(MAKALAH)
Disusun oleh :
2022
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena taufik,
rahmat, dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Madrasah
ditengah Modernisasi”. Tidak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman
dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapat syafaatnya.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj.
Zahraini, M. Pd. I selaku dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam yang
sudah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap semoga makalah yang telah kami
susun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman bagi para pembaca
Kami sadar bahwa makalah ini tentunya tidak lepas dari banyak kekurangan. Semua
ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu kami membutuhkan
kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas dikemudian hari.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................... i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam agama Islam, pendidikan merupakan suatu yang sangat dijunjung tinggi dan
menduduki posisi yang sangat penting karena melalui pendidikan manusia
memperoleh Ilmu yang dapat dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan khususnya
untuk beribadah kepada Allah SWT. Salah satu lembaga pendidikan Islam adalah
Madrasah. Madrasah merupakan lembaga pendidikan berbasis agama dan sudah ada
sejak berabad-abad lamanya. Lahirnya Madrasah dipengaruhi oleh banyak faktor
namun yang paling utama adalah timbulnya kesadaran umat Islam terhadap
pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan masa depan umat Islam. Akan tetapi
Madrasah yang kita kenal sekarang tidak serta-merta berkembang menjadi sangat
pesat melainkan berproses dari awal lahirnya hingga mengalami pembaharuan.
Perkembangan Madrasah mengalami masa yang cukup panjang. Pada awal
perkembangannya, pembelajaran dilakukan diSurau-surau (Masjid), Musolla, dimana
dalam masjid terdapat halaqah-halaqah yang mana tiap-tiap halaqah terdapat guru
yang menjelaskan pelajaran dan perdebatan dengan murid sehingga terjadi kebisingan
yang mengganggu orang ibadah. Cara atau metode pembelajarannya pun masih
dilakukan secara sederhana tanpa papan tulis, kursi, meja dan sebagainya. Namun
seiring berjalannya waktu hingga masuknya kolonialisme Belanda di Indonesia, mulai
dilakukan pembahasan terhadap lembaga Pendidikan Islam Indonesia yang mengacu
pada sistem pendidikan yang dikembangkan oleh Belanda. Maka dari sini, Madrasah
terus memperlihatkan perkembangannya, dan lebih jelasnya akan penulis paparkan
pada makalah berikut.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diangkat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah sosial modernisasi Madrasah
2. Apa saja aspek-aspek modernisasi Madrasah
3. Bagaimana dampak sosial modernisasi Madrasah
1
C. TUJUAN
1. Mengetahui Sejarah Sosial Modernisasi Madrasah
2. Mengetahui Aspek-aspek Modernisasi Madrasah
3. Mengetahui Dampak Sosial modernisasi Madrasah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Madrasah secara etimologi berasal dari bahasa Arab darasa, yadrusu, darsan, madrasah,
yang mempunyai arti tempat belajar atau sekolah. 1 Secara istilah diartikan sebagai lembaga
pendidikan formal berciri khas ajaran Islam.2 Sedangkan Modernisasi merupakan pergeseran
sikap dan perilaku warga masyarakat untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan hidup
masa kini. Jadi modernisasi Madrasah atau lembaga pendidikan Islam adalah proses
penyesuaian pendidikan Islam dengan kemajuan zaman dengan tetap berpijak dari sumber
utama pendidikan Islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits.3
1
Rufaidah Salam. Pendidikan di Pesantren dan Madrasah. IQRA : Jurnal Pendidikan Agama Islam,
Volume 1 Nomor 1, Juni 2021 | Hal. 1-9
2
Abuddin Nata. Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 50.
3
Saefuddin Didin, dkk. Modernisasi Madrasah Awal Abad XIX: Studi Analisis Madrasah Mambaul
Ulum Surakarta 1905-1945. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 08/No.02, Agustus 2019
4
Abdullah, A. (2013). Perkembangan pesantren dan madrasah di Indonesia dari masa kolonial sampai
orde baru. Paramita: Historical Studies Journal, 23(2).
5
Fitrijah Hidajati dkk. Madrasah Dan Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo, Nur El-Islam, Volume 6, Nomor 1, April 2019
3
1909. Sekolah ini merupakan sekolah pertama yang menggunakan sistem klasikal, berbeda
dengan pendidikan di surau-surau yang tidak berkelas-kelas, tidak memakai bangku, meja,
papan tulis, hanya duduk bersila saja.6 Sekolah ini setara dengan HIS (Hollandsch Inlandesch
School) yang merupakan sistem pendidikan Belanda semuanya memakai sistem Belanda
namun masih terdapat beberapa perbedaan yaitu pemberian mata pelajaran agama dua jam
per minggu yang diberilah oleh Abdullah Ahmad sendiri. Dari lahirnya sekolah Adabiyah ini
kemudian menyebabkan lahirnya beberapa lembaga pendidikan di berbagai tempat di
Sumatera Barat dan tersebar pada beberapa kota di Minangkabau khususnya dan di Indonesia
pada umumnya dengan mengkombinasikan antara sistem pendidikan tradisional yang
menekankan ilmu-ilmu agama dengan sistem pendidikan modern, seperti mata pelajaran
umum yaitu membaca dan menulis huruf latin, berhitung, bahasa asing, ilmu kebudayaan,
sejarah, ilmu bumi dan keterampilan administrasi.
6
Mahmud Yunus. (1979). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Mutiara. hlm. 63.
7
Nurhayati, A. (2013). Fenomena Madrasah Pasca SKB 3 Menteri Tahun 1975 Dan Implikasinya
Terhadap Dunia Pendidikan Islam. Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 133-144.
4
SKB 3 Menteri ini kemudian dikuatkan dengan SKB 2 Menteri tahun 1984 tentang
“Pengaturan Pembakuan Kurikulum Sekolah Umum dan Kurikulum Madrasah”. Yang isinya
antara lain penyamaan mutu lulusan madrasah yang dapat melanjutkan pendidikan ke
sekolah-sekolah umum yang lebih tinggi. SKB 2 Menteri ini dikuatkan dengan ketetapan
MPR No II/TAP MPR/1983 tentang perlunya penyesuaian sistem pendidikan sejalan dengan
adanya kebutuhan pembangunan di segala bidang, antara lain dilakukan melalui perbaikan
kurikulum sebagai salah satu upaya perbaikan penyelenggaraan pendidikan baik di sekolah
umum maupun madrasah. Substansi dan pembakuan kurikulum sekolah umum dan madrasah
ini antara lain: 1) kurikulum sekolah umum dan madrasah terdiri dari program inti dan
program khusus; 2) program inti untuk memenuhi tujuan pendidikan sekolah umum dan
madrasah secara kualitatif sama; 3) program khusus (pilihan) diadakan untuk memberikan
bekal kemampuan siswa yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi bagi sekolah dan
madrasah tingkat menengah atas; 4) pengaturan pelaksanaan kurikulum sekolah dan
madrasah mengenai sistem kredit, bimbingan karier, ketuntasan belajar dan sistem penilaian
adalah sama; dan 5) hal-hal yang berhubungan dengan tenaga guru dan sarana pendidikan
dalam rangka keberhasilan pelaksanaan kurikulum akan diatur bersama oleh kedua
departemen tersebut.8
Menindaklanjuti SKB 2 Menteri tersebut lahirlah kurikulum 1984 untuk madrasah yang
tertuang dalam keputusan Menteri Agama no 99 tahun `1984 untuk Madrasah Ibtidaiyah. No
100 tahun 1984 untuk Madrasah Tsanawiyah dan no 101 tahun 1984 untuk Madrasah Aliyah.
Dengan demikian kurikulum 1984 tersebut mengacu kepada SKB Tiga Menteri dan SKB 2
Menteri, baik dalam susunan program, tujuan, maupun bahan kajian dan pelajarannya.
8
Muhammad Arifin Ritonga. Modernisasi Pendidikan Islam Indonesia Perkembangan Kurikulum
Madrasah Serta Dampak Positif Dan Negatifnya. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Keagamaan, Volume 5 No 2
April-Juni 2021.
5
B. ASPEK-ASPEK MODERNISASI MADRASAH
Munculnya modernisasi pendidikan Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan
para pembaharu yang mendapat pencerahan gerakan modernisasi dalam bidang pendidikan.
Salah satunya adalah sistem pendidikan Islam berupa madrasah. Lahirnya sistem pendidikan
modern ini merupakan tuntutan masyarakat akan kebutuhan fasilitas lembaga pendidikan
yang terus meningkat tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah kolonial (sekolah) maupun
golongan tradisional (pesantren). Kondisi tersebut mendorong para pembaharu untuk terjun
di bidang pendidikan dengan membawa sejumlah perubahan dalam sistem pendidikan
madrasah.9 Agar dapat mencapai revolusi atau inovasi yang diinginkan Islam memiliki
beberapa aspek yang harus dimodernisasi dalam bidang pendidikan Islam, Antara lain
sebagai berikut:
Kurikulum dalam bidang pendidikan Islam dikenal sebagai manjah atau jalan yang
terang serta dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan.
Kurikulum pendidikan harusnya bersifat ekstensif, di mana meliputi ilmu agama dan ilm
u umum, kemudian yang dijadikan sumber utama pendidikan Islam yakni Al-Qur’an dan
Hadits.
3. Metode Pendidikan
a. Metode Mengahafal
9
https://jurnal.staitapaktuan.ac.id/index.php/fitra/article/view/30
6
Masa turki usmani metode yang digunakan dalam bidang pendidikan
Islammenggunakan metode hafalan, metode hafalan diterapkan oleh rektoUniversitas
Al-Azhar Kairo, akan tetapi ketika Muhammad Abduh mejabatsebagai rector metode
hafalan dirubah menjadi metode penjiwaan dan jugametode diskusi. Metode ini
dinilai kurang membawa dampak baik terhadapanak didik karena mendorong anak
didik tidak menjadi kreatif, cerdas, daninovatif karena cenderung kaku, tradisional,
dan menjadi kan dayar pikermenjadi terhambat. Metode hafalan banyak digunakan
untuk mata pelajaran seperti Al Qur’an Hadist, Tafsir, akhlak, dan sebagainya.
b. Metode Sorogan
c. Metode Bandongan
4. Tenaga Pendidik
Modernisasi terhadap tenaga pendidik dapat dijadikan sebagai prioritas utama agar
lembaga pendidikan menjadi berkembang dan akan lebih maju. Jika dirasa melalui
tenaga pendidik akan lebih cepat melakukan revolusi serta gagasan yang terdapat dalam
jiwa pendidik agar dapat langsung disampaikan kepada peserta didik.
7
5. Media Pendidikan
Dalam dunia pendidikan Islam selama ini lebih banyak yang menggunakan media
tradisional, sedangkan masa modernisasi ini memiliki inovasi baru dalam bidang media
pendidikan, seperti white board, slide, tape recorder, DVD, computer, LCD,dan juga
internet, diharapkan dengan adanya media pendidikan yang inovatif ini dapat digunakan
oleh tenaga pendidik dan peserta didik sebagai sarana belajar dandiharapkan agar
tanggap teknologi, sehingga pendidikan Islam lebih berkembangdan maju.
Masa Turki Usmani dan juga mesir lembaga pendidikan dibagi menjadi tiga
yakni,madrasah, masjid, dan juga kuttab. Kemudian kuttab dibagi lagi menjadi dua,
yakni kuttab yang mana memberi pembelajaran mengenai baca tulis tentang puisi arab,
dimana tenaga pendidiknya berasal dari kalangan non-muslim. Kemudian, kuttab yang
memberikan pembelajaran Al-Qur’an dan juga dasar ilmu agama. Di Indonesia sendiri
lembaga-lembaga pendidikan terbilang banyak,
seperti: pesantren, sekolah, madrasah, dan juga perguruan tinggi agama negeri (IAIN,ST
AIN, dan UIN).10
Pendidikan ialah suatu usaha sadar dan terencana untuk dapat mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran kepada para peserta didik atau siswa atau pelajar dan
mahasiswa agar secara aktif dapat mengembangkan keterampilan, skill dan jiwa sosialnya.
Dimana juga untuk mempunyai kekuatan dalam spiritual keagamaan, pengendalain dirinya,
mengenal karakter atau kepribadiannya, kecerdasan, dan lainnya. Oleh karena itu,
modernisasi pendidikan merupakan suatu ptoses perubahan dalam usaha mewujudkan
kegiatan belajar dan mengajar. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa/pelajar,
mahasiswa tersebut. Dengan tujuan agar dapat mengendalikan diri, memunculkan jiwa dan
kepekaan sosial. Kemudian, meningkatkan keterampilan dan kecerdasan serta membuat
seorang menjadi berahlak mulia di masyarakat dimana dalam prosesnya ini dimulai dari arah
tradisional menuju modern yang lebih baik dan menyesuaikan perkembangan kemajuan
10
Arif Subhan, Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2012,hlm.120
8
zaman di era digitalisasi.11 Dalam dunia pendidikan modernisasi membawa beberapa dampak
yaitu menjadikan pembelajaran menjadi lebih interaktif, kualitas pendidikan menjadi lebih
maju dan kemudahan dalam mengakses sumber belajar Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya modernisasi menjadikan pendidikan menjadi lebih maju dan
berkembang.
Setiap yang namanya suatu perubahan itu pasti mendatangkan dampak yang akan
dirasakan dan dijumpai oleh masyarakat itu sendiri begitu juga dengan adanya suatu
modernisasi di dalam kehidupan sehari-harinya tersebut. Berikut kami paparkan apa saja
dampak yang ditimbulkan akibat modernisasi khususnya pada madrasah.
11
https://emodul.kemdikbud.go.id
12
https://prezi.com/gzk8fh7ewubp/dampak-modernisasi-terhadap-pendidikan/?fallback=1
9
c. Apalagi di masa pandemi Covid-19 kemarin, pembelajaran yang cenderung online
dan membuat lebih mudah, fleksibel, dan lebih interaktif karena memakai bantuan
teknologi atau ilmu IT. Hanya dengan satu aplikasi bejalar online, seperti sebut saja
zoom, google meet, dan lainnya, yang menawarkan kemudahan tersebut.
d. Modernisasi juga dapat memberikan peningkatan di dalam penambahan infrastruktur
sebut saja fasilitas jaringan, dan akses lainnya. Begitu juga akan adanya pertukaran
pelajar antar daerah maupun antar negara, yang memberi pengaruh positif terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan tersebut.
e. Dimana untuk mobilitas pendidikan akan semakin mudah dan gampang untuk
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Sekarang masyarakat yang ingin belajar online
lah misalnya contoh, dia tidak lagi harus ke Jakarta untuk ikut kelas, webinar, hanya
di rumah, bisa ikut pelatihan, atau kelas secara daring.
10
pemalas dan menurunnya etos kerja seseorang dalam kesehariannya karena
modernisasi tersebut. Misalnya contoh saat menggunakan smartphone terlalu
berlebihan dan berjam jam hanya untuk main main di media sosial. 13
13
https://www.sosiologi.info/2022/01/11-dampak-positif-dan-negatif-modernisasi-di-bidang-
pendidikan.html
11
BAB III
KESIMPULAN
Guna mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki era yang
ditandai dengan sarat muatan teknologi, salah satu komponen pendidikan yang perlu
dikembangkan adalah kurikulum yang berbasis pendidikan teknologi di jenjang pendidikan
dasar. Kemampuan-kemampuan seperti memecahkan masalah, berpikir secara alternatif,
menilai sendiri hasil karyanya dapat dibelajarkan melalui pendidikan teknologi.
Untuk melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan pula penyelarasan
pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas
dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat
manusia Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan
iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja
iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia.
Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.
Iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka
dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti
iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh
karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-
masalah kemanusiaan
12
DAFTAR PUSTAKA
Saefuddin Didin, dkk. Modernisasi Madrasah Awal Abad XIX: Studi Analisis
Madrasah Mambaul Ulum Surakarta 1905-1945. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
Islam Vol. 08/No.02, Agustus 2019
Fitrijah Hidajati dkk. Madrasah Dan Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, Nur El-Islam, Volume 6, Nomor 1, April 2019
Nurhayati, A. (2013). Fenomena Madrasah Pasca SKB 3 Menteri Tahun 1975 Dan
Implikasinya Terhadap Dunia Pendidikan Islam. Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2).
https://jurnal.staitapaktuan.ac.id/index.php/fitra/article/view/30
https://emodul.kemdikbud.go.id
https://prezi.com/gzk8fh7ewubp/dampak-modernisasi-terhadap-
pendidikan/?fallback=1
https://www.sosiologi.info/2022/01/11-dampak-positif-dan-negatif-modernisasi-di-
bidang-pendidikan.html
13