Anda di halaman 1dari 14

MADRASAH NIZAMIYAH

MAKALAH

Disusun Oleh:

Kelompok 4

HAJIZA HUMAIROH (1012021004)


NURUL NABILA (1012021013)

Program Studi
Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing: Hamdani,S.Pd.I,MA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“MADRASAH NIZAMIYAH”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Langsa, Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .........................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................2
A. Sejarah berdirinya madrasah Nizhamiyah..........................................2
B. Latar belakang berdirinya Madrasah Nizhamiyah..............................3
C. Sistem pendidikan Madrasah Nizhamiyah..........................................4
1. Tujuan Pendidikan Madrasah Nizhamiyah Baghdad............................4
2. Kurikulum dan Metode Pengajaran Madrasah Nizhamiyah Baghdad..4
3. Tenaga Pengajar dan Pelajar Madrasah Nizhamiyah Baghdad............5
4. Pendanaan dan Sarana Madrasah Nizhamiyah Baghdad......................8
5. Pengaruh Madrasah Nizhamiyah..........................................................8
BAB III PENUTUP ............................................................................................10
A. Kesimpulan .......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut ajaran Islam, manusia adala ciptaan Allah yang paling sempurna
dan lebih di muliakan dari makhluq lainya, kelebihan manusia ialah mempunyai
akal dan daya kehidupan yg dapat membentuk peradaban dan selalu
mendambakan kesempurnaan baik lahir maupun batin Begitu juga dalam aspek
pendidikan, manusia dituntut untuk belajar kepada siapa saja, apa saja untuk
menemukan cara bertindak yang tepat untuk memenuhi kebutuhan lahir maupun
batin (religion).
Dari aspek pendidikan kita dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan
dalm pengajaran, dimulai dari kegiatan Rasulullah dalam pembelajaran yang biasa
disebut Ta’lim untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada sahabatnya
dengan membentuk tempat belajar yang disebut Dar al Arqam.1
Usaha pendidikan ini terus berkembang oleh generasi berikutnya, Salah
satu jenis lembaga pendidikan tinggi yang muncul pada akhir abad IV hijriah
adalah madrasah Nizhamiyah yg merupakan sebuah lembaga pendidikan yang
didirikan tahun 457-459 H/ 1065-1067 M (abad IV) oleh Nizam Al-Mulk dari
dinasti Saljuk. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa Madrasah Nizhamiyah
adalah madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan islam yang
berbentuk lembaga pendidikan.2
Madrasah sudah menjadi fenomena yang menonjol sejak awal abaad ke-
11-12 M (abad 5 H),termsuk pendirian madrasah nizamiyah oleh Nizm al Mulk
walaupun bukan berarti ia orang pertama yang mendirikan madrasah, tetapi ia
berjasa dalam mempopulerkan pendidikan madrasah bersamaan dengan
reputasinya sebagai wazir. Di samping itu lembaga madrasah ini dianggap sebagai
prototype awal pembangunan lembaga pendidikan tinggi setelahnya. Inilah yg
menjadi objek kajian pada makalahini yaitu Madrasah Nizhamiyah dan sistem
pendidikannya.

1
Prof.Dr. Suwito dkk. Sejarah sosial pendidikan Islam, kencana , Jakarta 2008, hal10
2
Azizaharkarna/ blog/suka2

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah berdirinya madrasah Nizhamiyah


Kata madrasah sendiri merupakan isim makan dari kata darasa yang
berarti belajar. Jadi madrasah berarti tempat belajar siswa atau mahasiswa. 3 Dalam
sjarah pendidikan Islam makna madrasah tersebut memegang peranan penting
sebagai Institusi belajar umat Islam selama pertumbuhan dan perkembangannya.
Penjelmaan istilah madrasah sendiri secara definitif baru muncul pada
abad Ke-11, penjelmaan istilah “madrasah” merupakan Tranformasi dari masjid
ke madrasah ada beberapa teori yg berkembang seputar proses transformasi
tersebut antaralain: Georgi Makdisi(1981) menjelaskan bahwa madrasah
merupakan transformasi institusi pendidikan dari masjid ke madrasah secara tidak
langsung melalui tiga tahab; pertama:tahab masjid, Kedua:tahab masjid-khan,
ketiga: tahab madrasah. Sedang menurut Ahmad Syalabi menjelaskan bahwa
transformasi masjid ke madrasah terjadi secara langsung, karna disebabkan oleh
konsekuensi logis dari semakin ramainya kegiatan yg dilaksanakan di masjid yg
tidak hanya kegiatan ibadah mahdhah namun juga pendidikan, politik dan
sebagainya.4
Terkait dengan sejarah munculnya madrasah pertama sekali, para
pemerhati sejarah terjadi perbedaan pendapat, menurut Ali al Jumbulati (1994)
mengatakan sebelum abad ke-10 telah berdiriMadrasah al baihaqiah di kota
Nisabur, yg didirikan oleh Abu Hasan al-Baihaqi (w.414H). menurut syalabi
(dalam Mehdi,2003) bahwa Nizham Al Muluk adalah orang yang sangat berjasa
kepada para sarjana syafiiyah dan para Teolog Asy’ariyah untuk mengembalikan
mereka ke Nisyapur untuk melanjutkan karir Ilmiahnya yg sebelumnya
mengasingkan diri ke Hijaz.

3
Prof.Dr.Suwitodkk Ibid hal214
4
Ibid. Hal 214-215

2
Pada pembahasan makalah ini akan menitik beratkan pada studi madrasah
Nizhamiyah yang dianggap oleh kalangan sejarah sebagai madrasah pertama yang
berdiri dalam artian bahwa madrasah Nizhamiyah merupak Pondasi sekaligus
Prototype dari kelanjutan pendidikan Islam saat ini. Madrasah Nizhamiyah seperti
disebut di awal didirikan oleh Nizham Al Muluk dgn nama aslinya adalahAbu Ali
al Hasan bin Ali binIshaq at Tusi, seorang perdana menteri Dinasti salajikah pada
masa sultan Alp-Arslan dan Sultan maliksyah pada abad ke 5 / abad ke 11 M, dan
diresmikan pada tahun 459 H/1067 M.5

B. Latar belakang berdirinya Madrasah Nizhamiyah


Adapun latar belakang berdirinya Madrasah Nizhamiyah yang paling
mendasar dalam beberapa literatur sejarah peradaban Islam adalah adanya
perseteruan antara kelompok sunni Dinasti Saljuk dengan kelompok Syiah Dinasti
fatimiyah di Mesir, Dinasti Saljuq berkeyakinan bahwa Ideologi harus dilawan
dengan Ideologi, karenanya Institusi Madrasah merupakan alat atau senjata untuk
melawan Syiah dengan menanamkan doktrin2 sunni.6
Menurut Mahmud Yunus, di antara motivasi pendirian banyak madrasah
di masa pengaruh Turki (Saljuk) adalah untuk mengambil hati rakyat, mengharap
pahala dan ampunan dari Allah, memelihara kehidupan anak-anaknya dikemudian
hari, memperkuat aliran keagamaan bagi sultan atau pembesar. Motif-motif ini,
terutama motif politik dan motif doktrin keagamaan tampak dominan pada
Madrasah Nizamiyah.
Keterangan yang mendukung hal tersebut adalah sebagai beriku:Diakui
bahwa penaklukan Bani Saljuk terhadap Dinasti Buwaihi di Irak dan masuknya
mereka ke kota Baghdad pada tanggal 25 Muharram 447H, merupakan
kemenangan Ahlussunnah terhadap Syi'ah. Penguasa Saljuk-mereka merupakan
pengikut fanatik Sunni-menginginkan akidah mereka tertanam kuat dan
terkikisnya paham-paham Syi'ah. Hal itu akan dapat terealisasikan dengan jalan
penyebaran ilmu, untuk itu mereka mendirikan madrasah.7
5
Ibid. Hal: 216
6
Ibid. Hal: 218
7
http/ blog/abduljamal/kisah..

3
C. Sistem pendidikan Madrasah Nizhamiyah
Berikut secara sederhana akan dibahas komponen-komponen pendidikan
yang terdapat pada Madrasah Nizhamiyah yang dianggap sebagai model bagi
system pendidikan modern:
1. Tujuan Pendidikan Madrasah Nizhamiyah Baghdad
Menurut Abdul Majid Abdul Futuh dalam buku karya (Abuddin Nata,
2004: 65): tujuan pokok pendidikan Madrasah Nizhamiyah: Pertama, mengkader
calon-calon ulama yang menyebarkan pemikiran Sunni untuk menghadapi
tantangan pemikiran Syi’ah; kedua, menyediakan guru-guru Sunni yang cakap
untuk mengajarkan mazhab Sunni dan menyebarkannya ketempat lain; ketiga,
membentuk kelompok pekerja Sunni untuk berpartisipasi dalam menjalankan
pemerintah, memimpin kantornya, khususnya dibidang peradilan dan
manajemen.8
2. Kurikulum dan Metode Pengajaran Madrasah Nizhamiyah Baghdad
Mahmud Yunus mengatakan bahwa kurikulum Madrasah Nizhamiyah
tidak diketahui dengan jelas. Namun dapat disimpulkan bahwa materi-materi ilmu
syari’ah diajarkan disini sedangkan ilmu hikmah (filsafat) tidak diajarkan. Fakta-
fakta yang mendukung pernyataan ini adalah: pertama, tidak ada seorangpun
diantara ahli sejarah yang mengatakan bahwa diantara materi pelajaran terdapat
ilmu-ilmu umum.
Kedua, guru-guru yang mengajar di Madrasah Nizhamiyah merupakan
ulama-ulama Syari’ah. Ketiga, pendiri Madrasah ini bukanlah pembela filsafat.
Keempat, zaman berdirinya Madrasah ini merupakan zaman penindasan ilmu
filsafat dan para filosof. Dengan terfokusnya pengajaran di Madrasah Nizhamiyah
kepada ilmu-ilmu syariah, tentulah ilmu fiqh mendapat perioritas utama.
Pembahasan fiqh yang menyangkut hampir semua masalah-masalah
kemasyarakatan, memang tepat sebagai bekal untuk calon-calon birokrat atau
pemimpin masyarakat kala itu.

8
http/ nurhayanislalu.blogspot.com/2011/06

4
Pengajaran fiqh yang bertumpu kepada pemahaman sumber-sumber yang
berbahasa Arab, maka penguasaan bahasa Arab berikut ilmu pendukungnya
sangat ditekankan. Dari keterangan lain disebutkan bahwa pelajaran di Madrasah
Nizhamiyah berpusat pada Al-Quran (membaca, menghafal dan menulis), sastra
Arab, sejarah Nabi Muhammad SAW dan berhitung dengan menitikberatkan pada
mazhab Syafi’I dan system teologi Asy’ ariyah.9
3. Tenaga Pengajar dan Pelajar Madrasah Nizhamiyah Baghdad
Madrasah Nizhamiyah merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
mengajarkan pendidikan tingkat tinggi pula. Oleh karena itu, pemilihan guru-guru
yang mengajar di Madrasah ini sangat selektif. Ulama-ulama terkemuka pada
waktu itu dan guru-guru besar yang masyhur dan mempunyai kompetensi di
bidangnyalah yang dipilih untuk mengajar. Status guru-guru tersebut ditetapkan
dengan pengangkatan oleh khalifah dan bertugas dalam masa tertentu.
Menurut Mahmud Yunus dalam buku karya (Samsul Nizar, 2007: 164),
guru-guru yang memberikan pelajaran di Madrasah Nizhamiyah antara lain yaitu:
1. Syekh Abu Ishaq asy-Syirazi, seorang faqih Baghdad
2. Syekh Abu Nasr as-Sabbagh
3. Abu Abdullah at-Tabari
4. Abu Muhammad asy-Syirazi
5. Abu Qasim al-Alawi
6. at-Tibrizi
7. al-Qazwini
8. al-Fairuzabadi
9. Imam al-Haramain Abdul Ma’ali al-Juwaini
10. Imam al-Ghazali10
Nizam Al-Mulk juga menyediakan beasiswa untuk mahasiswa dan memberi
mereka fasilitas asrama. Mereka yang tinggal di asrama diberi belanja
secukupnya. Ia memberi bantuan untuk semua pelajar tanpa mengharap kembali ,
dan seluruh biaya pendidikan disitu gratis.11
9
http/ azkiyatunnufus.blogspot.com/.../sejarah
10
http/www.facbook.com/forumFKGS
11
http/ nurhayanislalu.blogspot.com/2011/06/madrasah-nizamiyah.htm

5
Profil Dosen Nizamiyah, Abdul Ma’ali Al-Juwaini Sang ‘Cahaya Agama
beliau sebagai guru besar di Madrasah Nizaminah, tempat di mana Imam al-
Ghazali pernah menimba ilmu. Ia dijuluki Imam Haramain karena pernah tinggal
di dua kota suci, Makkah dan Madinah.
Ulama ini bernama lengkap Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf bin
Muhammad Al-Juwanini An-Nisaburi. Dia dilahirkan di Bustanikan, Nisabur,
pada 12 Pebruari 1058. Pendidikan pertamanya didapatkan dari ayahnya yang
bernama Syekh Abdullah, seorang keturunan Arab berdarah bangsawan. Di
samping itu, Al-Juwaini juga menimba ilmu di sekolah agama yang berada di
wilayah tempat tinggalnya..
Nama Al-Juwaini lambat laun dikenal di kalangan ulama dan pengajar ilmu
agama di Makkah serta Madinah. Ini lantaran ditunjang kemampuan penguasaan
keilmuaannya yang mumpuni. Hingga selanjutnya, namanya sampai ke telinga
Perdana Menteri Nizam al-Mulk, penguasa dan pendiri Madrasan Nizamiyah di
Nisabur, tempat kelahirannya.
Secara pribadi, Nizam al-Mulk meminta kesediaan Al-Juwaini untuk kembali
ke negerinya dan menjadi tenaga pengajar di madrasah tadi. Permintaan ini pun
disanggupi oleh Al-Juwaini sebagai bentuk sumbangsihnya dalam memajukan
pendidikan di negeri sendiri.
Madrasah Nizamiyah pun kian diperhitungkan di kalangan terpelajar Timur
Tengah. Terlebih ketika Imam al-Ghazali diketahui pernah menimba ilmu di sana
dan tercatat merupakan lulusan perguruan ini yang diasuh Juwaini. Pemuka ulama
ahlusunnah wal jamaah dan pengikut Imam Abu Hasan al-Asy’ari ini juga disebut
Abdul Ma’ali untuk menunjukkan keutamaannya sebagai ilmuwan, agamawan,
dan pemuka masyarakat.
Diya ad-Din, yang berarti cahaya agama adalah gelar lain yang diberikan
kepada al-Juwaini karena kelebihannya dalam menerangi hati dan pikiran para
pembela akidah Islam, yang karenanya menangkis serangan para pengikut
golongan sesat yang telah terjerumus dalam kegelapan.
Al-Juwaini juga menonjol di kalangan ulama Asy’ariyah karena memiliki
metode yang khas dalam membela paham Sunni. Dia berpendapat, akidah yang

6
benar adalah yang didasarkan pada akal dan naql serta kombinasi antara
keduanya.
Akal itu cahaya Allah yang sifatnya fitrawi sebagai tanad kecintaan Allah kepada
kepada manusia dan untuk menjadi media bagi ilmu pengetahuan.
Sedangkan an-naql adalah semata-mata perkara daya serap pendengaran
yang wajib diyakini kebenarannya tanpa memerlukan pembuktian akal atasnya.
Karena pendiriannya tersebut, Al-Juwaini banyak disebut sebagai generasi
keempat dari pemuka dan ulama Asy’ariyah, sejajar dengan Al-Baghdadi dan Abu
Qasim Abdul Karim al-Qusyairi.
Pandangannya bahwa akal dan penalaran akan sanggup mengantar
manusia kepada keyakinan mantap membawanya pada pendirian bahwa
penggunaan penalaran dalam soal agama adalah wajib menurut syarak. Karena
kekhasan metodenya itu pula maka ia tidak selalu mengikuti pendapat para
pendahulunya, sampai Imam Abu Hasan Asy’ari sekalipun.
Di samping sebagai pengajar dan ahli ilmu agama, Al-Juwaini adalah pula
seorang penulis yang produktif. Pandangan dan pendapatnya mengenai suatu
persoalan agama kerap diungkapkannya dalam bentuk karya tulis. Tercatat, sudah
puluhan buku serta karya ilmiahnya yang sudah dihasilkan meliputi beberapa
cabang keilmuan.
Ulama ini meninggal dunia di Bustanikan pada tanggal 20 Agustus 1085.
Sampai akhir hayatnya, ia dikenal sebagai pakar ilmu fikih, ushul fikih, dan ilmu
kalam. Kitab karyanya tetap dipelajari hingga saat ini. Kitab-kitab Karya Al
Juwaini
1. Ushul fikih
a. Al-Burhan fi Usul al-Fiqh (Argumentasi dalam Usul Fikih) * Al-Waraqat
(Sehelai Kertas)
2. Fikih
a. Nihayat al-Matlab fi Dirayat al-Mazhab (Rujukan yang Tuntas dalam Ilmu
Mazhab)

7
3. Ilmu kalam
a. Al-Kamil fi-Ikhtisar asy-Syamil (Kitab yang Sempurna dalam Ikhtisar yang
Mencakup)
b. Risalah fi Usul ad-Din (Risalah Tentang Dasar Agama)
c. Nizamiyah fi al-Arkan al-Islamiyah (Sistematika Rukun-Rukun Islam).12
4. Pendanaan dan Sarana Madrasah Nizhamiyah Baghdad
Sumber dana yang paling lazim bagi pembangunan Madrasah adalah
lembaga wakaf, sebuah cara tradisional dalam Islam untuk mendukung lembaga
yang melayani kebutuhan masyarakat umum (Abuddin Nata, 2004: 70).Dalam
pembangunan Madrasah, Wazir Nizam Al-Mulk menyediakan dana wakaf untuk
membiayai mudarris, imam dan juga mahasiswa yang menerima beasiswa dan
fasilitas asrama. Dengan dana itu, ia mendirikan Madrasah-Madrasah Nizhamiyah
di hampir seluruh wilayah kekuasaan Bani Saljuk saat itu. mendirikan
perpustakaan dengan lebih kurang 6.000 jilid buku lengkap dengan katalognya,
serta para pegawai dan sisitem yang memudahkan dalam hal aktifitas peminjaman
buku13
5. Pengaruh Madrasah Nizhamiyah
Madrasah Nizhamiayah telah banyak memberikan pengaruh terhadap
masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi, maupun bidang sosial keagamaan.
Madrasah Nizhamiyah diterima oleh masyarakat karena sesuai dengan lingkungan
dan keyakinannya dilihat dari segi sosial keagamaan, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain:
1. Ajaran yang diberikan di Madrasah Nizhamiyah adalah ajaran sunni, sesuai
dengan ajaran yang dianut oleh sebagian besar masyarakat pada saat itu.
2. Madrasah Nizhamiyah diajar oleh para ulama terkemuka
3. Madrasah ini memfokuskan pada pelajaran fiqh yang dianggap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya dalam rangka hidup dan
kehidupan yang sesuai dengan ajaran dan keyakinan mereka.14

12
http/www.facbook.com/forumFKGS
13
Prof.Dr.suwito .Ibid hal 38
14
http://azwarammar.blogspot.com/2012/07/madrasah-nizhamiyah-dan-sejarah.html

8
Kehadiran Madrasah Nizhamiyah telah memberi pengaruh yang besar
pada masyarakat baik bidang politik, ekonomi, maupun sosial keagamaan .Dalam
bidang ekomomi, madrasah ini telah menghasilkan lulusan yang siap menjadi
pegawai pemerintah dibidang hukum dan administrasi. Pada sosial keagamaan,
madrasah yang memfokuskan pada ajaran fiqih, dianggap sesuai dengan
kebutuhan masyarakat umumnya.
Madrasah pada zaman Abbasiyah ini tampaknya ditangani langsung dan
serius oleh pemerintah. Melalui lembaga madrasah muncullah kecintaan dan
gairah pada intelektual islam terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dibuktikan
dari berbagai ilmu agama dan sains yang mereka hasilkan.
mengingat gurunya adalah ulama besar yang termasyhur salah satunya
adalah Abu Hamid bin Muhammad al- Ghazali. Al- ghazali terkenal dengan asas
mengajarnya, yaitu:
1. Memperhatikan tingkat daya berpikir anak
2. Men erangkan pelajaran dengan jelas
3. Mengajarkan dari konkrit ke abstrak
4. Mengajarkan ilmu pengetahuan secara berangsur-angsur.15

BAB III

15
http://azwarammar.blogspot.com/2012/07/madrasah-nizhamiyah-dan-sejarah.html

9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Madrasah merupakan sebuah sistem pendidikan yang telah lama di
gunakan dalam dunia pendidikan Islam, salah satunya adalah madrasah
Nizhamiyah,yang dapat dijadikan sumber rujukan umat Islam masa kini dalam
membentuk sebuah sistem pendidikan yang unggul dan berkualitas.
Terlepas dari tujuan dan maksud tertentu yang menyertai pembentukan
madrasah Nizhamiyyah, diyakini atau tidak dan telah terbukti bahwaumat Islam
pada zaman tersebut telah mempunyai pemikiran kedepan, dengan membangun
madrasah yang besar dan sangat maju/modern di zamannya dan tentunya patut di
apresiasi dengan meneruskan perjuangan di bidang pendidikan Islam..wassalam

DAFTAR PUSTAKA

10
http/ azkiyatunnufus.blogspot.com/.../sejarah

http/ blog/abduljamal/kisah..

http/ nurhayanislalu.blogspot.com/2011/06

http/ nurhayanislalu.blogspot.com/2011/06/madrasah-nizamiyah.htm

http/www.facbook.com/forumFKGS

http/www.facbook.com/forumFKGS

http://azwarammar.blogspot.com/2012/07/madrasah-nizhamiyah-dan-sejarah.html

http://azwarammar.blogspot.com/2012/07/madrasah-nizhamiyah-dan-sejarah.html

Suwito dkk. 2008. Sejarah sosial pendidikan Islam, Kencana, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai