ 3
B. Mengenal Masjid Pertama di Dunia ............................................................ 4
C. Fungsi Masjid dalam Kehidupan Masyarakat ............................................. 4
1. Sebagai tempat beribadah ..................................................................... 4
2. Masjid sebagai Sarana Da’wah ............................................................. 5
3. Masjid sebagai Pusat Pengembangan Moral dan Sosial ....................... 5
4. Masjid sebagai Pusat Pendidikan .......................................................... 5
5. Masjid sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi .................................... 6
6. Masjid sebagai Pusat Pengembangan Politik ........................................ 6
D. Peranan Masjid ............................................................................................ 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menjalani sebuah kehidupan manusia tidak akan luput dari sebuah
pendidikan, karena pendidikan merupakan sesuatu yang harus dipahami karena
didalamnya ada sebuah proses, yaitu belajar mengajar yang mana terdapat peserta
didik dan pendidik. Tugas seorang pendidik, yaitu memberikan pemahaman pada
peserta didiknya dengan apa yang diajarkannya. Sedangkan, peserta didiknya hanya
mendengarkan penjelasan dari gurunya. Pendidikan memiliki sebuah tujuan yang
ingin dicapainya. Tujuannya ialah manusia dibina guna mampu untuk menjalankan
fungsinya sebagai seorang hamba allah. Hamba Allah SWT yang dibina adalah
seorang makhluk yang mempunyai unsur jasmani dan sehat akal.
Bila dilihat dari segi sejarahnya pendidikan, maka akan ditemukan bahwa
Rasulullah saw dari semenjak awal Islam sudah sangat konsen terhadap pendidikan,
beliau mulai mengajari sahabat dan umatnya. Ketika nabi Muhammad hijrah dari
Mekkah ke Madinah, beliau membangun sebuah masjid sebagai bentuk yang sangat
nyata untuk peradaban Islam. Maka sejak itu pendidikan masyarakat muslim dapat
dipusatkan di masjid - masjid. Masjid pada masa Rasulullah sangatlah sederhana
mungkin, tapi didalam kesederhanaan itu terdapat banyak fungsi dan peran yang
bisa digunakan. Dalam perjalanan sejarahnya masjid telah mengalami perubahan
yang begitu pesat entah dilihat dari bentuk bangunan maupun fungsi dan peran
masjid sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Mesjid ?
2. Apa Saja Fungsi Masjid Dalam Pengembangan Islam?
3. Bagaimana Peran Masjid Dalam Pengembangan Islam?

1
C. Tujuan
Tujuan dalam penyusunan makalah ini, diantaranya :
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari masjid.
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi masjid Dalam Pengembangan
Islam.
3. Untuk mengetahui bagaimana peran masjid dalam pengembangan
Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masjid
Menurut Ahmad Rifa’i (2016:155), masjid adalah tempat ibadah bagi umat
islam, khususnya dalam melakukan shalat. Masjid sering disebut juga Baitullah
(rumah Allah). Masjid adalah rumah Allah yang dibangun agar umat mengingat,
mensyukuri, dan menyembah-Nya dengan baik.1
Secara etimologis, masjid merupakan isim makan dari kata "sajada" -
"yasjudu" - "sujudan", yang artinya tempat sujud, dalam rangka beribadah kepada
Allah SWT atau tempat untuk mengerjakan shalat. Pengertian masjid secara
sosiologis, yang berkembang pada masyarakat Islam Indonesia, dipahami sebagai
suatu tempat atau bangunan tertentu yang diperuntukkan bagi orang - orang muslim
untuk mengerjakan shalat, yang terdiri dari shalat wajib dan shalat sunnah, baik
secara perseorangan ataupun jama'ah.
Dalam sejarahnya, masjid dibangun oleh Rasulullah Saw sebagai
“rumahAllah”, tempat di mana umat Islam menyembah, memuliakan dan
mengingat Allah. Dalam QS Al - Jin (72): 18, Allah SWT berfirman: “Dan
sesungguhnya masjid - masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorang pun didalamnya di samping (menyembah) Allah.” Ayat ini
menurut asbabun nuzul-nya bermula dari pertanyaan bangsa jin pada Rasulullah
Saw., “Ya Rasulullah! Berilah izin kepada kami untuk turut serta shalat bersama di
masjidmu.” Maka Allah menurunkan ayat ini (baca:QS Jin/ 72: 18) sebagai
penegasan bahwa masjid adalah kepunyaan Allah (al - Imam Al - Hafidz Jalaluddin
Al - Suyuthi, 2004: 260). Selanjutnya keberadaan masjid sebagai tempat
menyembah, memuliakan dan mengingat Allah dijelaskan dalam QS. An - Nur/ 24:
36 - 37, Allah SWT berfirman: Bertasbih kepada Allah di masjid - masjid yang
telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya didalamnya, pada
waktu pagi dan waktu petang. Laki - laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan

1
Ahmad Rifa’i. 2016. ”Revitalisasi Fungsi Masjid dalam Kehidupan Masyarakat
Modern”. Jurnal Keislaman dan Kebudayaan. Vol 10, No 2. Hal 155

3
tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembah
yang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari
itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
B. Mengenal Masjid Pertama di Dunia

Masjid berasal dari kata sajada yang berarti tempat sujud. Sementara itu,
masjidan merupakan kata benda yang memiliki arti tempat bersujud. Sehingga
dapat dimaknai bahwa masjid adalah sebuah tempat untuk bersujud umat muslim
kepada Allah SWT.

Masjid yang pertama kali di bangun di dunia ialah masjid Quba. Saat itu
Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah dari Mekkah menuju Madinah, kemudian
Nabi mendirikan masjid untuk pertama kalinya di perkampungan Quba. Masjid
yang dibangun pada 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622 Masehi ini memiliki
sejarah penting bagi perkembangan umat muslim.

Hingga kini, masjid tersebut masih menjadi tujuan ziarah bagi para jamaah haji.
Selain memiliki sejarah penting, bahkan ada sebuah riwayat Nabi yang menyatakan
apabila seorang muslim mengunjungi Masjid Quba untuk melakukan ibadah shalat
maka pahala yang didapatkan sama dengan melakukan umrah. Tak heran, Masjid
Quba selalu dipadati oleh para pengunjung.

C. Fungsi Masjid dalam Kehidupan Masyarakat


Secara umum pengelolaan Masjid kita masih memprihatinkan. Apa kiranya
solusi yang bisa dicoba untuk ditawarkan dalam mengaktualkan fungsi dan peran
masjid diera modern. Hal ini selayaknya perlu kita pikirkan bersama agar masjid
dapat menjadi aktivitas kehidupan umat kembali, sebagaimana telah ditauladankan
oleh Rasulullah bersama para sahabatnya. Dalam mengoptimalkan fungsi dan peran
masjid, berikut ini akan dijelaskan beberapa fung simasjid tersebut;

1. Sebagai tempat beribadah


Seseuai dengan namanya, masjid adalah tempat sujud, maka fungsi
utamanya adalah sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana diketahui bahwa
makna ibadah di dalam islam adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan

4
yang ditujukan untuk memperoleh ridha Allah, maka fungsi masjid disamping
sebagai tempat shalat juga sebagai tempat disamping secara luas sesuai dengan
ajaran islam.
2. Masjid sebagai Sarana Da’wah

Salah satu sarana da’wah yang paling penting adalah masjid, dari sinilah
untuk pertama kalinya risalah Allah dan agama Islam menyebar ke seluruh dunia.
Ketika Nabi Muhammad saw. tiba di Madinah (hijrah) setelah terselamatkan dari
kejaran orang Quraisy, tindakan pertama yang dilakukan adalah pembangunan
masjid, yakni masjid al-Nabawi al-Syarif. Tindakan ini menunjukkan bahwa masjid
dijadikan sebagai pusat kegiatan Islam, forum tempat berkumpul kaum beriman dan
sebagai modal pertama sebagai Negara Islam yang tanpanya da’wah tidak akan
berjalan.2

3. Masjid sebagai Pusat Pengembangan Moral dan Sosial

Hubungan masjid dengan kehidupan sosial bagaikan dua sisi mata uang,
dimana masjid adalah tempat para penduduk berkumpul, berkenalan, dan bisa
saling bertanya tentang kondisi masing-masing.

Ikatan jama’ah yang terjalin di dalam masjiddi bawa keluar, perkenalan dan
ikatan rohaniah yang ditumbuhkan dalam pengalaman agama dilanjutkan di luar
masjid dalam kehidupan sehari-hari. Ikatan batin yang tumbuh karena sama-sama
sujud kepada Allah, disambungkan oleh taqwa dalam kehidupan sosial. Mereka
sesuka dan seduka, saling tolong menolong, menerima dan memberi, bekerjasama
seperti bersaudara karena buah dari UkhuwwaḥIslāmiyyaḥ.

4. Masjid sebagai Pusat Pendidikan

Peran masjid sebagai institusi belajar didasarkan pada keyakinan Islam


bahwa membaca merupakan kunci untuk memahami dan menyingkap ciptaan
Allah. Sebagaimana wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi

2
Ahmad Sutarmadi, Masjid; Tinjauan Al-Qur’an dan AlSunnah dan Manajemen, (Jakarta:
Penerbit Kalimah, 2001), hlm.59

5
Muhammad, yaitu surat Al-‘Alaq yang diawali dengan kata “Iqra”, yang artinya
adalah membaca. Hal ini menyiratkan perintah untuk belajar dan membaca.
Seorang penulis Barat terkenal, Napoleon Hill, dalam bukunya “Think and Grow
Rich“, sebagaimana dikutip Tajuddin bin Ṣu’aib, mengakui bahwa institusi masjid
dalam Islam telah melahirkan konsep universitas di dunia. Dunia Barat telah
mengadaptasi ide tersebut dari kaum muslimin, yang menurutnya bahwa
kata“universitas” secara literal diterjemahkan darikata “jami” dalam Bahasa Arab,
yang berarti masjid Agung.

Sehubungan dengan masjid sebagai institusi belajar, para sarjana muslim


menggunakan ruangan-ruangan antara tiang dalam masjid sebagai departemen-
departemen yang berbeda dalam universitas, yang memiliki spesialisasi dalam
pelbagai ilmu pengetahuan, seperti Tauhid, Filsafat, Fiqh dan Matematika.

5. Masjid sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi

Untuk menunjang pengembangan ekonomi jama’ah, maka diperlukan


desain baru yang dapat menunjang, seperti masjid dibuat lebih dari dua lantai, lantai
pertama dibuat tempat usaha, seperti pertokoan, restoran, tempat pertemuan,
perpustakaan dan lain-lain, termasuk tempat pelatihan-pelatihan agar remaja masjid
lebih terampil, untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.Untuk mendukung
usaha ekonomi jama’ah, para ahli ekonomi menyiapkan tenaga yang mampu
mengelola usaha ekonomi produktif, teori dan praktek, sekaligus bermusyawarah
mengenai peluang usaha yang tepat untuk para jama’ah.

Pengembangan fungsi masjid sepertiyang diharapkan itu belum sepenuhnya


dapat dilaksanakan, disebabkan kemampuan pengurus dan pengelola sebagian
besar masjid terutama di Indonesia masih terbatas, dan lagi masih banyak
pandangan bahwa masjid dimanfaatkan khusus untuk ibadah saja.

6. Masjid sebagai Pusat Pengembangan Politik.

Politik bertugas mengatur masyarakat sebaik-baiknya, mengatur sosial dan


ekonomi menurut konsepsi ideologi dari yang memegang tampuk kekuasaan

6
politik. Politikyang berpredikat Islam bertugas mengatur masyarakat sebaik-
baiknya, mengatur sosial dan ekonomi menurut konsepsi ajaran Islam. Siapapun
yang memegang kendali atau kekuasaan politik, konsepsinya tetap berpijak atas
ajaran Islam. Jadi hikmah melaksanakan politik di masjid pada pertumbuhan
Negara Islam ialah, agar penguasa atau golongan penguasa selalu mengarahkan
konsepsinya kepada ajaran Islam. Dalam perkembangan kenegaraan dewasa ini, hal
itu diwujudkan dengan menjadikan masjid sebagai pusat dari kompleks kehidupan
dan kegiatan politik.

Di penghujung abad ke-20, peranan masjid sebagai tempat berpolitik mulai


meningkat. Saat ini, partisipasi kepada masyarakat mulai menjadi agenda utama
masjid-masjid di Barat. Karena melihat masyarakat sekitar adalah penting, masjid-
masjid digunakan sebagai tempat dialog dan diskusi damai antara umat Islam
dengan non-Muslim.

Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat shalat,
dan tempat beribadah kepada-Nya. Lima kali sehari se malam umat Islam
dianjurkan mengunjungi masjid guna melaksanakan shalat berjamaah. Masjid juga
merupakan tempat yang paling banyak di kumandangkan nama Allah melalui azan,
qamat, tasbih, tahmid, tahlil, istigfar, dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca di
masjid sebagai bagian dari lafaz yang berkaitan dengan pengagungan asma Allah.
Selain itu fungsi masjid adalah:

1. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan mendekatkan


diri kepada Allah SWT;
2. Masjid adalah tempat kaum muslimin beri'tikaf, membersihkan diri,
menggembleng batin untuk membina kesadaran dan menda patkan
pengalaman batin/keagamaan sehingga selalu terpelihara
keseimbangan jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian;
3. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna
memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.

7
4. Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan
kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan;3
5. Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotong-
royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
6. Masjid dengan majelis taklimnya merupakan wahana untuk
meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan muslimin;
7. Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader kader
pimpinan umat;
8. Masjid tempat mengumpulkan dana, menyimpan, dan membagikannya;
dan
9. Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi social.3

D. Peranan Masjid
a. Masjid sebagai Sumber Aktivitas
Dalam sejarah perkembangan dakwah Rasulullah saw. terutama dalam
periode Madinah, eksistensi masjid tidak hanya dimanfaatkan sebagai
pusat ibadah yang bersifat mukhdhah/khusus, seperti shalat, tapi juga
mempunyai peran sebagai berikut :
• Dalam keadaan darurat, setelah mencapai tujuan hijrah di Madinah, beliau
bukannya mendirikan benteng pertahanan unuk berjaga-jaga dari
kemungkinan serangan musuh tetapi terlebih dahulu membangun masjid;
• Kalender Islam yaitu tahun Hijriyah dimulai dengan pendirian masjid yang
pertama, yaitu pada tanggal 12 Rabiul Awal, permulaan tahun Hijriyah
selanjutnya jatuh pada tanggal 1 Muharram;
• Di Mekah agama Islam tumbuh dan di Madinah agama Islam berkembang.
Pada kurun pertama atau periode Makkiyah, Nabi Muhammad saw.
mengajarkan dasar - dasar agama. Memasuki kurun kedua atau periode
Madaniyah, Rasulullah saw. menandai tapal batas itu dengan mendirikan
masjid;

3
Ramlan,Mardjonet.,dkk.1996.”MANAJEMEN MASJID”. Jakarta. Gema Insani. Hal
7-11

8
• Masjid menghubungkan ikatan yang terdiri dari kelompok orang
Muhajirin dan Anshar dengan satu landasan keimanan kepada Allah SWT,
dan
• Masjid didirikan oleh orang - orang takwa secara bergotong royong untuk
kemaslahatan bersama.
Dalam masyarakat yang selalu berpacu dengan kemajuan zaman,
dinamika masjid - masjid sekarang ini banyak yang menyesuaikan diri
dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Artinya, masjid tidak hanya berperan
sebagai tempat ibadah shalat, tetapi juga sebagai wadah beraneka kegiatan
jamaah/umat Islam. Sebab, masjid merupakan integritas dan identitas umat
Islam yang mencerminkan tata nilai keislamannya. Dengan demikian,
peranan masjid tidak hanya menitikberatkan pada pola aktivitas yang
bersifat akhirat, tetapi memper padukan antara aktivitas ukhrawi dan
aktivitas duniawi. Pada zaman Rasulullah saw., masjid secara garis besar
mempunyai dua aspek kegiatan, yaitu :
1). Sebagai pusat ibadah (shalat), dan
2). Sebagai tempat pembinaan umat (poleksosbudmil).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masjid adalah tempat suci umat Islam yang berfungsi sebagai tempat ibadah,
pusat kegiatan keagamaan, dan kemasyarakatan yang harus dibina, dipelihara dan
dikembangkan secara teratur dan terencana. Untuk menyemarakan siar Islam,
meningkatkan semarak keagamaan dan menyemarakan kualitas umat Islam dalam
mengabdi kepada allah, sehingga partisipasi dan tanggung jawab umat Islam
terhadap pembangunan bangsa akan lebih besar.

Masjid sebagai pusat pembinaan umat Islam mempunyai dua fungsi pokok,
yaitu sebagai pusat ibadah ritual dan sebagai pusat ibadah sosial. Sebagai pusat
ibadah ritual berarti menyangkut hubungan vertikal dan sebagai pusat ibadah sosial
artinya hubungan manusia dengan manusia yang lainnya, hidup saling tolong
menolong.

B. Saran
Penyusun bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca.
Penyusun akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan
yang memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya
dapat penyusun selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Syamsul. 2014. “MASJID DALAM LINTASAN SEJARAH UMAT
ISLAM”. Jurnal Khatulistiwan-journal of Islamic Studies. Vol.4, No.2
Hal:174-176.
http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:s4LtpGCDY8MJ:sc
holar.google.com/+pengertian+masjid&hl=id&as_sdt=0,5. (Diakses Pada
12 September 2022 Pukul 21:01)
Mardjonet, Ramlan., dkk. 1996 . “MANAJEMEN MASJID”.Jakarta : Gema
insani. Hal: 7-11
Rifa’i , Ahmad. 2016 “Rivitalisasi Fungsi Masjid dalam Kehidupan Masyarakat
Modern”. Journal Keislaman dan Kebudayaan. Vol 10 No 2 Hal: 155.
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:I1xZrprhHWAJ:sc
holar.google.com/+peran+dan+fungsi+masjid+dalam+pengembangan+isla
m&hl=id&as_sdt=0,5. (Diakses Pada 12 September 2022 Pukul 20:55)

Sumardi, Ahmad. 2001 “Masjid tinjauan AL- Qur’an dan Al Sunnah dan Manajemen”.
Jakarta : Penerbit Kalimah. Hal: 59

11

Anda mungkin juga menyukai