Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Masjid dan Peradaban Islam

Disusun Oleh :
Kelompok 12
Alfito Maulana 2104113713
Jacinda Qoidatun Shandy 2104124857
Retno Dwi Septiasari 2104126506

Kelas : Ilmu Kelautan B

Dosen : Sawallauddin

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah pendidikan agama islam dengan judul
“Masjid dan Peradaban Islam“. Makalah ini disusun berdasarkan referensi-
referensi serta artikel dari bebagai sumber. Dalam penulisan ini kami menyadari
masih banyak kekurangan untuk itu kelompok 12 memohon dan mengucapkan
terima kasih atas bimbingan dan arahan kepada dosen pendidikan agama islam
Ilmu Kelautan bapak Sawalluddin yang telah mengarahkan kelompok 12 untuk
menyusun makalah ini. Insyaallah atas bimbingan bapak kelompok 12 bisa
menyusun makalah berikutnya secara baik dan benar,dan kelompok 12
menyambut baik segala kritikan dan saran yang muncul sebagai upaya dalam
penyempurnaan makalah ini. Semoga Allah membalas kebaikan bapak dalam
membimbing kelompok 12.

Pekanbaru, 21 November 2021


Penulis

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.1 Tujuan................................................................................................... 2
BAB II ISI ........................................................................................................ 3
2.1 Masjid dan Peradaban Islam................................................................. 3
2.1.1 Pengertian Masjid...................................................................... 3
2.1.2 Fungsi & Peranan Masjid Dalam Peradaban Islam................... 3
2.1.3 Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam..................................... 4
2.1.4 Pengertian Peradaban................................................................ 5
2.1.5 Keistimewaan Peradaban Islam................................................ 5
2.1.6 Peran Akidah Dalam Peradaban Islam...................................... 7
2.2 Masjid Kampus..................................................................................... 8
2.2.1 Peranan & Fungsi Masjid Kampus Dalam Pembinaan Akhlak 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masjid dalam catatan sejarah peradaban Islam, merupakan institusi pusat


perjuangan yang memiliki peran strategis dalam membangun peradaban. Risalah
(track record ) masjid pada awal masa perkembangan Islam (qurȗn al-ȗla),
tidaklah dapat disangkal bahwa fenomena masjid dalam Islam mencakup semua
segi kehidupan. Kabah sebagai rumah ibadah pertama di muka bumi menjadi
bukti kehadiran manusia untuk mengabdi kepada Allah. Keberadaan masjid al-
Haram di Makkah dan masjid al-Aqsha di Yerussalem merupakan bukti kehadiran
para utusan Allah yang mengajarkan agama, yang menyeru kepada ketundukan
dan ketaatan kepada Allah, yakni nabi Ibrahim AS. dan keturunannya, nabi
Ya‟qub AS., nabi Sulaiman AS. hingga nabi Muhammad SAW. Masjid adalah
tempat ibadah kaum muslimin. Di dalamnya dihuni oleh orang-orang yang bersih
secara fisik dan psikis serta pikirannya, karena nilai-nilai ibadah sebagai
ketundukan diri kepada Allah yang terinternalisasi dalam diri yang mewujud
dalam perilaku.
Masjid dan shalat adalah dua hal yang berkelindan. Orang yang menunaikan
salat menjadi salah satu yang dinyatakan layak untuk memakmurkan masjid,
perintah shalatpun diterima Rasulullah SAW. melalui perjalanan isra dan mikraj
nabi Muhammad SAW. Perjalanannya dari masjid ke masjid yang dibangun oleh
Rasulullah pendahulunya. Start dari masjid al-Haram menuju masjid al-Aqsha
(isra) dan dari masjid al-Aqsha ke Sidratulmuntaha (mikraj).
Masjid bagi umat Islam dipahami sebagai tempat suci yang sakral, sekaligus
ruang untuk menuju alam lain dan berinteraksi dengan Tuhan. Orang Islam dalam
keadaan tertentu melakukan ibadahnya di masjid dan memang hanya bisa
dilakukan di sana, sebagai contoh shalat Jumat. Pada shalat ini, diharuskan
berjamaan minimal 40 orang laki-laki. Kategori inilah juga yang membedakan
masjid dengan tempat ibadah lain dalam agama Islam seperti surau, dan mushala.

1
Masjid sendiri memiliki peranan yang sangat penting, baik dari sisi sejarah
umat Islam, budaya, maupun ranah sosial karena keberadaanya menjadi diskursus
yang tak pernah bisa dilepaskan dari spiritualitas.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah Sebagai Berikut :
1. Jelaskan Defini,Fugsi Serta Perana Dari Mesjid !
2. Jelaskan Definisi,Keistimewaan,Peran Akidah Dalam Peradaban Islam !

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut
1. Mengetahui Definisi,Fungsi Serta Peranan Dari Mesjid
2. Mengetahui Definisi,Keistimewaan,Peran Akidah Dalam Peradaban Islam

2
BAB II
ISI

2.1 Masjid dan Peradaban Islam


2.1.1 Pengertian Masjid
Menurut Annemarie Schimmel (2005: 88), masjid berasal dari kata sajada,
‘bersujud’ dengan maksud bahwa masjid dibuat sebagai ‘tempat bersujud’ kepada
Tuhan. Ciri dari masjid dibuat untuk bisa menampung orang banyak, disesuikan
dengan keadaan penduduknya dengan minimal dapat menampung 40 orang.
Masjid biasanya memiliki mimbar yang digunakan untuk khatib menyampaikan
khutbah kepada jamaah. “Masjid adalah tempat peribadatan yang dapat
dipergunakan untuk shalat Jum’at, sedangkan tajug atau langgar umumnya
dipergunakan untuk shalat berjamaah sehari-hari” Tjandrasasmita (2000: 167).
Masjid juga biasanya dilengkapi dengan tempat berwudu, yakni tempat untuk
bersuci sebelum memasuki masjid. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa inti
terpenting dari masjid adalah dapat berfungsi sebagai tempat sujud secara
berjamaah dengan minimal 40 orang dalam keadaan suci dari hadas (baik kecil
maupun besar). Masjid merupakan langkah awal Rasulullah memulai
pembangunan peradaban Islam di Madinah, disusul langkah berikutnya dengan
Piagam Madinah. Pada masa Rasulullah, masjid sebagai tempat pusat kendali
seluruh aktivitas, baik ibadah, sosial, ekonomi, maupunpolitik pemerintahan.

2.1.2 Fungsi dan Peranan Masjid Dalam Peradaban Islam


Menurut Quraish Shihab, fungsi masjid di masa nabi Muhammad SAW.
sebagai tempat ibadah, tempat konsultasi, komunikasi persoalan ekonomi, sosial
budaya, melangsungkan kegiatan pendidikan umat, melakukan santunan terhadap
fakir miskin, latihan militer serta mempersiapkan perlengkapannya, posko
pengobatan korban perang, perdamaian dan pengadilan sengketa, aula dan tempat
menerima tamu, tempat menahan tawanan, dan pusat penerangan dan pembelaan
agama. Masjid di samping sebagai tempat ibadah umat Islam dalam arti khusus
(mahdhah) juga merupakan tempat beribadah secara luas, selama dilakukan dalam
batas-batas syari‟ah. Masjid yang besar, indah dan bersih adalah dambaan umat

3
Islam, namun itu semua belum cukup apabila tidak diisi dengan kegiatan-kegiatan
memakmurkan masjid yang semarak. Adalah shalat berjamaah yang merupakan
parameter adanya kemakmuran masjid dan juga merupakan indikator kereligiusan
umat Islam di sekitarnya. Selain itu kegiatan-kegiatan sosial, dakwah, pendidikan
dan lain sebagainya juga akan menambah kesemarakan dalam memakmurkan
masjid. Masjid memiliki fungsi edukasi diantaranya adalah berfungsi untuk
pengembangan nilai-nilai humanis dan kesejahteraan umum. Fungsi tersebut bisa
disebut sebagai fungsi edukasi. Fungsi edukasi ini seringkali terlewatkan dari
perhatian umat meski tetap disadari bahwa fungsi tersebut penting untuk
dikembangkan. Mengembangkan fungsi edukasi masjid dimulai dari pemahaman
tentang konsep pendidikan Islam secara benar dan tidak dimaknai secara sempit.
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang secara komprehensif-integratif
mengembangkan potensi manusia baik fisik-material, emosi, dan juga
spiritualnya.

2.1.3 Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam


Bila ditinjau dari aspek kebudayaan dan peradaban, masjid harus menjadi
tempat utama mencari ide-ide terbaik. Nilai kebajikan yang terakumulasi dari
kegiatan berbagai macam bentuk ibadah yang dilaksanakan di masjid mampu
melahirkan ide, perasaan dan perbuatan yang berguna bagi melahirkan karyakarya
yang memperhalus karya kemanusiaan. Masjid berfungsi sebagai tempat bersujud
dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh rasa cinta sebagaimana
firmanNya : “... Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”. (QS. Al-
Alaq [96] : 19) Mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai ibadah terutama
shalat berjamaah di masjid akan mudah memperoleh hidayah Allah yakni
memperoleh ide-ide cemerlang dan sikap tingkah laku pribadi yang berkarakter
akhlak mutaqqin. Mencermati maksud ayat di atas menunjukkan adanya
keterkaitan erat antara bumi sebagai pentas perjuangan mengadu nasib dengan
masjid sebagai pangkal titik tolaknya. Maksudnya masjid berfungsi sebagai
tempat mendidik karakter akhlak pada diri untuk menjadi hamba Allah yang patuh
dan taat beribadah kepada-Nya guna memperteguh keimanan. Iman yang kuat
menjadi modal yang paling ampuh untuk menjalankan peran kekhalifahan di

4
bumi. Menjadi orang yang patuh dan taat menjalankan syariat Islam dalam
kehidupan berbudaya. Tidak mudah terkecoh jebakan budaya setan yang merusak
kehidupan masyarakat yang islami. Itulah hikmahnya antara lain kita disuruh
berjamaah melaksanakan ibadah di Masjid Taqwa.
Masjid dalam peradaban baru adalah masjid yang mampu membentuk spiritualitas
manusia untuk mendapatkan nilai-nilai internal dan eksternal secara kompleks.
Rasionalitas dan hidup yang pelik telah menjadikan manusia memiliki kehampaan
hidup dalam dunia kepalsuan sehingga membutuhkan masjid untuk menemukan
spritualitas.

2.1.4 Pengertian Peradaban


Kata peradaban adalah terjemahan dari kata Arab alHadharah. Juga
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan. Padahal istilah
peradaban dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang
halus dan indah. Peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan
dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks. Jadi kebudayaan mencakup juga
peradaban, tetapi tidak sebaliknya, sebab peradaban dipakai untuk menyebut
kebudayaan yang maju dalam bentuk ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Dalam pengertian kebudayaan direfleksikan kepada masyarakat yang
terkebelakang, bodoh, sedangkan peradaban terefleksikan kepada masyarakat
yang sudah maju.

2.1.5 Keistimewaan Peradaban Islam


Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT, dan peradaban adalah
produk akal budi manusia melalui daya cipta, rasa dan karsanya. Ini menjadi
menarik jika dipertanyakan bagaimana hubungan antara Islam dan peradaban?
Sebab dalam realitas sejarah, kelahiran Islam dalam perkembangannya banyak
kawasan melahirkan peradaban yang disebut peradaban Islam.
Sebagaimana dikatakan J. Suyuthi Pulungan, adanya peradaban Islam,
tidak lain bahwa Islam adalah sebuah keyakinan dan tindakan yang didasarkan
pada wahyu Allah dan dijelaskan oleh sabda-sabda Rosul. Islam sebagai sistem

5
keyakinan/kepercayaan melalui pemikiran-pemikiran para ulama dalam koridor
Islam, dan sistem keyakinan menghasilkan tindakan hablumminallah dan
hamblum minannas.
peradaban Islam terkenal dengan khususan dan keistimewaan tersendiri
yang membedakannya dengan peradaban yang lain. Adapun karakteristik
peradaban Islam, yaitu bersifat universalitas, tauhid, seimbang dan moderat, serta
adanya sentuhan akhlak. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik dan
keistimewaan peradaban Islam.
a. Universalitas. Islam sangatlah bersifat inklusif diperuntukan untuk seluruh
umat manusia, rahmatan lil ‘alamin. 14 Universalitasnya Islam
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan peradabannya keberbagai
belahan dunia dan berpengaruh dalam berbagai segi kehidupan umat
manusia.
b. Tauhid. Di antara keunggulan yang membedakan peradaban Islam dengan
peradaban yang lainnya adalah bahwa peradaban Islam tegak atas dasar
tauhid secara mutlak kepada Allah.16 Peradaban Islam adalah peradaban
pertama yang menyerukan bahwa Tuhan itu satu dan tidak mempunyai
sekutu dalam kekuasaan dan kerajaan-Nya atau asas wahdaniyah
(ketunggalan). Hanya Dia yang disembah dan hanya Dia yang dituju oleh
kalimat “Iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta‘in” (Hanya kepada-Mu kami
menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan). Hanya
Dia yang memuliakan dan menghinakan, yang memberi dan mengaruniai.
Tiada sesuatupun di langit dan di bumi kecuali berada kekuasaan dan
pengaturan-Nya.
c. Adil dan Moderat. Keadilan dan moderat (wasathan) merupakan
karakteristik yang unggul dalam peradaban Islam, yakni moderat dan adil
antara dua sudut yang saling bertentangan. Peradaban Islam terhimpun
antara ruh dan jasad, atau tuntutan ruh dan tuntutan jasad, mengumpulkan
antara ilmu syariat dan ilmu hayat, seperti mementingkan dunia
sebagaimana mementingkan akhirat, mengumpulkan antara perumpamaan
dan kenyataan, kemudian menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.
Maksudnya keseimbangan antara dua hal yang saling bertentangan adalah

6
upaya setiap pihak menghapus egoismenya, memberikan haknya secara
adil, tidak berlebihan dan juga tidak terlalu kurang. Tidak zalim dan tidak
pula merugikan.
d. Sentuhan Akhlak atau Moral. Akhlak dalam peradaban Islam merupakan
pagar yang membatasi sekaligus dasar yang menyebabkan kemajuan dan
kejayaan Islam. Dasar nilai-nilai Islam dan akhlak masuk disetiap aturan
kehidupan, berbagai macam perbedaan dan perkembangannya, baik secara
individu maupun masyarakat, politik maupun ekonomi. 19 Peradaban
Islam menjadikan tempat pertama bagi prinsip- prinsip moral atau akhlak
dalam setiap sistem dan berbagai bidang kegiatannya. Peradaban Islam
tidak pernah lepas dari prinsip-prinsip moral ini. Bahkan moral menjadi
ciri khas peradaban Islam.

2.1.6 Peran Akidah Dalam Peradaban Islam


berakar dari kata Aqada-Ya'qidu-Aqdatan yang berarti tali pengikat sesuatu
dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Jika masih dapat dipisahkan berarti belum ada pengikat dan sekaligus berarti
belum ada akidahnya. Dalam pembahasan yang masyhur aqidah diartikan sebagai
iman, kepercayaan atau keyakinan. Dalam kajian Islam, arti aqidah adalah tali
pengikat batin manusia dengan yang diyakininya sebagai Tuhan yang Esa yang
patut disembah dan Pencipta serta Pengatur alam semesta ini. Berikut peran
akidah dalam peradan islam :
 Pondasi yang kokoh dalam membangun tiang Agama Islam.
 Awal dari pembentukan akhlak yang mulia. Seseorang yang berakidah
tentu melaksanakan ibadah dengan tertib, sehingga akan tertanam dalam
dirinya akhlak yang baik.
 Dasar penciptaan manusia ialah untuk beribadah kepada Allah subhanahu
wa ta’ala, sehingga ilmu akidah wajib untuk dipelajari setiap umat Islam.

7
2.2 Masjid Kampus
2.2.1 Peranan dan Fungsi Masjid Kampus Dalam Pembinaan Akhlak
Masjid kampus juga bagian dari kampus. Ragam persoalan yang dihadapi
oleh masjid kampus, paling tidak meliputi keragaman latar belakang masyarakat
kampus, ke-Tridarma-an perguruan tinggi dan etos kerja civitas akademika.
Masjid kampus menjadi pondasi bangunan kekuatan mental dan moral, pemersatu
perbedaan, melahirkan intelektual yang bertanggung jawab, sekurang-kurangnya
masjid kampus ini dapat mewadahi civitas akademika yang berlatar belakang
religius dan memiliki keinginan kuat untuk tegaknya syiar agama di kampus.
Jikapun tidak mungkin kembali kepada peran dan fungsi masjid di masa awal
sejarah Islam, paling tidak peran dan fungsi masjid sebanding dengan kebutuhan
ketahanan kepribadian, sosial masyarakat dan institusi dalam menghadapi
keragaman dan kompleksitas persoalan internalnya.
Masjid kampus memiliki peran yang sangat strategis. Secara sosiologis
masjid kampus berada dalam lingkungan kaum akademisi (intelektual) sebagai
sumber daya yang qualified, berpengalaman, berwawasan keagamaan,
berkompeten dan potensial untuk secara optimal terlaksananya takmir masjid.
Secara geografis masjid kampus berada dalam wilayah kampus, dipahami bahwa
kampus adalah sebagai agen of control yang mempersiapkan dan mencetak
intelektual, tentunya mengharapkan alumnusnya berdaya saing dan
berkepribadian.
Masjid kampus merupakan bagian integral kampus yang sangat strategis
dalam membangun kesadaran religiusitas, pembelajaran dan pengabdian
masyarakat berbasis research, pengembangan literasi Islam, dan menyiapkan
generasi muslim yang akan berkontribusi dalam membangun peradaban Islam.
Sedangkan kampus akan melahirkan kaum intelektual yang berdaya saing. Jika
masjid dan kampus melakukan perannya secara integratif maka diharapkan akan
lahir intelektual berbasis masjid.
Peran masjid kampus yang sangat strategis secara sosiologis, geografis,
dan sebagai masjid publik, belum mendapatkan perhatian yang semestinya dari
pihak otoritas kampus. Kedudukan masjid dalam statuta kampus penting

8
diposisikan secara pasti sebagai bagian integral kampus,tidak adanya reward (for
gallantry) kepada pengurus takmir, belum melibatkan mahasiswa baik secara
individu maupun organisasi dalam kepengurusan takmir, serta belum terdaftar dan
belum memiliki nomor identitas masjid sehingga belum tercatat dalam SIMAS
(Sistem Informasi Masjid) kementrian Agama.
Mewujudkan peran dan fungsi masjid kampus seperti itu sangat strategis
dan potensial, karena masjid kampus berada di tengah-tengah akademisi.
Memakmurkan masjid kampus memerlukan takmir (orangorang yang
bertanggung jawab dalam memakmurkan masjid) yang profesional. Jamaah
masjid kampus adalah mayoritas civitas akademika dari kampus yang
bersangkutan, merupakan jamaah yang berbeda dengan komunitas masjid yang
lainnya, yang memiliki potensi akademik, yang mudah dan cepat untuk menerima
gagasan, dan sangat potensial untuk menjadi generasi masa depan yang handal.
Generasi Islam yang handal adalah generasi yang dapat memadukan kesalihan
pribadi dan kesalihan sosial. Kesalihan pribadi diwujudkan dengan kepatuhan
melaksanakan shalat dan kesalihen sosial tercermin dari sikap kedermawanan
dengan membayar zakat, infak, dan sedekah.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Masjid adalah tempat peribadatan yang dapat dipergunakan untuk shalat


Jum’at, sedangkan tajug atau langgar umumnya dipergunakan untuk shalat
berjamaah sehari-hari (Tjandrasasmita (2000: 167). Masjid memiliki fungsi
edukasi diantaranya adalah berfungsi untuk pengembangan nilai-nilai humanis
dan kesejahteraan umum. Fungsi tersebut bisa disebut sebagai fungsi edukasi.
peradaban Islam terkenal dengan khususan dan keistimewaan tersendiri yang
membedakannya dengan peradaban yang lain. Adapun karakteristik peradaban
Islam, yaitu bersifat universalitas, tauhid, seimbang dan moderat, serta adanya
sentuhan akhlak. Masjid kampus merupakan bagian integral kampus yang sangat
strategis dalam membangun kesadaran religiusitas, pembelajaran dan pengabdian
masyarakat berbasis research, pengembangan literasi Islam, dan menyiapkan
generasi muslim yang akan berkontribusi dalam membangun peradaban Islam.

3.2 Saran

Sebagai umat muslim di muka bumi ini, seharusnya kita lebih memahami
lagi fungsi mesjid,perananannya serta keistimewaannya. Jadikanlah diri kita ini
update terhadap perkembangan dunia islam baik dari segi ilmu serta teknologi.

10
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Parni. 2014. “Menjadikan Masjid sebagai ‘Center of Excelence’” dalam
republika.co.id pada Minggu 05 Januari 2014, 20:05 WIB. Diakses pada 1
April 2014.
Muhibin. 2013. “Memakmurkan Masjid” dalam www.walisongo.ac.id diakses
pada 1 April 2014.
Thoha, Zainal Arifin. 2002. Eksotisme Seni Budaya Islam: Khazanah Peradaban
dari Serambi Pesantren. Yogyakarta: Buku Lael.

11

Anda mungkin juga menyukai